PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. G____(L/P) Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2017
Umur : 36 tahun_____________ RM No. : 11332586
Alamat : Dsn Tumpangrejo
Pekerjaan : Pengamen
Informan : Keluarga pasien, RM, dan pasien
Rekam Medis : Sejak ± 1 minggu ini pasien gelisah dan bicara melantur dan
marah-marah kepada orang sekitarnya. Pasien memukul-mkul jari kelingkingnya yang
sebelah kiri dan memotong jarinya sendiri.
Patuh obat dan Upaya yang
Rajin Kontrol
dilakukan:
Membawa pasien
ke PKM, lalu ke
RSJ Lawang, dan
Membawa klien
Ke RSSA
Hasil:
1.Pasien
Presipitasi menjalani rawat
Predisposisi
inap di RSSA
(R.23E).
Stressor Tanda Gejala 2.Pasien datang
Stresor: 1.Bicara dengan kondisi
1. Perceraiaan Orang Tua 1.Perekonomial
tidak stabil melantur gaduh gelisah
2. Penolakan dari anggota 2.Terlihat 3.Pasien
keluarga baru 2.Penolakan
lingkungan gelisah direstrain sesaat
3.Marah- saat di R23E
marah dan
mengancam
kepada orang
yang ditemui
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan 11
Thn
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Menurut keluarga klien (Paman):
Pada saat masih kecil kehidupan keluarg klien tidak bagus yaitu sering
bertengkar. Hingga suatu ketika terjadi perceraian dan ibu klien pergi ke
Kalimantan. Setelah pergi ke Kalimantan ibu klien menikah lagi dengan
orang etnis Tionghoa dan menetap di Kalimantan.
Setelah perceraian klien menjadi tidak terurus dan ayahnya menikah lagi.
Setelah ayahnya menikah lagi klien dan adiknya tinggal serumah dengan
ibu tirinya. Dalam keluarga baru tersebut terdapat penolakan dalam bentuk,
seperti tidak disapa dan ibu tiri klien selalu judes pada klien dan adiknya.
Setelah dewasa klien akhirnya pindah dan hanya tinggal berdua dengan
adiknya di rumah sederhana. Untuk kebutuhan sehari-hari klien pernah
bekerja di penjual bakso dan 7 tahun terakhir mencari uang dengan
mengamen. Bentuk penolakan lingkungan terhadap klien dan adiknya
adalah dengan bersikap acuh dan membatasi diri untuk interaksi dengan
klien dan adiknya.
Untuk kegiatan keagamaan yang bersifat berhubungan dengan budaya
yang ada di daerah seperti tahlilan atau kegiatan keagamaan lain, klien
tidak lagi di ikut sertakan.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
a. Penampilan fisik
Rambut klien tampak bersih dan tidak rapi. Kondisi integritas kulit klien dalam
kondisi bagus. Gigi klien tidak ada yang tanggal, dan tidak terdapat bau mulut.
Tidak terdapat ketombe pada rambut klien. Turgor kulit klien bagus dan bersih.
Ekstremitas atas dapat berfungsi dengan baik, begitu pula dengan ekstremitas
bawah. Pada ekstremitas atas, di tangan kiri klien ada luka yaitu terputusnya jari
kelingking klien. Kondisi balutan tampak bersih dan terdapat sedikit rembesan
darah.
b. Penggunaan pakaian
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Berdasarkan hasil observasi pakaian yang dikenakan klien nampak sesuai dengan
situasi dan kondisi.
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur:
sebutkan______________________________
hipnosa disosiasi:
sebutkan____________________________________
Kesadaran Kuantitatif :
Skor Glascow Coma Scale: E4 V5 M6 (Compos Mentis)
Kesadaran Kualitatif :
Relasi : Klien mampu membangun relasi saat interaksi dengan perawat,
dibuktikan dengan klien mampu menanggapi pertanyaan yang disampaikan
oleh perawat, klien mengucapkan kata-kata yang ada hubungannya dengan
pertanyaan/topik pembicaraan.
Limitasi : Klien tidak memenuhi aspek limitasi dengan baik, hal ini
dibuktikan dengan cara berkomunikasi klien tidak dibedakan antara
komunikasi dengan keluarga dan komunikasi dengan perawat (orang lain).
Penilaian realitas : klien tidak menunjukkan penilaian realitas yang baik, hal
ini dibuktikan dengan pernyataan klien mengenai nama klien berasal dari
dirinya sendiri dari dalam diri klien sendiri.
Masalah Keperawatan: Konfusi Kronik
3. Orientasi
waktu tempat orang
- Orientasi waktu: klien tidak dapat menyebutkan perkiraan waktu pagi, sore
atau siang. Klien juga tidak dapat menyebutkan tanggal pada saat pengkajian
Perawat : ”Pak, sekarang ini siang atau malam ya?”
Klien : ” Ya siang hari to” (wawancara dilakukan pukul 13.30 WIB)
Perawat : “Pak sekarang jam berapa ya?”
Klien : “jam setengah 2”
(wawancara dilakukan tanggal 06 Maret 2017)
- Orientasi tempat: klien tidak dapat menyebutkan tempat dimana klien sedang
dirawat
Perawat : ”Pak, sekarang bapak sedang berada dimana?”
Klien : ”Di Rumah sakit,”
Perawat : ”bapak tau ndak sekrang kok bisa disini”?
Klien : ” Tidak tau, lha wong saya ndak gila kuk di bawa ke rumah
sakii, saya ini kriminal saya biasa melakuan kriminal, minum-minum
mabuk, narkoba, tiap hari saya mabuk, seharusnya saya ini di bawa ke
kantor polisi kuk dibawa ke Rumah sakit. Saya biasa membunuh orang,
kamu duduk disini bisa saya bunuh hanya dengan duduk”
Perawat : ” Bapak kesini dengan siapa”
Klien : ” Dengan orang-orang, mbah tuek”
- Orientasi orang: Klien tidak dapat menyebutkan anggota keluarga yang dikenal
oleh klien
Perawat : ”Pak, masih ingat dengan saya?”
Klien : ”Ingat, jeneng mu diky to”
Perawat : “ Nama bapak siapa?”
Klien : “ Nama saya Surga,
Perawat : “Yang ngasih nama siapa pak”
Klien : “ Ya saya sendiri, di dalam hati”
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme
reaksi konversi verbigerasi berjalan kaku/ rigit
kompulsif lain-2 sebutkan Dalam Batas Normal
Jelaskan: observasi yang dilakukan selama 8 jam dalam rentang waktu pagi – siang
didapatkan hasil klien tampak gelisah, mealukan aktivitas tanpa tujuan, terlihat
bingung, memutari ruangan dan keluar dari kamar mondar mandir di sekitar ruangan
Masalah Keperawatan:
4. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah
depresif/ sedih
cemas: ringan sedang berat panik
Jelaskan : afek/emosi klien masuk dalam kategori labil karena klien saat
berkomunikasi mudah berubah dari tenang dan antusian menceritakan suatu topik
dan tiba-tiba berubah dengan cepat menjadi marah. Ditunjukkan dengan kata-
kata yang mengancam seperti membunuh dan memukul pada orang yang sedang
berkomunikasi dengannya.
5. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi
derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
sebutkan...................
Jelaskan : Klien menunjukkan tanda-tanda halusinasi pendengaran meskipun
tidak begitu dominan, ditunjukkan dengan kata-kata klien
Perawat : ”Bapak di rumah sakit ini ada yang selalu dipikirkan atau tidak”
Klien : ”Tidak, saya mendengar suara-suara, nama saya Surga.Kemudian klien
mengatakan “Saya mendengar kitab-kitam baru, saya bisa menulisnya,
mana kertas dan pulpen”
Perawat : ”Sekarang masih dengar”
Klien : ”Tidak, biar saya yang tau, kamu jangan Tanya, jangan menggurui saya
6. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/
persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2
sebutkan..
Jelaskan : Topik pembicaraan yang tetap dalam satu topik saja. Klien selalu
membahas namanya “Gunadi Syurga”, asal namanya dari Tuhan, Mendapat
namanya dari hatinya, dan tangan nya di potong iblis “
Jelaskan : Klien hanya membahas topic yang sama terkait hal-hal yang bersifat
spiritual. Ditunjukan ucapan klien “Namanya “Gunadi Syurga”, asal namanya dari
Tuhan, Mendapat namanya dari hatinya, dan tangan nya di potong iblis”
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
9. Kemampuan Penilaian
gangguan ringan gangguan bermakna
VI. FISIK
1. Keadaan umum Lemah
2. Tanda vital: TD: 120/90 mmHg N:120 kali/menit S:36,8 C P: 24
kali/menit
3. Ukur : TB: Tidak terkaji BB: Tidak terkaji
4. Keluhan fisik: tidak ya jelaskan:
Pasien mengatakan ”tangan saya ini sakit, kalau disambung apa bisa jadi lagi”
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk mesocepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala baik
Kulit kepala Rambut pendek, tampak kotor, rambut berantakan, tidak ada
nyeri tekan, masa (-).
Leher
Bentuk Simetris
Trakea/Tiroid Inspeksi: tidak terdapat distensi vena jugularis, tidak terdapat
pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi: Terdapat terdapat nyeri tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar,
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif dapat
kelopak mata berkedip, kelopak mata normal.
Konjungtiva/sklera Tidak anemis
Kornea/Iris Jernih/Coklat tua
Pupil Isokor
Telinga
Kebersihan/Kotoran/ Fungsi telinga normal. Keadaan teling bersih
Bau
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk melebar
Pendengaran Pendengaran normal, mampu merespon suara.
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat bekas luka post operasi sinusitis
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak sedikit kotor, dan tidak ada bau mulut yang
tidak sedap
Membran mukosa/gusi Membrane mukosa lembab, gusi berwarna merah tua
Lidah Lidah berwarna merah
Dada
Ukuran/bentuk/kesimet Pergerakan dada simetris dan makismal
risan/gerakan
perkembangan
payudara
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalam RR 24 x/menit, iramaregular, kedalaman dan kualitas normal.
an/Kualitas/
Karakteristik
Vokal Vremitus Teraba sama kanan dan kiri.
Perkusi area paru Sonor
Auskultasi : Intensitas, Suara nafas vasikuler
pola, kualitas, durasi
suara nafas
Jantung
Inspeksi : ukuran dan Tidak tampak adanya benjolan, dan lesi.
kesimetrisan dada,
apikal impuls
Palpasi : apikal impuls, CRT < 2 detik
capilarry refill pada
dahi atau ujung jari
tangan/kaki
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, tonus otot kuat, tidak terdapat
bentuk/ukuran/tonus lesi, bising usus 15/menit.
Anus
Inspeksi kerapatan/ Tidak ada kelainan, terpasang popok.
kulit anus/ lipatan
bokong
Reflek anus Tidak ada kelainan
Punggung
Inspeksi lengkungan Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
&kesimetrisan tulang kelainan
belakang
Pergerakan tulang Aktif.
belakang
Ekstremitas
Ekstremitas atas Bentuk tulang jari tidak normal, fraktur (Crush injuri digiti
IV). Terdapat luka di jari manis dan terputusnya intergritas
tulang dan jaringan di jari kelingkin. Kekuatan otot 5-5,
simetris kanan dan kiri, CRT < 2 detik, jumlah jari-jari kanan
dan kiri masing-masing 5, akral hangat, Kuku terlihat bersih,
tangan tidak terfiksasi, tidak terpasang .
Ekstremitas bawah Bentuk tulang normal, tidak ada deformitas/fraktur. Kaki
tidak terfiksasi. Ekstremitas bawah simetris kanan dan kiri.
Kekuatan otot 5-5. Jumlah jari-jari kanan dan kiri masing-
masing 5. Akral hangat. CRT < 2 detik.
Kulit
Warna/Tekstur coklat, kulit kering,
Suhu/Turgor/Edema 36,8°C turgor kulit kurang 3 detik, tidak ada edema
Jelaskan : Pada saat pengkajian klien menunjukkan tanda-tanda vital yang abnormal
Masalah keperawatan : Gangguan integritas jaringan, Risiko infeksi, resiko perdarahan
2. Genogram
36
Keterangan
: Perempuan : pisah
: cerai : konflik
: klien : proyeksi
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : Orang terdekat dengan klien adalah Adiknya, setiap
melakukan kegiatan rumah bersama adiknya.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat :
Tidak ada yang dilakukan untuk kelompok/ masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak melakukan hubungan dengan orang lain, setelah mengamen pasien
pulang kerumah lalu memasak, kemudian makan dan tidak pernah keluar rumah
b. Terapi Medis
Tanggal Jenis obat Dosis
06 Maret 2017 - Ketorolac (3mg ) IV 1X1
- Cefazolin (1g) IV 3x3
- Ranitidin (50MG) IV 2x 50
- Seroguel XR (20mg) po 1 x 20
- Lodomer IV ½ ampul
07 Maret 2017 - Ketorolac (3mg ) IV 1X1
- Cefazolin (1g) IV 3x3
- Ranitidin (50MG) IV 2x 50
- Seroguel XR (20mg) po 1 x 20
- Lodomer IV ½ ampul
08 Maret 2017 - Ketorolac (3mg ) IV 1X1
- Cefazolin (1g) IV 3x3
- Ranitidin (50MG) IV 2x 50
- Seroguel XR (20mg) po 1 x 20
- Lodomer IV ½ ampul
c. Pemeriksaan penunjang:
Tanggal Jenis Hasil Nilai normal
Pemeriksaan
06 Maret 2017 Natrium 138 mmol/L 136 - 145 mmol/L
06 Maret 2017 Kalium 3,47 mmol/L 3,5 – 5,0 mmol/L
06 Maret 2017 Klorida 109 mmol/L 98 – 106 mmol/L
XIII.DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
- Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
- Gangguan proses pikir : Waham
- Risiko Perilaku Kekerasan
- Kerusakan integritas jaringan
- Nyeri Akut
- Dukacita
- Isolasi social
- Kurang pengetahuan
- Risiko Infeksi
XII. ANALISA DATA
No DATA MASALAH
Ds: Gangguan persepsi sensori:
Pasien mengatakan “ Sebenarnya yang saya Halusinasi Pendengaran
dengar ini benar apa tidak”
Pasien mengatakan” saat ini tidak
mendengar”
Pasien menatakan” gak tau kapan mucul
bisika”
Pasien mengatakan “kemarin saya
mendengar suara Jokowi dan Raja salmon
dengan 25 pangeranya”
Pasien mengatakan” mendengar suara
diamanahi mengambil uang di Jakarta bisa
dengan cara yang baik atau dengan cara
jahat”
Pasien mengatakan “Mendengar bisikan-
bisikan mengatakan seitan di dalam jiwa
gunadi”
Pasien mengatakan “ Mendegar bisikan, ya
ini seitan di jari gunadi, ini setan jiwa dengan
dosa-dosa“
Do:
Pasien terlihat kadang diam dan tiba-tiba
marah
Pasien terlihat melamun
Ds:
Psien mengatakan “ nama saya gunadi
syuga” Gangguan proses pikir :
Pasien mengatakan “ nama saya dari ibu
Waham
saya Gunadi”
Pasien mengatakan” nama saya gunadi
syurga, tapi kamu boleh panggil saya
gunadi asal kamu senang”
Pasien mengatakan “ kalau nama gunadi
itu dari saya sendiri yang memberi nama”
Pasien mengatakan “ Kita-kitab saat ini
sudah salah”
Pasien mengatakan “ Saya mengerti kitab-
kitab dari langit yang benar, saya bisa
menulisnya”
Pasien mengatakan” Orang yang nungguin
saya disini tadi dimana, mbah-mbah yang
tua tadi”
DO:
Pasien terlihat marah-marah tanpa sebab
ketika dijenguk oleh beberapa anggota
keluarganya
Arus pikir: Preservarasi
Isi pikir waham: kebesaran
Bentuk pikir: Autistik
Memori paramnesia : konfabulasi
Disorientasi : orang
Ds: Risiko Perilaku kekerasan
Pasien Mengatakan “ Jangan membahas
ibadah! “
Pasien mengatakan” Ibadah itu urusan
saya sendiri, jangan menggurui saya!”
Pasien mengatakan” Saya ini tidak gila,
kenapa di bawa ke rumah sakit Saiful
anwar, saya ini Kriminal”
Pasien mengatakan “ Saya sudah biasa
melakukan criminal,Membunuh orang”
Pasien mengatakan “ Saya bisa membuh,
kamu pun bisa tak bunuh dengan dudu”
DO:
Pembicaraan klien kasar jika membahas hal
yang tidak disukainya
Pasien kadang melihat melamun
Eksapresi muka pasien tamak berubah-
ubah
DS: Kerusakan Integritas
Pasien Mengatakan “ Ini nanti jari saya bisa Jaringan
disambung lagi apa tidak”
Pasien mengatkan “ Luka saya ini parah
atau tidak”
Pasien mengatakan “ Tolong disembuhkan
ya tangan saya ini”
DO:
Jari kelingking pasien terputus setengan
dari jari
Terdapat luka jahit di jari kelingking pasien
Terdapat luka sayat di jari manis pasien
Ds: Nyeri Akut
Do:
Wajah pasien tampak menahan nyeri
saat dilakukan perawat luka
Pasien melindungi area yang nyeri saat
dilakukan perawat luka
Skala nyeri “ skala 6”
Kualitas nyeri tumpul
Ds: Rsiko infeksi
Do:
Terdapat rembesan darah yang kering
di balutan jari pasien
Di jari manis pasien tampak ada luka
sayat yang mengering
Jari-jari pasien tampak kotor
XIII. POHON MASALAH
Peningkatan zat
Gangguanproses pikir Core Problem
halusinogen dalam otak
Etiologi /Causa
Stimulus eksternal menurun
Stimulus internal meningkat
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI
PASIEN KELUARGA
SP 1 SP 1
1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, 1. Diskusikan masalah yang dirasakan
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, dalam merawat pasien.
respon. 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala,
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: dan proses terjadinya halusinasi
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan (gunakan booklet).
kegiatan. 3. Jelaskan cara merawat halusinasi.
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan 4. Latih cara merawat halusinasi: hardik.
menghardik. 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk dan member pujian.
latihan menghardik.
SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pujian. merawat/melatih pasien menghardik. Beri
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan pujian.
obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat.
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat). 3. Latih cara memberikan/membimbing
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk pasien minum obat.
latihan menghardik dan minum obat. 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberi pujian.
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
minum obat. Beri pujian. merawat/melatih pasien menghardik dan
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan memberikan obat. Beri pujian.
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi. 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk melakukan kegiatan untuk mengontrol
latihan menghardik, minum obat dan halusinasi.
bercakap-cakap. 3. Latih dan sediakan waktu bercakap-
cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberi pujian.follow up pasien
setelah pulang
SP 4 SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat dan bercakap-cakap. Beri pujian. merawat/melatih pasien menghardik,
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan memberikan obat dan bercakap-cakap.
melakukan kegiatan harian (mulai 2 Beri pujian.
kegiatan). 2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kambuh dan rujukan.
latihan menghardik, minum obat, 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
bercakap-cakap dan kegiatan harian. dan memberi pujian.
SP 5 SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat, bercakap-cakap dan kegiatan merawat/melatih pasien menghardik,
harian. Beri pujian. memberikan obat dan bercakap-cakap
2. Latih kegiatan harian. dan melakukan kegiatan harian dan
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri. follow up. Beri pujian.
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol. 2. Nilai kemampuan keluarga merawat
pasien.
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke PKM.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1
Gangguan Proses Pikir (Klien)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Data Obyektif:
- Klien tampak tenang
- Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan.
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus:
- Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
- Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan,
respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan menghardik.
2. Evaluasi/ Validasi:
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?Apa yang dirasakan bapak saat ini?”
Obyektif:
Perawat meminta klien untuk mengulangi cara mengontrol halusinasi (menghardik).
“Coba bapak ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Iya bagus, bapak”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan):
- Perawat menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul.
- Perawat memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan bapak coba cara tersebut. Terus
berlatih ya, pak”
”Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi keluarga klien:
Data dari kasus:
- Keluarga tampak antusias mendengarkan
- Klien mengatakan bingung bagaimana cara merawat klien di rumah
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus:
- Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit maupun
di rumah
- Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
- Keluarga mampu mengenali halusinasi yang dialami klien
- Keluarga mampu mengontrol halusinasi klien dengan cara mengingatkan untuk
menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan,
respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan keluarga untuk latihan mengingatkan untuk
menghardik halusnasi klien.
2. Evaluasi/ Validasi:
- Menanyakan perasaan keluarga klien saat ini.
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?Apa pendapat Bapak/Ibu tentang anak
Bapak/Ibu?”
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal halusinasi
yang dialami dan cara mengontrol halusinasi, serta melakukan kontrak waktu
dan tempat.
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak/Ibu alami dan
bantuan apa yang Bapak/Ibu bisa berikan.”“Kita mau diskusi di mana?Bagaimana
kalau di ruang wawancara?Berapa lama waktu Bk/Ibu? Bagaimana kalau 30 menit”
TERMINASI:
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Perawat menanyakan bagaimana perasaan keluarga setelah mengikuti kegiatan.
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan
halusinasi anak Bapak/Ibu?”
Obyektif:
Perawat meminta klien untuk mengulangi cara mengontrol halusinasi (menghardik).
“Sekarang coba Bapak/Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anak bapak/Ibu”
”Bagus sekali Pak/Bu.
2. Tindak lanjut keluarga (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
- Perawat menganjurkan keluarga untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi klien muncul.
- Perawat memasukkan kegiatan mengingatkan untuk menghardik dalam jadwal
kegiatan harian keluarga.
“Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan anak Bapak/Ibu”
Tanggal &
No IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Jam
1 07 Maret SP 1 S:
2017 1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi,
waktu terjadi, situasi pencetus,
11.00- perasaan, respon.
11.30 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi:
hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik.
SP 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat (jelaskan 6 benar:
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat).
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan menghardik dan
minum obat.
SP 3 O:
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan minum obat. Beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap saat terjadi
halusinasi.
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan menghardik, minum
obat dan bercakap-cakap
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan A:
menghardik, obat dan bercakap- Kognitif:
cakap. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan).
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan kegiatan
harian. Afek:
SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, obat, bercakap-cakap
dan kegiatan harian. Beri pujian.
2. Latih kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri.
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol. Psikomotor:
P:
Untuk perawat:
Untuk klieN: