“KELOMPOK SOSIAL”
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan meneyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini tentang
“KELOMPOK SOSIAL”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini .
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat atau tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang kelompok sosial ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................................. 12
iii
TULISAN INI ADALAH HASIL KARYA KAMI SENDIRI, DAN SEMUA
KUTIPAN DAN DIRUJUKAN TELAH KAMI SEBUTKAN SUMBERNYA
DENGAN BENAR.
RYAN ANGRIAWAN
NIM. E061181003
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun mengapa harus hidup
bermasyarakat? (Soekanto dan Sulistyowati 97). Memang jika dibandingkan dengan
makhluk hidup lainnya seperti hewan, dia tak akan dapat hidup sendiri (Soekanto
dan Sulistyowati 97). Misalnya seekor anak ayam tanpa induk mampu mencari
makanannya sendiri, layaknya kucing, harimau, dan lain-lain (Soekanto dan
Sulistyowati 97). Naluri seorang manusia untuk selalu hidup dengan orang lain
disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut sebagai social animal(=hewan
sosial); hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama (Soekanto
dan Sulistyowati 99).
Di dalam hubungan antar manusia dengan manusia yang lainnya, agaknya
yang paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-hubungan
tadi. Di dalam memberikan reaksi tersebut, ada kecenderungan untuk memberikan
tindakan-tindakan yang lain. Mengapa? Karena sejak dilahirkan manusia sudah
mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok (Soekanto dan Sulistyowati 99) yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya; dan
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kelompok sosial?
2. Seperti apa kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan?
3. Apa penyebab terjadinya dinamika kelompok sosial?
4. Seperti apa bentuk kasus kelompok sosial itu ?
B. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan apa itu kelompok sosial;
2. Mendekskripsikan tentang kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan;
3. Menjelaskan penyebab terjadinya dinamika kelompok sosial;
4. Menjelaskan tipe kelompok sosial.
C. MANFAAT PENULISAN
dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai kelompok sosial ,
tipe, kehidupan masyarakat desa dan perkotaan , serta dinamika dalam kelompok
sosial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
Perlu kita ketahui bahwa dalam kegiatan sosial pasti tidak luput dari hidup
bersama-sama dan saling tolong-menolong pada hakikatnya, dalam kelompok
masyarakat juga ada beberapa organisasi yang menghubungkan setiap kegiatan
masing-masing orang dalam kelompok sosial (“Pengertian Klasifikasi”) . Tipe-
tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan berdasarkan pelbagai ukuran. Menurut
Georg Simmel, diklasifikasikan berdasarkan ukuran besar-kecilnya jumlah
anggota kelompok (Soekanto dan Sulistyowati 102).
Pembagian kelompok sosial dipandang dari sudut individu dapat dilihat dari
keterlibatan individu dengan kelompok sosial dimana ia tinggal dalam masyarakat
yang masih sederhana atau dalam struktur masyarakat yang sudah kompleks
(W.Neny Kurnia). Seorang warga masyarakat yang menjadi masyarakat
bersahaja, secara relatif menjadi anggota pula dari kelompok-kelompok lain atas
dasar kekerabatan, usia, seks dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan
atau kedudukan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela.
Dalam masyarakat kompleks, individu menjadi anggota dari kelompok sosial
tertentu sekaligus (Soekanto dan Sulistyowati 105).
3
4. KELOMPOK PRIMER DAN SEKUNDER
4
6. KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL
1) Kelompok Formal
Kelompok formal, yaitu kelompok yang memiliki berbagai peraturan
yang tegas dan dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar
anggotannya (Triyono 41).
2) Kelompok Informal
Kelompok informal merupakan kelompok sosial yang terbentuk
karena pertemuan-pertemuan yang berulang dan merasa memiliki
kepentingan dan pengalaman yang sama (Triyono 41).
5
D. KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR
KERUMUNAN/CROWD
PUBLIK
6
memiliki kedudukan pasti dalam darah dagingnya sendiri (Soekanto dan
Sulistyowati 132).
3. Saling Memerlukan
Timbul karena individu yang tergabung dalam masyarakat setempat
merasa dirinya tergantung pada “ komuniti ”yang meliputi kebutuhan fisik
mau pun kebutuhan-kebutuhan psikologi ( Soekanto dan Sulistyowati 132).
2. Tipe-Tipe Masyarakat Setempat
Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat , dapat digunakan 4
kriteria yang saling berpautan (Soekanto dan Sulistyowati 132) yaitu:
1.Jumlah penduduk ;
7
masing-masing dan sesuai dengan lingkungannya (Soekanto dan
Sulistyowati 136).
Interaksi dan keterkaitan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
menyebabkan terciptanya suatu proses dalam bermasayarakat. Organisasinya
kompleks sehingga membentuk dinamika-dinamika dalam berkelompok. Berikut
pendapat para ahli tentang dinamika sosial yaitu:
8
b.Menurut Kingsley Davis, perubahan social adalah perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (“Pengertian Dinamika”).
Kasus ini merupakan contoh kasus kelompok sosial yang dimana kasus ini
disebut sebagai konflik horizontal yang terjadi antara individu atau kelompok yang
sama (Afrido). Konflik ini terjadi pada tanggal 27 Oktober 2012 , konflik ini terjadi
karena kurangnya komunikasi dua pihak dan saling berbenturan pendapat atau
adanya perbedaan. Kasus bentrok ini dilatar belakangi karena benturan dua
kelompok sosial yang berbeda. Kerusuhan ini disebabkan karena saat dua orang
gadis dari penduduk Desa Agom terjatuh dari motor , kemudian kedua gadis tersebut
hendak dibantu oleh warga Desa Balinuraga dan terjadi kesalah pahaman. Karena
saat warga Balinuraga membantu gadis tersebut diikuti dengan pelecehaan .
pelecehan yang dimaksud adalah bahwa tradisi warga Desa Agom ketika hendak
menolong gadis tidak boleh memegang atau menyentuh padahal saat warga
Balinuraga menolong gadis itu mereka menyentuhnya. Hingga itulah yang membuat
persepsi yang keliru. Sehingga, pelecehan inilah yang yang menyebabkan kemrahan
dari warga desa Agom kepada Desa Balinuraga. Akibatnya terjadilah bentrok antara
desa Agom dan Balinuraga . 14 orang tewas , selain itu , puluhan kendaraan rusak
hingga menyebabkan ratusan orang dari desa Balinuraga mengungsi . pasca
kerusuhan terjadi kedua desa tersebut membuat kesepakatan damai untuk tidak saling
menuntut, dan membuat kesepakatan perdamaian yaitu keamanan,
ketertiban,kerukunan, keharmonisan, kebersamaan, dan perdamaian antar suku yang
ada di Lampung Selatan.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Agar semua pihak lebih memahami tentang kondisi sosial yang ada disekitar
kita. Kita sebagai manusia harusnya peka terhadap lingkungan sekitar, khususnya
makhluk soisal. Dan tentunya kita sebagai manusia dan merupakan makhluk sosial
pasti termasuk dalam anggota kelompok sosial di suatau masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Triyono, Slamet., dan Hermanto. Buku Guru Sosiologi. Srikandi Empat Widya Utama, 2017.
Doddy AB, Muhammad. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam (Edisi 6 Revisi). Penerbit
Pustaka Gema Media, 2013.
Hadi, Syamsul. “Pengertian Klasifikasi Kelompok Sosial.” April 2015, Mari Belajar
Bimbingan Konseling, www.maribelajarbk.web.id/2015/04/pengertian-klasifikasi-
kelompok-sosial.html?m=1.
W, Neny Kurnia. “Kelompok Sosial Dipandang dri Sudut Individu.” Scribd, 5 Januari 2016,
www.scribd.com/doc/294665751/Kelompok-Sosial-Dipandang-Dari-Sudut-Individu.
“Pengertian Kelompok Sosial, Fungsi, Ciri, dan Macam-Macam Kelompok Sosial.” Poros
Ilmu, April 2017, www.porosilmu.com/2017/04/pengertian-sosial-fungsi-
ciri.html?m=1.
Afrido, Rico. “Bentrokan di Lampung, Konflik Masa Lalu.” Nasional Sindo News, 1
November 2012, https://nasioanl.sindonews.com/read/684464/41/bentrokan-di-
lampung-konflik-masa-lalu-1351725573.
Mendidik, Abimuda. “Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi.” Abi Muda,
25 November 2015, www.abimuda.com/2015/11/pengertian-dinamika-sosial-
menurut-para.html?m=1.
11
LAMPIRAN
LOG BOOK
N Tanggal Kegiatan Anggota Bukti Fisik Pengesahan
o. Kelompok Yang
Terlibat
12
13