Bentang Lebar Stadion Utama Riau PDF
Bentang Lebar Stadion Utama Riau PDF
-
penyusun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan penulisan
selanjutnya.
Penulis
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Contoh maket Struktur kabel
Sumber : http://zeearchiholic.blogspot.com
Gambar 1.2
the Tacoma Narrows Bridge
Sumber : http://proyekindonesia.com/2011
Gambar 1.3
Prinsip transfer gaya prategang dari kabel tepi ke jaringan
kabelSumber : http://campuraduk-
gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
Gambar 1.4
sport arena munich
Sumber : http://hdwallpaperfresh.com/wp-
content/uploads/2013/03/bayern-munich-allianz-arena-
1024x531.jpg
Gambar 1.5
Jembatan yang rusak sebab getaran
Sumber : http://mnoerilham.blogspot.com/
Gambar 1.6
Masjid dengan struktur tent
Sumber : http://architensile.blogspot.com/
Gambar 1.7
Area olahraga yang menggunakan penutup atap berupa tenda
Sumber : http://www.tendamembrane.net/
Gambar 1.8
Membran yang diberi gaya prategang dengan menggunakan
gaya jacking
Sumber http://file.upi.edu/FAUZI_RAHMANULLAH
Gambar 1.9
apalikasi teknik prategang pada struktur membran
sumber : http://campuraduk-
gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
-
Gambar 1.10
Tokyo dome dengan pneumatic syste,
Sumber :
http://ronymedia.wordpress.com/2010/05/28/struktur-
pneumatik-cocok-diterapkan-di-indonesia/
Gambar 1.11
Air supported structure
Sumber : gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
Gambar 1.12
Air Inflated Structure
Sumber : gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
Gambar 1.13
Bangunan Auditorium Kresge
Sumber : http://pramudyawardhani.wordpress.com/
Gambar 1.14
Stasiun TGV LyonSumber cangkang 2 arah :http:
http://www.girinarasoma.com/memahami-metafora-arsitektur/
Gambar 1.15
Royan Market Hall
Sumber :
http://csatria.blogspot.com/2009/03/penerapan-struktur-shell-
dalam-bangunan.html
Gambar 1.16
Beam column
Sumber : http://www.kirbybuildingsystems.com/pre-
engineered_systems.asp?PageID=1140
Gambar 1.17
ogden high school dengan beam system active
Sumber : http://www.edaarch.com/projects/master-
planning/ogden-high-school-master-plan
Gambar 1.18
Jenis – jenis frame system
Sumber : http://www.packagesteel.com/standard_facia.html
Gambar 1.19
System kerja frame struktur
-
Sumber http://sanggapramana.wordpress.com/2010/
Gambar 1.20
Contoh bangunan dengan sistem frame
Sumber : http://sanggapramana.wordpress.com/2010/
Gambar 1.21
Kombinasi grid sempit dengan dinding pemikul
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
Gambar 1.22
Kombinasi grid lebar
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
Gambar 1.23
Kombinasi grid lebar dengan dinding pemikul
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
Gambar 1.24
Kelakuan rangka dengan rangka segitiga
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-
Bentang-Kecil
Gambar 1.25
Distribusi tegangan pada titik buhul (joint)
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-
Bentang-Kecil
Gambar 1.26
Sistem rangka truss pada bidang lengkung tunggal
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-
Bentang-Kecil
Gambar 1.27
Rangka rentang lebar ditengah
Sumber : www.spec-net.com.au
Gambar 1.28
Daya dukung rangka ruang prismaltik
Sumber : www.spec-net.com.au
Gambar 1.29
Stadion bola (space truss)
-
Sumber :
http://mg259.imageshack.us/img259/4606/08040801stadium.j
pg
Gambar 1.30
Mekanisme pendukung space truss
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-
Bentang-Kecil
Gambar 1.31
Jenis – jenis rangka ruang yang meruang datar
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-
Bentang-Kecil
Gambar 1.32
Bangumam kathdral dengan struktur lipatan
Sumber :
http://kotakitaku.blogspot.com/2012_08_01_archive.html
Gambar 1.33
Arah gaya transfer bebab
httphttp://pramudyawardhani.wordpress.com/category/struktu
r-bangunan/
Gambar 1.34
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.35
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.36
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.37
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.38
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.39
http://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.40
Tampak atas lokasi SUT
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
Gambar 1.41
-
Lokasi SUR didalam kompleks kampus UNRI
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
Gambar 1.42
Perspektif SUR
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
Gambar 1.43
Gambar peta RIAU
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
Gambar 1.44
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-
stadion-utama-riau-main.html
Gambar 1.45
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-
stadion-utama-riaumain.html
Gambar 1.46
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-
stadion-utama-riau-main.html
Gambar 1.47
Rangka perahu
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-
stadion-utama-riau-main.html
Gambar 1.48
SUR yang diadopsi dari rangk perahu
www.okefood.com
Gambar 1.49
Stadion utama riau yang seperti perahu terbalik
http://farm7.static.flickr.com/6109/6309010850_1a3f39114a_
b.jpg
Gambar 1.50
Struktur rangka baja struktur atap main stadium
http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/86/simple-
search?query=stadion+utama+riau
-
Gambar 1.51
Struktur rangka baja struktur atap main stadium yang
bengkok karena angin
http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/86/simple-
search?query=stadion+utama+riau
Gambar 1.52
Struktur space truss
http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/86/simple-
search?query=stadion+utama+riau
Gambar 1.53
Struktur planet truss
www.transportscotland.gov.uk
Gambar 1.54
Kolom SUR
www.transportscotland.gov.uk
-
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................... i
DAFTAR ISI................................... ix
BAB I
-
BAB II
DESKRIPSI BANGUNAN
2.1 LOKASI................................. 32
2.2 LATAR BELAKANG......................... 33
2.3 KONSEP DESAIN.......................... 35
2.4 TIM ARSITEK............................ 36
2.5 PROFIL BANGUNAN........................ 37
BAB III
3.1 ATAP................................... 38
3.2 KOLOM.................................. 41
3.3 BALOK.................................. 42
3.4 PONDASI................................ 43
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 PEMBEBANAN............................. 47
4.2 ANALISIS GAYA.......................... 54
DAFTAR PUSTAKA............................... xi
LAMPIRAN..................................... xvi
-
..............................................BAB 1
BAB I
-
Prinsip dasar
Prinsip
konstruksi kabel
sudah dikenal sejak
zaman dahulu pada
jembatan gantung,
dimana gaya-gaya
tariknya
menggunakan tali.
Gambar 1.4
sport arena munich
Sumber : http://hdwallpaperfresh.com/wp-content/uploads/2013/03/bayern-munich-allianz-arena-
1024x531.jpg
-
Kelemahan
Pembebanan yang
berbahaya untuk struktur kabel
adalah getaran. Struktur ini dapat
bertahan dengan sempuna
Keunggulan
1. Elemen kabel merupakan elemen paling ekonomis
2. Ringan, meminimalisasi beban konstruksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik
4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar
5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik,
dalam jangka waktu lumayan lama
6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan
penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada
kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan
7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
-
b. Tent system
Pengertian
Struktur tenda adalah
struktur membran yang bekerja
dengan memberikan gaya
eksternal yang menarik
membran. (Schodek, 1998)
Gambar 1.6
Salah satu cara untuk Masjid dengan struktur tent
Sumber : http://architensile.blogspot.com/
Prinsip dasar
Dasar mekanisme pikul beban pada struktur
membrane adalah tarik. Membrane yang memikul beban tegak
lurus terhadap permikaannya dapat mengalami deformasi
-
secara tiga dimensi (bergantung
pada kondisi tumpuan dan
pembebanannya) dan memikul
beban secara tarik. Aksi pikul ini
sama dengan yang terjadi pada
Gambar 1.8
system kabel menyilang, selain Membran yang diberi gaya prategang dengan
menggunakan gaya jacking
Sumber
tegangan tarik, terjadi juga http://file.upi.edu/FAUZI_RAHMANULLA
H
Kelemahan :
Sensitive terhadap tekanan angin, pondasi yang kuat
untuk menahan gaya vertical maupun horizontal
Keunggulan :
Mempunyai lengkung luas, bisa dibentuk sesuai
keinginan.
-
c. Pneumatic system
Pengertian
Pneumatic system
adalah suatu sistem struktur
yang memperoleh
kestabilannya dari tekanan
internal yang lebih tinggi
dibandingkan dengan
Gambar 1.10
tekanan eksternal. Media Tokyo dome dengan pneumatic syste,
Sumber :
http://ronymedia.wordpress.com/2010/05/28/struktur
yang digunakan dapat -pneumatik-cocok-diterapkan-di-indonesia/
-
Pneumatic Structure pada mulanya hanya
dikembangkan sebagai bidang penutup atap dan untuk
bangunan berbentang lebar, sekarang mulai dipikirkan untuk
memikul beban lantai pada bangunan bertingkat sedang
(Medium Rise Building). Mencermati perkembangan
pneumatic structure sebagai sistem struktur yang memiliki
bentuk dan sistem kerja yang khas ini, sangatlah menatik.
Walaupun pengembangannya tidak secepat sistem struktur
lain yang lebih sederhana, namun sistem struktur ini ternyata
menarik perhatian untuk dikembangkan karena kekhasannya
prinsip kerjanya dan bentuknya yang inovatif.
Gambar 1.11
Air supported structure
Sumber : gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
Gambar 1.12
Air Inflated Structure
Sumber : gadogado.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
-
Prinsip dasar
Prinsip struktur pneumatik terletak pada selaput yang relatif
tipis yang didukung oleh perbedaan tekanan. Dengan kata
lain, tekanan dari ruang yang dilingkupi lebih tinggi daripada
tekanan atmosfer. Perbedaan tekanan akan menyebabkan
tarikan pada membran. Membran hanya bisa stabil apabila
dalam keadaan tarik. Gaya tekan yang diinduksikan oleh
gaya-gaya luar harus segera diatasi oleh peningkatan tekanan
internal atau dengan menyesuaikan bentuk membran apabila
membran tersebut cukup fleksibel. Tegangan yang terjadi
pada membran harus berada di bawah batas yang
diperbolehkan untuk membran tersebut.
Kelemahan
1. Mudah terbakar
2. Mudah terjadi kebocoran udara
3. Kestabilan struktur pneumatic dipengaruhi oleh
membrannya yang harus selalu kedap udara.
Keunggulan
1. Mempunyai beban yang ringan
2. Perkembangan desain semakin inopatif
3. Tidak memerlukan kolom yang besar
-
d. Struktur cangkang
Pengertian
Pada dasarnya shell
diambil dari beberapa bentuk
yang ada di alam seperti
kulit telur, tempurung buah
kelapa, cangkang kepiting,
cangkang keong, dan Gambar 1.13
Bangunan Auditorium Kresge
Sumber : http://pramudyawardhani.wordpress.com/
sebagainya (Curt Siegel).
Menurut Joedicke (1963) strukutur shell adalah plat yang
melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih
kecil daripada bentangnya. Sedangkan menurut Schodecik
(1998), shell atau cangkang adalah bentuk structural tiga
dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan
lengkung. Sejalan dengan pengertian di atas, menurut Ishar
(1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi,
struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat
dikatakan sebagai shell. Istilah cangkang oleh Salvadori dan
Levy (1986) disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang tipis
merupakan suatu membrane melengkung yang cukup tipis
untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang dapat
diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi
cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan
tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membrane
-
ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang tipis adalah stabil di
setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara
berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk
untuk menghindari timbulnya tegangan-tegangan tekan.
Variasi bentuk cangkang yang tak terhingga
banyaknya dapat digolongkan menurut berbagai cara (metoda)
penggolongan. Prinsip dari tiap metode tersebut adalah
merupakan penyederhanaan dalam bidang kerjanya, sesuai
dengan penggunaanya. Konstruktor membuat penggolongan
atas struktur sesuai bentuk yang sama. Dalam analisa
geometric pembagian bentuk didasarkan atas hukum aljabar
dan trancedental surface. Arsitektur dapat lebih bertolak pada
bentuk-bentuk luar dan menggolongkannya ke dalam bentuk-
bentuk dasar tanpa mengabaikan hal-hal diluarnya. Atas dasar
ini bentuk-bentuk cangkang di sini dibagi menurut tipe
kelengkungan permukaannya sebagai berikut :
1. Cangkang melengkung ke satu arah
2. Cangkang melengkung ke dua arah
3. Cangkang dengan bentuk bebas (free form).
Kelemahan :
Struktur cangkang tidak cocok untuk memikul beban terpusat
Keunggulan :
Beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke
tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan.
-
1.2 BULK ACTIVE STRUCTUR
a. Beam system
Pengertian
Secara sederhana,
balok sebagai elemen lentur
digunakan sebagai elemen
penting dalam struktur
konstruksi. Balok mempunyai
-
sering juga digunakan dalam praktek, karena struktur ini lebih
kaku untuk suatu kondisi bentang dan beban dari pada
struktur statis tertentu. Jadi ukurannya bisa lebih kecil.
Prinsip dasar
Variable utama dalam mendesain balok meliputi:
bentang, jarak balok, jenis dan besaran beban, jenis material,
ukuran dan bentuk penampang, serta cara penggabungan atau
fabrikasi. Semakin banyak batasan desain, maka semakin
mudah desain dilakukan. Setiap desain harus memenuhi
kriteria kekuatan untuk masalah keamanan dan kemampuan
layanan. Pendekatan desain untuk memenuhi kriteria ini
sangat bergantung pada material yang dipilih, apakah
menggunakan balok kayu, baja atau beton bertulang.
Kelemahan
1. Memiliki bentang yang terbatas
2. Kekakuan tinggi
Keunggulan
1. Semakin tinggi suatu elemen, semakin kuat
kemampuannya untuk memikul lentur
2. Semakin besar balok maka semakin kecil tegangannya.
-
b. Frame system
Pengertian
Bentuk konstruksi rangka adalah perwujudan dari
pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan dan
konstruksi rangka yang modern adalah hasil penggunaan baja
dan beton secara rasional dalam bangunan. Kerangka ini
terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok.
Unsur vertical, berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya
menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yang
berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur.
Gambar 1.18
Jenis – jenis frame system
Sumber : http://www.packagesteel.com/standard_facia.html
-
Prinsip dasar
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka
batang sebagai struktur pemikul baban adalah penyusunan
elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan
bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila
struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi deformasi
massif dan menjadikan struktur tak stabil.
Gambar 1.19
System kerja frame struktur
Sumber : http://sanggapramana.wordpress.com/2010/
Keterangan :
-
Warna hijau adalah pondasi baja untuk mendukung
rangka baja Steel Brached Fram.
Warna kuning adalah fuses (sekering) yang berfungsi
untuk melenturkan, membuang induksi energi dari gempa,
dan memperkecil kerusakan, serta membatasi kerusakan
bangunan hanya pada area tertentu.
Kabel berwarna putih yang berada di depan dan di
belakang fuses (sekering) adalah tendon (urat baja) yang
terdiri dari kawat-kawat baja pilinan. Tendon ini didesain
elastis ketika gedung sedang digoncang gempa. Namun
ketika goncangan berakhir, tendon yang terbuat dari
material baja berkekuatan tinggi akan menyesuaikan pada
panjang semula dan menarik gedung pada posisi semula.
Kelemahan
1. Jarak antar kolom mempunyai batas maksimum yang
relative kecil
2. Jarak antar kolom yang jauh akan
mempengaruhi dimensi dari balok
mendatar yang akan membesar dan
akan menjadi tidak ekonomis.
Keunggulan
1. Penyaluran beban lebih praktis dari
Gambar 1.20
Contoh bangunan dengan sistem
struktur lain frame
Sumber :
http://sanggapramana.wordpress.co
2. Bisa menahan beban berat dari atas m/2010/
-
c. Rangka dengan grid sempit
Pengertian
Grid yang sempit berasal dari hukum statika dan lebih
banyak dari fungsi perencanaan. Dinding luar yang dipecah
menjadi beberapa jendela, balok dan kolom, berarti bahwa
pembatas ruang (partitions) yang melintang hanya dapat
ditempatkan pada kolom. Semakin sempit jarak kolom, maka
semakin banyak jumlah kemungkinan penempatan dinding
penyekat atau batas ruang, semakin fleksibel perencanaannya
dan semakin efisien penggunaan ruang.
Grid berarti kisi - kisi yg bersilangan tegak lurus satu
sama lain dan dalam arsitektur merupakan cara untuk
mencapai keteraturan saja dan tidak lebih. Kita mengenal dua
tipe skeleton, yaitu Grid-sempit dan Grid-lebar yg pada
dasarnya disebabkan karena kebutuhan jarak yg tidak sama,
yg pertama kebutuhan terhadap lebarnya jarak tiang (arah
memanjang bangunan) yg lain terhadap rapatnya tiang.
Gambar 1.21
Kombinasi grid sempit dengan dinding pemikul
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
-
Prinsip kerja
Grid yg sempit berasal sedikit dari hukum statika dan lebih
banyak dari fungsi perencanaan. Dinding luar yg dipecah
menjadi beberapa jendela, balok dan kolom, berati bahwa
pembatas ruang (partitions) yang melintang hanya dapat
ditempatkan pada kolom. Hal ini dirancang apabila ruang-
ruang dgn dinding penyekat diperlukan. Apabila tidak, dan
daerah terbuka yg luas dikehendaki, alasan tersebut diatas
tidak terpakai. Ada banyak usaha untuk mengharmoniskan
jarak kolom Grid-sempit dgn dimensi perencanaan perabot
kantor yg telah menghasilkan bagi kita berbagai macam
modul dengan variasinya secara kasar, yaitu antara 90 cm -
350 cm. semua modul ini mempunyai keuntugan dan
kerugiannya.
Kelemahan
Pembatas ruang yang melintang dibatasi oleh kolom
Keunggulan
Semakin sempit jarak kolom, maka semakin banyak jumlah
penempatan dinding penyekat, semakin fleksibel
perencanaannya dan semakin efisien penggunaan ruang.
-
d. Rangka dengan grid lebar
Pengertian
Menurut Curt Siegel rangka dgn Grid-lebar adalah bila
diantara dua kolom bangunan skeleton dapat diletakkan lebih
dari satu jendela standar. Jendela dapat berupa satu jendela
panjang atau dibagi menjadi beberapa petak yg tidak memikul
beban. Jarak antara tiang jendela relatif kecil, seimbang dgn
modul aksial yg diperoleh dari standar perabot kantor atau
rumah.
Gambar 1.22
Kombinasi grid lebar
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
Gambar 1.23
Kombinasi grid lebar dengan dinding pemikul
Sumber : http://id.scribd.com/doc/69461504/Struktur-1
-
Prinsip dasar
Karena balok bentang pada lantai kedua (balok sabuk lantai)
tidak memikul kolom - kolom antara, maka tidak diperlukan
balok yg besar atau tinggi. Balok bentang tersebut memikul
berat lantai, sama halnya dengan balok-balok ditingkat-tingkat
yg diatas, maka dimensi balok utama dapat disamakan. Jadi
dalam hal ini kita mendapat bangunan-bangunan yg kolom-
kolomnya merupakan garis tak terputus dari atap sampai
pondasi. Untuk bangunan ini jarak kolom relatif besar.
Besarnya kolom ditentukan oleh tinggi bangunan dan jarak
kolom dgn kolom lainnya. Besar balok datar juga ditentukan
oleh jarak antar kolom dan berat yg ditimbulkan oleh beban
hidup dan berat sendiri.
Kelemahan
Kekakuan bangunan ditentukan oleh hubungan (joint) antara
kolom dan balok bersama-sama pada seluruh bangunan.
Keunggulan
Semua gaya yg terjadi karena gaya berat disalurkan melalui
kolom-kolom structural langsung ke pondasi dalam tanah,
tanpa melalui batang atau balok lain.
-
1.3 VECTOR ACTIVE STRUCTURE
a. Flat truss system
Pengertian
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal.
Gambar 1.24
Kelakuan rangka dengan rangka segitiga
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-Bentang-Kecil
Gambar 1.25
Distribusi tegangan pada titik buhul (joint)
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-Bentang-Kecil
-
b. Curved truss system
Pengertian
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang
membentuk lengkungan. System struktur rangka bentang
lengkung ini sering disebut juga system fire work. System ini
dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75
meter, seperti pada hangar bangunan pesawat, stadion
olahraga, bangunan pabril, dll.
Gambar 1.26
Sistem rangka truss pada bidang lengkung tunggal
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-Bentang-Kecil
-
disebabkan oleh momen lentur, 30% adalah hasil tegangan
aksial dalam batang.
Gambar 1.30
Mekanisme pendukung space truss
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-Bentang-Kecil
Gambar 1.31
Jenis – jenis rangka ruang yang meruang datar
Sumber : http://id.scribd.com/doc/97665272/Struktur-Bentang-Kecil
-
Prinsip dasar
Kestabilan yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas
ke dalam tiga dimensi. Pada rangka batang bidang, bentuk
segitiga sederhana merupakan dasar, sedangkan bentuk dasar
pada rangka batang ruang adalah tetrahedron. Prinsip-prinsip
yang telah dibahas pada analisis rangka batang bidang secara
umum dapat diterapkan pada rangka batang ruang. Kestabilan
merupakan tinjauan utama. Gaya-gaya yang timbul pada
batang suatu rangka batang ruang dapat diperoleh dengan
meninjau keseimbangan ruang potongan rangka batang ruang
tersebut.
Kelemahan
1. Perhitungan lebih rumit
2. Perakitan lebih lama dan mahal
Keunggulan
1. Tidak ada pembalokkan
2. Penyaluran gaya melalui batang-batang
3. Konstruksi lebih ringan
4. Membentuk segitiga, merupakan bentuk yang stabil
5. Pengulangan bentuk
-
1.4 SURFACE ACTIVE STRUCTURE
a. Prismatic folded structure system
Pengertian
Struktur lipatan adalah
bentuk yang terjadi pada
lipatan bidang-bidang datar
dimana kekakuan dan
kekuatannya terletak pada
keseluruhaan bentuk itu
sendiri. Bentuk lipatan ini Gambar 1.32
Bangumam kathdral dengan struktur lipatan
Sumber :
mempunyai kekakuan yang http://kotakitaku.blogspot.com/2012_08_01_archive.ht
ml
lebih dibandingkan dengan
bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari
bahan yang sama pula.
Prinsip dasar
Semakin banyak lipatan
maka semakin kuat
struktur yang menopang
beban. Transfer beban Gambar 1.33
Arah gaya transfer bebab
dalam struktur lipat terjadi httphttp://pramudyawardhani.wordpress.com/category/s
truktur-bangunan/
-
Pada awalnya, kekuatan eksternal akan ditransfer karena
kondisi struktural pelat ke pinggir lebih pendek dari satu
elemen lipat. Di sana, reaksi sebagai kekuatan aksial dibagi
antara elemen yang berdekatan yang menghasilkan strain
kondisi struktural dari lembaran. Ini mengarah pada
pengiriman pasukan untuk bantalan.
-
oleh daya tolak dari plat yang berdekatan. Ukuran rangka
dapat dikurangi dengan menggunakan tali baja antara
ujung kolom
3. Bentuk Z
Masing-masing unit di atas
mempunyai satu plat miring yang
lebar dan dua plat tepi yang diatur
dengan jarak antara unit untuk
Gambar 1.36
jendela. Bentuk ini disebut Z http://pramudyawardhani.files.
wordpress.com/2011/03/6.jpg
-
5. Kanopi
Bentuk ini digunakan
untuk kanopi kecil di
entrance bangunan.
Struktur ini mempunyai
Gambar 1.38
http://pramudyawardhani.files.wordpress.
empat segmen. Pengaku com/2011/03/6.jpg
Gambar 1.39
http://pramudyawardhani.files.wordpress.
com/2011/03/6.jpg
-
7. Folded plate penyangga tepi (edge supported folded plate)
Pada struktur ini, plat tepi dapat dikurangi dan struktur
atap dapat dibuat terlihat sangat tipis jika plat tepi
ditopang oleh rangkaian kolom.
-
b. Pyramidal folded structure system
Pengertian
Bentuk pyramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang
lipatan yang berbentuk segitiga.
-
..............................................BAB 2
BAB II
DESKRIPSI BANGUNAN
2.1 LOKASI
Stadion Nasional, Pekanbaru berarsitektur modern. Bangunan
megah nan menawan ini berdiri di atas lahan seluas kurang
lebih 66 hektare pada kompleks Universitas Riau (UR) Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau.
Gambar 1.42
Gambar 1.43
Perspektif SUR
Gambar peta RIAU
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=wl
-
2.2 LATAR BELAKANG
Gambar 1.44
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-stadion-utama-riau-main.html
-
anggaran Rp900 miliar, anggaran yang hampir mencapai 1
triliun rupiah. Stadion Utama Riau masuk dalam nominasi
sebagai stadion terbaik di dunia yang dibuka tahun 2012 versi
stadiumdb.com dan stadiony.net. Kedua situs (portal) tersebut
berbasis di Polandia, yang berisikan informasi seputar stadion
sepakbola di seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Stadion
Utama Riau stadion yang berkapasitas sekitar 41.000 kursi ini
telah beberapa kali digunakan untuk perhelatan akbar,semisal
PON 2012 dan Kualifikasi Piala Asia U-22.
Gambar 1.45
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-stadion-utama-riau-main.html
Gambar 1.46
SUR (tampak dalam)
http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-stadion-utama-riau-main.html
-
2.3 KONSEP DESAIN
Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah
raga menjadi upaya serius yang dilakukan pemerintah guna
membina semua lapisan masyarakat untuk bisa hidup sehat
dan sportif. Untuk mendukung tujuan itu kiranya tak
berlebihan jika pemerintah pusat maupun Pemda terus
menggalakkan pembangunan sarana dan prasarana olah raga
Mulai dari bentuknya yang mengadopsi rangka perahu, yang
menggambarkan masyarakat Riau pada zaman dulu hidup
sebagai nelayan dan bahan yang digunakan dominan material
import. Seperti halnya untuk atap sengaja didatangkan dari
Yunani, berbahan Kalzif.
Gambar 1.49
Stadion utama riau yang seperti perahu terbalik
http://farm7.static.flickr.com/6109/6309010850_1a3f39114a_b.jpg
-
2.4 TIM ARSITEK
Salah satu sarana penting adalah sebuah stadion. Sebagai
sarana penunjang kegiatan olah raga, stadion memiliki arti
sangat penting dan bisa menjadi simbol sekaligus kebanggaan
bagi suatu daerah yang memilikinya. Demikian halnya stadion
yang baru saja dibangun oleh Pemda Propinsi Riau dengan
arsitektur cukup megah dan menawan. Stadion yang terletak
di kawasan Universitas Riau ini bakal dimanfaatkan untuk
event nasional maupun internasional. Selain itu Stadion
Utama Riau juga bakal menjadi kebanggaan Pemda Riau.
Proyek ini sudah direncanakan beberapa tahun lalu dan
pembangunannya ditenderkan secara bebas diikuti puluhan
kontraktor. Setelah melalui tender fight, akhirnya pihak
owner memberi kepercayaan kepada kontraktor yang
terkantor yang tergabung dalam Joint Operation antara PT
Pembangunan Perumahan, PT Adhi Karya dan PT Wijaya
Karya. Menurut Manager Proyek PP-Adhi-Wika JO, Ir
Nanang Siswanto, ketiga perusahaan ini memiliki share
masing-masing PP sebesar 51 persen, Adhi 31 persen dan
Wika 20 persen.
-
Profil Stadion Utama Riau
-
.............................................BAB 3
BAB III
3.1 ATAP
Struktur atap Stadion Utama Riau merupakan sebuah struktur
atap bentang lebar yang dalam perencanaannya didesain
sebagai atap lengkung yang memiliki nilai artistik tinggi
dengan konstruksi berupa sistem rangka baja yang dibuat
melengkung. Struktur utama pada rangka struktur atap stadion
ini menggunakan sistem rangka batang bidang (Plane truss)
dengan bentang struktur mencapai hingga 45 meter.
Gambar 1.50
Struktur rangka baja struktur atap main stadium http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/86/simple-
search?query=stadion+utama+riau
-
Rangka batang
bidang merupakan
susunan elemen-
elemen linear yang
membentuk segitiga
atau kombinasi
Gambar 1.51
segitiga yang secara Struktur rangka baja struktur atap main stadium yang bengkok
karena angin
http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/86/simple-
keseluruhan berada search?query=stadion+utama+riau
-
Gambar 1.53
Struktur planet truss
www.transportscotland.gov.uk
-
3.2 KOLOM
Dengan mengetahui secara
detail kondisi lapangan
maka pihak kontraktor
akan mampu melangkah
lebih jauh dalam upaya
optimasi dengan inovasi
metode dan sistem Gambar 1.54
Kolom SUR
konstruksi yang www.transportscotland.gov.uk
-
3.3 BALOK
Penggantian listplank dari beton menjadi GRC sangat efektif
karena bukan hanya mudah dikerjakan juga lebih cepat dan
relatif lebih hemat. GRC ini lalu di finish dengan cat khusus
yang tahan terhadap cuaca, sehingga lebih awet ketahanan
warnanya. Di bagian lain ditempuh juga inovasi dengan
mengubah sistem konstruksi dari cor di tempat menjadi sistem
pracetak terutama pada bagian tribun. Di bagian ini, ujar
Nanang, sistem pracetaknya dibuat mock up di halaman
stadion untuk memberi contoh dari PP yang pernah membuat
tribun dengan sistem pracetak di stadion Samarinda.
Konstruksi tribun untuk stadion Riau dibuat dengan panjang
bervariasi yang semula hanya 3 m menjadi 6 sampai 8 m dan
diprestress sehingga bentuknya lebih langsing. Dengan sistem
pracetak prategang ini, maka bisa dikurangi jumlah balok dari
4 buah menjadi 2 buah. Dengan demikian, bisa lebih hemat
dan cepat. Secara konstruksi perubahan bentuk tribun
konvensional dengan sistem pracetak prategang memiliki
kekuatan sama, namun secara biaya bisa jika semula harus
dibuat dengan sistem konvensional harus membuat balok
sedikitnya 6000 buah balok dihemat menjadi hanya 4.000
buah balok untuk konstruksi tribun. Dengan begitu, secara
waktu mulai dari produksi hingga pemasangan di lapangan
lebih cepat.
-
3.4 PONDASI
Pondasi yang digunakan pada bangunan Stadion Utama Riau
ini adalah pondasi pile cap. Pondasi pilecap (tiang pancang)
adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima
dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke
tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
Setelah pekerjaan pile yang meliputi pengeboran dan
pemotongan pile yang tersisa di permukaan tanah, maka
dilakukan penulangan untuk membuat pile cap. Pile cap
tersusun atas tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan
25mm yang membentuk suatu bidang dengan ketebalan
50mm dan lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah
tiang yang tertanam.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban
dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ke tiang
pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari
beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan (Y
ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang
bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N
x (Y ton). Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat
pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap
ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik
pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang
dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu,
-
seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk
menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.
Selain itu, bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan
bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah kolom yang
diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan
atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan
pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi
yang diikat menjadi satu.
Tahapan-tahapan pengerjaan pile cap, yaitu :
1) Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan
pemotongan pile sesuai elevasi pile cap yang diinginkan.
-
3) Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya
hingga tersisa tulangan besinya yang kemudian dijadikan
sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap.
Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja.
4) Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling
daerah pile.
-
7) Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting
ditimbun kembali untuk menahan beban pengecoran dan
meratakan kondisi tanah seperti semula.
8) Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat
dilakukan pengecoran pada pile cap.
Metode Pelaksanaan :
1) Tahap pertama, dilakukan pengecoran dengan bucket dan
pipa tremie untuk daerah stage 1, lalu diratakan dengan
menggunakan vibrator.
2) Tahap keduan beton di curing dan besi tulanagan
dibersihkan dari kotoran dan debu.
3) Tahap ketiga, beton stage 1 yang telah kering diberikan
bonding agent pada pemukaannya untuk pengecoran stage
2 yaitu pengecoran pelat basement. Bonding agent in
berfungsi sebagai pengikat beton lama dengan beton baru.
4) Tahap Keempat, pengecoran stage 2 dengan
menggunakan concrete pump untuk pelat basement. Pada
pengecoran ini menggunakan beton yang dicampur
dengan waterproofing intergral (Conplast X421M)
-
.............................................BAB 4
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 PEMBEBANAN
Pembebanan pada struktur bangunan merupakan salah
satu hal yang terpenting dalam perencanaan sebuah gedung.
Kesalahan dalam perencanaan beban atau penerapan beban
pada perhitungan akan mengakibatkan kesalahan yang fatal
pada hasil desain bangunan tersebut. Untuk itu sangat penting
bagi kita untuk merencanakan pembebanan pada struktur
bangunan dengan sangat teliti agar bangunan yang didesain
tersebut nantinya akan aman pada saat dibangun dan
digunakan.
Untuk keperluan desain, analisis dari sistem struktur perlu
diperhitungkan terhadap adanya kombinasi pembebanan
(Load combinatian) dari beberapa kasus beban yang dapat
bekerja secara bersamaan selama umur rencana. Menurut
peraturan pembebanan Indonesia untuk rumah dan gedung
1983, ada dua kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau
pada struktur yaitu: Kombinasi pembebanan tetap dan
kombinasi pembebanan sementara. Kombinasi pembebanan
-
tetap dianggap beban bekerja secara terus-menerus pada
struktur selama umur rencana. Kombinasi pembebanan tetap
disebabkan oleh bekerjanya beban mati dan beban hidup.
Kombinasi pembebanan sementara tidak bekerja secara terus-
menerus pada stuktur, tetapi pengaruhnya tetap
diperhitungkan dalam analisa struktur. Kombinasi
pembebanan ini disebabkan oleh bekerjanya beban mati,
beban hidup, dan beban gempa. Nilai-nilai tersebut dikalikan
dengan suatu faktor magnifikasi yang disebut faktor beban,
tujuannya agar struktur dan komponennya memenuhi syarat
kekuatan dan layak pakai terhadap berbagai kombinasi beban.
Beban pada bangunan antara lain :
1) Beban Mati
Beban mati adalah segala sesuatu bagian struktur yang
bersifat tetap, termasuk dalam hal ini berat sendiri
struktur. Sebagai contoh adalah berat sendiri balok,
kolom, pelat lantai dan dinding. Contoh lain adalah atap,
dinding, jendela, plumbing, peralatan elektrikal.
2) Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang bersifat dapat
berpindah-pindah (beban berjalan), atau beban yang
bersifat sementara yang ditempatkan pada suatu tempat
tertentu. Sebagai contoh adalah beban kendaraan pada
-
area parkir, kelengkapan meja/kursi pada kantor, dinding
partisi, manusia, beban air pada kolam renang, beban
air pada tangki air, dan lain sebagainya.
3) Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada suatu
struktur, akibat pengaruh struktur yang mem-blok aliran
angin, sehingga energi kinetic angin akan dikonversi
menjadi tekanan energi potensial, yang menyebabkan
terjadinya beban angin. Efek beban angin pada suatu
struktur bergantung pada berat jenis dan kecepatan udara,
sudut luas angin, bentuk dan kekakuan struktur, dan
faktor-faktor yang lain.
4) Beban Gempa
Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu
struktur akibat dari pergerakan tanah yang disebabkan
karena adanya gempa bumi (baik itu gempa tektonik atau
vulkanik) yang mempengaruhi struktur tersebut. Beban
gempa adalah beban yang merupakan fungsi dari waktu,
sehingga respons yang terjadi pada suatu struktur juga
tergantung dari riwayat waktu pembebanan tersebut.
Beban gempa adalah beban percepatan tanah yang berupa
suatu rekaman percepatan tanah untuk suatu gempa
tertentu, sehingga untuk setiap waktu tertentu akan
mempunyai harga percepatan tanah tertentu.
-
PEMBEBANAN PADA ATAP
Atap stadion disusun oleh space frame baja didukung oleh
4 struktur lengkung melalui kabel-kabel baja pada jarak
tiap enam meter. Struktur lengkung ditumpu oleh sendi-
sendi dan dibantu oleh kolom-kolom tunggal beton
bertulang. Jarak antar kolom beton tunggal antar
penopang adalah antara 18 – 32 m. Karena pada
pertemuan antara rangka baja dengan tumpuan kolom
tunggal mengalami perpindahan pada arah sumbu x,y,z,
maka perencanaan jenis tumpuan yang paling tepat adalah
tumpuan pegas. Masalah perpindahan pada desain atap ini
lebih dominan dari gaya yang terjadi pada setiap elemen,
sehingga pada desain akan banyak ditemukan profil-profil
yang memiliki kapasitas jauh lebih tinggi dari beban
rencana. Hal ini diperlukan untuk membentuk struktur
yang kaku. Seluruh elemen batang menggunakan profil
pipa dengan berbagai ukuran, karena pertimbangan
kestabilan struktur, kemudahan pemasangan, dan nilai
estetiknya. Rangka baja dibagi menjadi enam bagian yang
terpisah namun semuanya tetap ditopang oleh struktur
lengkung, sehingga jika salah satu bagian rangka baja
mengalami kerusakan, rangka itu tidak mempengaruhi
rangka lainnya.
-
Beban Mati (DL)
Beban Sendiri = 7.850 kg/m2
Beban Atap (polycarbonate) = 12 kg/m2
Beban sambungan las dan lainnya = 10-20 kg
p= (kg/m2)
V asumsi = 60 Km/jam
V = Kecepatan angin (m/s)
-
Berdasarkan PBI 1983, koefisien angin sebagai berikut
Atap lengkung dengan sudut pangkal β :
β < 22 ° : untuk bidang lengkung dipihak angin
Pada ¼ busur pertama = -0.6
Pada ¼ busur Kedua = -0.7
untuk bidang lengkung dibelakang angin ® Pada 4
Pada ¼ busur pertama = -0.5
Pada ¼ busur Kedua = -0.2
β ≥22 ° : untuk bidang lengkung dipihak angin
Pada ¼ busur pertama = -0.5
Pada ¼ busur Kedua = -0.6
untuk bidang lengkung dibelakang angin ® Pada 4
Pada ¼ busur pertama = -0.4
Pada ¼ busur Kedua = -0.2
-
• Tegangan Batas (fU) = 3700 kg/cm2
Analisis Struktur menggunakan sistem space frame 3
dimensi yang terdiri dari 10104 elemen batang, 3016
joint, 24 tumpuan pegas, dan 44 tumpuan sendi. Berat
total rangka baja dan sambungannya adalah 1851.25
ton.
-
4.2 ANALISIS GAYA
-
Dari gambar disamping merupakan rangka
batang yang menjadi rangka ruang tampak
bahwa struktur tsb berupa rangkaian
bentuk2 segitiga. Sebuah rangka segitiga,
meskipun ujung2nya terhubung dengan
sendi, merupakan struktur yang stabil.
Struktur ini tetap stabil jika dibebani pada
jointnya dg gaya yang terletak pada bidang
segitiga tsb.
-
Parallel cord-truss
modern tersusun dari tiga
panel persegi dengan
diagonal tunggal pada
setiap panel, berupa
kantilever dengan
tumpuan pada ujung tepi
kiri.
C : compression : tekan
T : Tension : tarik
-
DAFTAR PUSTAKA
-
[online] http://ronymedia.wordpress.com/2010/05/28/struktur-
pneumatik-cocok-diterapkan-di-indonesia/. Diunduh pada 21.45
10.05.13
[online]
http://www.researchgate.net/publication/43329638_PERKEMBA
NGAN_STRUKTUR_PNEUMATIK_MEMPERKAYA_DISAIN
_ARSITEKTUR_LMF. Diunduh pada 21.54 10.05.13
[online] http://jefryarchitats.blogspot.com/2010/06/struktur-
shell.html. Diunduh pada 22.35 10.05.13
[online] http://aconx-arsitekbisagila.blogspot.com/2012/11/arsip-
kuliah-struktur-konstruksi-3.html. Diunduh pada 22.36 10.05.13
[online] http://pramudyawardhani.wordpress.com/2010/07/16/si-
cangkang-telur-yg-menginspirasi-struktur-shell/. Diunduh pada
22.36 10.05.13
[online] http://sanggapramana.wordpress.com/category/struktur-
cangkang/. Diunduh pada 22.38 10.05.13
[online]
http://sumirinjournal.wordpress.com/2010/03/23/02_tinjauan-
pustaka/. Diunduh pada 22.46 10.05 13
[online] http://architensile.blogspot.com/. Diunduh pada 0.35
10.05.13
[online] http://www.ajktendajakarta.com/2013/02/tenda-
membrane-struktur.html. Diunduh pada 0.35 10.05.13
-
[online] http://www.tendamembrane.net/. Diunduh pada 0.41
10.05.13
[online] http://www.girinarasoma.com/memahami-metafora-
arsitektur/. Diunduh pada 23.37 10.05.13
[online] http://csatria.blogspot.com/2009/03/penerapan-struktur-
shell-dalam-bangunan.html. Diunduh pada 23.38 10.05.13
[online]
http://www.architerian.net/myforum/viewtopic.php?id=6631.
Diunduh pada 23.43 10.05.13
[online] http://id.scribd.com/doc/46820254/Struktur-Rangka.
Diunduh pada 00.11 11.05.13
[online] http://sanggapramana.wordpress.com/2010/. Diunduh
pada 11.38 11.05.13
[online] http://sanggapramana.wordpress.com/2010/. Diunduh
pada 11.41 11.05.13
[online]
https://sites.google.com/site/erwintommyblogspotcom/sistem-
struktur-pada-bangunan-berlantai-banyak. Diunduh pada 11.46
11.05.13
[online] http://id.scribd.com/doc/110689476/69461504-Struktur-1.
Diunduh pada 14.51 11.05.13
-
[online] http://rachmat-
arsitektur.blogspot.com/2011/02/pengantar-struktur-bentang-
lebar.html. Diunduh pada 14.54 11.05.13
[online] http://exploresuka
suka.blogspot.com/2011_09_01_archive.html. Diunduh pada
15.10 11.05.13
[online] http://mappaturi.wordpress.com/2009/03/30/mempelajari-
teori-bentang-lebar-dengan-sistem-%E2%80%9Dlearning-by-
doing%E2%80%9D/. Diunduh pada 18.04 11.05.13
[online] http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/11/struktur-rangka-
batang.html . Diunduh pada 18.07 11.05.13
[online] http://www.spaceframe.com/. Diunduh pada 18.07
11.05.13
[online] http://ktsadium.wordpress.com/. Diunduh pada 18.13
11.05.13
[online] http://alicyborg.blogspot.com/2013/04/stadion-utama-
riau.html. Diunduh pada 13.55 13.05.13
[online] http://www.tanjungpulai.com/stadiun-utama-riau-main-
stadium. Diunduh pada 14.09 13.05.13
[online] http://jendriuno.blogspot.com/2012/07/gambar-terbaru-
stadion-utama-riau-main.html. Diunduh pada 14.15 13.05.13
[online] http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/2968.
Diunduh pada 15.21 13.05.2013
-
[online]
http://www.trenkonstruksi.com/index.php?option=com_content&
view=article&id=358:pembangunan-proyek-stadion-utama-
riau&catid=42:tren-proyek&Itemid=56. Diunduh pada 16.18
13.05.13
[online] http://www.krishadiawan.co.cc/2009/08/main-stadium-
pon-xviii-tahun-2012-di.html. Diunduh pada 16.02 13.05.13
[online]
http://www.jpnn.com/read/2013/01/01/142148/Terimakasih-
Rakyat-Riau-. Diunduh pada 16.33 13.05.2013
[online]
http://robertdesignstructure.blogspot.com/2012/12/metode-
pelaksanaan-pile-cap.html . Diunduh pada 17.02 13.05.13
[online]
http://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/04/27/pembuatan-pile-
cap/. Diunduh pada 17.02 13.05.13
[online] http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/11/pembebanan-
pada-struktur-bangunan.html . Diunduh pada 17.28 13.05.13
-
Pertanyaan yang diajukan pada saat persentasi
27 Maret 2013
1) Diajukan oleh Sany Ramdani. Bagaimanakah penyaluran
gaya yang terjadi pada Stadion Utama Riau?
2) Diajukan oleh Deasy. Bagaimanakah gaya tarik yang
terjadi terhadap kalzif dan penyambungannya?
3) Diajukan oleh Rifqi. Prinsip penyaluran gaya yang
terjadi? Bahan kolomnya dari baja atau beton? Tahan
terhadap gempa apa tidak?