Anda di halaman 1dari 12

Makalah Berkarya Seni Rupa

Disusun Oleh:
1. Alicya Victory
2. Eva Murty Sentanu
3. Grasheevaa
4. Putri Ananda
5. Putri Bungsu
6. Rizky Prapurna
7. Santi Pebri Aini
8. Sazkia Aulia Mulianti

Tahun Ajaran 2018/2019


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran tuhan yme yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini alhamdulilah
tepat pada waktunya yang berjudul “SENI RUPA” makalah ini berisi tentang infirmasi seputar
seni atau yang khususnya membahas masalah seni rupa.makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang seni rupa.saya menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih
jauh dari kata sempurna,olah karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah kami.Akhir kata kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam dalam penyusunan makalah
dari awal sampai akhir.semoga allah swt senatiasa meridhoi segala usaha kita semua .amin

Pontianak,30 Juli 2018

Daftar Isi
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2


A. Konsep dalam karya seni rupa ......................................................................... 3
B. Unsur Dalam Karya Seni Rupa ....................................................................... 3
C. Prinsip Dalam Karya Seni Rupa……………………………………………… 5
D. .Bahan Dalam Karya Seni Rupa………………………………… …………... 7
E. Teknik dalam berkarya Seni Rupa……………………………………………... 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 6


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7

BAB 1
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri
atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa
tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan
keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang
bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian
yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni
rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari
sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting
dari jumlah bagian-bagiannya.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu mengerjakan tugas yang telah di berikan oleh
guru seni budaya

1.3 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:

Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai seni rupa terutama di bidang seni lukis agar
dapat mengembangkan minat dan bakat dalam bidang tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

Berkarya seni rupa adalah merealisasikan konsep seni dengan mengekspresikan nya dalam
karya seni. Karena pada dasarkan kita sebagai manusia tentunya suka akan suatu hal yang indah
dan unik. Bahkan sampai mengagumi sesuatu yang ada di alam sekitar, secara tidak langsung
atau pun langsung. Keindahan dan keunikan itu dapat menimbulkan rasa senang, sedih, bahagia,
dan haru.

Dimulai dari tahap ide atau gagasan sampai dengan wujud karya seni, semua tidak lepas dari
hasil pengamatan dan interaksi dengan lingkungan sekitar atau pun pengalaman individu masing-
masing. Nah, untuk menciptakan suatu karya seni lukis yang baik, ada berbagai hal yang harus
diperhatikan.

A.Konsep Dalam Karya Seni Rupa

1. Melakukan Pengamatan Melakukan pengamatan mempunyai maksud untuk melaksanakan


pengamatan terhadap realitas internal spiritual di dalam diri. Karena akan berkaitan dengan cita-
cita, keinginan, dan lainnya. Untuk itu pengamatan sangatlah penting.

2. Menentukan Tema Kemudian ketika proses pertama sudah dilakukan, kemudian tanyalah
diri Anda pribagi bahwa kegiatan apakah yang paling kuat dan bisa untuk dituangkan dalam
sebuah karya seni lukis. Sehingga ini akan menjadi tema dalam karya seni yang akan dibuat.

3. Membuat Sketsa Setelah tema mengenai gambaran apa yang akan dilukis beres, maka
buatlah sketsa dengan mengambilnya melalui ide yang ditemukan. Kepuasan dalam membuat
karya seni lukis adalah ketika ide dapat diwujudkan dalam sebuah karya seni lukis.

4. Menganalisis Sketsa Sketsa selesai dibuat, setelah itu diperlukan analisis dari aspek visual,
konseptual, bahan baku seni, dan teknik yang akan digunakan. Setelah tahap ini dilakukan, maka
ekspresi diri seharusnya sudah cukup penuh dan mulai tuangkan ekspresi tersebut di sebuah
lukisan.

5. Menyajikan Karya Nah setelah semua tahap selesai dilewati maka perlu penyajian karya seni
lukis untuk memperlihatkan hasil karya yang telah dibuat dengan sebuah pameran. Sebelum
lukisan dipamerkan, sebelumnya lukisan harus dibubuhi ringkasan konsep, pembuatan label
(judul, tahun, media, nama pencipta, ukuran, foto karya seni), dan deskripsi visual.
B. unsur-unsur Seni Rupa

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide
atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.

Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan
tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku,
dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

– Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
– Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna
atau ruang.

Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta
memiliki ukuran.

Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
– Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
-Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok. –
-Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

– Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.

Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada
kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang
terkesan dari sebuah lukisan.

Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:

– Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna
merah,
kuning, dan biru.

– Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.


Contoh:

merah + kuning : jinga


biru + kuning :hijau merah + biru : ungu

– Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan
dan perabaan.

Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula
pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya
akan menimbulkan kesan mendalam. Amati gambar di bawah ini.
C..Prinsip Dalam Berkarya Seni Rupa

1. Kesatuan

Di dalam bahasa Inggrisnya adalah Unity, merupakan prinsip yang menunjang bagaimana satu
unsur dengan unsur lainnya saling berpadu dengan harmonis dalam menciptakan sebuah
komposisi seni rupa yang indah dan juga menarik mata. Jika dibandingkan dengan prinsip seni
rupa yang lainnya, prinsip kesatuan merupakan modal awal yang memerlukan tunjangan dari
berbagai prinsip lainnya supaya bisa menciptakan karya seni dengan nilai estetika tinggi
sebagaimana mestinya.

2. Keselarasan

Sementara itu, untuk mengatakan sebuah karya seni rupa indah dan memiliki nilai estetis, yang
harus diperhatikan adalah kesatuan unsur-unsur karya seninya berpadu dengan selaras dan
harmonis. Yang dimaksud dengan keselarasan itu sendiri adalah adanya kedekatan antara satu
unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan,
bentuk, bahkan pemilihan warna saja sudah memegang peranan penting dalam membangun
sebuah keindahan.

3. Penekanan

Contrast atau penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar dari kesan perbedaan dua buah
unsur yang memiliki sifat saling berlawanan dan juga yang saling berdekatan. Dengan adanya
prinsip penekanan, maka akan membuat sebuah karya seni jadi terlihat segar dan baru, serta tidak
monoton dan membosankan. Dengan adanya perbedaan yang mencolok baik itu dalam warna,
penggambaran bentuk dan juga ukuran dari karya seni itu sendiri, akan memberikan tampilan
yang jauh lebih menarik.

4. Irama

Yang dimaksudkan dengan rythm adalah sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar
atas pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Untuk jenis
pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur itu sendiri bisa beraneka macam jenisnya, baik
itu sekadar variasi warna, perbedaan garis dan juga variasi bentuk yang beragam namun tetap
diulang dengan teratur dan terstruktur.

Sekalipun pengulangan yang begitu-begitu saja akan terlihat sangat statis dan begitu-begitu saja,
tetapi jika pengulangannya dilakukan dengan variasi yang bagus maka akan memberikan nilai
estetika yang lebih tinggi dan irama harmonisnya yang kuat.

5. Gradasi

Kata yang satu ini memang sudah agak familiar di telinga masyarakat, akan tetapi kebanyakan
juga tak paham betul mengenai penjelasan detail mengenai salah satu prinsip penting dalam
karya seni rupa ini. Untuk gradiasi itu sendiri adalah sebuah susunan warna yang berdasar pada
beberapa tingkatan khusus dalam sebuah karya seni.

Gradiasi warna memang tak melulu dipakai dalam menciptakan sebuah karya seni rupa, akan
tetapi jika melihat karya seni yang berupa karikatur, mozaik, lukisan serta berbagai seni rupa 2D
lainnya, maka kita akan melihat betapa gradiasi warna memiliki andil besar untuk menciptakan
karya-karya seni indah tersebut. Dengan adanya gradiasi akan membuat sebuah karya seni
menjadi jauh lebih hidup dan bermakna.

6. Kesebandingan

Kesebandingan yang juga sering disebut sebagai proporsi merupakan sebuah prinsip seni rupa
yang memiliki acuan pada keteraturan serta penyesuaian dari bentuk fisik karya seni rupa yang
telah diciptakan. Contohnya saja adalah saat seorang seniman ingin melukis seorang gadis cantik
dan juga jelita, maka seniman tersebut harus benar-benar pandai dalam menyeimbangkan
proporsi indera yang ada di dalam muka, contohnya saja ukuran mata, ukuran mulut bahkan alis
serta dagu pun harus diukur dengan sangat detail. Demikian pula dengan pembuatan karikatur,
setiap ukuran-ukuran dari berbagai unsur seni rupa yang ada di dalam karikatur tersebut harus
dalam ukuran atau perbandingan yang proporsional.

7. Komposisi

Prinsip dasar sebuah karya seni rupa lainnya adalah komposisi, peranannya dalam membentuk
sebuah karya seni rupa adalah sebagai dasar dari keindahan. Sebuah karya seni tak bisa
dikatakan indah, serasi, teratur dan juga menarik tanpa memiliki komposisi seni yang tepat.
Memang tiap seniman memiliki selera yang berbeda-beda dalam pandangan serta takaran yang
berbeda-beda pula dalam bahasan komposisi ini, tetapi hasil akhirnya tak perlu diragukan lagi
karena setiap penikmat seni bisa merasakan komposisi yang telah dipadukan sedemikian rupa
oleh si pencipta karya tersebut.

8. Keseimbangan

Prinsip dasar karya seni yang terakhir adalah keseimbangan atau dikenal juga sebagai balance.
Prinsip dasar yang satu ini memiliki tanggung jawab terhadap kesan yang tercipta dari sebuah
susunan unsur-unsur seni rupa. Jika seorang seniman pandai mengatur keseimbangan unsur-
unsur seni rupa yang tengah ia kerjakan, maka akan muncul sebuah daya tarik khusus bagi para
penikmat seni yang melihat karya seni tersebut.
D.Bahan Dalam Berkarya Seni Rupa
1. Bahan habis pakai
a. Berdasarkan fungsinya :
 Bahan utama (medium) : kanvas dan cat
 Bahan penunjang : kayu dan paku
b. Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya
 Bahan baku alami : Digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di
pabrik atau industri terlebih dahulu.
 Bahan baku olahan/ sintetis : bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri
tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
c. Berdasarkan sifatnya
 Bahan lunak : Pastel dan Krayon
 Bahan cair : Tinta Bak, cat air, cat minyak

E.Teknik Dalam Berkarya Seni Rupa

1. Kolase : lukisan yang dibuat dari tempelan potongan/ sobekan kain, atau kayu dengan
pelekat
2. Mozaik : teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca berwarna dengan semen lepas
pada media melukis dan membentuk suatu objek
3. Plakat : bermedia kanvas yang diberi cat yang bersifat menutup yang dicampur larutan lem
sehingga tidak tembus pandang
4. Aquarel : melukis dengan sapuan warna tipis dengan media kertas
5. Acrylic : menghasilkan warna yang cerah dan menyala
6. Pointilis : menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
7. Dussel : menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang
bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
8. Siluet : teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna
sehingga menimbulkan kesan balok.
9. Arsir : teknik arsir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain
berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara wujud sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan non fisik. Unsur fisik
adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba dalam sebuah karya seni rupa.
Adapun unsur non fisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk
menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.
Prinsip-prinsip dalam karya seni rupa adalah unsur non fisik berupa kaidah atau aturan
baku yang diyakini oleh beberapa seniman dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan
indah.Kaidahatauprinsip-prinsipsenirupini
mencakup: komposisi, kesatuan (unity),keseimbngan (balance)
dan irama (rhythm), penekanan, proporsi dan keselarasan.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang Penerapan Unsur dan Prinsip Seni
Rupa yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang Penerapan Unsur dan Prinsip
Seni Rupa dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan
Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa.
Dengan membuat makalah Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa ini diharapkan dapat
menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia
kependidikan seni rupa.
DAFTAR PUSTAKA
 http://wahyunimannganjuk.blogspot.com/2010/09/penerapan-fungsi-sosial-seni-rupa-
dalam.html
 http://sidongerti.blogspot.com/2012/07/makalah-si-unyuk-unsur-unsur-seni-rupa.html
 http://www.isi-dps.ac.id/berita/prinsip-seni-rupa
 Herawati, Ida Siti dan Iriaji. 1998. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi.
 Sumanah, Anah. 20011. Pendidikan Seni Rupa di Sekolah
Dasar. http://spendajalaksana.blogspot.com/2011/10/pendidikan-seni-rupa-di-sekolah-
dasar.html.
 http://cahisisolo.com/artikel/seni/fungsi-dan-tujuan-seni-rupa.html

Anda mungkin juga menyukai