Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN

BAB II

BROADBAND

1. DEFINISI BROADBAND
2. SEJARAH BROADBAND

Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)

Tipe-tipe DSL
- Asymmetric DSL (ADSL)
- Symmetric DSL (SDSL)
- Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
- Very-high-data-rate DSL (VDSL)
- High-data-rate DSL (HDSL)
- G.SHDSL
Sonet
C. CONTOH PENERAPAN BROADBAND

D. KEAMANAN JARINGAN BROADBAND ( BROADBAND NETWORK SECURITY


)

E. ARSITEKTUR KEAMANAN JARINGAN

1. kumpulan sumber daya yang tersentralisasi(centralized resource)


2. Pengelolaan identitas (identity management)
3. Sistem otorisasi (authorization system)
4. Access Control
5. Pengelolaan kebijakan (policy management)
a. User Policy
b. IT Policy / Kebijakan Sistem Informasi
6. Secure Internet / Internet yang aman
F. RESIKO DARI SUATU JARINGAN BROADBAND
G. Tips Keamanan Jaringan Broadband:
BAB III
PENUTUP
Saran
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul "Broadband" yang menjadi
salah satu tugas dari mata kuliah Komunikasi Data ini dengan baik dan lancar.
Merupakan suatu tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami para penyusun makalah ini
terutama materi-materi baru yang dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang lebih
bervariatif tentang teknologi jaringan nirkabel ini.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis makalah ini
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di bidang ilmu
Komunikasi Data.

Makassar, 13 Januari 2011

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Teknologi Internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis
Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar.
Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband adalah sampai sekitar 128
Kbps atau lebih. Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar,
teknologi Internet broadband biasanya jalur ini akan dibagi dengan pengguna sekitarnya.
Namun jika tidak ada yang menggunakan, maka Anda akan menggunakan sepenuhnya
jalur lebar tersebut. Meski tidak selalu demikian kondisinya, namun tren broadband di
Indonesia memang demikian.

Jaringan Internet broadband dapat digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari pelajar,
pehobi game, sampai dengan kantor-kantor kecil dan kantor cabang yang ingin terkoneksi
dengan kantor pusatnya dengan kecepatan cukup tinggi. Mengapa mereka harus
mempertimbangkan broadband?

Broadband menjadi begitu terkenal tidak lain karena teknologi jaringan Internet umum
seperti dial-up sudah tidak memadai lagi untuk digunakan dalam aplikasi saat ini. Pada
umumnya, aplikasiaplikasi tersebut menuntut Internet yang berkecepatan tinggi dengan
waktu tempuh data yang tidak lama. Maka dari itulah, broadband berkembang sebagai
solusi yang tepat dengan kemampuannya dan juga keekonomisannya.

Broadband dapat dikatakan koneksi yang cukup ekonomis, karena dengan membayar
biaya yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan koneksi Internet yang cukup cepat
meski tidak seterusnya bisa demikian. Dengan biaya yang tidak terlalu besar, Anda bisa
menjalankan berbagai macam aplikasi boros bandwidth, namun tidak dijamin
kelancarannya ketika banyak pengguna sedang terkoneksi.

Selain itu, coverage area dari koneksi broadband juga sering menjadi kelemahannya.
Area coverage dari teknologi ini memang belum bisa terlalu luas karena memang ada
keterbatasan teknis. Di sinilah nilai plus dan minusnya roduk Internet broadband.

1. TUJUAN

 Mahasiswa memahami konsep komunikasi broadband.


 Mahasiswa memahami berbagai macam teknologi broadband.

BAB II
BROADBAND

1. DEFINISI BROADBAND

Broadband merupakan istilah yang sudah lama dikenal, khususnya di kalangan pengguna
Internet. Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet
secara cepat dan selalu terkoneksi atau " always on ". Secara sederhana, broadband dapat
diartikan sebagai jalan yang lebar untuk koneksi Internet, sehingga memberikan akses
yang jauh lebih cepat dibandingkan yang didapatkan dari koneksi modem dial-up biasa.
Selain itu, broadband dikenal juga sebagai koneksi tanpa putus ( always on ).
Kecepatannya 10-20 kali dibandingkan kecepatan modem dial-up yang ada saat ini.
Kalau modem dial-up bekerja antara 30 hingga 50 Kbps ( kilobits per second ), maka
koneksi broadband bekerja antara 256 Kbps dan 10 Mbps, tergantung layanan yang
dipilih.

1. SEJARAH BROADBAND

Sejarah broadband bermula dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950, dimana
sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru
pada tahun 1990an muncul kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi
dan era broadband dimulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat optik. Tahun
1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan kecepatan tinggi mulai banyak
digunakan, utamanya dengan maraknya layanan TV kabel yang membutuhkan kabel
modem. Saat itu, tak kurang dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin menyemarakkan
era baru, broadband. Belakangan, meski TV kabel sudah banyak pelanggannya,
perkembangannya lebih banyak dipicu oleh munculnya teknologi ADSL (asymmetric
digital subscriber line).

ADSL sanggup melewatkan jutaan bit informasi dalam hitungan detik pada jaringan
telepon biasa. ADSL broadband bekerja pada dua kecepatan, menerima dan mengirim
data, sehingga sangat cocok digunakan untuk browsing dan mengirim atau menerima e-
mail. Kecepatan pengiriman datanya, lebih lambat dibandingkan menerima data. ADSL
standar menerima data atau informasi pada kecepatan 2 Mbps (35 kali lebih cepat dari
modem standar) dan mengirim data pada kecepatan 256 Kbps ( lima kali lebih cepat).
Namun, umumnya rentang kapasitas broadband antara 256 Kbps dan 10 Mbps.

Selain ADSL, ada SHDSL Broadband (symmetric high bit rate DSL), yang mampu
mengirim dan menerima data pada kecepatan yang sama, yakni hingga 2 Mbps.
Karenanya, SHDSL ini sangat cocok digunakan untuk berbagai bisnis yang
membutuhkan data dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi, misalnya mengirim dan
menerima e-mail dengan lampiran yang besar, file audio dan video. Atau, digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang terhubung ke berbagai aplikasi virtual private network
(VPN).

Broadband semakin menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhir 2004 jumlah


pelanggannya telah mencapai 140 juta dan pertumbuhannya sangat cepat. Riset Yankee
Group memperkirakan bahwa pada 2008 terdapat 325 juta pelanggan. Karenanya,
broadband boleh dibilang merupakan teknologi yang perkembangannya paling cepat
dalam sejarah. Kalau telepon bergerak (mobile phone) membutuhkan waktu 5,5 tahun
untuk bertumbuh dari 10 juta ke 100 juta pengguna di seluruh dunia, maka broadband
mencapainya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Pertumbuhan cepat tersebut sebagian besar
dipicu oleh perkembangan yang terjadi di kawasan Asia Pasifik, terutama Jepang dan
Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk mencapai 48,6 juta jiwa, dimana 10 juta
penduduknya bermukim di Seoul, pada 2004 pengguna Internet Korea telah mencapai
35,7 juta. Pada saat yang sama, dari jumlah itu, 84 persennya (30 juta) merupakan
pelanggan broadband, baik menggunakan DSL maupun cable modem . Tahun 2008,
Korea menargetkan untuk mencapai 100% pelanggan broadband.
Mulai tahun 2005 tampaknya telah menjadi era broadband, era yang akan menandai
berakhirnya periode awal Internet (dial-up), yang berkembang sejak 20 tahun lalu. Ke
depan, akses Internet akan semakin banyak menggunakan broadband, sehingga tahun
2005 dianggap sebagai titik balik perkembangan Internet dunia dengan digunakannya
secara luas akses Internet broadband.

Berbeda dengan era sebelumnya, dimana akses Internet, bukan saja tak cepat,
kapasitasnya juga relatif kecil, sehingga berbagai konten yang berkembang juga masih
terbatas. Namun, dalam era broadband, yang justru akan banyak berkembang adalah
aplikasi-aplikasi baru yang membutuhkan bandwidth yang besar (new bandwidth-
intensive applications), seperti video dan music-on-demand, multi-player online games,
voice dan video communications, serta online shopping and learning. Tetapi, di sisi lain,
para ahli memperkirakan era tersebut tak akan berlangsung lama, paling-paling sekitar 5
tahun dan kemudian akan tergantikan dengan era yang lebih baru, yang disebut BOD
(bandwidth-on-demand).

Pada era baru itu, kebutuhan bandwidth akan semakin mudah didapat dan berkapsitas
jauh lebih besar. Ibarat air, bandwidth nantinya akan mengalir seperti air yang keluar dari
kran air. Tersedia kapan dibutuhkan dan biaya sesuai dengan besarnya kapasitas yang
digunakan. Dengan begitu, semakin banyak konten yang akan berkembang dan, pada saat
yang sama, akan memicu ledakan informasi, kreasi dan berbagai inisiatif baru, dari
konten pengetahuan, bisnis hingga hiburan. Perkembangan broadband, boleh dikata,
berjalan sangat cepat. Jumlah pelanggannya di seluruh dunia meningkat tajam, dari hanya
sekitar 100 juta akhir 2003, pertengahan 2004 telah mencapai 123 juta dan akhir 2004
mencapai 145 juta.

Kemudian, pada tahun 2008, sebagaimana diprediksi Yankee Group, jumlah akan
meningkat hingga sekitar 325 juta pelanggan. Namun, dari sisi teknologi,
perkembangannya akan berjalan tanpa terjebak dalam mempertentangkan antara DSL vs
cable modems atau fixed-line vs wireless . Meski, perkembangan nirkabel menuju
layanan 3G atau 4G, juga tak kalah seru. Ke depan, pilihan yang tersedia sangat banyak,
mulai dari sambungan kabel hingga nirkabel, mulai dari ADSL, ADSL2+, VDSL,
VDSL2, Ethernet, hingga Wi-Fi, 802.16 (WiMAX), dan FTTH atau FTTB. Nantinya,
juga akan berkembang ke MBWA. Selain WiMAX, masih ada jalur lainnya, yang akan
menjadi pesaingnya, yakni Flash-OFDM.
Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk menghantarkan koneksi
Internet untuk Anda adalah teknologi DSL, teknologi Cable, dan fixed wireless. Masing-masing
media memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri yang justru menjadikan opsi bagi yang
ingin menggunakannya. Semua akan dibahas satu per satu di sini.

1. Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)

DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan bandwidth yang


tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa yang telah lama ada untuk
menghantarkan data digital berkecepatan tinggi. Koneksi DSL sangat mudah digunakan
seperti halnya koneksi dial-up biasa. Namun, sifat dan kecepatannya seperti halnya
koneksi leased line yang dapat selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi DSL
masih aktif.

Gambar dibawah contoh configuration. DSL digunakan untuk menghubungkan tiap end
connection ke local POP. Connection antar CO perlu disediakan oleh teknologi lain
seperti Frame Relay, T1, Vendor Network dan lain-lain.

Teknologi DSL dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat bernama DSLAM (DSL Access
Multiplexer). Perangkat inilah yang membuat media koneksi berjalan menggunakan teknologi
DSL dan menjadi pusat terminasi. DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range
yang cukup tinggi, yaitu hingga 1 MHz. Masing-masing tipe DSL berbeda-beda dalam hal
penggunaan frekuensi. Sebagai contoh teknologi ADSL menggunakan frekuensi 20 KHz sampai
1 MHz.

Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal suara yang juga dibawa
dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap dapat melakukan peneleponan sementara koneksi
Internet juga tetap berjalan. Lain halnya dengan DSL jenis Single-line DSL yang menggunakan
frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini
tidak akan dapat melakukan peneleponan ketika ber-Internet.

Namun, teknologi DSL juga bukan tanpa kekurangan. Kekurangan pertama, teknologi DSL pada
keadaan normal memiliki area coverage maksimal sebesar 5,5 km saja. Dengan adanya batasan
ini, masih banyak area yang belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral otomat
(STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga area-area tertentu belum bisa
menikmatinya sampai terpasangnya perangkat DSLAM di STO tersebut.
Tipe-tipe DSL
Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat. Dari perkembanganya itu, teknologi DSL
terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe tersebut memiliki ciri khas dan
keunggulannya masing-masing. Berikut ini adalah tipe-tipe koneksi broadband mengadopsi
teknologi DSL yang umum digunakan saat ini:

1. Asymmetric DSL (ADSL)

Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan
kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan
penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah
Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih
besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level
pengguna akhir lebih banyak men-download.

Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data lebih besar daripada
melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasiaplikasi level
pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, surfing,
online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi
upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk
melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga
servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna
rumahan.

1. Symmetric DSL (SDSL)

Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang


memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya.
Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk
keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki
kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL
sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail
besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke
Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya servis
jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk
keperluan perusahaan.
1. G.SHDSL

Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-
rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak
jangkauan yang lebih panjang dari teknologi DSL yang lainnya, dan dapat
dikuatkan sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat
memberikan penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps sampai
dengan 2,3 Mbps. Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak jangkauan
30 persen lebih besar daripada teknologi DSL lainnya yang ada saat ini.
Teknologi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan implementasi dari
SDSL yang ada saat ini.

1. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)

Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga bahwa teknologi
DSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan
DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk
mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps.
IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai
jalur leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch
penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti
ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan 64
Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.

IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti
ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk
digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan persis
seperti ISDN. Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL
biasanya dibanderol dengan harga tetap (Flat price).

1. Very-high-data-rate DSL (VDSL)

VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps


sampai dengan 52 Mbps downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps
upstream hanya dengan menggunakan satu pasang kabel tembaga
twisted. Jarak jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi
kelemahannya, karena jarak maksimalnya hanya sejauh 1,3 km saja.
2. High-data-rate DSL (HDSL)

Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan


jaringan E1 saat ini. Maka dari itu, HDSL memangtelah banyak
digunkan oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-alur E1
mereka yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat
beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun,
repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk memperpanjang
jangkauannya.

Istilah DSL secara actual menggabungkan beberapa standar. Sering dikenal sebagai xDSL.
Masing-masing standard menggunakan huruf pertama berbeda. ADSL standard yang paling
banyak diimplementasikan, yang terbaru adalah VDSL dan mulai populer. Tabel dinawah
menunjukkan daftar standard DSL yang populer dan kecepatan transmisi yang didukungnya.

Tipe xDSL Arti Kecepatan


ADSL Asymmetric DSL

Downstream: 1.5 - 6Mbps


HDSL. High-speed DSL. Upstream: 64-384Kbps
Downstream: l28KbpsrI.5MbpS
Upstream: same
IDSL (AIX proprietary) Downstream: 1.1 Mbps
Upstream: same
Downstream: 6.1 Mbp
RADSL Rate-adaptive DSL. Upstream: 1.5Mbps
Downstream: 128Kbps - 1.5Mbps
Upstream: same
SDSL Symmetric DSL Downstream: 51Mbps
Upstream: 1.6 - 2.3Mbps

VDSL Very high bit-rate DSL

1. Sonet

SONET atau Synchronous Optical Network, tersedia pada bandwidth 64Kb sampai
2.4Gbps. SONET menggunakan Time Division (sama halnya dengan T1) menggunakan
fiber optic dan merupakan generasi terbaru utnuk menggantikan T1. SONET
mendukung secara langsung ATM topologi.

Berikut adalah aplikasi yang sesuai untuk SONET:

 Menghubungkan jaringan metropolitan yang besar


 Menyediakan Internet connectivitas untuk perusahaan global yang besar
 Menyediakan jaringan backbone untuk Internet Service Providers
 Membawa data dan suara via ATM dari LAN to WAN to LAN
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan
kecil, medium, maupun besar.

 Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office,


PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM
 Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik
 Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh

1. CONTOH PENERAPAN BROADBAND

Di Indonesia layanan broadband dipelopori oleh PT Telkom Tbk, sebagai penyelenggara


jasa telekomunikasi terbesar, dimana setelah sukses melakukan digitalisasi jaringan
PSTN, Telkom memperkenalkan plaftform ISDN ( integrated services digital network ),
yang bernama Pasopati (paduan solusi kecepatan tinggi). ISDN, semula ditujukan sebagai
terobosan layanan broadband yang dapat mengakomodasikan baik layanan suara, data
maupun video sekaligus. Namun, kurang berhasil dalam penerapannya di lapangan.

Belakangan, Telkom mengembangkan layanan broadband yang disebut Speedy, yang


memiliki kecepatan downstream 384 Kbps dan upstream 64 Kbps. Meski belum pas
dikatakan broadband sebagaimana definisi di atas, namun layanan Speedy dan layanan
broadband lainnya merupakan awal pendorong perkembangan broadband di Indonesia.
Namun, ke depan, tentu kapasitas dan kecepatannya akan terus ditingkatkan.

2. KEAMANAN JARINGAN BROADBAND ( BROADBAND NETWORK


SECURITY )

Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan jaringan dan
perangkat keras yang bersangkutan.Perangkat keras seperti computer, server dan
perangkat jaringan merupakan satu kesatuan komponen yang bekerja sama untuk
menciptakan hubungan dan saling terkoneksi untuk kebutuhan komunikasi data. Di salah
satu sisi sejak berkembangnya teknologi internet yang menyebabkan kebutuhan untuk
berhubungan dengan dunia luar dalam proses pertukaran data dengan menggunakan
teknologi internet semakin menjadi kebutuhan utama dikarenakan proses tersebut
mendukung kegiatan operasional dan mempercepat proses transaksi di perusahaan. Untuk
itu diperlukan adanya infrastruktur perangkat jaringan yang memadai dan juga
melakukan proses monitoring terhadap kegiatan transaksi pertukaran data tersebut
dengan dunia luar (Internet).

Keamanan Jaringan / Network Security untuk keperluan pengamanan jaringan intranet


dan perangkat internet membutuhkan pengetahuan tentang teknologi Jaringan yang cukup
untuk menganalisa kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keamanan jaringan itu
sendiri . Semakin banyaknya aplikasi-aplikasi yang di publish atau ditampilkan melalui
internet menyebabkan aplikasi-aplikasi tersebut dapat dilihat oleh semua orang yang
dapat menggunakan internet, di lain sisi beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab
berusaha mengakses data-data yang tersimpan di server data aplikasi internet tersebut
dengan cara yang tidak seharusnya dengan menggunakan berbagai macam metode.

Belakangan ini, pencurian identitas pribadi melalui media internet semakin marak. Yang
diincar biasanya nomor kartu kredit, password akun bank maupun informasi-informasi
sensitif lainnya. Caranya bisa melalui phishing, email scan atau menggunakan piranti
yang sanggup melacak gerak gerik kebiasaan user ketika mengakses situs –situs web
nternet. Kemungkinan kebocoran informasi ini tidak saja bisa menimpa kalangan
personal, tapi juga korporat. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kebocoran itu datang
dari orang dalam sendiri. Melihat data dari Computer Security Institute, 71% serangan
kedalam system jaringan computer terjadi dari dalam (intranet). Artinya, yang
menyebabkan orang luar dapat masuk ke sistem adalah kelalaian dari dalam sendiri, baik
karena tidak melakukan pembaharuan sistem (patching) atau mengganti password secara
berkala. Kelalaian ini menjadi lebih besar dampaknya, manakala suatu perusahaan
memiliki jaringan komputer yang tersambung ke Internet, karena perusahaan tersebut
seolah-olah berada di satu lapangan terbuka yang dapat diserang setiap saat dari berbagai
arah.

Penggunaan Internet sebetulnya merupakan satu solusi untuk meringankan biaya


komunikasi, karena dengan metode sharing dalam satu jaringan,kita dapat membiayai
seluruh jaringan dengan nilai yang lebih rendah daripada membangun sendiri sistemnya.
Peningkatan penggunaan jaringan Internet menyebabkan beragamnya pemakai di
jaringan Internet, sehingga praktisi lapangan serta teknologi yang dipakai tidak mampu
melindungi sistem dari serangan orang iseng atau yang memang punya niat negatif.
Untuk melindungi jaringan komputer di dalam jaringan, solusinya adalah dengan
mengimplementasikan peranti yang mampu melindungi sistem dengan baik. Peranti
tersebut tetap tidak akan bermanfaat jika tidak ada staf yang selalu memantau jaringan
dan secepat mungkin mencegah penyerangan serta memperkecil resiko kerusakan
jaringan komputer.

E. ARSITEKTUR KEAMANAN JARINGAN


Arsitektur keamanan jaringan memiliki beberapa komponen, yaitu:

 kumpulan sumber daya yang tersentralisasi(centralized resource)


 pengelolaan identitas (identity management)
 sistem otorisasi (authorization system)
 access control
 pengelolaan kebijakan (policy management)
 Internet yang aman(secure Internet).

1. kumpulan sumber daya yang tersentralisasi(centralized resource)

Sumber daya (resources) merupakan aset dari perusahaan yang ingin dilindungi. Hal ini
bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan yang lebih penting adalah data serta
informasi yang berada di dalamnya. Di beberapa perusahaan,sumber daya ini tersebar di
beberapa tempat sehingga menyulitkan pengamanannya.

Tren yang ada saat ini adalah secara fisik mengumpulkan server-server (yang di
dalamnya berisi aset) di sebuah pusat data (data center). Secara logik pun server-server
ini dikelompokkan dalam beberapa kumpulan. Ada kumpulan server yang
membutuhkantingkat keamanan sangat tinggi, sementara itu ada jugakumpulan server
yang pengamanannya tidak perlu tinggi sekalikarena akan menjadi sangat mahal biaya
operasionalnya. Untuk layanan yang berhubungan dengan publik ( Internet )biasanya
kumpulan server tersebut dijadikan satuan di daerah DMZ (demilitarizedzone), yang
biasanya berada di belakang fi rewall.

1. Pengelolaan identitas (identity management)


Perlunya melakukan pengaturan identitas dengan memberikan username/ id dan
password dengan tingkat security tertentu sehingga dapat mengakses data melalui
aplikasi yang dijalankannya dengan otorisasi yang sesuai . Penyimpanan data
terhadapat history kegiatan user ID tersebut terhadap aplikasi yang telah dibuka
dan transaksi apa saja yang dilakukan . Melakukan update data terhadap data user
ID yang tersimpan untuk memperbaharui data-data pemakai aplikasi yang
seharusnya perlu di hapus atau yang tidak perlu untuk di hapus , dikarenakan
adanya user atau pemakai aplikasi yang dapat mengakses aplikasi dengan
menggunakan user id dan password orang lain . Salah satu metode dengan
menggunakan automatic-reset password terhadap user-id dan password yang
sudah tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu .

2. Sistem otorisasi (authorization system)

Otorisasi adalah proses pengecekan wewenang, mana saja hak-hak akses yang
diperbolahkan dan mana saja yang tidak. Proses ini dilakukan dengan cara mengecek
data user id dan password yang tersimpan di server. Setelah diketahui hak aksesnya,
maka server kemudian menyerahkan hak itu kepada user. User yang telah menerima hak
akses kemudian dapat menggunakan aplikasi yang telah ditentukan level aksesnya .
Otentikasi dan Otorisasi pada umumnya ditangani sekaligus oleh sebuah server. Proses
ini diaplikasikan dalam bentuk suatu aplikasi yang berfungsi untuk menangani proses
otentikasi dan otorisasi terhadap aplikasi-aplikasi yang terdapat di perusahaan .

3. Access Control

Access Control dapat diartikan juga sebagai security dengan jalan membatasi akses user
pengguna computer terhadap obyek atau computer, server dan perangkat lain di dalam
jaringan. User harus diberikan hak akses secara jelas tetang operasi apa saja yang
mungkin dilakukan. Selain itu juga harus ditentukan syarat (requirement) apa saja yang
harus dipenuhi agar dapat mengakses obyek .

4. Pengelolaan kebijakan (policy management)

Perlunya pengelolaan kebijakan untuk perlindungan terhadap data. Beberapa kategori


kebijakan / policy yang dapat diterapkan:

 User Policy
Kebijakan / policy ini mendefinisikan hak-hak apa saja yang user dapatkan dalam
mengakses data dan perangkat yang terdapat di dalam jaringan perusahaan beberapa
policy/kebijakan ini adalah :

1. Password Policies / Kebijakan Password, yaitu kebijakan / policy ditujukan agar


data pengguna computer/ aplikasi tetap aman. Dengan menggunakan metode
dimana user-user harus merubah password mereka dalam jangka waktu terterntu
dan juga menggunakan aturan-aturan yang lebih kompleks terhadap karakter
untuk password menggunakan karakter, nomor, huruf kecil dan huruf besar.
2. Pengggunaan Internet, yaitu user yang menggunakan internet dibatasi terhadap
orang-orang yang berhak menggunakan internet, akses terhadap beberapa situs
web yang di blokir tetap diterapkan untuk keamanan computer dan pertukaran
data melalui e-mail dapat menggunakan data enkripsi untuk perlindungan data
terhadap pencurian data tersebut.
3. Penggunaan Sistem Operasi, tidak berhak melakukan instalasi program-program
yang tidak diperlukan untuk kegiatan dinas .Tidak diperbolehkan untuk
melakukan aktivitas chatting dan file sharing di internet seperti Napster, kazza dan
lain-lain .Pembatasan terhadap penggunaan account atau password untuk tidak
diberikan kepada orang lain yang tidak berhak untuk menggunakannya.

 IT Policy / Kebijakan Sistem Informasi

Berkaitan dengan kebijakan/ policy yang diterapkan oleh divisi IT / Sistem informasi
baik terhadap data , software ataupun perangkat keras yang bersangkutan dengan
kegiatan komunikasi data . Proses ini ditujukan agar jaringan / network untuk dapat
bekerja dalam kondisi stabil dan baik . Beberapa contoh penerapan kebijakan / policy
yang dilakukan oleh divisi IT / Sistem Informasi adalah :

1. Kebijakan tentang virus / Virus policy : melakukan proteksi terhadap situs web
yang mengandung virus dan memblokir situs web tersebut yang umumnya
merupakan awal tersebarnya virus untuk sampai ke jaringan intranet . Melakukan
update menyeluruh untuk computer client sehingga computer tersebut memiliki
update antivirus terbaru . Melakukan Scan terhadap disket atau USB flash disk
data.
2. Backup Policy : Melakukan kegiatan untuk membackup data, tempat
penyimpanan backup data dan melakukan kegiatan backup dalam jangka waktu
tertentu sehingga data-data penting dapat di kembalikan untuk digunakan kembali
kalau saja terjadi kerusakan data pada computer.
3. Konfigurasi Server : Melakukan pengecekan terhadap server, baik perangkat
kerasnya ataupun data yang tersimpan dalam server tersebut. Melakukan update
terhadap patch-patch yang diperlukan untuk keperluan keamanan Operating
System.
4. Firewall Policy / Kebijakan Firewall : Melakukan pengecekan terhadap port-port
yang harus diblok atau diperbolehkan, memonitoring log terhadap akses yang
melalui firewall tersebut.
5. Monitoring Policy / Kebijakan Pengawasan : Melakukan monitoring terhadap log
data akses aplikasi yang dilakukan oleh user, monitoring akses terhadap situs web
yang di akses oleh user pengguna internet, monitoring aktivitas jaringan,
monitoring log terhadap server-server aplikasi, monitoring terhadap email server
yang merupakan tempat penyimpanan data-data email yang tersimpan di email
server.

1. Secure Internet / Internet yang aman

Untuk perangkat keras, computer ataupun server yang akan di publish di internet
sehingga public umum dapat mengakses informasi atau data yang terdapat di server
tersebut melakui media internet, diperlukan adanya suatu pemisahan / segmentasi
jaringan. Metode ini disebut perimeter defense / Delimiterize Zone ( DMZ ). User
menggunakan computer yang berada di local area network tetap dapat mengakses data
yang terdapat di zona DMZ dan public umum pun dapat mengaksesnya. Tujuan utama
dilakukan segmentasi dengan perimeter defense / Zona DMZ ini dikarenakan untuk
menghindari serangan secara langsung terhadap server-server yang memiliki IP Address
Internet dimana IP Address Internet dari Server-server tersebut akan ditranslasikan ke
IPAdress lain yang sesuai dengan konfigurasi IP Address untuk perimeter defense / Zona
DMZ tersebut. Metode ini akan mereduksi serangan secara langsung dari internet
dikarenakan penyerang tidak mengetahui alamat / IP Address Internet server-server data
tersebut secara langsung.

Metode ini membutuhkan sebuah perangkat seperti Firewall ataupun proxy firewall yang
memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan fungsi dari perimeter defense / Zona DMZ
termasuk didalamnya fungsi untuk routing, filtering, block, network address transalation dan lain
lain.

1. RESIKO DARI SUATU JARINGAN BROADBAND

Disamping manfaatnya, masih terdapat beberapa kekurangan dari jaringan internet


broadband ini.. Masalah instalasi dan keadaan alam, keamanan jaringan adalah isu yang
sangat penting. Jalur lebar memperkenalkan dua resiko keamanan baru:
1. meningkatnya serangan dari hacker.
2. keamanan koneksi ke jaringan yang lain melalui sebuah IP publik.

Serangan hacker adalah suatu isu yang lebih penting pada pemasangan jaringan
broadband:

3. Ini adalah koneksi " always-on", maksudnya dimana hacker dapat mencoba untuk
melanggar keamanan pada jam ketika tak seorangpun mungkin untuk berpesan.
4. Lebih lanjut, koneksi ini sering menggunakan IP alamat statis, tentunya hacker
dapat secara konsisten kembali melanjutkan serangan mereka.

1. Tips Keamanan Jaringan Broadband:


1. Firewall: Firewall menyelenggarakan suatu kebijakan kendali akses antara dua
jaringan. Firewalls bisa seperti Perangkat lunak Pos pemeriksaan, Symantec, CA
atau perangkat keras Peralatan mendasarkan seperti Netscreen, Watchguard,
Sonicwall, Nokia dan lain lain. Para pemakai jaringan di rumah bisa
menggunakan seperti Jaringan ICE, Symantec dan lain lain
2. Anti-Virus: Anti-Virus dapat mendeteksi dan membersihkan memori atau file dari
suatu virus yang didikenalnya. Anti-Virus seperti Norton, Mcafee, Trendmicro,
CA dan lain lain yang direkomendasikan untuk digunakan.
3. Encryption
4. Modem Keamanan
5. Sistem Keamanan
BAB III
KESIMPULAN

 Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi,


kapasitas tinggi menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber
Optik, W-LAN, V-SAT, dsb.
 Faktor pendorong broadband dapat dilihat dari tingkat kepentingan dari beberapa pihak,
seperti : pemerintah, penyelenggara telekomunikasi, dan konsumen.
 Teknologi broadband meliputi pengembangan teknologi existing, infrastruktur baru,
maupun wireless.
 Beberapa contoh teknologi broadband adalah SONET, ATM, xDSL, dsb.
 Aplikasi broadband dapat berupa layanan personal, layanan publik, layanan komersial,
dan layanan hiburan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.nrspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalurlebar
http://elektro.unikom.ac.id/silabus/pilihan.doc
http://ilmubroadband.wordpress.com/2008/.../definisi-broadband
http://bsavitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../6-broadband-networks.ppt
www.beriklan.com/detail-artikel-25-mengenal-teknologi--broadband.html
http://onno.vlsm.org/v11/ref.../teknologi-jaringan-akses-xdsl-12-2000.rtf
http://newscala.hyperphp.com

Anda mungkin juga menyukai