Anda di halaman 1dari 5

JUDUL SOP:

PEMBALUTAN
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR NO. NO. REVISI: HALAMAN:
TETAP DOKUMEN:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT: Ketua PSIK Universitas Jember
9 Februari 2015
1 PENGERTIAN Pembalutan adalah tindakan pembebatan untuk
tujuan imobilisasi atau memberikan tekanan
2 TUJUAN 1. Menjaga dressing tetap di atas luka.
2. Memberi tekanan pada perdarahan untuk
menghentikan perdarahan.
3. Menjaga posisi bidai agar tidak berubah.
4. Memberikan imobilisasi pada bagian yang
cidera.
3 INDIKASI 1. Luka terbuka.
2. Sprain/ strain.
3. Dislokasi/ subluksasi.
4. Fraktur.
4 KONTRAINDIKASI ---
5 PERSIAPAN ALAT 1. Mitela/ pembalut gulung.
2. Kasa steril.
3. Plester.
4. Gunting verband.
5. Sarung tangan bersih.
6 PERSIAPAN KLIEN Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada
klien
7 CARA BEKERJA 1. Beri salam, panggil klien dengan namanya.
2. Perkenalkan diri perawat.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
4. Beri kesempatan klien bertanya.
5. Cuci tangan.
6. Pakai sarung tangan bersih.
7. Kaji bagian tubuh yang akan dibalut (lokasi,
luka)
8. Balut dengan jenis balutan yang sesuai.
a. Balutan melingkar.
b. Balutan dasi untuk lutut.

c. Balutan dasi untuk kaki.

d. Balutan untuk kaki.

9. Kaji respon klien (nyeri, kesemutan).


10. Kaji denyut nadi distal, CRT dan warna
kulit.
11. Rapikan peralatan.
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
13. Dokumentasikan.
8 EVALUASI 1. Kaji respon subjektif dan objektif klien.
2. Jika perlu rujuk ke sarana kesehatan yang
lebih lengkap.
9 HAL-HAL YANG PERLU Bandingkan kesimetrisan denyut nadi dan CRT
DIPERHATIKAN
Sumber: Ns. Rondhianto, M.Kep
JUDUL SOP:

PEMBIDAIAN
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR NO. NO. REVISI: HALAMAN:
TETAP DOKUMEN:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT: Ketua PSIK Universitas Jember
9 Februari
2015
1 PENGERTIAN Pembidaian adalah tindakan untuk mencegah
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian
tubuh yang cidera dengan menggunakan alat bantu
(bidai).
2 TUJUAN 1. Mencegah pergerakan/ pergeseran ujung tulang
yang patah.
2. Mencegah cidera pembuluh darah dan saraf.
3. Mencegah cidera jaringan lunak di sekitar luka.
4. Mengurangi risiko emboli.
5. Mengurangi nyeri.
6. Member istirahat pada anggota badan yang
patah.
7. Mempercepat penyembuhan.
8. Mengurangi perdarahan.
3 INDIKASI 1. Sprain/ strain.
2. Dislokasi/ subluksasi.
3. Fraktur.
4 KONTRAINDIKASI ---
5 PERSIAPAN ALAT 1. Bidai.
2. Pengikat bidai (mitela, kain, kasa).
3. Bantalan lunak.
4. Kasa steril.
5. Gunting verband.
6. Sarung tangan bersih.
6 PERSIAPAN KLIEN Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada
klien.
7 CARA BEKERJA 1. Beri salam, panggil klien dengan namanya.
2. Perkenalkan diri perawat.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
4. Beri kesempatan klien bertanya.
5. Cuci tangan.
6. Pakai sarung tangan bersih.
7. Buka pakaian dan perhiasan di daerah
cidera(bisa digunting).
8. Kaji bagian tubuh yang akan dibidai (lokasi,
luka, nadi distal, CRT)
9. Ukur bidai pada bagian yang sehat.
10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak.
11. Lapisi bagian yang kosong antara tubuh dan
bidai dengan bahan pelapis.
12. Bidai dengan jenis bidai yang sesuai.
13. Bidai harus meliputi 2 sendi dari tulang yang
patah.
14. Jika cidera terjadi pada sendi, bidai kedua
tulang yang mengapit sendi tersebut.
a. Bidai Basswood untuk lengan atas.

b. Bidai Basswood untuk lengan bawah.

c. Bidai kawat untuk humerus.

e. Bidai untuk kaki.

15. Kaji respon klien (nyeri, kesemutan).


16. Kaji denyut nadi distal, CRT dan warna kulit.
17. Rapikan peralatan.
18. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
19. Dokumentasikan.
8 EVALUASI 1. Kaji respon subjektif dan objektif klien.
2. Jika perlu rujuk ke sarana kesehatan yang
lebih lengkap.
9 HAL-HAL YANG PERLU Bandingkan kesimetrisan denyut nadi dan CRT.
DIPERHATIKAN
Sumber Ns. Rondhianto, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai