Anda di halaman 1dari 2

Nama: Adi Anggianto (1502030189)

Iqbal Dwi Pamngkas (1502030224)


Mata Kuliah: Pemeriksaan Akuntansi

Kertas Kerja

Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja (working paper) mendokumentasikan audit. Kertas kerja berisi catatan
informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit. Kertas kerja
disiapkan sejak saat auditor pertama kali memulai penugasannya hingga mereka
menelaah tindakan perbaikan dan mengakhiri proyek audit. Kertas kerja berisi
dokumentasi atas langkah-langkah berikut ini dalam proses audit:

1. Rencana audit, termasuk program audit.


2. Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem kontrol internal.
3. Prosedur-prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dicapai. Penelaahan kertas kerja oleh penyelia.
4. Laporan audit.
5. Tindak lanjut dari tindakan perbaikan.

Bab ini mencakup dan mengembangkan pedoman penyiapan kertas kerja audit yang
ditetapkan dalam Practice Advisory 2330-1, "Pencatatan Informasi," yang terdapat pada
Standar.

Fungsi Kertas Kerja

Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang berbeda:
Untuk mendukung laporan audit. Kertas kerja yang terstruktur dengan baik
memudahkan pengalihan dari materi yang ditulis selama audit menjadi halaman-halaman
laporan audit interim dan final. Di samping itu auditor yang berpengalarnan senantiasa
memikirkan laporan sepanjang keseluruhan penugasan audit. Hal ini membuat pekerjaan
lapangan menjadi dan mengikuti arah yang benar. Apa pun yang tidak layak untuk
dilaporkan bisa jadi tidak untuk ditelaah.

Kertas Kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.
Karena fungsinya sebagai alat bantu untuk mempermudah dalam menyusun laporan
keuangan, maka penyusunan kertas kerja ini bukan tujuan akhir dari akuntansi.

Menjaga Kerapian Kertas Kerja

Kertas kerja yang rapi mencerminkan pemikiran yang rapi. Kertas kerja seperti ini
mem.. langsung mengenai kecermatan dan profesionalisme. Semua nama dan jabatan
harus dicetak dengan jelas dan mudah dipahami. Hanya satu sisi lembar kerja yang harus
digunakan; karena materi pada halaman belakang bisa terlewatkan. Kertas keria
digunakan dalam sidang pengadilan. Kertas kerja yang berantakan tidak layak menjadi
bukti.

Menjaga Keseragaman Kertas Kerja. Semua kertas kerja harus disiapkan pada
kertas dengan ukuran dan tampilan yang sama ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke
lembar kertas berukuran standar. Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat
sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan. Map yang memiliki penjepit
berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai kertas seperti ini mencegah
tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa disortir, disortir ulang ditambah atau
dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan untuk memisahkan bagian audit.
Hasil cetak komputer dan catatan elektronik juga harus disiapkan.

Menjaga Keseragaman Kertas Kerja

Semua kertas kerja harus disiapkan pada kertas dengan ukuran dan tampilan yang
sama. Kertas ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar.
Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang
akan dilakukan.

Map yang memiliki penjepit berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai
kertas kerja audit seperti ini mencegah tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa
disortir, disortir ulang, ditamhai dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan
untuk memisahkan bagian:bagian dokumen audit. Hasil cetak komputer dan catatan
elektronik juga harus disiapkan.

Menyiapkan Kertas Kerja agar Dapat Dipahami

Kertas kerja haruslah jelas dan dapat dipahami, tanpa membutuhkan informasi
tambahan. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut harus dapat memahami.
Kertas Kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan. Karena
fungsinya sebagai alat bantu untuk mempermudah dalam menyusun laporan keuangan,
maka penyusunan kertas kerja ini bukan tujuan akhir dari akuntansi.

Tujuan menyusun kertas kerja dalam akuntansi adalah sebagai berikut:

1) Mempermudah dalam menyusun laporan keuangan.


2) Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat menyusun jurnal
penyesuaian.
3) Memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai