TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesepian (loneliness)
1. Pengertian Kesepian
membangun hubungan dekat dengan orang lain. Akan tetapi, kesepian bukan
termasuk kelainan jika masih dalam intensitas yang rendah. Moustakas (1961)
berpendapat bahwa ada kesepian berupa kenyataan dalam diri dari kehidupan
manusia dimana perasaan sedih yang berkepanjangan dan rasa sakit dalam
dirinya. Kesepian diri yaitu ketika seseorang menyadari bahwa dirinya adalah
efek dari pada respon kaena mempunyai pengaruh negatif. Menurut Hawkey &
14
15
hubungan sosial. Ini adalah pengalaman yang umum di seluruh rentang kehidupan
dengan sebanyak 80 persen anak-anak dan remaja dan 40 persen orang yang
orang dewasa atau remaja. Bruno (2000) menyatakan bahwa kesepian adalah
suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan dengan adanya
orang lain. Penelitian ini mengambil definisi teori yang diungkapkan oleh Russel,
dkk (1980) Kesepian adalah perasaan subjektif individu dikarenakan tidak adanya
mana seseorang merasa terisolasi dan jauh dari hubungan sosial secara langsung
2. Aspek-aspek kesepian
dan berpikir.
Bruno (2000) bahwa kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional
hubungan yang bermakna dengan orang lain.Teori ini digunakan dalam penelitian
yang akan dilakukan karena teori yang diungkapkan relevan dengan tujuan
kesepian. Subjek penelitian yang akan dilakukan adalah mahasiswa yang selalu
dengan teman-temannya.
17
dengan adanya perasaan terasingkan dan hubungan yang kurang bermakna dengan
orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bruno (2000) yang menjadi
a) Isolasi
b) Penolakan
keramaian.
c) Perasaan Kesepian
d) Keterasingan
mengerti dapat menimbulkan rasa rendah diri, rasa tidak percaya diri dan
tidak diperlukan secara lembut dan tidak dihormati, merasa tidak dicintai
akan jauh dari persahabatan dan kerjasama. Suatu perhatian dalam analisis
penghargaan atau bukti utama dari cinta atau kasih sayang.Setiap orang
umurnya. Perhatian yang diperoleh secara teratur adalah cara terbaik untuk
g) Gelisah
tentram didalam hati atau merasa selalu khawatir, tidak senang, dan
h) Bosan
orang lain, merasa disalah mengertikan, merasa tidak dicintai, gelisah, bosan,
1980) merevisi skala dengan 20-item mengukur kesepian yang berisi dua sub-
skala yang bernama "intimate others" dan "social others". Koefisien konsistensi
koefisien 0.50) dan kecemasan (pada nilai r 0.30) (russel dkk., 1980).
20
Jourard (Joinson dan Paine, 2006) yaitu suatu proses dimana seseorang dapat
orang lain. Pengungkapan diri terlihat tidak mudah karena adanya interaksi secara
langsung dengan cara bertatap muka, sedangkan saat ini pengungkapan diri lebih
mendalam.
dan keintiman. Pengungkapan diri akan lebih berguna dalam hubungan antara
verbal.
dapat diartikan sebagai informasi tentang diri sendiri yang secara verbal
penelitian yang relevan dengan konteks kekinian, pengungkapan diri tidak hanya
dialakukan secara verbal tetapi dapat berupa tulisan melalui media sosial internet.
kepada orang lain. Dengan kata lain, Pengungkapan diri adalah cara menunjukkan
kepada orang lain siapa diri kita dan apa saja yang kita inginkan (Wheeless &
dimaknai sebagai proses memberitahukan informasi tentang diri kepada orang lain
berupa pendapat, pengalaman, dan harapan dengan tujuan agar orang lain
a. Jumlah (amount)
b. Valensi (valence)
d. Maksud (intention)
terjadi.
e. Kedalaman (intimacy)
sendiri.
a. Faktor Internal
diri.
sosial, pekerjaan.
b. Faktor Eksternal
2. Jumlah pendengar
akan lebih bersifat interaktif jika terjadi antara dua orang saja
3. Nilai
informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Faktor-faktor seperti hubungan
dan penerimaan informasi, ras, kebangsaan dan umur, jenis kelamin, nilai, topik,
dekat dengan orang lain. Weiss (1973) berpependapat bahwa, kesepian tidak
pertimbangan lain. Jones (Peplau dan Perlman, 1982), menyebutkan bahwa orang
yang kesepian pada umumnya menunjukkan pola pengungkapan diri yang tertutup
atau kurang intim.Menurut Darlega dan Grzelak (Peplau dan Perlman 1982),
didapat secara langsung dari keterbukaan diri, keuntungan tersebut antara lain
adalah seseorang akan lebih dapat memahami dan menerima dirinya sendiri, juga
lebih dapat menerima dan memahami orang lain sehingga dapat mengembangkan
permasalahan yang sedang ia hadapi. Oleh karena itu, komunikasi yang terjadi
hanya sebatas orang tahu jika ia mempunyai masalah dan kemungkinan untuk
yang dekat, kurang adanya perhatian satu dengan yang lain, meskipun ia
berinteraksi dengan orang banyak, dia akan merasa kesepian. Penelitian yang
dilakukan oleh Solano, Batten dan Parish (Sears, Freedman & Peplau, 1994)
pengungkapan diri yang tidak wajar, mencurahkan isi hati kepada seseorang yang
baru saja dikenal atau mengungkapkan hal yang luar biasa sedikit tentang dirinya
sendiri. Para peneliti menyatakan bahwa tingkat pengungkapan yang tidak tepat
ini bisa mengganggu pengembangan hubungan yang akrab. Inilah fenomena yang
D. Hipotesis Penelitian