OVEN
DISUSUN OLEH
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
Oven adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan suatu bahan basah menjadi
bahan kering agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Oven ini dirancang
dengan menambahkan buffle yang dipasang miring 150 terhadap garis horisontal.
Buffle tersebut berfungsi untuk mengarahkan udara panas di dalam alat pengering.
Oven ini dilengkapi dengan cerobong. Selain itu juga, oven merupakan peralatan yang
menggunakan radiasi termal untuk memanaskan atau mengeringkan. Oven termasuk
alat strerilisasi bahan secara fisik karena menggunakan suhu dan tekanan tinggi. Oven
juga merupakan alat sterilisasi menggunakan udara kering bersuhu tinggi. Oven dalam
skala laboratorium, biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Oven dapat pula digunakan untuk
mengukur kadar air, sedangkan pada oven alat dapur digunakan untuk memasak adonan
kue dan memanaskan berbagai jenis makanan
Oven memanfaatkan suhu pada udara panas yang dihasilkan di dalamnya untuk
memanaskan dan mengeringkan bahan yang ada di dalamya. Panas yang dihasilkan
berasal dari gerakan molekul di dalam oven. Pada umumnya temperatur yang digunakan
pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-170◦C selama paling sedikit 2 jam. Perlu
diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah alat yang akan
disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas. Sterilisasi dengan oven tidak dapat
digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan (contoh : alat ukur) dan
penutup karet atau plastik. Namun pada kenyataan penggunaannya, sering kali hasil
tidak sesuai dengan yang diinginkan pemakai. Peralatan laboratorium tidak kering
menyeluruh atau dalam memasak kue tidak matang merata sehingga adonan tidak
mengembang sempurna. Hal itu disebabkan oleh penyebaran suhu di dalam oven yang
tidak merata sehingga panas yang dihasilkan di dalam oven tidak sama di setiap
sudutnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Oven ?
2. Apa saja manfaat penggunaan Oven ?
3. Bagaimana prinsip dan mekanisme kerja dari Oven ?
4. Apa saja jenis-jenis dari Oven atau alat pengering yang ada saat ini ?
5. Bagaimana kekurangan dan kelebihan dalam penggunaan alat pengering Oven ?
6. Bagaimana perhitungan dari design Oven ?
1
menggunakan coil atas, udara panas terhalang oleh langit-langit oven sehingga
mendorong arus konveksi alami.
Pada oven tradisional, ketika gulungan bawah dipanaskan, udara didalam oven
dipanaskan pertama kali dengan konduksi dan konveksi alami. Panas ditransfer ke
objek, yang mana dipanaskan dengan konveksi alami. Didalam oven konveksi, panas
ditransfer menggunkaan kipas. Kipas menciptakan konveksi paksa didalam oven, yang
mendorong pemerataan panas sehingga pemanasan menjadi lebih cepat.
Perpindahan panas didalam oven tidak sesimpel konduksi dan konveksi. Elemen
pemanas memancarkan sejumlah radiasi yang turut berkontribusi dalam pemanasan.
Selain itu dinding oven menjadi panas dan memancarkan radiasi sendiri. Sedangkan
transfer atau perpindahan panas dari sumber panas (listrik melalui kumparan pada
oven) dengan lempeng / plat pada oven listrik melibatkan mekanisme konduksi.
1
2.4.3. Vacuum Oven
Jenis oven ini cocok digunakan untuk
bahan yang memerlukan atmosfer inert.
Oven pengeringan vakum paling sering
digunakan untuk proses pengeringan
yang halus, seperti mengeringkan
bagian-bagian kecil atau membuang
pelarut yang mudah terbakar.
Lingkungan bertekanan rendah juga
meminimalkan oksidasi selama pengeringan. Oven vakum standar dapat
beroperasi pada suhu setinggi 200C hingga 250C
1
2.6.1 Efisiensi dan Heat Loss pada Oven
Energi yang digunakan oleh oven sebagian besar berasal dari gas atau bahan
bakar minyak. Listrik jarang digunakan untuk membuat kue sekarang, karena
harganya yang mahal. Dalam oven berbahan bakar gas / minyak, bahan bakar
mewakili sekitar 95-96% dari total penggunaan energi dan listrik (untuk
menyalakan drive, kipas, dan sistem kelistrikan lainnya) sekitar 4-5%. Energi yang
masuk ke oven digunakan terutama untuk memanggang biskuit sebagai contohnya.
Untuk mencapai struktur, mengurangi kadar air dengan penguapan dan mewarnai
biskuit. Setiap jenis biskuit membutuhkan sejumlah energi untuk mencapai hasil
dengan kualitas yang baik. Dalam contoh yang akan digunakan, produk rotari
cetakan khas membutuhkan 0,2120 KWh (182 kkal) energi per kg produk yang
dipanggang.
Contoh perhitungan
Perhitungan keseimbangan energi dari oven berikut ini diambil dari instalasi yang
sebenarnya. Rincian produk dan oven diberikan di bawah ini, sehingga data yang
berbeda untuk oven lainnya dapat diganti untuk membuat perhitungan penggunaan
energi yang sesuai.
Oven
Baking Chamber 1,25 x 1 m
Zones 8 (7 burner)
Over Band 8,25 kgs/m2
Extraction Fans 34 m3/menit (maksimum)
Total energi yang digunakan oleh oven : 0,4043 KWh / kg baked biscuits
Energi yang dibutuhkan untuk memanggang produk : 0,2120 KWh / kg
baked biscuits
Waste energy : 0.1923 KWh/kg of baked biscuits
Produk
Total kebutuhan energi untuk memanggang produk adalah 0,2120 KWh/kg biskuit
panggang Ini memberikan total penggunaan energi (gas) untuk memanggang
biskuit:
= 678,4 KWh/jam
1
Energi panas laten yang dibutuhkan untuk menguapkan air dari produk adalah 539
kal / gm air. Kelembaban yang harus dibuang untuk mencapai kadar air akhir
3,0% = 0,135 kg per kg biskuit
Kelembaban yang harus dihilangkan: 0,135 kg/kg biskuit x 3200 kgs/jam = 432
kg/jam Sehingga, Panas laten diperlukan untuk menguap 432 kg air = 432.000 gm
x 539 kal/gm = 232848 kkal = 270,75 KWh / jam
1
Kehilangan panas dari modul pemanas : 0,066 x 105 m2 x (350 oC - 55oC) / 0,2
= 10222 W
Kehilangan panas dari atas oven : 0,066 x 100 m x 2,3 m x (200 oC - 55oC) /
0,25 = 8804 W
Kehilangan panas (Heat Loss) total melalui insulasi oven bagian sisi dan atas
sebesar = 33,1 KW
Total energi yang digunakan: 0,4043 kWh x 3200 kgs = 1294 KWh / jam
7 burner: rata-rata energi yang digunakan per jam per burner = 1294/7 = 185
kWh
Konsumsi gas: 185 / 9,8 kWh / m3 = 18,9 m3 / jam / burner (rata-rata)
Gas / volume udara yang dibutuhkan per burner: gas 18,9 m3 + 301 m3 = 319.9
m3
Perkiraan suhu rata-rata gas buang : 200oC
Gas / udara berat pada 200oC per burner = 319,9 x 0,746 kg / m3 = 239 kg /
jam / burner
Perkiraan energi dalam gas buang: 239 kgs x 200 x 1.026 KJ = 49043 KJ =
13,6 kWh / jam / burner
Perkiraan kadar uap air dari gas buang : 119,5 kg / burner / jam
Energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu uap air dari 100oC ke 200oC
= 1.996 x 119.5 x 100 = 23852 KJ = 6.6 kWh / jam / burner
Total energi panas dalam gas buang: 7 x (13,6 + 6,6) kWh = 141,4 kWh per
jam
Dari 50% ini bisa digunakan di Heat Recovery System
Panas spesifik uap air: 1.996 kJ / kgK
Panas udara spesifik: 1,026 kJ / kg K
Kerapatan uap air pada 100oC = 0,958
Densitas udara pada 200oC = 0,746 kg / m3
1 KJ = 0,000278 KWH
1
2. kehilangan panas dapat jauh lebih besar dari yang diberikan tergantung
pada desain penukar panas dan cerobong asap.
Kesimpulan contoh perhitungan efisiensi oven dan heat loss
1. Efisiensi oven keseluruhan adalah 50%
2. Kehilangan panas melalui burner flues, hingga 50% dapat dipulihkan dan
digunakan untuk memanggang dalam Heat Recovery System
3. Dalam instalasi oven Baker Pasifik ini, Heat Recovery System mengurangi
kebutuhan energi sebesar 15% (sebagaimana dihitung oleh uji independen)
1
Angle = 90° + sinˉ1 x 0.45
Angle = 116.7°
DAFTAR PUSTAKA
Incropera, F.P. and De Witt, D.P., Introduction to Heat Transfer, Second Edition, John
Wiley & Sons, New York, NY, 1990.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-13653-Abstract_id.pdf).
http://D3-2016-344246-introduction.pdf
http://www.academia.edu/7612631/INSTRUMENTASI_OVEN
http://www.anm.co.id/article/detail/159/oven-laboratorium#.W3j9sOzvPIU
https://laboratoryresource.com/?navaction=getitem&id=59
http://www.omick.net/solar_ovens/solar_oven_design.htm
https://www.bakerpacific.com.hk/2015/01/oven-efficiency/