Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria. Preeklamsia dibedakan menjadi preeklamsia ringan dan preeklamsia berat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥140/90 mmHg. Pengukuran darah
dilakukan sebanyak 2 kali pada selang waktu 4 jam-6 jam.
2) Proteinuria adalah adanya 300 mg protein dalam urin selama 24 jam atau sama dengan ≥1+
dipstic.
3) Edema, sebelumnya edema tungkai dipakai sebagai tanda-tanda preeklamsi tetapi sekarang
edema tungkai tidak dipakai lagi, kecuali edema generalisata. Selain itu bila di dapatkan
kenaikan berat badan >0,57kg/minggu. (Prawirohardjo, 2008)
Preekalmsia ringan adalah suatu sindroma spesifik krhamilan dengan menurunnya perfusi
organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel.
Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan
diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria > 5 g/24 jam. Preeklamsia berat dibagi menjadi:
a. Preeklamsia berat tanpa impending eclamsia
b. Preeklamsia berat dengan impending eclamsia, disebut impending eclamsia bila
preeklamsia disertai gejala-gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus,
muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan darah.
Diagnosis eklamsia:
Didahului oleh gejala preeklamsia.
Disertai kejang menyeluruh dan koma. Kejang tersebut dapat terjadi pada saat sebelum,
selama dan setelah persalinan.
Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan
meningitis)
Diagnosis banding:
Antiphospholipid Antibody Syndrome and Pregnancy
Antithrombin Deficiency
Aortic Coarctation
Autoimmune Thyroid Disease and Pregnancy
Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan
Plasenta previa adalah plasenta atau biasa disebut dengan ari-ari yang letaknya tidak normal,
yaitu pada bagian bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan rahim. Pada keadaan normal ari-ari terletak dibagian atas rahim (Wiknjosastro, 2005).
Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta atau ari-ari dari tempat perlekatannya yang
normal pada rahim sebelum janin dilahirkan (Saifuddin, 2006).
Vasa previa adalah komplikasi obstetrik dimana pembuluh darah janin melintasi atau berada
di dekat ostium uteri internum (cervical os) . Pembuluh darah tersebut berada didalam selaput
ketuban ( tidak terlindung dengan talipusat atau jaringan plasenta) sehingga akan pecah bila
selaput ketuban pecah.
Abortus Infeksious
Plasenta previa
totalis
Perdarahan
Plasenta previa
Plasenta parsialis
previa Plasenta previa
marginalis
Plasenta previa
letak rendah
Kehamilan
> 20
minggu Ringan
Solusio
Sedang
plasenta
• KET
DD Abortus • Mola
• Kehamilan dengan kelainan pada serviks
• Perdarahan implantasi
• Infeksi pelvik
• Kista folikel
DD KET • Abortus biasa
• Radang panggul
• Torsi kita ovarium
• Endometriosis
• Abortus.
• Kehamilan normal.
DD Mola
hidatidosa • Hidramnion.
• Kehamilan ganda.
• Kehamilan dengan Mioma Uteri
DD • Solusio plasenta
Plasenta • Vasa previa
previa • Laserasi serviks atau vagina
• Plasenta praevia
• Solusio plasenta
• Kelainan serviks
DD Vasa • Trauma
previa • Varises vagina pecah
Diagnosis banding solusio plasenta
3.Kesadaran Tidak sesuai dengan sesuai dengan perdarahan yang
umum perdarahan tampak
Anemis
TD,nadi dan pernapasan
tidak sesuai dengan
perdarahan
Dapat disertai dengan
preeklampsi/eklampsi tidak ada
Tegang ,nyeri
4.Palpasi abdomen Bagian janin sulit diraba lembek,tampa rasa nyeri
bagian janin mudah diraba
Asfiksia sampai kemtian
janin,tergantung lepasnya
5.Denyut jantung asfiksia – meninggal bila Hb <5
plasenta
janin gr%
Teraba ketuban tegang
menonjol teraba jaringan plasenta
6.Pemeriksaan
dalam
Sumber : Manuaba,2004
LO. 2.6 Menjelaskan Penatalaksanaan Perdarahan Kehamilan
Tatalaksana plasenta previa:
1. Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga
walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.·
Tujuan seksio sesarea:
Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan.
Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jika janin dilahirkan
pervaginam.
Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisai sehingga serviks uteri dan
segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek, selain itu, bekas tempat implantasi
plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi dan
susunan serabut otot dengan korpus uteri.
Siapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu.
Lakukan perawatan lanjut pasca bedah termasuk pemantauan perdarahan, infeksi dan
keseimbangan cairan masuk-keluar.
2. Melahirkan pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Amniotomi dan akselerasi
Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan > 3 cm serta
presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasenta akan mengikuti segmen bawah rahim
dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah, akselerasi
dengan infuse oksitosin.
Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton hicks ialah mengadakan temponade plasenta dengan bokong
(dan kaki) janin. Versi Braxton hicks tidak dilakukan pada janin yang masih hidup.
Traksi dengan Cunam Willet
Kulit kepala janin dijepit dengan cunam willet, kemudian beri beban secukupnya sampai
perdarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif untuk menekan plasenta dan sering kali
menyebabkan perdarahan pada kulit kepela. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang
telah meninggal dan perdarahan yang tidak aktif.
Pencegahan tersier
Pencegahan tersier meliputi rehabilisasi (pemulihan kesehatan) yang ditukan terhadap
penderita yang baru pulih dari perdarahan antepartum meliputi rehabilitasi mental dan sosial,
yaitu dengan memberikan dukungan moral bagi penderita agar tidak berkecilhati, mempunyai
semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa sehingga dapat menjadi anggota
masyarakat yang berdaya guna.