Anda di halaman 1dari 1

Cikal Bakal Dunia Dirgantara Indonesia

Situs-situs Bersejarah Nangroe Aceh Darussalam


Sejarah membuktikan, Aceh menjadi wilayah Seulawah RI-001 merupakan pesawat tipe
Nusantara yang paling sulit ditaklukkan oleh DC-3, produksi perusahaan Douglas Aircraft
Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Company. Dengan panjang badan 19,66
Terbukti, Tanah Rencong menjadi daerah meter dan rentang sayap 28.96 m, pesawat
yang terakhir takluk pada penjajahan ini mampu melakukan penerbangan nonstop
Belanda. Itupun baru terwujud setelah sejauh 2.430 km. Kedua sayapnya dilengkapi
puluhan tahun mereka menghadapi mesin Pratt & Whitney dengan bobot 8.030 kg
kegagalan dan kerugian besar dalam yang mampu membawa pesawat ini terbang
menumbangkan Kesultanan Aceh. dengan kecepatan maksimum hingga 346
Disamping dicatat sejarah sebagai daerah km/jam. Pesawat yang mulai diproduksi
yang paling sulit ditaklukkan, Aceh juga massal tahun 1936 ini masih dipakai oleh
menjadi salah satu daerah yang berkontribusi banyak maskapai penerbangan internasional
besar dalam perjuangan kemerdekaan hingga puluhan tahun.
Indonesia.
Monumen Seulawah RI-001 merupakan
Monumen Seulawah RI-001 yang terletak di replika dari pesawat Seulawah RI-001 yang
Lapangan Blang Padang, Kecamatan didirikan atas prakarsa TNI-AU. Monumen
Baiturrahman, Banda Aceh, menjadi saksi yang kini berdiri di Lapangan Blang Padang,
sejarah kontribusi rakyat Aceh dalam Banda Aceh ini diresmikan oleh panglima
mendukung pemerintahan untuk ABRI Jenderal L.B. Moerdani pada tanggal
menegakkan kedaulatan Republik Indonesia 30 Juli 1984. Pada pintu yang terletak di sisi
yang baru berdiri ketika itu. kiri belakang pesawat terdapat tulisan
'Persembahan RA'JAT ATJEH'. Terdapat
Dalam periode agresi militer Belanda tahun pula sebuah prasasti di tiang penyangga
1948, distribusi logistik yang cepat antar pesawat, berisi riwayat perjalanan sejarah
daerah sangat dibutuhkan. Transportasi pesawat RI-001 dan tugas yang pernah
udara menjadi solusi untuk mengatasi diembannya.
blokade musuh yang menghalangi akses
perjalanan melalui jalur darat. Hal ini disadari Selain itu, di sisi kanan depan altar marmer
oleh Presiden Soekarno yang kemudian monumen ini terdapat sebuah prasasti
menginisiasi penggalangan dana untuk lainnya yang bertuliskan pernyataan bahwa
pembelian pesawat angkut pemerintah. monumen ini merupakan penghargaan TNI
Upaya ini direspon dengan sangat baik oleh terhadap jasa masyarakat Aceh.
para saudagar Aceh. [Irfan/HMJ Sejarah FKIP UISU]

Anda mungkin juga menyukai