Anda di halaman 1dari 18

Alat ukur volume

Cara menggunakan gelas ukur


Ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat mengukur dengan alat ini, seperti:

 Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, Anda harus memperhatikan batas
meniskus cekung bagian bawah. Gelas ukur harus diletakan pada daerah yang datar dan
meniskus dibaca sejajar dengan mata.
 Untuk mengukur volume raksa, Anda harus memperhatikan batas meniskus cembung
yang dilihat sejajar dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang yang rata.

Perbedaan antara gelas ukur dan gelas kimia adalah, Gelas ukur sebagai alat ukur sedangkan
gelas kimia adalah alat tampung. Penggunaan secara benar kedua gelas kimia ini akan sangat
membantu Anda saat melakukan aktivitas di laboratorium.

Cara membaca skala pada gelas ukur

Untuk membaca skala angka pada gelas ukur lebih baik di letakkan di media yang sejajar(meja
yang rata) posisi mata sejajar dengan permukaan larutan yag di tuangkan dan disesuaikan dengan
ukuran yang tertera, sehingga akurasi/ketelitian pada penglihatan lebih besar dan tepat.

Kesimpulan

Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair, bisa jaga
untuk mengukur benda padat seperti tepung terigu, gula pasir, dan lain sebagainya. Gelas ukur
berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya.

Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Mempunyai fungsi untuk mengukur
volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Hidrometer sangat bermanfaat karena dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis cairan
yang memang ingin diketahui berat jenis dan densitas airnya. Misalnya saja cairan susu yang
akan diukur tingkat kepadatannya, akan diketahui dengan mudah dan instan hanya dengan
menggunakan alat ukur ini.

Selain dapat mengukur tingkat kepadatan susu, dengan alat ini, akan diketahui dengan mudah
tingkat kepadatan gula yang tercampur pada cairan susu tersebut. Contoh cairan lainnya yang
dapat diukur dengan menggunakan hidrometer ini yaitu minuman beralkohol.

Dengan mudah dan cepat, kadar alkohol dalam suatu merk minuman beralkohol tertentu dapat
terbaca, apakah kandungan alkoholnya rendah atau tinggi.

Prinsip Kerja Hidrometer


Penasaran dengan prinsip kerja hidrometer? Anda pastinya sudah pernah mengetahuinya karena
memang menggunakan prinsip kerja Archimedes yang pernah kita pelajari saat masih duduk di
bangku sekolah.

Masih ingatkah Anda? Hukum Archimedes mengatakan bahwa suspensi pada fluida akan
ditopang oleh besar kekuatan yang sama dengan berat fluida itu sendiri. Artinya, semakin kecil
kerapatan suatu zat, hidrometer akan jauh tenggelam. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan
detailnya:

Prinsip kerja hidrometer yang mengaplikasikan Hukum Archimedes itu sendiri sebenarnya sering
dijumpai di kehidupan sehari-hari kita. Hukum Archimedes itu sendiri menekankan pada
statemen berikut: benda yang masuk atau tercelup dalam fluida (benda cair, gas, dan bukan
benda padat) akan mendapatkan gaya dorong dengan arah atas yang besarannya sama dengan
berat jenis fluida tersebut.

Dengan demikian, ketika hidrometer dimasukkan ke dalam suatu cairan, cairan tersebut akan
kembali memberi gaya ke atas dengan besaran yang sama dengan cairan yang dipindahkan.

Nah, alat ukur ini berperan untuk mengkonversi gaya ke atas tersebut menjadi satuan massa jenis
cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena di dalam alat ukur ini terdapat cairan dengan
massa jenis yang telah diketahui melalui angka yang terlihat pada skala.
Sejarah Munculnya Hidrometer

Hidrometer pertama kali dibuat oleh


Antoine Baume yang lahir pada tanggal 26 Februari 1728 dan wafat pada tanggal 15 Oktober
1804 saat berusia 76 tahun. Beliau adalah seorang ahli kimia asal Perancis.

Beliau lahir di Senlis dan mulai tertarik dengan bidang Kimia setelah sering menghabiskan
waktu bersama seoran kimiawan yang bernama Claude Joseph Geoffroy. Kemudian sekitar tahun
1752, Baume diterima sebagai bagian dari Ecole de Pharmacie. Masih di tahun yang sama,
beliau mendapat gelar professor dari sana.

Sekitar 30 tahun sibuk sebagai profesor, ia kemudian memutuskan untuk pensiun dini dan fokus
pada bidang kimia terapan. Namun karena saat itu sedang terjadi Revolusi Perancis, ia kemudian
kembali aktif di Ecole de Pharmacie demi mendapatkan keuntungan financial yang memadai.
Buame telah mencetuskan banyak temuan mutakhir yang berkaitan dengan proses teknis. Sebut
saja contohnya proses pemutihan kain sutera, pengemasan kain sutera, dan proses pemurnian
kalium nitrat, serta masih banyak temuan lainnya.

Dari sekian banyak hasil temuannya, ada satu temuannya yang sering diidentikan dengan
kimiawan yang satu ini. Temuan yang dimaksud adalah Hidrometer berskala Baume.

Hidrometer adalah alat ukur kepadatan cairan. Nama kedua beliau disematkan sebagai nama alat
ukur kepadatan cairan tersebut sebagai wujud rasa hormat bagi sang penemu.

Tentang Skala Baume

Skala Baume sendiri merupakan sepasang skala jenis hidrometer yang diciptakan oleh seorang
ahli kimia yang bernama Antoine Baume. Skala ini terbukti efektif dapat mengukur tingkat
kepadatan berbagai jenis cairan. Dalam hal ini, yang diukur adalah berat jenis dari cairan yang
diukur.

Skala Baume sendiri memiliki notasi dalam satuan derajat Baume. Terdapat salah satu cara atau
langkah untuk mengukur kepadatan cairan, berat jenis dengan menggunakan alat ini, yaitu
dengan menggunakan prinsip cairan lebih ringan daripada air, dan Buame dari air hasil sulingan
adalah nol.

Cara Membaca Hidrometer

Sebenarnya cara membaca hasil pengukuran massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan
hidrometer tidak terlalu sulit. Caranya yaitu hanya dengan membaca skala yang tertera pada
hidrometer.

Hasil pengukuran massa jenis suatu zat cair ditunjukkan oleh angka pada skala di mana angka
tersebut ditunjuk oleh zat cair yang bergerak naik di dalam hidrometer. Kemudian satuan ukuran
untuk massa jenis yang diukur oleh hidrometer adalah g cm-3.
Cara kerja speedometer

Cara kerja speedometer - Setiap kendaraan bermotor didarat pastinya harus


dilengkapi dengan komponen speedometer. Karena berkat alat ini, kita selaku
pengemudi akan tahu berapa kecepatan kendaraan yang sedang kita pacu. Sehingga
kita bisa menyesuaikannya pada wilayah jalan yang dibatasi kecepatannya.

Pada dasarnya, speedometer itu sama seperti alat ukur fisika lain. Speedometer,
tersusun dari dua suku kata yakni speed yang artinya kecepatan dan meter yang
merupakan satuan dari jarak/panjang. Fungsi alat ukur ini, adalah menunjukan besaran
kecepatan putar suatu benda yang bergerak secara rotasi. Satuan yang ditunjukan
pada speedometer ini biasanya ditunjukan dengan KM/jam atau Miles per hour (MPH).
Tapi, di Indonesia lebih familiar dengan satuan Km/h.

Speedometer memiliki dua jenis, yakni tipe analog dan tipe digital.

1. Speedometer analog

Speedometer ini memakai jarum untuk menunjukan angka kecepatan kendaraan.


Secara tampilan, speedometer ini desain yang unik dan retro. Itulah sebabnya meski
sekarang pengunaan speedo digital sudah marak tetap ada kendaraan yang
menggunakan jenis speedo ini.

2. Spedometer digital
Digital speedometer sudah menggunakan penunjuk angka pada sebuah layar display.
Speedo ini, memiliki tampilan yang futuristik dan akurat. Oleh sebab itu banyak dipakai
pada kendaraan yang mengedepankan nilai futuristik.

Bagi anda yang masih penasaran dan ingin tahu bagaimana mekanisme speedometer
dalam menunjukan kecepatan kendaraan, bisa sima pada artikel dibawah ini.

A. Cara kerja speedometer analog

Untuk tipe analog, memakai prinsip GGL (gerak gaya listrik) pada suatu magnet yang
berputar. Putaran magnet ini berasal dari poros yang terhubung dengan output putaran
mesin. Pada motor biasanya ada di roda depan dan mobil ada pada output transmisi.

Secara umum ada tiga komponen pada tipe ini, yakni

 Gearbox, merupakan rangkaian roda gigi yang menerima putaran dari roda
depan (pada motor) atau poros transmisi (pada mobil) untuk disalurkan ke alat
ukut speedometer.
 Poros/kabel, kabel ini bukan seperti kabel pada umumnya karena fungsinya
bukan menghantarkan listrik melainkan menghantarkan putaran dari gearbox
kedalam speedometer. kabel ini terbuat dari poros baja yang fleksibel sehingga
dapat menyalurkan energi putar meski posisinya tidak lurus.
 Speedometer, komponen ini terletak pada dashboard yang berfungsi
menterjemahkan RPM putaran gearbox kedalam bentuk penunjukan angka
kecepatan.
Lantas bagaimana prinsip kerjanya ?

img by physicsmax.com

Advertisement

Dimulai ketika kendaraan bergerak, ini akan menyebabkan roda depan atau poros transmisi berputar.
Putaran itu kemudian akan memutar gearbox speedo yang sudah terpasang.

Selanjutnya, putaran ini akan disalurkan dengan RPM yang sama menuju alat ukur speedometer
didashboard melalui poros fleksibel. Dengan kata lain, poros yang bentuknya menyerupai kabel ini akan
berputar dibalik pembungkusnya. Karena sifatnya yang fleksibel, poros ini mampu menghubungkan
putaran gearbox pada segala sudut.

Putaran dari poros ini akan masuk kedalam alat ukur speedo yang ada pada dashboard. Pada alat ukur
ini jika kita belah maka akan terlihat beberapa komponen seperti magnet permanent yang terhubung
dengan poros, speed cup yang posisinya mengitari magnet dan terhubung dengan jarum penunjuk, serta
pegas untuk menahan dan mengembalikan posisi jarum penunjuk.

Dalam hal ini, jarum penunjuk akan bergerak ketika ada pergerakan kendaraan. Mengapa bisa demikian
? Gerakan ini terbentuk karena ada GGL pada speed cup. Magnet permanent yang terhubung dengan
poros akan menciptakan medan listrik disekitarnya apabila magnet tersebut berputar, karena terhubung
dengan roda kendaraan otomatis magnet akan berputar saat mobil melaju.

Putaran magnet ini, akan menimbulkan medan listrik disekitar magnet. Dalam fase ini, tugas speed cup
yaitu mengkonversi medan listrik menjadi gerakan. Bahan speed cup yang terbuat dari aluminium
memungkinkan komponen ini bergerak ketika ada medan yang mengelilinya.

Gerakan tersebut kemudian akan menggerakan jarum penunjuk yang menunjuka nilai kecepatan
kendaraan. Tentu, jarum speedometer harus menunjulan angka yang real berdasarkan kecepatan
kendaraan. Tapi, bagaimana jika kecepatan kendaraan konstan/tetap ? harusnya jarum penunjuk tetap
bergerak karena ada medan listrik.

Inilah fungsi pegas, yang dipakai untuk menahan jarum agar tidak bergerak secara menerus ketika
kecepatan konstan dan mengembalikan posisi jarum ketika terjadi deselerasi (penurunan kecepatan).

Proses ini akan mengasilkan besaran medan magnet yang bervariasi. Hal tersebut berbanding lurus
dengan rotasi magnet, dimana semakin cepat putaran magnet maka medan listrik yang didapat juga
semakin besar. Sehingga, pegas juga berperan dalam akurasi pembacaan kecepatan.

Hal tersebut dikarenakan kekuatan pegas akan menahan pergerakan pegas. Jika pegas lebih lemah dari
standarnya, maka jarum akan menunjukan angka lebih besar dari pada kecepatan realnya.

B. Cara kerja speedometer digital

Speedometer digital juga memiliki dua tipe, tipe gearbox dan tipe pulser. Tipe gearbox memiliki sistem
yang hampir sama dimana putaran roda akan dihubungkan rangkaian gearbox dan poros pada
komponen speedometer pada dashboar. Biasanya tipe ini digunakan pada speedo digital sepeda motor.

Sementara tipe pulser, menggunakan magnetic sensor yang akan mengirimkan sinyal perpotongan
magnet (pulse) dengan frekuensi tertentu. Frekuensi yang dikirim inilah yang akan menunjukan berapa
kecepatan mobil.

Meski beda tipe, keduanya memiliki kesamaan prinsip. Putaran akan diubah kedalam sinyal yang
memiliki frekuensi tertentu. Sinyal ini kemudian dikirimkan ke microprecessor untuk diolah dan
diterjemahkan kebentuk yang dimengerti manusia.

Dengan kata lain, besar frekuensi ini akan diterjemahkan kedalam satuan bilangan bulat yang bisa kita
lihat pada panel layar speedo. Bagaimana microprocessor ini bisa menterjemahkan frekuensi ?
didalamnya sudah diatur berbagai komponen semi konduktor. Akan sangat panjang jika dijelaskan.

Dengan memahami konsep alat ukur kecepatan diatas, anda bisa menganalisa jika terjadi eror pada
speedometer kendaraan anda. Umumnya kerusakan speedometer disebabkan roda gigi gearbox yang
aus, atau kabel poros yang terputus. Sementara pada tipe digital, tegangan baterai mempengaruhi
akurasi pembacaan kecepatan kendaraan.

Pengertian Dinamometer
Dinamometer adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan kecepatan
putaran (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau penggerak berputar
lain.

Dinamometer dapat juga digunakan untuk menentukan tenaga dan torsi yang diperlukan untuk
mengoperasikan suatu mesin. Dalam hal ini, maka diperlukan dinamometer. dinamometer yang
dirancang untuk dikemudikan disebut dinamometer absorsi/penyerap atau dinamometer pasif.
dinamometer yang dapat digunakan, baik penggerak maupun penyerap tenaga disebut
dinamometer aktif atau universal.

Sebagai tambahan untuk digunakan dalam menentukan torsi atau karakteristik tenaga dari
mesin dalam test/Machine Under Test (MUT), dinamometer juga mempunyai peran lain. Dalam
siklus standar uji emisi, seperti yang digambarkan oleh US Environmental Protection Agency
(US EPA), dinamometer digunakan untuk membuat simulasi jalan baik untuk mesin (dengan
menggunakan dinamometer mesin) atau kendaraan secara penuh (dengan menggunakan
dinamometer chasis). Sebenarya, di luar pengukuran torsi dan power yang sederhana,
dinamometer dapat digunakan sebagai bagian dari pengujian untuk berbagai aktivitas
pengembangan mesin seperti kalibrasi pengontrol manajemen mesin, pengembangan sistem
pembakaran dsb.

Prinsip Kerja Dinamometer

Dinamometer absorsi bertindak sebagai pemberi beban yang digerakkan oleh mesin pada
saat pengujian. dinamometer harus mampu beroperasi pada kecepatan yang berfariasi dan
memberi beban pada mesin tersebut pada tingkatan torsi yang berfariasi pula selama pengujian
berlangsung. dinamometer pada umumnya dilengkapi dengan beberapa cara operasi
pengukuran torsi dan kecepatan.
Dinamometer harus dapat menyerap tenaga yang dikeluarkan oleh mesin. Tenaga yang diserap
oleh dinamometer harus harus dapat diteruskan ke udara sekitar atau mentransfer ke air
pendingin. dinamometer regeneratif memindahkan tenaga ke bentuk daya listrik.

Dinamometer dapat dilengkapi dengan berbagai sistem kontrol. Jika dinamometer mempunyai
regulator torsi, itu beroperasi pada penyetel torsi pada saat mesin beroperasi pada kecepatan
apapun, hal itu dapat dicapai selama pengembangan torsi yang telah di tentukan sebelumnya.
Jika dinamometer mempunyai regulator kecepatan, maka dapat diketahui besar torsi yang
diperlukan menggerakkan mesin pada kecepatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dinamometer motor bertindak sebagai penggerak dari peralatan yang akan diuji. Maka
dinamometer harus dapat menggerakkan peralatan pada kecepatan dan tingkatan torsi yang
berfariasi selama pengujian berlangsung.

Manometer ini digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi. Adapun prinsip
kerjanya adalah sebagai berikut; Jika manometer Bourdon dihubungkan dengan tangki gas yang
akan diukur tekanannya, gas tersebut masuk ke pipa logam. Hal ini menyebabkan pipa logam
yang melengkung berusaha untuk meluruskan diri. Semakin besar tekanan gas yang mas uk ke
pipa, semakin besar usaha pipa untuk meluruskan diri. Usaha yang dilakukan pipa tersebut
menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke arah skala yang lebih besar searah jarum jam. Jadi,
semakin besar usaha pipa untuk meluruskan diri, semakin besar pula skala yang ditunjuk oleh
jarum penunjuk. Skala yang ditunjuk itulah yang menyatakan besar tekanan gas dalam ruang.
Manomemeter Logam Bourdon

Di bengkel-bengkel mobil, kita sering melihat orang mengukur tekanan udara dalam ban mobil
dengan alat pengukur tekanan ban. Alat ini termasuk manometer logam. Adapun prinsip kerjanya
adalah Jika lubang pada alat tersebut ditempelkan pada pentiI ban kemudian ditekan, pentil ban
terbuka. Akibatnya, udara dalam ban masuk ke alat tersebut. Hal ini menyebabkan silinder
berskala pada alat tersebut tersodok (terdorong) keluar. Semakin besar tekanan gas yang masuk
ke alat tersebut, semakin panjang bagian silinder skala yang tersodok kelua. Besarnya tekanan
gas dalam ban ditunjukkan oleh nilai skala yang berimpit dengan tepi tabung alat tersebut.

Prinsip kerja kalorimeter adalah sebagai berikut: Kalorimeter terdiri atas bejana
logam yang jenisnya telah diketahui, dinding penyekat dari isolator yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya perambatan kalor ke lingkungan sekitar, termometer, dan pengaduk. Bejana
logam berisi air yang suhu awalnya dapat diketahui dari termometer. Jika sebuah bahan yang
belum diketahui kalor jenisnya dipanaskan, kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter dengan
cepat, kalor jenis itu dapat dihitung.
Untuk mempercepat terciptanya keseimbangan termal, bersamaan dengan dimasukkannya bahan
ke dalam kalorimeter, air dalam bejana diaduk. Keseimbangan termal terjadi jika suhu yang
ditunjukkan oleh termometer sudah konstan. Pada saat terjadi keseimbangan termal itulah kalor
jenis bahan dapat dihitung berdasarkan asas black.

Pengukuran kalor jenis dengan calorimeter didasarkan pada asas Black, yaitu kalor yang diterima
oleh calorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya. Hal ini
mengandung pengertian jika dua benda yang berbeda suhunya saling bersentuhan, maka akan
menuju kesetimbangan termodinamika. Suhu akhir kedua benda akan sama.

Kalorimeter tidak hanya digunakan untuk mengukur kalor jenis bahan logam, melainkan dapat
juga digunakan untuk keperluan lain yang berkaitan dengan kalor (jumlah kalor). Beberapa
kegunaan kalorimeter yang lain adalah untuk menunjukkan asas Black, mengukur kesetaraan
kalor listrik, mengukur kalor lebur es, mengukur kalor uap, dan mengukur kalor jenis cairan.

Prinsip Kerja Barometer Air Raksa


Pada suhu serta tekanan normal tinggi air raksa berkisar 76 cm. Karena ada area hampa di bagian
atas barometer maka kolom merkurinya tak mengalami tekanan dari bagian ujung atas tabung
kaca. Jadi kolom merkuri yang ada di tabung kaca akan naik atau turunnya akibat efek tekanan
atmosfer terhadap permukaan wadah air raksa, sehingga mencerminkan tekanan atmosfer total
terhadap tempat tersebut.

Untuk mengsisi barometer ini diperlukan sebuah alat bernama Pompa vakum. Pompa vakum ini
membuat tabung kaca menjadi hampa. Air raksa selanjutnya ditarik menuju dalam tabung gelas
dari wadah serta mengisi sebagian tabung kaca. Salah satu fitur yang unik dari barometer tipe ini
ialah tingginya raksa tak akan berubah-ubah walaupun ukuran tabung kaca yang dipergunakan
berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan level air raksa yang ada di dalam tabung kaca hanya
bergantung kepada tekanan atmosfer.

Untuk meningkatkan akurasinya, barometer jenis ini dilengkapi dua alat tambahan. Pertama
yaitu skala verneir yang membantu pembacaan barometer supaya lebih akurat daripada hanya
memakai barometer biasa. Kedua merupakan termometer yang dipakai sebagai pengoreksi
terhadap kesalahan faktor luar semisal perubahan kepadatan air raksa serta perubahan bahan.

Mengapa air raksa ?


Walaupun barometer dapat dibuat dengan cairan apapun, namun terdapat sejumlah sifat raksa
yang membuatnya menjadi substansi ideal bagi barometer. Air raksa lebih padat dibandingkan
dengan cairan lainnya dengan titik didih yang tinggi. Air raksa pun mudah diperoleh.

Pengertian, Prinsip Kerja, dan Bagian-


Bagian MULTIMETER / AVO METER
2
Komputer dan Jaringan
A+ A-
Print Email

1. Pengertian Multimeter / AVO meter

Multimeter atau yang biasa disebut dengan AVO meter ini merupakan salah satu alat ukur
listrik yang berfungsi untuk mengukur terhadap besar arus listrik, tegangan dan hambatan
listrik.

2. Prinsip Kerja AVO meter


Gambar 4. Prinsip Kerja AVO meter

 Di dalam AVO meter terdapat kumparan tembaga yang di letakkan di antara dua kutub
magnet yaitu N dan S seperti pada gambar 4 di atas.

 Dalam kumparan tersebut terdapat jarum penunjuk atau jarum meter yang akan beegerak
menunjukkan skala tertentu apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri arus listrik.

3. Bagian-bagian AVO meter

Multimeter sering disebut multimeter atau AVO meter yang merupakan singkatan dari Ampere,
Volt dan Ohm meter. Seperti singkatannya, alat ini bisa dipakai untuk mengetahui nilai besaran
kuat arus listrik (Arus DC), tegangan (Tegangan AC-DC) juga untuk mengukur harga suatu
resistansi (hambatan/R).

Berikut adalah gambar dari bagian-bagian pada AVO meter :

Gambar 1. Bagian-bagian AVO meter

Dari gambar di atas, dapat terlihat panel terminal dan fasilitas yang dimiliki AVO meter,
yaitu:

1. Scale (Skala Maksimum / SM)

 Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel.


Gambar 2. Skala AVO meter

a. Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri


b. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri ke kanan

2. Mirror / Cermin

 Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang ditunjukkan oleh
jarum meter.
 Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan AVO meter, sehingga
pada saat melakukan pengukuran posisi jarum meter tidak memiliki bayangan pada
cermin, yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang diperoleh.

3. Pointer / Jarum meter

 Jarum meter ini berfungsi sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan pada AVO
meter.

4. Zero Correction / Pengenolan Jarum

 Zero Correction ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam
mengukur arus dan tegangan.

5. Ohm Adjusment

 Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kanan dalam
mengukur hambatan.

6. Batas Ukur (BU)

 Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter
Gambar 3. Batas Ukur AVO meter

a. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt.


b. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt
c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi.
d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC.

7. Range Selektor

 Range selector berfungsi untuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun hambatan
yang akan diukur.

8. Measuring Terminal / Probe ( + / - )

 Meansuring Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor
yang menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
 Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe
negatif yang berwarna hitam untuk kutub negatif.

Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban pada
suatu tempat. Misalnya tempat penyimpanan barang-barang elektronik yang harus
dijaga atau dimonitor kelembabannya seperti kamera. Pengaturan kelembaban
diperlukan agar alat-alat elektronik, kamera, dan sebagainya tidak berjamur akibat
tingkat kelembaban yang tinggi. Cara kerja hygrometer, yang terdiri atas dua
termometer yang menunjukkan skala kelembaban dan temperatur ini karenanya
sangat penting diketahui.

Baca juga : Prinsip Dasar dan Cara Kerja IC 4017


Bagian-bagian hygrometer terdiri atas dua jenis termometer. Termometer pertama
biasanya digunakan untuk mengukur suhu udara biasa, sementara termometer
kedua digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh. Hygrometer umumnya
berbentuk bola, dimana pada termometer bola kering terdapat tabung air raksa
kering untuk mengukur suhu biasa. Sementara pada termometer bola basah
terdapat tabung air raksa basah untuk mengukur suhu jenuh atau suhu saturasi.

Cara kerja hygrometer berdasar pada sistem penguapan dingin. Sistem ini secara
sederhana digambarkan sebagai fenomena penguapan air dimana pada saat
menguap air akan membawa serta panas dalam proses penguapan tersebut.
Karena adanya pengaruh proses pelepasan panas, maka bola basah akan
menunjukkan temperatur suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan bola kering.
Untuk mengukur kelembaban, maka penguapan air yang terjadi pada bola dingin
sama dengan kelembaban yang ada di atmosfer.

Saat ini, tersedia 2 jenis hygrometer yang ada dipasaran untuk mengukur
kelembaban. Yaitu hygrometer analog dan digital. Pada dasarnya kedua alat
tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Namun, secara teknis, saat ini
hygrometer digital dinilai memiliki tingkat akurasi yang lebih baik oleh sebagian
penggunanya. Hal itu terjadi karena spesifikasi hygrometer digital lebih bisa diukur
dengan jelas daripada analog. Berikut ini salah satu contoh spesifikasi yang dimiliki
hygrometer digital.

 Temperatur range

Temperatur suhu yang bisa diukur menggunakan alat ini, biasanya ada di kisaran -
40oC hingga 70oC, sehingga kita akan tahu bila suhu tidak dalam range tersebut,
maka hygrometer akan tidak bisa bekerja dengan akurasi yang baik.

 Humidity range

Kisaran kelembaban udara yang bisa diukur menggunakan hygrometer adalah


antara 20%RH hingga 90%RH. Sehingga kelembaban relatif dengan menggunakan
satuan % bisa dilihat dengan jelas pada monitor hygrometer digital.

 Accuracy

Tingkat akurasi yang dimiliki oleh alat ini meliputi 2 hal yang bisa diukur. Yang
pertama adalah akurasi suhu yang dimiliki mencapai +1oC. Sedangkan akurasi
pada kelembaban udara akan memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu +5%.
Cara kerja hygrometer sebagai alat untuk mengukur kelembaban udara terkini
antara digital dan analog memiliki prinsip yang sama. Namun demikian, sebagian
ada juga yang lebih memilih menggunakan peralatan yang berbasis analog. Alasan
yang dikemukakan pun cukup menarik dan masuk akal. Meskipun produk digital
mudah digunakan, namun cukup rawan terjadi malfungsi pada komponen elektro
sehingga bisa salah dalam melakukan pembacaan data kelembaban.

Cara mengukur Arus listrik menggunakan Amper meter:

2.voltmeter
Voltmeter adalah alat pengukur benda potensial (tegangan)antara dua titik.
Volmeter memiliki dua jenis:1.volmeter analog
2.volmeter digital
Prinsip kerja voltmeter :
Voltmeter biasanya di susun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralatan
listrik.desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier dan
menggunakan hukum lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan
menimbulkan gaya magnet.Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk sehingga
menyimpang pada saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar pula
penyimpangan

galvanometer
3.ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu
daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor .ohm meter digunakan untuk mengukur
nilai resistansi suatu resistor .
Prinsip kerja ohm meter sebagai berikut:
Pada saat melakukan kegiatan pengukuran pada suatu rangkaian,rangkaian tersebut tidak pada
kondisi sedang dialiri arus listrik.pada dasar nya prinsip kerja ohm meter adalah besarnya arus
listrik yang mengalir melalui sebauh penghantar metal pada rangkaian .
Ohm meter vape

Ohm meter analog

Anda mungkin juga menyukai