Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Blower


Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan
atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu
ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama
lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kokas disebut dengan nama
exhouter. Di industry – industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk
mensirkulasikan gas – gas tertentu didalam tahap proses – proses secara
kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator.
Kompresor juga sebagai alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Adapun pengertian
kompressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya menghisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan
campuran beberapa gas dengan susunan nitrogen, oksigen, dan campuran
argon, karbondioksida, uap air, minyak dan lainnya.
Kompresor juga banyak digunakan di industri bangunan mesin, terutama
untuk menggerakkan pesawat – pesawat pneumatic, antara lain boor, hammer,
pesawat angkat, pembersih pasir, alat control, penyemprotan dan pompa.
Tekanan kerja untuk alat pneumatic berkisar 1 – 15 psig, mesin pneumatic 70
: 90 psig, untuk udara 40 : 100 psig (udara berekvansi) dan untuk pencairan gas
tekanan kerjanya 200 : 3500 psig.
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk
menggerakan udara, dan oleh tekanan sistimoperasi nya. The American Society
of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio
tekanan pe ngeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan,
blower dan kompresor.

3
Tabel 2. 1 Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor (Ganasean)

Peralatan Perbandingan Spesifik Kenaikan tekanan


(mmWg)
Fan Sampai 1,11 1136
Blower 1,11 sampai 1,20 1136 – 2066
Kompresor Lebih dari 1,20 -

2.2 Jenis – jenis Fan

1. Fan sentrifugal
Fan Sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan
impeler berputar. Kecepatan meningkat sampaimencapai ujung
blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu
menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang
kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau
lembab dan handling bahan.
Tabel 2. 2 Karakteristik Berbagai Fan Sentrifugal (US DOE, 1989)

Jenis fan dan Keuntungan Kerugian


blade
Fan radial Cocok untuk tekanan statis tinggi Hanya cocok untuk laju
dengan blades (sampai 1400 mmWC) dan suhu aliran udara rendah sampai
datar tinggi. medium
Rancangannya sederhana sehingga
dapat dipakai untuk unit
penggunaan khusus.
Dapat beroperasi pada aliran udara
yang rendah tanpa masalah getaran.
Sangat tahan lama.

4
Efisiensinya mencapai 75%.
Memiliki jarak ruang kerja yang
lebih besar yang berguna untuk
handling padatan yang terbang
(debu, serpih kayu, dan skrap
logam)
Fan yang Dapat menggerakan volum udara Hanya cocok untuk
melengkung yang besar terhadap tekanan yang layanan penggunaan yang
kedepan, relative rendah. bersih, bukan untuk
dengan blade Ukurannya relatif kecil. layanan kasar dan
yang Tingkat kebisingannya rendah bertekanan tinggi.
melengkung (disebabkan rendahnya kecepatan) Keluaran fan sulit untuk
kedepan dan sangat cocok untuk diguna kan diatur secara tepat.
untuk pemanasan perumahan, Penggerak harus dipilih
ventilasi, dan penyejuk udara secara hati -hati untuk
(HVAC). menghindarkan beban
motor berlebih sebab kurva
daya meningkat sejalan
dengan aliran udara.
Efisiensi energinya relatif
rendah (55 -65%).
Backward Dapat beroperasi dengan perubahan Tidak cocok untuk aliran
inclined fan, tekanan statis (asalkan bebannya udara yang kotor (karena
dengan blades tidak berlebih ke motor). bentuk fan mendukung
yang miring Cocok untuk sistim yang tidak terjadinya penumpukan
jauh dari arah menentu pada aliran udara tinggi. debu).
perputaran: Cocok untuk layanan forced - draft Fand dengan blades air –
datar dan Fan dengan blade datar lebih kuat. foil kurang stabil karena
lengkung dan Fan dengan blades lengkung lebih mengandalkan pada
airfoil efisien (melebihi 85%). pengangkatan yang
Fan dengan blades air- foil yang dihasilkan oleh tiap blade.
tipis adalah yang paling efisien

5
Fan blades air- foilyang
tipis akan menjadi sasaran
erosi

Gambar 2. 1 Fan Sentrifugal (FanAir Company)

Gambar 2. 2 Fan Sentrifugal dengan Blade Radial


(Canadian Blower)

Gambar 2. 3 Forward-Curved Fan (Canadian Blower)

6
Gambar 2. 4 Backward Inclined Fan (Canadian Blower)

2. Fan Aksial
Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara
kerja fan seperti impeller pesawat terbang: blades fan menghasilkan
pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fanini terkenal di
industri karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis
utama fan dengan aliran aksial (impeler, pipa aksial dan impeler
aksial)

Tabel 2. 3 Karakteristik Berbagai Fan Aksial (US DOE, 1989)

Jenis fan Keuntungan Kerugian


Fan propeller Mencapai efisiensi maksimum, Efisiensi energinya relatif
hampir seperti aliran yang mengalir rendah.
sendiri, dan sering digunakan pada Agak berisik.
ventilasi atap.
Dapat menghasilkan aliran dengan
arah berlawanan, yang membantu
dalam penggunaan ventilasi.
Mencapai efisiensi maksimum,
hampir seperti aliran yang mengalir

7
sendiri, dan sering digunakan pada
ventilasi atap.
Dapat menghasilkan aliran dengan
arah berlawanan, yang membantu
dalam penggunaan ventilasi.
Fan pipa Tekanan lebih tinggi dan efisiensi Relatif mahal.
aksial, pada operasinya lebih baik daripada fan Kebisingan aliran udara
dasarnya fan propelle r. sedang.
propeler yang Cocok untuk tekanan menengah, Efisiensi energinya relatif
Ditempatkan penggunaan laju aliran udara yang rendah (65%).
dibagian tinggi, misalnya pemasangan
dalam silinder. saluran HVAC.
Dapat dengan cepat di percepat
sampai ke nilai kecepatan tertentu
(karena putaran massanya rendah)
dan menghasilkan aliran pada arah
berlawanan, yang berguna dalam
berbagai penggunaan ventilasi.
Menciptakan tekanan yang cukup
untuk mengatasi kehilangan
disaluran dengan ruang yang relatif
efisien, yang berguna untuk
pembuangan.
Backward Cocok untuk penggunaan tekanan Relatif mahal dibanding
inclined fan, sedang sampai tinggi (sampai 500 fan impeller.
dengan blades mmWC), seperti induced draft
yang miring untuk pembuangan boiler.
jauh dari arah Dapat dengan cepat di percepat
perputaran: sampai ke nilai kecepatan tertentu
datar dan (disebabkan putaran massanya yang
lengkung dan rendah) dan menghasilkan aliran
airfoil pada arah berlawanan, yang berguna

8
dalam berbagai penggunaan
ventilasi.
Cocok untuk hubungan langsung ke
as motor.
Kebanyakan energinya efisien
(mencapai 85% jika dilengkapi
dengan fan airfoil dan jarak ruang
yang kecil).

Gambar 2. 5 Fan Aksial (NISCO)

Gambar 2. 6 Fan Propeller (FanAir Company)

Gambar 2. 7 Fan Tabung Aksial


9
(NISCO)
Gambar 2. 8 Vane-axial Fan

(NISCO)

2.3 Jenis – jenis Blower


1. Blower Sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan.
Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi – tahap,
udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2,
namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah
bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistim meningkat,
yang dapat merupakan kerugian pada sistim pe ngangkutan bahan yang tergantung
pada volume udara yang mantap. Oleh karena itu, alat inisering digunakan untuk
penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Gambar 2. 9 Blower Sentrifugal


(Fan Air Company)

10
2. Blower jenis Positive – Displacement
Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara
dan mendorongnya melalui rumah blower. Blowerini me nyediakan volumudara
yang konstan bahkan jika tekanan sistimnya bervariasi. Cocok d igunakan untuk
sistim yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan
yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm2) untuk menghembus bahan –
bahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputarlebih pelan daripada
blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk
memfasilitasi perubahan kecepatan.
2.4 Karateristik Sistem
Istilah “resistansi sistim” digunakan bila mengacu tekanan statis. Resistan
sisistim merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistim. Resistan sisistim
merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan, lengkungan dan penurunan
tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh bag filter atau siklon. Resistansi
sistim bervariasi terhadap kuadrat volum aliran udara ya ng memasuki sistim.
Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak
tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk mengatasi resistansi
sistim yang lebih besar daripada dalam sistim dengan saluran yang lebih besar dan
dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang yang sempit
dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih banyak energi
untuk mena rik udara untuk melaluinya. Sebagai akibatnya, untuk kecepatan fan
yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistim ini daripada yang
melalui sistim pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka resistansi sistim
meningkat secara substansial jika volume udara yang mengalir ke sistim meningkat;
ku adrat aliran udara.
Sebaliknya resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk
menentukan berapa volum fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui
karakteristik resistansi sistim. Pada sistim yang ada, resistansi sistim dapat diukur.
Pada sistim yang sudah didesain, namun tidak dibangun, resistansi sistim harus
dihitung. Kurva resistansi sistim dihasilkan dengan berbagai laju aliran pada sumbu
- x dan resistansi nya pada sumb u - y.

11
Gambar 2. 10 Kurva Sistim Fan dan Pengaruhnya pada Resistansi Sistim
(US DOE, 1989)

2.5 Karateristik Fan


Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan
merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik.
Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling
terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang
diberikan termasuk: volume fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga
yang di perlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui. Beberapa
kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan
mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi. Dari banyak kurva
yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP) versus aliran pada
merupakan kuva yangsangat penting.
Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila
resistansi sistim berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan,
daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus yang
melintas melalui titik operasi ketitik potong dengan kurva tenaga (BHP). Sebuah
garis lurus yang digambar melalui perpotongan dengan kurva tenaga akan

12
mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah kanan. Pada
kurva yang digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan.

Gambar 2. 11 Kurva Efisiensi Fan (BEE India, 2004)


2.6 Karakteristik sistim dan kurva fan
2.6 Karakteristik sistim dan kurva fan
Pada berbagai sistim fan, resistansi terhadap aliran udara (tekanan) jika
aliran udara meningkat. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, resistansi ini
bervariasi dengan kuadrat aliran. Tekanan yang diperlukan oleh sistim pada suatu
kisaran aliran dapat ditentukan dan “kurva kinerja sistim” dapat dikembangkan.
Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk
menunjukan titik operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N 1 dan
SC1) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q1 terhadap tekanan P1.
Sebuah fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik pembuatnya untuk
kecepatan fan tertentu (grafik kinerja fan memperlihatkan kurva untuk serangkaian
kecepatan fan). Pada kecepatan fan N1, fan akan beroperasi sepanjang kurva kinerja
N1. Titik operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistim, titik
operasi fan “A” adalah aliran (Q1) terhadap tekanan (P 1).

13
Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran u dara dari Q1 ke
Q2:
1. Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagian
damper dalam sistim. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang
baru (SC) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara
yang diberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada "B" untuk memberikan
aliran udara yang berkurang Q2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P2.
2. Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan
kecepatan dari N1 ke N 2, menjaga damper terbuka penuh. Fan akan
beroperasi pada "C" untuk memberikan aliran udara Q2 yang sama, namun
pada tekanan P3 yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan
merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara
karena daya yang diperlukan berkurang dan lebih sedikit energi yang
dipakai.

Gambar 2. 12 Kurva kinerja fan (BEE India, 2004)

2.7 Hukum Fan


Fan beroperasi dibawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan
tekanan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan
akan memprediksi perubahan kenaikan tekanan dan daya yang di perlukan untuk
mengoperasikan fan pada RPM yang baru.

14
Gambar 2. 13 Kecepatam, tekanan dan daya fan (BEE India, 2004).

15

Anda mungkin juga menyukai