Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI OSTEOMALASIA

Defisiensi vitamin D menyebabkan penurunan kalsium serum, yang


merangsang pelepasan hormon paratiroid. Peningkatan hormon paratiroid
meningkatkan penguraian tulang dan ekskresi fosfat oleh ginjal. Tanpa
mineralisasi tulang yang adekuat, maka tulang menjadi tipis. Terjadi penimbunan
osteoid yang tidak terkristalisasi dalam jumlah abnormal yang membungkus
saluran-saluran tulang bagian dalam, hal ini menimbulkan deformitas tulang.
Diperkirakan efek primernya adalah kekurangan vitamin D aktif yang
memacu absorbsi kalsium dari traktus gastrointestinal dan memfasilitasi
mineralisasi tulang. Pasokan kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel rendah.
Tanpa vitamin D yang mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat dimasukkan ke
tempat kalsifikasi tulang, sehingga mengakibatkan kegagalan mineralisasi, terjadi
perlunakan dan perlemahan kerangka tubuh. Kekurangan lain selain vitamin D
(semua vitamin yang larut dalam lemak) dan kalsium. Ekskresi yang paling
terakhir terdapat dalam faeces bercampur dengan asam lemak (fatty acid).
Penyebab osteomalasia adalah kekurangan kalsium dalam diet,
malabsorbsi kalsium (kegagalan absorbsi atau kehilangan kalsium berlebihan dari
tubuh), kelainan gastrointestinal (absorbsi lemak tidak memadai sehingga
mengakibatkan kehilangan vitamin D dan kalsium) gagal ginjal berat dapat
mengakibatkan asidosis (kalsium yang tersedia dalam tubuh digunakan untuk
menetralkan asidosis, pelepasan kaslsium skelet terus-menerus mengakibatkan
demineralisasi tulang), dan kekurangan vitamin D (diet dan sinar matahari.

Rakhitis (riskets) adalah penyakit tulang pada anak akibat defisiensi


vitamin D. Rakitis menyebabkan disorganisasi tulang, terutama di lempeng
pertumbuhan atau epifisis sehingga pertumbuhan terhambat. Rakitis jarang
dijumpai di Amerikan Serikat, tetapi mungkin ditemukan pada keluarga yang
sangat miskin atau yang berada di daerah-daerah pinggiran. Malabsorbsi kalsium
dalam makanan pada para pengidap penyakit crohn sindrom malabsorbsi atau
fibrosis kistik dapat menyebabkan osteomalasia atau rakhitis.

Lagi pula penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin
D, karenanya organ-organ tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif.
Terakhir, hyperparatiroid menunjang terjadinya kekurangan pembentukan
calsium, dengan demikian osteomalasia menyebabkan kenaikan ekskresi fosfat
dalam urine.
PATOFLOWDIAGRAM

Gangguan gastrointestinal
Gagal ginjal kronik

Absorbsi lemak terganggu

Asidosis
Pembentukan vitamin D
terganggu

Kalsium yang terdapat di


Penyerapan kalsium usus Kekuranga vitamin D dan dalam tubuh digunakan
menurun kalsium dalam diet untuk menetralkan
asidosis

Kalsium ekstra sel


berkurang

Transport kalsium ke
tulang terganggu

Demineralisasi tulang
osteomalasia

Perlunakan kerangka Harga Diri Rendah


tubuh

Berat badan dan tarikan Kompresi pada vetebra Pemendekan tinggi badan
tubuh

Tulang melengkung Penekanan saraf vetebra Deformitas

Resiko fraktur meningkat Nyeri punggung Cara berjalan pincang

Gangguan Mobilitas Nyeri Resiko Cidera


Fisik
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Ester. Daly, John. Elliott, Daug. 2009. Patofisiologi ; Aplikasi pada
Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Fakultas Kedokteran UI. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, editor soelarto


reksoprojo, Tangerang: Binarupa Aksara

Potter, Patricia A. Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental


Keperawatan (Konsep, Prosess dan Praktik. Jakarta : EGC

Robbins, Stanley E. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC

Sjamsuhidayat, R. de Jong, Wim. 2004. Buku Ajar llmu Bedah. Jakarta : EGC

Smeltzer, Susane C. Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-


Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC

Suratun, at all. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Seri Asuhan


Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai