Anda di halaman 1dari 39

BIOLOGI

BAB 1 HAKEKAT BIOLOGI DAN ASAL-USUL KEHIDUPAN


A. HAKEKAT KEHIDUPAN manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri
maupun bagi manusia.
Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu)
sehingga biologi merupakan ilmu yang mempelajari 2. Metode Ilmiah
kehidupan. Cabang ilmu biologi antara lain: Merupakan suatu cara penyelesaian permasalahan
1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampil- melalui tahapan-tahapan tertentu.
an fisik makhluk hidup. Langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode
2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur ilmiah yaitu sebagai berikut.
tubuh makhluk hidup. 1. Melakukan observasi.
3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tumbuhan. 2. Merumuskan masalah.
4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari hewan. 3. Mengumpulkan data untuk memecahkan masalah
5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikro- 4. Mengajukan hipotesis
organisme. 5. Pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen/
6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur. percobaan.
7. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan 6. Menarik kesimpulan.
makhluk hidup dengan lingkungan. 7. Menguji kesimpulan dengan melakukan percobaan
8. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari pewarisan yang sama kembali, apabila didapatkan hasil
sifat makhluk hidup. konstan, maka hasil percobaan tersebut menjadi
9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sebuah teori.
klasifikasi makhluk hidup.
10. Evolusi, yaitu ilmu yang mempelajari 3. MANFAAT BIOLOGI
perkembangan dan kekerabatan makhluk hidup. - Biologi memberikan manfaat bagi manusia untuk
1. Aspek-aspek Ilmu Biologi membantu mengenal dirinya sebagai manusia dan
lingkungan sekitar serta membantu memecahkan
Biologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan. permasalahan-permasalahan yang berkaitan de-
a. Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang ngan sumber makanan baru, sumber sandang dan
dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal- papan, obat-obatan, bibit unggul pertanian.
hal yang berkaitan dengannya. - Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu
b. Aspek metodologi (cara mempelajari): pembelajar- biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic science)
an Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah- yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti kedokteran,
langkah khusus yang disebut metode ilmiah. farmasi, dan sebagainya.
c. Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


B. ASAL-USUL KEHIDUPAN di dalamnya. Fenomena tersebut berlawanan
dengan teori abiogenesis, karena belatung
1. Evolusi Kimiawi yang terdapat di dalam botol berpenutup
kasa dan tak berpenutup berasal dari telur
Haldane dan Oparin pada tahun 1920-an membuat
lalat yang hinggap di atasnya.
postulat bahwa kondisi bumi primitif mendukung
terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa • Lazaro Spalanzani (1729-1799)
organik dari senyawa anorganik yang terdapat pada Melakukan percobaan seperti Redi akan
lautan purbakala. tetapi bahan yang digunakan bukan daging
Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam
menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan botol. Perlakuan yang diberikan yaitu kaldu
percobaan menggunakan labu air (sebagai laut yang dipanaskan dengan botol berpenutup
primitif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H2O, dan tidak. Pada kaldu yang dipanaskan dengan
H2, CH4, dan NH3 (gas-gas yang diyakini para peneliti botol tak berpenutup, setelah beberapa hari
1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba). Kilatan kemudian diamati dengan mikroskop, tampak
listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. mikrobia di dalamnya berkembang pesat,
Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam
Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada botol tertutup tampak tidak mengandung
peralatan tersebut. Setelah satu minggu, Miller dan mikrobia setelah didiamkan beberapa hari
Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan kemudian. Spallanzani menyimpulkan bahwa
organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan kehidupan hanya mungkin setelah ada
penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- kehidupan sebelumnya, jadi mikroorganisme
Haldane terbukti. tersebut telah ada dan tersebar di udara
sehingga dapat mengkontaminasi dan
2. Evolusi Biologi tumbuh berkembang dalam air kaldu pada
Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperti botol tak berpenutup.
membran sel, ribosom, kromatin, mikrotubulus men- • Louis Pasteur (1822-1895)
jadi sel prokariotik (sel belum memiliki membran inti/ Pasteur melakukan percobaan menyempurna-
nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel kan percobaan Spallanzani dengan merebus
eukariotik yang memiliki membran inti sel dan organel- kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat
organel. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk
perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, leher angsa. Pipa berbentuk leher angsa
autotrof-hederotrof. tersebut bertujuan agar udara tetap masuk
ke dalam botol, akan tetapi mikroorganisme
3. Teori-teori Asal Usul Kehidupan pengkontaminan tertahan pada bagian leher
a. Teori Abiogenesis (Generatio spontanea) botol, sehingga tidak mengkontaminasi kaldu.
Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak
ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. terjadi pertumbuhan mikroorganisme di
Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk dalamnya (kaldu jernih). Setelah itu labu
hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup. tersebut dimiringkan hingga air kaldu
b. Teori Biogenesis menyentuh bagian ujung pipa berbentuk
leher angsa. Setelah didiamkan beberapa
• Fransesco Redi (1626-1697) waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan
Melakukan percobaan dengan 3 botol yang banyak mengandung mikroorganisme.
masing-masing berisi daging. Perlakuan
yang diberikan pada botol pertama, yaitu Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan
ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan Redi, Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis
kain kasa, dan ketiga dibiarkan terbuka. tumbang dan muncullah teori biogenesis “Omne vivum
Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, ex ovo, omne ovum ex vivo” (setiap makhluk hidup
pada botol tertutup rapat tidak ditemukan berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk
belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan hidup).
beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan
terbuka membusuk dengan banyak belatung

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SISTEM KLASIFIKASI
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI - Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi-
fikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar
1. Manfaat Keanekaragaman dalam klasifikasi adalah spesies.
a. Mengetahui ciri-ciri spesies. - Penamaan spesies dilakukan Linnaeus meng-
b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi gunakan tata penamaan ganda (Binomial
manusia. nomenclature) sesuai dengan kode inter-
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk nasional yang benar.
hidup yang beragam. - Nama bagian depan menunjukkan genus,
d. Mengetahui sifat ketergantungan antara sedangkan nama bagian belakang sebagai
makhluk hidup. penunjuk spesies. Terkadang terdapat
penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga
2. Macam-macam Keanekaragaman tersebut dapat berarti menunjukkan varietas.
a. Keanekaragaman tingkat gen. Contoh: Oryza sativa var.IR64.
Menimbulakan variasi genetik antarindividu
Contoh penamaan:
dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64,
Hibiscus rosasinensis L
rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi,
Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies,
super toy, merah putih, dan sebagainya).
sedangkan huruf L dibelakang nama spesies
b. Keanekaragaman tingkat spesies.
menunjukkan nama penemu.
Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-
an antara satu spesies dengan yang lain.
Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele, 2. Urutan Takson dalam Klasifikasi
gurameh. Klasifikasi hewan: Klasifikasi tumbuhan:
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem. Kingdom Kingdom
Disebabkan oleh perbedaan komponen Filum Divisio
abiotik dan biotik penyusun ekosistem. Kelas Kelas
Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa Ordo Ordo
jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis. Familia Familia
Genus Genus
B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Spesies Spesies
- Klasifikasi merupakan upaya untuk mengelompok-
kan makhluk hidup secara sistematis berdasarkan 3. Perkembangan Sistem Klasifikasi
persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki. 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai
- Ilmu yang mempelajari klasifikasi adalah ilmu pertengahan tahun 1800).
taksonomi. Organisme dibedakan menjadi dua kelompok
- Metode penamaan obyek studi dalam klasifikasi besar yaitu: Plantae dan Animalia
disebut nomenclature. 2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).
1. Tahap-tahap Klasifikasi Pembagian ini berdasarkan cara makhluk
memperoleh nutrien:
1. Identifikasi
• Plantae (fotosintesis)
Identifikasi makhluk hidup yang memiliki
• Protista (sebagai deterotrof/mengurai
persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang
dan menyerap)
lain baik morfologi, anatomi, fisiologi maupun
• Animalia (sebagai organisme heterotrof
kromosomnya.
yang menelan makanan dalam bentuk
2. Pemberian nama
padat)
Dilakukan setelah terbentuk kelompok-
3. E. Chatton (1937)
kelompok makhluk hidup berdasarkan
Kelompok Eukariota dan Prokariota.
persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan
4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker
nama, dilakukan penyusunan klasifikasi.
(1969)).

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Monera (bakteri dan ganggang hijau biru), 3. Domaian Eukaria
Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia,
(jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta, plantae, fungi dan dunia protista.
dan Spermatophyta), dan Animalia
5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999- 4. Manfaat Klasifikasi
2002)). Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak
Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia, manfaat, di antaranya sebagai berikut.
dan Plantae. a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk
hidup.
Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk
dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai hidup.
berikut. c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan
1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup.
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.
2. Domain Arkhaea
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.

BAB 3 VIRUS DAN MONERA

A. VIRUS 2. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia

Virus merupakan agensia penginfeksi nonseluler a. Virus yang merugikan


yang sangat kecil (20 - 300 nm). Virus pada awalnya 1) Virus penyebab penyakit pada tumbuhan
ditemukan oleh A. Meyer seorang ilmuan Jerman Tobacco mosaic Virus (TMV) yaitu penyakit
yang mengamati mosaik pada daun tembakau yang bercak-bercak kuning pada tembakau, Beet
menyebabkan daun berbintik. Virus memiliki informasi Yellow Virus (BYV) yang dapat menyebabkan
genetik (DNA atau RNA saja). Informasi genetik tersebut penyakit pada tanaman aster, juga virus CVPD
diselubungi oleh protein disebut kapsid yang tersusun pada jeruk.
oleh kapsomer. Virus tidak memiliki protoplasma. Virus 2) Virus penyebab penyakit pada hewan
memiliki bentuk bervariasi seperti bulat, oval, bentuk Rhabdovirus yaitu virus penyebab rebies
T, dan bentuk batang. Virus dapat berkembang biak pada anjing, Polyma yaitu virus penyebab
dengan cara duplikasi. tumor pada hewan, NCD (New Castle Disease)
penyebab penyakit tetelo pada ayam.
1. Daur Hidup Virus 3) Virus penyebab penyakit pada manusia
Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase litik dan HIV (Human Imunodediency Virus) penyebab
lisogenik. penyakit AIDS, Virus Dengue penyebab
a. Litik penyakit demam berdarah, Paramyxovirus
- Adsorbsi (penempelan) penyebab penyakit campak.
- Penetrasi b. Peranan virus yang menguntungkan
- Penggabungan Kemampuan virus untuk menginfeksi bakteri
- Pembelahan (sebagai bakteriofag) dimanfaatkan dalam teknik
b. Lisogenik rekayasa genetika untuk menghasilkan produk
- Adsorbsi yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
- Penetrasi Selain itu, beberapa virus tertentu yang telah
- Replikasi (penggandaan) dilemahkan dapat dijadikan sebagai vaksin.
- Perakitan
- Fase Litik B. MONERA
Monera meliputi semua bakteri dan Cyanophyta (alga
hijau biru).

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


1. Bakteri 2) Konjugasi
Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan Pemindahan materi genetik dari satu bakteri
Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki ke bakteri lain menggunakan pili seks.
habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria 3) Transduksi
dapat ditemukan di berbagai habitat. Pemindahan materi genetik dari satu sel
a. Ciri-ciri bakteri bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.
1) Bersel tunggal. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan bakteri
diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar Keberadaan nutrien, CO2, O2, temperatur,
0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan
yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu
nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium menghambat pertumbuhan (seperti senyawa
fischellsoni (600 µm). antibiotik streptomisin, penisilin, dan sebagainya).
3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- f. Macam-macam bakteri
membran (kloroplas, mitokondria, membran Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri
inti). dibedakan menjadi:
4) Berperan sebagai dekomposer. 1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan
5) Dapat ditemukan di berbagai habitat sendiri dari senyawa anorganik.
(ubiquity). - Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-
6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah bagai sumber energi. Contoh: Cyano-
substrat menjadi produk yang dapat bacteria dan green sulfur bacteria)
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. - Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/
b. Penggolongan bakteri oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber
1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria). energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non-
2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria). photosynthetic bacteria.
3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria). 2) Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat
4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan makanan sendiri dari senyawa anorganik.
pengecatan gram).
5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri
pengecatan gram). dibedakan menjadi:
6) Spiroseta. 1) Bakteri Aerob
c. Struktur bakteri 2) Bakteri Anaerob
1) Terdapat dinding sel (tersusun dari peptidoglikan) g. Peranan bakteri bagi kehidupan
2) Ribosom 1) Peran positif bakteri
3) Membran sel - digunakan untuk menghasilkan produk-
4) Cadangan makanan produk yang bermanfaat bagi manusia
5) Sitoplasma (antibiotik, yogurt, keju, nata de coco),
6) DNA - membantu petani guna mempertahankan
d. Reproduksi bakteri kesuburan tanah,
Bakteri pada umunya berkembang biak dengan - membantu proses pembusukan dalam
cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner. colon dan dalam pembentukan vitamin
Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi K,
pada bakteri, melainkan berupa pemindahan - dapat digunakan sebagai pengendali hama.
materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain 2) Peran negatif bakteri
yang disebut paraseksual. Terdapat tiga macam Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit
paraseksual yaitu sebagai berikut. seperti:
1) Transformasi - Escericia coli  penyebab diare,
Pemindahan sedikit materi genetik (DNA) - Salmonella typosa  penyebab typus,
bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke - Shygella dysentriae  penyebab disentri,
sel lain melalui proses fisiologi yang kompleks.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


- Diplococcus pneumoniae  penyebab b. Reproduksi alga hijau-biru
radang paru-paru, Caranya:
- Mycobacterium leprae  penyebab 1) Pembelahan sel
penyakit lepra.
2) Fragmentasi
2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) c. Peran Alga Hijau-Biru
Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki mem- - Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar
bran inti sel (prokariotik) dan mampu melakukan berperan sebagai produsen bagi zooplankton,
fotosintesis. ikan–ikan kecil, dan udang.
- Beberapa spesies alga hijau-biru seperti
a. Ciri-ciri alga hijau-biru
Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis
• Warna biru kehijauan disebabkan oleh
dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis
pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga
tersebut dapat memfiksasi nitrogen bebas,
ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat
sehingga daerah perairan tersebut kaya akan
dan hitam (tergantung komposisi pigmen
unsur nitrogen.
yang dimiliki).
- Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat-
• Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki
kan sebagai sumber pangan (misalnya
ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik
Spirullina yang dikenal sebagai sumber
lain (berkisar antara 1-50 mikron).
makanan alernatif protein sel tunggal).
• Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler
(Chroococcus) maupun membentuk koloni
(Nostoc) dan filamen (Oscillatoria).
• Alga hijau-biru yang berbentuk filamen
memiliki bentuk sel khusus yang disebut
heterosista yang di dalamnya terdapat enzim
nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas
menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen).

BAB 4 PROTISTA

Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan
yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni) laut berpendar pada malam hari.
maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi • Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof.
menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan Contohnya:
jamur lendir. - Trypanosoma crusi  anemia,
- Trypanosoma gambiense  penyebab
A. PROTOZOA penyakit tidur,
- Leismania donovani  penyakit kalaazar.
Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan.
Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis, 2. Cilliata (Cilliophora)
mampu membentuk kista, pada umunya tidak Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat
memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya
berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya:
Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa Paramecium.
diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.
3. Rhizopoda (Sarcodina)
1. Flagellata (Mastigophora) Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas
Memiliki alat gerak berupa flagela. atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau
• Phytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa
pun perairan tawar, berklorofil, autotrof. organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya:

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni  Volvox (dapat
bergerak) dan Hydrodictyon,
4. Sporozoa - Chlorophyta bentuk benang  Spyrogyra dan
Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit, Oedogonium),
- Chlorophyta berbentuk lembaran  Ulva dan Chara.
bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya:
- Plasmodium vivax  malaria tertiana (2 x 24jam),
2. Phaeophyta (Alga Cokelat)
- Plasmodium malaria  malaria quartana (3 x 24 jam),
- Plasmodium falciparum  malaria tropika (tidak Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
menentu), Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu
- Plasmodium ovale  malaria ovale (gejala menyerupai rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang
malaria tertiana). menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang
biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan
Perkembangbiakan Plasmodium sp.:
generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada
a. Secara Vegetatif konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di
Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses ujung lembaran fertil)
membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/
manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora 3. Chrysophyta (Algae Keemasan)
(berlangsung dalam tubuh inang/manusia). Bersifat uniseluler (misalnya Navicula) maupun multi-
b. Secara Generatif seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare-
Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat
tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai
jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel ditoplankton).
gamet betina (makrogamet).
4. Rhodophyta (Algae Merah)
B. ALGAE Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang
maupun lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan
Algae merupakan jenis protista yang menyerupai
yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan
tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis
algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar
Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler
maupun laut (zona dalam), tidak memiliki alat gerak,
maupun multiseluler, berhabitat di tempat basah/
berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan
berair, memiliki klorofil dan pigmen tambahan lain,
betina yang nantinya membentuk individu diploid (2n).
mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan
Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk
bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang
agar-agar).
dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.

1. Chlorophyta (Alga Hijau) C . JAMUR LENDIR/SLIME MOLDS


Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat Protista yang menyerupai jamur. Memiliki fase
uniseluler maupun multiseluler, pada umumnya asimilatif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium
berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau (fase bergerak dan merayap). Jamur lendir akan
hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami
bentos). Bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) kariogami  meiosis) apabila saat fase plasmodium
dan generatif (konjugasi). Macam-macam: telah mengering dan membetuk kotak spora yang
- Chlorophyta bersel satu  Euglena (dapat bergerak) menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk,
dan Chlorella), dua plasma dari spora mengalami peleburan dan

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


menghasilkan zigot. Contohnya: Physarium polycephalum.
BAB 5 JAMUR/FUNGI
Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping),
- tidak memiliki klorofil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza
- bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus).
dan saprobe (pengurai),
- fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler 3. Zygomycotina
dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang • Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel dari
membentuk miselium, bahan kitin.
- fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saprofit.
cahaya matahari, dan cenderung asam, • Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi
- perkembangbiakan fungi dapat secara seksual sporangium disebut zigosporangium yang di
(dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora) dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang
dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah menghasilkan dua macam zigospora (n).
diri, fragmentasi, dan dengan konidium). Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora
Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut. pada sporangium yang berada di hifa aerial.

1. Ascomycotina 4. Deuteromycotina
• Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi
seksual di dalam aski menyerupai kantung. seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual
• Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu konidia.
multiseluler (membentuk miselium bersekat  • Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman).
seperti Penicilium). • Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam
• Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu pembuatan kecap).
dengan membentuk konidia (spora vegetatif),
Manfaat Fungi
pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi
antara dua gametangia menghasilkan zigot Fungi yang menguntungkan manusia.
(2n)  membesar menjadi askus (di dalamnya a. Aspergilus oryzae  membuat tempe.
terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) b. Aspergillus wentii membuat kecap.
yang merupakan spora generatif). Reproduksi c. Neurospora sitophila membuat keju.
d. Saccharomyces cerevisiae roti.
seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi
e. Volvariela polytricadapat dimakan.
pada Ascomycota bersel satu seperti khamir f. Rhizopus nigricans penghasil asam fumarat.
Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota g. Penicillium notatum & P. chryzogenum  antibiotik
multiseluler, askospora yang merupakan spora penisilin.
generatif dibentuk pada ujung hifa. Fungi yang merugikan manusia.
a. Aspergillus niger  penyebab penyakit otomikosis pada
2. Basidiomycota
manusia.
• Merupakan fungi yang berbentuk seperti b. Phytoptora infestans  parasit pada kentang.
gada, bagian bawah tudung sebagai tempat c. Pucinia graminis parasit pada tanaman gandum.
terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa
generatif yang berinti dua/dikariotik). LICHEN
• Hidup sebagai saprofit. Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana,
• Reproduksi secara seksual dengan membentuk maupun organisme individual. Lichen merupakan
tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme
dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler maupun
seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa
dengan pembentukan spora vegetatif yaitu fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen
konidia. berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan
• Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu soredium.
inti bersifat haploid.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 6 PLANTAE
Merupakan organisme multiseluler, autotrof, •
Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah
bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler (putik).
dan nonvaskuler. • Terjadi pembuahan ganda:
Peleburan inti generatif + ovum  embrio
Plantae Spermatophyta Angiospermae (lembaga)
Monokotyledone Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga
Dykotyledone sekunder  calon endosperma (berfungsi se-
bagai cadangan makanan saat perkecambahan)
Gymnospermae Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan
Bryophyta relatif singkat.
• Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas
Pteridophyta yaitu:
- Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).
A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) - Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil.
Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai
alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta: Monokotil Dikotil

a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio. Pertulangan daun berbentuk sejajar Pertulangan daun menyirip dan
dan melengkung. menjari.
b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar,
Kotiledon pada setiap biji terdapat Kotiledon pada setiap biji terdapat
batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ 1 buah. 2 buah.
tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang
Terdapat koleorhiza batang lembaga Tidak terdapat koleorhiza batang
kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim. (koleoptil) sebagai pelindung ujung lembaga.
c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah. akar dan batang lembaga.

d. Sporofit merupakan tanaman utama dan gametofit Memiliki kaliptra (tudung akar). Tidak memiliki.
pada spermatophyte mengalami reduksi. Tidak memiliki kambium pada akar Memiliki kambium.
dan batang.

Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu Perakaran sistem akar serabut. Perakaran sistem akar tunggang.
Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah Akar dan batang tidak dapat Dapat tumbuh membesar.
tumbuh membesar.
sebagai berikut.

1. Gymnospermae B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)


• Berbiji terbuka. Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar ,
• Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan
(misalnya daun pinus). tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.
• Batang dan akar berkambium. Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris
• Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan (xilem dikelilingi floem). Daun terdapat yang kecil
serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil. (mikrofil) dan yang besar (makrofil). Tumbuhan paku
• Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan dibagi menjadi 4 kelas:Pailophytinae, Equisetinae,
batang belum menyatu dengan sempurna. Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang
• Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 golongan:
pembuahan dan penyerbukan cukup lama. 1. Paku homospor (menghasilkan spora yang memilki
Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas persamaan bentuk dan fungsi).
rumphii (pakis haji), Pinus sp. Misal: Lycopodium sp.
2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang
2. Angiospermae
memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi).
• Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp.
kelopak, mahkota, benang sari dan putik).

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya).
Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil
Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda)
gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora).
Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan
Protalium (n) berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu,
daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum
Antheridium (n) Arkhegonium (n) memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem).
Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis
Spermatozoid (n) Ovum (n) (pergiliran keturunan). Berkembang biak secara
vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan generatif
Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada
Tumbuhan paku (2n) lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan
serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri).
Sporangium
Spora (n)
Sel induk spora
Protonema
Meiosis
Tumbuhan lumut (n)
Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus
Antheridium (n) Arkhegonium (n)
yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku
bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-
Spermatozoid (n) Ovum (n)
runan).

- Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga
Zigot (2n)
menghasilkan zigot.
- Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku hingga
Sporogonium (2n)
menghasilkan spora.
Sel induk spora (2n)

Meiosis

BAB 7 ANIMALIA
Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti
vertebrata. duri (spikula).
• Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal.
• Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Porifera (Hewan Berpori) a. Calcarea
• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon
endoderm). sp.
• Bersel banyak, radial simetris. b. Hexactinellida
• Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh:
yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada Pheronema sp.
ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum. c. Demospongia
Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari
serabut sponging dengan rangka berupa duri.
Contoh: Spongilla sp.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


2. Coelenterata (Hewan Berongga) Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang
• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
endoderm). duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika),
• Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.
rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler).
5. Annelida (cacing gelang)
• Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan
knidoblas dan nematokis. Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen,
• Tubuh berbentuk polip atau medusa. triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara
• Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk. seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina,
• Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan
dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi
2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa. menjadi:
• Coelenterata belum memiliki alat peredaran a. Polychaeta
darah, pernafasan dan ekskresi. Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-
• Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi: podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing
a. Hydrozoa wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. b. Oligochaeta
Contoh: Hydra sp. Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki
b. Scypozoa parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus
Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa. terrestris (cacing tanah).
Contoh: Aurelia sp. c. Hirudinea
c. Anthozoa Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis
Contoh: Fungia sp. (lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).
d. Ctenophora
Contoh: Pleurobranchia. 6. Echinodermata
3. Plathyhelminthes (cacing pipih) Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh
epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,
Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu: memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan
a. Tubelaria pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi
Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan
Contoh: Planaria sp. bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi:
b. Trematoda a. Asteroidea (bintang laut)
Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.
di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan. Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).
Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis, b. Ophiuroidea (bintang ular)
Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp. Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-
c. Cestoda (cacing pita) ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala ular).
(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait c. Holothuroidea (teripang)
(rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan
pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T. tidak berduri. Contoh: Holothuria sp.
saginata, Diphyllobotrium latum, dsb.
d. Crinoidea (lili laut)
Tubuh menyerupai tumbuhan lili.
4. Nemathelmynthes (cacing gilig)
Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut).
Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm, e. Echinoidea (landak laut)
mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.
(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan Contoh: Diadema saxtile (bulu babi).
perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi
berupa protonefridia.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


7. Mollusca d. Insecta
Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut,
simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada
cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan
fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas: sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap
dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota
a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata
(tak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis).
Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang,
Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan
cangkang tersusun dari 3 lapisan.
Endopterygota.
b. Cephalopoda
a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo
Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak
• Hemiptera (walang sangit)
memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.), memiliki
• Homoptera (bersayap sama; contoh:
kantung tinta untuk perlindungan diri. Contoh
wereng)
Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita).
• Orthoptera (belalang, kecoa)
c. Gastropoda • Isoptera
Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo
cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achatina • Diptera (sayap sepasang; contoh:
fulica (berkicot) dan Lymnaea sp. nyamuk, lalat,)
• Hymenoptera (sayap selaput; lebah
8. Arthropoda
madu)
Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Siphonoptera (kutu manusia)
(thoraks), dan perut (abdomen), triploblastik, rangka • Coeloptera (sayap tebal dan keras;
luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang)
fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan • Lepidoptera (ngengat)
disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 • Neuroptera (undur-undur)
kelas:
a. Crustacea B. VERTEBRATA
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi
kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata,
mata majemuk, reproduksi seksual dengan Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang
fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. belakang). Subfilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas
(udang). yaitu:
b. Myriapoda
Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak 1. Chondrichtyes
memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung
setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala,
Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki
(tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh penutup. Contoh: ikan pari dan hiu.
gilig, contoh: keluwing).
2. Osteichthyes
c. Arachnoidea
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup
abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui
dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik,
ordo. berdarah dingin tetapi suhu badan tidak dipengaruhi
- Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut.
atau kalajengking.
3. Agnatha
- Arachnoida.Contoh: Mastigopractus
giganteus atau laba-laba raksasa. Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan
- Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip
dan Trobikula akamushi atau tungau. tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh:
belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang,
Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik
air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, bermodifikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm
bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru,
dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi
dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah
dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang tidak berinti, otak sudah berkembang dengan baik,
biak dengan bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: fertilisasi internal.
kodok, katak. Contoh: kucing, kancil, monyet.

