Status Ujian Psikiatri Apriska
Status Ujian Psikiatri Apriska
Oleh:
15014101235
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2017
LEMBAR PERSETUJUAN PASIEN LAYAK SEBAGAI
13 Desember 2017
Oleh :
15014101235
Mengetahui,
NRI : 15014101235
Oleh :
15014101235
Pembimbing
Nama : Tn. GT
Umur : 59 tahun
Perkerjaan : Petani
Ratumbuysang Manado
A. RIWAYAT PSIKIATRI
1. Keluhan Utama
Sulit tidur
1
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien baru pertama kali datang berobat tanggal 13
utama sulit tidur. Sulit tidur dirasakan pasien kurang lebih 4 tahun
saat malam hari dan terbangun, setelah itu pasien tidak bisa tidur
bahwa pasien sering merasa cemas karena sulit tidur, dan pernah
2
kegelisahannya dengan membaca Kitab Suci, Menonton, dan
dan sulit tidur sampai saat ini. Pasien juga mengatakan, bahwa
a. Psikiatrik
b. Medis
3
kopi dan tidak menggunakan zat psikoaktif lainnya, seperti obat-obat
terlarang.
mengatakan pasien lupa dan tidak pernah bertanya kepada Ibu atau
keluarga pasien.
Pasien pernah tinggal kelas 3 kali saat kenaikan kelas 1 ke kelas 2 SD.
Pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak yang tidak suka belajar
dan malas untuk membuat tugas rumah yang diberikan guru kepadanya.
4
Pasien melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri Santilon, tetapi
e. Masa dewasa
Riwayat pekerjaan
Riwayat militer
Riwayat Pendidikan
5
tetapi, pasien tidak menyelesaikan SMPnya, pasien memilih untuk
langsung bekerja.
Keagamaan
agamanya.
Riwayat hukum
Riwayat Psikoseksual
Riwayat Keluarga
6
Genogram
Keterangan:
Laki-kaki Hidup
Perempuan Hidup
Pasien
Laki-kaki meninggal
Perempuan meninggal
apakah perlu minum obat, pasien menjawab perlu karena ingin sembuh.
7
keluarganya karena pasien sebagai tulang punggung keluarga sakit,
1. Gambaran Umum
a) Penampilan
memakai sendal.
a) Mood : Hipotimia
b) Afek : serasi
3. Bicara
pertanyaan.
8
c) Hendaya bahasa : Tidak ada hendaya bahasa
4. Gangguan Persepsi
Depersonalisasi : (-)
Derealisasi : (-)
5. Pikiran
a. Proses pikir
- Inkoherensia : (-)
- Sirkumstansial : (-)
- Tangensial : (-)
b. Isi pikiran
- Cemas : (+)
- Obsesif : (-)
- Kompulsif : (-)
- Fobia : (-)
perhatian.
9
b) Daya Ingat
bersekolah dulu.
pemeriksanya.
d) Kemampuan visuospasial
Baik.
e) Orientasi
sekarang.
Baik, pasien dapat makan dan minum sendiri serta berganti pakaian
sendiri.
7. Pengendalian impuls
10
Pengendalian impuls baik. Selama wawancara, pasien dapat duduk
dengan tenang.
D. LAPORAN PSIKIATRIK
R: 20 kali/menit S: 36,2°C
2. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E4M6V5
11
Mata : Gerakan normal, searah, pupil bulat
N. olfaktorius (N.I)
N. optikus (N.II)
N. trigeminus (N.V)
N. facialis (N.VII)
N. vestibulocochlearis (N.VIII)
N. glosssopharyngeus (N.IX),
N. vagus (N.X)
N. aksesorius (N.XI)
12
Selama wawancara berlangsung terlihat bahwa pasien dapat
N. hypoglossus (N.XII)
tahun, agama Kristen protestan suku siau, pendidikan SMP, belum sudah
Pasien merasa gelisah dan cemas sehingga pasien sulit tidur sulit
13
tercekik. Pasien juga mengatakan sulit tidur membuat pasien akan sakit
parah. Pasien juga sering merasa cemas ketika sedang bekerja, ia sering
sehingga pasien merasa sakit didadanya, merasa sesak napas dan sering
derajat 6, pasien merasa dirinya sakit dan tahu sumber penyakit berasal
dari dalam dirinya dan ingin melakukan pengobatan untuk sembuh. Pada
F. FORMULASI DIAGNOSIS
klinis yang bermakna yaitu sulit tidur. pasien merasa gelisah, sulit
tercekik, merasa nyeri di ulu hati dan merasa lemah badan. Keadaan ini
14
Berdasarkan pemeriksaan status mental tidak didapatkan
psikotik.
setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan sudah 4 tahun,
Pada aksis II, Pasien adalah tipe orang yang pemalu, cenderung
kepribadian avoidant.
15
kurang tidak dapat mencukupkan kebutuhan keluarga, kemudian lebih
memberat saat adik pasien yang bungsu meninggal bulan Juli tahun 2017.
current : 70-61 (Gejala ringan & menetap, disability ringan dalam fungsi
G. EVALUASI MULTIAKSIAL
pendapatan kurang.
70-61 (Gejala ringan & menetap,disability ringan dalam fungsi secara umum
baik).
H. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologi
memerlukan farmakoterapi.
2. Psikologi
16
Ditemukan adanya gejala cemas sehingga diperlukan psikoterapi
3. Sosiologi
I. PROGNOSIS
J. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmaka
2. Psikoterapi
Terhadap pasien:
dihadapinya.
Menyarankan agar pasien meminum obat secara teratur agar pasien bisa
masalah kecemasannya.
17
Menyarankan agar pasien lebih terbuka dan bercerita kepada keluarga
Maha Esa.
melakukan hobinya.
Terhadap Keluarga:
K. DISKUSI
1. Diagnosis
18
gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan.1 Angka
menyeluruh. Dalam kasus ini ditemukan cemas, sulit untuk tidur, sulit
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan khusus
santai);
19
c. adanya gejala-gejala yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),
2. Ciri Kepribadian
satu dari sifat karakter kepribadian yang cirinya berada diluar dari
sendiri.1
DSM-V:3
evaluasi negatif, dimulai dari awal masa dewasa dan hadir dalam berbagai
konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) sebagai berikut:
20
Menghindari kegiatan kerja yang melibatkan kontak interpersonal
penolakan.
disukai.
sosial.
Melihat diri secara sosial tidak layak, secara pribadi tidak menarik,
memalukan
keluarganya.
3. Terapi
21
Tatalaksana gangguan kecemasam terdiri atas pemberian farmakoterapi dan
efek benzodiazepin merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan
emosi/ansietas, relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang
GABAB, yang terdiri dari peptida tunggal dengan 7 daerah trans membran,
GABAB.
22
Benzodiazepin berikatan langsung pada sisi spesifik (subunit γ) reseptor
Farmakokinetik
Biovaibilitas oral 87% dengan konsentrasi maksimum didapat dalam 1-4 jam
Absorbsi tergolong lambat tapi secara keseluruhan tidak terganggu oleh intake
makanan
Clobazam di eksresi di urin sebagai obat yang tidak berubah dan metabolit
23
darah, bentuk N-desmetil konsentrasinya 10-20 kali Iebih tinggi daripada
bentuk aslinya
Indikasi
pengobatan anxietas dan atau pengobatan penunjang untuk epilepsi yang sekarang
Kontraindikasi
3. myasthaenia gravis
4. kehamilan (trimester 1)
5. laktasi
Efek Samping
Efek samping yang dapat dijumpai kurang lebih sama dengan sediaan
24
muncul pada awal pengobatan dan berangsur-angsur hilang bila terapi dilanjutkan.
Pada kasus-kasus tertentu dapat timbul rasa gelisah dan kelemahan otot. Obat
fungsi kognitif. Efek anxiolitiknya dapat memperbaiki kualitas hidup para pasien .
Beberapa efek samping lainnya adalah disuria, retensi urin, disartria, ataksia,
Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi
dapat terjadi pada dosis tinggi. Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi
sistem saraf pusat dan koma. Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang
nafsu makan, mual, mengantuk, bingung. Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.
Berkurangnya libido.
Bentuk Sediaan
Tablet : 10 mg
Dosis clobazam harus diberikan dalam dosis terbagi dua kali sehari (dosis 5
mg dapat diberikan sebagai dosis harian tunggal). Kenaikan dosis tidak boleh
25
dilanjutkan lebih cepat dari setiap 7 hari. Dosis diseuaikan masing-masing
Dosis maksimum: Setelah titrasi awal untuk 10 sampai 20 mg oral setiap hari,
pasien dapat lebih lanjut dititrasi ke dosis maksimum (20 sampai 40 mg secara
kembali pola perilaku dan mengganti pikiran yang irasional. Pemilihan jenis ini
tentunya pertimbangan dokter yang akan melakukannya. Jenis terapi ini akan
26
berhasil bila motivasi pasien tinggi serta bersedia bekerja sama dengan terapis
atau dokter.
KESIMPULAN
pemulihan pasien.
27
DAFTAR PUSTAKA
2010
h.139
28
LAMPIRAN
Dapur
KAMAR 2
RUANG TAMU
KAMAR 1
RUA
TERAS
29