Diajukan dan syarat untuk mengikuti ujian tengah semester mata pelajaran kewirausahaan.
A. Latar Belakang
Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Bila
dibiarkan terlalu lama tubuh bisa mengalami kekuranganoksigen dan dapat
mengakibatkan kematian (kalcare, 2014). Menurut world health organization (WHO)
sekitar 17.537 anak-anak berusia 3 tahun atau dibawah lebih muda sangat berbahaya
karena tersedak, sebesar (59,5%) berhubungan dengan makanan, (31,4%) tersedak
karena benda asing, dan sebesar 9,1 % penyebab tidak diketahui. kejadian tersedak di
indonesia sudah banyak terjadi, terutama kejadian tersedak pada bayi diantaranya terjadi
pada 28 maret 2015 di bali, bayi berusia 6 bulan meninggal setelah diberikan susu, dan
hasil pemeriksaan bayi tersebut meninggal karena tersedak susu. (edi suwiknyo, 2015)
menurut penelitian jurnal ayu previta sari 2017.
Di zaman yang modern ini teknologi sudah semakin canggih. Banyak masyarakat
yang memilih hal-hal yang instant. Masa nifas adalah masa yang dihitung sejak seorang
ibu melahirkan, hingga 6 minggu sesudahnya. Pada masa 6 minggu ini, akan terjadi
perubahan-perubahan pada tubuh ibu sehingga organ-ogan yang berperan
dalam masa kehamilan (seperti rahim, serviks, vagina) akan kembali seperti semula saat
sebelum hamil.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang
sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang
berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan
persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari
postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari.
Namun keinginan para ibu untuk memberikan ASI ternyata tidak selalu mudah dan
lancar. Banyak ibu yang mengalami ASI tidak juga keluar setelah melahirkan, puting
lecet, sampai pelekatan mulut yang tidak sempurna sehingga bayi kesulitan menghisap.
Menurut dr.I Gusti Ayu Pratiwi, Sp.A, ada beberapa hal yang menyebabkan ibu
tidak dapat menyusui, antara lain tidak mempraktikkan inisiasi menyusu dini, menyusui
tidak sesuai keinginan bayi (on demand), ibu atau bayi sakit, rasa tidak percaya diri ibu
mampu memberikan ASI, ada masalah pada payudara, dan sebab-sebab lain. Cara dan
posisi menyusui yang salah kerap kali membuat bayi tidak nyaman sehingga menangis
dan ibu menjadi stres sehingga air susu terhambat. Untuk bisa memberikan ASI dengan
benar, ibu juga harus memperhatikan gerakan bayi saat menghisap.
Menyusui merupakan salah satu hal yang sangat penting juga untuk dilakukan
bunda agar dapat melindungi dan selalu menjaga kesehatan sang bayi tersebut. Karena
akan sangat banyak manfaat bagi kesehatan si kecil bila mendapatkan ASI dan bukan
dengan Susu Formula. Karena kebanyakan Bayi Alergi Terhadap Susu Formula yang
akan mengganggu kenyamanan si bayi, baik itu bagi kesehatannya maupun
kehidupannya di masa depan kelak.
Selain banyaknya manfaat yang bisa didapatkan seorang bayi bila memenuhi
asupannya dengan ASi, akan banyak juga manfaat yang bisa didapatkan seorang bunda
bila menyusui buah hati anda. Nah, di perjumpaan kita kali ini juga akan membahas dan
memahami lebih dalam lagi mengenai apa yang bisa didapatkan seorang bayi yang
mendapatkan ASI dan seorang ibu yang menyusui tersebut. Agar anda tidak salah pilih
untuk kesenjangan sang bayi dalam menghadapi kehidupannya di dunia kelak.
Ibu yang sudah melewati masa persalinan tentu sudah tidak sabar untuk
memberikan yang terbaik bagi buah hati di masa menyusui. Selama masa menyusui
tersebut ada baiknya menggunakan bantal menyusui yang tentu saja menguntungkan ibu
dan bayi. Bantal menyusui sesuai dengan namanya dipergunakan oleh ibu menyusui
sebagai alat bantu. Tujuannya tentu saja memberikan kenyamanan bagi ibu maupun buah
hati selama proses pemberian ASI agar tidak tersendat.
B. ANALISIS SWOT
a. Strenght (kekuatan)
1. Menyediakan produk yag berkualitas.
2. Memperhatikan kenyamanan konsumen dalam hal pelayanan.
3. Memiliki bermacam-macam motif yang lucu dan berkarakter.
4. Memiliki sampul bantal yang bisa dicuci sehingga kalau kotor bisa dicuci lagi.
5. Memiliki bahan yang lembut dan tidak panas.
6. Memiliki kapas yang bersifat mudah kering saat basah.
7. Memiliki penyangga diperut ibu sehingga mempermudah saat proses ASI dan
mudah digunakan.
b. Weaknes (kelemahan)
1. Sulitnya mendapatkan bahan baku yang berkualitas.
2. Bahan kapasnya yang bisa kempes.
3. Sulitnya pengiriman barang ke daerah pelosok.
4. Adanya persaingan.
c. Opportunity (peluang)
1. Di daerah rumah bidan belum ada usaha serupa yang dipromosikan.
2. Tingkat permintaan produk tinggi.
3. Di daerah perkampungan tempat tinggal owner yang belum ada usaha serupa.
4. Biaya produksi yang lumayan murah.
5. Kesempatan menguasai pasar.
d. Threat (ancaman)
1. Pesaing sekala besar
2. Standarisasi mutu yang dibuat oleh mesin/alat canggih.
3. Kualitas yang menggunakan alat modern.
2. Gambar / sketsa
3. Analisa kebutuhan bahan jenis dan kualitas jasa/ produk yang ditawarkan
Kelompok membuat proses pembuatan “bantal menyusui” di tukang jahit,
tetapi desain, motif bantal, serta pola dibuat oleh kelompok.
Alat dan bahan yang harus disiapkan:
1. Dakron/silikon/fiber/kapas
2. Kain katun yang bahannya dingin dan lembut (sebagai sampul bantal)
3. Kain puring untuk alas bagian dalam bantal (sampul bagian dalam
bantal)
4. Jarum dan benang jahit
5. resleting
6. Pensil/spidol (untuk membuat pola)
7. Meteran (jika diperlukan)
d. Pengelolaan keuangan
Penetuan harga pokok
HPP
Biaya produksi Jumlah produksi
Rp. 105.000 15
Sub total Rp.7000
LABA
Biaya produksi Jumlah produksi X presentasi laba
Rp. 105.000 5 X 30 %
Sub total Rp.2.100
B. Tahap pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan melalui 5 tahap antara lain:
1. Tahap pengerjaan awal kegiatan usaha :
a. Membuat design bantal menyusui
b. Penyediaan bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan
c. Survei tempat usaha dan pemasaran.
2. Tahap pengerjaan lanjutan kegiatan usaha :
a. Melakukan pembuatan produk bantal menyusui
b. Melakukan pengerjaan pembuatan packaging produkc.
c. Survei dan publikasi usaha dengan menyebarkan brosur dan media social
(online)
3. Tahap perhitungan pamesukan dan pengeluaran (cash flow) kegiatan usaha :
a. Melakukan perhitungan pendapatan dan pengeluaran atas kegiatan usaha yang
dilakukan secara sederhana dan berkelanjutan.
b. Melakukan restock bahan baku, peralatan, dan bahan lain untuk kelanjutan
kegiatan usaha dan ekspansi usaha (alternatif).
4. Tahap pelaksanaan usaha (penjualan) :
Melakukan proses penjualan produk dengan jadwal yang telah ditentukan
5. Tahap evaluasi kegiatan usaha :
a. Membuat laporan pertanggungjawaban yang diberikan kepada
pihak penyelenggara kegiatan PKM ini dalam bentuk laporan akhir usaha.
b. Membuat laporan keuangan sederhana (laporan laba rugi) yang berkelanjutan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemajuan usaha dimanapun tidak lepas dari faktor kreatifitas dan kedisiplinan
yang sangat dinamis. Proposal ini sedikit banyak mempunyai karya dengan
pendidikan, kesehatan, kebutuhan, keterampilan dalam perencanaan usaha. Untuk itu
setelah penulis menyusun langsung dalam pembuatannya maka penulis berharap agar
kedepannya semua teman-teman mahasiswa khususnya mahasiswa kesehatan
program studi DIII kebidanan dapat merencanakan sebuah proposal usaha dengan
penuh tanggung jawab.
B. SARAN
Tidak ada kata sempurna dalam hidup, untuk itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun akan selalu penulis terima
dengan kerendahan hati. Dengan ini untuk membangun usaha yang penulis lakukan
agar lebih berkembang dan maju.
LEMBAR PERSETUJUAN
Digunakan sebagai syarat mengikuti ujian tengah semester kewirausahaan dan telah di
sahkan.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya
penulis dapat menyelesaikan proposal praktek kewirausahaan yang akan dilaksanakan
sebelum ujian tengah semester. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
mengikuti ujian tengah semester mata kuliah pelajaran kewirausahaan. Pelaksanaan
pembuatan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari pihak secara moril
maupun materil, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Yessi Azwar, SST., M.Kes selaku ketua jurusan program studi DIII kebidanan.
2. Ibu Dona Martilova, SST., M.Kes dan ibu Siska Mulyani, SST selaku dosen
pembimbing mata kuliah kewirausahaan.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan
mayarakat umum,semoga laporan ini bermanfaat.
penulis