Anda di halaman 1dari 10

Konsep Bayi

Baru Lahir
Keperawatan Maternitas

By : Ajeng Ayu Septyana (P17250193030)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Bayi Baru Lahir ( BBL )

Bayi baru lahir disebut juga


02dengan neonatus.
You can simply impress your audience and add a unique zing.
Neonates merupakan bayi yang berusia 0 sampai
dengan 28 hari sejak kelahirannya.
Neonatus normal memiliki 03berat
You2.700 sampai
can simply impress your audience and add a unique zing.
dengan 4.000 gram,panjang 48-53 cm, lingkar
kepala 33-35cm
04 You can simply impress your audience and add a unique zing.

05 You can simply impress your audience and add a unique zing.
Perubahan fisiologi BBL
Perubahn fisiologis pada bayi baru lahir terjadi agar bayi dapat menyesuaikan
dirinya yang awalnya berada dalam rahim ke kehidupan diluar ahim sehingga
bayi baru lahir dapat hidup sendiri dan tidak ketergantungan pada ibunya

01 Sistem Pernafasan

Rangsangan gerakan pernafasan pertama terjadi karena tekanan mekanik dari toraks sewaktu
melalui jalan lahir (stimulasi mekanik), penurunan Pa O2 dan kenaikan Pa CO2 merangsang
kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus (stimilasi kimiawi), rangsangan dingin di daerah muka
dan perubahan suhu di dalam uterus ( stumalasi sensorik) dan refleks deflasi hering breur.
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha
bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan
menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan didalam.
Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diagfragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi
dan dalamnya belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru
kaku sehingga terjadi atelektasis. Dalam keadaan anoksia neonatus masih dapat mempertahankan
kehidupannya karena adanya kenjutan metabolisme anaerobik. (HIDAYAT, 2008)
02 Perubahan Sistem Sirkulasi

Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengmbil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh untuk menghantarkan oksigen ke jaringan.
Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim, harus terjadi
perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Perubahan ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh tubuh
(Asrinak,dkk.2010 hal: 136)
03 Perubahan Sistem Termoregulasi

a. Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat


karena lingkungan eksternal lebih dingin daripada
lingkungan uterus
b. Suplai lemak subkutan yang terbatas dan area
permukaanyang besar dibandingkan dengan berat
badan menyebabkan bayi mudah menghantarkan
55%
panas pada lingkungan.
c. Kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan yang 30%
dingin terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan
evaporasi.
15%
d. Trauma dingin (hipotermi) pada bayi baru lahir dalam
hubungannya dengan asidosis metabolik dapat
bersifat mematikan, bahkan pada bayi cukup bulan
yang sehat.
04 Perubahan Sistem Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas daripada tubuh


orang dewasa sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih
besar. Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru sehingga energi diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan
lemak.
Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat. Pada hari ke dua, energi berasal dari pembakaran
lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari keenam,
pemenuhan kebutuhan energi bayi 60%didapatkan dari lemak dan
40% dari karbohidrat.(Nur Wati.2010 hal:14)
05 Perubahan Sistem Gastrointestinal

Menurut (Jenny dan M. Clin.2013 hal: 155-156)


a. Enzim-enzim digesif aktif saat lahir dan dapat
menyokong kehidupan ekstrauterin pada
kehamilan 36-38 minggu.
b. Perkembangan otot dan refleks yang penting
untuk menghantarkan makanan sudah terbentuk
saat lahir.
c. Pencernaan protei dan karbohidrat telah tercapai;
pencernaan absorpsi lemak kurang baik karena
tidak adekuatnya enzim-enzim pankreas dan
lipase.
d. Kelenjar saliva imatur saat lahir; sedikit saliva
diolah sampai bayi berumur 3 bulan
e. Pengeluaran mekonium, yaitu feses berwarna
hitam kehijauan, lengket, dan mengandung darah
samar, diekskresikan dalam 24 jam pada 90%
bayi yang lahir normal. (Sembiring, 2019)
Tahap-tahap adaptasi BBL
Fase Tidur
1 Reaktivitas I (the first of reactivit) 2 (Period of Unresponsive Sleep)
Periode ini dimulai pada masa Berlangsung selama 30
persalinan dan berakhir pada menit sampai 2 jam setelah
30 menit setelahnya. Selama persalinan. Tingkat
periode ini detak jantung pernapasan menjadi lebih
cepat dan pulsasi tali pusar lambat. Bayi dalam keadaan
jelas. Warna kulit terlihat tidur, suara usus muncul tapi
sementara sianosis atau berkurang. Jika mungkin,
akrosianosis.Bayi mungkin bayi tidak diganggu untuk
menangis, terkejut, atau pengujian utama dan jangan
terpaku. Bunyi usus memandikannya. Selama
menandakan sistem masa tidur memberikan
pencernaan berfungsi dengan kesempatan pada bayi untuk
baik. Keluarnya kotoran memulihkan diri dari proses
sendiri, tidak menunjukkan persalinan dan periode
kehadiran gerak peristaltic transisi ke kehidupan diluar
hanya menunjukkan bahwa uterin. (Midwifery, 2004).
anus dalam keadaan baik.
(Midwifery, 2004).
Periode Reaktivitas II
(The Second Period of Reactivity)
/Transisi ke-III

Berlangsung selama 2 sampai 6 jam setelah persalinan.


Jantung bayi labil dan terjadi perubahan warna kulit yang
berhubungan dengan stimulus lingkungan. Tingkat
pernafasan bervariasi tergantung pada aktivitas. Neonatus
mungkin membutuhkan makanan dan harus menyusu.
Pemberian makan awal penting dalam pencegahan
hipoglikemia dan stimulus pengeluaran kotoran dan
pencegahan penyakit kuning. Pemberian makan awal juga
menyediakan kolonisasi bakteri isi perut yanmg
mengarahkan pembentukan vitamin K oleh traktus
intestinal.
Terimakasih
Matur suwun & ThankYou.

Anda mungkin juga menyukai