Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM

TOPIK : MANIPULASI RESIN KOMPOSIT AKTIVASI SINAR TAMPAK


KELOMPOK : 4 Tanggal Praktikum : 14 Februari 2017
No. Nama No. Mahasiswa
1. Farah Salsabila 15/382627/KG/10301
2. Hestika Wulandari 15/382628/KG/10302
3. Insum Julianti Lestaluhu 15/382629/KG/10303

PEMBIMBING : Drg. Purwanto Agustiono, SU.

1. HASIL PRAKTIKUM
Dari praktikum Semen Ionomer Kaca yang telah dilakukan pada hari Selasa, 21 Februari
2017, didapatkan hasil sebagai berikut :
Operator 1 (Farah Salsabila) = sisa serbuk 1/4
Working time : 40 detik
Setting time : 8 menit 18 detik

Operator 2 (Insum J Lestaluhu) = sisa serbuk 1/8


Working time : 40 detik
Setting time : 6 menit 33 detik

Operator 3 (Hestika Wulandari) = sisa campuran 1/6


Working time : 40 detik
Setting time : 10 menit 36 detik

Rata-rata hasil :
Working time : 40 detik
Setting time : 8 menit 48 detik

2. PEMBAHASAN
Semen ionomer kaca diciptakan oleh Wilson et al. di Laboratory of the Government Chemist
pada awal tahun 1970. Semen ionomer kaca adalah nama generik dari sekelompok bahan yang
menggunakan bubuk kaca silikat dan larutan asam poliakrilat (Anusavice, 1996).
Pada praktikum semen ionomer kaca telah dilakukan 3 kali percobaan dengan menggunakan
perbandingan 1 sendok takar serbuk dan 1 tetes penuh cairan dan menghasilkan rerata setting time 8
menit 48 detik dan rerata serbuk . Hasil setting time yang diperoleh tidak sesuai dengan teori
yang terdapat pada buku praktikum yang menyebutkan bahwa setting time semen ionomer kaca tipe II
adalah 4-5 menit. Setting time yang diperoleh dipengaruhi oleh rasio serbuk dan cairan. Bubuk dan
cairan tidak boleh dikeluarkan ke permukaan alas aduk sampai prosedur pengadukan siap untuk
dilakukan. Kontak yang terlalu lama dengan atmosfer ruangan akan mengubah rasio yang tepat dari
asam : air dalam cairan (Anusavice, 1996). Tetapi pada saat praktikum, bubuk dan cairan dikeluarkan
terlalu cepat serta teknik pengadukan yang dilakukan kurang tepat dan cepat sehingga menyebabkan
bubuk dan cairan berkontak dengan atmosfer ruangan. Hal ini mengakibatkan bubuk dan cairan yang
diaduk tidak homogen secara keseluruhan dan menyebabkan adanya sisa serbuk.
Pada konsistensi yang encer, setting time terhitung lebih panjang dibandingkan konsistensi
normal dan kental. Hal ini disebabkan karena cairan yang dituangkan lebih banyak, sehingga bubuk
semen memerlukan waktu yang lebih lama agar semua partikel glass dapat berikatan dengan ion H +.
Selama periode reaksi awal, liquid dapat dikeluarkan dengan mudah melalui pengeringan. Ketika
pengerasan berlanjut, liquid akan menghidrasi matriks dan tidak dapat dikeluarkan oleh proses
pengeringan. Proses hidrasi ini sangat penting untuk menghasilkan struktur gel yang stabil dan untuk
membangun kekuatan semen (Anusavice, 2003).

3. KESIMPULAN
Dalam manipulasi semen ionomer kaca, serbuk dan cairan mempengaruhi setting time.
serbuk dan cairan yang berkontak terlalu lama dengan atmosfer ruangan akan mengubah rasio yang
tepat dari asam : air dalam cairan. Setting time yang diperoleh pada praktikum semen ionomer
kaca tidak sesuai dengan teori disebabkan karena adanya kontak dengan atmosfir ruangan dan
teknik pengadukann yang kurang cepat dan tepat.

4. DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, KJ. 2003. Philips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi (Philips Science of Dental
Materials). Edisi 10. Jakarta: EGC

Lyapina, MG., 2016, Nano-Glass-Ionomer Cements In Modern Restorative Dentistry, Journal of


IMAB, Vol. 22: 1160-1165.

Anda mungkin juga menyukai