Anda di halaman 1dari 27

PENGALAMAN PEMBIAYAAN

BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI


Melalui Skema KPS yang Kompleks untuk Menjawab Tantangan Pengembangan
Bandara di Indonesia

©Virda Dimas Ekaputra


Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat
Dosen Tamu pada Mata Kuliah PL6105 Pembiayaan Perkotaan SAPPK, Institut Teknologi Bandung
KALEIDOSKOP BIJB
2003 2005 2007 2009 2012

Studi Penetapan Lokasi Penetapan Dimulainya  Rancangan Teknis Terinci


Kelayakan Keputusan Menteri Masterplan BIJB Pengadaan (RTT) Sisi Udara ditetapkan
Lahan BIJB pada Masterplan KP 954
Pembangunan Perhubungan (KM) dalam KM 34
tahun 2014
BIJB Nomor 5 tahun tahun 2007  Revisi Penetapan Lokasi KP
2005 457 tahun 2012
 Penyusunan Masterplan
Kertajati Aerocity oleh
Diskimrum Jabar

2017 2016 2015 2014 2013

 Skema pembiayaan  BIJB masuk dalam  Penyesuaian Desain  Rancangan Teknis  Dimulainya
BIJB melalui RDPT daftar Proyek dan Penahapan Sisi Terinci (RTT) Sisi Darat Pembangunan Sisi
 Perumusan skema Strategis Nasional Darat BIJB BIJB oleh Dishub Jabar Udara
operasional BIJB  “Pengambilalihan  Dimulainya  Penentuan Izin  Penyusunan PERDA
oleh Pemerintah” Pembangunan Sisi Lingkungan BIJB, No. 22 tahun 2013
Pusat (Januari) Darat BIJB No.02.12.05 Tahun tentang
 Surat Kemenhub  Review Masterplan 2014 pembentukan
Penyerahan kembali Kertajati Aerocity  Pembentukan badan usaha
kepada Pemerintah oleh PT BIJB PT.BIJB pengelola bandara
Provinsi (Oktober)  Perumusan Skema & aerocity
Pembiayaan melalui
Financial Advisor
LINGKUP KERJA PT BIJB Sesuai dengan Peraturan Daerah

FS oleh:
KPMG, Surbana Jurong, Lapi ITB

Peraturan Daerah Jabar Nomor 13 Tahun


2010; Pembangunan dan Pengembangan
BIJB dan Kertajati Aerocity

Peraturan Daerah Jabar 7 2017 tentang


Revisi Perda No. 22 Tahun 2013;
Pembentukan PT BIJB sebagai
pembangun, pengelola, pengembang Masterplan Aerotroplis oleh:
Bandara dan Kertajati Aerocity Surbana Jurong, NACO, Urbane

Penetapan Lokasi BIJB :


Kepmenhub No. KP 457/ 2012
Rencana Induk BIJB:
Kepmenhub No. KP 954/2014
BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI
MASTERPLAN

3 Landasan Pacu Area Terminal


3500 x 60 m Terminal Penumpang Kargo
Luas 1800 Ha Luas 121.000 m2 Luas 90.000 m2

Tahap 1A
Tahap 1B
Tahap 2
Tahap 3 (Ultimate)
TAHAPAN PENGEMBANGAN BIJB Sesuai KP 954/2014
TAHAP 1 A TAHAP 1 B TAHAP 2 TAHAP 3 (Ultimate)
2018 - 2024 2024 - 2027 2027 - 2030 2030 - 2032
Dengan luasan Terminal Dengan penambahan Dengan penambahan Dengan penambahan Tahun 2032, Bandara
96.280 m2 memiliki luasan hingga 121.000 luasan hingga 162.051 luasan hingga 209.151 m2 Kertajati membutuhkan
kapasitas rencana 5,6 juta m2 memiliki kapasitas m2 memiliki kapasitas memiliki kapasitas
hingga 12 juta pax/year. rencana hingga 17,2 juta rencana hingga 22,8 juta rencana 29,3 juta
penambahan terminal
pax/year. pax/year. pax/year. baru.

Sumber :
Kepmenhub KP 954/2014
Kajian Internal PT. BIJB
PENGEMBANGAN TAHAP 1A
Incerenator

Fire Suppression Unit


Power House

Substation

Air Traffic Controller


Meteorology
Building Ground Water Tank

Passenger Terminal
Ground Water Tank
Building Sewage Treatment
Plant

Sewage Treatment
Plant Hardscape & Softscape
Parking Area

Site Grading &


Circulation

*Illustration
14
RUTE PENERBANGAN
INTERNASIONAL RUTE PENERBANGAN
Berdasarkan Feasibility Study
(BIJB 2016)

4
RUTE
PENERBANGAN
INTERNASIONAL

10
RUTE
ARAB SAUDI PENERBANGAN
DOMESTIK
SINGAPUR

KUALA LUMPUR RUTE PENERBANGAN


BANGKOK DOMESTIK Medan,
Pekanbaru,
Palembang,
Yogyakarta,
Denpasar,
Lombok,
Pontianak,
2,7 Juta Surabaya,
27.848
Penumpang
Ton
Padang,
Kargo Batam,
Makassar.
PROGRES KONSTRUKSI BANDARA KESELURUHAN
PER 17 SEPTEMBER 2017: 60,840%

Paket 1: Paket 2: Paket 3:


Infrastruktur Terminal Penumpang Bangunan Penunjang
Jalan, Drainase, Lansekap, & Ramp Bangunan Penunjang Operasional Bandara
Pembangunan Terminal Utama Penumpang
Simpang Susun

94,65% 43,10% 88,77%


Kemitraan Pemerintah-Swasta
Untuk Pembiayaan
PROYEK BANDARA INT. KERTAJATI
APA ITU KEMITRAAN PEMERINTAH-SWASTA (KPS)?

Pertama kali muncul pada tahun 1988 KPS dikonseptualisasikan


di Australia dan tahun 1992 di Inggris, sebagai “kontrak perjanjian
dengan nama Public Finance antara satu atau lebih
Initiatives (PFI), yang pada dasarnya pemerintah/instansi publik
menyediakan mekanisme pendanaan dengan satu atau lebih sektor
bersama antara pemerintah dengan swasta atau mitra nirlaba
sektor swasta untuk membangun yang bertujuan untuk
infrastruktur (Cruz dan Marquez, 2012) mendukung ketersediaan
fasilitas publik atau
membiayai, merancang,
membangun,
Dalam dunia Internasional, istilah umum
mengoperasikan dan/atau
untuk KPS adalah:
memelihara proyek tertentu”
Public-Private Partnerships (PPPs)
(Roman, 2015)
Tipikal Struktur Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS)
di Indonesia

Sektor Publik yang


Berwenang
Perjanjian
Langsung

Pinjaman Special Purpose Ekuitas


Bank Company Investor
(SPC)

Perusahaan
Perusahaan
Operasi &
Kontraktor
Pemeliharaan

Source: PricewaterhouseCoopers
Struktur Kemitraan Pemerintah-Swasta
Pada Proyek Bandara Internasional Kertajati

Pemerintah
Indonesia

Perjanjian Pemerintah
Langsung Jawa Barat
min.
Pemerintah Jawa Barat
51%
PT Jasa Sarana
Sindikasi Bank (BUMD Jawa Barat)
Syariah Pinjaman PT BIJB Ekuitas
7 Bank (sebagai Special Purpose PT Angkasa Pura 2 maks.
Dipimpin oleh Bank Jateng 30% 70% (BUMN) 49%
Company)
Syariah
Reksa Dana Penyertaan
Biaya Proyek: Terbatas
Rp 2,606 Triliun atau ± 195 Juta US
Dolar
Perusahaan
Perusahaan Operasi
Kontraktor & Pemeliharaan

1. Infrastruktur Dasar: Adhi Karya


PT BIJB menggunakan BUBU
milik PT Angkasa Pura 2,
2. Terminal Penumpang: JO Wika - PP
sebagai salah satu
3. Bangunan Penunjang: Waskita Karya
pemegang saham
Partisipasi Dalam
REKSA DANA PENYERTAAN TERBATAS
Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) adalah suatu instrumen dengan tujuan untuk
mengumpulkan dana dari investor atau pemodal profesional yang akan diinvestasikan
oleh Manajer investasi ke dalam portofolio sekuritas atau objek yang berkaitan
dengan proyek, seperti proyek sektor riil dan infrastruktur. Dengan kata lain, RDPT
dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
finansial proyek.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan / OJK

KEKUATAN KELEMAHAN
• Terbatas untuk maksimum 50 partisipan
• Dikelola oleh Manajer Investasi yang
atau investor.
profesional dan tersertifikasi (CFA) yang
• Minimum investasi per partisipan adalah
juga harus berinvestasi di RDPT.
Rp 5 Miliar atau 374.000 US Dolar.
• Menawarkan tingkat pengembalian yang
• Tidak dapat diinvestasikan pada
kompetitif dibandingkan dengan tipe
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
investasi yang lainnya.
Indonesia (BEI).
• Dapat digunakan untuk proyek yang
• Risiko tinggi karena sebagian besar objek
sedang berlangsung atau yang masih
pendanaan masih dalam tahap
dalam proses inkubasi.
pengembangan.
STRUKTUR DARI

RDPT DI PROYEK BANDARA INT. KERTAJATI

Sumber Dana Investasi


Manajer Investasi Manajer Investasi

BANK
Danareksa Capital KUSTODIAN

Supervisi Komite
Investasi
Unit Penyertaan
Investor Valuasi Kantor Jasa
(maks. 50 partisipan) Penilai Publik
Cash / Dividend /
Capital Gain Technical )
RDPT Advisory
Ahli
Plafond: Rp 936 M

Saham PT BIJB
PROSES
RDPT PROYEK BANDARA INT. KERTAJATI

Pendaftaran
APR
Penawaran
JUN Kerja Sama
dengan
RDPT ke
Otoritas Jasa
AGTS dan
Penempatan

2016 Manajer
Investasi
2017 Keuangan
(OJK) 2017 oleh Manajer
Investasi

Persetujuan Menteri
AGTS Perizinan RDPT
OKT
NOV Perhubungan untuk oleh Otoritas

2017 (OJK) 2017


Skema Keuangan Jasa Keuangan

2016 RDPT untuk


mendanai proyek
GOOD FUND
Bandara Int. Kertajati
KENDALA-KENDALA DARI
RDPT DI PROYEK BANDARA INT. KERTAJATI

ISU POLITIK REGULASI

Adanya upaya dari Pemerintah Peraturan Daerah No. 22 tahun


Pusat RI pada awal tahun 2016 2013 mengenai pembentukan
untuk mengambil alih proyek Bandara Internasional Jawa Barat
Kertajati, sehingga proses RDPT tidak mengakomodasi RDPT
terhenti sampai November 2016. sebagai salah satu bentuk ekuitas.

OPERASIONAL

RDPT mengharuskan PT BIJB


untuk bekerja sama dengan
operator bandaraexisting, yakni
PT Angkasa Pura 2, untuk
meningkatkan kepercayaan dari
para investor.
MASUKNYA SINDIKASI BANK SYARIAH

BANK JUMLAH PINJAMAN


Bank Jateng Syariah Rp 366 M
Bank Sumut Syariah Rp 150 M
Bank Jambi Syariah Rp 100 M
Bank Kalbar Syariah Rp 100 M
Bank Kalsel Syariah Rp 100 M
Bank Sulselbar Syariah Rp 50 M
BJB Syariah

TOTAL
Rp 40 M

Rp 906 M
+
• 13 Juni 2017 : Penandatanganan Akad Kredit.
• 19 Juni 2017 : Telah dicairkan dana sebesar Rp 250 M.
• Untuk pencairan berikutnya, sama dengan RDPT, dipersyaratkan bekerja sama
dengan operator bandara existing, yakni PT Angkasa Pura 2.
REALISASI PEMBIAYAAN
BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT
KERTAJATI AEROTROPOLIS
UNTUK JAWA BARAT
“Our mission is to provide World Class Airport
and World Class Aerocity and to become
A Gateway without Boundaries”

• Gerbang Keberangkatan & Kedatangan


• Memperkenalkan & Membuka Peluang Bisnis dan Investasi di Jawa Barat
• Memperkenalkan Budaya Jawa Barat
• Merasakan dan Berinteraksi dengan Kehangatan serta Keramahan Masyarakat Jawa Barat
KERTAJATI AEROTROPOLIS, seluas 5.280 Ha
BIJB & Kertajati Aerocity dirancang sebagai Kawasan Terintegrasi
Kawasan perumahan ekslusif Pusat industri aviasi
Bandara intenasional sebagai hub yang dilengkapi dengan 3 runway
dengan hak kepemilikan dengan ekosistem
3500m x 60m
properti bagi orang asing yang terintegrasi
Residential Township Bandarudara Internasional
Aerospace Park
(258.82 Ha) Jawa Barat
(335.40 Ha)
(1,800 Ha)

Pusat logistik dan


distribusi dengan
konsep multimoda

Logistic Hub
(429.16 Ha)
Creative Tech Center
(544 Ha)

Pusat perkembangan ilmu


pengetahun dengan pusat riset
dan pengembangan dan
manufaktur tingkat tinggi Sumber energi terbarukan
Pusat bisnis, keuangan, yang berkelanjutan untuk
dan ICT untuk menyokong Business Park Energy menyokong aktivitas
industri di dalam kawasan (672 Ha) Center industri
(126 Ha)
AKSESIBILITAS BIJB BERBASIS JALAN

Jalan Tol Eksisting


Jalan Strategis Nasional
Pelabuhan Jalan Strategis Provinsi
Jakarta Patimban Rencana Jalan Alternatif Puncak
Rencana Jalan Tol
Usulan Jalan Tol*
METROPOLITAN
BODEBEK- Jalan Tol Patimban-
KARPUR Kertajati METROPOLITAN
Jalan Tol Cipali CIREBON
Bogor BIJB RAYA
Cirebon
Jalan Tol
Cipularang
Jalan Tol Bocimi Bandung Brebes Tegal
Jalan Tol
Cisumdawu Jalan Tol
PUSAT Palikanci-Pejagan
METROPOLITAN
PERTUMBUHAN
PELABUHAN
BANDUNG
RATU RAYA

Jalan Tol
Cigatas
Purwokerto
PUSAT
PERTUMBUHAN
RANCA
BUAYA PUSAT Cilacap
PERTUMBUHAN
PANGANDARAN
RAYA
AKSESIBILITAS BIJB BERBASIS REL

Jalur Kereta Api Operasional


Rencana Jalur Kereta Reaktivasi
Jakarta Rencana Jalur Kereta Cepat
Jakarta - Bandung
Usulan Jalur Kereta Menuju
Stasiun Kertajati
METROPOLITAN Jatibarang
BODEBEK-
METROPOLITAN
Bogor KARPUR BIJB CIREBON
Kereta Cepat RAYA
Jakarta-Bandung Cirebon Stasiun Arjawinangun

Bandung Stasiun Kertajati Brebes Tegal

Stasiun Tanjungsari
PUSAT
PERTUMBUHAN
PELABUHAN METROPOLITAN
RATU BANDUNG
RAYA

Purwokerto
PUSAT
PERTUMBUHAN
RANCA
BUAYA PUSAT Cilacap
PERTUMBUHAN
PANGANDARAN
RAYA
AKSESIBILITAS BIJB MELALUI UDARA

Pelabuhan
Jakarta Patimban
METROPOLITAN
BODEBEK-
METROPOLITAN
KARPUR
Bogor BIJB CIREBON
RAYA
Cirebon
Bandung BrebesTegal
PUSAT
PERTUMBUHAN
METROPOLITAN
PELABUHAN BANDUNG
RATU
RAYA

Airstrip Purwoke
Cidaun PUSAT
Airstrip
PERTUMBUHAN
Rancabuay
Bandar Udara RANCA
a
BUAYA Airstrip PUSAT
Air Strip Cikalong PERTUMBUHAN
Cilacap
Pelabuhan Laut PANGANDARAN
RAYA
Airstrip
Pangandaran
AKSESIBILITAS BIJB MELALUI LAUT

Pelabuhan
Jakarta Patimban KEUNGGULAN
METROPOLITAN Baha
BODEBEK- n
METROPOLITAN Baku
KARPUR
CIREBON
Bogor BIJB RAYA Tiba di Pelabuhan
Cirebon

Bandung Pengiriman
Brebes Jalur Darat
Tegal

PUSAT METROPOLITAN Proses Produksi di


PERTUMBUHAN Kertajati Aerocity
PELABUHAN
BANDUNG
RATU RAYA
Hasil
Produks
i Purwokerto
PUSAT
PERTUMBUHAN
RANCA Pengiriman Hasil
Bandar Udara Produksi Melalui
BUAYA PUSAT Cilacap
Bandara
Air Strip PERTUMBUHAN
PANGANDARAN
Pelabuhan Laut
RAYA
DAMPAK EKONOMI
PENGEMBANGAN KERTAJATI AEROTROPOLIS

Pemerataan pembangunan dengan


1. memajukan daerah Timur dan Selatan
Jawa Barat

Sumber: BPS, 2016

Penciptaan lapangan kerja baru Kontribusi signifikan terhadap penerimaan

3.
sejumlah 154.989 di tahap pertama pemerintah melalui peningkatan Penerimaan
2. dan 399.680 di tahap ultimate Asli Daerah (PAD) dan Retribusi
pengembangan

Substitusi impor dengan membangun industri


4. strategis nasional, mencakup industri aviasi,
industri farmasi, dan sebagainya
Hatur
Nuhun!
©Virda Dimas Ekaputra. 2017.
virda.dimas@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai