Anda di halaman 1dari 78

11.

1 Mengidentifikasi Teks Prosedur

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
2). Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI
3). Tahun Pelajaran : 2023-2024
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Mengidentifikasi struktur, dam kaidah kebahasaan


C. Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia,
Kebinekaan Global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar
kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Mengendifitakasi struktur,isi, kaidah kebahasaan,
topik teks prosedur.

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Mengendifitakasi struktur,isi, kaidah
kebahasaan, topik teks prosedur.

C. Pertanyaan Pemantik :
1. Pernahkah kalian membuat SIM?
2. Bagaimanakah prosedur yang harus kalian penuhi?
3. Mengapa pembuatan SIM harus melalui prosedur tertentu?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap belajar,
berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada
siswa :
 Apakah kalian mengendarai sepeda motor
menuju sekolah?
 Apakah kalian telah mempunyai SIM?
3. Guru menayangkan video yang berhubungan cara
memperoleh SIM
Motivasi
4. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
Pemberi Acuan
5. Guru membagi kelompok secara acak (1 kelompok
terdiri 4-5 peserta didik).
Guru membagikan LK ke setiap kelompok
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati prosedur pembuatan SIM Menit
2. Siswa dalam kelompok mengamati pertanyaan
yang sudah dibagikan guru dalam LK
Mempertanyakan
1. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
isi teks prosedur yang ditayangkan
2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
struktur teks prosedur
3. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
kaidah kebahasaan teks prosedur
Mengumpulkan Informasi
1. Siswa bersama kelompok menghimpun informasi
dari buku siswa maupun sumber lain untuk
menjawab pertanyaan dengan saling bergotong-
royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
1. Siswa bersama kelompok menghubungkan
beberapa informasi dilanjut menyimpulkan jawaban
di lembar kerja
Mengkomunikasikan
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas dengan percaya diri.
2. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
3. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pengertian, 25
isi, ciri kebahasaan, struktur teks prosedur dengan Menit
teliti dan bertanggung jawab.
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu memahami dan
mengkaji makna pernnyataan umum dan langkah-
langkah teks prosedur

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.
A B C
Pelaksanaan
1. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
1. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
2. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
A. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
B. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat rancangan pamflet prosedur pendaftaran
peserta didik baru

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks prosedur
b. Remidi : Mengidentifikasi struktur teks prosedur dengan topik kuliner
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1.
2.
3.
4.
KELAS:

1. Setelah mengamati teks prosedur, kerjakanlah soal di bawah ini!


a. Identifikasilah bagian-bagian dalam teks prosedur kalian baca!
b. Analisislah isi dan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur tersebut!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Pernyataan Umum
Pengertian pernyataan umum dalam teks prosedur adalah bagian awal atau pembuka teks
prosedur yang berisi tentang tujuan yang berfungsi sebagai pengantar umum yang
menandai apa yang akan dibuat atau dilakukan atau motivasi.
Contoh pernyataan umum pada teks Cara Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar

Setiap orang harus memperhatikan dan menjaga kebersihan, baik kebersihan lingkungan
maupun kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan diri tidaklah sulit. Kita bisa
melakukannya dengan kegiatan sederhana seperti mencuci tangan. Perlu diketahui bahwa
penyebaran virus penyakit pertama kali bisa berasal dari tangan kita sendiri yang tanpa
sadar telah memegang sesuatu yang kotor. Apakah kamu sudah mengetahui cara mencuci
tangan yang baik dan benar? Berikut ini akan dipaparkan cara mencuci tangan yang baik
dan benar.

Paragraf pertama teks ini berisi tentang pernyataan umum mengenai mencuci tangan yang
berisi tujuan dalam melakukan mencuci tangan serta alasan-alasannya.

Macam-Macam Teks Prosedur Dan Contohnya


Terdapat beberapa macam jenis tek prosedur yaitu teks prosedur sederhana, teks
prosedur kompleks dan teks protokol.
Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya
ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara
mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui
handphone dan lain sebagainya.
Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah
sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.
Teks Prosedur Protokol
Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat
atau dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah
tersebut tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan
langkah diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur
protokol yaitu:
Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam
air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan
dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang
sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap
dihidangkan.
Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah
tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Berikut teks prosedur
kompleks
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Adapun ciri-ciri teks prosedur yaitu:
 Menggunakan pola kalimat imperatif atau kalimat perintah.
 Menggunakan kata kerja aktif
 Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk mengurutkan kegiatan atau
cara.
 Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan cara, tempat dan waktu yang
akurat.

Struktur Teks Prosedur Kompleks


Dalam pembentukannya, teks prosedur memiliki tiga struktur diantaranya yaitu
tujuan, material dan langkah-langkah.
Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur bisa berupa judul dan juga berisikan tujuan dari
pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan
tahapan pada teks prosedur tersebut.
Bagian Material
Bagian material teks prosedur berisi mengenai bahan, alat atau material yang
dibutuhkan. Tapi tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya
penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal
seperti makanan dan sebagainya.

Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisi mengenai langkah-langkah yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil
sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan dengan
urut tidak boleh secara acak.

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur


Seperti halnya jenis teks lain, teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan sendiri. Kaidah
kebahasaan tersebut yaitu:
o Konjungsi temporal
Pada teks prosedur akan banyak ditemukan kata konjungsi temporal atau kata penghubung
yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya,
berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
 Kata kerja imperatif
Dalam teks prosedur juga akan banyak ditemukan kaliamt imperatif atau kalimat perintah
dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.
 Verba material dan tingkah laku
Verba material adalah sesuatu yang mengacu pada tindakan fisik seperti potong wortel,
haluskan bumbu dan lain sebagainya. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan
yang dilakukan dengan menggunakan ungkapan.
 Partisipan manusia
Ini merupakan semua manusia yang ikutserta dalam teks prosedur tersebut

 Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.


 Terdapat kalimat introgatif atau kalimat berisikan pertanyaan.
 Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat berisikan pernyataan.
Macam-Macam Kalimat Dalam Teks Prosedur
Terdapat 3 macam jenis kaliamat yang ada dalam teks prosedur yaitu:
Kalimat Imperatif
Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah dan berfungsi untuk meminta dan
melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dan berfungsi untuk memberikan
informasi atau berita mengenai sesuatu.
Kalimat Interogatif
Kaliamat Interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk meminta
informasi tentang sesuatu.
Macam-Macam Teks Prosedur dan Contohnya
Terdapat beberapa macam jenis tek prosedur yaitu teks prosedur sederhana, teks prosedur
kompleks dan teks protokol.
Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya
ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara
mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui
handphone dan lain sebagainya.
Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah
sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.
Teks Prosedur Protokol
Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat
atau dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah
tersebut tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan
langkah diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur
protokol yaitu:
Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam
air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan
dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang
sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap
dihidangkan.
Berikut contoh teks prosedur sederhana
Cara membuat jus jeruk

Membuat jus jeruk memanglah cukup mudah hanya saja perlu keterampilan khusus
agar jus jeruk dapat langsung dinikmati dan tidak perlu ditambah gula lagi. Biasanya orang
yang tidak pernah membuat jus jeruk rasa jus jeruk buatannya akan terasa kurang manis
atau bahkan kemanisan. Untuk itu mari lihat cara berikut ini agar jus jeruk anda lebih
terasa nikmat dan segar.

Bahan-bahan:
1.   2 Buah jeruk segar  6. Air secukupnya
2.   3 Sdm gula pasir 7. Blander
3.   Gelas 8. Pisau
4.   Sendok 9. Saringan
5.   Pipet atau sedotan 10. Es Batu

Cara Membuat:
1.   Pertama-tama ambil 2 buah jerus segar dan potong menjadi dua bagian.
2.   Selanjutnya peras jeruk kedalam blender dengan saringan agar biji jeruk tak ikut
masuk.
3.   Masukan air secukupnya untuk takaran satu gelas ke dalam blender.
4.   Masukan 3 Sdm gula pasir dan campurkan juga es batu kedalamnya.
5.   Blender semua bahan tersebut dan tunggu hingga tercampur rata.
6.   Setelah itu sajikan kedalam gelas dan masukan sedotan.
7.   Jus jeruk segar sudah bisa dinikmati.
C. Glosarium
Prosedur, topik, struktur, kaidah kebahasaan, protokol, Imperatif, deklaratif,
interogatif, partisipan, material, temporal.

D. Daftar Pustaka dari Sumber Ajar


A Brief Introduction of Genre. Examples of Six Factual Genres and Their Generic
Structure. 1989. Metropolitan East Disadvantaged School Program.
Akhmad, Qadafi. 2014. It’s All About Football. Yogyakarta: Certe Posse.
Aksan, Hermawan. 2011. Proses Kreatif Menulis Cerpen. Bandung: Nuansa.
Alwi, Hasan (Ed.). 2001. Kalimat: Bahan Penyuluhan Bahasa Indoesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
11.1 Memahami dan Mengkaji Makna Teks Prosedur

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Nama : MGMP Bahasa Indonesia
2). Satuan Pendidikan : SMKN 2 Purwodadi
3). Tahun Pelajaran : 2022-2023
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Memahami dan mengkaji makna Teks Prosedur


C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Memahami nilai dan mengkaji makna pernyataan
umum dan langkah-langkah/ tahapan yang disampaikan dalam teks prosedur.

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Memahami nilai dan mengkaji makna teks
prosedur.
C. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian membuat pot dari botol bekas?


2. Bagaimanakah prosedur yang harus kalian penuhi?
3. Mengapa membuat daur ulang botol?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap belajar,
berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada
siswa :
 Apakah setiap hari kalian membuang limbah
botol?
 Apakah yang terjadi jika setiap hari kalian
membuang limbah botol?
 Pernahkah kalian membuat prakarya dari
limbah botol?
3. Guru menayangkan video yang berhubungan cara
membuat pot bunga dari botol bekas.
Motivasi
4. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
Pemberi Acuan
5. Guru membagi kelompok secara acak (1 kelompok
terdiri 4-5 peserta didik).
6. Guru membagikan LK ke setiap kelompok
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati prosedur membuat pot dari botol Menit
bekas
2. Siswa dalam kelompok mengamati bagian-bagian
teks prosedur
Mempertanyakan
3. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
bagian pernyataan umum dan langkah-langkah teks
prosedur
4. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
makna setiap struktur teks prosedur
Mengumpulkan Informasi
5. Siswa bersama kelompok menghimpun informasi
dari buku siswa maupun sumber lain untuk
menjawab pertanyaan dengan saling bergotong-
royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
6. Siswa bersama kelompok menghubungkan beberapa
informasi dilanjut menyimpulkan jawaban di lembar
kerja
Mengkomunikasikan
7. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas dengan percaya diri.
8. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
3. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pengertian, 25
isi, ciri kebahasaan, struktur teks prosedur dengan Menit
teliti dan bertanggung jawab.
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu memahami nilai dan
memanfaatkan kegunaan fungsi teks prosedur

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen
Jenis Kegiatan Waktu
A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
4. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat video prosedur pembuatan pot bunga dari
daur ulang botol plastik

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Menyusun struktur teks prosedur
b. Remidi : Mengkaji makna struktur teks prosedur
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1.
2.
3.
4.
KELAS:

1. Setelah menyimak video prosedur membuat pot viral dari botol bekas, kerjakanlah soal
di bawah ini!
a. Identifikasilah bagian-bagian dalam teks prosedur kalian baca!
b. Makna dalam bagian-bagian teks prosedur tersebut!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Bila Anda ingin mempercantik tampilan halaman rumah, Anda bisa membuat taman
kecil. Agar taman yang Anda buat memiliki tampilan yang elegan, Anda bisa
menggunakan pot unik sebagai wadah tanaman hias yang ada di halaman rumah. Namun
kebanyakan pot-pot unik mempunyai harga yang mahal karena mempunyai tampilan yang
lain dari pada yang lain. Nah, bagi Anda yang tidak ingin mengeluarkan biaya yang cukup
menguras dompet untuk membeli pot bunga, apalagi dengan model pot yang unik, Anda
bisa buat sendiri pot bunga dari barang bekas, contohnya, botol bekas.

Limbah botol air mineral bagi kebanyakan orang dianggap sebagai sampah yang
kurang bermanfaat. Botol bekas ini biasanya akan langsung kita buang ke tempat sampah,
kalau ada pemulung pasti di pungut, tetapi kalau tidak ada? Bagaimana? Perlu diketahui
bahwa botol plastik butuh waktu 2000 tahun untuk dapat terurai. Jadi alangkah lebih baik
di daur ulang menjadi keterampilan yang indah seperti pot bunga, selain menyelamatkan
bumi dari limbah tak terurai, tentunya juga akan bermanfaat bagi Anda yang hobby
menanam dan memelihara bunga.

Adapun cara membuat pot bunga dari botol plastik bekas adalah sebagai berikut:

Pot Bunga Lucu dan Unik

Alat dan Bahan

1. Botol plastik bekas


2. Pisau pemotong/cutter
3. Cat akrilik
4. Pensil gambar

Langkah-langkah pembuatan
1. Siapkan pola gambar yang akan Anda tempatkan pada botol plastik. Misalnya pola
gambar beruang, kelinci atau hewan-hewan favorit Anda.
2. Setelah itu, gambar pola tersebut pada botol plastik lalu potong mengikuti gambar
polanya.

Selanjutnya, cat potongan botol yang telah berbentuk dengan cat akralik dengan warna
dasar putih.

Double dengan cat warna yang sesuai dengan karakter pola yang Anda gambar tadi.
Gambarkan mata, hidung ataupun telinga pada polanya agar tampilannya semakin lucu dan

tampak seperti kartun.


Terakhir, keringkan sampai catnya tidak melumer dan pot hasil dari botol bekas sudah siap
dijadikan hiasan. Untuk menjadi pot hias gantung bisa diberi gantungan tali pada kedua
sisinya.

C. Glosarium
Mengidentifikasi, pernyataan umum, tahapan, prosedur.

D. Daftar Pustaka
https://bibitbunga.com/cara-membuat-pot-bunga-dari-botol-bekas/
11.1 Memahami Nilai dan Memanfaatkan Kegunaan dan fungsi Teks Prosedur

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Nama : MGMP Bahasa Indonesia
2). Satuan Pendidikan : SMKN 2 Purwodadi
3). Tahun Pelajaran : 2022-2023
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Memahami nilai dan Fungsi Teks Prosedur


C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Memahami nilai dan mengkaji makna pernyataan
umum dan langkah-langkah/ tahapan yang disampaikan dalam teks prosedur.

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Memahami nilai dan memanfaatkan
kegunaan dan fungsi teks prosedur.
C. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian mengoperasikan photoshop?


2. Bagaimanakah tahapan yang harus dilakukan untuk mengoperasikan
photoshop?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap belajar,
berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada
siswa :
 Apakah kalian pernah mengoperasikan
program photoshop?
 Bagaimanakan membuat sebuah foto dengan
efek gambar photoshop?
Motivasi
3. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
Pemberi Acuan
4. Guru membagi kelompok secara acak (1 kelompok
terdiri 4-5 peserta didik).
5. Guru membagikan LK ke setiap kelompok
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati LK yang telah dibagikan Menit
Mempertanyakan
2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
merancang teks prosedur
3. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
struktur yang harus dikembangkan
Mengumpulkan Informasi
1. Siswa bersama kelompok memproduksi teks
prosedur sesuai topik yang dipilih
Mengasosiasi/Menalar
1. Siswa bersama kelompok menghubungkan
beberapa informasi dilanjut menyimpulkan
jawaban di lembar kerja
Mengkomunikasikan
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
melalui link drive
2. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
3. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pengertian, 25
isi, ciri kebahasaan, struktur teks prosedur dengan Menit
teliti dan bertanggung jawab.
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu memahami nilai dan
memanfaatkan kegunaan fungsi teks prosedur

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
1. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
2. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat video prosedur pengoperasian Photoshop
dalam membuat foto sketsa pensil.

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Mengembangkan teks prosedur sederhana menjadi kompleks
b. Remidi : Memahami nilai dan memanfaatkan kegunaan dan fungsi teks
prosedur
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1.
2.
3.
4.
KELAS:

1. Buatlah presentasi sederhana terkait teks prosedur dengan topik pengoperasian


Photoshop, jelaskan dengan gambar!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Berikut link youtube untuk mendalami manfaat teks prosedur dakam pembuatan
gambar sketsa dengan photoshop https://www.youtube.com/watch?
v=vtYgDvfpH9E
Kalian dapat scan QR pada barcode berikut.

C. Glosarium
Merevisi, pengoperasian, prosedur, mengidentifikasi.

D. Daftar Pustaka
Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.2 Mengidentifikasi teks eksplanasi

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Nama : MGMP Bahasa Indonesia
2). Satuan Pendidikan : SMKN 2 Purwodadi
3). Tahun Pelajaran : 2022-2023
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Mengidentifikasi teks eksplanasi


C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
G. Tujuan Pembelajaran : Mengidentifikasi teks eksplanasi dengan
memerhatikan istilah, pokok isi, referensi, dan pengetahuan dan urutan kejadian
yang menunjukkan hubungan kausalitas.

H. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Mengidentifikasi teks eksplanasi.
I. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian merasakan banjir?


2. Bagaimanakah ceritanya?
J. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap belajar,
berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada
siswa :
 Apakah kalian pernah merasakan banjir di
daerah Anda?
 Ceritakan bagimana bisa terjadi hal demikian!
Motivasi
3. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
Pemberi Acuan
4. Guru memberikan informasi bahwa bekerja secara
individu
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati LK individu yang dibagikan Menit
Mempertanyakan
2. Siswa mengidentifikasi teks eksplanasi
3. Siswa berdiskusi antar teman sebangku mengenai
struktur yang harus dikembangkan
Mengumpulkan Informasi
4. Siswa mengidentifikasi eksplanasi yang
menunjukkan hubungan kausalitas
Mengasosiasi/Menalar
5. Siswa menghubungkan beberapa informasi dilanjut
menyimpulkan jawaban di lembar kerja
Mengkomunikasikan
6. Salah satu siswa menampilkan hasil identifikasi
dari teks eksplanasi
3. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi terkait teks 25
eksplanasi dengan memperhatikan isi urutan Menit
kejadian, hubungan kausalitas dan topik
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada teks
eksplanasi dengan memperhatikan isi urutan
kejadian, hubungan kausalitas dan topik

K. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
4. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat bagan proses terjadinya gempa bumi
menggunakan bahan bekas.

L. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Menunjukkan hubungan kausalitas pada teks eksplanasi
b. Remidi : Mengidentifikasi teks eksplanasi dengan memerhatikan istilah,
pokok isi, referensi, dan pengetahuan.
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA :

KELAS :

1. Buatlah identifikasi sederhana pada setiap bagian struktur pada teks eksplanasi yang
Anda baca!
JAWAB:

Pernyataan
Umum………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Urutan Sebab
Akibat………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan-penjelasan tentang proses mengapa dan
bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam maupun
sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

1. Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang


akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan
fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence, memerinci proses
kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas
bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian
yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkan hubungan sebab-akibat.
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
yang dipaparkan sebelumnya.
Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah
pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi
menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif.

Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun
kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.

a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
c. Keterangan waktu.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan
waktu pada kalimat-kalimatnya.

Contoh

Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima
rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata
timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput.
Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga
perlahan-lahan menghilangkan sebagaian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar
pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap
dilahirkan.

Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi

Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

1. Pola pengembangan sebab-akibat


Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat.
Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat
sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat
dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan
proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu
dapat disebut proses kausalitas.

Contoh

Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa


Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat
6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi 25 km
barat daya Kota Yogyakarta.

Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang


luka-luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu,
dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan
bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.

2. Pola pengembangan proses


Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-
perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu
kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga
pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh

Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan
kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan
bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit
merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di
bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagaian keriput pada kulit.
Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus
menjadi sempurna dan siap dilahirkan.

Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi adalah teks
yang memaparkan suatu proses peristiwa dengan sejelas-jelasnya. Oleh karena itu, jenis
teks tersebut lebih sering menggunakan fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya
adalah sebagai berikut.

1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi.


Contoh
- Paling depan para siswi
- Memainkan mayoret
- Melakukan koreografi
- Para penonton berjubel
- Diikuti marching band
- Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja
- Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan
struktur baku dari teks eksplanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara
kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita
anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang
lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifikasi fenomena,
proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu
menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat yang fungsinya
sebagai pengikat, seperti konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks
eksplanasi sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk mengoreksi
kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu, misalnya berkenaan dengan:
- Isi teks
- Struktur
- Kaidah kebahasaan
- Ejaan atau tanda bacanya.
Contoh Teks Eksplanasi Sosial

Kemiskinan

Pernyataan umum

Kemiskinan merupakan masalah yang sudah terjadi sejak lama. Kemiskinan adalah
dimana tingkat pendapatan masyarakat yang rendah sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari (makan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya). Umumnya
masyarakat miskin biasa tinggal di gubuk, kolong jembatan, bantaran kali.

Tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah di atas tanah milik
Negara. Kemiskinan terjadi di seluruh dunia dan banyak negara berkembang yang
mempunyai masalah ini, kemiskinan.

Urutan sebab-akibat

Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu keterbatasan


kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bangkrut, musibah,
perbudakan, struktur sosial juga menjadi faktor penyebabnya.

Struktur sosial dan perilaku menjadi dominasi faktor masalah kemiskinan oleh
karena itu perilaku konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan pemasukan
juga termasuk. Setelah itu, faktor struktur sosial juga mengarah kepada masalah turun
temurun (terutama masalah pendidikan orang miskin).

Perilaku gengsi, sehingga masyarakat lebih mementingkan keinginan daripada


kebutuhan. Di balik itu, banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah
untuk mengatasi kemiskinan. Contohnya yaitu menaikkan upah minimum kerja,
memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal dengan harga
terjangkau.

Hal itu harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan
uang, menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya sehingga
kerjasama masyarakat dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.

Interpretasi

Seharusnya di Indonesia tidak perlu ada kemiskinan jika kita bisa dan mau
menerima serta bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk seperti yang disebut
di atas harus kita hilangkan. Kerjasama pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam
menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek
ketenagakerjaan yang menjadi masalah di masyarakat. Seperti sebuah penyakit, yang
secara kronik menyerang segi kehidupan bermasyarakat. Sudah banyak formula
penanganan yang diambil, namun permasalahan ini belum juga tuntas. Bukan hanya di
Indonesia, permasalahan pengangguran ini ditemukan di hampir semua negara. Setiap
pemerintahan di dunia, menjadikan masalah pengangguran menjadi agenda utama.

Secara umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa
yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau tidak memiliki pekerjaan secara formal
dan tidak mendapatkan penghasilan. Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) secara spesifik
memberikan definisi tentang pengangguran yaitu orang-orang yang bekerja kurang dari 1
jam setiap minggu. Ada beberapa faktor yang sangat mendasar yang menjadi penyebab
terjadinya pengangguran.

Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan
kesempatan kerja. Pengangguran juga disebabkan oleh adanya perubahan struktural dalam
perekonomian. Perubahan ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis
atau tingkat keterampilan yang berbeda. Sehingga kualifikasi yang dimiliki oleh pencari
kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada. Dan yang sering juga terjadi adalah
pengangguran yang disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan
buruh.

Akibat terjadinya pengangguran, yaitu menimbulkan berbagai persoalan ekonomi


dan sosial bagi yang mengalaminya. Orang yang tidak mempunyai mata pencaharian juga
tidak mendapat penghasilan, dan yang tidak berpenghasilan tidak dapat membelanjakan
uang untuk membeli barang kebutuhan hidup. Bila jumlah penganggur banyak pasti akan
timbul kekacauan sosial, jumlah gelandangan meningkat pesat, selanjutnya berpotensi
menimbulkan kriminal.

Dari seluruh uraian di atas, maka sudah jelas bahwa pengangguran adalah masalah
besar yang harus segera dicarikan solusi. Langkah nyata yang dapat ditempuh adalah
dengan memperbaiki kondisi lapangan kerja. Dengan semakin baiknya kondisi lapangan
kerja, kekerasan sosial akibat pengangguran bisa dikurangi atau diatasi. Di samping itu,
memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja. Langkah yang lebih baik lagi adalah jika kita mampu memberikan
keterampilan yang memadai untuk mereka usia kerja sehingga dapat menciptakan lapangan
kerja sendiri. Semua langkah ini harus segara kita ambil agar masalah pengangguran segara
terselesaikan.

C. Glosarium
Eksplanasi faktorial, eksplanasi multi-sebab.

D. Daftar Pustaka
Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.2 Memahami dan Mengkaji Makna Tersirat Dalam Teks Eksplanasi

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Nama : MGMP Bahasa Indonesia
2). Satuan Pendidikan : SMKN 2 Purwodadi
3). Tahun Pelajaran : 2022-2023
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Memahami dan mengkaji makna tersirat dalam teks


eksplanasi
C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global, Bergotong
royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Memahami dan Mengkaji Makna Tersirat Dalam Teks
Eksplanasi

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik mengidentifikasi teks eksplanasi dengan


memperhatikan urutan kejadian yang menunjukkan
hubungan kausalitas
C. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian mendapati tunawisma di lampu merah?


2. Cobalah analisis mengapa fenomena tersebut bisa terjadi?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap belajar,
berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada
siswa :
 Pernahkah kalian melihat tunawisma yang ada di
lampu merah?
 Ceritakan bagimana bisa terjadi hal demikian!
Motivasi
3. Guru mengemukakan tujuan kegiatan pembelajaran
Pemberi Acuan
4. Guru memberikan informasi bahwa bekerja secara
berkemlompok terdiri atas 4-5 orang
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa secara berkelompok mengamati LK individu Menit
yang dibagikan
Mempertanyakan
2. Siswa mengkaji makna teks eksplanasi pada setiap
bagian teks
3. Siswa berdiskusi
Mengumpulkan Informasi
4. Siswa mengkaji makna teks eksplanasi dari gambar
yang ditunjukkan oleh guru dalam amplop gambar
Mengasosiasi/Menalar
5. Siswa menghubungkan beberapa informasi dilanjut
menyimpulkan jawaban di lembar kerja
Mengkomunikasikan
6. Salah satu siswa menampilkan hasil identifikasi dari
teks eksplanasi
4. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi 25
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan Menit
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang telah
diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
manfaat menulis teks eksplanasi

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat -
melakukan diskusi ini, lalu pilih emoji
berikut yang mewakili perasaanmu.

A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana
kondisi anggota kelompokmu akan
berdampak pada semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa harapanmu saat kamu mempelajari
tentang teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Memproduksi Teks Eksplanasi dengan Topik
Fenomena sosial

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Menunjukkan nilai dan manfaat menulis teks eksplanasi
b. Remidi : Menunjukkan teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan sesuai nilai dan manfaat dari teks eksplanasi
3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA :

1. .
2. .
3. .
4. .
5.

KELAS :

1. Buatlah teks eksplanasi dari fenomena alam maupun sosial dari keadaan di sekeliling
Anda!
JAWAB:

Identifikasi
Fenomena……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Urutan
Kejadian……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Ulasan/
Komentar……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Berikut link youtube untuk mendalami manfaat teks prosedur dakam pembuatan
gambar sketsa dengan photoshop https://www.youtube.com/watch?v=QJ7JTM-w1HU
Atau scan link barcode berikut.

A. Glosarium
Fenomena, Ulasan, Kejadian, logis, sosial, sains.

B. Daftar Pustaka
Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.3 Mengidentifikasi Teks Ceramah

MODUL AJAR

4. KOMPONEN INFORMASI UMUM


G. Identitas
1). Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI
2). Tahun Pelajaran : 2023-2024
3). Jenjang : SMK
4). Program Keahlian : Umum
5). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
6). Kelas : XI
7). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

H. Kompetensi Awal : Mengidentifikasi informasi dan permasalahan yang


didengar atau yang dibaca pada teks ceramah
I. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

J. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

K. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
L. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

5. KOMPONEN INTI
G. Tujuan Pembelajaran : Mengidentifikasi informasi dan permasalahan yang
didengar atau yang dibaca pada teks ceramah.

H. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Mengidentifikasi informasi dan permasalahan
yang didengar atau yang dibaca pada teks ceramah.
I. Pertanyaan Pemantik :

1.Pernahkah kalian mendengarkan ceramah?


2.Apa yang kalian petik dari ceramah tersebut?
J. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
2. Pendahuluan Orientasi 10
6. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap
belajar, berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
7. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
kepada siswa :
 Pernahkah kalian mendengarkan ceramah?
 Apa yang kalian petik dari ceramah
tersebut?

8. Guru menayangkan video ceramah


Motivasi
9. Guru mengemukakan tujuan kegiatan
pembelajaran
Pemberi Acuan
10. Guru membagi kelompok secara acak (1
kelompok terdiri 4-5 peserta didik).
Guru membagikan LK ke setiap kelompok
4. Inti Mengamati 100
3. Siswa mengamati video ceramah Menit
4. Siswa dalam kelompok mengamati pertanyaan
yang sudah dibagikan guru dalam LK
Mempertanyakan
4. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
isi teks ceramah yang ditayangkan
5. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
struktur teks ceramah
6. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
kaidah kebahasaan teks ceramah
Mengumpulkan Informasi
2. Siswa bersama kelompok menghimpun informasi
dari buku siswa maupun sumber lain untuk
menjawab pertanyaan dengan saling bergotong-
royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
2. Siswa bersama kelompok menghubungkan
beberapa informasi dilanjut menyimpulkan jawaban
di lembar kerja
Mengkomunikasikan
3. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas dengan percaya diri.
4. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
5. Penutup 5. Siswa dan guru menyimpulkan materi pengertian, 25
isi, ciri kebahasaan, struktur teks ceramah dengan Menit
teliti dan bertanggung jawab.
6. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
7. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
8. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu memahami dan
mengkaji makna pernnyataan umum dan langkah-
langkah teks ceramah

K. Asesmen
2. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


B. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 2. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.
A B C
Pelaksanaan
3. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
5. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
6. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
C. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 7. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
8. Bernalar kritis
9. Kreatif
10. Mandiri
11. Gotong-royong
12. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
5. Berdoa sebelum KBM
6. Berdiskusi
7. Berpendapat
8. Berkolaborasi
D. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat rancangan ceramah menggunakan media
boneka tangan

L. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks ceramah
b. Remidi : Mengidentifikasi struktur teks ceramah dengan topik pelajar
pancasila
6. LAMPIRAN
E. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

5.
6.
7.
8.
KELAS:

2. Setelah mengamati teks ceramah, kerjakanlah soal di bawah ini!


c. Identifikasilah bagian-bagian dalam teks ceramah kalian simak!
d. Analisislah isi dalam teks ceramah tersebut!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
F. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Bissmillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Yang terhormat bapak kepala sekolah.
Yang saya hormat bapak /Ibu guru serta jajaran Tata usaha.
Serta rekan–rekan saya yang saya sayangi.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala nikmat untuk kita sehingga kita dapat
berkumpul ditempat yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
nabi Muhammad SAW.
Alhamdullilah, pada hari ini, tanggal 2 Mei, kita semua sedang memperingati hari
pendidikan nasional. Hari pendidikan nasional ini berawal dari seorang guru yang senatiasa
memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Beliau
adalah Ki Khajar Dewantara. Ki Khajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan
Indonesia yang memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa, sebuah lembaga
pendidikan pertama yang ada di Indonesia. Beliau selalu menjadi motivasi, inspirasi dan
tauladan, khususnya bagi para guru dan pelajar dalam dunia pendidikan.

Hadirin yang berbahagia,

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan seseorang yang dilakukan melalui


pelatihan dan pengajaran. Sekolah merupakan lembaga formal pendidikan yang bertujuan
untuk memberikan pengajaran kepada siswa-siswi sehingga mereka bisa mengembangkan
potensi yang dimilikinya. Selain mengasah keterampilan, di sekolah, siswa-siswi juga
diajarkan bagaimana berperilaku yang baik sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku.
Hal ini diharapkan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas, siswa-siswi juga
memiliki budi pekerti yang luhur.

Peran pendidikan sangatlah penting dimana kita dapat memperbaiki taraf kehidupan kita
menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan gerbang dimana kita bisa masuk dan memperoleh
ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya. Lalu, sekolah sebagai badan resmi pendidikan,
memiliki tujuan mempertahankan nilai-nilai sosial serta budaya guna membentuk pribadi-
pribadi yang berkualitas baik keilmuan serta perilakunya. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan setelah keluarga. Pendidikan yang diajarkan dalam keluarga saja tidaklah cukup.
Oleh karena itu, sekolah hadir untuk menyempurnakan pendidikan seorang anak setelah
mereka mendapatkan didikan dari orang tuanya. Di sekolah, anak-anak akan belajar
bagaimana berinteraksi dengan teman-temannya yang mungkin tidak dilakukan ketika sedang
dirumah. Sekolah juga menghadirkan insan-insan pendidik yang tulus mengajarkan peserta
didik akan ilmu pengetahuan baik umum maupun keagamaan.

Mengingat pentingnya pendidikan di Indonesia ini. Kita sebagai warga negara harus
mendukung dan ikut serta dalam rangka memajukan dunia pendidikan. Bawasannya perlu
diketahui bahwa pendidikan yang diharapkan bukan hanya mengembangkan kemampuan
kognitif. Pendidikan yang diharapkan juga harus mencakup pendidikan moral dan karakter.
Semangat nasional harus ditanamkan kepada anak-anak bangsa, supaya tidak muncul lagi
orang-orang besar di negara kita yang berani memakan uang negara, yang berani menindas
rakyat-rakyat kecil dan lebih mementingkan golongan daripada mementingkan kepentingkan
rakyatnya.

Pesan saya untuk siswa dan siswi di seluruh tanah air. Teruslah bersemangat dalam belajar,
tuailah prestasi sebagai modal anda dalam  meraih cita-cita. Jangan lupa ilmu yang baik
adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan.
Apabila  ada kekurangan atau kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciri-Ciri Ceramah
Dalam sebuah ceramah terdapat beberapa ciri-ciri, yaitu sebagai berikut.
1. Disampaikan seorang ahli
2. Menginformasikan suatu hal
3. Komunikasi dua arah
4. Menggunakan alat bantu

Unsur-Unsur Ceramah
Unsur-unsur ceramah ada 4 macam, yaitu sebagai berikut.
1. Penceramah
2. Pendengar/audiensi
3. Materi
4. Media ceramah

Cara Menentukan Isi Ceramah

Ada beberapa langkah yang perlu kita perhatikan untuk menentukan isi pidato, antara
lain:
a. Kenali bagian/unsur pokok ceramah.
1. Pembukaan ceramah
2. Isi pidato
3. Penutup pidato
b. Simak setiap unsur pidato yang kita dengar:
1. konsentrasi saat mendengarkan pidato
2. pahami setiap kata dan kalimat yang disampaikan pembicara
c. Simpulkan dan tentukan isi pidato yang kita dengar:
1. tuliskan isi pidato yang telah kita dengar
2. buat ringkasan dari isi pidato

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan isi pidato/ceramah/khotbah, antara


lain:
1. kenali unsur-unsur pidato
2. simak setiap unsur pidato yang kita dengar
3. simpulkan dan tentukan isi pidato yang kita dengar.

B. Menelaah Struktur Teks Ceramah


Teks ceramah memiliki bagianbagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan
penutup.
1. Pembuka:
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang
akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut
dengan isu.
2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada
bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen
pembicara.

3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

-Isu

-Permasalahan
Pendahuluan (Tesis)
-Pandangan

-Umum Penulis

-Pendapat-Pendapat
Isi (Rangkaian
Argumen) -Fakta

Penutup (Penegasan -Simpulan


Kembali)
-Rangkuman

Bagan Struktur Teks Ceramah

C. Menelaah Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah


Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang
cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas
bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua
jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga
kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah
sering kali menggunakan kata sapaan yang dituju pada orang banyak, seperti
hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus
pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis,
eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab
akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh
karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan
hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu,
kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan,
perlu, harus.

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

1. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada
seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah terbagi
menjadi kalimat perintah biasa, permintaan, mengizinkan, ajakan, bersyarat, sindiran,
larangan dan saran.
2. Kata Ganti
Dalam ceramah biasa digunakan kata ganti orang pertama tunggal dan orang kedua
jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yaitu saya dan aku. Jika penceramah
mengatasnamakan maka dapat menggunakan kami. Kata sapaan yang sering
digunakan, misalnya, hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara.
3. Kata-Kata Teknis / Peristilahan
Kata-kata teknis atau peristilahan biasa digunakan dalam ceramah. Kata-kata teknis
tersebut berhubungan dengan topik yang dibahas. Apabila ceramah tersebut
membahas masalah medis, istilah atau kata yang muncul, misalnya aborsi, anemia,
diabetes, kanker, kronis, dan lain-lain.
4. Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang terdiri atas kata kerja yang menerangkan
persepsi, afeksi, kognisi. Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan
dengan panca indera. Kata kerja afeksi berkaitan dengan perasaan psikologis, seperti
marah, sedih, khawatir dan senang. Kata kerja kognisi berkaitan dengan proses
memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti, memahami, memperkirakan dan
menduga.
Contoh: Mereka tidak berkuasa menghadapi kenyataan ekonomi yang semakin sulit.
A. Glosarium
Ceramah, Kerangka, informasi, topik, presentasi.

B. Daftar Pustaka dari Sumber Ajar


Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.3 Mengkaji Makna Teks Ceramah

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
2). Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI
3). Tahun Pelajaran : 2023-2024
4). Jenjang : SMK
5). Program Keahlian : Umum
6). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
7). Kelas : XI
8). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Memahami dan mengkaji makna informasi dan


permasalahan aktual dalam teks ceramah
C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Memahami dan mengkaji makna informasi dan
permasalahan aktual dalam teks ceramah.

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Memahami dan mengkaji makna informasi
dan permasalahan aktual dalam teks ceramah.

C. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian melakukan cermah singkat?


2. Bagaimanakah persiapan yang kalian lakukan?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap
belajar, berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
kepada siswa :

Pernahkah kalian melakukan cermah
singkat?
 Bagaimanakah persiapan yang kalian
lakukan?
3. Guru membagikan kolom peta konsep untuk
berceramah
Motivasi
4. Guru mengemukakan tujuan kegiatan
pembelajaran
Pemberi Acuan
5. Guru membagi kelompok secara acak (1
kelompok terdiri 4-5 peserta didik).
Guru membagikan LK ke setiap kelompok
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati peta konsep Menit
2. Siswa dalam kelompok mengamati pertanyaan
yang sudah dibagikan guru dalam LK
Mempertanyakan
3. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
konsep yang harus ditulis
4. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengenai
struktur teks ceramah
Mengumpulkan Informasi
5. Siswa bersama kelompok menghimpun informasi
dari buku siswa maupun sumber lain untuk
menjawab pertanyaan dengan saling bergotong-
royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
6. Siswa bersama kelompok menghubungkan
beberapa informasi dilanjut menyimpulkan
jawaban di lembar kerja
Mengkomunikasikan
7. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas dengan percaya diri.
8. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
3. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pengertian, 25
isi, ciri kebahasaan, struktur teks ceramah dengan Menit
teliti dan bertanggung jawab.
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu memahami dan
mengkaji makna informasi dan permasalahan
aktual dalam teks ceramah

E. Asesmen
3. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.
A B C
Pelaksanaan
4. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
7. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
8. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat peta konsep ceramah yang akan
ditampilkan

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Memahami dan mengkaji makna informasi teks ceramah
b. Remidi : Menggali makna setiap bagian struktur teks ceramah
1. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. .
2. .
3. .
4. .

KELAS:

1. Setelah kalian memahami kolom peta konsep, silakan tulis kerangka teks ceramah
dan tuangkan dalam peta konsep teks ceramah!
JAWAB:

Pendahuluan (Tesis)

Isi (Rangkaian
Argumen)

Penutup (Penegasan
Kembali)
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Menyusun kembali teks ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan

Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang


utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan
pengahayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan:
a. mengkaji teks ceramah yang diperdengarkan secara kritis,
b. menyusun sistematika bahan ceramah, dan
mengembangakan sistematika menjadi teks ceramah yang utuh
c. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.

Ada tiga langkah-langkah dalam menyusun kembali teks ceramah, yaitu sebagai
berikut.
1. Mengembangkan gagasan pokok menjadi paragraf
2. Menyusun paragraf menjadi susunan teks ceramah
3. Mencermati kembali hasil susunan teks ceramah

B. Mempresentasikan teks ceramah yang telah disusun dengan memperhatikan teknik


ceramah (intonasi, volume, artikulasi, dan ekspresi)

Intonasi berkaitan dengan nada, tempo, dan jeda. Nada berhubungan dengan tinggi
rendahnya suara, tempo berhubungan dengan cepat lambatnya cara mengucapkan kalimat-
kalimat pidato. Pengucapan kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat seruan akan
menghasilkan intonasi yang berbeda. Secara singkat dapat dikatakan intonasi adalah lagu
dalam mengucapkan kalimat-kalimat pidato.

Pengucapan bunyi-bunyi bahasa, misalnya a,i,u,e,o,b,k,r, dan lain-lain disebut artikulasi.


Dalam artikulasi, pelafalan atau pengucapan harus jelas., Pembicara harus berusaha agar
suaranya bersih, tidak serak atau tidak sember.

Volume berkaitan dengan tekanan. Keduanya berhubungan dengan keras lembutnya suara.
Ada kata atau sejum,lah kata yang perlu diucapakan lebih tinggi luntuk memberi tekanan
tertentu. Tinggi rendahnya volume suara dapat lmenarik daya pikat pidato.

Ekspresi wajah saat berpidato atau berceramah juga harus tepat. Contohnya, ketika akan
berpidato untuk membangkitkan semangat, gunakan mimik wajah yang bergairah. Begitu
sebaliknya, jika akan berpidato kesedihan, gunakan raut wajah yang menunjukkan kesedihan.
C. Glosarium
Argumen, Faktual, Simpulan, Tesis, Artikulasi.

D. Daftar Pustaka dari Sumber Ajar


Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.3 Memahami Manfaat Teks Ceramah

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI
2). Tahun Pelajaran : 2023-2024
3). Jenjang : SMK
4). Program Keahlian : Umum
5). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
6). Kelas : XI
7). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Memahami nilai dan memanfaatkan kegunaan dan fungsi


teks ceramah berdasarkan kebutuhan
C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Memahami nilai dan memanfaatkan kegunaan dan
fungsi teks ceramah berdasarkan kebutuhan.

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


tentang : Memahami nilai dan memanfaatkan kegunaan
dan fungsi teks ceramah berdasarkan kebutuhan.

C. Pertanyaan Pemantik :

1. Kapan terakhir kali kalian mendengarkan ceramah?


2. Dimana hal tersebut kalian dapati?

D. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan Kegiatan Waktu
(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap
belajar, berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
kepada siswa :
 Kapan terakhir kali kalian mendengarkan
ceramah?
 Dimana hal tersebut kalian dapati?
Motivasi
3. Guru mengemukakan tujuan kegiatan
pembelajaran
Pemberi Acuan
4. Guru memberikan pengarahan bekerja secara
individu.
Guru membagikan LK ke setiap siswa
4. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati teknik berceramah dengan baik Menit
Mempertanyakan
2. Siswa menentukan topik untuk dikembangkan
menjadi teks ceramah
3. Siswa membuat kerangka untuk dikembangkan
menjadi teks ceramah
Mengumpulkan Informasi
4. Siswa menghimpun informasi dari buku siswa
maupun sumber lain untuk menjawab pertanyaan
dengan saling bergotong-royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
5. Siswa menghubungkan kerangka untuk
dikembangkan
Mengkomunikasikan
6. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas dengan percaya diri.
7. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang telah
dipresentasikan di depan kelas dengan saling
menghargai.
5. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan teknik berceramah 25
dengan baik Menit
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Waktu


A. Asesmen Persiapan 30
Diagnostik 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan -
diskusi ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
anggota kelompokmu akan berdampak pada
semangat belajarmu?
Diagnosis dan tindak lanjut
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
4. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang
teks prosedur?
B. Asesmen  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
Formatif 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Gotong-royong
6. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
C. Asesmen Laporan proyek 90
Sumatif 1. Membuat Teks Ceramah dengan Topik Kekinian

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Mengembangkan teknik bercermah
b. Remidi : Memahami nilai dan manfaat berceramah
1. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA:

KELAS:

1. Setelah kalian memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks ceramah, buatlah teks
ceramah berdasarkan topik kekinian!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar
Berikut link youtube untuk mendalami teknik
berceramah dengan baik dan tersistem
https://www.youtube.com/watch?v=Jbh__4NMHPA.
Kalian dapat scan QR pada barcode berikut.

 Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan.


 Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
 Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
 Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran
sebagai catatan pengingat.

C. Glosarium
Teknik, Impromtu, ekstemporan.

D. Daftar Pustaka dari Sumber Ajar


Kemdikbud. 2012. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Menteri
Pendidikan.
11.4 Mengendifitakasi unsur- unsur pembangun cerpen

MODUL AJAR

1. KOMPONEN INFORMASI UMUM


A. Identitas
1). Satuan Pendidikan : SMK GAJAH MADA PURWODADI
2). Tahun Pelajaran : 2023-2024
3). Jenjang : SMK
4). Program Keahlian : Umum
5). Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
6). Kelas : XI
7). Alokasi Waktu : 3X45 menit (18 pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Mengendifitakasi unsur- unsur pembangun cerpen


C. Profil Pelajar Pancasila :

Beriman, bertaqwa kepadaTuhan YME dan berakhlak mulia, Kebinekaan Global,


Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, kreatif.

D. Sarana dan Prasarana :


a. Sarana : Buku, Internet, Alam
b. Prasarana : Laptop, LCD, dan Proyektor

E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/tipikal : 30 siswa


Peserta didik dengan kesulitan belajar : 6 siswa
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : … siswa
F. Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap muka (PTM/luring), dan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring)

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran : Mengendifitakasi unsur- unsur pembangun cerpen

B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran,


pandangan, pengetahuan metakognisi untuk berbagai
tujuan secara logis, kritis, dan kreatif
C. Pertanyaan Pemantik :

1. Pernahkah kalian membaca cerpen?


2. Ada berapa unsur dalam cerpen?
D. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Waktu


(menit)
1. Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru mempersiapkan pembelajaran dengan Menit
mengondisikan kelas ke dalam situasi siap
belajar, berdoa, dan mempresensi siswa.
Apersepsi
2. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
kepada siswa :
 Apakah kalian membaca cerpen
 Judul apa saja yang kalian baca
3. Guru membacakan salah satu cerpen yang
dipersiapkan
Motivasi
4. Guru mengemukakan tujuan kegiatan
pembelajaran
Pemberi Acuan
5. Guru membagi kelompok secara acak (1
kelompok terdiri 4-5 peserta didik).
Guru membagikan LK ke setiap kelompok
2. Inti Mengamati 100
1. Siswa mengamati isi cerpen yang berjudul Menit
“jawul menggerek bendera”
2. Siswa dalam kelompok mengamati pertanyaan
yang sudah dibagikan guru dalam LK
Mempertanyakan
3. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi
mengenai isi cerpen
4. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi
mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen
5. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi
mengenai nilai-nilai dalam cerpen
Mengumpulkan Informasi
6. Siswa bersama kelompok menghimpun
informasi dari buku siswa maupun sumber lain
untuk menjawab pertanyaan dengan saling
bergotong-royong secara kreatif.
Mengasosiasi/Menalar
7. Siswa bersama kelompok menghubungkan
beberapa informasi dilanjut menyimpulkan
jawaban di lembar kerja
Mengkomunikasikan
8. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas dengan percaya diri.
9. Kelompok lain menanggapi hasil kerja yang
telah dipresentasikan di depan kelas dengan
saling menghargai.
C. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi unsur 25
pembanggun cerpen Menit
2. Siswa dan guru merefleksi atas proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa diberikan penguatan terhadap materi yang
telah diajarkan.
4. Siswa disampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu Memahami dan
mengkaji makna tentang nilai-nilai kehidupan
dalam teks cerita pendek

E. Asesmen
1. Jenis Asesmen

Jenis Kegiatan Wakt


u
A. Asesm Persiapan 30
en 1. Coba amati anggota kelompok saat melakukan diskusi -
Diagno
ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.
stik
A B C
Pelaksanaan
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi anggota
kelompokmu akan berdampak pada semangat belajarmu?

Diagnosis dan tindak lanjut


1. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan
kenyamanan lingkungan belajar di rumah?
2. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang teks
tersebut?
3. Asesme  Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: -
n 7. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
Formati 8. Bernalar kritis
f 9. Kreatif
10. Mandiri
11. Gotong-royong
12. Berkebhinekaan
 Performa berupa:
1. Berdoa sebelum KBM
2. Berdiskusi
3. Berpendapat
4. Berkolaborasi
4. Asesme Laporan proyek 90
n 1. Membuat hasil analisis unsur pembangun cerpenyang telah
Sumatif dibaca

F. Pengayaan dan Remidial :


a. Pengayaan : Mengidentifikasi unsur intinsik dan ekstrinsik
b. Remidi : Mengidentifikasi nilai-nilai cerpen
3. LAMPIRAN
G. Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

9.
10.
11.
12.
KELAS:

2. Setelah mengamati cerpen, kerjakanlah soal di bawah ini!


e. Identifikasilah tokoh dan latar dalam cerpen kalian baca!
JAWAB:

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
H. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan Ajar

Unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi: tema, tokoh dan penokohan, sudut


pandang, latar (setting), plot dan alur, gaya bahasa, dan amanat. Berbagai
unsur tersebut adalah satuan-satuan terkecil yang membentuk suatu
cerpen. Memecah cerpen menjadi unsur-unsur intrinsiknya akan
mempermudah proses analisis cerpen untuk berbagai kebutuhan.

Lalu mengapa kita harus mempelajari, mengetahui dan mengaplikasikan


unsur intrinsik cerpen. Bukankah kebanyakan unsur-unsur ini hanya
digunakan ketika kita sedang melakukan penelitian atau kajian khusus
terhadap suatu cerpen? Sebetulnya unsur-unsur ini juga penting
dipelajari saat kita menulis cerpen. Kenapa? Ikuti pembahasan lengkapnya
di bawah ini.

Unsur Unsur Intrinsik Cerpen

Pada hakikatnya cerpen adalah prosa fiksi, sehingga memiliki banyak


kesamaan dari segi unsur intrinsiknya. Hanya saja, ada beberapa ciri
intrinsik khas yang terdapat pada cerpen. Berikut ini adalah penjelasan
lengkap dari unsur-unsur intrinsik cerpen.

Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerpen. Unsur intrinsik adalah unsur
penting yang tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra. Komponen-komponennya terdiri
dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan
amanat.

a. Tema
Tema merupakan ide dasar cerita, yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen. Dalam
cerpen, biasanya tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema
memiliki sifat umum, oleh karena itu tema banyak diambil dari lingkungan sekitar, kisah
pribadi seseorang, sejarah, dan lain-lain.

b. Tokoh dan Penokohan


Tokoh merupakan orang yang berperan dalam cerita. Sedangkan, pengertian penokohan
adalah teknik atau cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh dalam cerita. Penokohan tokoh dalam cerita biasanya terbagi menjadi tiga
karakter, yakni protagonis (baik), antagonis (kurang baik/ buruk), dan tritagonis (netral).
c. Alur (Plot)
Alur adalah jalan pola pengembangan atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Adanya alur menjadikan cerita akan menjadi kesatuan yang utuh. Pola pengembangan
cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca dapat terdorong untuk
membaca cerita sampai akhir.

d. Latar
Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan peristiwa. Latar digunakan
untuk memperkuat keyakinan pembaca terhadap jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu
cerita bisa bersifat faktual, maupun imajinatif.

e. Gaya Bahasa

Penggunaan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan
tujuan memberikan efek pada para pembacanya. Selain itu, gaya bahasa juga digunakan
salam menciptakan suatu nada, dan suasana persuasif, serta dialog supaya mampu
memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh. Gaya bahasa disebut dengan
majas.

Banyak sekali macam-macam majas, contohnya adalah majas alegori, hiperbola,


personifikasi, dan lain sebagainya.

f. Sudut Pandang
Sudut pandang adala ciri khas atau strategi yang digunakan oleh pengarang dalam
menyampaikan cerita. Sudat pandang terdiri dari orang pertama, kedua, dan ketiga. Tidak
menutup kemungkinan juga, pengarang menggunakan sudut pandang orang yang berada
di luar cerita.

g. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.
Umumnya, amanat dalam cerpen bersifat tersirat. Misalnya, tema cerita tentang
perjuangan pahlawan akan berisi amanat tentang menumbuhkan sifat pantang menyerah,
dan semangat mempertahankan kemerdekaan.

2. Unsur Ektrinsik
Unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen, meliputi norma yang berlaku di
masyarakat untuk memenuhi hidupnya. Unsur ekstrensik menjadi bagian penting bagi
pengarang, dalam membuat suatu cerita.

Adapun komponen unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:

a. Latar Belakang Masyarakat


Latar belakang masyarakat merupakan pandangan ideologi suatu masyarat pada negara,
seperti kondisi politik, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial.

b. Latar Belakang Penulis


Latar belakang penulis merupakan riwayat hidup penulis atau pengarang cerita tersebut,
misalnya psikologis, dan aliran sastranya.
c. Nilai-nilai
Nilai yang dimaksudkan adalah nilai yang merupakan unsur ekstrinsik. Nilai tersebut
meliputi nilai moral, nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

Baca artikel detikedu, "Memahami Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5811906/memahami-unsur-
intrinsik-dan-ekstrinsik-dalam-cerita-pendek.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

JAWUL MENGGEREK BENDERA


-->Cerpen  Damhuri Muhammad 

“Itu barang berharga, masa kamu lupa?” bentak nyonya Sonia pagi itu.      


        “Coba cari di lemari pakaian bekas, kalau ndak ketemu, cari di gudang! Pokoknya
bendera itu harus ketemu. Paham?” sambung nyonya lagi, suaranya sedikit meninggi.
          “Iya Nya, iya…” jawab Sumi, gugup.
         Meski Sumi mengobrak-abrik lemari pakaian bekas atau membongkar tumpukan
barang-barang di gudang, ia tidak bakal menemukan barang yang dicari. Sebab, bendera itu
kini ada di dalam celana Jawul. Setelah dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan
tahun lalu, Sumi memang menyimpannya di gudang, tapi  diam-diam Jawul
mengambilnya, lalu membawanya ke tukang jahit untuk dibuat jadi  celana pendek. Unik
juga hasilnya, celana pendek Jawul memiliki dua warna. Sisi sebelah kiri putih, sisi
kanannya merah. Karena serat bahannya kasar dan murahan, setelah hampir setahun
dipakai Jawul, celana pendek itu mulai lusuh. Sisi kiri tak bisa disebut putih lagi, kuning
juga bukan. Begitu juga sisi kanan, merah tidak, cokelat  pun bukan. Kusam.Lusuh
            “Sampean lihat bendera ndak?” tanya Sumi.
            “Lho, yang nyimpan sampean malah nanya aku,” balas Jawul, pura-pura tidak tahu.
            “Gawat Mas, gawat!”
            “Apanya yang gawat?”          
            “Nyonya bisa marah besar kalau bendera itu ndak ada.”
          “Walah, soal bendera aja kok gawat? Apa susahnya? Beli aja yang baru. Gonta-ganti
mobil tiap tahun, masa  beli  bendera aja ndak bisa?”        
            “Tapi Nyonya tahu kalau bendera tahun lalu masih bagus. Mubazir kalau beli lagi,
katanya.”
            Sebenarnya Jawul tidak tega melihat Sumi uring-uringan seperti itu. Lagi pula, bila
bendera itu tidak ditemukan, yang diomeli nyonya Sonia bukan Sumi saja. Sebagai satpam,
tentu Jawul lebih bertanggungjawab dalam urusan pengibaran bendera. Ia bakal kena
getahnya juga. Jadi, mau tak mau Jawul harus ikut memikirkan bagaimana caranya agar
pada 17 Agustus nanti, bendera mesti berkibar.      Semula Jawul ingin berterus terang saja
pada Sumi, tapi setelah ditimbang-timbang dan dipikir-pikir lagi, pengakuannya tidak akan
mengubah keadaan, percuma. Kalaupun Sumi tahu bendera yang hilang itu telah
disulapnya jadi celana pendek, nasi sudah jadi bubur. Kain bendera sudah jadi celana
pendek, dan celana pendek tak mungkin jadi bendera kembali. Parahnya lagi, satu-satunya
celana pendek yang dimiliki Jawul hanyalah celana pendek dari bahan kain bendera itu,
itupun sudah penuh tambalan di pinggul kiri, paha kanan, pun di bagian selangkangan.
            Jawul dan Sumi agak lega setelah mereka membongkar tumpukan barang-barang di
gudang belakang. Mereka menemukan ratusan lembar bendera baru, dan menurut Sumi
belum pernah dikibarkan sama sekali. Hanya saja, bendera-bendera itu tidak seperti
bendera yang diinginkan majikan mereka. Kombinasi warnanya bukan merah putih, tapi
kuning menyala.       
            “Nah, gimana kalau pakai yang ini saja?” tanya Jawul
           “Ojo ngawur sampean! Itu bendera milik Bapak. Sisa kampaye bulan lalu. Bukan
itu yang kita cari,”  Sumi menggerutu.
            “Siapa tahu nyonya setuju kalau kita pakai bendera kuning ini. Bendera-bendera ini
masih baru, belum pernah dipasang pula.”
            “Ndak usah cari masalah! Pokoknya aku ndak mau. Titik!”
            “Lho, asal kamu tau, justru bendera-bendera ini yang bikin jabatan Bapak jadi awet.
Dan, kita bisa cari makan di sini. Gitu lho,” jelas Jawul, sok pintar.
        “Tapi yang kita cari bendera merah putih. Ini hari ulang tahun kemerdekaan, bukan
musim kampanye, ngerti sampean?”
            Ulang tahun kemerdekaan tinggal satu hari lagi. Sumi dan Jawul makin gelisah,
sebab barang yang mereka cari belum kunjung ketemu. Sumi hanya bisa berharap semoga
Jawul melakukan sesuatu supaya besok pagi bendera sudah terpasang di halaman rumah
majikan mereka.
            “Jika bendera itu tidak ditemukan sampai besok pagi, saya pecat kalian!
Mengerti?”  nyonya Sonia mulai naik pitam.
            “Cari sampai ketemu!”
            “Di gudang banyak bendera Nya, tapi warnanya kuning semua,” sela Jawul.
            “Saya mau bendera merah putih. Kalau bendera kuning juga banyak di lemari
kamar saya.”
            “Ada apa Ma? Kok ribut-ribut?” sapa Bapak yang baru muncul dari kamarnya.
            “Ini lho pa, kita belum punya bendera untuk dikibarkan besok pagi.”          
            “Bendera bekas tahun lalu hilang.”
            “Sudahlah, beli saja yang baru!”
            “Tolong kamu yang cari Wul!” suruh Bapak pada Jawul sambil memberikan
sejumlah uang.
            “Baik Pak!”
***
            
            Jawul sudah mendatangi lapak-lapak pedagang kaki lima yang menjual atribut-
atribut partai di setiap penjuru kota, begitu juga toko-toko bahan pakaian di pasar
inpres,  tapi  ia belum mendapatkan bendera itu.
            “Kenapa Bapak ndak menjual bendera? Kan banyak yang butuh,” tanya Jawul pada
seorang pedagang.
            “Bukan tidak mau Mas, sulit mendapatkan bahan kain warna merah dan warna
putih.”
            “Maksudnya?”
            “Stok kain warna putih dan warna merah itu katanya sudah habis untuk bikin
bendera partai.”
            “Lalu, di mana saya bisa dapatkan bendera merah putih itu?”          
            “Saya cuma butuh satu bendera saja.  Sangat butuh!”
            “Coba cari di pinggir-pinggir jalan utama!”
Jawul menelusuri ruas-ruas jalan utama, pelataran-pelataran trotoar, halte-halte
pemberhentian bis kota, sisi kiri dan sisi kanan traffic light. Tapi, tak seorangpun pedagang
bendera yang menggelar dagangan di sana.
            “Di jalan ini dilarang jualan bendera. Merusak keindahan kota, katanya. Udah lama
tidak ada pedagang bendera di sini, Mas,” begitu jawab tukang tambal ban di pinggir jalan
ketika ditanya Jawul. “Tahu pindahnya ke mana?” Orang itu menggeleng.
          Jawul makin cemas. Karena ulah bendera itu ia terancam bakal kehilangan
pekerjaan. Ia mampir di sebuah warung, tak jauh dari tempat tukang tambal ban tadi.
Melepas lelah sambil menyumpal perut yang mulai keroncongan. Setelah menggasak
sepiring nasi ditambah dua buah tempe bacem, saat menjangkau serbet yang tergantung di
pojok warung itu, Jawul tersentak kaget. Kain serbet yang masih dipegangnya ternyata
selembar bendera. Meski kotor, ia yakin kalau serbet itu pasti dulunya bendera. Sisi
sebelah bawahnya hitam karena daki tangan, tapi warna merahnya masih lumayan
kinclong. “Nah, ini dia.” Jawul membatin.
         “Apa sampean ndak punya serbet lain? Ini kan bendera, kok dijadikan lap  tangan?”
tanya Jawul.
           “Udah syukur saya jadikan serbet, dulu saya temukan di tong sampah. Lalu saya
rendam pakai deterjen dan lumayan kan? Masih bisa jadi lap tangan. Masih bermanfaat,”
jawab pemilik warung itu.
            “Brengsek!” maki Jawul dalam hati.
            “Kalau saya beli, situ mau jual ndak?”          
            “Ntar saya nggak punya serbet lagi dong?”
            “Situ kan bisa beli serbet baru dengan uang saya ini.”
            “Nggak lah Mas. Lap tangan nggak perlu bagus-bagus amat. Ini aja udah cukup.”
            “Kualat sampean!”
            Jalan mulai lengang. Deru mesin kendaraan tak terdengar lagi. Jawul nyaris hilang
harapan untuk memperoleh bendera. Tak bisa ia membayangkan betapa paniknya suasana
di rumah nyonya Sonia, karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB,
sementara ia belum juga datang membawa bendera. Jawul tak mungkin kembali tanpa
bendera itu. Dengan langkah gegas, tersengah-sengah, setengah berlari ia melesap pulang
ke rumah kontrakannya.
            Setiba di rumah, langsung saja Jawul melucuti seragamnya, mencopoti baju dan
celana, dan sudah pasti menanggalkan celana pendek itu. Dibelahnya kedua sisi celana
pendek kesayangannya itu, lantas dijahitnya dengan jarum tangan sekenanya hingga utuh
jadi bendera. Meski sisi atas yang berwarna merah lebih kecil dari sisi bawah
yang  berwarna putih. Timpang.
            “Mau dibawa ke mana Mas?” tanya Lastri, istrinya.
            “Aku ndak mau dipecat hanya gara-gara bendera celaka ini.”
            “Dipecat gimana Mas?”
            “Masa kalau ndak ada bendera sampai besok pagi, aku dan Sumi akan
dipecat  nyonya?”
            “Tapi ndak usah kuatir! Ini sudah jadi bendera. Malam ini juga akan kupasang. Biar
mereka puas. Ndak punya celana pendek juga ndak apa-apa, asal bendera tetap berkibar,”
ketusnya lagi.

****

         Sepagi ini, nyonya Sonia dan suaminya sudah bangun. Mereka melakukan senam
ringan sekadar menghangatkan badan sebelum menghadiri upacara peringatan hari
kemerdekaan di halaman kantor Gubernur. Diam-diam Sumi mengintip dari balik jendela
dapur. Ia masih berharap agar Jawul datang membawa bendera. Jika tidak, apa boleh buat,
mereka berdua akan angkat kaki dari rumah itu. Dipecat hanya gara-gara bendera. Sumi
terus memerhatikan gerak gerik nyonya. Belum tampak tanda-tanda nyonya bakal marah
besar. Hanya beberapa meter dari tiang bendera di halaman rumah itu, nyonya berdiri
sambil menengadah. Ia lega setelah melihat bendera sudah terpasang dan berkibar ditiup
angin sepoi pagi itu.
            “Ma, bendera kita kelihatannya lusuh amat?”           
         “Lusuh? Kemarin Papa yang nyuruh si Jawul beli bendera baru. Bendera baru kok
dibilang lusuh?”
         “Merahnya kurang menyala, seperti bendera bekas. Sisi atas dan sisi bawah kurang
imbang, agak senjang.”
            “Ah, yang penting kita sudah mengibarkan bendera, besok juga sudah diturunkan.”
         Jawul datang agak telat, nyonya Sonia dan suaminya sudah berangkat saat ia tiba.
Sebelum masuk ke dapur untuk memesan segelas kopi panas pada Sumi, sejenak ia
berhenti di depan pos satpam, menghadap ke tiang bendera. Dengan sikap sempurna, tegap
dan berwibawa, Jawul memberi hormat pada bendera itu.

Jakarta, 2008

foto bendera: http://kausarkhoirr.blogspot.com


I. Glosarium
Cerpen, tema,alur,latar,nilai sosial, nilai pendidikan, nilai budaya

J. Daftar Pustaka

foto bendera: http://kausarkhoirr.blogspot.com

Mengetahui, Purwodadi, Juli 2023

Kepala SMK GAJAH MADA PURWODADI Guru Mata Pelajaran

Dini Kurniawati, S.T,M.M, M.Pd. Sabrina Anggraeni, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai