MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengetahuan Bahan Teknik
Yang dibina oleh Bapak Putut Murdianto
Oleh
Mukhammad Wahyu Pratama 160511609273
Soleh Abdul Aziz 160511609226
Purwo Setiyo Cahyono 160511609270
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan pihak yang telah membantu dengan
memberikan materi maupun pikirannya
kami juga berterima kasih kepada Bapak Putut Murdanto selaku dosen
pengampu matakuliah pengetahuan bahan teknik yang memberi tugas ini kepada
kami
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah supaya menjadi lebih baik
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................. ii
Bab I pendahuluan
1.3 Tujuan.................................................................................... 1
Bab II pembahasan
3.1 Kesimpulan............................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
c. isolasi
Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak
menghantarkan. Bahan isolasi dibedakan atas bahan penyekat listrik, penyekat
suara, penyekat getaran, penyekat panas, penyekat bangunan, dan bahan penyekat
konstruksi bangunan mesin.(Muhaimin, 2005)
d. asbes
Asbes (asbestos) merupakan mineral-mineral berbentuk serat halus yang
terjadi secara alamiah. Sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Occupational
Safety and Health Administration (OSHA), ada enam jenis mineral yang
dikatagorikan sebagai bahan asbes, yaitu chrysotile, riebeckite, grunerite,
actinolite, anthiophyllite, dan thremolite.(Männikkö, 2013)
berbagai macam industri, misalnya pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis,
pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban,industri gula pasir, aki, industri
kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi
baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
b. Karbon
Karbon adalah unsur yang paling banyak terdapat di permukaan bumi, contoh
dari karbon (C) yang paling sering digunakan di dunia industri adalah intan atau
berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang
mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan
un5tuk mengiris kaca dan marmer
c. Intan
Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah
mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah
digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan
Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan
Muara Mengkiang (Kalimantan barat) (Kadirman, 2017)
d. Asbes
Asbes adalah suatu jenis mineral terdiri dari asam kerbik dan magnesium
yang berbentuk serat. Untuk beberapa mineral sangat berbeda dalam komposisi
kekuatan, fleksibilitas, dan kualitas dari serat – seratnya. (Proyek et al., 2003;
Indiyanto, 2015)
Material non logam sering digunakan karena material tersebut mempunyai
sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material logam. Material non logam dapat
dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu: Keramik, Plastik (polimer),
Komposit. .
a. Material keramik Istilah keramik, sesuai konteks modern, mencakup material
anorganik yang sangat luas, keramik mengandung elemen non metalik dan
metalik yang dibuat berbagai teknik manufaktur. Secara tradisional, keramik
dibuat dari mineral Silikat, seperti lempung, yang dikeringkan dan di bakar pada
temperature 1200° - 1800°C agar keras. Penggunanaan bahan non logam
merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu
atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-
6
unsur non logam. Contohnya seperti pahat potong, batu tahan api, kaca, dan lain-
lain,(Drs.M. Gade, 2007)
b. Polimer adalah material hasil rekayasa manusia, merupakan rantai molekul
yang sangat panjang dan banyak molekul MER yang saling mengikat. Contohnya
seperti peralatan rumah tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai
konstruksi mesin (Saptono, 2008)
c. Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua
atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya
baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan
tersebut (bahan komposit). Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia,
juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose
yang berada dalam matriks lignin. Contohnya seperti (1) dalam konstruksi
pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik.
(2)Teknologi material konstruksi. Contoh : beton bertulang merupakan komposit
yang terdiri dari besi beton dalam matriks beton((Dadang) TEKNIK DASAR
PENGERJAAN LOGAM, 2013)
2.4 Sifat bahan non logam
a. Sifat fisis bahan non logam
Pada umumnya unsur non logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
a) Non logam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga non
logam tidak terlihat mengkilat.
b) Non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut
sebagai isolator.
c) Non logam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran.
d) Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
e) Non logam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya
padatan Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
7
c. Asbes
Pengaplikasian bahan asbes adalah digunak sebagai bahan paking perapat
ruangan yang berisi zat cair atau gas. Contohnya paking tutup silinder head.
(Amanto and Daryanto, 1999)
9
10
Daftar Pustaka
11
Offset.
Surdia, T. and Shinroku (1999) Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Surono, untoro budi (2014) ‘J u r n a l penelitian karet’, 32(506).
12