LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
DISUSUN OLEH:
NAMA :Dian Dwi Yulianto
NIM : C1L019025
KELOMPOK : 3(tiga)
HALAMAN PENGESAHAN
Prolog laporan ini di ajukan oleh:Dian dwi yulianto
Judul Praktikum: Biologi Dasar
Nama : Dian dwi yulianto
NIM :C1L019025
Jurusan : Kehutanan
Kelompok :1
Mataram,2019
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Akhir Praktikum Biologi Dasar dengan lancar. Laporan ini
disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Praktikum Biologi.
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada Coordinator Assisten Biologi
yang telah membimbing kami, karena atas pengarahan dan bimbingannya kami
dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Biologi Dasar ini. Oleh karena itu,
mohon kritik dan sarannya atas kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi kami selaku
penulis.a
Laporan akhir praktikum ini berisi tentang,pengenalan dan penggunan
mikroskop,pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan,peruses terjadinya
transiparsi dan pengamatan peristiwa fotosintetis
Penulis berharap lapora praktikum akhir ini dapat bermamfat bagi
pembaca baik untuk pembelajaran maupun penggumpulan data semoga dengan
membaca karya saya ini bias menambah wawasan bagi pembaca
DAFTAR ISI
Halaman
Halama judul…………………………………………………………i
Halaman Pengesahan ............................................................................ ii
Kata Pengantar........................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................vi
Daftar Tabel...........................................................................................iv
Dafta Gambar..........................................................................................Vi
ACARA I ................................................................................................... 1
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................ 2
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 2
1.2 Tujuan ...................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................ 6
3.1 Waktu Dan Tempat ................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja........................................................................... 6
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ................................. 7
4.1 Hasil Pengamatan .................................................................... 7
4.2 Pembahasan ............................................................................. 7
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 10
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 10
5.2 Saran ........................................................................................ 10
ACARA II .................................................................................................. 11
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 12
1.1 Latar Belakang........................................................................... 12
1.2 Tujuan praktikum ...................................................................... 13
v
I. PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum ..........................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum .......................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA. ................................................................................3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM .....................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ......................................................7
3.2 Alat dan Bahan Praktikum ............................................................7
3.3 Prosedur Kerja...............................................................................7
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN..............................................8
4.1 Hasil Praktikum .............................................................................8
4.2 Pembahasan ..................................................................................8
V. PENUTUP ..................................................................................................11
5.1 Kesimpulan .........................................................................................11
5.2 Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
LAMPIRAN ....................................................................................................13
ACARA I
PENGENALAN MIKROSKOP
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
Kata mikroskop berasal dari dari yunani yaitu micron yang artinya kecil
dan scropos berarti yang artinya melihat atau tujuan,jadi dapat kita melihat
dengan mata telanjang,alat utama dalam mikroskop di gunakan dalam
mangamati adalah lensa obyektip dan lensa okuler ,baik lensa okuler maupun
lensa objektip keduanya merupakan lensa cembung ,secara garis besar lensa
obyektif mengasilkan suatu bayangan sementara mempunyai sifat semu,tebalik
dan di perbesar posisi benda mula –mula(Anonim,2010)
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum'at, 22 November 2019 pukul
02;00-04;00 di lantai 4 Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian ,Universitas
Mataram.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut:
3.2.1 Alat
1. Mikroskop
2. Gelas obyek dangelas penutup
3. Pipet dan silet
3.2.2 Bahan
Butir-butir pati kentang
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Ditempati meja yang telah disediakan.
2. Diamati secara visual alat dan bahan praktikum yang telah disediakan.
3. Didengarkan penjelasan mengenai bagian-bagian microscop.
4. Didengarkan penjelasan mengenai fungsi dari setiap bagian microscop.
5. Didengarkan penjelasan mengenai prosedur pengguanaan microscop.
6. Diminta untuk menggambar alat praktikum dalam hal ini
microscop,digambar pada lembar yang telah disediakan lengakap dengan
bagian-bagiannya.
BAB IV
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu :
Dari peraktikum tentang mikroskop kami dapat mengataui bagian-bagian
dari mikroskop dan dapat mengetaui perbedan antar lensa objektif dan
lensa okuler serta perbesaranya
Dan kami bias ata tau cara menyiapkan bahan dalam melakukan
pengamatan menggunaka mikroskop
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini :
Harapan kami agar alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktikum bisa disediakan agar praktikum bisa berjalan
dengan lancar
Di harapkan agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi
kerusakan.
ACARA II
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN
MIKROSKOP
I. PENDAHULUAN
1. Alkohol 70%
2. Kentang
3.3 Cara Kerja
4.1 Hasil
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu
mikroskop terdiri atas bagian bagian yang masing masing mempunyai fungsi
tersendiri lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat
maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran
untuk kekuatan 4x, 10x, 40x, dan 100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur
bayangan yang akan diamati ntuk menaikan dan menurunkan kondensor.
Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat
memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop berfungsi untuk
tempat terjadinya proses bayangan untuk lensa objektif dengan lensa okuler.
Makro focus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
focusnya secara kasar dan jelas. Mikro focus berfungsi untuk mengatur jarak
okuler sehingga tepat focusnya secara tajam. Revolfer berfungsi sebagai tempat
lensa objektif. Meja objek berfunsi untuk meltakkan preparat yang akan diamti.
Penjepit berfungsi untuk memprkooh kedudukan preparat agar tidak goyang.
Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap
preparat. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma
berfumgsi mengatur cahaya yang masuk kedalam mikroskop. Kaki atau dasar
berfungsi untuk memeperkokoh kedudukan mikroskop. Dalam cara perawatan
mikroskop pada dasarnya kita harus berhati hati agar mikroskop dapat
digunakan dengan baik pertama yang harus diperhatikan adalah cara membawa
mikroskop dengan langkah sebagai berikut :
3. Lensa objektif pada psisi yang terkecil buat tegak lurus dengam lensa
okuler.
5.1 Kesimpulan
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel adalah kehidupan terkecil pada mahluk hidup. Didalam sel sudah
terjadi reaksi metabolisme karena sel yang hidup mempunyai struktur dan
organel sel. Sehingga mahluk hidup dapat di klarifikasikan organisme uniseluler
dan multiseluler. Uniseluler adalah mahluk hidup bersel satu, sedangkan
multiseluler mahluk hidup bersel banyak.
Sel berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik.
Sel prokriotik tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel
eukariotik. Sel prokariotik hidup dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik
hidup dengan bekerja sama atau berkoloni dengan organisasi yang sangat tertata
rapi. Tumbuhan dan hewan adalah beberapa contoh organisme eukariotik.
Namun walau keduanya sama-sama oraganisme eukariotik namun selnya
berbeda secara mikroskopis. Karena sel hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Karena itulah penulis melakukan praktikum ini bertujuan mengetahui
perbedaan struktur dan organel dari sel hewan dan tumbuhan secara
mikroskopis.
1.2 Tujuan Praktikum
a)Menggambarkan bentuk seltumbuhan, hewan ,protozoa dan
mikrooganisme
b)Mendemonstrasikan struktur sel sifat spermabilitas dan memberan sel
1.3 Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan struktur sel dan sifat
semipermeabilitas membran sel.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Sel merupakan kesatuan structural fungsional dan herediter yang
terkecil sel di bagi menjadi dua tipe,yaitu prokariot dan eukariot perbedan
karaktristik antar kedua sel tersebut adalah keberadan membran yang
menyelubungi nucleus maupum organel lainya yang memiliki fungsi spesifik
seperti mitokondria,reticulum endoplasma,badan golgi dan lisosom.sel
eukariot memiliki fungsi tersebut sedangkan prokariot tidak(Nelson,2004)
Struktur sel hanya dapat dipelajari melalui pengamatan
mikroskop. Mikroskop cahaya dipergunakan untuk perbesaran sel hidup
hingga 1500 kali.Mikroskop elektron dipakai untuk memperbesar sel
(mati) khusus sediaan hingga 250.000 kali. (Herlina , 2004 : 50)
Sejarah penemuan sel pada abad ke 17 galileo galiliel dengan dua
lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola
geometri Galileo galiliei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang
pertama yang mencata pengamatan biologi melalui mikroskop pada
pertengahn abad,Robert hooke seorang curator dari inggris melihat
gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu compartment atau ruang-
ruang,di srbut struktur yang di lihatnya dengan nama latin yaitu cellulae(yang
berarti ruang kecil)(Fita kurniasari,2011)
BAB III. METODOLOGI
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamaatan saat praktikum Struktur hewan dan tumbuhan
memang cukup berbeda jauh. Dari segi fisik, cara bertahan hidup, karakteristik
hingga jenis-jenisnya, jelas sekali jika hewan sangat berbeda dari tumbuhan.