5. Reptilia 7. Aves
Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat
dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak
yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu
berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta tubuh tetap, fertilisasi secara internal, jantung 2
pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna,
merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa
serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. (pada burung-burung yang terbang), testis sepasang
Contoh: kadal, biawak, iguana. berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang
berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri
6. Mamalia dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara.
Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul.
kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak

BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

A. PERTUMBUHAN TUMBUHAN a. Dermatogen (lapisan terluar)  membentuk


epidermis.
b. Periblem (lapisan tengah)  membentuk
1. Pertumbuhan Primer
korteks.
Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas jaringan c. Plerom (lapisan dalam)  membentuk stele
meristem yang aktif membelah. (silinder pusat).
a. Pembelahan sel: terjadi pada bagian titik
tumbuh akar dan batang serta pada jaringan Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik
kambium (bersifat meristematik). tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian.
b. Pembentangan sel: sel pada bagian meristem a. Bagian tunika: terdiri beberapa lapis sel pada
primer akar dan batang setelah mengalami bagian terluar akar yang aktif membelah
pembelahan secara apikal, akan mengalami sehingga ujung akar akan bertambah luas.
pemanjangan yang mengakibatkan pertam- b. Bagian korpus: terdiri dari beberapa lapis sel
bahan panjang akar dan batang. pada bagian dalam dan aktif membelah ke
c. Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pe- segala arah.
manjangan dan pendewasaan, sel akan
mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk Pada tumbuhan monokotil, pertumbuhan primer
lain). juga terjadi pada meristem interkalar yang
terdapat di buku-buku batang.Contoh: pohon
Berdasarkan teori Histogen dari Hasnstein, titik kelapa dan bambu.
tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi
menjadi tiga.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


2. Pertumbuhan Sekunder C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan
kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperti
meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah.
mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan
bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio
untuk pertumbuhan sekunder: dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan
a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada putik bunga.
sekunder (kayu) dan floem.
b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN
ke luar membentuk felem dan ke dalam
membentuk feloderm. Kambium interfasis
1. Perkembangan Embrio
juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder
untuk membentuk jari- jari empulur. Fertilisasi  Zigot  Morula (zigot yang
membelah secara terus menerus membentuk
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI bola sel padat) Blastula (Setelah di dalam
PERTUMBUHAN TUMBUHAN morula terbentuk rongga yang penuh cairan) 
Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm,
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: dan mesoderm)  mengalami diferensiasi serta
a. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal. organogenesis.
b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban,
derajat keasaman tanah (pH). 2. Perkembangan Fase Pascaembrionik
Setelah terbentuk organ dan sistem organ,
Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya kemudian berkembang menjadi individu dewasa.
penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa
sintetik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan mengalami proses metamorfosis (perubahan
fungsinya adalah sebagai berikut. bentuk menuju dewasa).
a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi:
an akar, fototropisme dan geotropisme, per- a. Metamorfosis sempurna (Holometabola)
kembangan buah, serta dominansi apikal. Telurlarva pupa imago (dewasa)
b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu.
antidominansi apikal. b. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimeta-
c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, aktivitas bola)
kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- Telur  nymphaimago
nya, meningkatkan pembelahan sel. Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik.
d. Etilen: memicu pemasakan buah, pengguguran c. Ametabola
daun. Telur  imago (dewasa)
e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat Pada katak perubahan telur yang
pertumbuhan saat kondisi lingkungan tidak dibuahi menjadi kecebong disebut:
memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara: prometamorfosis.
- mempertahankan dormansi,
- menghambat pertumbuhan,
- menutup stomata.
f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi:
- Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar
- Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang
- Filokalin: merangsang pertumbuhan daun
- Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 9 SEL DAN JARINGAN

A. SEL b. Model mosaik fluida (1970) (digunakan hingga


saat ini)
Membran sel tersusun dari komponen protein, lipid
1. Bagian-bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya bilayer, dan karbohidrat.
Sel merupakan kesatuan unit terkecil yang bersifat
fungsional bagi makhluk hidup. Pada umumnya sel (sel 3. Perbedaan Sel Eukariotik (Plantae, Animalia, dan
eukariotik) terdiri dari bagian-bagian berikut ini. Fungi) dengan Prokariotik (Bakteri)
a. Inti sel (nucleus): tersusun dari asam nukleat, Eukariotik Prokariotik
protein, dan lipid (pada membran nukleus).
Memiliki membran inti sel. Tidak memiliki membran inti.
b. Membran sel: tersusun dari lipid dan protein, Materi genetik terkumpul pada
berfungsi untuk pertahanan sel dari lingkungan zona yang menyerupai inti,
eksternal, memberikan bentuk sel, mengatur yaitu: nukleoid.
transport lintas membran, dan sebagainya. Memiliki organela-orgenela Tidak memiliki.
c. Dinding sel: tersusun dari lignin, pektin, dan seperti retikulum endoplasma,
selulose, berfungsi untuk pertahanan sel dari badan golgi, mitokondria.
lingkungan eksoternal, memberikan bentuk dan Terdapat beberapa sel yang Tidak memiliki flagela, tetapi
menguatkan sel, dan sebagainya. memiliki alat gerak berupa alat gerak berupa silia (pada
flagela. beberapa prokariotik).
d. Sitoplasma: cairan yang terdapat di dalam sel.
Berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi 4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
kimiawi yang terdapat di dalam sel.
e. Ribosom: berfungsi sebagai tempat sintesis Hewan Tumbuhan
protein. Secara struktural, ribosom dapat terikat Tidak memiliki dinding sel, hanya Memiliki dinding sel dan membran
membran sel. sel.
dengan retikulum endoplasma dan dapat bebas
Tidak memiliki plastida. Memiliki plastida.
pada sitoplasma.
f. Retikulum endoplasma: organel sel yang Memiliki sentrosom. Tidak memiliki.

berupa jaringan tubula (jalinan rongga-rongga) Mempunyai lisosom. Tidak memiliki.


dan gelembung membran (sisterne), berfungsi Timbunan zat makanan berupa Timbunan zat makanan berupa pati.
glikogen (gula otot).
sebagai tempat sintesis protein, sintesis hormon
steroid, dan pengangkutan zat. Secara struktural,
retikulum endoplasma dibagi menjadi dua jenis,
yaitu RE kasar (terdapat ribosom pada permukaan B. JARINGAN
sitoplasmiknya)dan halus (tidak terdapat ribosom).
g. Lisosom: merupakan kantung yang berisi enzim 1. Jaringan Hewan
hidrolitik yang digunakan sel untuk mencerna Jaringan merupakan kesatuan sel yang memiliki bentuk
makromolekul. dan fungsi yang sama. Jaringan pada manusia dan
h. Mitokondria: organel sel yang berbentuk lonjong, hewan dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut.
dibungkus oleh membran luar dan dalam (sebagai a. Jaringan Epitel
matriks mitokondria), berfungsi sebagai tempat Jaringan yang menutupi tubuh (baik dalam maupun
sintesis ATP (energi). luar) serta melindungi tubuh dari pengaruh buruk
i. Sentriol: berfungsi saat pembelahan sel. faktor eksternal. Jaringan epitel berfungsi sebagai
j. Badan golgi: berbentuk seperti kantung-kantung pelindung (epitel pada kulit), sekresi (pada sel-sel
pipih bertumpuk-tumpuk, berfungsi untuk sekresi epitelium rongga mulut), dan juga penyerapan
dan ekskresi sel. (pada usus). Macam–macam jaringan epitel:
2. Membran Sel 1) Berdasarkan Bentuk
- Epitelium pipih selapis (pada epitel
Model membran sel diusulkan oleh:
alveolus) dan berlapis banyak (epitel
a. Davson-Danielli (1935): menyerupai sandwich
rongga mulut).
bilayer fosfolipid di antara dua lapisan protein.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


- Epitelium kubus selapis (epitel pada a. Jaringan meristem
indung telur) dan berlapis banyak (epitel 1) Promeristem: jaringan meristem yang telah
pada kelenjar minyak dan keringat) ada sejak tumbuhan pada fase embrional.
- Epitelium silinder selapis (epitel pada 2) Meristem primer: jaringan meristem
usus dan lambung), berlapis banyak pada tumbuhan dewasa yang masih aktif
(epitel pada langit-langit), silinder selapis membelah, terdapat pada titik tumbuh,
bersilia (epitel pada saluran ekskresi, menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi.
pernafasan, dan saluran reproduksi). 3) Meristem sekunder: merupakan jaringan
2) Berdasarkan Fungsi meristem yang berasal dari meristem primer,
Epitel pelindung, epitelium kelenjar, epitelium menyebabkan tumbuhan menjadi besar,
absorpsi, dan epitelium sensori. terdapat pada kambium.
b. Jaringan Otot b. Jaringan dewasa (permanen)
- Otot polos: inti satu di tengah, sel berujung 1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung):
runcing, bekerja di luar kesadaran, reaksinya terdapat di seluruh permukaan tubuh,
lambat, tidak cepat lelah (pada saluran berfungsi sebagai pelindung.
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran 2) Jaringan perenkim (jaringan dasar): terdapat
pernafasan). hampir di semua bagian tubuh, berdasarkan
- Otot lurik: berinti banyak di bagian tepi sel, fungsinya dibagi menjadi parenkim untuk
bekerja sesuai kehendak, reaksinya cepat, fotosintesis, penyimpan udara, dan penyim-
cepat lelah (terdapat pada rangka). pan cadangan makanan.
- Otot jantung: inti berada di tengah, reaksi 3) Jaringan penyokong: terdapat dua macam
lambat, tahan kelelahan, bekerja di luar jaringan penyokong yaitu sklerenkim (sel
kesadaran, serabut bercabang (terdapat di bersifat mati, keras, penebalan dari lignin)
dinding jantung). dan kolenkim (sel bersifat hidup, lentur,
c. Jaringan Saraf dinding sel mengalami penebalan selulosa).
Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron). 4) Jaringan pengangkut: terdiri dari xilem (peng-
Neuron terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit. angkut mineral dari akar ke daun) dan floem
(pengangkut fotosintat dari daun ke seluruh
d. Jaringan Ikat
tubuh).
Terdapat beberapa jaringan ikat di dalam tubuh,
yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat,
jaringan lemak, jaringan tulang rawan (tulang Organ Tumbuhan
rawan hialin, fibrosis, dan elastis), jaringan tulang, Organ pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua
dan jaringan darah serta limpa. yaitu organ nutritif dan organ reproduksi.
a. Organ nutritif
Organ dan Sistem Organ
Merupakan organ-organ yang berkaitan dengan
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling pembentukan makanan. Terdiri dari akar, batang,
bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. dan daun.
Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi organ 1) Akar
dalam (jantung, ginjal, usus, hati, dan paru-paru) dan Berfungsi:
organ luar (mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki). - menyerap air dan unsur hara,
Organ-organ di dalam tubuh saling bekerja sama untuk - menyimpan cadangan makanan,
melakukan fungsi pada sistem tertentu. Misalnya - memperkokoh tumbuhan,
pada sistem pencernaan, terdiri dari organ-organ - sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
pencernaan, yaitu usus, ginjal, hati, dan lambung. Struktur akar tersusun atas epidermis,
korteks, dan silinder pusat (stele). Tipe
2. Jaringan Tumbuhan
perakaran: serabut (Monokotil & Pteridofita),
Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dibedakan tunggang (Dikotil dan Gimnospermae).
menjadi dua yaitu jaringan meristem (sel-selnya masih 2) Batang
aktif membelah) dan jaringan dewasa (permanen, Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks,
jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


pada batang yaitu kolateral terbuka (pada 3) Daun
Dikotil dan Gimnospermae) dan kolateral Berfungsi sebagai:
tertutup (Monokotil). Jaringan penyusun - tempat fotosintesis,
batang yaitu sebagai berikut. - alat reproduksi vegetatif,
- Jaringan primer - tempat penyimpan bahan makanan,
Monokotil: epidermis, berkas pembuluh, - alat untuk transpirasi.
empulur, dan sklerenkim. Struktur dalam daun terdiri dari epidermis
Dikotil: epidermis, korteks, xilem, floem, atas dan bawah, mesofil (pada Dikotil terdiri
dan kambium pembuluh. dari jaringan palisade dan spons), berkas
- Jaringan sekunder pengangkut (xylem dan floem), dan stomata.
Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu b. Organ reproduktif
floem sekunder, xylem sekunder, dan Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu bunga
kambium gabus. sebagai alat pembentuk sel kelamin (bunga
lengkap dan tak lengkap), buah dan biji.

BAB 10 METABOLISME
Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh 1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi
enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari: enzim, makin tinggi kerja enzim.
a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole- 2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah konsentrasi
kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih substrat, makin tinggi kerja enzim.
sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi. 3. Derajat keasaman (pH).
b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul 4. Temperatur.
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih 5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan
sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan inhibitor, makin rendah kerja enzim.
energi.
B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB
A. ENZIM Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa
Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik organik secara terarah yang menghasilkan energi
sehingga mampu mengubah substrat menjadi produk untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh
tertentu.Sifat-sifat enzim: makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan
1. Merupakan protein. respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular.
2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat substrat Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
berkombinasi dengan enzim. a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan
3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi sebagai
energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir.
reaksi). b. Respirasi anaerob: respirasi yang tidak membu-
4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima
cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa-
5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat
6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, (SO42-), karbonat (CO32-), piruvat, asetaldehid.
satu substrat.
7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap:
‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi 1. Glikolisis
dengan adanya aktivator.
8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu. • Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa
berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2
molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3).

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat C. FOTOSINTESIS
menggunakan 2 ATP.
Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan
• Terjadi di dalam sitoplasma.
anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas.
• Berlangsung secara anaerob.
(Cahaya, kloroplas)
• Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH
nCO2 + n H2O (CH2O)n + n O2
untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP). Karbondioksida Air Glukosa Oksigen

2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat


Fotosintesis bukanlah merupakan tahap tunggal,
• Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3)
melainkan dua tahap yang masing-masing memiliki
menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2).
banyak langkah.
• Berlangsung pada matriks mitokondria.
Tahap fotosintesis yaitu sebagai berikut.
• Menghasilkan 1 NADH, CO2, dan 1 Asetil-KoA
untuk setiap pengubahan molekul Asam Piruvat 1. Reaksi Terang
(Total dihasilkan 2 Asetil KoA, karena Asam Piruvat • Terjadi di tilakoid dalam kloroplas.
yang diubah sebanyak 2 mol). • Terjadi proses fotolisis air, sehingga reaksi
3. Siklus Krebs terang menghasilkan O2.
• Reaksi ini membutuhkan cahaya untuk
• Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) yang dihasilkan
menghasilkan energi berupa ATP (melalui
dari dekarboksilasi oksidatif diubah menjadi CO2
proses fosforilasi pada ADP) dan NADPH (hasil
(senyawa berkarbon 1).
reduksi dari NADP+).
• Berlangsung pada matriks mitokondria.
• Setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
FADH, 3 NADH (1 FADH= 2 ATP), dan 2 CO2. • Terjadi di stroma dalam kloroplas.
4. Transfer Elektron • Reaksi diawali dengan pengikatan (fiksasi)
CO2 ke dalam senyawa organik pada kloroplas
• Melalui rantai respirasi, elektron/hidrogen dari
kemudian CO2 direduksi menjadi karbohidrat.
NADH dan FADH yang dihasilkan dari glikolisis,
Proses reduksi dilakukan oleh NADPH yang
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs,
memperoleh elektron hasil reaksi terang.
dilepaskan dan diterima oleh O2 sebagai penerima
elektron terakhir, sehingga terbentuk H2O dan H2O CO2
energi (ATP) secara bertahap.
Cahaya
• NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi
(reduktor) yang menghasilkan elektron/ ion NADP-
ADP
hidrogen. +P i
Reaksi Siklus
• Reaksi ini terjadi pada membran dalam (matriks) Terang Calvin
mitokondria. ATP
• Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, NADPH
sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan
2 ATP
O2 CH2O
(gula)
Total energi yang dihasilkan untuk setiap pemecahan
(oksidasi) satu molekul glukosa pada sel prokariotik
yaitu:
1. Glikolisis : 8 ATP
2. Dekarboksilasi oksidatif: 6 ATP (2 NADH)
3. Siklus krebs: 24 ATP
Jumlah: 38 ATP
Pada sel eukariotik dihasilkan 36 ATP karena transport
2 NADH ke dalam matriks mitokondria membutuhkan
energi sebesar 2 ATP.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 11 SISTEM GERAK

A. RANGKA 3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar


Fungsi rangka adalah sebagai berikut. lengan depan pada siku (satu gerakan
- Penyokong dan pemberi bentuk tubuh. berputar).
- Sebagai tempat perlekatan otot . 4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari.
- Pelindung organ-organ dalam yang lunak. c. Amfiartrosis
- Tempat pembentukan sel darah merah dan sel Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak.
darah putih. Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan
- Tempat penimbunan mineral dalam tubuh. tulang punggung.

B. TULANG
1. Bagian Rangka
Tulang penyusun rangka terdiri dari:
Rangka manusia terdiri dari: 1. Tulang rawan (kartilago)
a. Bagian aksial berfungsi untuk: Tulang rawan bersifat elastis, matriks tulang berupa
- memberikan sumbu topangan untuk tubuh kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas.
tegak (bipedal), Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis,
- mengelilingi dan melindungi otak, sumsum dan fibrosa.
tulang belakang, paru-paru dan jantung. 2. Tulang keras (osteon)
Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang
bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk, mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel
tulang dada, tulang panggul, tulang belakang). osteoblas.
b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda-
lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota kan menjadi:
gerak (tulang tangan dan kaki). 1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak),
2. Persendian pada Rangka Manusia 2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang
kering), dan
Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:
3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan
a. Sinartrosis tangan).
Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi: 4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan
1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang tulang belakang)
rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk
dengan tulang dada Kelainan pada Tulang
2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- - Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti
nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang
b. Diartrosis salah).
Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis - Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke
dibagi menjadi: depan
1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang - Kifosis: tulang punggung membungkuk.
lengan atas yang berhubungan dengan - Fraktura: tulang mengalami keretakan.
pundak; tulang paha berhubungan dengan - Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga
tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan suplai makanan terhenti.
terjadinya pergerakan untuk memutar lengan - Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga
dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam pergerakan sendi terhambat.
beberapa sumbu. - Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi
2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri).
dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi
pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu
arah).

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


C. OTOT otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril.
Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin
Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat
(filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur
menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot
dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. Pada saat
dapat bekerja secara:
otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer
1. Sinergis (searah) tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi
Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak
oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah memendek karena filamen aktin dan myosin saling
2. Antagonis (berlawanan) meluncur di atas satu sama lain.
Macam gerak antagonis, yaitu: Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya
- abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh
dekatkan lengan dari tubuh, tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam
- fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang terlepas, akan
membengkokkan lengan, membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara
- pronator-supinator: gerakan menelungkup sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan
dan mengadahkan telapak tangan, filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin
- depresor-elevator: menurunkan dan meng- (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan
angkat lengan ke atas. sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot
untuk bergerak.
Mekanisme Gerak Otot
Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel

BAB 12 SISTEM SIRKULASI DAN DIGESTI

A. SISTEM SIRKULASI - kapiler (merupakan cabang arteri, pembuluh


Sistem sirkulasi pada dasarnya merupakan pengaturan mikroskopis dengan dinding tipis dan berpori),
transport darah di dalam tubuh. Sistem sirkulasi terbagi dan
menjadi 2, yaitu: - vena (mengembalikan darah ke jantung).
1. Sistem sirkualsi terbuka c. Darah
Darah menggenangi organ internal secara Merupakan cairan yang beredar di dalam
langsung, tanpa melalui pembuluh darah, sehingga pembuluh darah yang terdiri dari:
darah juga bercampur dengan cairan interstitial. 1) sel-sel darah (terdiri dari eritrosit untuk
mengangkut oksigen dan CO2; sel darah
2. Sistem sirkulasi tertutup (sistem kardiovaskuler) putih leukosit untuk pertahanan tubuh, dan
Darah ditransport melalui pembuluh darah dan trombosit sebagai pembeku darah),
terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya 2) plasma darah, serum darah, dan faktor-faktor
pada manusia dan vetebrata lain.
Komponen sistem kardiovaskuler, yaitu jantung,
pembuluh darah, dan darah. Darah berfungsi untuk mengangkut nutrien,
a. Jantung senyawa-senyawa sisa metabolisme, oksigen,
Jantung terdapat di dalam rongga dada, memiliki hormon, mengatur keseimbangan pH dalam
bilik yang menerima darah yang kembali ke tubuh, serta sebagai pertahanan tubuh.
jantung dan serambi (sinister) yang memompakan Skema Sirkulasi Darah pada Manusia
darah keluar dari jantung.
Darah dari seluruh tubuh  vena cava superior dan
b. Pembuluh darah inferior  serambi kanan  bilik kanan  arteri
Pembuluh darah terdiri dari: pulmonalis  paru-paru  darah bersih dari paru-
- arteri (membawa darah dari jantung menuju paru  vena pulmonalis  serambi kiri  bilik kiri 
organ-organ di seluruh tubuh), aorta  seluruh tubuh  darah dari seluruh tubuh

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Sistem Sirkulasi pada Hewan nantinya akan dicerna lagi setelah mencapai usus
1. Pada serangga dan artropoda: sistem tertutup. oleh enzim erepsin menjadi asam amino. Selain itu
2. Ikan: sistem tertutup dan merupakan sirkulasi juga terdapat enzim-enzim dalam usus dua belas jari
tunggal, jantung terdiri dari 1 bilik dan 1 serambi. yang mencerna protein seperti tripsin, kimotripsin,
3. Reptil dan burung: sistem peredaran darah ganda karboksipeptidase (memecah asam amino satu per-
(darah dipompa dua kali di kapiler pada paru-paru satu), dan aminopeptidase.
atau kulit setelah kehilangan tekanannya untuk Asam amino dibagi menjadi dua.
memastikan aliran darah yang kuat ke otak, otot, a. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang
dan organ-organ lain), jantung memiliki 2 serambi tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan didapatkan
dan 2 bilik. dengan cara mengkonsumsi bahan makanan.
4. Katak: peredaran darah ganda, jantung memiliki 2 b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang
serambi dan 1 bilik. dapat dibentuk oleh tubuh.
Setiap 1 gram pencernaan protein, dihasilkan energi
B. SISTEM PENCERNAAN sebesar 4,1 kalori.
Fungsi protein adalah:
Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menjaga
a. sebagai zat pembangun tubuh,
keseimbangan dan berlangsungya proses metabolisme
b. pembentuk hormon,
di dalam tubuh. Komponen-komponen zat makanan
c. sumber energi.
yang dibutuhkan meliputi:
3. Lemak
1. Karbohidrat
- Lemak merupakan makromolekul yang tersusun
Karbohidrat merupakan kompleks senyawa yang
dari asam lemak dan gliserol, serta merupakan zat
tersusun dari molekul gula, terdiri dari unsur C, H, dan
makanan yang menghasilkan kalori paling besar
O. Karbohidrat dibagi menjadi:
yaitu 9,3 gram untuk setiap kalorinya.
- polisakarida (tersusun dari 2 molekul gula atau
- Lemak dicerna dalam usus dua belas jari oleh
lebih, misalnya: selulosa, pektin, lignin),
enzim lipase atau steapsin sehingga lemak
- disakarida (tersusun dari 2 molekul gula, misalnya
mengalami emulsi kemudian pecah menjadi asam
sukrosa, laktosa, dan maltosa), dan
lemak dan gliserol.
- monosakarida (tersusun dari 1 molekul gula,
misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa). Fungsi lemak adalah:
a. sebagai sumber energi,
Karbohidrat dicerna sejak memasuki mulut oleh b. pelarut vitamin A, D, E, dan K,
enzim amilase pada ludah (saliva), sehingga menjadi c. bahan untuk pembentukan hormon-hormon yang
kompleks senyawa gula yang lebih sederhana. mengandung gugus lemak.
Kemudian senyawa-senyawa tersebut dicerna lagi
4. Vitamin
oleh enzim amilase pankreas menjadi karbohidrat
- Merupakan senyawa organik yang berfungsi
sederhana seperti maltosa. Kemudian enzim maltase
sebagai koenzim (kofaktor organik) untuk kinerja
mencerna maltosa menjadi glukosa. Hasil pemecahan
enzim-enzim di dalam tubuh.
karbohidrat diserap di usus halus. Kadar glukosa
- Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi
dalam darah harus normal, apabila berlebihan dapat
menjadi vitamin yang larut air (B dan C) dan
menyebabkan hiperglikemia (pada penderita diabetes
vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).
melitus), sedangkan bila kurang disebut hipoglikemia.
5. Air
2. Protein
Air merupakan pelarut universal yang berfungsi
- Protein merupakan makromolekul yang tersusun
sebagai medium reaksi-reaksi yang terjadi di dalam
dari asam amino-asam amino yang terhubungkan
tubuh. Selain itu air juga berfungsi untuk memelihara
dengan ikatan peptida.
keseimbangan tubuh, sebagai bahan pengangkut
- Merupakan molekul yang mengandung unsur C, H,
senyawa-senyawa metabolit, dan pelarut vitamin
O, N dan terkadang S, P.
B dan C. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari
Protein dicerna sejak di lambung oleh enzim pepsin,
komponen air, sehingga membutuhkan air dalam
sehingga protein dapat dipecah menjadi bentuk yang
jumlah besar.
lebih sederhana menjadi proteosa dan pepton. Pepton
dan albuminosa hasil pemecahan protein di lambung, 6. Mineral
Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


(misalnya mekanisme penghantaran rangsang oleh ion - memperlicin makanan sehingga makanan
Ca2+). Beberapa unsur mineral turut berfungsi sebagai lebih mudah ditelan, dan
kofaktor kinerja enzim-enzim metabolisme tubuh. - melapisi makanan supaya tidak melukai
rongga pencernaan.
Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui Kelenjar ludah juga berfungsi menghasilkan enzim
4 tahap yaitu: ptyalin atau enzim amylase.
1) penelanan (ingestion), sebelumnya melalui
proses pertama pencernaan yaitu mengunyah; 2. Kerongkongan
2) pencernaan (digestion), yaitu perombakan - Faring adalah persimpangan antara kerong-
makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana; kongan dengan tenggorokan. Pada pangkal
3) penyerapan (absorption); faring terdapat katup yang memisahkan
4) pembuangan (eliminasi). rongga kerongkongan dengan rongga
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari: tenggorokan yang disebut epiglotis.
1. Saluran pencernaan (organ pencernaan yang - Makanan yang masuk kerongkongan akan
dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut, didorong ke bawah oleh gerak mengkerut
kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus dan mengendurnya otot leongitudinal pada
besar. kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.
2. Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang
3. Lambung
berfungsi menghasilkan getah/enzim pencerna-
an), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan Terletak pada rongga perut sebelah kiri atas. Tempat
penkreas. berlangsungnya pencernaan protein oleh enzim pepsin
dan renin yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu
Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi:
di dalam rongga lambung juga dihasilkan HCl/asam
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang
lambung. Berikut enzim beserta fungsinya.
menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran
- HCL: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin,
makanan, contohnya pencernaan oleh gigi.
mematikan bakteri yang merugikan.
2. Pencernaan kimiawi, perubahan zat makanan
- Pepsin: mengubah protein menjadi pepton.
dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang
- Renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein.
lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa
- Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan
kimia).
gliserol.
1. Mulut
4. Usus Halus
a. Gigi Terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
Terbentuk dari tulang gigi (dentin). Strukturnya a. Duodenum (usus dua belas jari)
terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Merupakan muara dari saluran getah pankreas
Ada 3 macam gigi pada manusia, yaitu: yang mengandung enzim tripsin, amylase, dan
- gigi seri (untuk memotong makanan), lipase. Juga sebagai muara saluran empedu.
- gigi taring (untuk mengoyak makanan), dan b. Jejenum (usus tengah)
- gigi geraham (untuk mengunyah makanan). Merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum
Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah) sari makanan diserap.
sedangkan pada orang dewasa gigi tetap (38 c. Ileum (usus penyerapan)
buah). Permukaan rongga usus berupa jonjot-jonjot usus
b. Lidah yang berfungsi memperluas permukaan penyerap-
Fungsi lidah: an sari makanan. Banyak terdapat pembuluh
a. sebagai pengecap makanan, darah yang siap mengedarkan sari makanan ke
b. mengatur letak makanan dalam mulut sehing- seluruh tubuh.
ga lebih mudah dikunyah,
c. membantu menelan dan mendorong 5. Usus Besar
makanan ke dalam kerongkongan. Merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam
c. Kelenjar Ludah rongga usus besar air pada makanan diserap sehingga
Menghasilkan cairan lendir yang berfungsi: feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli
(Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


sisa pencernaan makanan. Selain itu, E. coli juga mangsanya serta merobek-robek dagingnya.
berperan dalam pembentukkan vitamin K. Gigi geraham depan dan geraham bergerigi
Usus besar terdiri dari bagian yang menaik (ascending digunakan untuk menggerus dan melumatkan
colon), bagian yang mendatar (tranverse colon), dan makanan.
bagian yang menurun (descending colon). Usus besar b. Herbivora: memiliki geligi dengan permukaan
mempunyai tambahan yang disebut usus buntu yang luas dan bergelombang untuk
(appendix). Usus besar berfungsi untuk mengatur melumatkan tumbuh-tumbuhan. Gigi seri
kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak dan gigi taring umumnya termodifikasi untuk
terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus. menggigit dan memotong tumbuhan.
c. Omnivora: dentisi omnivora relatif tidak
Penyakit dan Kelainan pada Sistem Pencernaan terspesialisasi. Susunan geligi permanen
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem berjumlah 32. Gigi seri digunakan untuk
pencernaan adalah: memotong, gigi taring tajam untuk merobek,
1. Parotitis (penyakit gondong) 2 geraham depan untuk menggerus dan 3
Penyakit yang disebabkan virus, menyerang geraham untuk melumatkan.
kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. 2. Lambung Ruminansia
Akibatnya, kelenjar ludah menjadi bengkak. Saluran pencernaan pada herbivora sangat
2. Yerostomia panjang, dan memiliki ruangan fermentasi khusus
Mulut kering karena rendahnya produksi air liur. di mana bakteri dan protista simbitotik hidup.
3. Tukak lambung Mikroorganisme tersebut tidak hanya mencerna
Luka pada dinding lambung bagian dalam. selulosa, tetapi juga gula. Pada bagian lambung
4. Apendiksitis/usus buntu ruminansia terdapat 4 ruangan. Setelah makanan
5. Diare/feses encer dicerna di mulut  rumen  retikulum (tempat
6. Konstipas/sembelit. prokariota dan protista simbiotik hidup) yang
menghasilkan hasil samping metabolisme yaitu
Sistem Pencernaan Mamalia
asam lemak  makanan dimuntahkan kembali ke
Pada umunya, sistem pencernaan pada mamalia sama, mulut, sapi mengunyah kembali makanan tersebut
perbedaannya terdapat pada struktur gigi dan lambung.  ditelan kembali, lalu begerak ke  omasum 
1. Dentisi dan Jenis Makanan abomasum.
a. Karnivora: pada umunya memiliki gigi seri
dan gigi taring runcing untuk membunuh

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 13 SISTEM RESPIRASI DAN EKSKRESI

A. RESPIRASI - Pundi-pundi hawa tersebut berfungsi untuk


membantu pernafasan burung saat terbang,
Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang memperbesar ruang siring (alat suara) sehingga
meliputi pengambilan molekul oksigen (O2) dari menghasilkan suara lebih keras, melindungi tubuh
lingkungan dan pembuangan karbon dioksida (CO2) dari proses kehilangan panas, dan menyelubungi
yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Sistem organ dalam dari udara dingin.
respirasi pada hewan berbeda-beda. Ikan berespirasi - Pada saat terbang, konsumsi O2 dapat meningkat
dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan 20 kali. Ekspirasi (pengeluaran gas) terjadi saat
paru-paru, burung dengan paru-paru dibantu dengan sayap diturunkan, sedangkan inspirasi terjadi saat
pundi-pundi hawa. gerakan sayap dinaikkan. Proses inspirasi dan
ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi hawa yang
1. Sistem Respirasi pada Mamalia
berrada di antara tulang korakoid dan di bagian
Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang ketiak.
hidung, kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan,
dilembabkan  udara menuju ke faring  trakhea Skema respirasi pada burung
bronkhus bronkiolus  alveoli. Glottis  trakhea  bercabang membentuk bronkus
Pengangkutan karbon dioksida oleh darah dilakukan primaries  mesobronkus  berhubungan dengan
dengan tiga cara yaitu: saccus pneumaticus  mesobronkus bercabang
a. karbon dioksida terikat haemoglobin membentuk membentuk bronkus sekundarius caudodorsal dan
karbominohaemoglobin, caudomedial  bronkus sekundarius caudomedial
b. karbon dioksida larut di dalam plasma membentuk bercabang menjadi bronkiolus (banyak pembuluh
asam karbonat dengan enzim karbonat anhidrase, darah).
c. karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat
(HCO3-) melalui proses pertukaran klorida. B. SISTEM EKSKRESI
2. Sistem Respirasi pada Serangga (Sistem Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur
Trakhea) pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah
Sistem trakhea tersusun dari pipa udara yang tidak diperlukan bagi tubuh.
bercabang di seluruh tubuh, merupakan bentuk
1. Sistem Ekskresi pada Manusia
variasi permukaan respirasi internal yang melipat-
lipat. Pipa yang paling besar disebut trakhea. Setelah Sistem eksresi pada manusia terdiri dari organ-organ
udara memasuki trakhea, kemudian udara dialirkan ekskresi yaitu ginjal, hati, dan paru-paru serta jaringan
menuju cabang-cabang pipa yang halus menjulur dan ekskresi yaitu kulit.
memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara a. Ginjal
mengalami difusi sepanjang epitelium lembab yang • Sistem ekskresi pada ginjal menghasilkan urin
melapisi ujung pangkal sistem trakhea. melalui dua proses utama yaitu: filtrasi cairan
tubuh dan penyulingan larutan cair yang
3. Sistem Respirasi pada Burung dihasilkan dari proses filtrasi tersebut.
- Sistem respirasi burung menggunakan paru-paru • Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
sebagai alat pernafasan. korteks (terdapat badan malpighi yang tediri
- Pertukaran udara pada burung terjadi di bagian dari simpai bowman dan glomerolus), medula
parabronkus yang banyak mengandung pembuluh (mengandung tubulus kontortus dan tubulus
darah. kolektivus), dan rongga ginjal atau pelvis
- Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan renalis (tempat penampung urin).
karena mengalami perluasan menjadi saccus Mekanisme sistem ekresi pada ginjal yaitu:
pneumaticus (pundi-pundi hawa). - filtrasi darah. Terjadi di glomerolus,
menghasilkan urin primer. Urin primer: urin
yang mengandung asam amino, glukosa,
ureum, keratin dan kreatinin.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


- reabsorbsi urin primer, yaitu penyerapan - Pergerakan silia sel-sel api tersebut dapat
kembali zat-zat yang masih berguna menggerakkan air sepanjang saluran ekskresi,
bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus sehingga zat-zat sisa dapat dikeluarkan
proksimalis, menghasilkan urin sekunder). melewati nefridiofor.
Urin sekunder: mengandung garam, ureum, b. Ekskresi pada Belalang
keratin, dan kreatinin - Organ ekskresi pada serangga dan artropoda
- augmantasi, yaitu proses penambahan zat- disebut tubula Malpighi (berfungsi seperti
zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut
kolektivus distalis, proses ini menghasilkan berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen
urin sesungguhnya yang selanjutnya urin dari haemofilia (cairan sirkulasi pada
ditampung di tubulus kolektivus. serangga), dan berperan dalam osmoregulasi.
Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter - Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada
ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin serangga juga memiliki trakhea yang berfungsi
dikeluarkan dari tubuh melalui saluran uretra. mengatur pembuangan karbondioksida hasil
b. Hati proses metabolisme.
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca
di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu Annelida dan Mollusca memiliki organ
yang dapat menawarkan racun-racun di dalam ekskresi yang disebut metanefridia. Masing-
tubuh. masing segmen cacing memiliki metanefridia.
c. Paru-paru Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi
Sebagai organ ekskresi yang mengatur dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai
pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme
hasil meta-bolisme tubuh. dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan
d. Kulit ke dalam tubuh.
Bagian kulit yang berperan dalam eksresi yaitu
Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh
kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat.
Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri
dermis (lapisan di bawah epidermis). dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein
globin pada sel darah merah yang akan dirombak
2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan
pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan
a. Ekskresi pada Cacing Pipih
diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen
- Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut
hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin
sebagai protonefridia.
dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan
- Organnya disebut protonefridium, merupa-
dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan akhirnya
kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak
akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin
memiliki pembukaan internal, bercabang
urobilin) dan tetap disimpan di hati karena adanya
di seluruh tubuh dan cabang paling kecil
siklus interhepatik.
diselimuti oleh sel-sel api bersilia.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 14 SISTEM KOORDINASI

A. SISTEM SARAF - neuron-neuron sensorik (saraf olfaktori, optik,


Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap dan auditori),
neuron terdiri dari badan sel neurit saraf, dendrite, - neuron-neuron motorik (okulomotorik, troklear,
akson. pathenik, abdusen, spinalis dan hipigoglosal), dan,
Sistem saraf - saraf-saraf gabungan neuron motorik dan
sensorik yaitu (saraf trigeminal, facial, dan
vagus). Pada saraf kranial terdapat satu saraf yang
Sistem saraf pusat Sistem saraf tepi memiliki daerah perebaran yang luas sehingga
disebut saraf pengembara (nervus vagus).

