Anda di halaman 1dari 39

ASKEP BAYI BARU LAHIR DAN

MANAJEMEN LAKTASI SERTA IMD


BY : TRI ARIANINGSIH, S.Kep, Ns,
M.Kep
Klasifikasi Bayi Baru Lahir

1. Berdasarkan Usia Gestasi :


a. Sangat prematur : usia gestasi 24 – 30 minggu
b. Prematur sedang : usia gestasi 31 – 36 minggu
c. Border Line : usia gestasi 37 – 38 minggu

Nb : Sehingga dapat didefinisikan bayi lahir dengan


prematur apabila bayi tersebut lahir sebelum usia
37 minggu tanpa memperhatikan berat badan
bayi wkatu lahir
2. Berdasarkan Berat Lahir
a. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah ) : bila
BB bayi < 2000 gr :
1). Bisa prematur
2). Bisa kecil masa kehamilan
b. BBLSR (Bayi Berat Lahir Sangat Rendah ) :
bila BB bayi < 1500 gr
c. BBLER (Bayi Berat Lahir Ekstream
Rendah) : bila BB Bayi < 1000 gr
Gambar Proses Persalinan •Persalinan normal

• Persalinan normal

Pada proses persalinan normal, ada penekanan rongga thorax, sehingga cairan yang ada

di apru-paru akan keluar, dan digantikan dengan udara, dan pada saat itu lah bayi akan

bernafas secara spontan


Persalinan dengan Vacum
Persalinan dengan vacum ini dilakukan dengan pertimbangan beberapa
hal,yaitu: :
1. Ibu-ibu yang lelah karenan ngeden, bisa dibantu dengan vacum
2. Ibu yang memiliki masalah kesehatan seperti pre eklampsi, sehingga
tidak diperbolehkan untuk ngeden terlalu kuat, dan dibantu dengan
vacum
3. Meskipun dibantu dengan alat bantu vacum, prose kelahiran bayi
dengan vacum tetap akan mengalami kompresi dada, walaupun
memilikii kemungkinan akan terjadinya jejas, dan jejas itu terjadi karena
pada proses penarikan vacum, kemudian lepas dan dipasang ulang
kembali, dan apabila persalinannya lama , beresiko akan terjadi
perdarahan.
Persalinan dengan Sesar
Setelah semua proses kelahiran telah

dilewati selanjutnya pemotongan tali

pusat, tali pusat inilah yang

menghubungkan bayi dengan orang tua

melalui plasenta, funsgi plasenta sangat


Pada proses persalinan dengan
besar, yaitu membantu penyaluran nutri,
sesar ini tidak ada kompresi dada
udaran dan lainnya ke bayi, namun
pada bayi, sehingga cairan di paru-
setelah proses pemotongan tali pusat,
paru belum keluar. Bayi yang lahir
bayi harus berusaha mencari nutrisi
dengan sesar beresiko memiliki
sendiri, udara dan lainnya, sehingga
masalah pada proses adaptasi
Proses Adaptasi Fisik Bayi
Baru Lahir
Pada awalnya seluruh kebutuhan bayi di dapat dari plasenta,
termasuk sirkulasi melaui plasenta  setalah tali pusat
doipotong  maka adaperubahan sirkulasi, yang awalnya
sirkulasi plasenta menjadi sirkulasi neonatal (sirkulasi darah
yang hampir sama dengan orang dewasa atau bayi berusaha
sendiri dalam memenuhi kebutuhan sirkulasinya)  dalam
proses perubahan ini sirkulasi ini bayi mengalami kehilangan
dukungan berupa, dukungan metabolisme, suply O2,
pengambilan CO2, karena semua hal ini telah distop efek
pemotongan tali pusat  sehingga bayi berusaha sekuat
tenaga untuk melakukan respirasi secara mandiri
Nilai Normal

RR / Pernafasan 30 – 60 x/i
Gangguan  distres pernasafasan,
asfiksia

Denyut Jantung 120 – 160 x/i, denyut jantung akan


meningkat sejalan dengan aktifitas
bayi
Pengaturan Suhu Tubuh
(Termoregulasi)

1. Sebagian besar bayi lahir sebelum 37 minggu akan emngalami masalah suhu tubuh

2. Termoregulasi  keseimbangan antara produksi panas, kenaikan panas, dan kehilangan panas

3. Neonatal Thermal Environment  suhu lingkungan dimana bayi membutuhkan konsumsi O2 minimal

4. Mekanisme sistem termoregulasi :

Sistem pengturan tubuh dikontrol oleh hipotalamus di otak yang berperan sebagai thermostat dan hipotalamus berperan dalam merespon

panas dan dingin, sehingga subu tubuh tetap normal, sebagai contoh apabila kita mersa kedinginan, tubuh akan menggigil dan berusaha

menanikkan suhu tubuh, agar suhu tubuh tetap dalam kondisi normal. Anmun apabila pad aabyi-bayi yang belum mampu melakukan hal ini,

makan kondisi bayi akan membiru.


Mekanisme Kehilangan Panas
• Radiasi
Radiasi terjadi bila panas tubuh bayi berpindah ke objek lain
tanpa kontak langsung, sebagai contoh bayi yang akan diganti
popok, dibuka seluruh bajunya, dan dibiarkan saja , sementara di
ruangan tersebut sangat dingin, sehingga suhu tubuh bayi akan
berpindah ke yang lebih dingin
• Konduksi
Perpindahan panas bayi ke benda-benda yang permukaannya
dingin, sebagai contoh bayi diletakkan di atas meja yang dingin.
• Konveksi
Karena hembusan udara, sebagai contoh bayi ditidurkan tepat di
bawah AC atau didepan kipas angin
• Evaporasi
Kehilangan panas, cairan amnion yang tidak secepatnya
dikeringkan atau bayi setelah mandi tidak dikeringkan
Suhu Tubuh BBL

Normal 36,5 ºC – 37,5 ºC

Hipotermi Bila suhu tubuh 36 ºC – 36,4 ºC

Hipotermi sedang Bila suhu tubuh 35,9 ºC - 32 ºC

Hipotermi berat Bila suhu tubuh < 32 ºC

Hipertermi Bila suhu tubuh > 37,5 ºC


Kehilangan Panas

•Pada bayi prematur posisinya akan terlihat lebih pasrah sehingga permukaan tubuhnya

terlihat sangat luas, berbeda dengan bayi normal, yang akan meringkuk misalnya dalam

kondisi menangis, sehingga permukaan tubuh tidak terlihat sepenuhnya.


•Persediaan lemak coklat yang menurun dengan cadangan glikogen menurun
•Penurunan tonus otot, ekstremitas tidak bisa fleksi atau menekuk, sehingga kulit lebih

terpapar lingkungan yang dingin


•Meningkatnya rasio kepala dan badan, sehingga meningkatkan peningkatan kehilangan

panas.
Adaptasi Fungsi Hepatik

•Intra uterin : fungsi liver dilakukan oleh plasenta, segalanya terima jadi, sehingga pada saat lahir harus
dilakukan secara amndiri oleh bayi tersebut
•Setelah lahir, salah satu fungsinya adalah mengikat bilirubin
•Bilirubin terbentuk akibat pemecahan sel darah merah, usia sel darah merah, sekitar 80 hari
•Bilirubin dikeluarkan dalam bentuk tidak terikat.

Metabolisme Bilirubin

•Bayi hari kedua kuning  bisa jadi karena kurang minum darah mempunyai usia, kemudian pecah dan akan
menjadi hen dan globin  diikat oleh albumin  dihantarkan ke hepar diikat dan dihantarkan ke usus halus 

dikeluarkan dalam bentuk uroglinogen  feses  kemudian sebagian dihantarkan ke ginjal menjadi urin.
Adaptasi Sistem Pencernaan

•Kemampuan menghisap dan menelan:


•Kemampuan menelan sudah timbul pada usia gestasi 32 minggu, jika usia lahir 28 mingu, ada
kemungkinan pemasnagan OGT
•Kemampuan menghisap mulai muncul pada usia gestasi 34 minggu untuk menyusu
•Koordinasi menghisap dan menelan muncul pad ausia gestasi 36 minggu
Tata Laksana Bayi Segera
Setelah Lahir
• Memberi kehangatan
• Memberi jalan nafas
• Memfasilitasi pernafasan pertama
• Mempertahankan suhu tubuh
• Mencegah terjadinya perdarahan
• Identifikasi bayi
Pencegahan Infeksi :
• Kebersihan tangan
• Minimal handling
• Rawat gabung untuk bayi sehat
• Pemberian ASI
• Mengelompokkan bayi yang terinfeksi dengan yang infeksi
IMD

• Pada materi ini yang melatar belakangi


pentingnya pemberian ASI pada bayi baru
lahir terutama IMD yaitu sebagian besar
fenomena sekitar 54% kematian balita
disertai malnutrisi, meskipun ada beberapa
penyakit yang menyertainya seperti diare,
campak, pneumonia dan lainnya, namun
semua itu disertai dengan kondisi malnutrisi
yang menyebabkan balita akhirnya
mengalami kematian
• Menurut WHO/UNICEF, 2002 menyatakan :
• Pemberian makan yang optimal pada bayi 0-24 bulan (dikenal
dengan istilah standar emas makanan bayi)
• Inisiasi menyusu dini pada 1 jam setelah lahir ( dengan
dilakukannnya IMD ini akan ada early skin to skin contact antara bayi
dan ibunya dan early breast feeding)
• ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan
• Mulai diberikan MP-ASI keluarga setelah 6 bulan (dikatakan MP-ASI
keluarga karena disini jelas dikatakan makanan pendamping asi
keluarga, sehingga dalam artiannya yaitu makanan yang diberikan
bayi sebagai pendamping asi, dan makanan tersebut adalah
makanan yang juga dikonsumsi oleh keluarga, bukan makanan yang
berbeda antara yang dikonsumsi ibu dan bayinya sebagai MP-ASI).
• ASI terus diberikan sampai 2 tahun atau lebih didampinggiPASI,
pengganti ASI (PASI) ini jug ada kode marketingnya atau ada
aturannya, sehingga tidak sembarangan dalam pemberian PASI
pada bayi
Penjelasan Anatomi payudara :

•Ada perbedaan antara gambar payudara yang lama dan baru, pada jaringan hidup atau gambar payudara baru tidak ada

sinus atau yang disebut dengan pabrik ASI dari alveolus, ketika sudah ada reflek pengeluaran dari oksitosin maka akan keluar

ke arah duktus atau ke saluran asi pada puting, sehingga tidak ada penumpukan terlebih dahulu pada sinus laktiferous

•Jaringan granula dekat dengan niple, yang dekat dengan dada itu berupa lemak yang mempengaruhi besar kecilnya

payudara, dan hal ini tidak mempengaruhi jumlah produksi ASI pada setiap ibu, bahkan setiap ibu memiliki jumlah alveolus

yang hampir sama.


•Jaringan lemak : jaringan ini yang mempengaruhi ukuran
payudara
•Ditemukannya lubang niple sekitar 18 lubang, semkain banyak
lubang niple yang terbuka maka semakin banyak juga ASI yang
dikeluarkan.
•Hal yang salah dilakukan para ibu adalah cara membersihkan
payudara, karena sebenarnya perawatan payudara itu hanya
dengan membersihkan seperti saat kita mandi saja, tidak perlu
perawatan khusus.
• Proses pengeluaran ASI : di awali adanya reflek sucking
pada bayi saat menyusui  hantaran stimulus ke
anterior pituitari  sehingga memberikan respon pada
pikiran bahwa ada yang membutuhkan ASI  ASI di
bikin / diproduksi prolaktin keluar masuk ke dalam
alveolus  alveolus membuat ASI  ASI sudah penuh
 kemudian ada rasa bahgaia ibu yang menstimulus
keluarnya hormon oksitosin  merangsang epitel sel di
luar alveolus sehingga dapat mengeluarkan ASI. Selain
itu posterior pituitari ketika mengeluarkan oksitosin juga
memberikan kontraksi uterus atau dapat membantu
mengurangi perdarahan.
Komposisi ASI / KOLOSTRUM
• Kolostrum : komposisi kolostrum yang keluar pada hari pertama
hingga hari ke empat, kebutuhan akan kolostrum itu bukan
kebutuhan nutrisi saja, tapi kebutuhan akna proteksi bayi. Saat bayi
ada di perut ibu kebutuhan proteksi bayi ada pada kantong amnion,
namun setelah bayi lahir proteksi diri bayi ini dilakukan oleh
kolostrum yang dikonsumsi oleh bayi tersebut, dan pada kolostrum
ini lebih banyak protein dna zat-zat infektif yang berguna untuk
menjaga bayi dari kejadian infeksi.
• Pada kolostrum selain kandungan protein juga adanya kandungan
immunoglobulin A yang membantu memberi perlindungi terhadap
bayi dari infeksi.
• Fungsi menyusui dalam perkembangan bayi : pad ausia 0-2 tahun
merupakan puncak stimulasi dan fase sensitif yang sangat penting
pada bayi, hingga usia 2 tahun pertumbuhan otak 80% terjadi, dan
apabila pada fase ini pertumbuhan otak tanpa stimulus berupa
asupan gizi tidak terpenuhi, maka yang akan terjadi adalah
kekurangan gizi berat 15-20% sel otak berkurang.
Perbandaingan Komposisi ASI
• Kolostrum : ASI yang pertama kali keluar pada saat
menyusui
• Fore milk : ASI matang yang keluar di awal menyusi
• Hind milk : ASI matang yang keluar di akhir menyusui
• Waktu pengeluaran nya tidak jelas
• Dan pada saat ibu memerah ASI apabila warna ASI yang
keluar adlah warna pekat itu merupakan hind milk : pad
ahind milk ini kandungan laktosa dan lemak bnyak,
sehingga dapat membantu proses pertumbuhan bayi
cepat besar, dan lemak dapat membuat bayi bertambah
berat badannya 800 gr – 1 kg.
Pada Fore milk : komposisi proteinnya lebih
banyak dibandingkan dengan hindmilk.

Jenis Protein Lemak

Fore milk 0,9% 1,7%

Hind milk 0,7% 5,5%


Keuntungan Menyusui
• Oksitosin tidak hanya menjadikan adanya let down reflek, tetapi
juga :
a. mengurangi perdarahan
b. mempercepat involusi uteri
• Meningkatkan bounding attachment dan perilaku parenting
• Mengurangi resiko stres pada ibu
• Ibu yang menyusui lebih cepat menurunkan BB yang naik pada saar
hamil
• Mengurangi resiko DM tipe 2 & kanker ovarium & payudara
• Berperan dalam menjarangkan kehamilan (LAM) : ibu yang menyusui
eksklusif biasanya abru mengalami ovulasi kembali pada 6 bulan
pasca melahirkan
• Menyusui dapat emnurunkan resiko depresi post pasrtum yang
menimbulkan penelantaran terhadap bayi.
The Breastfeed Baby

Banyak kenuntungan yang didapat untuk bayi itu sendiri apabila menyusui pada ibunya

diakrenakan bayi tersebut berhubungan langsung dengan ibunya, misal dengan cara menghisap

lansgung ASI dari ibu, beberapa keuntungan yang diperoleh bayi diantaranya yaitu :

•Sistem imun lebih baik

•Resiko alergi rendah

•Infeksi telinga juga berkurang

•IQ lebih tinggi


Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Melakukan Pemberian ASI / MENYUSU :
•Formula marketing
•Pekerjaan
•Restriction or activity

Bahaya makanan Pra Laktal

•Menggantikan kolostrum :

•Lebih besar resiko infeksi

•Resiko intoleransi, alergi

•Mengganggu menyusui:

•Mengenyangkan bayi

•Jika menggunakan botol mengganggu perlekatan

•Mengurangi menyusu, mengurangi rangsangan pada payudara


Kontak saat melahirkan
•Menemani saat IMD
•Membantu memposisikan dan perlekatan ibu – bayi saat menyusu
•Berikan bantuan praktis
•Rooming in
•Informasi tentang menyusui semau bayi (perhatikan tanda lapar bayi)
•Informasi tentang keluarnya kolostrum dan ASI matang (dapat ditambahkan informasi atau edukasi tentang
kondisi payudara, jika pada ibu yang merasa payudaranya lembek bukan berarti tidak memproduksi ASI,

karena pada awal pengeluaran kolostrum, kondisi payudara terasa lembek, namun saat produksi dan

pengeluaran ASI berikutnya payudara akan terasa menegang dan membesar).


Tatalaksana IMD di Ruang Bersalin
•Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi
•Dianjurkan untuk tidak menggunkana obat-obatan dalam membantu persalinan
•Ibu dibiarkan memilih cara melahirkan
•Seluruh kulit bayi dikeringkan kecuali tangannya
•Bayi ditengkurapkan diperut ibu dengan kulit bayi melekat pad akulit ibu
•Keduanya (ibu dan bayi) diselimuti, dan bayi bisa dipakaikan topi
•Kontak kulit ini dibiarkan selama paling tidak 1 jam dan bayi dibiarkan mencari puting susu
•Suami didukung membantu ibu mengenali tanda –tanda siap menyusu
•Rawat gabung dan hindarkan dari makanan pra laktal
Bagaimana Membantu Ibu Di Awal Menyusui:
•Hindari ketergesaan & keirbutan
•Tanyakan perasaannya & bagaimana kegiatan menyusui berlangsung
•Amati kegiatan menyusui
•Bantu mengatur posisi & perlekatan bila perlu
•Berikan bantuan praktis yang lainnya
•Berilah informasi yang relevan :
• Tanda ASI cukup pada bayi : bisa di cek dari
BAK bayi, polanya, konsistensi,warna dan
bau, sehingga dianjurkan pada ibu untuk lebih
menggunakan popok bayi untuk dapat
melihat berap kali bayi BAK dan warna BAK.
Selain itu tanda kecukupan ASI pada bayi
dapat dilihat dari BB, pad akontrol hari ke 7,
yaitu tidak mengalami penurunan BB 10%
dari BB lahir.
• AMUDIBA :
• A : areola atas tampak lebih sedikit
daripada areola bawah
• Mu : mulut bayi tampak terbuka lebar
• Bi : bibir bayi terlipat keluar
• Da : dagu bayi menempel dipayudara
ibu
Menjelang pulang :
•Informasi tentang perawatan bayi muda
•Tanda kecukupan ASI
•Informasi tentang waktu kontrol :
Hal-hal yang perlu dieprhatikan saat kontrol yaitu timbang bayi (toleransi

penurunan BB < 10% dari BB lahir), Puji ibu dan bayi, informasi lain

seperti cara memerah ASI, imunisasi KB)


•Informasi tentang tanda bahaya (jika tidak dapat menyusu, berkurang
gerakan bayi, bayi demam, dan kuning)
MASALAH MENYUSUI:
1. Bentuk payudara
2. Bentuk puting
3. Payudara lembek saat melahirkan
4. Kolostrum
5. Payudara bengkak
6. Mastitis
7. Sumbatan ASI
Peran Perawat :
• Konseling prenatal
• Kontak perawat dengan ibu hamil (k3-k4)
• Kontak saat melahirkan dengan memberi dukungan saat
Imd
• Memberi informasi cara menyusui yang benar pada 1-3 hari
pertama melahirkan
• Menghindari praktik menyusui yang tidak benar (memberi
susu formula, dot, empeng, dan pemberia pre laktal
feeding)
• Mendukung rawat gabung
• Membantu membangun percaya diri ibu
• Membantu mengatasi masalah – masalah menyusui
• Meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk terus menyusui
sampai 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai