Anda di halaman 1dari 22

Nama : Toni Wahyudi

No : 18030552310099
Kelas :D

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam format .doc. Jangan lupa halaman depan
diberi identitas diri (nama, no. peserta, kelas)!
1. Buatlan rancangan pembelajaran keterampilan belajar abad 21, yang terdiri unsur strategi,
metode dan media pembelajaran serta cara mengevaluasinya.
2. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh dalam menghadapi era disrupsi 4.0!
3. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
4. Ambillah satu kelas yang Anda beri pembelajaran, kemudian identifikasi dari tiga
karakteristik peserta didik, yaitu karakteristik umum, kemampuan awal, dan gaya belajar
peserta didik. Berikan contoh bagaimana data tersebut Anda gunakan dalam proses
pembelajaran!
5. Setelah mempelajari model pembelajaran berbasis SCL, Silakan Anda memilih satu model
(misalnya model kooperatif snowball throwing) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah
pembelajarannya)
6. Buatlah soal penilaian dengan memilih satu Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang
Anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima alternative jawaban)
untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut. Jelaskan
langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
JAWABAN

1. Perancangan pembelajaran keterampilan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pemrogramna Web Dinamis & Perangkat Bergerak
Kelas / Semester : XI/3
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3pertemuan)
Standar Kompetensi : Membuat Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Konsep Pembuatan Halaman Web Dinamis
Indikator :
 Konsep Web Dinamis
 Instalasi software pendukung
 Menguji hasil instalasi software pendukung

I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan :
 Siswa dapat mengetahui software yang dibutuhkan
 Siswa dapat melakukan instalasi software pendukung
 Siswa mampu menguji software pendukung

II. Materi Ajar :
a. Konsep web dinamis
b. Perbedaan web dinamis dan web statis

III. Metoda Pembelajaran :


 Ceramah
 Tanya Jawab
 DiskusiKelompok
 PemberianTugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


1. Kegiatan Awal
 Penanaman nilai karakter religius:
- Peserta didik berdoa bersama sebelum melaksanakan kegiatan belajar.
- Peserta didik berdiri diperiksa kerapihan pakaiannya, kemudian dilakukan
pengecekan kebersihan kelas.
 Pemberian motivasi :
- Peserta didik diberi penjelasan tentang Kompetensi Dasar dan mempelajari cara
konsep pembuatan halaman web dinamis.
 Memusatkan perhatian peserta didik.
- Peserta didik menyimak materi ajar secara global.

2. Kegiatan Inti
- Eksplorasi
- Setiap peserta didik mengkaji bahan ajar tentang konsep pembuatan
halaman web dinamis
- Setiap peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi ajar
o Sebelumnya siswa sudah mempelajari konsep pembuatan
halaman web dinamis melalui modul yang dibagikan
sebelumnya
o Membentuk kelompok praktik, setiap 1 (satu) Personal
Computer (PC) digunakan 2 siswa dan bila kelebihan 1 (satu)
siswa disuruh bergabung ke kelompok lain
-
- Elaborasi
- Peserta didik dibagi dua kelompok dan satu kelompok dibawa ke lab untuk
mempraktekan materi ajar dan kelompok yang lain mengerjakan tugas di
kelas (begitu juga sebaliknya jika waktu yang ditentukan sudah selesai maka
kelompok dua yang masuk ke lab)
- Setiap peserta didik mengamati dengan seksama, mempraktekan di
komputer masing – masing dan mendiskusikan materi ajar serta mencatat
hal – hal penting dalam pembuatan link pada web

- Konfirmasi
- Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan
pembelajaran
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi ajar
- Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan pendapatnya tentang materi
ajar dan bila mempunyai pendapat yang berbeda tentang materi ajar,
diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengetahuannya dan
mendiskusikannya bersama - sama
3. Kegiatan Akhir
- Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang materi ajar
- Para peserta didik bersama – sama membuat kesimpulan tentang materi ajar
- Penutup (berdoa bersama)

V. Alat dan Sumber Belajar :


 Buku rekayasa Perangkat Lunak, Aunur R. Mulyarto terbitan bse
 Komputer
 Notepad
 Macromedia dreamweaver
 Internet
 In Focus
 White board, spidol dan penghapus

VI. Penilaian :
A. Tes tertulis
B. Tes Praktek
C. Pemberian Tugas-tugas
D. Observasi

Mengetahui, Kebumen, 2 Mei 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NURUL AINI, S.Pd.M.Pd. Toni Wahyudi, S.Kom.


NIP 19700901 200312 1 001 NIP
2. Kompetensi guru era disrupsi 4.0

a) Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik, yaitu berupa pemahaman guru terhadap para anak didiknya,
perancangan, dan juga pelaksanaan dalam pembelajaran , evaluasi dari hasil belajar, dan juga
yang terakhir adalah pengembangan peserta didiknya untuk bisa mengaktualisasikan berbagai
macam potensi yang ada. Berikut beberapa indikatornya, diantaranya yaitu :
 Memahami peserta didik: Guru memang harus benar-benar memahami peserta didiknya,
dengan menggunakan prinsip-prinsip dari perkembangan kognitif. Salah satu caranya
adalah dengan memanfaatkan prinsip-prinsip dari kepribadian para peserta didiknya.
 Selanjutnya guru juga harus merangcang pembelajaran, baik itu mengenai dengan cara
memahami landasan dari pendidikan, menentukan strategi pembelajaran yang nantinya
akan digunakan, menyiapkan materi ajar, dan yang lainnya. Sehingga proses belajar dan
mengajar akan semakin lancar lagi
 Kemudian guru akan melaksanakan pembelajaran yang memiliki indikator esensial.
 Tahapan yang selanjutnya adalah merancang dan juga melaksanakan evaluasi dari
pembelajaran yang juga memiliki indikator esensial. Dengan melakukan hasil evaluasi
belajar dan juga menganalisisnya maka akan membantu untuk meningkatkan tingkat
ketuntasan belajar, dan juga membantu memperbaiki kualitas dari program pembelajaran
umum.
 Guru juga di harapkan bisa membantu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
para peserta didiknya, dan juga memberikan fasilitas untuk mereka mengembangkan
potensi akademik maupun non akademiknya.
b) Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia.
Kompetensi guru yang selanjutnya adalah kompetensi kepribadian. Tentu saja seorang guru
harus memiliki kepribadian yang stabil, berwibawa, dewasa, arif, dan juga yang pastinya
memiliki akhlak yang mulia. Karena guru merupakan teladan bagi para peserta didiknya.
Sehingga segala tingkah laku atau kepribadian yang dimiliki oleh guru akan menjadi contoh
atau panutan yang bisa di tiru oleh mereka.
c) Kompetensi sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Guru juga harus pintar dalam melakukan
komunikasi dan juga bergaul secara efektif dengan para peserta anak didiknya, sesama
pengajar, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan juga tak lupa dengan masyarakat
lingkungan sekitar.
d) Kompetensi profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan. Sebagai seorang guru, tentu saja harus menguasai secara penuh
dan dalam mengenai materi pembelajaran yang nantinya akan diberikan kepada para peserta
didik. Yaitu mencangkup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran yang ada di sekolah
tersebut, dan juga menguasai substansi keilmuan yang menaungi materinya.
3. Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia

1. Pengertian Ingatan (Memori)

Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan diserap dari
lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga
merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada
dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan
manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia kemampuan mengingat masa
lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang
rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang
sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah
dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.

Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan


kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam
pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat
penyimpan informasi atau tanggapan yaitu :

1. Ingatan Jangka Pendek


Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera
dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek,
yaitu:
a. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk
mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek.
b. Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat
diingat.
2. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan Jangka Panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang
cukup lama.

2. Teori Ingatan (Memori)

Adapun teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga
proses memori, seperti berikut :

1. Enconding

Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat
diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan
beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger
chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan
informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :

1. Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera dimasukkan dengan
tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang menginginkan
barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan menangis sekeras kerasnya.
Kelakuan tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena dengan menagis sekeras-
kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.
2. Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahun
ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang sering jalan kesuatu tempat, ia
akan hafal dengan sengaja tempat tersebut.

2. Storage

Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses
ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya
dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori
(sensori memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap proses
belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan
sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu
hal penting yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan
menimbulkan kembali.

Interval dapat dibedakan atas :

1. Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan sampai
ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan retensi
2. Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut akan
merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan kelupaan.
3. Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses
mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga jenis
proses mengingat, yaitu :
4. Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan
menggunakan Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika
ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan
karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
5. Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.
Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan
recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali
jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
6. Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi
suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama,
misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak hal
tentang tokoh tersebut.

3. Faktor-faktor Ingatan (Memori)

Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Individu. Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang
besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran
memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik.
2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur
yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai
intensitas rangsangan yang cukup kuat.
3. Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang
menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan.
4. Meningkatkan Kemampuan Memor
4. Contoh Data siswa dalam proses pembelajaran!
Data Kelas XI RPL 1
NO NIS NAMA JK
1 13759 ADELINA RIZKI DAMAYANTI P
2 13760 ANI NGUMRI SANGADAH P
3 13761 ANITA FATMASARI P
4 13762 ARIYANI P
5 13763 ATIKA LAILATUL BAROKAH P
6 13764 DINA HARTIKA P
7 13765 DODI ALFAYAT L
8 13766 ENDAH PARIASTUTI P
9 13767 FARIDATUL MUNGAWANAH P
10 13768 FITRI WAHYUNINGSIH P
11 13769 FONI YATUN P
12 13770 IKA LESTARI FEBRIANTI P
13 13771 KHOMSATUN MA'RIFAH P
14 13772 LARASATI NUR FAIZAH P
15 13773 LIANA RAHMAWATI P
16 13774 MOHAMAD GEMPAR PRABOWO L
17 13775 NESA HERDIYANTI P
18 13776 NUNUNG AMBARWATI P
19 13777 NUR AISAH P
20 13778 PARIS FEBRIYANTI P
21 13779 RETNOSARI P
22 13780 REVA TUSSIANA P
23 13781 SANIYATUN P
24 13782 SEKAR MAILINDA P
25 13783 SEPHIA MAHARANI NIKI JULUW P
26 13784 SEVI DIYAH PERTIWI P
27 13785 SINTA PRASTIYANTI P
28 13786 TEFANI LAVENINYA P
29 13787 TITI FATMIYATUN P
30 13788 TRI HASTUTI P
31 13789 TRI SIDROTUN FARIDA P
32 13790 UCI SUNARTI P
33 13791 YENI AGUSTIANA PUTRI P
34 13792 YOGI NURFAUZI L
35 13793 YUNIKA RAHMAWATI P
36 13794 ZUHRUL ANAM L

A. Identifikasi Karakter Umum Peserta Didik


1. Aspek Gender
Faktor lahiriah dapat menentukan pola pikir dan kemampuan bawaan yang dimiliki oleh
peserta didik. Penulis Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa perbedaan antara
anak laki-laki dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan dalam otak mereka. Anak
perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa, pemahaman bacaan,
dan komunikasi tertulis dan lisan. Sedangkan anak laki-laki terlihat sedikit unggul di bidang
matematika dan penalaran matematis. Ini bias dilihat dari kegiatan praktikum perakian
komputer ada kecenderungan siswa laki laki lebih termotivasi dan berani mengambil resiko
dibandingkan dengan siswa perempuan .walaupun dari segi kedisiplinan dan kehati hatian
siswa perempuan lebih dominan.
Oleh karena itu saya mencoba beberapa strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
kondisi diatas untuk membagi setiap kelompok kerja harus ada siswa laki-lakinya untuk
menyeimbangkan cara berfikir dalam kelompok.walupun tidak semua kelompok bias diisi
siswa laki-laki.Dengan motivasi belajar yang lebih menonjol pada bidang pelajaran tertentu
siswa laki laki dapat dengan cepat belajar sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan
sisrem pembeljaran teman sejawat dengan cara mengedril/mmebekali beberapa siswa yang
berpotensi termasuk sebagian besar siswa laki-laki untuk dapat menerima materi terlebih
dahulu yang selanjutnya dapat ditularkan ke siswa laian atau kelompoknya.

2. Aspek etnik
Indonesia merupakan Negara yang luas wilayahnya dan kaya akan etniknya. Untuk kasus
ini Siswa kami secara kebetulan mempunya garis yang sama atau satu etnis yaitu jawa.
Walupun demikian kita tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagi bahasa pengantar dan
berintraksi.

3. Aspek Usia
Dengan Usia rata-rata 15 s.d 17 Tahun Peserta didik di SMK jelas berbeda dengan saat
usia dimasa SMP dan juga pada saat dikelas X yang secara psikologis siswa kelas xi sudah
lebih matang dan lebih baik dalam mengenal lingkungan sekolah. Dengan masa peralihan
remaja menuju dewasa terjadi perubahan fisik , tingkah laku dan kepribadian terhadap
lingkungan sekitar termasuk dengan guru dan siswa lain. Perkembangan teknologi dan
modernisasi juga ikut andil dalam perubahan karakter kepribadian yang tentunya berbeda sudut
pandang dan pola berfikir dengan remaja jaman dulu.
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa remaja.
Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitan
pendidikan sekolah dalam istilahnya ‘rumah kedua’ bagi siswa, merupakan tempat rujukan dan
perlindungan jika remaja mengalami masalah.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan Guru dalam hal memahami siswa sebagai sosok remaja,
yaitu:
 Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang dihadapinya.
 Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing remaja
untuk pengendalian emosi negative.
 Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam mendidik
remaja.
 Mengikuti pola berfikir anak jaman Now, seperti mengetahui isu-isu yang sedang
berkembang dikalangan remaja .
 Dengan rasa ingin tau dan motivasi yang tinggi serta energy yang maksimal dapat membuat
sebuah wadah kreatifitas semacam komunitas belajar dilingkungan sekolah.

Dengan mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa yang
masih dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap remaja
berbeda,maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi remaja itu
sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil dan menunjukkan perhatian serta
rasa simpatik dalam menghadapi remaja.

4. Aspek Kultural
Aspel kultural berhubungan dengan lingkungan, kebudayaan, suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Unsur budaya tersebutlah menjadikan karakterisik peserta didik bisa berbeda satu sama
yang lainnya. sehingga ketika peserta didik berinteraksi dan berkomunikasi dengan warga di
lingkungan sekolahnya perlu menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, sebab mereka
memyakini nilai-nilai yang di tanamkan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat dimana
peserta didik hidup.

Pengetahuan guru tentang kultur peserta didik sangat diperlukan untuk mengetahui
lingkungan keluarga dan masyarakat, apalagi jika peserta didik di sekolah terdiri dari
kelomopok masyarakat yang heterogen terlebih dengan perkembnagan teknologi informasi
yang sangat pesat sangat berpengaruh terhadap perubhan kultur budaya yang sudah ada . maka
guru dituntut untuk mampu menyesuaikan atau membawa kedalam kultur belajar kondusif agar
kultur bawaannya sehingga membuat peserta didik secara nyaman dan sadar akan
mendapatkan kesempatan belajar yang sama terhindar dari diskriminatif.

5. Aspek status social


Dalam berbagai kelompok atau masyarakat, individu memiliki apa yang dinamakan status
sosial. Status sosial merupakan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok pergaulan
hidupnya. Aspek ini mempengaruhi Karakterter peserta didik dilingkungan sekolah.
Kurangnya informasi Guru terhadap status sosial dan latar belakang siswa dilingkungan
keluarga dan masyrakat berdapka sulitnya mengintifikasi karakter yang mungkin terjadi
dilingkungan sekolah.

Pengaruh Kehidupan Sosial dilingkungan sekolah terlihat pada keikutsertaan siswa dalam
kegiatan OSIS dan Ekskul.Mereka dengan keikutsertaan dalam organisasi dan komunitas
disekolah memiliki rasa tanggung jawab yang baik. Sebagai contoh sederhan siswa dengan
nama Ariyani yangselain anggota osis juga ketua kelas memiliki rasa tanggung jawab dan
komitmen terhadap ketertiban kelas , selain itu karna dengan statusnya sebagi ketua kelas
membentuk karakter posisip dengan terlihat lebih disiplin dan rajin karna ingin menunjukan
contoh yang baik terhadap siswa lain dikelasnya. ini bias dibuktikan dengan perolehan
peringkat pertama dikelas.

6. Aspek minat
Minat adalah suatu bentuk motivasi intrinsik, karena ketika siswa memiliki minat (interest)
pada topik atau aktivitas tertentu, mereka akan beranggapan bahwa topik atau aktivitas tersebut
menarik dan menantang untuk dikerjakan atau diperhatikan. Siswa yang mengejar suatu tugas
yang menarik minatnya mengalami afek positif yang signifikan seperti kesenangan,
kegembiraan, dan kesukaan (Ormrod, 2008)
Sekolah SMK adalah sekolah peminatan , diharapkan siswa peserta didik yang sudah
masuk dalam program keahlian peminatan memliki motifasi belajar yang baik.sehingga
dapatb mengikuti pelajaran secara menyenangkan. Problemnya adalah banyak diantranya tidak
benar-benar berniat memilih program studi keahlian yang sekarang dipilih karna factor
keterbatasan nilai yang tadinya berniat memilih program keahlian lain karan factor nilai
akhirnya dengan terpaksa memilih Program Keahlian yang berbeda sehingga kurang
termotivasi belajar. Belum lagi minat belajar siswa yang berbeda-beda terhadap topic atau
materi yang diajarkan. Beberap topik sebgaian siswa tertarik dan sebagian siswa lain kurang
berminat belajar terlihat dari hasil praktikum dan lamanya mengerjakan.
Oleh karena itu hendaknya minat harus terus ditumbuh kembangkan agar selalu tinggi.
Bagaimana seorang guru membuat sebuah kegitan pembelajaran inovatif ,mneyenagkan
dengan penggunaan media yang ada dan demostrasi yang menarik.sehingga semua siswa dapat
mengikuti pelajaran dan tumbuh minat untuk mmepelajari materi berikutnya secara mandiri
dan berkelompok.
B. Identifikasi Kemampuan Awal

Sebelum memasuki Kegiatan KBM dapat membuat tes prasyaratdan tes awal, Tes
prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan keterampilan
yang diperlukan atau disyaratkan untuk mengikuti suatu pelajaran. Sedangkan tes awal (pre
test) adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan atau
keterampilan mengenai materi yang akan dipelajari. Pengalaman saya soal pre test ini selalu
dilakukan setiap kali masuk kemateri/ KD baru karna biasanya dibeberapa modul
Kemendikbus K-13 sudah ada soal cek kemampuan awal. Dapat dilakukan secara tanya jawab
langsung / lisan atau dengan tertulis. Cara ini cukup efektif karena hasil dari pre tes sangat
berguna untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang telah dimiliki dan sebagai
perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah mengikuti pelajaran.
C. Identifikasi Gaya Belajar

Keberhasilan belajar seorang siswa dalam menguasai pelajaran di sekolah tidak lepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut bisa dari dalam diri siswa maupun dari
luar diri siswa. Fakktor dari dalam diri siswa diantaranya gaya belajar. Gaya belajar sangat
berperan dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Untuk kasusu dikelas kami Gaya beljar siswa berbeda beda . Sebagian Siswa cenderung
belajar hanya pada saat akan ujian saja, selain itu siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran,
hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang disajikan oleh guru dan
sebagian siswa ada yang sudah meiliki gaya belajar yang baik. Dengan memiliki gaya belajar
yang baik, maka tercapai prestasi belajar yang diharapkan. Prestasi belajar siswa akan optimal
apabila siswa memahami berbagai gaya belajar yang dilakukan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, kami mencoba menidentifikasikan gaya belajar
masing-masing siswa pada data kelas diatas. Identifikasi dibatasi kepada gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik yang dialami oleh siswa XI Rpl 1. Data dikumpulkan dari seluruh
siswa kelas XI Rpl 1 dengan jumlah rombel 36 orang yang ditentukan dengan teknik simple
random sampling, serta diolah dengan teknik presentase. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa secara keseluruhan siswa kelas XI Rpl 1menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda.
Tampak dari 3 ciri-ciri gaya belajar yang diperoleh, siswa yang menggunakan gaya belajar
visual sebesar 45,06%. Siswa yang menggunakan gaya belajar auditorial sebesar 27,47%, dan
siswa yang menggunakan gaya belajar kinestetik sebesar 27,47%.
Berdasarkan temuan diatas ada banyak gaya beljar siswa yang harus dikeltaui oleh guru
guna dapat mengambil strategi pembeljaran yang lebih tepat sasaran dan efesien karena.
Sebagai contoh dari ketiga gaya beljar ternyata gaya belajr Visual lebih dominan bayak
diminati oleh kelas tersebut. Sehingga dalam pembelajaran berikutnya dilakukan lebih banyak
menggunakan media visual dibanding dengan media lain.
5. Sintak pembelajarannya model kooperatif snowball throwing
menurut Agus Suprijono
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok–kelompok dan memanggil masing–masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing–masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian
menjelaskan materi yangdisampaikan oleh guru kepada temannya.
4. Kemudian masing–masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan
satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
6. Pengembangan penilaian soal test Pilihan ganda beserta langkah-
langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda
a. Membuat Kisi-kisi

KISI-KISI PENGETAHUAN

Nama Sekolah : Smk Negeri 1 Kebumen Kelas/semester : XI RPL


Tahun ajaran : 2017/ 2018 Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar

Jenis ulangan : UAS Genap

Kompetensi Level Bentuk


No Materi Indikator soal No. Soal
Dasar Kognitif Soal

1 Mendiskrips Deklarasi Dapat Penerapan 1,2,3,4


ikan danDefinisi mendeskripsikan
(L2)
penggunaan Prosedur procedure dan PG
fungsi fungsi

2 Memahami Operasi Memahami Penerapan 5,6,7,8, PG


konsep String dan penggunaan
(L2) 9,10
pointer Konversi pointer dalam
Data sebuat parameter

Kebumen, 2018

Guru Mata Pelajaran,

Toni Wahyudi, S.Kom

b. Membuat Soal
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf diantara a,b,c,d atau e jawaban yang paling benar.
1. Sekumpulan statement, variabel, parameter yang dijadikan satu untuk mengerjakan satu atau lebih
operasi disebut . . . .
A. Procedure
B. Function
C. Parameter
D. Fungsi rekrusif
E. Pointer to function
2. Sekumpulan statement, variabel, parameter yang dijadiakan satu untuk mengerjakan satu atau
lebih operasi dan mempunyai satu nilai balik, feeback bisa bertipe data apa saja sesuai deklarasi
disebut . . . .
A. Procedure
B. Function
C. Parameter
D. Fungsi rekrusif
E. Pointer to function
3. Deklarasi Procedure pada Bahasa C yang tepat adalah . . . .
A. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData);
B. Function NamaFunction(Parameter:TipeData);
C. Function NamaFunction(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback;
D. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback;
E. NamaProcedure(NamaParameter);
4. Deklarasi Procedure pada Bahasa C yang tepat adalah . . . .
A. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData);
B. Function NamaFunction(Parameter:TipeData);
C. Function NamaFunction(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback;
D. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback;
E. NamaProcedure(NamaParameter);
5. Pointer digunakan sebagai parameter pada sebuah fungsi disebut . . . .
A. Procedure
B. Function
C. Parameter
D. Fungsi rekrusif
E. Pointer to function
6. Suatu variabel yang berfungsi menampung nilai yang akan dikirim ke dalam fungsi atau sebaliknya
adalah . . . .
A. Procedure
B. Function
C. Parameter
D. Fungsi rekrusif
E. Pointer to function
7. Parameter yang digunakan untuk menampung nilai yang akan dijadikan keluaran yang akan
dikirimkan ke bagian yang memanggil fungsi tersebut adalah . . . .
A. Parameter Input
B. Parameter Output
C. Parameter Input/Output
D. Function Input
E. Function Output
8. Parameter yang digunakan untuk menampung nilai yang akan dijadikan masukan yang akan
dikirimkan ke bagian yang memanggil fungsi tersebut adalah . . . .
A. Parameter Input
B. Parameter Output
C. Parameter Input/Output
D. Function Input
E. Function Output
9. Sebuah parameter sebelum fungsi dijalankan bertindak sebagai parameter masukan dan setelah
fungsi dijalankan parameter tersebut bertindak sebagai parameter keluaran adalah
A. Parameter Input
B. Parameter Output
C. Parameter Input/Output
D. Function Input
E. Function Output
10. Sebuah fungsi yang dapat memanggil dirinya sendiri disebut . . . .
A. Procedure
B. Function
C. Parameter
D. Fungsi rekrusif
Kunci Jawaban :
1. A 6. E

2. B 7. D

3. A 8. E

4. E 9. A

5. D 10. D

Pedoman Penskoran

Nilai = Jumlah Benar x 1

Langkah- langkah penulisan Soal pilihan ganda:


1. Membuatkisi-kisisoalmenyesuaikandengankompetensi
2. Membuatsoalsesuai indicator yang terterapadakisi-kisi
3. Membuatkuncijawaban
4. Membuatpedomanpenskoran

Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sepertiberikut :


1. soalharussesuaidenganindikator,
2. pilihanjawabanharushomogendanlogis,
3. hanyaadasatukuncijawaban yang paling benar,
4. pokoksoalharusdirumuskandenganjelas, singkat, dantegas,
5. rumusanpokoksoaldanpilihanjawabanharusmerupakanpersyaratan yang diperlukan,
6. pokoksoaljanganmemberikanpetunjukkekuncijawaban,
7. pokoksoaltidakmenggunakanpernyataan yang bersifatnegatifganda,
8. gambar/grafik/ tabel/ diagram/ dansejenisnyajelasdanberfungsi,
9. panjangrumusanjawabanrelatifsama,
10. pilihanjawabanjanganmenggunakanpernyataan”semuajawaban di atassalah” atau
”semuajawaban di atasbenar” dansejenisnya,
11. pilihanjawaban yang
berbentkangkaatauwaktuharusdisusunberdasarkanurutanbesarkecilnyaangkaatausecarakr
onologis,
12. butirsoaljanganbergantungpadajawabansoalsebelumnya,
13. menggunakanbahasa yang sesuaidengankaidahbahasa Indonesia,
14. pilihanjawabantidakmengulang kata kelompok kata yang sama

Anda mungkin juga menyukai