NIM : 5302416016
Prodi : PTIK
Rombel : 72
AYAM CEMANI
Ayam Cemani atau ayam kedu merupakan ayam hias yang asli berasal dari
Indonesia. Tepatnya berasal dari wilayah Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah. Karna asalnya dari daerah kedu, banyak orang yang
meyebutnyan dengan ayam kedu . Ayam ini dikembangkan sebagai ayam ras unggul.
Pada awalnya ayam cemani di daerah asalanya di fungsikan sebagai ritual dan tidak
difungsikan sebagai ayam pedaging atau petelur atau sebagai hiasan. Namun di saat
ini, ayam cemani menjadi salah satu dalam ayam hias karena keunikannya, yaitu
bentuk badannya hitam menyeluruh.
Di daerah asal saya, yaitu Tangerang ayam cemani saat ini sudah sangat sulit
sekali ditemukan. Mungkin karena sudah jarang peminat untuk memeliharanya
maupun membudidayakannya atau harganya yang memang relatif sangat mahal saat
ini. Berbeda dengan waktu ketika saya masih duduk di bangku SD. Saat itu ada
beberapa warga di daerah saya yang memelihara ayam jenis ini sebagai hiasan. Tentu
mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah keatas, karna memang ayam
jenis ini memiliki harga yang cukup mahal dan menjadi gengsi tersendiri ketika
memeliharanya bagi kalangan tertentu. Sedangkan untuk warga sekitar melihat
adanya ayam cemani yang di pelihara tersebut , menjadi suatu hal yang menarik atau
tontonan karna memang keunikan dari ayam cemani itu sendiri.
Berikut jenis-jenis ayam cemani, saat ini dikenal empat macam tipe ayam
kedu: Ayam kedu hitam, seluruh tubuh dan bulu berwarna hitam, hanya jengger dan
kloaka masih kemerahan; ayam kedu cemani Hitam legam), seluruh tubuh dan bulu
hitam tanpa kecuali, bahkan daging dan tulang pun kehitaman; ayam kedu putih,
warna bulu putih; ayam kedu merah, berbulu hitam dan berjengger merah.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri ayam cemani. Belum ada bakuan resmi
mengenai ukuran ini. Bobot babon/betina: 2–3 kg, jantan 3–4 kg; usian 6 sampai 8
tahun; berbulu keras; tubuh ukuran sedang; bulu ekor naik; jengger ukuran besar,
untuk subtipe cemani berwarna sangat hitam; warna mata coklat gelap; tabiat suka
berkelana, betinanya sangat melindungi anaknya; warna cangkang telur coklat;
produksi telur 160 butir per tahun; mulai bertelur pada umur enam bulan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_kedu
EDELWEIS JAWA
Sebagai salah satu bentuk ikon dari gunung, bunga edelweiss banyak di
gunakan sebagai simbol dari kesetiaan. Ini di dasari karena bunga edelweiss tak layu
meskipun sudah di petik dari tangkainya. Paling tidak hanya kering saja. Bunga
edelweiss jawa ini juga biasa di kenal sebagai bunga senduro. Habitatnya berada di
pegunungan yang ada di sekitar Jawa. Bahkan bunga inilah yang bisa tumbuh
pertama kali setelah terjadinya erupsi pada gunung berapi. Jika anda memang
berkenan untuk melihat keberadaan bunga ini, masih bisa di temui. Silahkan anda
melakukanpendakian di beberapa gunung yang ada di Tegal Alun seperti Gunung
Papandayan, alun alun surya kencana yang ada pada Gunung Gede, alun alun
mandalawangi yang ada di Gunung Pangrango, serta Plawangan sembalun yang ada
di Gunung Rinjani.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Anaphalis_javanica