TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan medis
1. Pengertian
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
2010 hal : 1) Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan
intrauterin ke kehidupan intra uterin. Bayi baru normal adalah bayi yang
lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2500-4000
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap 37 minggu
Hipotermia adalah bayi baru lahir yang suhunya kurang dari 36oC
atau kedua kaki bayi dan tangan teraba dingin. (Sarwono, 2006 hal : 373)
8i
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau
Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5°C (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010
hal : 283)
Gejala awal hipotermi yaitu apabila suhu di bawah 36⁰C atau kedua
kaki dan tangan teraba dingin. Bila tubuh bayi teraba dingin, bayi sudah
2. Etiologi Hipotermi
dengan cepat terjadi dalam empat area yaitu system pernafasan, system
a. Perubahan pernafasan.
untuk oksigenasi janin sebelum bayi bayi baru lahir adalah placenta.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
kemampuan janin selama surfaktan, fosfolipid yang mengalami
dan karakteristik fungsi paru pada bayi baru lahir, dan mengurangi
Banyak bayi baru lahir megap-megap dan mengis pada saat itu.Oleh
karet atau suksion dinding harus dibatasi jika usaha nafas bayi baru
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
lahir berkurang atau ketika mekonium perlu dibersihkan dari jalan
nafas.
Bagan 1.
b. Perubahan sirkulasi
Aliran darah dari plecenta berhenti pada saat tali pusat diklem.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
Sirkulasi janin memiliki karakteristik berupa system bertekanan
rendah. Karena paru adalah organ yang tertutup berupa cairan paru
atrium kanan dan kiri, yang disebut foramen ovalle. Darah yang kaya
arteriosus.
Bagan 2.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
c. Termoregulasi
biasanya lebih tinggi 0,6°C daripada suhu ibu. Pada saat lahir faktor
yang berperan dalam kehilangan panas bayi baru lahir meliputi area
permukaan tubuh bayi baru lahir yang luas, berbagai tingkat insulasi
lemak subkutan, dan derajat fleksi otot. Bayi baru lahir dapat
radiasi, evaporasi.
lahir.
Asidosis
metabolik
Bagan 3.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
d. Pengaturan glukosa.
ketiga.
Pada saat tali pusat diklem, bayi baru lahir harus menemukan
bagi fungsi otak neonatus.Pada setiap bayi baru lahir, kadar glukosa
darah turun selama waktu yang singkat (1-2 jam setelah kelahiran).
Penelitian pada bayi baru lahir cukup bulan yang sehat menemukan
kadar glukosa rendah fisiologis terjadi pada 1 sampai 1,5 jam setelah
bayi lahir dan kadar glukosa tersebut stabil dalam 3 sampai 4 jam.
suhu secara adekuat sampai dua hari setelah lahir bahkan bayi yang
lingkungan. Pada bayi bayi baru lahir meliputi area permukaan tubuh
yang bayi baru lahir yang luas, Jaringan lemak subkutan tipis,
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
perbandingan luas permukaan, tubuh dengan berat badan besar,
cadangan glikogen dan brown fat sedikit, BBL (Bayi Baru Lahir) tidak
hal : 5-7)
Gambar 1.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
DEPKES RI 2005.
3. Klasifikasi hipotermi
menjadi 3 yaitu :
4) Dalam keaadan berat, denyut jantung bayi menirun dan kulit bayi
mengeras (sklerema).
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
2) Tangisan lemah
2) Tangisan lemah
7) Pernafasan lambat
5. Patofisiologi
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
perlu mengatur suhu. Neonatus dapat menghasilkan panas dengan tiga
terlihat hanya pada kondisi stress dingin yang paling berat. Aktivitas otot
dengan cukup bulan yang memiliki kekuatan otot yang cukup untuk
panas. Lapisan lemak cokelat berupa pada dan sekitar tulang belakang
bagian atas, klavikula dan sternum, dan ginjal serta pembuluh darah
untuk menghangatkan bayi baru lahir dengan cepat dapat membuat bayi
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
mengalami apnea. (Helen varney, 2008 hal : 881)
6. Pencegahan hipotermi
b. Rawat bayi kecil diruang yang hangat (tidak kurang 25°C dan bebas
alasi tempat tidur atau meja periksa dengan kain atau selimut hangat
e. Pada waktu dipindahkan ditempat lain, jaga bayi tetap hangat dan
f. Bayi harus berpakaian atau diselimuti setiap saat, agar tetap hangat
selimuti.
tindakan.
i. Bila ada sesuatu yang basah ditempelkan dikulit (missal kain kasa
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
yang basah), usahakan agar bayi tetap hangat.
Tabel 1.
dengan berat badan ≤ 1800 g. Cara ini tidak dilakukan pada bayi
yang sakit berat dan bayi yang sakit berat. Apabila ibu tidak ada
c. Pemancar panas
1500 gram.
d. Lampu penghangat
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
Lampu ini digunakan apabila tidak ada pemancar panas, dapat
e. Inkubator
f. Ruangan hangat
a. Hipotermia sedang
bila perlu.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
gangguan nafas, kejang, tidak sadar) dan segera mencari
pertolongan.
tangani hipoglikemia
h) Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal
3 jam.
j) Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum
b. Hipotermia berat
2) Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu. Beri oakaian
sering diubah.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
atau kurang 30 kali/menit, tarikan dinding dada, merintih
saat ekspirasi)
menghangatkan cairan.
nafas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga
setelah siap :
minum.
mencapai 35°C.
9) Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik paling
setiap 2 jam.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
untuk bayi, pantau bayi selama 12 jam kemudian ukur
bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang
8. Pemeriksaan penunjang
9. Penataksanaan hipotermia
dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk
manjaga bayi agar tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus dalam satu
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
metode kanguru. Sebaiknya ibu menggunakan pakaian longgar
berkancing depan.
b. Bila tubuh bayi masih dingin gunakan selimut atau kain hangat yang
c. Jika ibu tidak ada atau kontak langsung tidak dapat dilakukan :
1) Beri bayi baju hangat dan topi, dan tutupi dengan selimut hangat.
d. Dorong ibu menyusui lebih sering. Jika bayi tidak dapat menyusu,
makan alternative.
e. Ukur glukosa darah, jika glukosa darah kurang dari 45 mg/dl atasi
f. Jika frekuensi pernafasan bayi lebih dari 60 kali permenit atau bayi
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
lahir, 2003 hal : 39)
dihangatkan.
b. Lepaskan baju dingin atau basah, jika ada. Beri selimut bayi baju
d. Ukur glukosa darah. Jika glukosa darah kurang dari 45 mg/dl, atasi
e. Kaji bayi :
f. Jika frekuensi pernafasan bayi lebih dari 60 kali permenit atau bayi
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
h. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kesiapan menyusu, izinkan bayi
mulai menyusu.
i. Ketika suhu tubuh bayi normal, ukur suhu tubuh setiap 3 jam selama
12 jam.
k. Jika bayi makan dengan baik dan tidak terdapat masalah lain yang
Tabel 2.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
e) Hangatkan inkubator sebelum digunakan.
sinar. Lepas semua pakaian bayi dan segera diberi pakaian kembali
(Soepardan, 2008).
mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini termasuk riwayat
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul dengan
dasar yang diperlukan adalah semua data yang menjadi sumber kondisi ibu
dan bayi baru lahir. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang lengkap
kebidanan adalah :
ini sangat penting dalam perawatan kesehatan yang aman. Dalam hal ini
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
Kewaspadaan.
bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau
anak.
data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa sudah terlihat dari kondisi pasien atau
dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga berkaitan dengan kerangka
pedoman antisipasi wanita tersebut yaitu tentang apa yang diperkirakan akan
setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehtan. Setiap
rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua pihak, yaitu oleh bidan dan
Oleh krena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
oleh bidan atau sebagian oleh orang tua, bidan atau anggota tim kesehatan
dalam pelaksanaannya efektif dan dianggap tidak efektif jika tidak efektif. Ada
tersebut diatas.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial dan tindakan antisipasi
dan evaluasi.
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Identitas pasien
Ambarwati, 2009)
2) Keluhan utama
3) Riwayat kesehatan
1) Jantung
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
Pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung pada
3) Ginjal
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
bayi dengan berat lahir rendah dapat mengakibatkan
4) Riwayat Obstetri
bayi, meliputi PB, BB, Penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji
seperti bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yang dapat
adalah ASI. Pada bayi dengan berat lahir rendah yaitu bayi
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
yang beratnya ≤ 1500 gram kurang mampu mengisap ASI
atau susu botol terutama pada hari-hari pertama. Dalam hal ini
89)
b) Pola eliminasi
c) Pola aktivitas
hal : 374)
d) Pola istirahat
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
Pola istirahat bayi dengan hipotermi bayi akan sering tidur
b. Data Objektif
1) Keadaan umum :
otot rendah dan tidak ada gerakan (Sarwono, 2006 hal 374)
2) Tingkat kesadaran :
3) Tanda Vital
a) Pernafasan :
b) Suhu :
4) Denyut jantung :
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
masalah bayi baru lahir, 2008 hal: 89)
5) Antropometri
2500 gram dan tidak kurang dari 1500 gram (Sri Sukamti,
c ) Lingkar dada : Lingkar dada bayi baru lahir normal yaitu 30-33
cm, pada bayi dengan hipotermi yang biasa terjadi pada bayi
Pemeriksaan fisik
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
b) Mulut : Pada bayi dengan hipotermi berat warna bibirnya
e) Reflek :
2. Interpretasi data
Data Dasar.
3. Diagnosa potensial
Hipotermia berat
konsultasi
c. Jika ibu tidak ada atau kontak langsung tidak dapat dilakukan :
1) Beri bayi baju hangat dan topi, dan tutupi dengan selimut hangat.
d. Dorong ibu menyusui lebih sering. Jika bayi tidak dapat menyusu,
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
berikan perasan ASI dengan menggunakan metode pemberian
makan alternative.
e. Ukur glukosa darah, jika glukosa darah kurang dari 45 mg/dl atasi
f. Jika frekuensi pernafasan bayi lebih dari 60 kali permenit atau bayi
g. Perencanaan
b. Periksa suhu alat penghangat dan suhu ruangan beri asi peras
sering diubah.
d. Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat
pertolongan.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
5. Periksa kadar glukosa darah, bila ≤ 45mg/dl (2,6 mmol/L) tangani
hipoglikemia
gangguan nafasnya.
7. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal 0,5°C
9. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan
h. Pelaksanaan
perlu.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
dapat menyusu berikan asi peras.
pertolongan.
tangani hipoglikemia
7) Memeriksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal
9) Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan
i. Evaluasi
hangat.
kulit.
c. Ibu mau menyusui lebih sering. Ibu juga tahu apabila bayi tidak
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
e. Bayi sudah diperiksa kadar glukosa darahnya dan hasilnya negatif
pernafasan.
g. Bayi sudah diperiksa suhu tubuh bayi setiap jam, hasilnya suhu
diagnosis masalah
yang dilakukan.A
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPBULIK INDONESIA NOMOR
1464/MENKES/PER/IX/2010
Pasal 9
Pasal 11 :
b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), perawatan tali
pusat.
Kompetensi Bidan
Pengetahuan dasar.
2. Kebutuhan dasar bayi baru lahir : kebersihan jalan nafas, perawatan tali
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
pusat, kehangatan, nutrisi, ”bounding dan attachment”
5. Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
7. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti : caput,
8. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir seperti : hipoglikemi,
12. Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intarakranial,
Keterampilan dasar.
6. Screening untuk menemukan adanya tanda kelainan pada bayi baru lahir
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
8. Memberikan imunisasi pada bayi.
Keterampilan tambahan.
tersedia dimasyarakat.
sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran tau kematian bayi.
Pengetahuan dasar
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
2. Peran dan tanggungjawab orangtua dalam memelihara bayi dan anak.
5. Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak, prinsip-prinsip komunikasi
imunisasi.
12. Bahaya-bahaya terjadi pada bayi dan anak di dalam dan di luar rumah
Keterampilan Dasar
anak.
4. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011
6. Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
11. Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera kepala
kecelakaan.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Budiarini Pradnya Paramita, Kebidanan DIII UMP, 2011