Saraf Spinal
Otak Sumsum Sistem saraf Sistem saraf
somatik otonom Saraf pada tulang belakang memiliki 31 pasang serabut
saraf, yang merupakan gabungan neuron sensorik dan
Otak Sumsum 12 pasang serabut Sistem saraf motorik. Saraf sensorik memasuki sumsum tulang
besar, lanjutan, saraf otak, simpatik, belakang dari bagian akar dorsal, sedangkan bagian
tengah, sumsum tulang 31 pasang serabut parasimpatik dendrit berasal dari reseptor. Saraf motorik memasuki
kecil. belakang saraf sumsum sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan
tulang belakang semua bagian neuritnya menuju ke efektor.

1. Saraf Pusat 2. Sistem Saraf Tepi


Mekanisme Penghantaran Impuls - Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi
dibagi menjadi 2 yaitu: sistem aferen dan eferen
a. Melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf
(menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat
1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium
ke otot atau kelenjar).
mengalir ke dalam akson melintasi membran
- Sistem saraf somatik mengandung saraf yang
pada satu lokasi.
menghantarkan impuls dari otak (sistem saraf
2) Depolarisasi potensial aksi pertama telah
pusat) ke otot pada rangka. Sistem saraf ini hanya
menyebar ke wilayah yang bersebelahan
menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka.
dengan membran tersebut, mendepolarisasi
- Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang
wilayah tersebut dan memulai potensial
mengontrol organ-organ dalam. Saraf otonom
aksi kedua. Pada lokasi potensial aksi yang
terdiri dari 3 jenis yaitu sistem saraf simpatik
pertama, membran mengalami repolarisasi
(merangsang kinerja organ, neurotransmitter;
ketika K+ mengalir ke luar akson.
noradrealin) dan saraf parasimpatik (menghambat
3) Potensial aksi ketiga merambat secara
kinerja organ; neurotransmitter asetil-kolin).
berurutan, saat repolarisasi berlangsung.
Melalui mekanisme ini, aliran ion lokal
menembus membran plasma dan
B. ALAT INDRA
menghasilkan impuls saraf yang merambat di
sepanjang akson. 1. Mata
b. Lewat sinapsis Mata memiliki reseptor penangkap cahaya yang
Sinapsis merupakan persambungan yang me- disebut fotoreseptor. Mata memiliki bagian-bagian
ngontrol komunikasi antara satu neuron dengan sebagai berikut.
neuron yang lain. a. Lapisan luar: sklera, pada bagian depan bersifat
transparan disebut kornea.
Saraf Kranial b. Lapisan tengah: koroid yang terdapat:
Terdapat 12 macam saraf kranial yang terdiri dari: - iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi
untuk membantu pelebaran dan penyempitan
lubang pupil,

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


- pupil sebagai tempat masuknya cahaya. - ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri).
c. Lapisan mata dalam: retina yang terdapat:
- lensa mata: untuk mengatur fokus mata 4. Indera Pembau (Hidung)
melalui daya akomodasi, Pada hidung terdapat reseptor berupa khemoreseptor
- bintik kuning (fovea): sebagai tempat pem- yang terdapat di permukaan dalam hidung. Reseptor
bentukan bayangan (terdiri dari sel batang tersebut merupakan akhiran dari saraf olfactori.
yang peka terhadap cahaya redup dan sel
kerucut yang peka terhadap cahaya terang), 5. Indera Pengecap (Lidah)
dan Pada lidah terdapat kemoreseptor (peka terhadap zat
- bintik buta sebagai tempat masuk dan kimia yang larut) yang berada di papilla lidah dan sedikit
pembelokan sel saraf menuju saraf pusat, di bagian langit-langit. Bagian ujung lidah merasakan
serta terdapat pula cairan pengisi bolamata rasa manis, bagian samping depan merasakan rasa
(aqueous humor dan vitreous humor). asin, bagian samping belakang merasakan asam, dan
bagian pangkal merasakan pahit.
Mekanisme penglihatan:
Rangsang cahaya korneacairan pengisi bola mata C. HORMON
aqueous humor  lensa mata cairan pengisi bola
Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi yang
mata vitreous humor  retina saraf pusat melihat
bekerja bersama sistem saraf. Hormon disekresikan
.
oleh kelenjar-kelenjar endokrin langsung ke peredaran
darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal,
2. Telinga reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar-
kelenjar endokrin pada tubuh manusia, antara lain:
Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut
fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan. 1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon
Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut. a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber-
a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal
luar. untuk mensekresi glukokortikoid (untuk
b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani, mengatur metabolisme karbohidrat).
fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus, b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi untuk
dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai pertumbuhan.
penghantar getaran suara. c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi merang-
c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis, tingkap sang terjadinya ovulasi.
oval, koklea atau rumah siput yang terdapat fono- d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi
reseptor yaitu organonkorti, organon vestibuli mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar
sebagai alat keseimbangan (stratireseptor), dan tiroid.
saraf. e. Gonadotropic Hormone (GH).
f. Vasopresin, berfungsi menurunkan tekanan
Mekanisme mendengar:
darah.
Rangsang bunyi  membrana tymphani tulang
g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi kontraksi
martillandasan sanggurdi  tingkap oval cairan
otot usus.
limfa dalam koklea sel-sel fonoreseptor  selaput
tingkap saraf auditori saraf pusat mendengar. 2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan hormon
tiroksin untuk pertumbuhan.
3. Kulit 3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin
Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas, 4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng-
dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor tersebut hasilkan hormon PTH
yaitu: 5. Kelenjar kelamin
- Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat), Menghasilkan hormon testosteron (pada pria) dan
Meissner (ujung saraf peraba), estrogen serta progesteron pada wanita.
- Krausse (ujung saraf perasa dingin), 6. Kelenjar anak ginjal (adrenal)
- Merkel (ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan
ringan), dan aldosteron.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA

A. ALAT REPRODUKSI B. MENSTRUASI


Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh
1. Alat Reproduksi Pria sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding
a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam- rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut.
nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit,
dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat. 1. Fase Menstruasi
Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum
(tempat pembentukan sperma), dan terdapat menghentikan produksi hormon progresteron
sel-sel Leydig yang tersebar di antara tubulus (hormon yang mempertahankan dinding uterus),
seminiferus yang menghasilkan hormon sehingga endometrium berikut pembuluh darah
testosteron dan androgen. di dalamnya akan luruh.
b. Skrotum: pembungkus testis.
c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat 2. Fase Sebelum Ovulasi
pendewa-saan sperma) dan vas deferens Konsentrasi progresteron yang menurun memicu
(lanjutan epididimis yang berfungsi untuk kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel
mengangkut sperma ke vesicula seminalis. Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang
d. Kelenjar kelamin: sepasang vesicula pembentukan folikel baru pada ovarium. Setelah
seminalis (mensekresikan semen), kelenjar folikel masak, dapat mensekresikan hormon
prostat (tempat sekresi semen), kelenjar estrogen yang berfungsi menghambat hormon
bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi FSH serta memicu pembentukan horman LH
menghasilkan getah bening untuk menetral- untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Pada proses
kan urin asam yang tersisa di uretra). pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan
e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi. LH dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi
f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma dan seperti pil, suntikan depoprvera, dan susuk KB.
urin.
3. Ovulasi
Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur
2. Alat Reprodusksi Perempuan dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah
a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga perut, membebaskan ovum akan membentuk korpus
dilindungi oleh kapsul pelindung keras yang luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat
banyak mengandung folikel (menghasilkan dinding rahim yaitu progresteron.
hormon estrogen, progresteron dan
menghasilkan sel telur). 4. Fase sesudah Ovulasi
b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi. Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan
c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak
yang terdapat tuba falopi tempat bertemunya terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah
sel kelamin jantan dan betina. menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan
d. Rahim: sebagai tempat perkembangan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya dinding
embrio. endometrium akan luruh dan mengalami fase
menstruasi kembali.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

A. EKOLOGI a. Kompetisi: interaksi antara dua organisme berbeda


populasi dikarenakan kesamaan kebutuhan dan
Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu)
habitatnya.
adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme
b. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa
dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari:
(predator) dan yang dimangsa. Predator umumnya
a. Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan fisik
memiliki tubuh yang lebih besar dibanding yang
tak hidup yang berada di sekitar organisme.
dimangsa.
b. Komponen biotik: komponen yang bersifat hidup.
c. Simbiosis mutualisme: interaksi antara organisme
yang bersifat saling menguntungkan.
1. Konsep Ekologi d. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua
Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen organisme, salah satu pihak diuntungkan dan
dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu pihak lain tidak mendapat pengaruh.
komunitas utama di dunia, diklasifikasikan berdasarkan e. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit dan
vegetasi dominan dan ditandai adaptasi organisme inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari ukuran
terhadap tempat tertentu tersebut). inangnya.
Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga terbesar f. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling mem-
adalah sebagai berikut. pengaruhi.
a. Individu: organisme tunggal.
Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen biotik
b. Populasi: sekumpulan individu sejenis di suatu
dan abiotik adalah sebagai berikut.
tempat, dalam waktu tertentu.
c. Komunitas: kumpulan beberapa populasi yang a. Arus energi
menempati wilayah yang sama dan saling Energi (matahari)  produsen  konsumen I 
berinteraksi. konsumen II  konsumen III  pengurai.
d. Ekosistem: kesatuan fungsional antara komponen b. Produktivitas Ekosistem
biotik dan abiotik. Merupakan laju perubahan energi cahaya atau
e. Biosfer: kesatuan seluruh ekosistem di bumi. energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi
organik (senyawa organik) oleh organisme
2. Rantai Makanan autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya
Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari dapat digunakan sebagai bahan makanan.
satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain. c. Daur Biogeokimia
Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa
trofik organisme dalam rantai makanan meliputi: kimia (senyawa anorganik) melalui jalur organisme
a. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang (sebagai perantara) dan kemudian senyawa
melakukan fotosintesis. tersebut kembali ke lingkungan fisiknya. Misal :
b. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primer, yaitu daur karbon.
hewan-hewan herbivor.
d. Organisme Autotrofik
c. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder,
Makhluk tersebut mampu membentuk zat
yaitu hewan-hewan karnivor.
organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari
d. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai
lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi:
(detrivor), yaitu bakteri dan fungi.
- fototrofik: menggunakan cahaya sebagai
energi sintesis nutrien, dan
3. Aksi-Interaksi - kemoautotrof: menggunakan energi kimia
Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan sebagai energi sintesis nutrien.
yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan e. Organisme Heterotrofik
abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di Makhluk tersebut memperoleh makanan dari hasil
setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Beberapa pembentukan organisme lain (senyawa organik).
interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup:

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


4. Suksesi Ekologis 2. Pencemaran Air
Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal
komunitas biologis (sering kali disebabkan karena ada- tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut,
nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang
baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran. sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat
Suksesi dapat dibagi menjadi: mencemari air tanah dan sungai.
- suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang
3. Pencemaran Tanah
sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya
suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida.
Galunggung,
4. Pencemaran Suara
- suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada
Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara
daerah yang komunitas di tempat tersebut telah
mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api.
dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya
gangguan, contohnya suksesi padang rumput
menjadi hutan. Reduce, Reuse, Recycle (3R)
Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan
B. LINGKUNGAN yaitu dengan:
Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan - reduce: mengurangi penggunaan bahan-bahan
yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik,
hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan pestisida, CFC;
tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan - reuse: pemanfaatan barang bekas yang masih
berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan dapat digunakan kembali; dan
lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan - recycle: mendaur ulang barang-barang bekas pakai
lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga (khususnya yang dapat mencemari lingkungan)
peristiwa alam. untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku
pembuatan suatu produk.
1. Pencemaran Udara
Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna
kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO2, H2S
dari asap pabrik.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


BAB 17 PEWARISAN SIFAT
A. SUBSTANSI GENETIK 2. RNA (Ribo Nucleic Acid)
- Gen merupakan sepenggal DNA yang berfungsi • Tersusun dari ribosa (gula ribosa), dan basa
mengontrol pembentukan/sintesis protein untuk nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari:
perkembangan dan metabolisme, sekaligus - Purin : Guanin (G) dan Adenin (A)
sebagai alat pewarisan sifat ke keturunan - Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S)
selanjutnya. RNA tidak memiliki basa Timin pada pirimidinnya
- Gen tersebut ditentukan oleh urutan basa nitrogen tetapi digantikan oleh Urasil (U).
yang terdapat pada DNA. DNA tersebut teruntai di • Terdapat di nukleus dan sitoplasma.
dalam kromosom. RNA berdasarkan tempat dan fungsinya dibagi menjadi:
- Selain terdapat DNA, dalam kromosom juga a. mRNA (messenger RNA)
terdapat protein dan RNA. Kromosom tersebut Jenis RNA yang disintesis dari DNA, nantinya akan
terdapat di dalam inti sel dan dapat mengalami menentukan struktur primer dari suatu protein
pembelahan saat meiosis. yang akan disintesis (membawa kode-kode dari
- Komosom homolog adalah pasangan kromosom DNA).
(salah satu diturunkan dari ibu dan satunya dari b. tRNA (transfer RNA)
ayah) dengan panjang, posisi sentromer, dan Berfungsi untuk membawa asam amino-asam
memiliki pola pewarnaan sama (saat dipreparasi) amino sesuai kode yang ditentukan DNA (spesifik)
yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada dan mengenali kodon yang tepat pada mRNA saat
lokus yang berkaitan. proses sintesis protein.
- Lokus merupakan tempat gen berada pada c. rRNA (ribosomal RNA)
kromosom. Gen–gen yang menempati lokus yang Jenis RNA yang paling melimpah. Bersama-sama
sama pada kromosom homolog dan memiliki dengan protein RNA ini akan membentuk struktur
tugas yang serupa/hampir serupa disebut alel ribosom sebagai tempat terjadinya sintesis
(merupakan bentuk alternatif suatu gen). Apabila protein (tempat koordinasi pengkodean berurutan
pada lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, molekul tRNA dengan seri kodon mRNA).
maka disebut alel ganda.
Berikut penjelasan mengenai proses sintesis protein
B. STRUKTUR KIMIA DNA DAN RNA yang melibatkan DNA dan RNA
Materi genetik terdapat di dalam kromosom yang 1. Transkripsi
berada di dalam nukleus (khususnya sel eukariotik). Proses ini merupakan sintesis mRNA dengan
Nukleus tersebut merupakan nukleoprotein yang menggunakan DNA sebagai cetakan.
terdiri dari protein dan asam nukleat. Terdapat dua 2. Translasi
jenis asam nukleat yaitu sebagai berikut. Setelah mRNA terbentuk, mRNA keluar dari
nukleus menuju ribosom untuk memulai tahap
1. DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) translasi. Translasi merupakan proses sintesis
• Tersusun dari deoksiribosa (gula pentosa), gugus polipeptida dengan menggunakan informasi
fosfat, dan basa nitrogen. genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA.
Basa nitrogen DNA terdiri dari : Saat proses tersebut, tRNA akan membawa asam
- Purin: Guanin (G) dan Adenin (A) amino-asam amino yang sesuai dengan kode
- Pirimidin: Timin (T) dan Sitosin (S) genetik pada mRNA, untuk kemudian dirangkai
• Berbentuk jalinan pita ganda yang panjang menjadi suatu polipeptida.
(double helix). 3. Post translation
• Fungsi DNA berkaitan dengan sintesis protein dan Pada tahap ini polipeptida yang telah disintesis
pewarisan sifat. kemudian mengalami beberapa tahapan tertentu
• Teruntai di dalam kromosom pada nukleus dan di (folding, penambahan gugus tertentu, pemutusan
dalam mitokondria. ikatan untuk aktivasi) sehingga terbentuk protein.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


C. REPRODUKSI SEL masing-masing haploid (n)/ setengah dari induk.
Sel mampu bereproduksi dengan cara mengalami Meiosis II (Pemisahan kromatid saudara)
pembelahan. Sel dapat mengalami pembelahan
mitosis, meiosis, dan amitosis. a. Profase II: proses meiosis II menyerupai mitosis.
b. Metafase II:kromosom berada di bidang ekuatorial
1. Pembelahan Mitosis c. Anafase II: sentromer kromatid saudara akhirnya
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang memisah, dan kromatid saudara dari masing-
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom masing pasangan, kini merupakan kromosom
sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap- individual, bergerak ke arah kutub sel berlawanan.
tahapnya adalah sebagai berikut. d. Telofase II: terjadi sitokinesis. Pada akhir sitokinesis
a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai menghasilkan 4 sel anak, masing-masing dengan
memadat, terbentuk benang- benang kromatin. jumlah kromosom haploid (n) (dari kromosom
b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan yang tidak direplikasi).
bidang ekuator, tampak benang spindel yang
terpancang dari sentriol ke sentromer. 3. Gametogenesis
c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke Merupakan proses pembentukan gamet. Gametogene-
sentriol. sis terjadi pada sel-sel germinal pada kelenjar kelamin.
d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesis,
sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga sedangkan pada wanita disebut oogenesis.
terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom
a. Spermatogenesis
sama sengan induk (2n).
Spermatogonium (2n)  spermatosit primer (2n)
2. Pembelahan Meiosis  terjadi meiosis I menjadi spermatosit sekunder,
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan (n) mengalami
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom meiosis II menjadi spermatid, total 4 sel anak (n)
setengah dari jumlah kromosom sel induk. menjadi sel sperma (n).
b. Oogenesis
Meiosis I (Pemisahan kromosom homolog) Oogonium (2n)oosit primer mengalami
a. Profase I meiosis I menjadi satu sel oosit sekunder dan satu
- Leptoten: kromosom mulai memadat. sel badan polar pertama (n)  oosit sekunder
- Zigoten: kromosom homolog yang masing- mengalami meiosis II menjadi satu sel ovum (n)
masing tersusun dari dua kromatid saudara dan satu sel badan polar kedua (n).
muncul secara bersamaan (membentuk
bivalen). D. PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS
- Pakiten: bivalen mengalami pemendekan. Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel
- Diploten: kromosom homolog merenggang, dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek
kemudian kromatid terpisah membentuk penelitian.
tetrad (sebuah kompleks empat kromatid).
- Diakinesis: sentromer dari kromosom Hukum Mendel I
homolog merenggang, kromatid mengalami Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan
pemendekan. memisah secara bebas (hukum segregasi).
b. Metafase I: kromosom berjajar di bagian ekuator, Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a.
masih dalam pasangan homolog.
c. Anafase I: kromosom bergerak ke arah kutub Hukum Mendel II
sel. Akan tetapi kromatid saudara tetap terikat Pada saat pembentukan sel gamet (pembelahan mei-
pada sentromernya. Kromosom homolog tertarik osis), gen-gen sealel akan memisah dan megelompok
bergerak ke arah berlawanan (hal ini berkebalikan dengan gen lain yang bukan alelnya secara bebas.
dengan perilaku kromosom selama mitosis). Misalnya: Individu HhKk
d. Telofase I: pada fase ini terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis), terbentuk 2 sel anak yang

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Penyimpangan Hukum Mendel Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan
bunga putih (ccPP):
1. Penyimpangan semu
• menghasilkan keturunan F1 dengan warna
a. Interaksi Gen ungu (CcPp),
Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih • keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9
yang mempengaruhi individu. ungu : 7 putih.
Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan
2. Penyimpangan sejati
dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan
keturunan ayam berpial walnut (RrPp). a. Pautan
Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: • Merupakan dua gen yang terletak pada
9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp) kromosom yang sama (dalam satu kromosom
homolog) dan letaknya saling berdekatan
b. Epistasis-Hipostasis
atau tidak. Kondisi letak gen saling berdekatan
Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi
atau tidak diadakan tes cross hibrid.
gen dominan atau gen resesif lain yang bukan
• Pautan antara dua macam gen atau lebih
alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk)
akan menghasilkan keturunan dengan
dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK):
perbandingan genotip dan fenotip yang
• menghasilkan keturunan F1 jagung berbiji
lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang
hitam (HhKk) karena hitam (H) epistasis
tidak berpautan (karena gamet-gamet yang
terhadap gen kuning (K),
dihasilkan jumlahnya sedikit).
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip
12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih. b. Pindah Silang (Crossing Over)
• Merupakan pertukaran timbal balik bahan-
c. Kriptomeri
bahan genetik antara kromatid-kromatid
Gen dominan yang tidak menunjukkan pe-
bukan saudara pada kromosom homolog
ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh
selama sinapsis meiosis I.
gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi).
• Pindah silang menghasilkan keturunan:
Contoh: Bunga merah (MMpp) dikawinkan dengan
kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)
bunga putih (mmPP):
• menghasilkan keturunan F1 bunga ungu (MmPp), c. Pautan Seks
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9 Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak pada
ungu : 3 merah : 4 putih. kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta
warna pada manusia terpaut pada kromosom X.
d. Sifat Intermediet
Pengaruh gen dominan maupun resesif sama d. Alel Ganda
kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya Merupakan alel yang dapat menyusun genotip
(jika heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM) lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan
dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan darah manusia.
keturunan bunga merah muda (Mm). e. Determinasi Seks
e. Polimeri Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama
Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa
beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan sistem pengelompokan jenis kelamin.
tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada - Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX,
individu. Contoh: Gandum biji merah (M1M1M2M2) pria: 44A+XY).
dengan gandum biji putih (m1m1m2m2): - Sistem XO (pada belalang; betina: 22A+XX,
• menghasilkan keturunan F1 gandum biji jantan: 22A+XO).
merah (M1m1M2m2), - Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan
• keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip jantan 78A+ZZ).
15 merah :1 putih. - Sistem haplo-diploid (pada lebah).
f. Gen Komplementer
Letak Gen pada Kromosom
Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi,
apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun- 1. Gen Bebas
culan salah satu karakter akan terhambat. Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu
kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) • pada laki-laki terdapat kenmungkinan normal
dan pengelompokan secara bebas (asortasi). (XY) dan buta warna (XcbY),
Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis • pada perempuan terdapat kemungkinan
menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan normal (XX), normal carier (XcbX) dan buta
peluang yang sama yaitu 1:1:1:1. warna (XcbXcb).
2. Gen Terangkai (terpaut) d. Golongan darah manusia
Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu Sistem Jenis Gen Genotip
kromosom dan cenderung memisah bersama-
ABO A,B,AB,O I ,I ,I
A B O
I I ,I I ,I I ,I I ,I I ,I I
A A A O B B B O A B O O
sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang
RH RH+, RH- Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh
terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat.
MN M,MN,N I ,I
M N
IMIM,IMIN,ININ
E. HEREDITAS MANUSIA
Pengetahuan mengenai golongan darah sangat penting
dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO),
1. Jenis kelamin
membantu menentukan genotip induk, mengetahui
Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem
som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- RH), juga penting untuk menentukan orang tua bayi
sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk (sistem MN). Eritoblastis adalah gugurnya janin dari
laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan
lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan janin yang dikandungnya.
hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki
akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y. F. MUTASI
2. Cacat dan Penyakit Menurun Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe-
a. Hemofilia nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat
Merupakan keadaan darah seseorang sukar pada individu dan bersifat menurun.
membeku saat mengalami luka. Hal tersebut Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut
disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut berbagai jenis mutasi.
pada kromosom seks X (sex X linkage resesive). 1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen
Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal.
Sehingga: a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion)
• pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi
dan Hemofilia (XhY), perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein
• pada perempuan kemungkinannya normal yang dibentuk.
(XX), normal carier (HhX) dan hemofilia (XhXh) b. Mutasi Ganda
secara teoritis kenyataannya letal. Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa
b. Albino nitrogen.
Merupakan keadaan seseorang mengalami proses
2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)
pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel-
sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan
terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi
dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: beberapa jenis yaitu sebagai berikut.
Perkawinan individu jantan Aa dengan betina Aa • Kerusakan kromosom:
menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa. Sifat genotip - Delesi: pengurangan salah satu gen dari
aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan sebuah kromosom bisa di awal (delesi
albino. terminal) atau tengah (delesi interstitial).
c. Buta warna - Duplikasi: suatu kromosom menerima
Keadaan seseorang tidak dapat membedakan tambahan gen dari kromosom homolognya.
warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang - Inversi: kromosom mengalami patah akibat
terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut sebelumnya kromosom membentuk lingkaran
pada kromosom X, sehingga: dan ujung kromosom yang melekat pada

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


bagian tengah kromosom tidak dapat lepas. • Euploid. Peristiwa kromosom kehilangan atau
- Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal
homolog mengalami pertemuan dan gen-gen dari 2nn atau 2n4n.
yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan
tersebut menjadi berurutan. pada salah satu atau lebih dari satu genom.
- Fisi: terputusnya kromosom homolog pada
bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua.
melekat dengan bagian ujung lain dan bagian 1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa
pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang campur tangan manusia
lain. 2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya
- Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan
yaitu homozigot atau respirok (tukar bahan kimia atau sinar x.
menukar segmen kromosom non-homolog);
heterozigot atau non-respirok (satu segmen
Penyebab mutasi adalah sebagai berikut.
kromosom bergabung dengan kromosom
1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet makanan,
lain nonhomolog); dan roberston atau fusi
benzopyrene pada asap rokok.
(dua kromosom akrosentrik menjadi satu
2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif.
kromosom metasentrik).
3. Bahan biologi: virus dan bakteri.

BAB 18 EVOLUSI

A. TEORI EVOLUSI 2. Fosil


Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk Fosil merupakan sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang
hidup dalam kurun waktu yang relatif lama. Para ahli telah membatu.
evolusi yang mengemukakan teori mengenai evolusi: 3. Homologi
1. Jean Baptise Lamarck (1744-1829)
Perubahan yang terjadi akibat pengaruh lingkungan. Homologi yaitu alat-alat tubuh yang memiliki bentuk
2. Charles Darwin (1809-1882) asal yang sama, kemudian mengalami perubahan
Perubahan terjadi akibat adanya seleksi alam. struktur sehingga fungsinya menjadi berbeda.
Misalnya: kerangka tungkai pada mamalia dibangun
B. MEKANISME EVOLUSI dari unsur kerangka yang sama, akan tetapi pada
kenyataannya memiliki fungsi yang berbeda
Evolusi dapat berlangsung akibat variasi genetik dan (tungkai depan manusiaberjalan; tungkai depan
seleksi alam. Keturunan dari perkawinan bersifat kelelawarsayap terbang ).
bervariasi. Variasi dalam satu keturunan disebabkan
oleh adanya mutasi gen dan adanya rekombinasi gen- 4. Embriologi Perbandingan
gen dalam satu keturunan. Sedangkan seleksi alam Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang
terjadi berdasarkan kemampuan makhluk hidup untuk dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam
bertahan dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. perkembangan embrionya. Pada hewan vertebrata,
beberapa spesies menunjukkan persamaan pada fase-
C. PETUNJUK ADANYA EVOLUSI fase embrio tertentu. Setelah itu terjadi diferensiasi
membentuk organ-organ tubuh sesuai dengan jenis
1. Variasi antara Individu-individu dalam Satu masing-masing.
Spesies
Variasi tersebut dibedakan menjadi: D. FREKUENSI GEN
- variasi somatis (terjadi pada sel-sel somatis seperti Frekuensi gen adalah kehadiran suatu gen di dalam
ukuran tubuh dan fungsi fisiologis, bersifat tidak suatu populasi dihubungkan dengan frekuensi semua
diturunkan), alelnya. Frekuensi gen dihitung menggunakan hukum
- variasi germinal (variasi pada sel kelamin). Hardy-Weinberg.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Hukum Hardy-Weinberg Contoh penggunaan hukum di atas.
Mengemukakan tentang keseimbangan frekuensi Frekuensi penderita albino pada suatu wilayah 1 :
genotip AA, Aa, dan aa dan perbandingan gen A dan 10.000) (persentase 0,01%). Berapakah persentase
a dari generasi ke generasi selalu sama selama dalam orang memiliki genotip Aa?
keadaan sebagai berikut. Penyelesaian :
1. Genotip AA, Aa, dan aa memiliki variabilitas dan Diketahui penderita albino (aa) = 0,01%.
fertilitas yang sama. aa = q2 = 1/10000 = 0,0001 ⇔ q = 0,1
2. Perkawinan secara acak. Diketahui
3. Tidak terjadi seleksi alam serta jumlah anggota p+q=1
populasi besar. ⇔p = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99
4. Kemungkinan mutasi dari gen-gen A dan a harus
sama. Orang yang bergenotip Aa (berfungsi 2pq):
5. Tidak terjadi migrasi. = 2 x 0,99 x 0,01 = 0,0198
6. Frekuensi gen dalam populasi pada keadaan Persentasenya: 0,0198 x 100%= 1,98%
seimbang.
Secara matematis, hukum Hardy-Weinberg dinyatakan
sebagai berikut.
Diketahui p = frekuensi gen; q = alel, maka:
p+q=1
(p + q)(p + q) = 1
p2 + 2pq + q2 = 1

BAB 19 BIOTEKNOLOGI
A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM B. REKAYASA GENETIKA
BIOTEKNOLOGI Merupakan teknik pencangkokan bahan genetik dari
1. Mikroorganisme (jamur dan bakteri) sebagai suatu individu ke individu lain dengan harapan agar
agensia pengubah substrat bahan pangan menjadi dihasilkan susunan bahan genetik baru yang dapat
produk makanan tertentu seperti yogurt, keju, memberikan perubahan bagi makhluk hidup yang
tape, oncom, roti. memilikinya.
2. Penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil Rekayasa genetika berkembang sejak ditemukan:
antibiotik (bakteri Streptomyces griseus penghasil • Enzim Restriksi (gunting biologi)
streptomisin, jamur Penicillium notatum penghasil Berfungsi untuk memotong DNA. Berdasarkan
penisilin). bagian yang dipotong (dalam atau luar), enzim ini
3. Sebagai agensia pengendali hayati populasi hama dibedakan menjadi dua jenis yaitu: endonuklease
pe-rusak tanaman perkebunan karena bakteri restriksi dan eksonuklease restriksi.
tersebut menghasilkan endotoksin (Bacillus • Enzim Ligase (lem biologi)
thuringiensis terhadap kumbang perusak tanaman Untuk menghubungkan kembali potongan DNA
kelapa). yang telah dipotong dan disisipi gen baru.
4. Mengatasi pencemaran perairan terhadap adanya
logam yang berbahaya bagi kesehatan apabila • Plasmid
terakumulasi dalam tubuh (contoh: Bacillus Merupakan penyimpan materi genetik (DNA),
ferooxidant). berbentuk melingkar, terletak di luar nukleoid,
digunakan sebagai vektor untuk transfer gen pada
bioteknologi.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


Teknik Hibridoma C. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN DAN
Merupakan teknik pengambilan dan penggabungan KLONING
(fusi) dua sel dari jaringan yang berbeda baik dari
organisme yang sama maupun tidak, sehingga nantinya 1. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan
dihasilkan sel hibrid. Teknik ini dimanfaatkan untuk - Merupakan teknik penggandaan tanaman secara
membuat antibodi monoklonal guna mendeteksi in vitro (dalam tabung) menggunakan bagian
penyakit (antibodi yang dihasilkan oleh suatu klon tanaman.
sel-sel sehingga sangat spesifik terhadap determinan - Bagian tanaman (seperti pucuk daun) yang akan
antigen yang khas). dikulturkan dalam botol kultur disebut eksplan.
Dampak Negatif Rekayasa Genetika 2. Kloning
1. Berpotensi menyebabkan pergeseran gen pada Kloning memiliki konsep dasar membentuk individu
organisme hasil rekayasa genetika (transgenik). dengan komposisi genetik yang sama. Berikut skema
Hal ini dapat berdampak buruk bagi organisme umum proses kloning.
transgenik tersebut.
2. Organisme transgenik berpotensi mudah terserang Sel telur organisme  dihilangkan inti selnya (dirusak
penyakit. dengan radiasi UV) untuk dijadikan sebagai sel resipien
3. Berpotensi menimbulkan penyakit bagi organisme  kemudian inti sel pada sel resipien digantikan
lain. dengan inti sel somatik organisme tersebut 
4. Berpotensi mengalami perubahan genotip ter- kemudian dirangsang dengan kejutan listrik (agar inti
hadap komunitas ekologis. sel tersebut menyatu dengan sel resipien) setelah
itu sel ditanamkan di rahim organisme tersebut 
mengalami perkembangan menjadi clon.

BAB 20 EVOLUSI
A. MACAM-MACAM KEKEBALAN TUBUH d. Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang
dapat menyerang organisme patogen yang masuk
Manusia memiliki dua jenis sistem kekebalan tubuh
ke dalam tubuh.
yaitu sistem kekebalan bawaan (innate) dan sistem
kekebalan yang didapat (adaptif).
2. Sistem Kekebalan yang Didapat (Adaptif)
1. Sistem Kekebalan Bawaan (Innate) Selain kekebalan bawaan, manusia juga dapat
Kekebalan bawaan merupakan sistem kekebalan yang membentuk sistem kekebalan tubuh dari infeksi
diperoleh manusia sejak lahir, bersifat tidak khas. organisme patogen maupun toksin virus. Sistem
Misalnya: kekebalan didapat ini penting untuk pertahanan tubuh
a. Kulit manusia yang berfungsi sebagai “barier fisik” dari invasi organisme, dimana tubuh tidak memiliki
yang menghalangi segala serangan organisme sistem kekebalan bawaan untuk organisme infektif
patogen dari lingkungan eksternal. tersebut. Oleh sebab itu, proses vaksinasi dengan
b. Adanya enzim lisozim (pemecah dinding sel vaksin sangat penting untuk kekebalan tubuh manusia.
bakteri) mampu melawan bakteri berbahaya yang Vaksin merupakan sediaan yang biasanya dibuat dari
masuk ke dalam tubuh. suatu patogen infektif, diberikan untuk menyediakan
c. Keberadaan enzim-enzim pencernaan dapat kekebalan tubuh manusia tanpa menyebabkan rasa
membunuh bakteri bahaya yang masuk ke dalam sakit.
sistem pencernaan. Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua:

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


- kekebalan humoral (pembentukan antibodi yang thymus, dan tonsil). Sistem limfatik turut terlibat
beredar di dalam tubuh untuk menyerang antigen dalam sistem pertahanan tubuh (baik seluler maupun
dari agensia penginfeksi), dan humoral). Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh:
- kekebalan seluler (pembentukan limfosit atau sel limfosit T (sel T) berasal dari thymus berfungsi untuk
sel darah putih yang mampu menyerang agensia mengenali antigen dan melepaskan senyawa cytokines
asing penginfeksi dan menghancurkannya). yang dapat mendorong pertumbuhan dan respon sel B
dan makrofag terhadap antigen. Selain limfosit T juga
terdapat limfosit B (sel B) yang berasal dari sumsum
B. ANTIGEN DAN ANTIBODI tulang belakang, nantinya akan berkembang menjadi
antibodi yang dapat mengikat antigen spesifik.
1. Antigen
- Antigen merupakan suatu senyawa kimia spesifik D. ALERGI
yang dimiliki oleh organisme penginvasi yang dapat
Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh
mendorong timbulnya respon imun tertentu.
imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada
- Antigen tersebut dapat berupa makromolekul
setiap orang normal dan terdapat pula beberapa orang
seperti protein toksin pada bakteri, polisakarida
yang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi.
berukuran besar, lipoprotein dari agensia
penginfeksi, yang dapat berikatan secara spesifik 1. Alergi pada Orang Normal
dengan komponen respon imun tubuh manusia
a. Alergi yang disebabkan reaksi antara antigen-
(antibodi).
antibodi yang berat.
- Bagian antigen yang mengenali antibodi disebut
Reaksi antigen-antibodi dapat mengaktifkan
epitop.
sistem komplemen untuk segera menghancur-
2. Antibodi kannya. Pengaktifan tersebut dapat memicu
aktivitas enzim-enzim proteolitik (pemecah
- Antibodi merupakan molekul protein di dalam
protein), akibatnya pembuluh-pembuluh darah
tubuh yang dapat mengenali antigen asing spesifik.
kecil dapat mengalami luka dan peradangan.
- Pada antibodi terdapat bagian yang mengenali
antigen tertentu yaitu bagian paratop. b. Alergi-reaksi tertunda
- Antibodi bekerja dengan 3 macam cara untuk - Misalnya alergi kulit yang disebabkan oleh
melindungi tubuh. obat-obatan, zat kimia tertentu dan beberapa
a. Langsung menyerang agensia penginfeksi: kosmetik.
melalui proses pembentukan kompleks - Reaksi alergi-tertunda ini disebabkan oleh
antigen dan antibodi dalam suatu gumpalan limfosit yang disentisasi akibat terjadinya
(aglutinasi), melalui presipitasi (kompleks beberapa kali kontak dengan alergen.
antigen yang larut dan antibodi tidak larut), Limfosit yang disentisasi akan berdifusi ke
antibodi langsung menyerang agensia darah dan mengikat toksin dari alergen.
penginfeksi sehingga sel pecah (lisis), dan Reaksi pengikatan tersebut merupakan reaksi
antibodi mengadakan netralisasi terhadap kekebalan seluler yang dapat memicu aktivasi
toksin antigen. makrofag yang pada akhirnya apabila reaksi
b. Aktivasi sistem komplemen yang pada terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan
akhirnya dapat menghancurkan agensia jaringan.
penginfeksi.
2. Reaksi pada Orang yang Memiliki Kecenderungan
c. Aktivasi sistem anadilaktik sehingga lingkung-
untuk Alergi
an sekitar antigen penginfeksi berubah,
sehingga toksisitasnya dapat dicegah.
Alergi-reaksi tertunda
C. PERAN JARINGAN LIMFATIK TERHADAP SISTEM Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut
KEKEBALAN TUBUH
regain/sensitizing antibody) beredar dalam jumlah
Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat
limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil,
limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com


dapat merusak sel yang mengakibatkan pecahnya sel d. Hay Fever
mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever, reaksi antigen-antibodi IgE terjadi
imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan
yaitu: dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh
a. Anafilaksis darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut,
sel yang membatasi hidung pada akhirnya
b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit
membengkak dan mensekresikan cairan.
tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid
terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit
membengkak dan terjadinya pelebaran pembuluh
darah.
c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE
dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis
bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak
(akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat
menyebabkan spasme pada otot polos bronkiolus,
sehingga penderita susah bernafas.

Raja Buku theking_of_book@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai