Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” ISSN 1693 – 4393

Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia


Yogyakarta, 22 Februari 2011

EVALUASI KINERJA FURNACE-3 PPT MIGAS CEPU

Yuliani. HR1
1] Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Ujung Pandang,
Jl. Urip Sumoharjo KM.10 Tamalanrea Makassar 90112 [Sul-Sel]
Email : yulihr07@yahoo.com

Abstract
Furnace is an main equipment in PPT. MIGAS Cepu purpose increase temperature of crude oil, where
the temperature is one variable determined perfection separation process at column distillation fraktionasi.
Fuel is used at the third furnace is residu, fuel gas, air as source oksigen and steam for atomization.
Crude oil enter into furnace through pipe from top downwards called convection to radiation area with
opposite orientation with temperature result of combustion of fuel. Performance of the third furnace is
evaluated with heat transfer efficiency and becomes an indication that equipment still good or bad operation.
Based result of calculation point the fficiency furnace 3 PPT MIGAS CEPU 68,54 % and excess of air
45,97%.
Keywords: Furnace, crude oil , efficiency, excess air and PPT.MIGAS CEPU

PENDAHULUAN perpindahan panas dalam furnace terjadi


Pada pengolahan minyak bumi diperlukan dalam dua cara, yaitu :
peralatan untuk memanaskan minyak mentah a. Radiasi
sebelum memasuki kolom fraksinasi. Pemanasan Dalam furnace terjadi pada pemanasan
ini sangat berkaitan dalam pemisahan fraksi- dari nyala api berner ke dinding pipa
farkai yang didasarkan trayek titik didihnya. furnace
Untuk pemanasan temperature cukup tinggi b. Konveksi
digunakan furnace dimana sumber panas berasal Perpindahan panas dalam suatu fluida
dari bahan bakar. dari suhu tinggi ke suhu rendah disertai
Proses perpindahan panas pada furnace perpindahan molekul dari suatu tempat
terjadi antara fluida yang dipanasi dengan panas ke tempat yang lain. Perpindahan panas
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. pada minyak di dalam pipa furnace
Berdasarkan pertukaran panas tersebut maka merupakan perpindahan secara konveksi.
efisiensi furnace sangat menarik untuk dihitung
sebagai indikasi layak atau tidaknya furnace 2. Pembakaran
dioperasikan. Perhitungan efeisiensi ini juga Pembakaran merupakan reaksi antara oksigen
menjadi acuan PPT.MIGAS Cepu untuk dengan bahan akar disertai timbul panas.
shutdown dan memperbaiki peralatan khususnya Untuk terjadinya pembakaran harus tersedia
pada furnace. unsure-unsur yang dibutuhkan antara lain :
LANDASAN TEORI a. Bahan bakar : Ada tiga jenis yang
1. Furnace digunakan yaitu gas, minyak dengan
Furnace adalah salah satu alat yang viskositas tinggi dan rendah.
digunakan dalam operasi minyak bumi b. Udara : Kebutuhan oksigen untuk
bertujuan untuk memanaskan minyak mentah pembakaran diambil dari udara
sampai suhu tertentu sesuai perencanaan sekitar/bebas sehingga secara langsung
proses yang diinginkan. Furnace yang diteliti udara berpengaruh terhadap pembakaran.
adalah type boks yaitu burnernya dipasang c. Api : Bahan ini digunakan untuk
horizontal pada dinding sehingga nyala api mencapai kondisi dimana pembakaran
searah atau tegak lurus dengan pipa. Proses dapat berlangsung dengan sendirinya.

F05-1
Mekanisme Pembakaran
a. Pembakaran lengkap dan sempurna
Jika semua atom “C” yang dibakar membentuk Karbon dioksida serta atom “H2” menjadi air.
CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
b. Pembakaran Lengkap tapi Tak Sempurna
Hasil pembakaran masih ada udara yang tersisa atau tidak semua oksigen bereaksi.
CH4 + 3 O2 CO2 + 2 H2O + O2
c. Pembakraran Tak Sempurna
Udara tidak cukup untuk proses pembakaran sehingga beberapa atom karbon membentuk karbon
monoksida.
3 CH4 + 5 O2 CO2 + 2 CO + 6 H2O

3. Efisiensi Furnace
o Panas yang dibawa minyak mentah
Efiseinsi dipengaruhi oleh beberapa factor, keluar dapur
yaitu :
c. Panas pada ruang radiasi dan konduksi
a. Panas yang masuk ke dalam furnace
Persamaan yang digunakan dalam menghitung
terdiri dari :
efisiensi dalam perhitungan panas (Q) :
o Panas pembakaran dan sensible fuel
Panas sensible (Qs) = m x Cp x dT ...................(1)
gas
o Panas pembakaran dan sensible fuel Panas laten (Ql) = m x ....................................(2)
oil Panas yang diserap minyak mentah
Efisiensi x100%
o Panas sensible atomizing steam Panas yang diberikan
o Panas sensible udara pembakaran
o Panas yang dibawa oleh minyak Keterangan :
mentah
Panas yang diserap oleh minyak mentah adalah
b. Panas yang keluar dapur Panas minyak mentah (keluar-masuk) furnace
o Panas yang dibawa oleh gas buangan Panas yang diberikan adalah panas total masuk-
panas minyak mentah masuk
o Panas yang hilang lewat dinding,
ruang radiasi dan lantai
METODE PENELITIAN b. Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan di PPT.MIGAS CEPU o Minyak mentah masuk dan keluar furnace
di Kilang dan Laboratorium. Pengambilan data
o Gas buangan yang keluar lewat cerobong
dilakukan dilapangan yaitu pengamatan langsung
pada plant dan analisa di laboratoriurm, data o Bahan bakar minyak yang masuk furnace
sekunder di perpustakan dan wawancara dengan
o Bahan bakar gas yang masuk furnace
staf chemister, mantenes dan operator sebagai
pelaksana harian. o Steam atomizing yang digunakan
a. Instrument Penelitian c. Teknik analisa Data
o Seperangkat alat analisa orsat Pada penelitian ini teknik analisis yang
diterapkan menggunakan perhitungan
o Alat control baik manual maupun
menggunakan beberapa persamaan transfer
komputerisasi
panas dan grafik.

F05-2
Prosedur Penelitian Viskositas kinematik 122 oF : 4,14 cS
1. Analisa Orsat
SG 60/60 oF : 0,8558
! Sebanyak 100 ml gas buangan diisap
dengan alat kemudian diinjeksikan ke b. Analisa Flue Gas
dalam alat orsat Tabel 2. Analisa Gas Buangan (Orsat)
! Selanjutnya dilakukan penyerapan Komponen Persen mol
terhadap gas CO2 menggunakan absorben
CO2 10,5
KOH 55%.
CO 0,4
! Kemudian cek dan hitung kenaikan
volume pada kolom yang berisi KOH O2 7
55%, perbedaan volume menunjukkan
N2 82,1
banyaknya volume gas CO2 yang terserap.
c. Analisa Fuel Gas
! Dengan cara yang cara dilakukan
Tabel 3. Analisa Komposisi Bahan Bakar
penjerapan O2 menggunakan absorben
piro gallol kemudian hitungan kenaikan Komposisi Gas Persen mol
volumenya.
CO2 25,10
! Untuk penyerapan gas CO menggunakan
C-1 69,06
absorben Cupro Chloride, dengan cara
yang sama hitungan kenaikan volumenya. C-2 2,76
2. Data-data Operasi C-3 1,26
Tekanan, temperature dan laju alir dapat dilihat
langsung pada parameter terpasang atau ruang i C-4 0,29
control room.Untuk Spesifik Gravity (SG), n C-4 0,41
destilasi ASTM, analisa orsat, viskositas
kinematik di laboratorium operasi kilang dan i C-5 0,17
data penunjang serta grafik di perpustakaan n C-5 0,14
PPT.MIGAS Cepu.
i C-6 0,17
HASIL DAN PEMBAHASAN C-6 + 0,16
1. Data Pengamatan
SG bahan Bakar Gas : 0,8448
a. Analisa minyak mentah
Tabel 1. Analisa Distilasi ASTM Minyak SG air : 1
Mentah d. Neraca Produk Total Kilang
Destilat Temperatur Laju umpan (minyak mentah) = 188,4945
o
C o
F m3/hari
Tabel 4. Neraca massa produk di kilang
IBP 69 156,2 Jenis SG Jumlah Persen
60/60 oF
10 133 271,4 Produk (m3/hari)
Pertasol 0,7236 8,6603 4,5945
20 182 359,6 CA
30 218 424,4 Pertasol 0,7709 6,5093 3,4533
CB
40 256 492,8 Kerosine 0,8204 41,2985 21,9097
50 289 522,2 Solar 0,8525 62,3682 33,0875
HGO/PO 0,8745 17,4393 9,2519
60 317 602,6 D
Residu 0,9042 51,9257 27,5476
70 356 672,8
Loses 0,2932 0,1555
Sumber : Laboratorium Kilang 188,4945 100

F05-3
Kebutuhan udara dihitung berdasarkan
e. Kondisi Operasi
hasil analisa orsat dari gas buangan,
Laju alir minyak mentah masuk : menggunakan neraca karbon.
188,4945 m3/hari
Laju alir bahan bakar residu : 4,2 2. Data Pengamatan
m3/hari
Neraca Panas Masuk Furnace
Laju alir bahan bakar gas : 266,6667
a. Panas bahan bakar minyak : Panas
m3/hari
pembakaran dan Panas sensible
Temperatur umpan masuk : 212 oF
Panas Pembakaran (Q1) = W1 x NHV
Temperature residu keluar : 617 oF
Flow bahan bakar x SG x Bj air
Temperature bahan bakar gas masuk : Flow fuel oil
32 oC 0,454 x 24
Temperatur bahan bakar minyak 4,2 m 3 /hari x 0,9042 x 1000 kg/m 3
masuk : 90oC 0,454 lb/kg x 24 hr/jam
Temperatur skin tube : 858 oC W1 348,5352 lb/jam
Temperatur cerobong /stack : 350 oC
Temperatur dinding dalam : 588 oC o 141,5
API " 131,5
Tekanan minyak mentah masuk : 2,4 SG 60/60 o F
kg/cm2
141,5
Tekanan minyak mentah keluar : 0,24 " 131,5 25
0,9045
kg/cm2
Tekanan bahan bakar gas masuk : 9 Berdasarkan grfaik hubungan oAPI Vs heating
kg/cm2 Value diperoleh NHV = 181,25 Btu/lb

Tekanan bahan bakar minyak masuk : Maka Q1 = 348,5352 lb/jam x 181,25 Btu/lb
1,8 kg/cm2 = 6.317.200,5000 Btu/jam
2
Tekanan steam masuk : 2,5 kg/cm Panas Sensibel bahan bakar minyak (Q2)
Tekanan puncak evaporator : 0,24 Q2 = W1 x Cp x dT
kg/cm2
Cp diperoleh dari hubungan SG Vs VK dengan
Relatif humidity : 80% factor koreksi fk dari perhitungan K-UOP.
f. Asumsi 3 3
TB 1360
Temperatur standard : 60 oF K - UOP 12.25
SG 60/60 o F 0,9042
Temperatur udara luar : 32 oC dan fk 1,025
Tekanan udara : 14,7 psi Cprata-rata = 0,4766 Btu/lb oF
Tekanan uap air pada 32 oC : 0,6982 Q2 = 348,5352 lb/jam x 0,4766 Btu/lb/oF x
psi
(194-60) oF
Perbandingan N2 dan O2 : 79 : 21
= 22.258,9914 Btu/lb
Jumlah steam : 0,4 lb/lb bahan bakar
minyak Jadi Total panas bahan bakar minyak masuk
(QT1) = Q1 + Q2
N2 adalah gas inert sehingga N2
masuk = N2 keluar = 6.317.200,5000 + 22.258,9914 Btu/lb
= 6.339.459,4914 Btu/lb

F05-4
b. Bahan Bakar Gas (QT2)
Perhitungan panas bahan akar gas analog Maka :
dengan perhitungan bahan bakar minyak
C dalam fuel = C pada (CO2 + CO)
baik panas pembakaran maupun sensinbel.
Hasil perhitungan QT2 merupakan = 10,5 + 0,4 = 10,9 %
penjumlahan dari keduanya.
Jumlah
QT2 = 517.961,8233 Btu/jam
27,1884 x 82,1
c. Panas sensible atomizing steam (Q5) a. N 2 204,7861 lbmol
10,9
Perhitungan panas sensible pada steam
analog dengan perhitungan dengan bahan 27,1884 x 7
b. O 2 17,4604 lbmol
bakar minyak dimana tekanan berpengaruh. 10,9
Tekanan masuk 2,5 + 1 = 3,5 kg/cm2
(absolut)
Total mol gas buangan kering = 249,4349
Q5 = 12.016,4498 Btu/jam
lbmol
d. Panas udara
Kelebihan Udara (Excess Air)
Perhitungan panas udara memperhitungkan
Neraca bahan O2 (diasumsikan dalam udara
perbandingan rasio H/C dan dari
21%O2 dan 79% N2)
perhitungan ini dapat diketahui udara
berlebih yang akan menjadi analisis dalam 21 x 204,7861 lbmol
efisiensi dan alternative solusi peningkatan O2 dari udara
efisiensi. 79
54,4368 lbmol
Rasio H/C didapatkan 0,13
Total Mol Udara Kering
100 x 204,7861 lbmol
Udara yang dibutuhkan
79
Total bahan bakar minyak dan gas =
368,6748 lb/jam 259,2229 lbmol
Reaksi :
Jadi :
C + O2! CO2
368,6748 lb/jam
Banyaknya Carbon O2 yang dibutuhkan untuk pembakaran =
1,13 banyaknya C yang ada dalam CO2, O2 dalam
326,2609 lb/jam CO2 = 26,1907 lbmol.
Reaksi :

326,2609 lb/jam C + ½ O2! CO2


Jumlah mol Carbon O2 dalam CO = ½ dalam CO = ½ x 0,9977
12 lb/lbmol
lbmol = 0,4989 lbmol.
27,1884 lbmol
Banyaknya Hidrogen = Reaksi :

H2 = (368,6748 – 326,2609) lb/jam H2 + ½ O2! H2O

= 42,4139 lb/jam O2 dalam H2O= ½ dalam H2O= ½ x 21,2070


lbmol = 10,6035 lbmol.
42,4139 lb/jam Jadi : Total O2 yang dibutuhkan pembakaran =
Jumlah mol hidrogen
2 lb/lbmol 37,2931 lbmol
21,2070 lbmol

F05-5
O 2 dari udara - O 2 Teoritis furnace disebabkan alat telah tua dan excess air
Excess Air x100% cukup besar dan adanya kebocoran pada alat
O 2 Teoritis baik lewat dinding maupun lewat cerobong.
Panas lewat cerobong sebesar 19,07% sehingga
54,4368 - 37,2931 bila ditinjau dari efisiensi secara teoritis, panas
Excess Air x100% 45,97%
37,2931 yang hilang cukup besar. Excess air sebesar
Neraca Panas Keluar Furnace 45,97% maka panas yang hilang sekitar 19%,
jika excess air diturunkan sekitar 25% dengan
a. Panas yang diserap Minyak Mentah/Crude Oil suhu stack tetap akan terjadi penurunan panas
(Qm): Panas Minyak Mentah Keluar – Panas yang dibawa gas menjadi 16%.
Minyak Mentah Masuk
Berdasarkan uraian di atas maka dengan
Qm = 6.244.726,7740 – 1.480.447,5079 diturunkannya excess air, panas yang hilang
Btu/jam lewat cerobong akan turun sehingga efisiensi
Qm= 4. 744.279,2661 Btu/jam meningkat dengan demikian panas yang
diberikan bahan bakar lebih banyak diterima
b. Panas yang dibawa gas buang an /flue gas : gas oleh minyak mentah sebagai panas yang
CO2, CO, N2, H2O dan O2. diserap. Kehilangan panas yang besar pada alat
Qftotal = QCO2 + QCO + QN2 + QH2O + QO2 maka disarankan diadakan perbaikan untuk
mengurangi heat loss dengan memperbaiki
Qftotal = 1.320.407,7425 Btu/jam isolasi dinding baik dalam ruangan
c. Panas keluar lewat dinding (Qd) pembakaran maupun bagian atas sehingga
excess air juga dapat ditingkatkan.
Qd = Qmasuk – Q (Crude oil serap + Flue gas)
KESIMPULAN
Qmasuk = Q bahan bakar (minyak total + gas
total) + Q atomizing steam + Q udara Efisiensi furnace-3 PPT. MIGAS CEPU
pembakaran sebesar 68,54% dengan kelebihan udara
45,97%. Menurut Kern dalam Proses Heat
Qmasuk = 6.922.048,1020 Btu/jam Transfer bahwa untuk furnace lama efisiensi
berkisar 60 – 75% sehingga furnace ini masih
Jadi
efisien dan efektif untuk dioperasikan.
Panas lewat dinding (Qd)
DAFTAR PUSTAKA
Qd = 6.922.048,1020 – 4.744.279,2661 –
Edmister, C. Wayne, 1950, Applied
1.320.407,0934 Btu/jam Hydrocarbon Thermodynamic, Gulf
Publishing Company, Houtson, Texas
Qd = 857.361,0934 Btu/jam
Kern, D.Q, 1950, Process Heat Transfer, Mc.
3. Efisiensi Furnace
Graw Hill Book Company, New York
PanasyangdiserapCrudeOil Maxwell, W.L, 1950, Data Book on
EfisiensiFurnace x100%
Panasyangdisuplai Hydrocarbon, D Van Nostrand Company
Inc, Canada
4.744.279,2661
x100% Mustakim, 1980, Furnace PPT. MIGAS, PPT.
6.922.048,1020 MIGAS, Cepu
68,5387% Nelson, W.L, 1969, Petroleum Refinery
Engineering, Mc. Graw Hill Book
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Company, New York
efisiensi furnace-3 PPT.MIGAS CEPU 68,54% Reed, R.D, 1973, Furnace Operation, Gulf
dimana secara teoritis untuk furnace baru Publishing Company, Houtson, Texas
efisiensi 75-80 %, dan furnace lama sebesar 65
– 70% sehingga dapat disimpulkan alat tersebut Suharsono, Tony, 1987, Pengolahan II,
memenuhi syarat operasi. Penurunan efisiensi Akamigas, Cepu

F05-6

Anda mungkin juga menyukai