Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM

TOPIK : Manipulasi material resin akrilik polimerisasi panas


No. Nama
GROUP : 7Tgl. Praktikum : 14 Desember 2011 No. Mhs.

Hayu Qommaru Z 8671


Amalia Perwitasari 8677
Bramita Beta A 8683
Yusvina Qoriaturrahma 8689
Nyayu Wulan Utami 8691
Cindy Noni B 8695

PEMBIMBING: Prof. Dr. drg. Widowati, MS.

1. Hasil Praktikum
Waktu tercapainya fase dough : 1 menit 52 detik.
Terdapat porusitas di bawah permukaan
Permukaan plat resin akrilik kasar
Terdapat gips yang menempel pada permukaan plat resin akrilik

2. Pembahasan
Menurut Annusavice (2003), berdasarkan spesifikasi ADA no. 12
mempersyaratkan adonan tetap dapat dibentuk selama sedikitnya 5 menit. Secara
klinis, kebanyakan resin mencapai konsistensi menyerupai adonan dalam waktu
kurang dari 10 menit. Menurut Combe (1992), polimer/monomer ratio yang tinggi
menghasilkan waktu tercapainya fase dough yang cepat. Menurut Anusavice (2003),
bila komponen bubuk dan cairan diaduk dalam perbandingan yang sesuai yaitu 1:3,
memberikan monomer yang cukup untuk membasahi keseluruhan partikel polimer.
Dari hasil praktikum diperoleh waktu tercapainya fase dough adalah 1 menit 52 detik,
kemungkinan disebabkan pengunaan w/p ratio lebih tinggi dari standar. w/p ratio
yang digunakan pada praktikum adalah 1/2 sedangkan w/p ratio standar adalah 1/3.
Pada plat resin akrilik polimerisasi panas terdapat porusitas di bawah
permukaan. Menurut Annusavice (2003), pada bagian protesa yang tebal akan
menimbulkan porus karena temperatur resin melebihi titik didih monomer (100,8 0C).
Mendidihnya monomer yang tidak bereaksi menghasilkan porus di dalam basis
protesa. Pada tahap processing, indikator suhu air dalam curing unit tidak tercelup
dalam air, sehingga suhu air tidak terukur. Kemungkinan permukaan mould yang
tidak rata dan terjadinya porusitas di bawah pemukaan menyebabkan plat resin akrilik
menjadi kasar.
Selain itu, pada plat resin akrilik juga terdapat gips yang menempel. Menurut
Manappallil (2003) penggunaan separating medium mencegah monomer merembes ke
gips dan mencegah melekatnya gips ke permukaan resin. Menempelnya gips pada
permukaan resin akrilik disebabkan pengolesan CMS yang kurang merata pada
mould.

3. Kesimpulan
Waktu fase dough dan terjadinya porusitas pada hasil praktikum tidak sesuai
dengan teori.

4. Daftar Pustaka

Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips’ Science Of Dental Materials, 11th. St Louis :

Saunders Elsevier

Combe, E.C. 1992.  Notes On Dental Materials. 6th edition. United States: Churcill

Livingtone
Manappallil, J.J. 2003. Basic Dental Material, 2nd edition. New Delhi: Jaypee
Brothers

Anda mungkin juga menyukai