Anda di halaman 1dari 4

DIPENHIDRAMIN

NAMA GENERIK
Dipenhidramin

NAMA KIMIA
Diphenhydramine Hydrochloride

STRUKTUR KIMIA
C19H21NO.HCl

KETERANGAN
Difenhidramin merupakan antihistamin turunan etanolamin.

SIFAT FISIKOKIMIA
Difenhidramin berbentuk mikrokristalin berwarna putih yang tidak berbau. Adanya cahaya akan
mengubah warna menjadi kecoklatan, mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform;
;agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzena dan dalam eter

SUB KELAS TERAPI


Antialergi

FARMAKOLOGI
Onset : efek sedatif maksiimum : 1-3 jam. Durasi : 4-7 jam. Ikatan dengan protein : 78%.
Metabolisme : sebagian besar di hati dan sedikit di paru dan ginjal. ;Bioavailabilitas : Oral : 40-
60%. T� eliminasi : 2-8 jam; usila : 13,5 jam, waktu serum puncak 2-4 jam. Ekskresi : urin
(dalam bentuk tidak berubah).

STABILITAS PENYIMPANAN
Stabil dalam : dextran 6% dalam dextrose, dextran 6% dalam NS, D5LR, D51/4NS, D51/2NS,
D5NS, D5W, D10W, emulsi lemak 10%, LR, 1/2NS, NS. ;Pemberian Y-site : ;Kompatibel :
Asiklovir, aldesleukin, amifostine, amsacrine, aztreonam, ciprofloxacin, cisatracurium, cisplatin,
cladribine, siklofosfamid, sitarabin, docetaxel, doxorubicin, doxorubicin liposome, ;etoposide
phosphate, famotidine, filgrastim, fluconazole, fludarabine, gatifloxacin, gemcitabine,
granisetron, heparin, hydrocortisone sodium succinate, idarubicin, linezolid, melphalan,
meperidine, meropenem, methotrexate, ;ondansetron, paclitaxel, piperacillin/tazobactam,
potassium chloride, propofol, remifentanil, sargramostim, sufentanil, tacrolimus, teniposide,
thiotepa, vinorelbine, vitamin B complex dengan C. Incompatibel: Allopurinol, cefepime,
foscarnet. ;Kompatibilitas dalam siring : ;Kompatibel : ;Atropine, butorphanol, chlorpromazine,
cimetidine, diatrizoate meglumine, diatrizoate meglumine 34.3% and diatrizoate sodium 35%,
diatrizoate sodium, diatrizoate sodium 75%, dimenhydrinate, ;droperidol, fentanyl, fluphenazine,
glycopyrrolate, hydromorphone, hydroxyzine, iohexol, iopamidol, iothalamate meglumine,
iothalamate meglumine 60%, iothalamate sodium 80%, meperidine, metoclopramide,
midazolam, morphine, ;nalbuphine, pentazocine, perphenazine, prochlorperazine edisylate,
promazine, promethazine, ranitidine, scopolamine, sufentanil. ;Inkompatibel : ;Diatrizoate
meglumine 52% dan diatrizoate sodium 8%, diatrizoate sodium 60%, haloperidol, iodipamide
meglumine, iodipamide meglumine 52%, ioxaglate meglumine 39.3% dan ioxaglate sodium
19.6%, pentobarbital, thiopental. ;Variabel, tergantung pada konsentrasinya, tidak ditemukan
pengkristalan selama 20-24 jam pada suhu 24 derajad celcius dengan deksametason.
;Kompatibilitas pada pencampuran : ;Kompatibel : ;Amikacin, aminophylline, ascorbic acid
injection, bleomycin, buprenorphine, colistimethate, erythromycin lactobionate, hydrocortisone
sodium succinate, lidocaine, methyldopate, nafcillin, ;netilmicin, penicillin G potassium ,
penicillin G sodium, polymyxin B, vitamin B complex dengan C. ;Inkompatibel : ;Amobarbital,
amphotericin B, dexamethasone sodium phosphate with lorazepam and metoclopramide,
iodipamide meglumine, phenytoin, phenobarbital, thiopental.

KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap difenhidramin atau komponen lain dari formulasi; asthma akut karena
aktivitas antikolinergik antagonis H1 dapat mengentalkan sekresi bronkial pada saluran
pernapasan sehingga memperberat serangan asma akut; ;pada bayi baru lahir karena potensial
menyebabkan kejang atau menstimulasi SSP paradoksikal.

EFEK SAMPING
Kardiovaskuler : Hipotensi, palpitasi, takikardia ;Sistem saraf pusat : Sedasi, mengantuk, pusing,
gangguan koordinasi, sakit kepala, kelelahan, kejang paraksikal, insomnia, euforia, bingung.
;Dermatologi : Fotosensitif, kemerahan, angioedema, urtikaria. ;Gastrointestinal : Mual, muntah,
diare, sakit perut, xerostomia, peningkatan nafsu makan, peningkatan berat badan, kekeringan
mukosa, anoreksia.;Genitourinari : Retensi urin, sering atau sebaliknya, susah buang air kecil.
;Hematologi : Anemia hemolitika, trombositopenia, agranulositosis. ;Mata : Penglihatan kabur.
;Pernapasan : sekret bronki mengental.

INTERAKSI MAKANAN
Obat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan.

INTERAKSI OBAT
Penghambat CYP2D6 (sedang) : ;Obat Antikolinergik : Sindroma antikolinergik sentral dan/atau
periferal dapat terjadi bila diminum bersama analgesik opioid, fenotiasin dan antipsikotik
;(terutama dengan aktivitas antikolinergik yang tinggi), antidepresan trisikllik, beberapa
antiaritmia dan antihistamin. ;Atenolol : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat
meningkatkan bioavailabilitas atenolol (dan mungkin beta bloker lain). ;Obat-obat Kolinergik :
Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat melawan efek terapi kolinergik, termasuk
donepezil, rivastigmin dan takrin. ;Depresan SSP : Efek sedatif dapat bertambah dengan
pemberian obat depresan SSP seperti : etanol, benzodiazepin, barbiturat, analgesik opioid, dan
obat berefek sedatif lain. ;Substrat CYP2D6 : Difenhidramin dapat meningkatkan efek substrat
CYP2D6, meliputi amfetamin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan, fluoksetin, lidokain,
mirtazapin, nefazodon, paroksetin, risperidon, ;ritonavir, tioridazin, antidepresan trisiklik, dan
venlafaksin. ;Substrat prodrug CYP2D6 : Difenhidramin dapat menurunkan efek substrat
prodrug CYP2D6 seperti codein dan tramadol. ;Digoksin : Obat dengan aktivitas antikolinergik
tinggi dapat mengurangi motilitas lambung dan meningkatkan absorpsi digoksin melalui
penundaan pengosongan lambung. ;Levodopa : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat
meningkatkan motilitas lambung dan mengurangi absorpsi levodopa dengan cara penundaan
pengosongan lambung. ;Neuroleptik : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi melawan efek
terapi neuroleptik. ;Etanol : Hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP).

PENGARUH ANAK
Difenhidramin harus digunakan hati-hati pada anak-anak karena dapat menstimulasi SSP
paradoksikal.

PENGARUH KEHAMILAN
Klasifikasi kehamilan kategori B. ;Biasanya digunakan difenhidramin parenteral untuk
mengatasi reaksi alergi akut atau berat pada kehamilan. Penggunaan antagonis H1 secara rutin
tidak direkomendasikan selama kehamilan. ;Difenhidramin hanya diberikan bila perlu, jangka
pendek dan di bawah pengawasan dokter. Tidak direkomendasi penggunaan pada kehamilan
trimester pertama kecuali jika secara medis bermanfaat. ;Metode non farmakologis lebih
disarankan (istirahat, minum banyak cairan) untuk mengurangi gejala selesma atau alergi.

PENGARUH MENYUSUI
Antagonis H1 tidak direkomendasikan selama menyusui karena dapat menginduksi stimulasi
SSP paradoksikal pada bayi atau kejang pada bayi prematur. Juga dapat terjadi penghambatan
laktasi. ;Perlu dipertimbangkan pemberian pengganti ASI apabila diperlukan terapi
difenhidramin pada ibu menyusui.

PARAMETER MONITORING
Pengurangan gejala

PERINGATAN
Dapat menyebabkan sedasi, hati-hati menjalankan mesin atau mengendarai kendaraan. Efek
sedatif bertambah dengan pemberian bersama. depresan SSP atau etanol. ;Gunakan hati-hati
pada pasien glaukoma sudut tertutup, obstruksi pyloroduodenal (termasuk ulkus peptik stenotik),
obstruksi saluran kemih, hipertiroidisme, peningkatan tekanan intraokular, ;dan penyakit
kardiovaskular (termasuk hipertensi dan takikardia). Difenhidramin memiliki efek sedasi yang
besar dan bersifat antikolinergik, sehingga tidak disarankan penggunaan jangka waktu lama pada
usila. ;Dapat menyebabkan eksitasi paradoksal pada pediatri dan dapat menyebabkan halusinasi,
koma dan kematian jika over dosis. Beberapa preparat mengandung natrium bisulfit; dan bentuk
sirup mengandung alkohol.

INFORMASI PASIEN
Minum obat sesuai anjuran, jangan minum melebihi dosis yang disarankan. Hindari penggunaan
bersama dengan antidepresan, alkohol atau penenang tanpa sepengetahuan dokter. ;Anda
mungkin akan mengalami pusing dan mengantuk (hati-hati berkendara atau menjalankan mesin)
atau mulut kering, mual atau muntah.

MEKANISME AKSI
Difenhidramin berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor H1. Difenhidramin
bersifat antagonis kompetitif terhadap efek histamin pada saluran gastrointestinal, uterus,
pembuluh darah besar, dan otot bronkial. ;Penghambatan reseptor H1 juga menekan
pembentukan edema, panas dan gatal yang disebabkan oleh histamin.

Anda mungkin juga menyukai