Edisi Oktober 2017 M A G A Z I N E

S A F E T Y, H E A L T H & E N V I R O N M E N T

KESELAMATAN
MIGAS
AMA
LIPUTAN UT

Keselamatan Migas TOKOH K3

Kepedulian Kita Semua. 15 DR HARJONO, Msc, MIIFRSM. 40

LIPUTAN KHUSUS TOP TEN

Pertamina Balongan dan 10 Perusahaan Minyak
Mantan Ketua DK3N Terbesar Di Dunia. 8
Raih Penghargaan WSO. 18
 DARI REDAKSI
M A G A Z I N E

S A F E T Y, H E A L T H & E N V I R O N M E N T

• MANAGING DIRECTOR Syafrijal Lubis • CHIEF EDITOR Hasanuddin

• CHIEF DIGITAL OFFICER Rachmat Handi Nugraha • SENIOR EDITOR Soehatman Ramli, SKM, Dipl SM, MBA
• EXPERTS Dr.Ir Patuan Alfon S MM, MKKK, Prof Dra Fatma Lestari, MSi, PhD, Dr Udi Syahnudi Hamzah, Msc,
Ir Ismet Somad, Eng, MSc, Masdjuli, Mk3, Agung Kuswardono, S.T, M.K.K.K, Dr. M. Arief Novianto, MKK, SpOk
• GRAPHIC DESIGNER Muhammad Gazali •
BUSINESS DEVELOPMENT EXECUTIVE Heru Indra Prakasa, Wahyu Aji Negoro

• PENERBIT Yayasan Pengembangan Keselamatan No Rek 748.01.00053.00.7 Bank CIMB NIAGA

PENGHARGAAN KESELAMATAN MIGAS

ENAM warga dari sebuah keluarga di Jakarta Utara dilarikan ke rumah sakit. Dua dari mereka mengalami luka bakar dengan tingkat keparahan yang
mencapai 80 persen. Empat lainnya mengalami luka bakar dengan tingkat rendah.
Musibah itu dipicu meledaknya tabung gas elpiji volume 3 kg. Bermula ketika Wardi, penjual mie ayam, membeli tabung gas. Entah bagaimana, ketika
hendak dipasang, tabung gas tersebut mengalami kebocoran di bagian atasnya. Wardi lantas membalikkan tabung gas warna melon tersebut. Musibah pun
terjadi. Gas semakin besar ke luar ketika posisinya dibalik. Ledakan terjadi karena ada sumber api di sekitar.
Kasus yang terjadi di Jakarta Utara tersebut hanya secuil dari peristiwa yang banyak terjadi di masyarakat. Ketidaktahuan dan ketidakpedulian untuk
tahu, menjadi faktor dominan terjadinya insiden ledakan tabung gas dan insiden-insiden migas (minyak dan gas bumi) lainnya di negeri ini.
Menyalakan HP saat mengisi BBM di SPBU atau membeli BBM dalam wadah berupa jerigen, merupakan contoh lainnya soal kecerobohan dan ketidakpedulian
masyarakat akan potensi bahaya yang terkandung dalam migas.
Migas adalah sumber alam yang berdaya guna bagi kehidupan manusia. Sejak penemuan minyak bumi beberapa ribu tahun sebelum masehi, migas
menjadi salah satu komoditas penting yang mengiringi kehidupan dan peradaban manusia hingga sekarang ini dan berwaktu-waktu kemudian di masa
mendatang. Dalam perspektif politik, migas menjadi komoditi strategis untuk diperebutkan. Banyak peperangan antarnegara meletus yang dipicu oleh
penguasaan ladang minyak. Dalam konteks peperangan demikian, migas juga bisa menjadi sumber yang amat mematikan. Kasus tumpahan minyak (sengaja
ditumpahkan) yang beberapa kali terjadi di Teluk Persia, menjadi bukti bahwa minyak pun bisa menjadi senjata pemusnah makhluk hidup secara massal.
Potensi bahaya migas sudah jelas tergambar sejak dari pengambilan dari perut bumi dan pengolahannya di tingkat hulu, hingga distribusi dan pemakaian dalam
kehidupan sehari-hari di tingkat hilir. Karena itu, keselamatan menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh para
pelaku industri migas di seluruh dunia. Salam Safety
Dalam konteks ini, kita mengapresiasi pemerintah (Kementerian ESDM) yang setiap tahun rutin Hasanuddin
Chief Editor
menggelar acara Malam Penganugerahan Penghargaan Keselamatan, yang menekankan pada aspek jam
kerja aman. Semakin besar jam kerja aman, semakin kecil insiden kecelakaan dan kesehatan kerja (K3)
yang terjadi.
Aspek keselamatan migas menjadi tema yang kami angkat dalam Liputan Utama majalah Isafety
edisi kali ini. Di samping Liputan Utama soal keselamatan migas, tentu saja ada banyak artikel lain yang tak
Chief Editor
kalah menariknya untuk Anda baca. Safety first, please. ***

DISCLAIMER Majalah Isafety menjunjung tinggi nilai integritas dan kode etik wartawan Indonesia. Untuk itu, dalam menjalankan setiap tugasnya
seluruh staf majalah Isafety dilengkapi dengan Kartu Pers dan tidak dibenarkan menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apapun dari
narasumber atau relasi. Majalah Isafety dalam melakukan peliputan dan penulisan secara independen serta melaporkan hasilnya secara adil dan
objektif. Peliputan mengenai produk atau perusahaan yang dimuat di majalah sama sekali tidak ada kaitannya dengan iklan maupun hubungan bisnis
dengan pihak manapun.Isafety magazine supports the integrity and ethics of Indonesian journalists. For that, in performing each task, all editors and
journalists of Isafety magazine are equipped with Press Card and not allowed to receive or request any compensation in any form from the sources or
contacts. Isafety magazine does report independently, fair, and objective. Reports of products or companies which are covered by magazine not
connected with any advertising or business relationship interests with any party.

M A G A Z I N E

Apabila Anda memiliki pendapat, saran, atau kritik

berkenaan dengan isi majalah ISafety, Anda bisa
S A F E T Y, H E A L T H & E N V I R O N M E N T

mengirimkannya via email:

MAUT DI redaksi@isafetymagz.com
Pendapat yang dikirim tidak mengandung unsur
PUNCAK SARA atau hal-hal yang bernada provokatif
lainnya.
Harap sertakan jati diri dan foto.
+
7 Follow Us: isafetymagz

€€‚
 ƒ

• •

www.isafetymagz.com

4 • • Oktober 2017
 M A G A Z I N E
Follow Us: isafetymagz

www.isafetymagz.com
S A F E T Y, H E A L T H & E N V I R O N M E N T

ISAFETY READERS
OUR CONTRIBUTORS
 CONTENT

M A G A Z I N E

S A F E T Y, H E A L T H & E N V I R O N M E N T

EDISI OKTOBER 2017

10 PERUSAHAAN MINYAK
TERBESAR DI DUNIA
PERISTIWA
8
12 - 13 Mandor Tewas Jatuh dari Ketinggian Jembatan

24
LIPUTAN UTAMA
14 - 15 Keselamatan Migas Kepedulian Kita semua
16 - 17 Truk BBM Dirancang Tidak Tumpah Jika Terjadi Insiden

LIPUTAN KHUSUS
18 - 19 Pertamina Balongan dan Mantan Ketua DK3N Raih Penghargaan WSO
20 - 21 75 Perusahaan Menerima Penghargaan Jam Kerja Aman

SAFETY READING
22 - 23 “SUDAH AMAN BERKENDARA ?”

TOKOH K3
24 - 27 DR HARJONO, MSc, MIIFRSM

6 • • Oktober 2017
 13

18
K3
28 - 29 3 Konsep Berpikir dalam Safety Maturity Model

14
30 3 Perusahaan Migas Gelar Simulasi Penyelamatan Kebakaran Truk BBM

MANAJEMEN KESELAMATAN
32 Pentingnya Menyelidiki Kecelakaan

FIRE SAFETY

34 - 36 Yuk...Cegah Kebakaran dari Diri Sendiri

PATIENT SAFETY
38 - 40 Bayi Debora Menunggu Maut di IGD
41 - 43 RS Mitra Keluarga Dijatuhi Teguran Tertulis

ENVIRONMENT
44 - 45 Persfektif Siklus Hidup dalam ISO 14001:2015

HEALTH

46 Yuk... Biasakan Tepuk Tangan Usai Cuci Tangan

PUBLIC SAFETY

48 Makna Bendera di Lintasan Balap

49- 51 Menintip Aspek Safety di Sirkuit Sentul
22
Oktober 2017 • • 7
 TOP TEN
TOP
1. SAUDI ARAMCO
10DI DUNIA
Saudi Aramco adalah perusahaan minyak
terbesar dan teratas di Dhahran, Saudi arabia.
Saudi Aramco merupakan perusahaan pemerintah
yang di dirikan pada 1933 yang sebelumnya
bernama California-Arabian standard Oil Company
dan kemudian berubah nama menjadi Saudi
Aramco pada tahun 1988. Saudi Aramco memiliki
cadangan minyak terbesar di dunia dan
menghasilkan keseluruhan produksi minyak setiap
hari nya yang membuatnya menjadi perusahaan
minya teratas di dunia dengan keuntungan setiap
tahun 478 Juta Dollar. Perusahaan juga
memproduksi produk lain seperti petroleum, gas
alam, dan petrochemical. Perusahaan mempunyai
perwakilan untuk eksplorasi, distribusi dan produk
marketing di seluruh dunia.
2. SINOPEC
Sinopec adalah perusahaan
minyak milik negara China di
Beijing dan perusahaan
minyak terbesar kedua di
dunia dengan pendapatan
tahunan sebesar 455,499
miliar dolar. Sinopec juga
menangani eksplorasi
minyak dan gas bumi,
produksi petrokimia dan penjualan dan distribusi.
Perusahaan memperluas asetnya dengan membeli
saham perusahaan minyak lainnya serta melakukan
latihan di wilayah Afrika yang belum dijelajah.
8 • • Oktober 2017
PERUSAHAAN
MINYAK TERBESAR
3. CHINA NATIONAL PETROLEUM CORPORATION
Perusahaan adalah sebuah
organisasi milik negara yang
didirikan pada tahun 1988
dengan kantor pusat di Beijing.
Perusahaan ini menempati
urutan ketiga dalam daftar
perusahaan minyak terbesar di
dunia dengan pendapatan
428,62 miliar dolar dan
karyawan lebih dari satu juta
orang. Perusahaan ini terlibat
dalam penyulingan, produksi gas alam dan petrokimia,
eksplorasi ladang minyak dan pemasaran produknya.
Perusahaan ini memiliki cabang dan investasi di negara
lain baik di Asia dan Afrika dan saham di perusahaan
minyak lainnya di seluruh dunia. Perusahaan telah
memainkan peran penting dalam pencemaran air dan
udara melalui kebocoran dan penghancuran lingkungan
melalui pengeboran dalam proses eksplorasi.
4. PETRO CHINA
Petro China merupakan
pendirian dari Perusahaan
Minyak nasional tiongkok yang
didirikan pada tahun 1999.
Seperti perusahaan induknya,
Petro China dimiliki oleh
pemerintah dengan kantor
pusatnya di Beijing.
Perusahaan ini terlibat dalam
eksplorasi, pemurnian, dan pemasaran produk minyak
bumi. Dengan pendapatan tahunan sebesar 367,982
miliar dolar, perusahaan ini merupakan perusahaan
minyak keempat terbesar di dunia. Seperti perusahaan
minyak lainnya, Petro China telah menghadapi berbagai
tuduhan pencemaran lingkungan di wilayah eksplorasi.

5. EXXON MOBIL
ExxonMobil adalah perusahaan minyak
Amerika dengan kantor pusat di Texas. Ini
menempati urutan kelima di antara perusahaan
minyak terbesar di dunia dengan pendapatan
yang dihasilkan. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1999 melalui penggabungan Exxon
(sebelumnya Standard Oil Company of New
Jersey) dan Mobil (sebelumnya Standard Oil
Company of New York), dan memiliki pendapatan
sebesar 268,9 miliar dolar menjadikannya
sebagai perusahaan minyak terbesar kelima di
negara ini. dunia dan majikan ribuan orang.
ExxonMobil menangani minyak mentah, gas
alam, petrokimia, dan produk minyak lainnya.
Perusahaan ini dikritik karena lambannya
menanggapi pencemaran lingkungan termasuk
membersihkan tumpahan minyak.
5. ROYAL DUCH SHELL
Royal Dutch Shell plc , yang biasa dikenal
dengan nama Shell, adalah perusahaan minyak dan
gas multinasional Inggris-Belanda yang berkantor
pusat di Belanda dan tergabung dalam Inggris. Ini
adalah salah satu dari enam "supermajor" minyak
dan gas dan perusahaan terbesar keenam di dunia
yang diukur dengan pendapatan 2016 (dan yang
terbesar di Eropa). Shell pertama kali masuk dalam
daftar Fortune Global 500 tahun 2013 dari
perusahaan-perusahaan terbesar di dunia; pada
tahun itu, pendapatannya setara dengan 84% dari
PDB Belanda $ 556 miliar.
6. KUWAIT PETROLEUM CORPORATION
Merupakan perusahaan minyak nasional yang
berkantor pusat di Kuwait City. Kegiatan Kuwait
Petroleum Corporation (KPC) difokuskan pada eksplorasi
minyak bumi, produksi, petrokimia, penyulingan,
pemasaran, dan transportasi. KPC menghasilkan sekitar
7% dari total minyak mentah dunia. Rencana KPC
adalah untuk mencapai kapasitas produksi minyak
mentah di Kuwait sebesar 3,0 juta barel per hari pada
tahun 2010, 3,5 juta barel per hari pada tahun 2015 dan
4,0 juta barel per hari pada tahun 2020. Pendapatannya
mencapai US $ 251,94 miliar pada 2014.
8. BP
Merupakan perusahaan
minyak dan gas
multinasional Inggris
yang berkantor pusat di
London. Ini adalah salah
satu dari tujuh
"supermajor" minyak dan
gas dunia, yang
kinerjanya di tahun 2012
menjadikannya perusahaan minyak dan gas terbesar
keenam di dunia, perusahaan energi terbesar
keenam dengan kapitalisasi pasar dan perusahaan
dengan pendapatan terbesar ke dua belas di dunia
(omset). Ini adalah perusahaan yang terintegrasi
secara vertikal yang beroperasi di semua bidang
industri minyak dan gas, termasuk eksplorasi dan
produksi, penyulingan, distribusi dan pemasaran,
petrokimia, pembangkit tenaga listrik dan
perdagangan. Ini juga memiliki kepentingan energi
terbarukan dalam biofuel dan tenaga angin.
Oktober 2017 • • 9
 9. TOTAL SA 10. LUKOIL

Merupakan perusahaan minyak dan gas
terpadu multinasional Prancis dan satu dari tujuh
perusahaan minyak "Supermajor" di dunia.
Bisnisnya mencakup seluruh rantai minyak dan gas
bumi, mulai dari eksplorasi dan produksi minyak
mentah dan gas alam hingga pembangkit listrik,
pengangkutan, pemurnian, pemasaran produk
minyak bumi, dan minyak mentah internasional dan
perdagangan produk.
Total juga merupakan produsen bahan kimia
berskala besar. Total adalah pemain utama dalam
energi rendah karbon (dengan Sunpower , Total
Solar dan Eren RE)
Total memiliki kantor pusat di Tour Total di distrik La
Défense di Courbevoie, sebelah barat Paris.
Perusahaan ini merupakan komponen dari indeks
pasar saham Stoxx 50.
Merupakan perusahaan minyak terbesar di Rusia
Ini juga merupakan salah satu produsen minyak global
terbesar. Pada 2012, perusahaan tersebut memproduksi
89.856 juta ton minyak (1,813 juta barel) per hari.
Berkantor pusat di Moskow, Lukoil adalah salah satu
perusahaan publik terbesar (di samping ExxonMobil)
dalam hal cadangan minyak dan gas yang terbukti. Pada
tahun 2008, menurut data yang diaudit oleh Miller dan
Lings, perusahaan tersebut memiliki 19,3 miliar barel
minyak setara dengan standar SPE. Jumlah ini sekitar
1,3% dari cadangan minyak dunia. Perusahaan ini
beroperasi di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Biggest Oil Companies In The World

Rank Company name Revenue 2015 (US$ billion)

1. Saudi Aramco 478.00

2. Sinopec 455.499
3. China National Petroleum Corporation 428.62
4. Petro China 367.982
5. Exxon Mobil 268.9
6. Royal Dutch Shell 265
7. Kuwait Petroleum Corporation 251.94
8. BP 222.8
9. Total SA 212
10. Lukoil 144.17
11. Eni 131.82
12. Valero Energy 130.84
13. Petrobras 130.00
14. Chevron Corporation 129.9
15. PDVSA 128.44
16. Pemex 117.50
17. National Iranian Oil 110.00
18. Gazprom 106.3
19. Petronas 100.74
20. China National Offshore Oil 98.5321

10• • Oktober 2017

 PERISTIWA

MANDOR TEWAS JATUH

DARI KETINGGIAN JEMB

P URWANTO (57) tak bergerak ketika

tubuhnya menghempas tanah setelah
terjatuh dari ketinggian sekitar 50
meter di Jembatan Mahkota II, Segmen,
Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin
(25/9/2017) siang.
Rekan-rekannya sesama pekerja,
bergegas turun dan berusaha memberikan
pertolongan dengan melarikan Purwanto ke
RSUD IA Moeis. Nahas sesampainya di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) rumah sakir, dokter
menyatakan Purwanto telah meninggal dunia.
Purwanto adalah mandor pekerja pada
proyek pemasangan tiang lampu penerangan
jalan umum (PJU) Jembatan Mahkota II,
Samarinda. Purwanto tercatat sebagai warga
Wonomlati RT 15 RW 8, Kelurahan Wonomlati,
Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur.
Kasus kecelakaan kerja yang menimpa
Purwanto kini dalam penyelidikan aparat
kepolisian dari Polsek Palaran. Kanit Reskrim

12• • Oktober 2017

 Polsek Palaran Ipda Nody B jembatan di luar pagar. Saya sedang membuat
Ratag menjelaskan, kasus lubang untuk tiang lampu, sementara dia
ini berawal ketika Purwanto mengecek bekisting yang sudah terpasang,”

BATAN mengawasi anak buahnya

yang memasang lampu
penerangan jalan umum
tutur Muslimin.
Sambil memperhatikan hasil pekerjaan,
Purwanto berkomunikasi dengan Muslimin.
Jembatan Mahkota II. Rupanya Purwanto melihat ada yang belum
Saat memantau sempurna dalam pengerjaan bekisting.
proses pemasangan di tepi
jembatan sisi Palaran, “Katanya miring. Saya sudah bilang
Purwanto melihat hasil tunggu sebentar, tapi dia ambil kayu yang
pemasangan dasar lampu diselipkan di antara bekisting untuk menggeser
tidak sempurna. “Dari supaya rata. Namun kayu itu patah dan dia
keterangan rekan kerjanya, jatuh,” ujar Muslimin.
dasar lampu yang dipasang
pada bekisting jembatan,
tidak lurus,” kata Ipda Nody.
Purwanto berinisiatif
membetulkan sendiri dasar
lampu yang tidak lurus
tersebut, menggunakan
sebatang kayu kaso. “Jadi,
korban mengambil kaso
berukuran 5 x 7 meter,
untuk meluruskan dasar
lampu yang bengkok tadi,”
ungkap Nodi.
Naas, kayu yang
digunakan meluruskan
dasar lampu yang bengkok,
tak kuat. Kayu patah
membuat Purwanto yang berada di bibir Di saat Purwanto terjatuh Muslimin yang
jembatan kehilangan keseimbangan dan berada di samping mendengar suara patahan
langsung terjatuh. Kala itu, Purwanto tak kayu yang digunakan Purwanto untuk
mengenakan peralatan keselamatan (safety) membenarkan posisi bekisting. “Dia memang
apapun. “Namanya mandor, jadi tidak pakai tidak pakai safety (tali yang diikatkan di tubuh)
safety. Korban ini bekerja di perusahaan sub karena dia mandor. Semestinya mandor tidak
kontraktor pemasangan PJU,” kata Nody. perlu turun langsung, kan tinggal meminta
Hal senada dikemukakan Muslimin, pekerjanya untuk memperbaiki,” ucap
rekan kerja Purwanto yang saat kejadian Muslimin yang turut menyayangkan peristiwa
berada di lokasi. “Dia (Purwanto, Red) di tersebut. (has)
sebelah saya. Kami berdiri di samping

Oktober 2017 • • 13
 LIPUTAN UTAMA
Keselamatan Migas,
Kepedulian Kita Semua
Di samping aneka manfaat, migas menyimpan potensi
bahaya. Banyak dari masyarakat yang masih kurang
peduli akan potensi bahaya dari migas dalam
kehidupan sehari-hari. Saatnya kita semua peduli
demi keselamatan.
B
ERBICARA tentang migas mungkin bukan hal
yang aneh lagi dan sangat akrab bagi
masyarakat luas. Setiap hari kita bersentuhan
dengan dunia migas, mulai dari gas elpiji (LPG) untuk
mamasak di dapur, bahan bakar kendaraan untuk
mendukung mobilitas kita bahkan sampai ke berbagai
produk petrokimia yang kita konsumsi. Semuanya
bersumber dari hasil olahan migas.
Mungkin karena itulah, migas menjadi pemicu
berbagai isu politik global, bahkan banyak peperangan
yang disebut sebagai bagian perebutan penguasaan
sumber energi migas.
Namun produk MIgas bukan hanya memiliki
manfaat besar ternyata juga mengandung potensi
bencana yang besar pula. Banyak kecelakaan atau
bencana yang bersumber dari produk migas dan hasil
olahannya. Yang jelas, bahwa produk migas yang
termasuk turunan hidrokarbon memiliki sifat mudah
14 • • Oktober 2017
terbakar dan meledak, disamping juga memiliki efek
racun bagi manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu, bagi kalangan industri migas,
aspek keselamatan menjadi sesuatu yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Jika kita masuk ke dalam suatu
industri migas, entah kilang, instalasi LPG, produksi
dan pengeboran, dari pintu masuk sudah terasa
suasana yang berbeda. Semua peralatan diperiksa,
bahan yang mudah terbakar atau menilbulkan api pasti
dilarang dan disita di pintu masuk. Belum lagi
persyaratan lainnya seperti wajib memakai alat
keselamatan dan pakaian kerja yang aman.
Namun kondisi sangat berbeda dengan kondisi
di tengah masyarakat umum. Masih banyak
masyarakat yang tidak paham, tidak tahu dan kurang
mengerti apa bahaya yang ada dari produk migas ini.
Sehingga mereka banyak melakukan kecerobohan
dan tidakan yang berbahaya sehingga menimbulkan
bencana atau kebakaran.
Kecelakaan paling banyak terjadi adalah
dalam penggunaan LPG sebagai bahan bakar. Di satu
sisi, LPG merupakan bahan bakar yang hemat, aman
terhadap lingkungan dan praktis, namun di lain pihak
juga mengandung potensi bencana yang besar.
Banyak terjadi ledakan LPG baik di rumah, di gudang,
di pertokoan dan lainnya.
Kondisi ini terjadi karena adanya kebocoran
dari sistem peralatan LPG entah di tabung, selang atau
kompor yang digunakan. Jika bocoran ini masuk ke
udara dan kemudian kontak dengan sumber api maka
akan terjadi ledakan atau kebakaran. Telah banyak
korban berjatuhan, namun masih banyak masyarakat
yang tidak mempedulikan keselamatannya.
Kecelakaan lainnya banyak terjadi dalam
penggunaan bahan bakar untuk kendaraan
khususnya di SPBU. Bahan bakar yang kita gunakan
khususnya jenis premium, pertamax atau jenis
lainnya merupakan senyawa hidrokarbon ringan
yang sangat mudah menguap. Dengan sendirinya
jika tumpah atau menguap dapat bercampur dengan
oksigen dari udara dan kemudian jika terkena
sumber api akan terbakar dan meledak. Hal ini
kurang diperhatikan masyarakat luas.
Padahal di lingkungan SPBU sudah dibuat
tanda yang besar dan jelas, matikan mesin, jangan
menggunakan HP, jangan mengisi ke jerigen dan
lainnya. Namun masih banyak anggota masyarakat
yang tidak mematuhinya. Karena itu banyak kecelakaan
terjadi misalnya ketika mengisi BBM ada gas menyebar
dan kontak dengan mesin atau bagian knalpot yang
panas dan kemudian menyala dan terbakar. Ada juga
kasus di SPBU ketika mengisi jerigen tiba-tiba terjadi api
yang kemudian menjalar ke sekitarnya.
Karena potensi bahaya dari migas ini sangat
tinggi, maka pemerintah memberikan persyaratan
yang sangat ketat tentang aspek keselamatan migas
dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan
persyaratan bagi industri migas seperti di kegiatan
pengeboran dan produksi, pengolahan, LPG dan
sebagainya. Semuanya telah diatur dengan ketat.
Bahkan dalam UU NO 22 tahun 2001 tentang MIgas,
dalam Pasal 40 disebutkan bahwa Perusahaan Migas
wajib menjamin keselamatan dan kesehatan kerja,
lingkungan hidup dan kaidah keteknikan dalam
menjalankan usahanya.
Untuk itu, setiap perusahaan yang bergerak
dalam kegiatan migas wajib menempatkan aspek
Keselamatan Migas yang meliputi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Instalasi,
Keselamatan Lingkungan dan Keamanan (K3LK)
sebagai bagian integral dalam kegiatan operasinya
setara dengan fungsi lainnya seperti produksi, teknik,
keuangan dan sumberdaya manusia.
Lingkup Keselamatan Migas
Menerapkan keselamatan dalam industri
migas sangat kompleks dan berbeda dengan industri
lainnya. Kegiatan migas sangat luas mulai dari hulu
(up stream) sampai ke hilir (down stream) dengan jenis
kegiatan yang berbeda-beda seperti kegiatan seismik,
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penimbunan, pemasaran dan
distribusi produk migas. Keselamatan Migas juga
menyangkut berbagai aspek yaitu aspek keselamatan
pekerja (K3), keselamatan instalasi, keselamatan
lingkungan dan keselamatan umum yang terkait
dengan kegiatan operasi perusahaan.
Aspek keselamatan umum ini sangat penting
dipahami oleh masyarakat luas. Apalagi dewasa ini
poduk migas sudah semakin luas, seperti pipanisasi
gas ke rumah-rumah pendiduk yang sadar atau tidak
sadar menjadi sumber bahaya yang serius jika tidak
dikeola dengan baik. (soehatman ramli)
Oktober 2017 • • 15
 LIPUTAN UTAMA
Truk BBM Dirancang Tidak Tumpah
Jika Terjadi Insiden
Ribuan truk pengangkut bahan bakar minyak
(BBM) yang setiap hari wara-wiri di jalanan sudah
dirancang tidak tumpah apabila mengalami
kecelakaan dan terbalik. Tragedi Pakistan, menjadi
pelajaran berharga bagi kita semua.
S
IRINE mobil pemadam kebakaran mearung-
raung manakala PT Pertamina menerima
laporan adanya insiden terbakarnya satu unit
mobil truk tangki pengangkut BBM. Siang itu, satu unit
truk tangki milik PT Pertamina yang tengah
mengangkut BBM jenis Dexalite terbakar di jalanan.
Dengan sigap, sejumlah petugas
mengamankan lokasi. Setelah melakukan briefing
singkat, petugas langsung membentuk dua regu
pemadam. Satu tim berusaha memadamkan langsung
sumber api yang berasal dari bagian ban kendaraan.
Lainnya bersiaga dengan berada di atas mobil
pemadam kebakaran.
Begitu sumber asal api berhasil dikuasai, tim
lainnya langsung menyemprotkan air ke bagian tangki
truk BBM yang terbakar. Tak lama kemudian,
kebakaran truk pengangkut tangki BBM benar-benar
bisa dipadamkan dan dikendalikan sehingga tidak
menyebabkan kebakaran yang parah. Masyarakat pun
tidak lagi panik dan takut bahwa truk tangki yang
terbakar tadi meledak.
Untungnya, peristiwa terbakarnya truk tangki
pengangkut BBM tadi bukan sungguhan. Peristiwa itu
hanya lah sebuah simulasi penyelamatan (emergency
drill) kebakaran truk tangki pengangkut BBM yang
16 • • Oktober 2017
merupakan bagian dari
pameran Transportasi dan
Infrastruktur 2017 di
SMESCO Convention
Center di Jakarta, Rabu
(27/9/2017).
Simulasi yang
dilakukan PT Pertamina
(Persero), PT Pertamina
Patra Niaga, dan PT Elnusa
Petrofin tersebut digelar di
halaman gedung SMESCO
Convention Center. Ketiga
perusahaan angkutan BBM
itu melakukan simulasi
kerja sama untuk
memadamkan kebakaran
dari truk BBM yang
terbakar. Upaya
penyelamatan dilakukan
agar kebakaran yang terjadi tidak sampai
menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan sekitar
area kebakaran, termasuk masyakat sekitar.
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi
Perusahaan Transportasi Bahan Berbahaya dan
Beracun (APTB3) Liliek N Sankrib, simulasi dilakukan
untuk menunjukkan kemampuan Pertamina dalam
mengantisipasi dampak kecelakaan, seperti
terbakarnya truk tangki pengangkut BBM.
Simulasi memberikan bukti bahwa ketiga
perusahaan yang melakukan simulasi memiliki
kemampuan SDM yang andal dalam mengatasi
kecelakaan, serta didukung dengan peralatan yang
memadai. “Selain itu, simulasi ini juga menunjukkan
bahwa apa yang terjadi bisa berdampak kepada
masyarakat. Juga, membutuhkan peran masyarakat
untuk ikut bersikap dalam menghadapi situasi
tersebut,” kata Sankrib.
Pendinginan Tangki
Pada kesempatan sama, Thomas Setiawan
dari PT Pertamina (Persero) menjelaskan bahwa
Pertamina sudah memiliki SOP (standard operational
procedure) dalam menangani insiden kebakaran truk
tangki pengangkut BBM. Seperti yang diperlihatkan
dalam simulasi, kata Thomas, tindakan yang pertama
kali dilakukan adalah mengamankan lokasi area
kebakaran.
Tindakan ini penting dilakukan selain
memberikan ruang gerak bagi petugas, juga

mengisolasi area kejadian dari jangkauan masyarakat.
Dalam beberapa insiden, ketika ada tumpahan BBM,
masyarakat malah mendekati lokasi kejadian untuk
mengambil BBM.
“Tindakan masyarakat itu tentu sangat
membahayakan keselamatan dirinya. Karena itu, ada
atau tidak ada tumpahan dari setiap insiden yang
terjadi, langkah pertama yang dilakukan adalah
pengamanan lokasi,” kata Thomas Setiawan.
Setelah lokasi steril, tindakan berikutnya
adalah memadamkan langsung sumber asal api.
Setelah itu dilakukan pendinginan terhadap tangki
dengan menyemprotkan air ke badan tangki.
“Namun, tindakan pendinginan itu tidak boleh
dilakukan apabila katup badan tangki dalam posisi
terbuka sebab air justru akan mempercepat
penguapan BBM sehingga memperbesar kobaran api.
Pada kebakaran tangki BBM, yang terbakar kan
uapnya. Jadi, apabila disiram air, maka uapnya akan
semakin cepat ke luar dari dalam tangki dan apabila
terkena sumber panas akan berpotensi ledakan dan
kobaran api yang lebih besar,” kata Thomas Setiawan.
Tidak Akan Tumpah
Insiden terbakarnya truk pengangkut BBM di
jalanan, katanya, biasanya terjadi karena faktor ban
yang aus dan meledak sehingga menimbulkan
percikan api. Kalaupun terjadi insiden yang disertai
ledakan dan kobaran api, disebabkan karena tabrakan
seperti yang terjadi di perlintasan kereta Bintaro,
Jakarta Selatan beberapa tahun lalu.
Menurut Thomas, saat ini terdapat sekitar
13.000 truk tangki pengangkut BBM yang beroperasi
di seluruh Indonesia. Unit mobil pemadam kebakaran
yang dimiliki Pertamina sendiri saat ini ada enam unit
yang berkapasitas besar (5.000 liter), lebih dari 20
kapasitas sedang.
Hal senada juga diungkap Gamma, dari
Pertamina. Menurut Gamma, mengingat terbatasnya
armada pemadam kebakaran yang dimiliki Pertamina,
pihaknya selama ini sering mengadakan pelatihan
dengan dinas pemadam kebakaran di banyak daerah
di Indonesia.
Pelatihan ini penting untuk rutin dilakukan, kata
Gamma, karena penanganan pemadaman kebakaran
truk tangki BBM atau instalasi migas, berbeda dengan
peristiwa kebakaran biasa. Ini
menyangkut bahan yang terbakar
memiliki risiko bahaya yang tinggi
(high risk).
Dalam hal terjadi
kebakaran seperti terjadi di
jalanan biasa atau jalan tol,
petugas pemadam kebakaran dari
pemerintah sudah tahu SOP yang
dilakukan. “Begitu terjadi insiden,
biasanya mereka sudah tahu yaitu
dengan langsung melakukan
pendinginan. Nah unit damkar dari
Pertamina yang kemudian
melakukan pemadaman api,” kata Gamma.
Tapi, tambah Gamma, beberapa Dinas
Pemadam Kebakaran kini sudah banyak yang
melengkapi diri dengan cairan busa (foam). Gamma
mencontohkan peristiwa tabrakan antara truk
pengangkut BBM dengan kereta di perlintasan kereta
Bintaro beberapa tahun lalu di mana petugas damkar
dari Pemda DKI Jakarta sudah tahu bagaimana
penanganan kebakaran migas yaitu dengan
menyemprotkan cairan foam ke area truk tangki BBM
yang terbakar.
Menurut Gamma kendaraan truk pengangkut
BBM yang kini setiap hari wara-wiri di jalanan sudah
sesuai standar internasional yaitu standar ADR dan
standar Eropa. Apabila mengalami insiden dan
terbalik, maka tidak akan terjadi tumpahan BBM.
Mobil truk tangki pengangkut BBM dengan
standar internasional tersebut, kata Gamma, sudah
digunakan PT Pertamina (Persero) sejak 2007 silam.
“Sudah terbukti dalam beberapa insiden, mobil truk
tangki pengangkut BBM yang terguling dan terbalik,
tetapi BBM yang diangkutnya tidak tumpah,” Gamma
menambahkan.
Selain truk tangki pengangkut BBM yang
sudah sesuai standar internasional, pihak Pertamina
juga tak henti-hentinya melakukan pelatihan bagi
sopir. “Kita tidak berhadap terjadi insiden, karena itu
kita rutin melakukan pelatihan terhadap semua
karyawan, termasuk sopir truk pengangkut BBM.
Bagaimana pun, pencegahan itu lebih baik dari
tindakan.”
Baik Gamma maupun Thomas mengingatkan,
meski insiden kebakaran mobil truk tangki BBM
sekarang ini jarang terjadi, masyarakat tetap diimbau
untuk tetap waspada. “Jangan sampai peristiwa yang
terjadi di Pakistan, terjadi di Indonesia,” kata Thomas.
Gamma menjelaskan, apa yang terjadi di
Pakistan belum lama ini, menjadi pelajaran berharga
bagi kita smua. Begitu truk pengangkut BBM
mengalami kecelakaan dan terbalik, masyarakat di
Pakistan justru berebut mengambil minyak yang
tumpah dari truk. Ketika ada pemicu api, mereka tidak
bisa menghindar. Tragedi Pakistan mengakibatkan
sekitar 155 orang tewas dan melukai ratusan warga
lainnya. (has)
Oktober 2017 • • 17
 LIPUTAN KHUSUS

Pertamina Balongan & Mantan Ketua DK3N

Raih Penghargaan WSO
Concern Company dan Dr Waluyo
Marto Wiyoto untuk kategori WSO
Concern Citizen.
Kongres tersebut dihadiri oleh
perwakilan dari berbagai negara di
Eropa, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan
Kanada. Indonesia diwakili oleh
Soehatman Ramli selaku National
Office Indonesia.
Soehatman Ramli mengatakan
bahwa Pertamina RU VI Balongan
meraih penghargaan bergengsi di
WSO karena berbagai prestasi yang
selama ini dicapainya.
“Pertamina RU VI Balongan
dinilai pantas memperoleh
penghargaan karena berbagai prestasi
yang dicapai seperti jam kerja aman
mencapai lebih 98 juta tanpa
kecelakaan, Proper Emas, ISRS level
8 dan lain-lain,” kata Soehatman
Pertamina RU VI Balongan meraih penghargaan Ramli.
Sedangkan Dr Waluyo Marto Wiyoto
untuk kategori Concern Company dari WSO.
mendapat penghargaan WSO Concern Citizen
Sedangkan mantan Ketua DK3N Dr Waluyo Marto
karena dinilai telah berjasa dalam memajukan dunia
Wiyoto meraih penghargaan untuk kategori WSO
K3 di Indonesia. Menurut Soehatman, selama
Concern Citizen. Selamat!

W ORLD Safety Organization (WSO)

Award, yang merupakan agenda
tahunan organisasi keselamatan
di dunia, tahun 2017 ini menjadi tahun
istimewa bagi Indonesia. Untuk pertama
kalinya Indonesia mengirimkan calon dalam
ajang penghargaan organisasi keselamatan
dunia tersebut.
Hebatnya, meski pertama kali
mengirimkan calon, dalam kongres tahunan
WSO yang kali ini digelar di Hotel Tuscany
Casino, Las Vegas, Amerika Serikat pada 18
September 2017, dua perwakilan Indonesia
meraih penghargaan. Yaitu Pertamina
Refinery Unit (RU) VI Balongan yang meraih
penghargaan WSO untuk kategori WSO

18 • • Oktober 2017

menjabat sebagai Ketua Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), banyak prestasi
yang ditorehkan dalam memajukan dunia K3 baik
skala nasional maupun skala internasional.
Penghargaan bergengsi bidang keselamatan
tingkat dunia itu diserahkan langsung oleh Lon S
McDanie selaku Direktur WSO dan diterima oleh
Mahendradata selaku General Manager (GM)
Pertamina RU VI Balongan. Sementara Dr Waluyo
yang kini menjadi komisioner di Komisi Aparatur Sipil
Negara (ASN), berhalangan hadir. Penghargaannya
diterima oleh Soehatman Ramli.
Selain dua penghargaan itu, kata Soehatman,
terdapat pula penghargaan keselamatan untuk
berbagai bidang seperti WSO educational award
untuk lembaga pendidikan K3; WSO concerned
company untuk perusahaan yang berprestasi dan
memiliki komitmen dalam K3; WSO concerned
citizen untuk anggota masyarakat yang peduli K3;
WSO concerned professional untuk individu
unprofesional K3; WSO concerned organization
untuk organisasi K3; WSO research and innovation
bagi lembaga atau individual yang berhasil dalam
riset K3; WSO Environmental & safety professional
person of the years.
Dikatakan Soehatman, dalam kongres
WSO tahunan tersebut, selain memberikan
penghargaan, dibahas pula berbagai isu
keselamatan yang kini tengah terjadi di dunia. Di
antaranya transportation safety, in construction
safety, oil and gas safety, chemical safety, public
safety, dan lainnya.
Soehatman juga mengatakan bahwa
Indonesia akan menjadi tuan rumah
penyelenggaraan kongres tahunan WSO pada tahun
2020. “Ini untuk yang pertama kalinya Direktur WSO
memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk
menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres
tahunan WSO pada tahun 2020 mendatang. Ini suatu
prestasi sekaligus kebanggaan bagi Indonesia di
mana pada tahun 2020 itu, Indonesia juga akan
memperingati setengah abad K3 di Indonesia,”
pungkas Soehatman. (has)
Oktober 2017 • • 19
 LIPUTAN KHUSUS
75 Perusahaan
Raih Jam Kerja Aman
Sebanyak 75 perusahaan menerima penghargaan
jam kerja aman dari Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat Direktoray
Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).
U
NTUK kesekian kalinya Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar
Malam Penganugerahan Penghargaan
Keselamatan. Perhelatan ini khusus digelar dalam
rangka mendorong peningkatan jam kerja aman di
industri migas di Indonesia.
Jam kerja aman bagi industri migas yang
merupakan bidang pekerjaan dengan risiko bahaya
tinggi (high risk) adalah hal penting. Sebab jam kerja
aman menunjukkan bagaimana kinerja keselamatan
kerja di industri migas. Semakin besar jam kerja
aman, maka semakin sedikit insiden keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) yang terjadi. Yang berarti
pula perusahaan migas sedikit kehilangan jam kerja
karena berbagai hal seperti insiden atau banyaknya
karyawan yang tidak masuk karena sakit. Imbasnya,
produktivitas kerja karyawan menjadi meningkat dan
profit perusahaan naik.
Keselamatan di industri migas merupakan hal
mutlak dilakukan. Dan mengingat migas merupakan
bidang kerja dengan potensi bahaya yang tinggi (high
risk), maka migas yang merupakan pionir dalam hal
upaya keselamatan kerja di Indonesia, tiada henti
membangun budaya keselamatan kerja.
Dalam perspektif membangun budaya
keselamatan di lingkungan migas, setiap tahun Ditjen
Migas menyelenggarakan acara Malam
Penganugerahan Penghargaan Keselamatan. Pada
2017 ini, acara tersebut dihelat di Hotel Novotel
Palembang pada 29 Agustus 2017 lalu dengan tema
'Budaya Keselamatan sebagai Aset Strategis dalam
Industri Migas'.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri
(Wamen) ESDM Arcandra Tahar, Wakil Guberbur
Sumsel, para pimpinan perusahaan migas dan
komunitas migas lainnya. Ada tiga acara utama
dalam acara tersebut. Yaitu pemberian penghargaan
keselamatan migas, [eluncuran buku Atlas
Keselamatan Migas, dan peresmian Asosiasi Ahli
20 • • Oktober 2017
Keselamatan Migas dan terakhir diisi dengan panel
diskusi tentang peran Sistem Gross Split terhadap
keselamatan migas.
Untuk penghargaan, diberikan kepada kepada
75 perusahaan yang memiliki catatan jam kerja
aman, tanpa kehilangan jam kerja akibat kecelakaan
kerja yang diserahkan langsung oleh Wamen ESDM
Arcandra Tahar.
Tahun ini, penghargaaan keselamatan migas
dibagi menjadi tujuh kategori. Yaitu Patra Nirbhaya
Karya Utama Adinugraha IV, Patra Nirbhaya Karya
Utama Adinugraha III, Patra Nirbhaya Karya Utama
Adinugraha II, Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha
I, Patra Nirbhaya Karya Utama, Patra Nirbhaya Karya
Madya, dan Patra Nirbhaya Karya Pratama.
Berikut 75 perusahaan yang menerima
penghargaan jam kerja aman dari Kementerian ESDM:
Berikut 75 perusahaan yang mendapat penghargaan:
Patra Nirbhaya Karya Pratama:
1. PT Visi Multi Artha
2. JOB Pertamina - Golden Spike Indonesia Ltd.
3. Lapindo Brantas,Inc
4. Petrogas (Basin) Ltd.
5. Petronas Carigali Muriah Ltd.
6. PT Chevron Pacific Indonesia (Pematang,
Bekasap, Petani)
7. PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field
8. Saka Indonesia Pangkah Ltd.
9. PT Surya Esa Perkasa Tbk.
10. PT Tri Wahana Universal
11. PT Nusantara Regas
12. PT Optima Sinergi Comvestama
13. PT Bayu Buana Gemilang
14. PT Puma Energi Indonesia
Patra Nirbhaya Karya Madya:
1. Montd'or Salawati Ltd.
2. EMP Bentu Ltd. dan EMP Korinci Baru Ltd.
3. EMP Malacca Strait
4. Husky-CNOOC Madura Ltd.
5. JOB Pertamina - Petrochina Salawati
6. KSO Pertamina EP - Samudra Energy
BWPMeruap
7. Montd'or Oil Tungkal Ltd.
8. Premier Oil Natuna Sea BV
9. PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field
10. PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field
11. PT Pertamina EP Pondok Makmur Dev Project
12. Santos (Sampang) Pty. Ltd.
13. PT Perta Arun Gas
14. PT Perta Samtan Gas
15. PT Transportasi Gas Indonesia
Patra Nirbhaya Karya Utama:
1. PetroChina International Jabung Ltd. (drilling)
2. PetroChina International Jabung Ltd. (seismk)
3. Chevron Indonesia Company
4. ENI Muara Bakau B.V.
5. JOB Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi
6. JOB Pertamina - Petrochina East Java
7. JOB Pertamina - Talisman Jambi Merang
8. PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field
9. PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field
10. PT Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field
11. PT Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field
12. PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore
13. Chevron Makassar Ltd (West Seno & Bangka Field)
14. Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd.
15. Pearl Oil (Sebuku) Ltd. / Mubadala Petroleum
16. Kilang PPSDM ESDM Migas Cepu
17. PT Donggi Senoro LNG
18. PT Pertamina (Persero) RU II Dumai
19. PT Pertamina (Persero) RU VII Sorong
20. PT PGN (Persero) GTM
21. PT Trans Pacific Petrochemical Indotama
22. PT Pertamina Gas Wilayah Barat
23. PT Pertamina Gas Project Management
24. PT PGN (Persero) GDM Regional II
25. PT PGN (Persero) GDM Regional III
26. PT Kalimantan Jawa Gas
27. PT Orbit Terminal Merak
28. PT. Pertamina (Persero) MOR IV
Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I:
1. BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
2. BP Berau Ltd.
3. PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field
4. PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field
5. PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field
6. PT Pertamina EP Matindok Gas Dev. Project
7. Camar Resources Canada, Inc.
8. PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field
9. Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd.
10. PT Pertamina Gas Wilayah Timur
11. PT PGN (Persero) GDM Regional I
12. PT Jakarta Tank Terminal
Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II:
1. PT Pertamina EP Exploration & New Discovery
Project
2. PT Energasindo Heksa Karya
Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha III
1. PetroChina International Jabung Ltd. (Eksploitasi)
2. PT Pertamina (Persero) RU III Plaju
Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV
1. PT Badak NGL
2. PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan
Buku Atlas Keselamatan Migas
Selain memberikan penghargaan
keselamatan migas, Arcandra juga meluncurkan
Buku Atlas Keselamatan Migas Tahun 2017.
Peluncuran buku ini merupakan edisi kedua, dan kali
ini mengambil tema 'Belajar dari Kesalahan dan
Mencontoh yang Terbaik.'
Buku tersebut mengulas tentang kecelakaan
migas sebagai pelajaran (lesson learned) dan
budaya keselamatan yang telah berjalan dengan baik
selama ini. Pada buku ini juga terdapat bahasan
mengenai perundangan migas terkait keselamatan
migas, peran dan tanggung jawab Kepala Teknik.
Kepala Teknik adalah pimpinan tertinggi atau
pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi dari
BU/BUT yang bertindak untuk dan atas nama
BU/BUT dan memiliki kewenangan melaksanakan
keselamatan migas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Selain itu ada juga data
penghargaan keselamatan migas tahun 2016, dan
sistem manajemen keselamatan migas.
Asosiasi Ahli Keselamatan Migas Indonesia
Wamen ESDM Arcandra juga meresmikan
Asosiasi Ahli Keselamatan Migas Indonesia (AAKMI).
AAKMI beranggotakan para pegiat keselamatan
kerja di sub sektor migas. Harapannya, asosiasi
profesi ini dapat mendukung pengembangan
profesionalitas yang berintegritas, serta berkontribusi
aktif memberikan masukan dalam kebijakan
pemerintah dalam upaya menekan angka jumlah
kecelakaan kerja pada industri migas secara
berkelanjutan. (*/has)
Oktober 2017 • • 21
 SAFETY READING
“SUDAH AMAN BERKENDARA ?”
S
uka atau tidak budaya disiplin di negri
ini masih jauh panggang dari api.
Kampanye-kampanye seperti masuk
kuping kanan dan keluar kuping kiri, atau mungkin
tidak sempat masuk kuping. Hal-hal sepele yang
idealnya dilakukan secara aman justru dilakukan
tanpa berpikir, hasilnya intensitas insiden hingga
fatalitas semakin tinggi. Mari berbicara tentang
disiplin dan hubungannya dengan keselamatan
berkendara.
Dikabarkan bahwa santunan kecelakaan mampu
tembus Rp 6 Triliun dalam rentang waktu 2012
sampai dengan 2016. Data lain menyebutkan bahwa
pada tahun 2016 saja setiap harinya ada 71 korban
tewas akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas), fakta
yang sebenarnya tidak bisa dianggap remeh sebagai
kabar lalu.
22 • • Oktober 2017
Tingkat pemakaian kendaraan pribadi, baik mobil
maupun motor pun relatively meningkat karena
berbagai macam alasan, salah satunya adalah
masalah klasik seputar transportasi umum yang
belum mencapai taraf memuaskan baik dari sisi
pelayanan hingga keamanan. Dari keputusan
pemakaian kendaraan pribadi inilah ada satu poin
yang harus sama-sama diwaspadai yaitu soal
keselamatan berkendara atau lebih familiar dikenal
dengan Safety (Safe) Driving.
Meski banyak di kampanyekan nyatanya potret di
jalan raya belum menampakkan hasil yang
signifikan. Pelanggaran demi pelanggaran serta
kecelakaan demi kecelakaan masih rutin mewarnai
jalan raya hingga berita-berita di media sosial
maupun media cetak konvensional. Sesuai
pertanyaan pada judul artikel ini, “Sudah Aman
Berkendara?”
Untuk mencapai tahapan aman penulis mencoba
mengarahkan pembaca untuk lebih dulu mengetahui
apa itu BAHAYA dan apa itu RISIKO.
Menilik dari bahasa sederhana maka BAHAYA
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berpotensi menimbulkan kerugian bahkan kematian.
Dalam dunia SAFETY (SAFE) DRIVING, bahaya
yang dimaksud bisa terpapar dalam dua jenis,
masing-masing adalah bahaya yang bersifat statis
hingga bahaya yang bersifat dinamis. Apa yang
membedakan?
Bahaya statis dapat berbentuk seperti polisi tidur,
tiang listrik, kendaraan parkir, bak sampah tepi jalan
hingga segala sesuatu yang berbentuk diam (tidak
bergerak). Sementara bahaya dinamis adalah
bahaya yang bergerak seperti kendaraan bermotor,
pejalan kaki hingga binatang yang lari melintas.
Disini dibutuhkan kecakapan pengemudi dalam
mendeteksi bahaya hingga menyikapinya.
Sementara RISIKO adalah konsekuensi dari
sebuah akfititas. Apa risiko dari berkendara? Bisa jadi
mulai dari hal sepele seperti ban bocor, menabrak,
ditabrak, ditilang bahkan dalam skala fatalitas
tertinggi risiko-nya adalah bisa menjadi korban
kecelakaan.
Setelah mengetahui dan sadar tentang BAHAYA
serta RISIKO maka pengemudi masuk dalam
tahapan yang menuntut kemauan menggali edukasi
yang lebih baik. Indonesi, suka tidak suka, masih
lemah dalam hal pengawasan hingga ketegasan
sehingga banyak pengguna jalan yang membawa
referensi masing-masing soal keselamatan. Mau
benar, mau salah sejauh mereka anggap aman ya
dilakukan. Ujungnya seperti sebuah prilaku
membenarkan yang biasa ketimbang membiasakan
yang benar.
Sama rata. Tak melulu banyak pengendara motor,
pun pengemudi mobil makin hari makin tampak tidak
peduli tentang keselamatan seperti melawan arah,
melanggar lampu lalu lintas, mengemudi lebih tinggi
dari batas kecepatan hingga emoh menggunakan
perangkat keselamatan seperti helm hingga sabuk
pengaman. Disiplin jadi barang langka.
Ke depan akan lebih banyak tips dan trik
mengemudi dari kami atas nama RIFAT DRIVE
LABS. Penulis akan memaparkan secara gamblang
dan sederhana menyikapi banyak kasus yang hilir
mudik di media dan mencoba memberikan solusi dari
kacamata SAFETY.
Berikut tips sederhana menuju kualitas
pengemudi yang aman atau SAFE DRIVER :
1. Berpikir dua kali tentang usaha
memutuskan menjadi pengemudi. Pahami
Bahaya. Pahami Risiko,
2. Konsisten dalam menggunakan alat
pengaman saat mengemudikan
kendaraan. Perangkat pengaman
memang tidak menjamin kita bebas dari
cedera saat mengalami kecelakaan tapi
paling tidak alat-alat pengaman tersebut
mampu mengurangi efek cedera
berkelanjutan,
3. Sabar adalah kunci utama di jalan
raya. Jurus mendasarnya adalah tidak
me-respon segala sesuatu secara
spontan. Sabar menjadi mekanisme
pertahanan yang baik,
4. Jangan lupa upayakan untuk taat soal
regulasi baik legalitas pribadi seperti surat
izin mengemudi hingga legalitas
kendaraan,
5. Selalu taat pada rambu-rambu di jalan
karena semua dibuat untuk bisa
menyelamatkan pengguna jalan.
Lalu bagaimana jika yang terlihat di jalan
bukanlah sebuah gambaran ideal seperti dalam
artikel ini? Maka semuanya seperti tertulis di awal
yaitu kembali ke pribadi masing-masing. Ingat bahwa
kecelakaan bisa menimpa siapa saja dan kapan saja
dan pertahanan pertamanya adalah bersikap
antisipatif. Di artikel mendatang akan ada paparan-
paparan sederhana seputar bertindak antisipatif.
Salam Safety. (andry)
Oktober 2017 • • 23
 TOKOH K3
DR HARJONO, MSc, MIIFRSM
SMK3 Ada, Ak3 Punya,
Programnya Mana?
Tanpa program yang jelas, SMK3 menjadi tak
bermakna. Tak lebih dari sekadar selembar kertas.
Upaya perbaikan K3 secara nasional harus dimulai
dengan program K3 yang jelas dan nyata di setiap
perusahaan.
RAMBUTNYA sudah memutih semua. Begitu pula
dengan kumis tebalnya yang juga sudah memutih.
Dokter Harjono, MSc, MIIFRSM memang tak lagi
muda. Di usianya yang tengah menapaki 80 tahun,
mantan Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional (DK3N) yang kini menjabat sebagai
Ketua Bidang K3 Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini begitu
semangat jika bicara tentang perkembangan dunia
K3 di Indonesia.
“Saya termasuk orang yang selalu berharap
24 • • Oktober 2017
K3 di Indonesia bisa diperbaiki.
Kalau kita bandingkan dengan
negara-negara maju, K3 di
Indonesia masih tertinggal jauh,”
kata Harjono membuka
pembicaraan dengan Isafety di
kantor DK3N di Kementerian
Tenaga Kerja, belum lama ini.
Bukan tanpa alasan jika
Harjono menyebut bahwa K3 di
Inonesia masih harus terus
diperbaiki. Hal mendasar sekaligus
krusial mengapa perkembangan
dunia K3 di Indonesia masih
tertinggal jauh dari negara-negara
maju adalah karena K3 masih
dianggap sebagai beban biaya oleh
banyak perusahaan di Indonesia.
“K3 masih dianggap sebagai extra
cost, bukan bagian dari productivity.
Ini yang menjadi sebab utama
mengapa K3 di Indonesia masih
harus terus diperbaiki,” kata Harjono.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini
menyebut, sampai tahun 2011, orang yang
meninggal dunia akibat K3 setiap tahunnya di
Indonesia mencapai 15 per 100.000 orang, cacat
menetetap (permanen) 50 orang per 100.000
orang/tahun, angka kecelakaan 7 per 1.000
orang/tahun.
Sekarang memang situasinya membaik. Data
dari BPJS Ketenagakerjaan, dari sektor formal
angka kematian sekarang ini mencapai 4,4 orang
per 100.000 orang/tahun, cacat menetap 30 orang
per 100.0000 orang/tahun, angka kecelakaan 11 per
1.000 orang/tahun. Dari sisi kesehatan kerja, setiap
karyawan izin sakit selama 4 hari/tahun.
“Memang mengalami perbaikan
 dibandingkan tahun 2011 lalu. Tetapi masih
jauh jika dibandingan dengan negara-negara maju di
mana angka kematian akibat kecelakaan kerja tidak
ada yang lebih dari satu orang per 100.000
orang/tahun dan karyawan yang sakit tidak ada yang
lebih dari 0,7 hari per karyawan per tahun,” Harjono
menambahkan.
Menurut Harjono, tingginya angka kecelakaan
kerja dan kesehatan kerja di Indonesia membawa
konsekuensi kerugian (direct loss) dan potensi
kerugian (indirect loss) yang tidak sedikit. Akibat
kecelakaan kerja dan kesehatan kerja yang tinggi ini,
pada 2011 ketika Harjono menjabat sebagai Ketua
DK3N, Indonesia kehilangan produktivitasnya
(indirect loss) sebesar Rp70 triliun/tahun.
Mengutip data Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo), Harjono mengatakan bahwa jumlah
karyawan sektor formal saat ini tercatat sebanyak 40
juta orang. Jika melihat angkatan kerja yang saat ini
mencapai 120 juta orang, maka diperkirakan setiap
tahunnya Indonesia kehilangan produktivitasnya
(indirect loss) sebesar Rp120 triliun. Itu belum
termasuk data BPJS Ketenagakerjaan yang pada
tahun 2016 misalnya membayarkan klaim
kecelakaan kerja sebesar Rp400 miliar (direct loss).
Karena itu, Harjono tak henti-hentinya
mengingatkan bahwa K3 bukan persoalan extra cost
melainkan masalah productivity. “Sekali lagi, dan
saya tidak henti-hentinya mengingatkan bahwa K3
bukan persoalan extra cost, tetapi productivity.”
Mana Program K3?
Setiap tahun, kata Harjono, Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar
penghargaan bagi insan K3. Setiap tahunnya, jumlah
perusahaan yang mendapat penghargaan nihil
kecelakaan (zero accident) terus meningkat.
“Jumlahnya ratusan perusahaan. Tapi kenapa
kecelakaan kerja masih tetap tinggi, potensi loss
productivity juga besar setiap tahunnya? Di mana
salahnya dan apa problemnya? Peraturan kini sudah
lengkap. Kita punya undang-undang keselamatan
kerja, kita punya kesehatan kerja, kita punya SMK3,
kita punya peraturan yang sifatnya mandatory bahwa
setiap perusahaan harus memiliki AK3, dan
sebagainya. Tetapi kenapa data kecelakaan dan
Oktober 2017 • • 25
 Tanpa program yang jelas,
SMK3 menjadi tak
bermakna. Tak lebih dari
sekadar selembar kertas.
Upaya perbaikan K3
secara nasional harus
dimulai dengan program K3
yang jelas dan nyata di
setiap perusahaan.
RAMBUTNYA sudah
memutih semua. Begitu
pula dengan kumis
tebalnya yang juga sudah
memutih. Dokter Harjono,
MSc, MIIFRSM memang
tak lagi muda. Di usianya
yang tengah menapaki 80
tahun, mantan Ketua
Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) yang kini
menjabat sebagai Ketua Bidang K3 Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) ini begitu semangat jika bicara
tentang perkembangan dunia K3 di Indonesia.
“Saya termasuk orang yang selalu berharap
K3 di Indonesia bisa diperbaiki. Kalau kita
bandingkan dengan negara-negara maju, K3 di
Indonesia masih tertinggal jauh,” kata Harjono
membuka pembicaraan dengan Isafety di kantor
DK3N di Kementerian Tenaga Kerja, belum lama ini.
Bukan tanpa alasan jika Harjono menyebut
bahwa K3 di Inonesia masih harus terus diperbaiki.
Hal mendasar sekaligus krusial mengapa
perkembangan dunia K3 di Indonesia masih
tertinggal jauh dari negara-negara maju adalah
karena K3 masih dianggap sebagai beban biaya
oleh banyak perusahaan di Indonesia. “K3 masih
dianggap sebagai extra cost, bukan bagian dari
productivity. Ini yang menjadi sebab utama mengapa
K3 di Indonesia masih harus terus diperbaiki,” kata
Harjono.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini
menyebut, sampai tahun 2011, orang yang
meninggal dunia akibat K3 setiap tahunnya di
Indonesia mencapai 15 per 100.000 orang, cacat
menetetap (permanen) 50 orang per 100.000
orang/tahun, angka kecelakaan 7 per 1.000
orang/tahun.
Sekarang memang situasinya membaik.
Data dari BPJS Ketenagakerjaan, dari sektor formal
26 • • Oktober 2017
angka kematian sekarang ini mencapai 4,4 orang
per 100.000 orang/tahun, cacat menetap 30 orang
per 100.0000 orang/tahun, angka kecelakaan 11 per
1.000 orang/tahun. Dari sisi kesehatan kerja, setiap
karyawan izin sakit selama 4 hari/tahun.
“Memang mengalami perbaikan
dibandingkan tahun 2011 lalu. Tetapi masih jauh jika
dibandingan dengan negara-negara maju di mana
angka kematian akibat kecelakaan kerja tidak ada
yang lebih dari satu orang per 100.000 orang/tahun
dan karyawan yang sakit tidak ada yang lebih dari
0,7 hari per karyawan per tahun,” Harjono
menambahkan.
Menurut Harjono, tingginya angka
kecelakaan kerja dan kesehatan kerja di Indonesia
membawa konsekuensi kerugian (direct loss) dan
potensi kerugian (indirect loss) yang tidak sedikit.
Akibat kecelakaan kerja dan kesehatan kerja yang
tinggi ini, pada 2011 ketika Harjono menjabat
sebagai Ketua DK3N, Indonesia kehilangan
produktivitasnya (indirect loss) sebesar Rp70
triliun/tahun.
Mengutip data Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo), Harjono mengatakan bahwa
jumlah karyawan sektor formal saat ini tercatat
sebanyak 40 juta orang. Jika melihat angkatan kerja
yang saat ini mencapai 120 juta orang, maka
diperkirakan setiap tahunnya Indonesia kehilangan
produktivitasnya (indirect loss) sebesar Rp120
triliun. Itu belum termasuk data BPJS
Ketenagakerjaan yang pada tahun 2016 misalnya
 BIODATA
Dr. Harjono M.Sc., MIIFRSM

Tempat Tanggal Lahir : Sumenep, 10 Januari 1938

Pendidikan : - Fakultas Kedokteran UNAIR 1964

- Postgraduate Occupational Medicine (National University of
Singapore 1980)
- Occupational Health, Cincinnati 1978
- Safety Management (British Safety Council 1990)
- Risk and Safety Management (International Institute of Risk and
Safety Management, London, 1990)

Pengalaman : - 1964 – 1973 : PINDAD

- 1973 – 1974 : Freeport Indonesia
- 1974 – 1995 : PN Pertamina
- 1995 – 1999 : PT. Prabawa
- 1999 – 2003 : PT. Pertamedika
- 2003 – sekarang : PT. Kamitama

Organisasi : - IDI (Ikatan Dokter Indonesia)

- IDKI (Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia)
- AHKKI (Asosiasi Hiperkes dan Kesehatan Kerja Indonesia)
- 1987 – sekarang Anggota DK3N
- Bidang K3 DPN APINDO
- 2006 – 2011 : Ketua DK3N (Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional)

Oktober 2017 • • 27
 K3
3 Konsep Berpikir
dalam Safety Maturity Model
Oleh : Dody Indra Wisnu
P
enerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tidak terlepas dari upaya-upaya dalam mencegah
terjadinya Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.
Upaya tersebut salah satunya dengan menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Didalam penerapan SMK3 tersebut setiap
perusahaan menjalankan berbagai elemen persyaratan
didalamnya. Mulai dari Penetapan Kebijakan K3,
Perencanaan SMK3, Pelaksanaan SMK3, Pemeriksaan
SMK3 dan Tinjauan Ulang serta Peningkatannya. Detail
mengenai Penerapan PDCA dalam SMK3 dapat dilihat
disini.
Seperti yang dipaparkan pada tulisan sebelumnya,
terkadang penerapan SMK3 tidak efektif, masih terdapat
banyak kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Walaupun,
perusahaan telah meraih predikat Memuaskan atau
Emas namun masih saja tetap banyak terjadi
kecelakaan dan penyakit kerja. Didalam Safety Maturity
Model, terdapat pendekatan konsep berpikir didalam
penilaian dan pengukurannya. Konsep berpikir tersebut
terdiri dari 3 hal, antara lain :
· Sistem
· Budaya
· Teknologi
Berikut ini akan kami jelaskan satu per satu mengenai
konsep berpikir didalam Safety Maturity Model.
Budaya & Keterlibatan
Sistem Manajemen yang diterapkan dengan sangat
baik akan dapat membantu perusahaan dalam
menciptakan budaya. Dan hal ini pun juga
sebaliknya, apabila budaya sudah terbentuk dengan
28 • • Oktober 2017
Sistem
Penerapan SMK3 tidak terlepas dari Sistem yang saling
terkait satu sama lainnya. Sistem adalah arahan baku
yang disusun untuk membantu seseorang dalam
menjalankan suatu pekerjaan / aktifitas dengan tanpa
kesalahan atau dengan kesalahan yang minimal
(Sumber: Sentral Sistem Consulting). Dari definisi
tersebut, berarti sistem yang dibuat perusahaan dalam
menerapkan SMK3 diupayakan agar mencegah
seseorang terjadi kecelakaan maupun penyakit akibat
kerja. Sistem tersebut dijalankan oleh semua orang yang
bekerja atas nama perusahaan tanpa adanya turbulensi
atau pelanggaran, karena sistem yang dibuat
merupakan bagian dari aktifitas keseharian. Fokus
program K3 juga sudah mengarah kepada pembentukan
budaya K3 dan perilaku aman di tempat kerja.
Sistem yang dibuat memang terkadang tidak selamanya
sempurna. Namun, pada tingkat Resilient didalam Safety
Maturity Model , sistem yang dibuat pun memiliki
ketahanan yang baik. Artinya, setiap perubahan-
perubahan diidentifikasi, ditindaklanjuti dan dievaluasi
sebaik mungkin. Kelemahan terhadap sistem yang
menyebabkan ketidakefektifan SMK3 dikarenakan
sistem yang dibuat hanya sekedar untuk memenuhi
persyaratan saja, dokumen belaka dan implementasi
pun akan dilakukan ketika ada inspeksi dari konsumen
dan audit dari pemerintah.
baik, maka Sistem Manajemen pun akan menjadi
lebih baik. Sistem Manajemen yang sudah dibuat dan
diterapkan tersebut harus bersinergi dengan budaya
perusahaan, agar tujuan dari Sistem Manajemen
dapat tercapai. Didalam konsep berpikir Safety
Maturity Model, budaya terbentuk dari berbagai
macam perilaku yang ada di perusahaan. Perilaku
aman atau Safety Behavior merupakan perilaku yang
utama untuk dapat membentuk Budaya K3
diperusahaan.
Keterlibatan oleh semua level merupakan kunci
keberhasilan penerapan Sistem Manajemen K3.
Banyak perusahaan yang sudah menerapkan Sistem
Manajemen K3 hanya tergantung pada orang-orang
tertentu. Misalnya saja Departemen K3 / EHS / HSE,
dan lainnya. Sedangkan keterlibatan dari semua
bagian dan level jabatan tidak ada. Padahal,
penerapan Sistem Manajemen K3 ini diperuntukkan
Pengendalian (Control)
Agar penerapan Sistem Manajemen K3 dapat berhasil
dan sesuai dengan tujuannya maka organisasi
diharapkan dapat menjalankan program Identifikasi
Bahaya dan Penilaian Risiko atau sering disebut IBPR.
Dalam program IBPR tersebut organisasi menetapkan
pengendalian bahaya sesuai dengan Hirarki
Pengendalian. Dengan menilai risiko kita dapat
menentukan pengendalian bahaya yang akan
ditetapkan. Dimulai dari Eliminiasi, Subtitusi, Rekayasa
Teknik, Administrasi dan Alat Pelindung Diri. Pada Safety
Maturity Model pengendalian bahaya yang dilakukan
untuk semua orang yang bekerja atas nama
perusahaan. Sejalan dengan Budaya diatas,
Keterlibatan merupakan hal yang tidak terpisahkan.
Sistem Manajemen yang baik maka Keterlibatan
semua bagian juga baik.
Safety Maturity Model menjadikan Budaya dan
Keterlibatan ini adalah sebagai penggerak Sistem
Manajemen K3. Buruknya suatu budaya perusahaan
dan tanpa ada keterlibatan semua bagian maka
Sistem Manajemen K3 hanya diatas kertas saja.
Tujuan utama penerapan Sistem Manajemen K3
tidak dapat tercapai.
oleh organisasi dapat menentukan tingkat dari Safety
Maturity Model itu sendiri.
Sebagian organisasi menganggap bahwa
menggunakan Alat Pelindung Diri sudah cukup untuk
mengendalikan bahaya. Padahal, hirarki pengendalian
bahaya ada beberapa tahapan (seperti yang disebutkan
sebelumnya). Fokus organisasi dalam mengendalikan
sebaiknya tidak hanya kepada penggunaan Alat
Pelindung Diri, harus juga dipertimbangkan teknik
pengendalian bahaya yang lain. Dengan tujuan agar
setiap bahaya yang ada di tempat kerja dapat terkendali
dan risiko dapat diterima.
Oktober 2017 • • 29
 K3
3 Perusahaan Migas
Gelar Simulasi Penyelamatan Kebakaran Truk BBM
Jakarta, isafetymagz.com – Pameran Transportasi
dan Infrastruktur 2017 yang digelar di SMESCO
Convention Center, dimeriahkan dengan simulasi
penyelamatan kebakaran truk BBM, Rabu
(27/9/2017).
S
imulasi yang dilakukan PT Pertamina (Persero),
PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Elnusa
Petrofin tersebut digelar di halaman gedung
SMESCO Convention Center.
Ketiga perusahaan angkutan BBM itu melakukan
simulasi kerja sama untuk memadamkan kebakaran
dari truk BBM yang terbakar. Upaya penyelamatan
dilakukan agar kebakaran yang terjadi tidak sampai
menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan sekitar
area kebakaran, termasuk masyakat sekitar.
Dalam simulasi itu digambarkan bagaimana ketika
sebuah truk yang tengah mengangkut BBM jenis
Dexalite mengalami kebakaran di jalan raya. Setelah
mendapat laporan dari masyarakat, PT Pertamina
langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.
Setelah mengamankan area kebakaran, tim
penyelamat langsung melakukan pemadaman api.
Dengan sistem terpadu, pemadaman truk tangki
pengangkut BBM bisa dilakukan secepat mungkin.
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan
Transportasi Bahan Berbahaya dan Beracun (APTB3)
Liliek N Sankrib, simulasi dilakukan untuk
menunjukkan kemampuan Pertamina dalam
mengantisipasi dampak kecelakaan, seperti
terbakarnya truk tangki pengangkut BBM.
30 • • Oktober 2017
Simulasi memberikan bukti bahwa ketiga perusahaan
yang melakukan simulasi memiliki kemampuan SDM
yang andal dalam mengatasi kecelakaan, serta
didukung dengan peralatan yang memadai.
“Selain itu, simulasi ini juga menunjukkan bahwa apa
yang terjadi bisa berdampak kepada masyarakat.
Juga, membutuhkan peran masyarakat untuk ikut
bersikap dalam menghadapi situasi tersebut,” kata
Sankrib.
Pada kesempatan sama, Thomas Setiawan dari PT
Pertamina (Persero) menjelaskan bahwa Pertamina
sudah memiliki SOP (standard operational procedure)
dalam menangani insiden kebakaran truk tangki
pengangkut BBM. Insiden kebakaran, katanya,
biasanya terjadi karena faktor ban yang aus dan
meledak sehingga menimbulkan percikan api.
Upaya pemadaman yang pertama kali dilakukan
adalah pendinginan tangki yaitu dengan
menyemprotkan air ke badan tangki. “Namun,
tindakan pendinginan itu tidak boleh dilakukan apabila
katup badan tangki dalam posisi terbuka sebab air
justru akan mempercepat penguapan BBM sehingga
memperbesar kobaran api,” kata Thomas Setiawan.
Menurut Thomas, saat ini terdapat sekitar 13.000 truk
tangki pengangkut BBM yang beroperasi di seluruh
Indonesia. Unit mobil pemadam kebakaran yang
dimiliki Pertamina sendiri saat ini ada enam unit yang
berkapasitas besar (5.000 liter), lebih dari 20
kapasitas sedang.
Thomas mengingatkan, meski insiden kebakaran
mobil truk tangki BBM jarang terjadi, masyarakat tetap
diimbau untuk tetap waspada. “Jangan sampai
peristiwa yang terjadi di Pakistan, terjadi di Indonesia,”
kata Thomas. (has)
 MANAJEMEN KESELAMATAN
Pentingnya Menyelidiki Kecelakaan
Kecelakaan bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi.
Justru harus dibuka secara transparan agar semua
pihak dapat belajar dari kesalahan supaya tidak
terulang di kemudian hari. Investigator kecelakaan
kerja bukan mencari 'siapa yang salah' seperti halnya
penegak hukum, tetapi 'apa yang salah'.
T AK bisa dipungkiri bahwa hingga sekarang ini
masih banyak yang merasa alergi apabila
mendengar istilah investigasi kecelakaan apalagi
kalau mereka kedatangan tim Investigasi yang akan
melakukan penyelidikan kecelakaan yang terjadi di
lingkungannya. Persepsi ini dipicu adanya anggapan
bahwa penyelidikan kecelakaan adalah untuk mencari
kesalahan dan kemudian berakhir dengan sanksi atau
tindakan.
Pandangan ini mengakibatkan banyak pekerja
yang tidak mau melaporkan kecelakaan atau tidak mau
terbuka jika ada tim investigasi yang berkunjung atau
melakukan wawancara dengan pekerja dan para saksi.
Di lain pihak, manajemen juga bersikap represif jika
mendengar kecelakaan dan cenderung mencari
kesalahan dan kemudian memberikan teguran atau
hukuman.
Pandangan ini tentu saja harus diubah, bahwa
kecelakaan bukanlah aib yang perlu ditutup-tutupi.
Justru harus dibuka dengan transparan agar semua
pihak dapat belajar, mengambil hikmah dan kemudian
mencegah agar tidak terulang. Untuk itu diperlukan
upaya penyelidikan kecelakaan yang komprehensif,
objektif dan profesional.
Bagi ahli K3 yang mendapat tugas menyelidiki
kecelakaan juga harus memahami bagaimana tata
cara penyelidikan yang baik dan apa objektif yang
ingin dicapai. Penyelidikan kecelakaan yang dilakukan
oleh ahli K3 tentu berbeda dengan penyelidikan
kecelakaan yang dilakukan oleh aparat hukum. Bagi
aparat hukum seperti Polri, penyelidikan didasarkan
Hukum Pidana atau perundangan dengan ancaman
sanksi pidana. Untuk itu, sasaran penyelidikan adalah
untuk mencari “siapa yang salah”.
32 • • Oktober 2017
Penyelidikan yang dilakukan ahli K3 bukan
untuk mencari siapa yang salah namun mencari “apa
yang salah”. Polisi akan fokus mencari penyebab
langsung suatu kejadian atau dalam teori domino
kecelakaan disebut penyebab langsung baik “unsafe
act” atau “unsafe condition”.
Dalam teori keselamatan, ini hanyalah suatu
gejala saja (symptom) tentang adanya suatu
penyimpangan dari prosedur yang ditentukan. Jika
hanya mencari siapa yang salah, kecelakaan tidak
akan dapat dicegah dan dapat terulang. Sebagai
contoh, terjadi kecelakaan bus masuk jurang karena
rem blong, polisi akan mengusut pengemudinya
mencari kesalahannya untuk diberi sanksi sesuai
perundangan.
Padahal kecelakaan mungkin disebabkan oleh
berbagai faktor seperti sistem perawatan rem yang
kurang baik, manajemen muatan, kondisi jalan dan
sebagainya. Untuk itu, dalam ilmu keselamatan,
dilakukan penyelidikan untuk mencari sebab dasar
yang sering disebut basic causes atau root causesnya.
Penyebab dasar ini sangat strategis dan bersifat
kesisteman sehingga jika diperbaiki maka kecelakaan
secara menyeluruh dapat dicegah.
Sebagai contoh dapat kita lihat dalam sistem
penanganan korupsi di negara kita. KPK melakukan
tangkap tangan, melakukan penyelidikan masih
terbatas mencari siapa yang salah, yang kemudian
digiring masuk penjara. Namun sebab dasar tidak
pernah dianalisa sehingga korupsi tidak pernah habis
dan akan terus berlangsung. Untuk itu dengan teknik
root causes analysist dapat dianalisa mengapa suatu
korupsi misalnya dalam pengadaan barang dapat
terjadi. Nah, dengan menutup semua celah melalui
perbaikan kesisteman maka peluang korupsi dapat
ditekan.
Untuk itu, semua ahli K3 perlu memahami
bagimana melakukan investigasi kecelakaan dengan
baik. Bagaimana mengungkap dan menganalisa
penyebab kecelakaan dengan metoda root causes
analysist atau teknik lainnya.
Intinya adalah semua
kecelakaan pasti ada
sebabnya, dan jika sebab itu
kita hilangkan maka
kecelakaan dapat dicegah. ***
Salam Safety
Soehatman Ramli
 FIRE SAFETY
Yuk...Cegah Kebakaran
dari Diri Sendiri
Kebakaran tidaklah mutlak musibah. Kecuali karena
sambaran petir, kebakaran sesungguhnya adalah
sebuah peristiwa yang terjadi akibat kelalaian dan
kecerobohan manusia. Karenanya pula, kebakaran
bisa diantisipasi dan dihindarkan. Caranya?
C
ARANYA tentu beraneka ragam. Mulai dari
yang sederhana seperti berperilaku hidup
tertib dan selalu menjaga kebersihan di
rumah hingga yang rumit dan membutuhkan biaya
tak sedikit seperti di perusahaan-perusahaan.
Seperti dikatakan Gazmahdi, Kasubdit
Bangunan dan Listrik dari Direktorat Pengawasan
dan Norma Keselamatan Kesehatan Kerja (PNK3)
Kementerian Ketenagakerjaan, mencegah kebakaran
harus berawal dari diri sendiri. Perilaku yang tertib
dan disiplin serta peduli akan kondisi di sekelilingnya,
tentu akan terhindar dari segala bahaya, termasuk
kebakaran. “Sebaliknya, perilaku ceroboh, urakan,
dan sebagainya, akan dekat dengan bahaya
kebakaran,” kata Gazmahdi di Jakarta belum lama
ini.
Gazmahdi memberikan beberapa contoh
sederhana dari perilaku ceroboh sebagian
masyarakat yang berpotensi terjadinya kebakaran di
tempat tinggalnya. Di antaranya menumpuk colokan
aneka peralatan listrik dalam satu terminal, kabel-
34 • • Oktober 2017
kabel beraliran listrik dibiarkan berserakan begitu
saja di lantai rumah, menggunakan kabel listrik yang
bukan peruntukkannya, meninggalkan kompor gas
dalam keadaan menyala, dan sebagainya.
Gazmahdi menyebut, kasus-kasus kebakaran
yang selama ini terjadi di Indonesia, terutama di kota-
kota besar, didominasi oleh adanya hubungan arus
pendek listrik (korslet). Sebagian besar terjadi di
pemukiman padat penduduk.
“Di kota Jakarta, setiap tahunnya rata-rata
terjadi 1.000 kasus kebakaran atau 2 – 4 kebakaran
setiap hari. Sebagian besar disebabkan oleh adanya
hubungan pendek arus listrik. Tidak saja terjadi di
pemukiman, tapi juga di gedung-gedung,” kata
Gazmahdi.
Tak sedikit pula yang disebabkan oleh
kompor gas. Nah, untuk yang satu ini, Gazmahdi
mengatakan bahwa masyarakat seringkali
meninggalkan rumah tanpa mencopot regulator pada
tabung gas. Tindakan mematikan kompor saja tidak
lah cukup. Sebab aliran gas dari tabung gas ke
kompor melalui selang masih ada.
“Dengan mematikan kompor, masyarakat
merasa sudah aman. Tapi sebetulnya tidak. Tindakan
yang paling aman adalah mencabut regulator pada
tabung gas,” sambung Gazmahdi.
Fire Safety Management (FSM) dan dikendalikan. “Kebakaran di gedung sebenarnya bisa
dicegah dan dikendalikan. Caranya, menerapkan fire
Kobaran api pada peristiwa kebakaran, tidak
safety management (FSM) saat proses pembangunan
serta merta ada. Kebakaran terjadi karena ada
sumber api (panas), oksigen, dan bahan bakar atau gedung,” kata Suprapto.
Suprapto memberikan contoh kasus kebakaran di
yang dikenal dengan istilah Segitiga Api.
“Itu sebabnya mengapa tidak pernah ada karaoke M City, Medan, Sumatera Utara beberapa waktu
kasus kebakaran yang terjadi di dalam air, karena lalu. Ruang karaoke, katanya, memang didisain kedap
api butuh oksigen untuk bisa menyala,” kata Prof Dr suara dengan melapisi dinding-dinding ruangannya
Ir Suprapto, MSc, FPE, IPM, Spesialis Proteksi dengan bahan yang sebenarnya justru mudah terbakar
Kebakaran dan Fisika Bangunan dari Puslitbang dan akan menghasilkan banyak asap apabila terbakar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Kasus kebakaran di karaoke M City tersebut memberi
Rakyat (Kemen PUPR).
gambaran bahwa si pemilik saat proses pembangunannya
Suprapto menyebut ada empat sumber
tidak secara rinci mengantisipasi kemungkinan terjadinya
penyulutan kebakaran. Yaitu Mekanikal (gesekan/friksi,
bahaya kebakaran alias tidak menerapkan FSM dengan
kompresi), Elektrikal (tahanan/busur listrik, listrik statis,
baik dan benar.
dan petir), Kimia (pembakaran/combustion, dekomposisi,
Begitu pula dengan pintu darurat (fire exit).
pembakaran spontan, pelarutan), dan Nuklir
Jumlah dan lebarnya harus memenuhi syarat, tidak
(fision/memecah, fusion/gabung).
terhalangi, ada penandaan dan penerangan pada exit,
Pria berkacamata ini mengimbau agar
dan exit discharge harus menuju halaman luar.
masyarakat harus selalu mengetahui akan aneka potensi
Menurut Suprapto, sistem proteksi kebakaran
bahaya terjadinya kebakaran, baik kebakaran ringan,
harus dilakukan dengan memperhatikan basis potensi
sedang, maupun berat. Potensi bahaya kebakaran
bahaya, yaitu potensi kemungkinan terjadinya bahaya
dimaksud Suprapto di antaranya merokok, kebersihan
kebakaran (ringan, sedang, dan berat). Sistem proteksi
tempat kerja, peralatan penimbul panas, kelistrikan,
kebakaran mutlak dilakukan. “Tujuannya menyelamatkan
cairan mudah terbakar/menyala, gas-gas mudah
jiwa, keselamatan harta benda, keselamatan lingkungan,
menyala, pengelasan/pemotongan, permesinan dan
dan keselamatan dan keberlangsungan proses usaha
proses, dan tindakan kesengajaan.
(sustainable).”
Intinya, kata Suprapto, kebakaran bisa dicegah

Oktober 2017 • • 35
 Sistem Proteksi Kebakaran (SPK)
Mirisnya, banyak gedung jangkung di Jakarta
ternyata tak memiliki sistem proteksi kebakaran. Data
dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyalamatan
(DPKP) DKI Jakarta tahun 2015 menyebutkan, dari 829
gedung bertingkat di Jakarta sebanyak 129 di antaranya
tidak memiliki sistem proteksi kebakaran (SPK) dengan
baik.
Jumlah tersebut terdiri atas gedung perkantoran
(75) baik pemerintah maupun swasta, apartemen (29),
hotel (10), dan mal (1). Gedung lainnya seperti kampus,
sekolah, stasiun televisi, rumah sakit sebanyak 10
gedung. Sedangkan gedung campuran seperti kantor
gabung hotel, apartemen dan mal ada sebanyak 4
gedung.
Padahal, UU No 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung mensyaratkan seluruh bangunan
gedung, selain rumah tinggal, harus dilengkapi sistem
proteksi aktif dan pasif.
Prof Suprapto menjelaskan, sistem proteksi
kebakaran aktif terdiri atas tabung pemadam kebakaran
(APAR), sistem deteksi dan alarm, sistem hidran/hose
reel, sistem sprinkle otomatis, fire suppression system,
mobil pemadam kebakaran, dll.
Sedangkan sistem proteksi kebakaran pasif
36 • • Oktober 2017
terdiri atas struktur tahan api, membatasi pemakaian
bahan mudah terbakar, jarak aman antar bangunan,
sistem kompartemenisasi, perlindungan bukaan, sarana
jalan ke luar, penunjuk arah, site planning for fire safety,
dan akses petugas pemadam.
Dalam kasus gedung bertingkat di Jakarta yang
tidak memiliki SPK dengan baik, pihak Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Juni 2015 silam
pernah menyegel dua gedung. Di gedung itu petugas
menempelkan stiker bertuliskan 'Gedung Ini Tidak Aman
Kebakaran.'
Stiker dipasang terhadap dua gedung itu karena
setelah dicek, ternyata alarm kebakaran mati dan
pompanya tidak hidup. Padahal gedung itu sudah
dilengkapi sistem alarm, hydrant, sprinkle, tangga
kebakaran, dan smoke detector control.
Nah, apakah SPK di gedung tempat Anda
berfungsi dengan baik? Dan apakah pemilik atau
pengelola gedung tempat Anda bekerja atau berniaga
selalu rutin melakukan pengecekan, penggantian apabila
diketahui ada yang rusak, plus audit?
Tetapi pada prinsipnya, kebakaran tidak akan
terjadi apabila kita berperilaku tidak tertib, ceroboh,
urakan, dan aneka perilaku tidak baik lainnya. Yuk...kita
cegah kebakaran dari diri kita sendiri mulai sekarang.
(hasanuddin)
 PATIENT SAFETY
Bayi Debora
Menunggu Maut di IGD
Prinsip Patient Safety di Indonesia masih
diabaikan. Masih banyak keluhan masyarakat
bahwa RS tidak melayani masyarakat dengan
baik. Masih ada pola pikir bisnis yang seringkali
mendominasi para pelaku institusi RS mulai dari
manajemen, dokter, perawat dan pelaksana
lainnya.
S
UNGGUH malang nasib Tiara Deobara, bayi
mungil berusia 4 bulan yang meninggal dunia
di IGD RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta
Barat pada Minggu (3/9/2017) subuh akibat sesak
nafas. Dokter sesuai dengan profesinya telah
memberikan pertolongan maksimal dan
merekomendasikan agar pasien dirawat di ruang
PICU (Pediatric Intensive Care Unit) supaya
perawatan lebih intensif.
Namun pihak majamen RS Mitra Keluarga
Kaliders tidak mau memasukkannya ke PICU, meski
masih ada ruang kosong. Alasannya, orang tua bayi
Debora hanya sanggup menyediakan uang Rp7 juta
dari uang muka yang diminta rumah sakit sebesar
38 • • Oktober 2017
Rp19,8 juta.
Orang tua bayi Debora adalah peserta BPJS
Kesehatan. Tetapi pihak RS Mitra Keluarga Kalideres
tidak menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Alhasil, pihak rumah sakit merujuk agar bayi Debora
dibawa ke rumah sakit lain. Sayang, saat itu, dua
rumah sakit yang dirujuk, ruang PICU nya penuh.
Di saat orang tua bayi Debora pontang-
panting mencari rumah sakit yang menjalin kerja
sama dengan BJPS Kesehatan dan memiliki ruang
kosong PICU, kondisi bayi Debora makin memburuk.
Setelah enam jam berada di ruang IGD RS Mitra
Keluarga Kalideres, bayi Debora pun meninggal.
Apa yang dapat kita pelajari dalam kasus ini?
Sesuai persyaratan, setiap rumah sakit wajib
mendahulukan keselamatan pasien. Menurut Ketua
Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan
Indonesia Marius Wijayarta , rumah sakit wajib
memberikan pelayanan darurat kepada pasien.
"UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit disebutkan wajib melaksanakan pelayanan
gawat darurat sesuai dengan kemampuan dia. Kalau
tidak mampu artinya harus dirujuk. Namun dalam hal
ini RS Mitra Keluarga Kalideres sudah memiliki PICU
sehingga jika dianggap perlu seharusnya langsung
dimasukkan tanpa menanyakan biaya, itu kewajiban",
kata Marius. "Kan mendirikan rumah sakit biarpun itu
Perusahaan Terbatas, itu berbeda kalau mendirikan
pabrik, supermarket, hotel, tidak ada fungsi sosial.
Rumah sakit itu ada fungsi sosialnya."

Patient Safety
Rumah Sakit tentu berbeda dengan jasa
lainnya seperti industri. Dalam usaha rumah sakit
nilai utama yang harus dipegang adalah moral dan
kemanusiaan, bukan sekadar materi atau bisnis.
Salah satu elemen penting dalam manajemen rumah
sakit adalah Patient Safety (Keselamatan Pasien).
Patient safety sudah menjadi persyaratan di
berbagai negara termasuk juga di Indonesia. Bahkan
pada 26 Agustus 2005 Menkes pada waktu itu Dr.
dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) telah
mencanangkan Gerakan Moral Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pada waktu itu,
indikator keselamatan pasien serta pengembangan
terjadi kasus serupa yang menjadi sorotan
kerja sama dan pengembangan taksonomi. Ketujuh
masyarakat luas yaitu ditolaknya pasien oleh rumah
langkah ini dimaksudkan agar tidak terjadi
sakit, seperti kasus seorang anak yang lahir
kecelakakan pasien di RS.
prematur, berat badan kurang yang seharusnya
Keselamatan pasien dimulai oleh Hypocrates
segera mendapatkan perawatan di RS tetapi ditolak
sejak 2400 tahun lalu dengan fatwanya yang menjadi
oleh enam RS sebelum akhirnya dilayani juga oleh
pegangan setiap insan kedokteran “Primum, Non
sebuah RS swasta.
Nocere (Firts, Do No Harm). Namun baru tahun 2000-
Untuk itu menurut Menkes perlu segera
an dunia menyadari pentingnya suatu program patient
diambil langkah-langkah nyata yaitu pencanangan
safety yang komprehensif sebagai suatu sistem.
Gerakan Nasional Keselamatan Pasien di rumah sakit
Di Indonesia kegiatan keselamatan pasien
dan menyusun RUU Perumahsakitan. Menurut
sudah dilaksanakan dalam bentuk elemen-
Menkes Gerakan Nasional Keselamatan Pasien berisi
elemennya saja belum secara komprehensif.
tujuh program yaitu : sosialisasi sistem keselamatan
Misalnya Sistem Pengendalian Nosokomial, Sistem
pasien, pengkajian (riset, analisa, belajar),
K3, Manajemen Risiko, Informed Consent, Audit
pengembangan dan publikasi, pembentukan sistem
Medis, Review Kasus Kematian, Program Perinatal
laporan insiden di RS, implementasi standar dan
Risiko Tinggi, Evaluasi-evaluasi dalam berbagai
program mutu pelayanan.
Perkembangan Keselamatan Pasien di
Indonesia masih memprihatinkan. Tidak semua
rumah sakit menjalankannya dengan baik. Berbeda
dengan di negara maju, persyaratan pasient safety
sangat ketat dan dilakukan audit berkala untuk
mendapat sertifikasi patient safety.
Di Indonesia pemerintah bersama PERSI
(Persatuan Rumah Sakit Indonesia) telah
membentuk Komite Keselamatan Pasien RS (KKP-
RS) dengan misi mengangkat secara nasional fokus
keselamatan pasien, mendorong terbentuknya
kepemimpinan dan budaya RS yang mencakup
keselamatan pasien dan peningkatan mutu
pelayanan, mengembangkan standar pedoman
keselamatan pasien berbasis riset dan pengetahuan,
dan bekerja sama dengan berbagai lembaga yang
bertujuan meningkatkan keselamatan pasien dan
mutu pelayanan RS.
Namun kasus Debora menggugah kita bahwa

Oktober 2017 • • 39
 prinsip Patient Safety masih diabaikan. Masih banyak
keluhan masyarakat bahwa RS tidak melayani
masyarakat dengan baik. Salah satu faktor adalah
karena dunia perumahsakitan di Indonesia saat ini
sedang mengalami masa transisi dari satu lembaga
yang sepenuhnya bersifat sosial ke arah lembaga
yang bersifat bisnis, sehingga RS sering disebut
sebagai lembaga yang bersifat sosio ekonomis.
Masih ada pola pikir bisnis yang seringkali
mendominasi para pelaku institusi RS mulai dari
manajemen, dokter, perawat dan pelaksana lainnya.
Hal ini mengakibatkan terabaikannya fungsi sosial
RS yang tercermin dari banyaknya keluhan bahkan
tuntutan hukum, pengungkapan media massa, dan
sebagainya. Apabila hal ini dibiarkan akan
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap
layanan rumah sakit.
Utamakan Keselamatan Pasien
Patient safety adalah upaya menjamin
keselamatan pasien sejak masuk ruang perawatan,
selama perawatan dan setelah perawatan dari
berbagai potensi bahaya yang dapat mengancam
keselamatan bahkan jiwanya. Potensi risiko tersebut
dapat karena berbagai faktor seperti kesalahan
penanganan, salah diagnosa, salah obat, peralatan
medis yang tidak baik, bahaya kebakaran dan
lainnya.
Sebagai contoh, jika seorang pasien masuk
IGD, maka pihak rumah sakit telah bertanggung
jawab menjamin keselamatannya. Rumah sakit
40 • • Oktober 2017
memberikan terapi yang sesuai dan aman bagi
pasien, terutama memberikan layanan terbaik
menurut nilai profesionalnya.
Dalam kasus Debora, misalnya, dokter telah
menilai bahwa pasien harus masuk PICU. Namun
terlambat dilakukan dengan pertimbangan biaya dan
akhirnya pasien meninggal dunia. Seharusnya, jika
secara keahliannya, dokter menganggap pasien
harus dirawat di PICU, maka harus dilakukan segera
dan masalah administrasi dapat dilakukan kemudian.
Jika pasien sudah masuk ruang PICU dan
keluarga memiliki kartu BPJS Kesehatan maka
setelah itu dapat diproses pemindahannya. Biaya
selama di PICU dalam masa pemimdahan yang
mungkin sekitar 5-6 jam, tentu jika harus dibebankan
kepada keluarga jumlahnya akan lebih ringan
dibanding harus membayar uang muka dengan
konsekuensi pasien dibiarkan berada dalam ruangan
IGD selama berjam-jam. Akan lebih baik lagi jika
antar rumah sakit ada semacam MoU yang mengatur
proses pemindahan pasien non BPJS ke rumah sakit
BPJS sehigga tidak harus mengorbankan
keselamatan pasiennya.
Untuk itu, kita harapkan pemerintah benar-
benar menanamkan budaya patient safety kepada
semua pengelola rumah sakit termasuk unsur
manusianya. Perlu dipikirkan ke depan agar
dilakukan sertifikasi Patient Safety bagi seluruh
rumah sakit agar masyarakat konsumen bisa lebih
nyaman dalam menggunakan jasa rumah sakit.
(soehatman ramli)
 PATIENT SAFETY
KASUS MENINGGALNYA BAYI DEBORA
RS Mitra Keluarga
Dijatuhi Teguran Tertulis
Sanksi sudah dijatuhkan kepada RS Mitra
Keluarga Kalideres Jakarta Barat dalam kasus
meninggalnya bayi Debora. Sanksinya berupa
teguran tertulis. Cukupkah? Sepadankah sanksi
ini dengan hilangnya nyawa pasien?
P
EMERINTAH lewat Dinas Kesehatan DKI
Jakarta akhirnya menjatuhkan sanksi kepada
RS Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat
terkait meninggalnya bayi Tiara Debora Simanjorang
(4 bulan).
Sanksinya berupa surat teguran tertulis. Surat
teguran tersebut diserahkan secara langsung oleh
Kepala Dinkes DKI Jakarta Koesmedi Priharto kepada
Direktur RS Mitra Keluarga dokter Fransisca Dewi
pada Jumat (15/9/2017) silam.
Surat teguran tertulis itu diberikan kepada RS
Mitra Keluarga Kalideres sesuai anjuran Kementerian
Kesehatan RI. Koesmedi lalu menjelaskan soal
tahapan pemberian sanksi bagi rumah sakit
bermasalah.
Kata Koesmedi, terdapat empat tahapan sanksi
terhadap rumah sakit yang bermasalah. Yaitu teguran
lisan, teguran tertulis, denda, hingga pencabutan izin
operasional rumah sakit.
“Yang kami berikan kepada RS Mitra itu adalah
teguran tertulis, bukan teguran lisan karena sudah ada
perjanjian bahwa RS Mitra harus meningkatkan
Oktober 2017 • • 41
 pelayanan dan tidak boleh menarik uang muka. Kalau
janji itu tidak ditepati, RS Mitra bersedia dicabut
izinnya,” ujar Koesmedi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan surat teguran
itu berisi mengenai aturan-aturan kegawatdaruratan
serta larangan penarikan uang muka terhadap pasien
kritis. “Aturan-aturan mengenai kegawatdaruratan
serta larangan penarikan uang muka terhadap para
pasien yang kritis itu juga kami sebarluaskan ke rumah
sakit lain yang ada di Jakarta. Jadi, bukan RS Mitra
saja,” tutur Koesmedi.
Teguran Tertulis, Cukupkah?
Teguran tertulis, cukupkah? Apakah sanksi
administratif berupa teguran tertulis tersebut sepadan
dengan hilangnya nyawa bayi Debora?
Soal sanksi memang hak prerogatif
pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,
sebagai regulator. Dalam hal sanksi terhadap RS Mitra
Keluarga Kaliders Jakarta Barat itu, pemerintah
tampaknya merujuk Pasal 29 ayat (2) UU No 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
Pelanggaran atas kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif
berupa:
a. Teguran lisan,
b. Teguran tertulis; atau,
c. Denda dan pencabutan izin rumah sakit.
Ayat (1) dimaksud Pasal 29 ayat (2) UU No
44/2009 adalah Pasal 29 ayat (1) UU No 44/2009
tentang Kewajiban rumah sakit. Dari 20 butir
kewajiban rumah sakit sebagaimana diatur Pasal 29
42 • • Oktober 2017
ayat (1) UU No 44/2009, tampaknya ada empat butir
yang bertalian dengan kasus meninggalnya bayi
Debora di RS Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat.
Yaitu butir b, c, e, dan f.
Memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit (butir b). Memberikan
pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai
dengan kemampuan pelayanannya (butir c).
Lalu, menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin (butir e). Dan,
melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan
memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang
muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan
kejadian luar biasa, dan bakti sosial bagi misi
kemanusiaan (butir f).
Boleh jadi pula, sanksi administratif itu
dijatuhkan kepada RS Mitra Keluarga Kalideres
Jakarta Barat oleh pemerintah dalam kedudukannya
sebagai pembina dan pengawas rumah sakit. Sesuai
kedudukannya sebagai pembina dan pengawas,
sanksi berupa teguran tertulis itu dijatuhkan sesuai
pula aturan dalam Pasal 54 ayat (5) UU No 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
Dalam konteks meninggalnya bayi Debora,
kita hanya mengingatkan bahwa selain UU No 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, ada pula UU No 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pasal 32 ayat (2) UU No 36 Tahun 2009
sebenarnya bisa menjadi celah lain akan sanksi
hukum yang bisa dikenakan kepada RS Mitra
Keluarga Kalideres dalam konteks meninggalnya bayi
Debora. Pasal 32 ayat (2) : dalam keadaan darurat,
fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah
maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau
meminta uang muka.
UU No 36/2009 membuka celah bahwa kasus
meninggalnya bayi Debora bisa menjadi ranah hukum
pidana, tak sekadar hukum administratif sebagaimana
aturan dalam UU No 44/2009.
Sanksi pidana bagi pelanggar Pasal 32 ayat
(2), jelas diatur dalam Pasal 190 ayat (1) dan (2) UU
No 36 Tahun 2009 yang ancaman hukumannya
penjara paling lama 10 tahun dan denda paling
banyak sebesar Rp1 miliar apabila pasien
menyebabkan kecacatan atau kematian.
Sebagaimana diwartakan, bayi Debora
meninggal dunia di RS Mitra Keluarga, Kalideres,
Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017) hanya karena
orangtuanya tak mampu memenuhi uang muka (DP)
yang dipatok rumah sakit swasta tersebut sebesar
Rp19.800.000.
Rudiantoro Simanjorang dan Henny Silalahi,
orang tua Debora, hanyalah pegawai rendahan yang
hanya mampu menyediakan uang muka sebesar Rp5
juta agar Debora bisa masuk ruang PICU. Kemudian
ditambah Rp2 juta atas bantuan kerabat.
Tetapi pihak rumah sakit tetap menolak, meski
Rudiantoro dan Henny sudah menyediakan uang Rp7
juta. Masih kurang Rp4 juta dari angka minimal Rp11
juta yang diminta pihak rumah sakit. Bayi Debora bisa
masuk ruang PICU apabila orang tua menyediakan
uang minimal Rp11 juta dari uang DP Rp19,8 juta yang
seharusnya dibayar.
Rudiantoro dan Henny menjadi peserta BPJS
Kesehatan. Tetapi RS Mitra Keluarga Kalideres tidak
memiliki kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Pihak
rumah sakit menyuruh Rudiantoro mencari rumah
sakit rujukan. Sayang, dua rumah sakit terdekat,
ruang PICU nya penuh.
Alhasil, bayi Debora yang dilarikan ke RS Mitra
Keluarga dengan keluhan awal sesak napas dan
batuk, tetap berada di ruang IGD. Di saat orang tuanya
pontang-panting mencari pinjaman uang, kondisi bayi
Debora terus memburuk.
Selama berada di IGD, bayi Deborah menjalani
serangkaian tes laboratorium dengan total biaya Rp2
juta. Toh, tindakan itu tak mampu menyelamatkan
nyawanya. Enam jam setelah berada di IGD, bayi
Debora yang merupakan anak kelima pasangan
Rudiantoro-Henny, mengembuskan napas terakhir.
Henny sempat bertanya kepada dokter dan
suster yang bertugas, “sebenarnya anak saya
meninggal karena apa, penyakitnya apa?” Sebuah
pertanyaan yang sangat logis dan wajar dilontarkan.
Sebagaimana diungkap Henny dalam
tayangan sebuah tv swasta pada Minggu (10/9/2017)
siang, suster hanya menjawab, “peralatan yang
lengkap ada di ruang PICU.”
Ibu mana yang tidak terpukul? Orang tua mana
yang tidak bersedih dan marah atas insiden tersebut?
Rudiantoro dan Henny lalu membopong jasad
bayinya menggunakan sepeda motor. Mereka
menolak menggunakan jasa layanan ambulan yang
disediakan rumah sakit karena harus mengeluarkan
sejumlah biaya lagi untuk itu. (Hasanuddin)
Oktober 2017 • • 43
 ENVIRONMENT

PERSPEKTIF SIKLUS HIDUP

DALAM ISO 14001:2015
(Sistem Manajemen Lingkungan) siklus hidup ketika merencanakan Sistem Manajemen
Oleh: Linda Sarawati Iskandar - Associate Auditor Trainer Lingkungan ?
Consultant 2. seperti apa bukti yang diharapkan oleh auditor untuk
mengkonfirmasi bahwa perspektif siklus hidup telah

I stilah "siklus hidup" bukanlah hal yang baru bagi

sebagian besar perusahaan, tetapi penggunaan istilah
"Life Cycle Perspektif" (LCP) di ISO 14001: 2015
adalah salah satu perubahan besar dalam revisi terbaru.
digunakan Klien dalam perencanaan SML

JAWABAN
1. Gunakan perspektif siklus hidup dalam fase
Saat perusahan melakukan transisi ke revisi 2015 maka PERENCANAAN Sistem Manajemen Lingkungan
harus berpikir dengan seksama tentang bagaimana (CLAUSE 6)
Life Cycle Perspektif adalah Pendekatan sistematis untuk
menggunakan perspektif siklus hidupn
Dalan pasal apa saja LCP dapat diterapkan? pengelolaan lingkungan yang dapat bermanfaat sebagai
6.1.2 Environmental aspects informasi bagi manajemen puncak dalam untuk sukses
Within the defined dalam kinerja lingkungan jangka
scope of the panjang (SUSTAINIBILITY) dan
environmental membuat pilihan untuk
management berkontribusi terhadap
system, the pembangunan
organization shall berkelanjutan dengan
determine the environmental mengontrol atau
aspects of its activities, mempengaruhi cara
products and services that it produk dan jasa
can control and those that it organisasi dirancang,
can influence, and their diproduksi, didistribusikan,
associated environmental dikonsumsi dan dibuang
impacts, considering a oleh customer produk kita.
life cycle perspective. Menggunakan
Versi perspektif siklus hidup
sebelumnya dari berarti mencegah
14001 (2004) siklus dampak lingkungan
hidup hanya dari yang tidak
disebutkan sekali dalam bagian ANNEX. Namun pada sengaja bergeser masuk ke dalam siklus hidup.
versi 2015, istilah Sklus hidup muncul 18 kali, 7 istilah Sehingga untuk melakukan ini, Perusahaan perlu
berhubungan dengan konsep perspektif. untuk memperluas pandangan mereka tentang dampak
ISO 14001:2015 secara eksplisit tidak menentukan yang berasal dari produk dan layanan mereka di luar garis
seperti apa bentuk implementasi LCP dan hanya pagar Perusahaan.
memberikan definisi LCP di Bab 3 yaitu "Consecutive and Perusahaan perlu mencari tahu rantai pasokan
interlinked stages of a product (or service) system, from bahan baku untuk memahami dampak lingkungan yang
raw material acquisition or generation from natural disebabkan oleh para pemasok mereka dan bagaimana
resources to final disposal" Note 1 to entry: The life cycle cara pemasok melakukan proses penyediaan barang
stages include acquisition of raw materials, design, kepada kita. Dengan demikian, Perusahaan dapat
production, transportation/delivery, use, end-of-life mengidentifikasi dampak lingkungan yang mereka
treatment and final disposal. sebelumnya tidak menyadari. Dari informasi baru ini
Nah setiap saya memberikan Training Pertanyaan Persahaan dapat mempertimbangkan apa pengendalian
utama dari peserta antara lain : atau pengaruh yang mereka miliki atas dampak lingkungan
1. Bagaimana perusahaan harus menggunakan perspektif yang terjadi di rantai pasokan tersebut.

44 • • Oktober 2017
contoh :
a. Sebuah perusahaan sepatu terkenal saat melaunching
hasil New Product Development diharuskan memilih
perusahaan subkon maka yang akan memproduksi desain
baru. Dan ternyata setelah mass production ada beberapa
subkon yang membutuhkan pemakaian listrik dan air lebih
tinggi dalam produksi 1 pasang sepatu.
b. ada juga perusahaan Oil&Gas dengan mengidentifikasi
adanya dampak lingkungan berupa pencemaran air &
tanah akibat ceceran baham kimia karena kendaraan
pengangkut dari supplier mengalami kecelakaan dijalan
Perusahaan juga perlu mengidentifikasi dampak
lingkungan yang berasal dari penggunaan produk atau
jasa mereka oleh pelanggan mereka atau oleh pengguna
akhir (End User). Perusahaan perlu untuk mengevaluasi
kemampuan mereka untuk mengontrol atau
mempengaruhi dampak tersebut.
misal : Perusahaan Produsen Celana Jeans merk terkenal
mengidentifikasi bahwa ada dampak lingkungan
pencemaran tanah jika produk yang ia produksi cepat
rusak maka akan menjadi sampah padat.
Oke langkah kedua setelah identifikasi aspek
dampak dari rantai pasokan dan yang bebrasal dari
penggunaan produk akhir Produk, Perusahaan harus
berusaha untuk mengatasi aspek lingkungan atau dengan
kata lain PENGENDALIAN OPERASIONAL
ISO 14001:2015 sudah memberi acuan bahwa
Perusahaan dapat memilih untuk menangani aspek-aspek
siklus hidup ini tergantung pada beberapa faktor termasuk:
- tingkat risiko aspek terhadap organisasi
- tingkat risiko aspek terhadap lingkungan
- tingkat pengaruh organisasi dalam mengendalikan
beberapa aspek
Seberapa besar jumlah Pengendalian Organisasi
terhadap aspek siklus hidup tergantung pada:
- Seberapa jauh rantai pasokan aspek siklus hidup (baik
dari penyediaan bahan baku maupun pembuangan)
- Bagaimana perubahan desain akan mempengaruhi
kinerja atau biaya produk
- Siapa yang mengontrol desain produk atau jasa
Perusahaan juga harus menggunakan perspektif
siklus hidup ketika mereka meninjau potensi aspek &
dampak lingkungan dari proses outsourcing yang
dilakukan oleh perusahaan lain atas namanya.
Contoh Implementasi Pengendalian LCP :
1. Dari cerita Perusahaan Produsen Celana Jeans merk
terkenal tadi maka pengendalian yang mereka lakikan atas
dampak pencemaraan tanah akibat aspek celana jeans
produk mereka yang cepat rusak karena kesalahan proses
pencucian / setrika oleh End User maka saat ini
menggunakan banyak label di bagian dalam celana bukan
hanya untuk ukuran celana namun ada tambahan label
sebagai informasi cara pencucian dan aetrika. Tujuannya
adalah agarcelana jeans awet. Pemikiran ini didasari oleh
komitmen peruaahaan tersebut dalam perlindungan
lingkungan dimana jika celana cepat rusak makan akan
menjadi sampah padat.
2. Dari cerita perusahaan sepatu merk terkenal diatas,
maka saat ini departemen Production Planning
memberikan jatah produksi untuk new product
development yang baru dilaunching kepada subkon
mereka berdasarkan kinerja lingkungan yaitu yang
melakukan penghematan pemakaian listrik & air
terbanyak.
3. Dari cerita perusahaan oil& gas diatas maka dengan
mengidentifikasi asa aspek ceceran akibat kesalaham
kendaraan ekspedisi pengangkut bahan kimia maka
perusahaan saat ini menerapkan persyaratan pembelian
yang mengisntruksikan agar kendaraan yang memasok
bahan kimia kendaraan nya wajib mengikuti aturan dari
Kemenhub misal Pengemudi wajib memiliki kompetensi
terkait B3 sehingga dampak ada nya tumpahan b3 saat
proaea pengangkutan dapat dicegah
JAWABAN KE2
Bukti dari Life Cycle Perspektif Selama Audit
Membuktikan kepada auditor terkait perspektif
siklus hidup yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek
lingkungan mungkin lebih sulit daripada
mengimplementasikan perspektif siklus hidup.
Berdasarkan pengalaman awal dengan sertifikasi
ISO 14001 2015 jelas bahwa BADAN SERTIFIKASI
Belum mencapai konsensus tentang apa dan berapa
banyak bukti yang diperlukan untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan perspektif siklus hidup.
Sehingga dari diskusi para ahli sistem manajemen
lingkungan kemungkinan akan terjadi banyak Gap antara
lembaga sertifikasi dan auditor praktisi di perusahaan
tentang apa bukti yang dapat diterima sebagai
"kesesuaian" persyaratan LCP.
Saran saya sebagai Auditor & juga Konsultan
(tidak dalam 1 instansi) sebaiknya Perusahaan melakukan
diskusi terlebih dahulu di depan dengan auditor sebelum
Tahap 1 sehingga perusahaan memberi waktu bagi auditor
Badan Sertifikasi untuk melakukan pemeriksaan tentang
bukfi bukti apa saha yang perlu dikumpulkan bahwa LCP
telah digunakan dalam
penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan di
Perusahaan.
sumber : www. iso.org &
wikipedia
(Linda S. Iskandar)
Oktober 2017 • • 45
 HEALTH
Yuk… Kita Biasakan
Tepuk Tangan
Usai Cuci Tangan
Kebiasaan menggunakan tisu untuk mengeringkan
tangan usai cuci tangan, berdampak amat panjang
terhadap kelestarian lingkungan. Jika tak ada alat
pengering lain selain tisu, saatnya kita mengeringkannya
dengan bertepuk tangan sebanyak 30 kali.
P
ERNAHKAH Anda berpikir berapa lembar tisu
yang dihabiskan untuk sekadar mengeringkan
tangan saat usai cuci tangan? Pernahkah Anda
berpikir bahwa tisu terbuat dari pohon? Berapa banyak
pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan
itu, dan berapa banyak hewan yang kehilangan
habitatnya karena hal ini?
Ternyata angkanya cukup mencengangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan WWF-Indonesia
bekerjasama dengan creative agency Hakuhodo
terungkap bahwa masyarakat Indonesia yang tinggal di
kota besar (sekitar 54% masyarakat Indonesia hidup di
kota besar) mempunyai kebiasaan untuk menghabiskan
tiga lembar tisu untuk sekadar mengeringkan tangan.
Jadi bisa dibayangkan, berapa ton tisu yang
dihabiskan sekadar untuk mengeringkan tangan?. Dan
berapa banyak pohon yang ditebang untuk memenuhi
kebutuhan sepele tersebut, dan berapa hektar hutan kita
yang rusak akibat kehilangan pohonnya?
Sebagai gambaran, kebutuhan tisu di pusat
perbelanjaan Central Park Mal, Neo Soho Mal, APL
46 • • Oktober 2017
Tower dan Soho Capital di Jakarta mencapai 2.250
kilogram setahun. Angka ini baru berasal dari satu
pusat perdagangan dan perkantoran saja lho. Bisa
dibayangkan berapa ton tisu yang dihabiskan untuk
mengeringkan tangan di Jakarta saja.
“Masyarakat tidak sadar bahwa kebiasaan
memakai tisu yang berlebihan dan tidak berlabel
FSC bisa berkontribusi pada kerusakan hutan di
Indonesia, penggunaan produk tisu yang tidak ramah
lingkungan akan mendorong perluasan areal hutan
tananaman industri dengan membuka hutan alam
habitat satwa dilindungi seperti harimau,” ujar Aditya
Bayunanda, Direktur Kebijakan, Keberlanjutan dan
Transformasi WWF Indonesia.
Berdasarkan fakta ini WWF Indonesia
mengajak masyarakat kota besar di Indonesia untuk
mengganti kebiasaan menggunakan tisu dengan
tepuk tangan sebanyak 30 kali saat mengeringkan
tangan usai cuci tangan. Aksi ini diberi tajuk
“#30Claps untuk mengeringkan tangan, demi
lestarikan Harimau Sumatera.”
Aditya menegaskan, dengan gerakan
#30Claps setelah mencuci tangan, Anda tak hanya
membantu menyelamatkan hutan Indonesia, tapi
juga akan membuat hari Anda jadi lebih
menyenangkan! Yuk, kita mulai dari sekarang…
(hasan)
Patra Nirbhaya Karya Utama
Adinugraha IV
 PUBLIC SAFETY

MAKNA BENDERA
DI LINTASAN BALAP

Bendera Hijau = Lintasan Aman

D
I LINTASAN balap seperti Sirkuit Sentul, (offtrack)
bendera memiliki makna tersendiri. Baik warna, 6. D u a b e n d e r a k u n i n g = s a n g a t
jumlah, maupun kibasan (lambaian) memiliki bahaya/accindent atau ada benda di tengah
arti tersendiri dan wajib diketahui serta dipahami para lintasan (ontrack)
pembalap dan kru. 7. Bendera merah = segera turunkan kecepatan
8. Bendera merah + SC = mengikuti panduan dari
Inilah warna bendera dan artinya di lintasan balap panitia (SC)
mobil (sirkuit) Sentul: 9. Bendera hitam (plus papan no start) =
1. Bendera hijau = lintasan aman. diskualifikasi, segera kembali ke pit
2. Bendera dengan 3 strip kuning dan 2 strip 10. Bendera hitam bulan oranye (plus papan no
merah = lintasan licin/hujan start) = segera masuk ke pit dan periksa
3. Bendara biru terang = overlap kendaraan.
4. Bendera putih = ada mobil selain peserta yang 11. Bendera hitam diagonal putih (plus papan no
berada di lintasan start) = dilaporkan untuk tindakan tidak sportif.
5. Satu bendera kuning = ada bahaya/accident
“Perhatikan tanda bendera, terutama bendera merah,
kuning, dan biru. Jika dilanggar, sanksi bisa sampai
pemecatan,” kata Ketua Panitia Pelaksana Indonesian
Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2017 Dani
Sarwono kepada ISafety di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa
Barat, Minggu (24/9/2017).

Menurut Dani, pada Seri 4 akhir April 2017 lalu banyak

peserta melanggar bendera merah dan kuning. “Pada
seri 4 yang lalu, banyak peserta melanggar bendera
merah dan kuning (2) sehingga membahayakan
petugas yang sedang bekerja untuk membersihkan
track (lintasan),” Dani menambahkan. (has)

48 • • Oktober 2017
 PUBLIC SAFETY
Mengintip Aspek Safety
di Sirkuit Sentul
B
alapan (race) adalah sebuah kegiatan yang
memiliki risiko bahaya amat tinggi (high risk).
Insiden kecelakaan yang terjadi bisa berakibat
fatal, mulai cidera berat hingga kematian.
RAUNGAN mesin kendaraan sangat memekakkan
telinga ketika belasan kendaraan bersiap balapan di
sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/9/2017).
Belasan kendaraan bervolume mesin minimal 1.600
cc, meraung-raung di posisi masing-masing,
menunggu aba-aba dari petugas mengibarkan
bendera start.
Tak lama kemudian, para pengemudi
langsung memacu kendaraannya masing-masing
dengan kecepatan tinggi begitu petugas mengibarkan
bendera start. Satu sama lain berusaha untuk berada
di barisan paling depan.
Pada hari Minggu siang itu ketika Isafety
menyambangi Sirkuit Sentul yang berlokasi di Sentul,
Bogor, Jawa Barat, tengah digelar Super Touring Car 2
(1600-Retro/SCC). Ada 16 pebalap yang turut
berpartisipasi dalam lomba STC 2. “Sebenarnya ada
19 pebalap yang turun di laga STC 2, tapi tiga pebalap
lainnya didiskualifikasi karena melakukan
pelanggaran di babak kualifikasi,” kata Amien
Iswahyudi, time keeper laga STC 2.
Dari 16 pebalap yang mengikuti ajang
tersebut, dua pebalap tak sampai di garis finish karena
mengalami kendala pada kendaraannya di saat
balapan digelar. Alhasil, 14 pebalap yang berlaga dan
bersaing ketat satu sama lain.
Setelah menyelesaikan 10 putaran (laps)
sesuai aturan, pebalap asal DKI Jakarta Rony Supardi
dari ABM Motorsports yang mengemudikan
kendaraan Mitsubishi Evolution V keluar sebagai
pemenang. Disusul Ferry Yanto Hongkiriwang asal
DKI Jakarta dari Gazpoll Racing Team dengan
kendaraan Mitsubishi Evolution IV di tempat kedua
Oktober 2017 • • 49
 dan Rian Rizky asal Jawa Barat dari Bank BJB B16 AP
SPEED dengan kendaraan Honda Estilo di tempat
ketiga.
Menurut Dani Sarwono, Ketua Panitia
Pelaksana, STC 2 (1600-Retro/SCC) merupakan
salah satu ajang lomba dari perhelatan Indonesian
Sentul Series of Motorsport (ISSOM) yang rutin digelar
setiap bulan di Sirkuit Sentul. “Selain STC 2, ada pula
lomba Japan Super Touring Car (JSTC) yang
merupakan ajang balap kendaraan-kendaraan khusus
produksi Jepang, lalu Indonesia Touring Car (ITC)
Championship yang merupakan Kejuaraan Nasional
(Kejurnas), dan beberapa balapan lain tingkat
nasional,” kata Dani Sarwono.
Aspek Keselamatan
Dani Sarwono tegas mengatakan bahwa
aspek keselamatan (safety) di lintasan balap,
merupakan hal yang mutlak. Tidak saja menyangkut
sarana dan prasarana, tetapi juga keselamatan
individu pebalap itu sendiri.
“Mulai dari lintasan, kondisi tikungan, kualitas
lintasan, disain lintasan, kondisi pit, dan sebagainya
hingga mobil pemadam kebakaran dan ambulans
lengkap dengan petugasnya yang harus selalu stand
by. Intinya, keselamatan adalah hal yang mutlak di
50 • • Oktober 2017
lintasan balap manapun di dunia ini,” kata Dani
Sarwono.
Hal senada juga dikemukakan Ferry Yanto
Hongkiriwang. Selain sebagai pebalap, Ferry juga
merupakan promotor sekaligus founder Japan Super
Touring Championship (JSTC), ajang balapan yang
mengkhususkan diri pada kendaraan-kendaraan
produksi Jepang keluaran tahun 1987 - sekarang.
“Keselamatan, oh sudah pasti. DI JSTC (Japan
Super Touring Championship, red), keselamatan
adalah nomor 1. Sebab si pebalap punya keluarga,
punya perusahaan, punya karyawan, dan sebagainya.
Mereka (pebalap, red) datang dalam kondisi sehat,
selesai balap pun harus dalam kondisi sehat dan
selamat,” terang Ferry Yanto Hongkiriwang kepada
Isafety di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (24/9/2017).
Pihaknya, kata Ferry, sangat ketat dalam
memberlakukan aspek keselamatan kepada setiap
calon pebalap yang akan mengikuti race. “Karena itu,
sebelum race dilakukan, kami melakukan
pemeriksaan kendaraan secara ketat. Jika ada
masalah sedikit saja pada mesin, kami akan larang
yang bersangkutan untuk mengikuti balapan.
Risikonya tinggi,” ujarnya.
Dalam ajang JSTC seri empat ini, tambah
Ferry, pihaknya terpaksa membatalkan seorang
peserta lantaran mesin kendaraannya mengalami
kerusakan. “Dia peserta lama. Terpaksa kami
batalkan karena mesinnya rusak. Jebol malah.
Daripada nanti mengalami kecelakaan? Kami tidak
mau ambil risiko,” katanya tegas.
Lantas, komponen apa saja yang diperiksa
dalam konteks keselamatan? “Oh banyak. Mesin,
pintu tidak boleh diganti atau diubah, role bar harus
ada ukurannya, kaca samping boleh dipakaikan
pollycarbonat, safety belt kan ada expired-nya kalau
sudah expired akan kami larang si peserta untuk
menggunakannya. Helm juga. Kalau expired, akan
kami larang digunakan. Pokoknya banyak lah,”
beber Ferry, pengusaha yang hobi balap.
Sementara itu salah seorang penonton yang
juga hobi balapan jenis sepeda motor, Yagi Prahara
mengatakan bahwa setiap pebalap sepeda motor
harus menyiapkan segala sesuatunya tentang
keselamatan. Mulai dari pakaian hingga
kelengkapan kendaraan.
Sebagai pebalap amatir yang tidak berada di
bawah naungan klub, Yagi memang harus
mempersiapkannya sendiri demi keselamatan saat
balapan. “Kita harus prepare sendiri demi
keselamatan di lintasan. Mulai dari helm yang
berkualitas, sarung tangan, hingga sepatu khusus
balapan motor,” kata Yagi.
Pemuda pemilik sepeda motor Honda CBR
150 ini menyarankan agar setiap pebalap untuk
memakai jaket kulit yang lebih tebal dan knee pod
khusus pengendara sepeda motor untuk melindungi
kulit. “Aspal di lintasan balap lebih tajam dibanding
aspal jalanan biasa. Tempo hari ada beberapa
pengendara yang jatuh dan lututnya terluka karena
knee pod-nya bergeser,” kata Yagi.
Yagi bukan pebalap profesional dan tidak
berkeinginan menjadi pebalap sungguhan. Pada
waktu-waktu tertentu, ia bersama rekan-rekannya,
sering menyewa sirkuit Sentul untuk balapan.
Sirkuit Sentul merupakan sirkuit umum yang
bisa disewa. Di sentul, ada dua sirkuit yaitu sirkuit
besar yang selama ini digunakan untuk balapan dan
sirkuit kecil yang selama ini digunakan untuk
balapan kelas gokart.
Berbeda dengan sirkuit besar, di sirkuit kecil
tidak ada mobil ambulans dan petugas medis yang
stand by. Begitu pula dengan armada kebakaran.
Yang tersedia di sana hanya alat pemadam
kebakaran ringan (Apar).
Tidak hanya mengenai keselamatan diri,
Yagi juga mengatakan kalau di sirkuit kecil tidak ada
toko atau tempat makan. Hanya ada satu warung
kecil yang berada di belakang area sirkuit dan cuma
menyediakan kopi dan mie gelas instan. Jadi ia
menyarankan agar membawa perbekalan sendiri
karena waktu yang dihabiskan di sirkuit bisa
seharian penuh. (Hasanuddin)
Oktober 2017 • • 51
 DIREKTORI

DIREKTORI ISAFETY MAGAZINE

• DISEDIAKAN SEBAGAI FORUM KOMUNIKASI DAN INFORMASI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN K3 DI INDONESIA.
• UNTUK BERGABUNG DAPAT MENGHUBUNGI REDAKSI ISAFETY TELP 02122016590 ATAU WA 081219885302 (HANDI)

ALAT PEMADAM KEBAKARAN • PT Pundarika Atma Semesta

Jl Pancasila Gg Tritunggal 4 Cicadas,
• Rejeki Utama P T Produk National Foam
Gunung Putri Cibinong 16964 Jawa Barat
Wisma Geha 4th Floor Jalan Timor 25
Phone: (021) 8670973/86861900, 86862400
Jakarta 10350
Fax: (021) 8675887
phone +62 21 316 2924 fax +62 21 316 2779
email ptrejeki@indosat.net.id • PT Trimitra Wujud Rekanusa
Jalan Gunung Sahari Raya 51/8,
• PT RANTAI LAUT
Phone: (021) 4227632
Pintu Air Raya No. 38 H Pasar Baru
Email: admin@trimitragroup.com
Jakarta 10710
Supplier of Fire Fighting Equipment
Rantai laut Sales & Support team:
with Brand HD Fire, Firedos, Macron, Firebull and Brightsky.
Phone: (021) 386-0505, 386-0606
Fax: (021) 386-4545
ALAT KESELAMATAN (SAFETY EQUIPMENT)
• PT Wiltar Usaha Sejahtera ELIDE FIRE
• PT 3M Indonesia
Sentra Bisnis Tanjung Duren Blok B/3A
Perkantoran Hijau Arkadia Menara F Lt 8
Jakarta Barat, Indonesia 11410
Jl.TB Simatupang Kav 88, Jakarta Selatan
Phone 021.5636115
Phone: 021.29974000 Fax: 021.78832172
• DAHLIA CAHAYA CV www.3M.com
Peralatan Pemadam Kebakaran ALPINDO
• PT King's Safetywear
Jl KH Moch Mansyur 28-30 Duri Pulo, Gambir
Super Block Mega Glodok Kemayoran Office Tower A, 5th Floor, Jl. Angkasa Kav.
Jakarta Pusat 10140 DKI Jakarta
Phone: (021) 6322977/(021) 6311568, 6347914 B-6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10610, Indonesia
Fax: (021) 6310759 Phone: +62 21 2937 1288/+62 21 2664 6688
Fax: +62 21 6570 1574
• Alat Pemadam ANSUL
Pondok Pinang Centre Blok C 16-18 Pondok Indah - Jakarta 12310. • PT Berkat Niaga Dunia
Phone: 021 751 1118 Fax: 021 751 1121 Jl. Cideng Barat 47 D Jakarta Pusat – 10150
Email : fireprotection@mastedayaa.com, info@ Phone: 021 – 6327060, 6327065
mastedayaa.com Fax: 021 – 63851240, 63851241
Email: info@bndsafety.net berkat@berkatsafety.co.id
• PT Saberindo Pasific
Komplek Ruko Mega Grosir Cempaka Mas • PT FORTA-LARESE
Blok J no 10, Jl Letjen Suprapto, Jakarta Safety Shoes CHEETAH
Phone: 021.42888282 Fax: 021.42872323 Jl. Musi No.16 Jakarta 10150, INDONESIA
www.saberindo.co.id Phone: 62 21 3861018 Fax: 62 21 3849409
Email: info@cheetahsafety.com
• PT Amare Aqila Indonesia Fire solution
Jl. Merapi Kav. 821, Bukit Nusa Indah, Ciputat,
Tangerang Selatan 15414 PERUSAHAAN JASA K3 (PJK3 PELATIHAN DAN
Phone: 021 7463 9917 (Hunting),
Fax: 021-7463 9918 KONSULTASI)
• Servvo Fire Indonesia PT • Prosafe Institute Training, konsultan dan Sertifikasi
Jl Lingkar Selatan no 8, Legok Tangerang Grand Galaxy jl Boulevard Timur Raya
15820 Banten BLOK RSK 06 N0 17, Bekasi 17147
Phone: (021) 6330330 (021) 54260451, 54260450 Phone: 021. 22016590
Fax: (021) 6330230
• PTC Pertamina Training & Consulting
Griya Legita Pertamina Building 8Th Fl • Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja A2K3
Jl Sinabung II Terusan Simprug Jakarta 12220 Sekretariat : DBS Bank Tower floor 28th Ciputra World One, Jl Prof Dr Satrio Kav
Phone: 021 722302728 Fax: 021 7223026 3-5
Pusat Fire & Safety Sungai Gerong Jakarta 12940
Phone: 021-30329791
• PHITAGORAS GLOBAL DUTA
• Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
Training and Consulting
Sekretariat: Menara Bidakara Lt 2 No 206
Ruko Kolden Boulevard Blok Q No 19
Jl Jend Gatot Subroto Kav 71-73,Jakarta Selatan
Jl Pahlawan Seribu BSD City 021,
Serpong Tangerang Jakarta 12780
Phone: 021.53161425 Fax: 02153161424 Phone: 021-83793025, Fax: 021-83793025

• PT. HSE SWADAYA INDONESIA QQ KLINIK HSE MEDIKA • Indonesian Industrial Hygiene Assosciation (IIHA)
Jl. Raya Rajeg Mauk / Rajeg Tanjakan, Gedung C Lt 3 Departemen K3
Kp Kebon Kelapa Rt. 015 / Rw. 05, Desa Tanjakan Kec. Rajeg, Kab. Tangerang,
Phone: 081316807203, 021-59350675, 021-21799124 Fak Kesehatan Masyarakat
Email: admin@hseswadaya.co.id Universitas Indonesia
Web: www.hseswadaya.co.id
Phone: 021.78849033 Fax: 021 7863487
Email iiha@gmail.com web www.iiha.id
LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI K3 • Asosiasi Perusahaan Inspeksi Teknik
Epicentrum walk strata office 5th floor suites 0535A
• STIKEs Binawan
Jl. H R Rasuna Said jakarta
Prodi K3 Program reguler dan Karyawan
Jl Kalibata Raya No 29-30 Jakarta Timur 13630
Phone: 02180881129 Fax: 021 80880883 PERUSAHAAN JASA INSPEKSI TEKNIK (PJIT)
www.binawan-ihs.ac.id • Biro Klasifikasi Indonesia
• Universitas Sahid Jl Yos Sudarso No 38-40 Tj Priok Jakarta Utara
Program S1 K3 Teknik Industri Phone: 021.4300762 Fax: 021 43900972
Jl Saharjo xxx Tilp
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DAN SISTEM MANAJEMEN SERTIFIKASI
• UNIVERSITAS INDONESIA
Fak.Kesehatan Masyarakat Jurusan K3 • BNSP
Kampus Universitas Indonesia Gedung C Depok Jl Letjen MT Haryono Kav 52 Cikoko Pancoran
Phone: 02178849033 Fax: 021 7863487 Jakarta Selatan

• Sekolah Pasca Sarjana USAHID • LSP MIGAS

Program Magister K3L
Sahid Sudirman Residence Lt 5 Jl Jenderal Sudirman • LSP K3
No 86 Jakarta Pusat 10220 • LSP ENERGY
Phone: 021.290 227 21/24 Fax: 021.29022744
• PT TUV Rheinland Indonesia
Serifikasi OHSAS 18001,ISO 14001,ISO 9001
ORGANISASI K3 Menara Karya Building, 10th Fl
Jl HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 1-2 Jakarta 12950
• Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)
Gedung Depnaker Lt 2 JL Gatot Subroto, Jakarta Phone 21.57944579 Fax 021.57944575

• Biro Klasifikasi Indonesia Sertifikasi SMK3

• Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (A2K4)
Jl Raya Lenteng Agung No 37E Jl Yos Sudarso No 38-40 Tj Priok Jakarta Utara

Tanjung Barat, Lenteng Agung, Phone 021.4300762 Fax 021 43900972

Jakarta Selatan 12610 LINGKUNGAN DAN OIL SPILL
Phone: 021-78848826, Fax: 021-78848926 • OSCT Indonesia Oil Spill Combat
Email: a2k4ina@gmail.com Website: www.a2k4-ina.net Head Office
Delta Silikon II Industrial Park Blok F2/1 I LIPPO
• WSO Indonesia (World Safety Organization
Cikarang Bekasi Phone 021.89117311
Prosafe Institute
Fax: 021.31923444
Grand Galaxy jl Boulevard Timur Raya BLOK RSK 06 N0
17 Bekasi 17147 Tilp 021. 22016590
 “…to protect people,
resources, environment,
and property” and the
support of the WSO motto
“Making Safety A Way Of PLEASE CONTACT
Life…Worldwide” WSO NATIONAL OFFICE FOR INDONESIA
FOR FURTHER INFORMATION
(021) 315 63 27
Soehatman Ramli (Director):
soehatmanramli@yahoo.com
Risa Praptono (Chief Operating Officer):
rpraptono@gmail.com

WE WELCOME YOU AND YOUR ORGANIZATION

TO BE OUR MEMBERS