Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja Neraca Cavendish : Penentuan Konstanta G

Nilai tetapan semesta G yang sebelumnya tidak dapat ditentukan oleh Newton, ditentukan
melalui percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Henry
Cavendish pada 1798 dengan ketelitian sebesar 99%. Percobaan yang dilakukan
Cavendish menggunakan sebuah neraca yang disebut Neraca Cavendish. Neraca tersebut
dapat mengukur besar gaya putar yang diadakan pada lengan gayanya. Gambar berikut
adalah sketsa dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi
antara dua benda kecil.

ᄃᄃᄃᄃ

Neraca Cavendish
dan Cara Kerjanya
Dua bola kecil,
masing-masing
dengan massa m1,
diletakkan di ujung
batang ringan yang
digantungkan pada
seutas tali halus. Di
samping bola-bola
kecil tersebut,
digantungkan bola-
bola besar dengan
massa m2. Apabila tali
penggantung massa m1dipuntir dengan sudut sebesar θ dan besar m2, m1, serta jarak
antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G dapat dihitung.
Neraca Cavendish terdiri dari sebuah batang ringan yangdigantung pada bagian
tengahnya oleh seutas serat kuarsa(kawat halus). Pada kefua ujung batang trdapat 2
bolatimbal kecil identik bermassa m dan diameternya kuranglebih 2 inci. Dua bola timbal
besar identik bermassa M dandiameternya kira-kira 8 inci, dapat digerakkan sangat
dekat(hampir bersentuhan) ke bola kecil m. gaya gravitasi (tarikmenarik) antara M dan m
mentebabkan batang ringanterpuntir dan serat kuarsa berputar. Besarnya sudutpuntiran
batang dideteksi dari pergeseran berkas cahayaskala.
Setelah sistem dikalibrasi sehingga besar gaya yangdiperlukan untuk menghasilkan suatu
puntirantertentu diketahui, gaya tarik antara M dan m dapatdihitung secara langsung dari
data pegamatan sudutpuntiran serat.mari kita susun persamaan berikut :
F = GMm/R2
Dengan nilai F ditentukan dari percobaan Cavendish,adalah masalah sederhana untuk
mengukur massabola-bola timbal (m dan M)dan jarak antara keduanya(r) dari pusat ke
pusat. Dengan diketahui semua nilaidari besaran-besaran pada ruas kanan, maka nilai
Gdapat dihitung. Cavendish memperoleh nilai G=6,754X10-11 Nm2/kg2 dengan
keakuratan 1% darinilai yang diterima saat ini, yaitu :G=6,672X10-16 Nm2/kg2
Beberapa metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk
mendapatkan nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat. Walaupun G adalah suatu
konstanta Fisika pertama yang pernah diukur, konstanta G tetap merupakan konstanta
yang dikenal paling rendah tingkat ketelitiannya. Hal ini disebabkan tarikangravitasi yang
sangat lemah sehingga dibutuhkan alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai
G dengan teliti. Hingga saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan
oleh Cavendish, yaitu (6,70 ±0,48)× 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh berbeda dengan nilai G
yang didapat oleh para ilmuwan modern, yaitu 6,673 × 10-11 Nm2/kg2.
Penurunan Nilai Konstanta G
Penurunan persamaan untuk G dari percobaan ini cukup kompleks. Variabel yang diukur
dalam percobaan adalah:
M adalah massa bola besar dalam kg
m adalah massa bola kecil di kg
R adalah pemisahan awal antara bola dalam meter
L adalah panjang bar keseimbangan dalam meter
θ (kecil huruf Yunani omega) adalah sudut dari posisi diam ke titik ekuilibrium diukur
dalam radian
T adalah periode osilasi dalam hitungan detik
Persamaan umum gravitasi adalah :
F = GMm/R2
dimana
F adalah gaya tarik-menarik antara bola dalam newton (N)
G adalah Konstan Gravitasi Universal di dalam N-m2/kg2 atau m3/kg-s2
Pemecahan untuk G:
G = FR2/Mm

Gaya terkait dengan torsi


Kekuatan F berhubungan dengan torsi pada serat. Persamaan untuk torsi adalah gaya
yang diterapkan kali lengan momen. Karena ada dua lengan saat L / 2, torsi adalah:
τ = FL
di mana τ (kecil huruf Yunani tau) adalah torsi dalam Nm. Dengan demikian:
F=τ/L

Torsi yang berkaitan dengan koefisien torsi


Namun, torsi juga terkait dengan koefisien torsi dari serat atau kawat:
τ = κθ
di mana κ (kappa kecil huruf Yunani) adalah koefisien torsi di newton-meters/radian.
Dengan demikian:
F = κθ / L

Koefisien torsi yang berhubungan dengan periode osilasi


Yang belum diketahui adalah faktor koefisien torsi, yang dihitung dengan mengukur
periode osilasi resonansi kawat.
Ketika bar keseimbangan awalnya dilepaskan dan bola bergerak mendekati bola besar,
inersia yang lebih kecil menyebabkan mereka melampaui sudut keseimbangan. Hal ini
menyebabkan keseimbangan torsi berosilasi kembali pada periode osilasi resonansi
alami:
T = 2π √ (I / κ)
dimana
T adalah periode osilasi dalam hitungan detik
π (kecil huruf Yunani pi) 3.14 …
I adalah momen inersia bola kecil dalam kg-m2
Catatan: massa bar dianggap diabaikan dan bukan faktor dalam inersia.

Periode Osilasi yang terkait dengan momen inersia


Momen inersia dari bola kecil adalah:
I = ML2 / 2
Pengganti inersia dalam persamaan torsi:
T = 2π √ (mL2/2κ)
Memecahkan κ:
T2 = 4π2(mL2/2κ)
2κT2 = 4π2mL2
κ = 2π2mL2/T2
Pengganti κ dalam persamaan untuk F:
F = κθ / L
Dengan demikian:
F = 2π2mL2θ/LT2
Mencari Nilai Konstanta G
Menggantikan F dalam persamaan untuk G:
G = FR2/Mm
G = 2π2mL2θR2/LT2Mm
Menyederhanakan persamaan:
G = 2π2LθR2/T2M
Nilai yang dihitung dari G dari penelitian ini adalah:
G = 6.674*10−11 m3/kg-s2
Karena newton setara dengan kg-m/s2, G juga didefinisikan sebagai:
G = 6.674*10−11 N-m2/kg2

Anda mungkin juga menyukai