6006 11675 1 SM PDF
6006 11675 1 SM PDF
ABSTRAK
Di Indonesia, pembangunan konstruksi-konstruksi beton, khususnya yang memerlukan persyaratan
yang sederhana dengan menggunakan semen murni merupakan sebuah pemborosan dari segi biaya.
Untuk menanggulangi dampak penggunaan semen yang berlebihan tersebut, maka pemakaian High
Volume Fly ash Concrete untuk menggantikan pemakaian beton normal menjadi salah satu solusi
yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian sebagian
semen dengan abu terbang (fly ash) terhadap kuat tekan beton mutu normal. Untuk tipe abu terbang
yang digunakan yaitu abu terbang kelas C. Komposisi variasi penambahan abu terbang (fly ash)
sebanyak 0%, 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dari berat semen. Benda uji yang digunakan adalah
berbentuk silinder, yang diuji pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Penelitian ini menguji beton dengan
benda uji silinder (diameter 100 mm dan tinggi 200 mm) sebanyak 96 sampel dan terdiri dari 6
variasi konsentrasi abu terbang pada pengujian 7, 14, 21, 28 hari dan masing-masing variasi
sebanyak 16 sampel.
Berdasarkan hasil pengujian, penambahan persentase abu terbang (fly ash) sebesar 30%,
40%, 50%, 60%, 70% memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada presentase abu terbang (fly ash) 30%
yaitu sebesar 24,18 MPa untuk umur beton 28 hari. Dan nilai kuat tekan terendah pada presentase
abu terbang (fly ash) 70% yaitu sebesar 3,645 MPa untuk umur beton 7 hari.
Kata kunci: abu terbang (fly ash), kuat tekan
352
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
bahan tambah abu terbang (fly ash), terutama (CaO.SiO2.2H2O). kalsium Hidroksida dan
pengaruhnya terhadap kuat tekan beton mutu Ettringite yang mengeras seperti semen.
normal tersebut. 2. Kelas F
Sebagai bekal bagi peneliti selanjutnya Fly ash yang mengandung CaO kurang dari
untuk dapat melanjutkan penelitian mengenai 10% yang dihasilkan dari pembakaran
sifat-sifat mekanik lain dari pengaruh anthracite atau bitumen batu bara. senyawa
pencampuran abu terbang pada high volume fly lain yang terkandung didalamnya : SiO2 (30-
ash (HVFA) concrete. 50%), Al2O3 (45-60%), MgO, K2O dan
sedikit Na2O. mempunyai specific gravity
2,15-2,45. bersifat seperti pozzolan, tidak bisa
LANDASAN TEORI mengendap karena kandungan CaO yang
kecil.
Beton juga dapat didefinisikan sebagai 3. Kelas N
bahan bangunan dan konstruksi yang sifat- Pozzolan alam atau hasil pembakaran yang
sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan dapat digolongkan antara lain tanah diatomic,
mengadakan perencanaan dan pengawasan yang opaline chertz dan shales, tuff dan abu
teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih vulkanik yang mana biasa diproses melalui
(Samekto, 2001). pembakaran atau tidak melalui peoses
Fly-ash atau abu terbang yang merupakan pembakaran. selain itu, juga mempunyai sifat
sisa-sisa pembakaran batu bara, yang dialirkan pozzolan yang baik.
dari ruang pembakaran melalui ketel berupa High volume fly ash (HVFA) concrete
semburan asap, yang berbentuk partikel halus adalah beton dimana setidaknya 50% jumlah
dan merupakan bahan anorganik yang terbentuk semen sebagai bahan pengikat digantikan fly ash
dari perubahan bahan mineral karena proses baik berupa kelas F fly ash maupun kelas C fly
pembakaran dari proses pembakaran batubara ash. Istilah high volume fly ash concrete sendiri
pada unit pembangkit uap (boiler) akan terbentuk pertama kali diperkenalkan oleh peneliti di pusat
dua jenis abu yaitu abu terbang (fly ash) dan abu penelitian CANMET Canada pada tahun 1980an
dasar (bottom ash). (Malhotra and Mehta, 2005).
Menurut ACI Committee 226 dijelaskan Pemakaian HVFA concrete memberikan
bahwa, fly-ash mempunyai butiran yang cukup beberapa keuntungan terhadap beton yang
halus, yaitu lolos ayakan N0. 325 (45 mili dihasilkan, baik dalam keadaan beton segar
mikron) 5-27%, dengan spesific gravity antara maupun beton yang telah mengeras.
2,15-2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. Sifat Keuntungan-keuntungan yang diperoleh tersebut
proses pozzolanic dari fly-ash mirip dengan adalah:
bahan pozzolan lainnya. Menurut ASTM C.618 a. Peningkatan kelecakan beton
(ASTM, 1995:304) abu terbang (fly-ash) b. Kemudahan dalam finishing permukaan
didefinisikan sebagai butiran halus residu beton.
pembakaran batubara atau bubuk batubara. c. Drying shrinkage dan creep
Abu terbang atau fly ash dapat dibedakan d. Peningkatan durabilitas beton
menjadi 3 jenis (ACI Manual of Concrete Meskipun pemakaian high volume fly ash
Practice 1993 parts 1 226.3R-3), yaitu : concrete sangat bersesuain dengan kampanye
1. Kelas C “green concrete”, masih ada beberapa kendala
Fly ash yang mengandung CaO lebih dari yang menyebabkan teknologi ini belum dapat
10% yang dihasilkan dari pembakaran lignite diterima secara luas.
atau sub-bitumen batu bara (batu bara muda). Hambatan-hambatan tersebut dapat
senyawa lain yang terkandung didalamnya : disebutkan, yaitu:
SiO2 (30-50%), Al2O3 (17-20%), Fe2O3, a. Hambatan dari segi peraturan.
MgO, Na2O dan sedikit K2O. mempunyai b. Perkembangan kuat tekan yang lambat
specific gravity 2,31-2,86. Mempunyai sifat c. Umur perawatan beton yang lama.
pozzolan, tetapi juga langsung bereaksi
dengan air untuk membentuk CSH
353
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
Tabel 1. Bangunan yang dibangun memakai High Volume Fly ash Concrete (HVFA)
Jumlah Fly Jumlah
Kelas Fly Mutu Beton
No Nama Bangunan ash Semen
ash
(Kg/m³) (Kg/m³) (MPa)
Concrete blok untuk satelit 46
1 Kelas F 193 151
komunkasi di Ottawa - Kanada (91 hari)
Landasan parkir dikomplek hotel
50
2 dan perkantoran, Haliax Canada Kelas F 220 180
(120 hari)
(1988)
Tempat kerja pekerja seni, 41
3 Kelas F 195 195
Vancouver Canada (2001) (28 hari)
Peningkatan struktur tahan gempa
38
4 Barker Hall University of Caliornia Kelas F 197 160
(28 hari)
Berkeley USA (2001)
Perkerasan jalan beton, Punjab India 41
5 Kelas F 225 225
(2002) (28 hari)
Sumber: Solikin, 2011
354
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
Rancangan Campuran
Air (Kg/m³) 120 - 130 115 - 125 100 - 120 208.33
Semen (Kg/m³) 100 - 130 150 - 160 180 - 200 373.00
Fly ash (Kg/m³) 125 - 150 180 - 200 200 -225
w/c ratio 0.4 - 0.45 0.33 - 0.35 0.3 - 0.32 0.56
Kerikil max. 19 mm (Kg/m³) 1.100 - 1.200 1.100 - 1.200 1.100 - 1.200 1,182
Pasir (Kg/m³) 800 - 900 800 - 900 800 - 900 636.53
Superplastizer Ditambahkan sesuai tinggi slump rencana
Sumber: Mehta, 2004
Tabel 3. Komposisi Campuran Beton dengan Variasi Abu Terbang pada Kondisi Lapangan per m3
Agregat Agregat > % Fly
Semen Fly Ash Total Air fas Pasir Slump
No < 10mm 10mm Ash
Kg/m³ Kg/m³ Kg/m³ Kg Kg/m³ Kg/m³ Kg/m³ mm
1 2 3=1+2 4 5 = 4/3 6 7 8 9
1 300 0 300 140 0,47 664 740 493 85-95 0%
2 210 90 300 140 0,47 664 740 493 85-95 30%
3 180 120 300 140 0,47 664 740 493 85-95 40%
4 150 150 300 140 0,47 664 740 493 85-95 50%
5 120 180 300 140 0,47 664 740 493 85-95 60%
6 90 210 300 140 0,47 664 740 493 85-95 70%
Sumber : hasil pengujian
355
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
Pemeriksaan Berat volume beton Tabel 6. Rekapitulasi kuat tekan beton dengan
Berat volume beton merupakan presentase fly ash terhadap umur perawatan beton
perbandingan antara berat beton dengan volume Kuat Tekan Beton (MPa)
Presentase
beton yang sangat tergantung dari komposisi fly ash 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
material adukan beton yang direncanakan. 0% 15,07 16,85 19,01 24,83
Sehingga apabila bahan penyusunnya memiliki 30% 14,18 14,2 16,41 24,18
berat volume yang besar, maka beton yang 40% 9,02 11,09 12,45 15,3
dihasilkan akan memiliki berat volume yang 50% 7,09 7,64 9,13 12,28
besar pula. 60% 5,26 6,62 6,74 8,02
70% 3,65 4,39 4,66 4,79
Dari hasil penelitian pada Tabel 5. dan
Gambar 3. dapat diketahui bahwa berat volume
beton terbesar terdapat pada variasi fly ash 0% Dari tabel dapat lihat bahwa kuat tekan
3 maksimum diperoleh dari substitusi Fly ash
beton normal yaitu sebesar 2213,85 kg/m . Berat sebesar 0% dengan nilai sebesar 24,83 MPa dan
volume beton terkecil terdapat pada variasi beton kuat tekan terendah terjadi pada substitusi Fly
3
variasi fly ash 70% yaitu sebesar 2151,38 kg/m . ash sebesar 70% dengan nilai sebesar 4,79 MPa.
Secara keseluruhan penggunaan substitusi Fly
356
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials (ASTM). 1995. 304. C.618
Mehta P. K., 2004. High-performance, high-volume fly Ash concrete for sustainable Development.
University of California. Berkeley USA.
Rompas, G., 2013. Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Substitusi Parsial Semen Dalam
Campuran Beton di Tinjau Terhadap Kuat Tarik Lentur dan Modulus Elastisitas. Skripsi
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
357
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 (352-358) ISSN: 2337-6732
Sumajouw, M. D. J., Dapas S. O., 2013. Elemen Struktur Beton Bertulang Geopolymer. Andi.
Yogyakarta
358