]BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras
disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan sebagai
bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting (Anonimous,
2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein yang
memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk peningkatan gizi dan mengatasi
penyakit kurang gizi seperti busung lapar Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai
sumber protein, makanan berbahan kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun cholesterol darah
yang dapat mencegah penyakit jantung. Selain itu, kedelai dapat berfungsi sebagai antioksidan
dan dapat mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan
meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat. Produk kedelai sebagai
bahan olahan pangan berpotensi dan berperan dalam menumbuhkembangkan industri kecil
menengah bahkan sebagai komoditas ekspor.Kebutuhan kedelai pada tahun 2004 sebesar 2,02
juta ton, sedangkan produksi dalam negeri baru mencapai 0,71 juta ton dan kekurangannya
diimpor sebesar 1,31 juta ton (Anonimous 2005c) Hanya sekitar 35% dari total kebutuhan dapat
dipenuhi dari produksi dalam negeri sendiri. Upaya untuk menekan laju impor tersebut dapat
ditempuh melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan
efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan
nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra struktur,
serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Anonimous, 2004c; 2005c). Mengingat Indonesia
dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan industri pangan berbahan baku kedelai
berkembang pesat maka komoditas kedelai perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan di
dalam negeri untuk menekan laju impor (Anoniomus, 2005b).
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui teknik budidaya kedelai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kedelai merupakan salah satu tanaman C3 yang berarti tidak banyak membutuhkan sinar
matahari yang cukup dalam setiap pertumbuhan tanaman tersebut dan peka terhadap
pencahayaan. Tanaman C3 merupakan tanaman yang memerlukan intensitas cahaya matahari
yang lebih rendah sehingga tanaman ini dapat membentuk rantai carbon sebanyak 3 buah dalam
menambat carbon dioksida (CO2) dalam melangsungkan fotosintesis (Salisburi dan Ross, 1995).
Untuk tanaman kedelai tidak perlu diadakan naungan karena salah satu tanaman C3
sehingga tanaman kedelai lebih efektif pada suhu antara 23-270 C dan ketinggian antara 0,5-
500 m dari permukaan laut. Tanaman kedelaitermasuk tanaman dikotil yang berarti memiliki
kayu pada bagian batangnya dan termasuk dalam famili polog-polongan.
Dalam ilmu tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Family : Leguminoseae
Genus : Glycine
Spessies : Glycine max. L
Kedelai yang tergolong genus Glycine mempunyai banyak spesies yang merupakan susunan
genom diploid (2n) dengan 20 pasang kromosom antara lain spesies Glycine clandestina,
Glycine falcata, Glycine tabacina (Suhaeni. 2008).
Morfologi Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max L. )
Akar
Salah satu kekhasan dari sistem perakaran tanaman kedelai adalah adanya interaksi simbiosis
antara bakteri nodul akar (Rhizobium japanicum) dengan akar tanaman kedelai yang
menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar sangat berperan dalam proses fiksasi Nitrogen
yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai untuk kelanjutan pertumbuhannya (Sarwanto. 2008).
Batang
Batang tanaman kedelai tidak berkayu, berbatang jenis perdu (semak), berambut atau berbulu
dengan struktur bulu yang beragam, berbentuk bulat, bewarna hijau, dan panjangnya bervariasi
antara 30-100 cm. Batang tanaman kedelai dapat membentuk cabang 3-6 cabang. Percabangan
mulai terbentuk atau tumbuh ketika tinggi tanaman sudah mencapai 20 cm. Banyaknya jumlah
cabang setiap tanaman bergantung pada varietas dan kepadatan populasi tanaman. Jika kepadatan
tanaman rapat, maka cabang yang tumbuh berkurang atau bahkan tidak tumbuh cabang sama
sekali (Cahyono. 2007).
Daun
Jarak daun kedelai selang-seling, memiliki 3 buah daun (triofoliate), jarang memiliki 5 lembar
daun, petiola berbentuk panjang menyempit dan slinder stipulanya terbentuk panjang menyempit
dan slinder, stipulanya terbentuk lanseotlat kecil, dan stipel kecil lembaran daun berbentuk oval
menyirip, biasanya palea bewarna hijau dan pangkal berbentuk bulat. Ujung daun biasanya tajam
atau tumpul, lembaran daun samping sering agak miring, dan sebagian besar kultivar
menjatuhkan daunnya ketika buah polong mulai matang (Septiatin. 2008).
Bunga
Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu dan merupakan bunga sempurna. Bunga kedelai
memiliki 5 helai daun mahkota, 1 helai bendera, 2 helai sayap, dan 2 helai tunas. Benang sarinya
ada 10 buah, 9 buah diantaranya bersatu pada bagian pangkal membentuk seludang yang
mengelilingi putik. Benang sari kesepuluh terpisah pada bagian pangkalnya, seolah-olah penutup
seludang. Bunga tumbuh diketiak daun membentuk rangkaian bunga terdiri atas 3 sampai 15
buah bunga pada tiap tangkainya (Suhaeni. 2008).
Buah
Buah kedelai disebut buah polong seperti buah kacang-kacangan lainnya. Setelah tua, warna
polong ada yang cokelat, cokelat tua, cokelat muda, kuning jerami, cokelat kekuning-kuningan,
cokelat keputihan-putihan, dan putih kehitam-hitaman. Jumlah biji setiap polong antara 1 sampai
5 buah. Permukaan ada yang berbulu rapat, ada yang berbulu agak jarang. Setelah polong masak,
sifatnya ada yang mudah pecah, ada yang tidak mudah pecah,tergantung varietasnya (Darman.
2008).
Biji
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada varietasnya.
Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih. Warnanya ada yang putih, krem,
kuning, hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya. Warna-warna tersebut adalah warna dari kulit
bijinya. Ukuran biji ada yang berukuran kecil, sedang, dan besar. Namun, di luar negeri,
misalnya di Amerika dan Jepang biji yang memiliki bobot 25 g/100 biji dikategorikan berukuran
besar (Prabowo. 2013).
Kacang kedelai kaya akan mineral seperti kalsium, magnesium, zat besi, kalium, fosfor,
selenium dan seng. Kalsium adalah mineral yang sangat penting karena dapat membantu
meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan tulang dan juga dapat mencegah osteoporosis. Ada
berbagai macam makanan yang mengandung kalsium, tetapi kacang kedelai mengandung lebih
sedikit methione dibanding dengan makanan lain. Methione adalah sejenis asam amino yang
dapat memperbaiki jaringan (Budi. 2011).
Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Kedelai
Iklim
Kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan subtropis. Kedelai dapat
tumbuh baik ditempat yang berhawa panas, ditempat– tempat yang terbuka dan bercurah hujan
100 – 400 mm per bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman kedelai
membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan (Septiatin. 2008).
Ketinggian Tempat
Kedelai cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut.
Lazimnya, kedelai ditanam pada musim kemarau, yakni setelah panen padi pada musim hujan.
Pada saat itu, kelembapan tanah masih bisa dipertahankan. Kedelai memerlukan pengairan yang
cukup, tetapi volume air yang terlalu banyak tidak menguntungkan bagi kedelai, karena akarnya
bisa membusuk. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian 0,5-300 m dpl.
Sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 300-500 m
dpl (Suhaeni. 2007).
Kacang kedelai dengan ukuran kecil sangat baik ditanam dilahan pada ketinggian 0,5 sampai 300
meter diatas permukaan laut. Sementara itu, kacang kedelai dengan ukuran biji lebih besar jauh
lebih baik ditanam diketinggian mulai dari 300 sampai 500 meter diatas permukaan laut
(Prabowo. 2011).
Curah Hujan
Selama pertumbuhan tanaman, kebutuhan air untuk tanaman kedelai sekitar 350 – 550 mm.
Kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh terhadap produksi kedelai. Untuk mengurangi
pengaruh terhadap produksi kedelai. Oleh karena itu, untuk mengurangi pengaruh negatif dari
kelebihan air, dianjurkan untuk membuat saluran drainase sehingga jumlah air lebih dapat diatur
dan dapat terbagi secara merata. Ketersediaan air tersebut bisa berasal dari saluran irigasi atau
dari curah hujan yang turun. Tumbuhan kedelai yang memerlukan curahan air yang banyak atau
kelembapan tanah yang cukup tinggi (Sarwanto, A. 2008).
Temperatur
Temperatur yang dibutuhkan tanaman kedelai sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman kedelai
berkisar antara 25°C - 28°C. Akan tetapi, tanaman kedelai masih bisa tumbuh baik dan
produksinya masih tinggi pada suhu udara diatas, dan tanaman masih toleran pada suhu 35°C
hingga 38°C (Cahyono, B. 2007).
Intensitas Matahari
Meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak
hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat
yang gelap.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman untuk proses fotosintesis.
Fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan baik apa bila tanaman mendapat kan penyinaran
cahaya matahari yang cukup. Bibit kedelai dapat tumbuh dengan baik, cepat dan sehat, pada
cuaca yang hangat dimana cahaya matahari terang dan penuh
Tanah
untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal kedelai harus di tanam
pada jenis tanah yang bersetruktur lempung berpasir atau liat berpasir Hal ini tidak hanya terkait
dengan ketersediaan air untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan faktor
lingkungan tumbuh yang lain (Septiatin, A. 2008).
BAB II
METOGOLOGI
2.1 waktu dan tempat
Pada praktikum penaman budidaya kacang kedelai yang dilaksanakan pada tanggal 20 –
September samapai Desember 2014 pukul 09 - 11.00 dilahan praktikum politeknik negeri
jember.
2.2 alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum budidaya kacang kedelai ialahh cangkul, koret,
gembor, sprayer, benih kacang kedelai, insektisida, pupuk NPK PHOSNKA
2.3 Prosedur pelaksanaan praktikum
a. Penyiapan benih
b. Pengolahan media tanam
c. Pemeliharaan tanam
d. Pengendalian hama dan penyakit
e. Penen
f. Dan pasca panen
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Saat ini tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras
disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan sebagai
bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting (Anonimous,
2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein yang
memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk peningkatan gizi dan mengatasi
penyakit kurang gizi seperti busung lapar Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai
sumber protein, makanan berbahan kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun cholesterol darah
yang dapat mencegah penyakit jantung. Selain itu, kedelai dapat berfungsi sebagai antioksidan
dan dapat mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan
meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.
Hasil panen sementara belum diketahui, dikarenakan waktu panen belum mencukupin, namun
hasil panen di konfersikan dari satu hektar menjadi 6 meter persegi, dapat di hasilkan yaitu
masing hasil panen komoditas kacang kedelai di indonsia rata rata 2 ton/hektar. Hasil yang di
dapt ialah 1,2 kg/ 6 M/segi
Daftar Pustaka
http://dzoelh.blogspot.com/2012/07/kacang-kedelai.html
http://arfanabd.blogspot.com/
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/panduan-cara-
budidaya-kedelai/
MAKALAH BUDIDAYA KEDELAI
Diajukan sebagai tugas mata pelajaran
Biologi
Disusun oleh:
Muhammad Aldair (036)
XII IPA 7