Tumbuhan adalah organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri
melalui proses fotosintesis,sementara hewan harus mencari makanan sendiri.
Sel pada singkong yang telah kami amati, memiliki bentuk segi enam. Sel gabus
ini terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong. Ini berarti bahwa sel gabus
merupakan sel mati karena tidak terdapat inti sel maupun organel lainnya yang
menyusun sel tersebut, kecuali dinding sel. Tidak ada aktivitas yang dilakukan sel
tersebut. Maka sel tersebut dikatakan sel mati.
Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk
yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang
merah adalah tumbuhan. Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki
dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui
mikroskop. Sekarang kalau kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah
yang sudah kami teliti. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena
mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.
Saat mengamati alga atau hydrila verticilata selnya berbentuk segi empat
beraturan yang tersusun seperti batu bata dan kebirubiruan jika ditambahkan
metilenblue. Sel ini merupakan sel hidup karena memiliki sel protoplasma atau
dinding sel sebagi pelindung dan vakola merupakan organ yang dibatasi oleh
selapot tipis yang disebut tonovlas. Terdapat dua daun pada sel ini yaitu sel tua
dan sel muda.
Saat mengamati air rendaman jerami dengan perbesaran 10x10
ditemukan hewan yang sedang bergerak dengan lumayan lincah. Hewan hewan
yang kelihatan dan bergerak itu merupakan paramecium sp. Paramecium
memiliki Panjang 0,17-0,29 mm, tubuhnya simetris , dari liuar membran sel
terdapat partikel cilia yang membantu dalam pergerakan. Selain itu trdapat pula
euglena sp. Memiliki bentuk oval memanjang, euglena sp. Memiliki flagella yang
digunakan untuk begerak, bewarna merah dan memiliki kloroplas.
Saat praktikum mengamati sifat permeabilitas membran sel pada telur
menggunakan air cuka dan air sirup, pada saat direndam dengan air cuka selama
72 jam struktur telur berubah menjadi lembek dan cangkang telur terkelupas
karena asam cuka dapat mengikat kalsium yang trkandung dalam cangkang telur
dan lebih besardari ukuran semula ini dikarenakan ada tekanan osmotik yang
membuat larutan cuka menyerap kedalam telur dan mengubah ukuran telur,
pada kegiatan kedua yaitu dipindahkannya telur ke air sirup sampai ketinggian
7,5 cm warna merah sirup menempel dipermukaan cangkang.
BAB V. KESIMPULAN
5.1 kesimpulan
Dari pengamatan sel hewan kita dapat mengataui bentuk dan sel hewan
seperti dinding sel yang berfungsi untuk menjaga sel dari luar dan kita juga dapat
mengataui sifat spermeabel memberan yang memungkinkan cairan dan gas
untuk masuk tetapai tiak membiarakan gas atau cairan lain masuk
5.2 Saran
Semoga dalam praktikum selanjutnya waktu untuk buat laporan tetap biologi
dan UAS tidak bertabrakan karana dapat menggangu konsentrasi mahasiswa
dalam belajar
ACARA IV
PENGAMATAN TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula
pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan. Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible. Perkembangan pada tumbuhan
merupakan proses pertumbuhan dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan,
organ, dan individu tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor dalam ( internal ) dan faktor luar ( eksternal ).
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Tumbuhan dikotillengkap (Tumbuhan Bunga Melati Jepang)
2. Tumbuhan monokotillengkap( Tumbuhan Tebu )
3. Bungakamboja, bungamawar, bungakembangsepatu
4. Stek ubi kayu
5. Kecambah kacang
5.1 kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwaMorfologi tumbuhan merupakan struktur organ tumbuhan baik mengenai
akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinyaPada dasarnya tumbuhan
terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun
(folium)Tanaman mangga memiliki akar tunggang, tangkai dan helai daun,
bentuk daun memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tulang daun
menyirip, arah tumbuh batang tegak lurus dan percabangan pada batang yaitu
monopodial
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan kajian untuk melihat
keseluruhan keseluruhan fisik tumbuhan sebagai bagian-bagian yang secara
fungsional atau organ tumbuhan. Tetapi organ tumbuhan bias terekspos dari luar
sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi
menjadi tiga bagian. Yaitu organology mempelajari tentang struktur dan fungsi
organ berdasarkan jaringan, sitology mempelajari struktur dan fungsi sel serta
organel dan histologi mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan
berdasarkan bentuk dan peran sel secara detail menggunakan mikrosekop pada
sediaan jaringan yang dipotong tipis.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini. Sebaiknya
praktikan melaksanakan praktikum dengan hati hati agar keadaan lebih kondusif
dan lebih teratur
ACARA V
PENGAMATAN PEROSES TERJADINYA TRASPIRASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penguapan adalah suatu proses pergerakan molekul-molekul zat cair dari
permukaan zat cair tersebut ke udara bebas. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan
sebagian besar melalui permukaan daun disebut sebagai transpirasi Transpirasi
ini terjadi melalui daun akan tetapi dapat juga melalui permukaan tubuh yang
lainnya seperti batang. Oleh karena itu dikenal 3 jenis transpirasi, yaitu
transpirasi melalui stomata, melalui kutikula, dan melalui lentisel.Transpirasi ini
biasanya bibatasi pada masalah-masalah transpirasi melalui daun, karena
sebagian besar hilangnya molekul-molekul air ini lewat permukaan daun
tumbuhan. Mengingat akan pentingnya pemahaman tentang proses transpirasi,
maka diadakanlah praktikum ini dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan
transpirasi dan untuk mengetahui jumlah air yang yang diuapkan / satuan luas
daun dalam waktu. Transpirasi penting bagi tumbuhan karena berperan dalam
hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur
suhu tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel. Transpirasi dimulai
dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga antar sel yang ada dalam
daun.
Dalam pengamatan ini, kita ngin mengetahui kecepatan transpirasi yang
kebanyakan terjadi pada permukaan daun sera menghitung kecepatan
transpirasi yang terjadi pada daun tersebut. Transpirasi dapat terjadi pada
kutikula, stomata, dan lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi
pada setiap tumbuhantidak sama dan tergantung pada banyak faktor
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi trasfirasi pada tumbuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uap
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu (1)
transpirasi kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui
kutikula epidermis; dan (2) transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air
berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan
pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10
persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena
itu, sebagian besar air yang hilang melalui daun-daun (Wilkins, 1989).
METODOLOGI
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini terjadi proses transpirasi dapat
diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata . Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah
air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang
melalui stomata Selain itu di dalam laboratorium, tempat dilakukannya
pengamatan terdapat udara bebas sehingga terjadi tekanan udara dan angin
yang dapat memicu terjadinya transpirasi pada tanaman.
Adapun faktor dalamnya antara lain ukuran daun, tebal tipisnya daun,
keadaan permukaan daun, serta jumlah dan letak stomata pada permukaan
daun. Ukuran daun sangat mempengaruhi transpirasi karena semakin luas
permukaan daun maka kemungkinan terdapatnya stomata juga akan semakin
banyak, sehingga akan mempercepat laju transpirasi.
Transpirasi dimulai dengan penguapan oleh sel-sel mesofil ke rongga
antar sel yang ada dalam daun. Sel-sel yang menguapkan airnya tentu akan
mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Uap air yang
terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam tempat tersebut
selama stomata pada epidermis daun tidak terbuka.
BAB V. KESIMPULAN
5.1 kesimpulan
Dari percobaan praktikum kali ini mengatur laju transplasi tumbuhan
yaitu mangga dan palem pada percobaan inihal ini di karnakan padasaat
percobaan sinar matahari langsung mengenai objek pengamatan dan factor suhu
yang mendukung juga dapat meningkatakan lau transplasi dengan baik bagi
tumbuhan selain menjaga suhu di bawah tingkat yang mematikan dan dapat juga
meningkatkan aboisis oleh akar juga berpengaruh terhadap laju absorb ,dan kita
dapat mengetau laju transplasi setiap 10 menit
5.2 saran
semoga dalam praktikum selanjutnya kami dapat waktu yang lebih banyak
dalam praktikum
ACARA 6
PENDAHULUAN
1. Air
2. Plastic berwarna merah,kuning,dan biru
3. Tumbuhan air hidrylla verticilata
Putih 43 94 279
(Kontrol)
Biru 27 38 47
5.1. Kesimpulan