Anda di halaman 1dari 10

Contoh teks anekdot Singkat

“ Teman Pintar”
Pada suatu hari di hari senin yang sangat cerah, ada seorang laki-laki yang datang ke
Rumah Sakit dengan kondisi kedua kakinya terluka karena goresan.
DOKTER: “Loh, kenapa dengan kaki Anda pak?”
PASIEN: “Jadi begini dok, saya tadi sedang jalan di jalanan yang banyak krikilnya dan pada
saat itu juga ada teman saya yang jail mendorong saya hingga terjauh ke jalanan yang penuh
dengan krikil itu”
DOKTER: “Oh jadi begitu kronologi ceritanya, saya faham sekali dengan keluhan bapak, lalu
kaki kiri bapak kenapa lagi?”
PASIEN: “Nah justru itu dok, temanku yang pintar itu sengaja mendorong saya hingga
terjatuh lagi dok”
Penjelasan :
• ABSTRAKSI: Pada suatu hari di hari senin yang sangat cerah
• ORIENTASI: ada seorang laki-laki yang datang ke Rumah Sakit dengan kondisi
kedua kakinya terluka karena goresan
• KRISIS: Jadi begini dok, saya tadi sedang jalan di jalanan yang banyak krikilnya dan
pada saat itu juga ada teman saya yang jail mendorong saya hingga terjauh ke jalanan yang
penuh dengan krikil itu.
• REAKSI: Oh jadi begitu kronologi ceritanya, saya faham sekali dengan keluhan
bapak, lalu kaki kiri bapak kenapa lagi?
• KODA: Nah justru itu dok, temanku yang pintar itu sengaja mendorong saya hingga
terjatuh lagi dok.
Contoh teks anekdot Tentang hukum
“MENCURI PAKAIAN”
ABSTRAKSI: Di suatu pagi yang cerah, Away sedang menikmati makan bubur di tukang
bubur langganannya. Setelah merasa perutnya sudah kenyang, Away langsung beranjak
pulang.
ORIENTASI:
Ditengah-tengah perjalanan pulang, Away mendapat musibah yaitu kecelakan terserempet
pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan. Na’as kecelakaan ringan itu menyebabkan kaos
Away robek-robek karena terjatuh terkena aspal.
Dengan terpaksa Away langsung berjalan kaki tetap menggunakan kaos yang robek itu.
Berhubung rumah Away itu jauh, maka ia memutuskan untuk membeli kaos baru ke toko
kaos, namun apa daya uang yang dimiliki tidak mencukupi dan akhirnya Away memutuskan
untuk tidak membeli kaos di toko itu.
KRISIS:
Karena uang Away tidak cukup untuk membeli kaos, Away mempunyai niat buruk untuk
mencuri kaos yang ada dijemuran rumah seseorang yang letaknya tidak jauh dari toko kaos
tersebut. Away ingin mengambil kaos yang bagus di jemuran itu.
Away duduk-duduk manis didepan teras rumah yang menjadi target, ia fokus memperhatikan
setiap orang yang melewati rumah itu. Jadi ketika sudah tidak ada orang yang melewati
rumah away melakukan aksinya untuk mencuri kaosnya.
Ternyata perbuatannya buruk yang tidak baik untuk dicontoh tersebut berjalan dengan mulus
dan lancar, Away berhasil mendapatkan kaos incarannya yang berwarna merah maroon dan
termasuk kaos yang paling bagus yang ada di jemuran itu. Ternyata, tiidak di sangka-sangka
si pemilik rumah itu menyadari bahwa si Away itu telah mencuri dan mengambil kaos
miliknya jemur di dijemuran.
Pemiliki rumah sekaligus pemilik kaos tersebut mengejar si Away sekaligus teriak-teriak.
Apes sekali si Away saat itu, perutnya yang buncit membuatnya tidak bisa lari kencang.
Singkat cerita, si Away tertangkap dan diseret ke kantor polisi untuk dilaporkan kejahatan
yang sudah dilakukan oleh si Away.
Setelah Away di periksa oleh polisi, Akhirnya Away di vonis dengan pasal pencurian dan
kasus yang telah dilakukan oleh Away ini akan segera di sidang satu minggu lagi. Sial sekali
nasip Away saat itu, persoalan sepele seperti ini ternyata bisa membuatnya terseret ke meja
hijau dan kedalam sel.
REAKSI
Akhirnya hari persidangan itu tiba, Away duduk di kursi tersangka dengan raut wajahnya
yang cukup pucat dan menundukan kepalanya kebawah karena merasa malu dan takut.
Hakim: “Baiklah, Away, usiamu masih 22 tahun, tetapi sudah terbukti dan tertangkap basah
telah mencuri kaos orang yang dijemur di halaman rumahnya dan harga kaos tersebut
50.000. Dengan tindakan dan perbuatan negatif ini, Anda akan dijatuhi hukuman selama 5
tahun penjara.”
Away: “Loh?! Tunggu dulu pak hakim, hukuman yang diberikan kepada saya ini sama sekali
tidak adil! Kenapa hukuman yang diberikan oleh pak hakim terhadap saya ini lebih berat
dibandingkankan dengan hukuman para koruptor yang mencuri jutaan hingga triliunan?”
• KODA: Lalu pak hakim memberikan sedikit penjelasan singkat kepada Away, bahwa
jika Dia telah mencuri kaos sehingga merugikan seseorang sebesar 50.000 rupiah. Sementara
itu para koruptor yang melakukan korupsi mencuri uang sebanyak 2 miliar, sehingga bisa
merugikan masyarakat dan rakyat Indonesia.
Nah, jika dihitung dengan seksama para koruptor ini hanya merugikan 10 rupiah saja dari
setiap orang di Indonesia. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kerugian-kerugian yang
diakibatkan oleh Away ini lebih besar dibandingkan dengan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh para koruptor.
Contoh teks anekdot kesehatan

Di suatu hari lebih tepatnya di bulan puasa, tinggallah seorang kakek bersama cucunya.
Pada saat itu sang kakek yang sedang asik-asik menonton siaran acara di tv.
Seperti biasa si kakek sedang menonton acara telivi kesukaan yaitu“raja jalanan”. Di
setiap tiga puluh menit sekali terdapat beberapa iklan-iklan di televisi, salah satunya yaitu
muncul iklan obat sakit perut. Dalam iklan tersebut menjelaskan bahwa obat itu hanya dapat
diminum ketika perut kita sedang merasa kesakitan.
sedang asik-asiknya nonton Televisi, tiba-tiba sang kakek perutnya merasa sakit. Sang
kakek tersebut langsung memanggil cucunya yang sedang bermain bola dihalaman rumah
untuk membelikan obat sakit perut untuknya.
Setelah cucunya tiba di rumah dan membawa obat, dengan segera sang kakek meminum
obat yang sudah dibelikan oleh cucunya.
Tanpa basa-basi, si kakek lansung menjawab “Itulah enaknya minum diapet coy, bisa
mencegah perut kita kalo lagi sakit!!!
Penjelasan :
- ABSTRAKSI: di suatu hari lebih tepatnya di bulan puasa, tinggallah seorang kakek
bersama cucunya. Pada saat itu sang kakek yang sedang asik-asik menonton siaran
acara di tv.
- ORIENTASI: Seperti biasa si kakek sedang menonton acara telivi kesukaan yaitu“raja
jalanan”. Di setiap tiga puluh menit sekali terdapat beberapa iklan-iklan di televisi,
salah satunya yaitu muncul iklan obat sakit perut. Dalam iklan tersebut menjelaskan
bahwa obat itu hanya dapat diminum ketika perut kita sedang merasa kesakitan.
- KRISIS: sedang asik-asiknya nonton Televisi, tiba-tiba sang kakek perutnya merasa
sakit. Sang kakek tersebut langsung memanggil cucunya yang sedang bermain bola
dihalaman rumah untuk membelikan obat sakit perut untuknya.
Setelah cucunya tiba di rumah dan membawa obat, dengan segera sang kakek
meminum obat yang sudah dibelikan oleh cucunya.
- KODA: Tanpa basa-basi, si kakek lansung menjawab “Itulah enaknya minum diapet
coy, bisa mencegah perut kita kalo lagi sakit!!!
Contoh teks anekdot Menyindir Koruptor
“KAOS TAHANAN KPK”
• ABSTRAKSI: terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ialah danu
dan zaky yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan dirinya
sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
• ORIENTASI: Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di
wilayah masing-masing, Danu dan zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin.
Mereka terikat kedalamsebuah percakapan yang sangat seru.
• KRISIS
Danu: “Zak, kamu tau kan di Negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya
raya?!”
zaky: “emm, masalah itu aku juga udah tau, Dan!”
Danu: “dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju
yang termahal di Indonesia.”
Zaky: “Lho, maksud kamu apa ya?”
Danu: “Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.”
• REAKSI
Zaky: “Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak faham?”
Danu: “Yaiyalah, coba aja deh kamu pikir zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa
mengambil uang Negara minimal 1 miliyar baru mereka semua bisa menggunakan kaos
tersebut.”
Wahyu: “Ohh, aku baru faham kalau maksud kamu seperti itu dan.”
• KODA: Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat
masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Contoh teks anekdot Tentang Kehidupan Penjara
”Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan”
• Abstraksi:
pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.
• Orientasi : di hari pertama ia mendekam di penjara, nara pidana yang disebelahnya
menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.
Napi : “Kamu masih muda tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu
lakukan?”
Nelayan : “yang saya lakukan hanya mencuri ikan”
Napi : “Terus kamu divonis hingga berapa tahun?”
Nelayan : “saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2
tahun.”
• Krisis:
si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini
tergolong sangat aneh
Napi : “hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa?
Paus langka atau apa?”
Nelayan : “Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator
atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di
permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak”
Napi : “Wah, Cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak
sampai seumur hidup dong?!”
Nelayan : “nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang
ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!”
• Reaksi
Napi : (tertawa terbahak-bahak) “Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu
bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk
penjara”
• Koda
setelah membahas singkat mengenai kasus yang di alami nelayan muda tersebut yang masuk
penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.
Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya
“Aku Tidak Apa-Apa”
• Abstraksi: Pada suatu malam hari yang mencekam, ada kakek-kakek tunawisma yang
berjalan di jalan yang sepi dan akan menyebrang jalan. Ia terlihat miskin, hal ini terlihat dari
bajunya yang digunakan sudah compang camping.
• Orientasi: baru satu langkah sang kakek berjalan untuk menyebrang jalanan, tiba-tiba
ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melintas. sang kakek reflek berteriak dengan keras
dan tiba-tiba menangis.
• Krisis
Mobil itupun langsung berhenti, dan sang pengemudi bergegas keluar menghampiri sang
kakek yang mungkin saja sudah ia tabrak tadi. Pengemudi tersebut seperti orang kaya karena
menggunakan berjas hitam dan terlihat rapi. Ia langsung bertanya kepada sang kakek, “kek,
Apakah saya baru saja menabrak Anda?”
• Reaksi
Dengan ramahnya sang Kakek menjawab, “Tidak kok nak”. Kemudian pengendara mobil itu
bertanya sekali lagi. “Atau kakek sedang kelaparan dan mencoba memanggil bantuan dengan
cara menjerit dan menangis seperti itu?”. Si kakek menjawab kembali pertanyaan dilontarkan
pengendara tersebut dengan jawaban Tidak. Sang pengemudi semakin kebingungan dengan
jawaban yang dilontarkan kakek tersebut. “Lalu apa yang membuat kakek menjerit dan
menangis seperti tadi?”
• Koda: sang kakek langsung berbalik badan dan bermaksud pergi meninggalkan sang
pengemudi tersebut, sebelum perdi kakek tua itu menjawab “Saat mobil kamu melintas,
bannya sempat melindas kaki kakek makanya aku reflek menjerit”.
Contoh teks anekdot Lucu
“penjual roti”
Pada suatu hari senin tepatnya pukul 9:30 ada seorang penjual roti yang lewat di
depan rumah ku, tidak lama kemusian ada salah satu teman sekelasku yang bernama Dani
memanggil si penjual roti itu. Tidak menunggu lama, sang penjual roti datang untuk
menghampiri si dani yang sedang duduk-duduk santai didepan rumahku.
Dani : “Jual roti apa aja bang? Gimana rasanya, enak semua nggak?”
Penjual Roti : “Banyak dek ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong dek.”
Dani : “Wah mantap deh kalau enak bang, yang ini rotinya rasa apa ya bang?”
Penjual Roti : “Iya dek, yang roti yang ini rasanya coklat dek”
Dani : “Oh coklat ya, kalo roti yang ini dalemnya rasa apa ya bang?”
Penjual Roti : “kalau yang ini rotinya didalamnya ada selai strawberry dek, jadi rasanya ya
strawberry”
Dani : “Kalo yang roti ini rasanya apa ya bang?
Penjual Roti : “Kalau yang roti ini rasanya nanas dek”
Dani : “Lah terus roti yang beneran mana ya bang? dari tadi abang kok ngomong buah-
buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa
jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya bang, kalo gini caranya aku nggak jadi beli deh
bang, habisnya abang ngebingungin sih”
Penjual Roti (Hening seketika)
Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.
Bagian Struktur:
• ABSTRAKSI: Pada suatu hari senin tepatnya pukul 9:30 ada seorang penjual roti
yang lewat di depan rumah ku
• ORIENTASI: teman sekelasku yang bernama Dani memanggil si penjual roti itu
• KRISIS: Lah terus roti yang beneran mana ya bang? dari tadi abang kok ngomong
buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah
apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya bang, kalo gini caranya aku nggak jadi beli
deh bang, habisnya abang ngebingungin sih
• REAKSI: suasana tiba-tiba berubah menjadi hening
• KODA: Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan
Contoh Teks Anekdot umum
“Kereta dan Tukang Kupat Tahu”
Pada suatu hari, seperti biasa ada tukang kupat tahu yang berdagang di SMP 4
Tasikmalaya mulai pagi hingga siang. Ketika jam menunjukkan 12 siang, pedagang tersebut
biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi untuk
berdagang selanjutnya, yaitu Pasar Pancasila.
Tetapi kebetulan pada hari itu, dagangannya sudah habis lebih cepat. Pembeli
terakhirnya tepat berada di sisi rel kereta. Setelah melayani pembeli terakhir, tukang kupat
tahu itu segera membersihkan piringnya yang berwarna merah, kemudian dikibas-kibaskan
agar bisa cepat mengering.
Bersamaan dengan hal itu, ada kereta yang sedang melintas. Masinis melihat ada
tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu langsung kaget dan reflek
menginjak rem dengan kerasnya. Sang masinis mengira ada hal darurat dan sangat
membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping pedagang kupat tahu tersebut.
Masinis: “Ada apa, pak?”
Tukang Kupat Tahu: “ Tidak ada apa-apa, pak, sisa bumbunya saja.”
Tanpa menunggu lama, sang masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu.
• Struktur teks annekdot kereta dan tukang kupat tahu
Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa ada tukang kupat tahu yang berdagang di SMP 4
Tasikmalaya mulai pagi hingga siang. Ketika jam menunjukkan 12 siang, pedagang tersebut
biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi untuk
berdagang selanjutnya, yaitu Pasar Pancasila.
Orientasi: Pembeli terakhirnya tepat berada di sisi rel kereta.
Krisis: Masinis melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu
langsung kaget dan reflek menginjak rem dengan kerasnya.
Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”
Koda: Tanpa menunggu lama, sang masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu.
Contoh teks anekdot pendidikan
“Sekolah Bertaraf Internasional”
Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional,
seorang guru memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
Guru: “Anak-anak, Alhamdulillah, kita menerima kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita
ini akan resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari
bahagia tersebut, apa saja yang akan kalian siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan
kamu persiapkan untuk hari bahagia tersebut?”
Satriabajahitam: “Bahasa Inggris, bu! Ya, saya ingin belajar bahasa Inggris lebih baik.”
Guru: “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu persiapkan untuk
hari bahagia tersebut?”
Oncoman: “saya menyiapkan uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, sang guru kebingungan. Kemudian guru tersebut melanjutkan
pertanyaan kepada Oncoman.
Guru: “Lho, kenapa kok uang, oncoman coba jelaskan?”
Oncoman: “Ya jelas, bu. Jika sekolah kitajadi Sekolah Bertaraf Internasional, pasti bayarnya
akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap seperti saat ini.”
Guru: “Loh, kamu kok begitu oncoman? Begini, Sekolah Bertaraf Internasional itu berarti
sekolah kita setara dengan sekolah-sekolah yang ada di luar negeri.”
Oncoman: “Tetapi jika menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, lebih
tepatnya Sekolah Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang sangat kritis tersebut, sang guru hanya bisa terdiam.
Mungkin dalam hati kecilnya mengiyakan. Agar situasi menjadi normal, sang guru
mengalihkan pembicaraan menjadi materi pelajaran.
Abstraksi: Pada suatu hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Orientasi: seorang guru memberikan pengumuman kepada seluruh siswanya.
Krisis: Jawaban Oncoman kepada guru tersebut, “itu sudah jelas, bu. Jika sekolah kitajadi
Sekolah Bertaraf Internasional, pasti bayarnya akan lebih mahal, kan? Tidak mungkin tetap
seperti saat ini.”
Reaksi: Mendengar jawaban Oncoman yang sangat kritis tersebut, sang guru hanya bisa
terdiam. Mungkin dalam hati kecilnya mengiyakan.
Koda: Agar situasi menjadi normal, sang guru mengalihkan pembicaraan menjadi materi
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai