Pengertian
Pengertian
Dalam KBBI tahun 2016, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
mantra, rima serta penyusunan larik dan bait; sajak. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
puisi memiliki keteraturan meskipun diciptakan secara bebas oleh penyair. Namun demikian,
penciptaan puisi pada masa ini berbeda dengan masa lalu, sebelum perkembangan ilmu
pengetahuan dan seni mengalami kemajuan secara teknis.
Tidak jauh berbeda, Pradopo (1995:27) mengungkapkan bahwa puisi adalah representasi dari
emosional penyair yang dirancang menjadi sastra penuh makna dan kesan. Pengertian puisi
menurut Pradopo tersebut menggambarkan bahwasannya puisi tercipta dari sisi emosional
penyair untuk mengungkap dan menyampaikan pesan kepada penikmatnya. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa puisi adalah wujud lain dari karya sastra yang berasal dari pengaruh
batin seorang penyair dan tertuang secara indah dengan stuktur fisik dan struktur batinnya.
Dewasa ini, puisi semakin diminati oleh penyair- penyair muda berbakat dan penikmat seni.
Hal tersebut dikarenakan penciptaan puisi saat ini tidak lagi terikat oleh aturan teknis yang
ada pada masa puisi lama (hingga tahun 1920). Pembagian aturan tersebut mengakibatkan
adanya kesepakatan kolektif untuk memilah jenis jenis puisi beserta penjelasannya
berdasarkan temporal dan ciri-ciri fisiknya. Jenis jenis puisi terbagi menjadi puisi lama dan
puisi baru yang dijelaskan pada uraian berikut.
Pengklasifikasian Puisi
Puisi diklasifikasikan menurut masa penciptaannya oleh penyair. Terdapat dua kategori puisi
yang secara umum sering digunakan sebagai metode penentuan jenis puisi. Puisi lama dan
puisi baru adalah dua jenis puisi yang dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur
teknisnya. Terdapat satu jenis puisi lain yaitu puisi kontemporer yang menjadi kategori
bentuk puisi paling bebas saat ini.
Contoh :
Berderai-derai
Terapung-apung
Mendesah-desah
Ketiga kata tersebut mengalami bentuk pengulangan bunyi kata dasar derai, apung, dan
desah.
Jumlah suku kata pada tiap baris
Memiliki irama
Beberapa jenis sajak yang termasuk dalam puisi lama antara lain :
1.1. Mantra
Mantra adalah sebuah kata atau ucapan-ucapan pada masa lampau yang dipercaya memiliki
kekuatan gaib. Biasanya mantra diungkapkan oleh seseorang yang dipercaya oleh kelompok
masyarakat tertentu untuk digunakan sebagai media penyembuhan penyakit dan
semacamnya.
Contoh mantra :
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kapada padi
Air susu keruh asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
1.2. Pantun
Pantun (baca : jenis jenis pantun) adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b ,
setiap baris berisi 8 -12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran
(pengantar), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi. Setiap bait berisi empat baris.
Contoh pantun :
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit- sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
1.3. Karmina
Karmina adalah bentuk pantun yang sangat pendek. Karmina sering disebut sebagai pantun
kilat. Terdiri atas dua larik, yang pada larik pertama disebut sampiran, sedangkan larik kedua
disebut isi.
Contoh karmina :
1.4. Seloka
Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan. Seloka merupakan bagian dari puisi
Melayu Klasik yang berisis nasihat. Biasanya seloka ditulis dalam dua atau empat baris,
terkadang juga ditulis dalam enam baris. Seloka termasuk dalam puisi bebas.
Contoh seloka :
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri didalamnya terdapat bait
yang terdiri dari dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam banyak memuat nasihat
kehidupan. Oleh sebab itu, pada masa lalu masyarakat Melayu khususnya sering
menggunakan gurindam sebagai media menasihati generasi penerusnya.
Contoh Gurindam :
1.6. Syair
Syair adalah puisi yang berciri khas nasihat atau cerita pada tiap baitnya, bersajak a-a-a-a,
berisi empat baris dalam satu bait. Keempat baris tersebut mengandung maksud penyair.
Contoh syair :
1.7. Talibun
Talibun (pantun genap) adalah jenis pantun yang terdiri dari bilangan genap (6, 8, 10) baris
pada tiap satu baitnya.
Contoh talibun :
2.1. Balada
Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait, dengan masing-
masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih rima a-b-a-b-b-c-b-c.
Contoh balada :
Kita bergantian menghirup asam Batuk dan lemas terceruk Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan dengan secuil redup harapan Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang di ujung terowongan yang terang Namun cinta tidak
membawa kita memahami satu sama lain Kadang kita merasa beruntung Namun
harusnya kita merenung Akankah kita sampai di altar Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita Untuk berhenti berpura-pura? Kita meleleh dan
tergerus Serut-serut sinar matahari Sementara kita sudah lupa rasanya mengalir
bersama kehidupan Melupakan hal-hal kecil yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan Mengapa marah dengan keadaan? Mengapa
lari ketika sesuatu membengkak jika dibiarkan? Kita percaya pada cinta Yang borok
dan tak sederhana Kita tertangkap jatuh terperangkap Dalam balada orang-orang
tercinta
2.2. Himne
Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan atau tanah air.
Contoh himne :
2.3. Ode
Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang berjasa.
Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa yang anggun dan
santun karena ditujukan untuk memuji.
Guruku…
Engkau pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau menemaniku
Saatku di sekolah
Saatku belum mengenalmu
Engkau mengajariku
Mulai dari Taman Kanak- kanak
Hingga ku sampai kuliahGuruku…
Takkan kulupakan semua jasamu
Yang telah bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku
2.4. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.
Contoh puisi epigram :
LAGU KEMATIAN
Mati bagiku hanyalah istilah sementara esensinya sama saja karna hidup dan mati
tiada beda
yang beda mampu tidak kita memaknai hidup dalam mati dan mati dalam hidup
Sebab : manusia terlalu sibuk memperebutkan simbol ketuhanan tanpa merengkuh
sejatinya makna tuhan
2.5. Romansa
Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan kisah cinta atau
perasaan penyair tentang cinta.
Ketika malam aku harus terjaga Mencari bayangmu di setiap dinding dinding malam
Mencari seulas senyummu di setiap sudut mataku Dan berakhir menuai ladang
kepedihan
Ketika malam terus berlalu Masih aku merasakan begitu dekat dengan mimpi
Hingga bintang bintang bertanya dimana aku kau sembunyikan ?
Karya :Roman Rantingbulan
2.6. Elegi
2.7. Satire
Satire adalah puisi baru yang berisi kritikan.
Aku bertanya
Oleh : WS Rendra
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di
sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam
kaki dewi kesenian.
2.8. Distikon
Distikon adalah sajak yang didalamnya berisi dua baris kalimat, dalam tiap baitnya berima a-
a.
Ilmu
2.9. Terzina
Terzina adalah jenis jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris
2.10. Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya.
Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi lima baris.
2.12. Sektet
Sektet adalah puisi baru yang berisi enam baris pada satu bait.
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
2.13. Septima
Septima adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari tujuh baris.
Oktaf adalah jenis puisi baru yang pada tiap baitnya berisi 8 baris.
2.15. Soneta
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah puisi yang tidak lagi berbicara mengenai kelihaian penyair
berbahasa, tetapi lebih kepada struktur tipografi, dan terkadang muncul bahasa kasar.
Beberapa ciri khas sebuah puisi yang dapat disebut sebagai puisi lama yaitu :
Pada penciptaannya, puisi mewakili pemikiran pengarang yang dimaksudkan untuk media
penyampaian pesan kepada pembacanya. Oleh sebab itu, sebuah penilaian terhadap puisi
memenuhi dua fungsi struktural yaitu struktur batin dan struktur puisi. Penjelasan kedua
struktur yang terdapat dalam puisi tersebut akan diuraikan pada materi berikut.
Dalam penciptaannya puisi menggunakan bahasa sebagai media penyampaian pesan kepada
pembaca. Hal tersebut pada akhirnya memunculkan pentingnya tema atau makna awal dari
pembuatan puisi tersebut. Puisi harus memiliki tema serta makna yang dapat dilihat pembaca
meski bersifat abstrak.
b. Nada
Nada pada struktur ini adalah sikap penyair saat memberikan intonasi pada puisi karyanya,
dengan maksud memperindah pembacaan puisi.
c. Rasa
Rasa merupakan hal yang penting pada penciptaan puisi. Rasa dalam hal ini adalah sikap
penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian mengilhami dirinya untuk
menciptakan puisi.
d. Amanat
Amanat adalah hal yang wajib terkandung dalam setiap puisi. Puisi sebagai karya tidak hanya
bersifat menghibur, melainkan juga media penyampaian nasihat bagi pembacanya.
a. Rima
Rima atau irama adalah perulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam puisi karena
dengan adanya rima, puisi dapat terdengar berirama indah saat dibaca.
b. Imajinasi
Imajinasi yang disampaikan lewat puisi berfungsi untuk mengajak pembaca turut merasakan
dengan pengalaman indera mereka sehingga apa yang ditulis pengarang tergambar secara
nyata di benak pembaca.
c. Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam puisi diperlukan untuk memberikan gambaran konotasi kepada pembaca,
memunculkan khayalan kepada pembaca yang nantinya memudahkan mereka untuk
memahami makna yang tersimpan dalam puisi tersebut.
d. Diksi
Pilihan kata diperlukan oleh penyair agar segala pesan dapat disampaikan secara tepat kepada
pembacanya. Beberapa awam bisa jadi kurang mengerti jika penyair menggunakan kata yang
tidak konkret sehingga terkadang diperlukan pemaknaan atau penjelasan kembali pada bait
berikutnya untuk memudahkan pembaca.
e. Tipografi
Tipografi adalah aturan teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya dipenuhi dengan kata-
kata. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru pada puisi tersebut khususnya bagi puisi
kontemporer.