Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL

PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Energi merupakan suatu aspek penting dalam kehidupan secara menyeluruh.


Sumber energi yang saat ini banyak digunakan di Indonesia berasal dari batu bara
yang diketahui jumlahnya terbatas. Sehingga dibutuhkan sumber lain yang bersifat
terbarukan dan dapat selalu dimanfaatkan sebagai sumber energi berkelanjutan.
Sumber energi yang dapat dimanfaatkan yaitu energi angin, air, cahaya matahari dan
panas bumi. Menurut data Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 yang
dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada tahun
2005, cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis
dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/ produksi pada tahun tersebut.
Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara
147 tahun (Sulistiyono et al. 2013).

Keberadaan sumber daya air saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan
maksimal. Jumlah air di Jawa Barat mencapai 4.3 miliar m 3/tahun, namun baru
dimanfaatkan sebesar 28% saja (Bappenas 2011). Salah satu pemanfaatan sumber
daya air yang sangat potensial adalah sebagai pembangkit listrik tenaga air.

Tenaga air atau hydropower adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir.
Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air ini sering disebut sebagai
hydroelectric. Hydroelectric menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19%
kebutuhan listrik dunia. Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)
untuk minihidro sebesar 450 MW. Saat ini pengembangan EBT mengacu pada
Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam perpres tersebut
disebutkan bahwa kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun
2025 adalah sebesar 17% dengan biomassa, nuklir, air, surya, dan angin
berkontribusi sebesar 5%.

I-1
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

Untuk itu pemerintah akan berupaya menambah kapasitas terpasang


Pembangkit Listrik Mikrohidro menjadi 2.846 MW pada tahun 2025. Mikrohidro atau
yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah
suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.

PLTMH sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, ide tentang


pemanfaatan energi air ini sudah ada sejak tahun 1970, namun penggunaannya di
Indonesia belum terlalu banyak. Secara keseluruhan penggunaan pembangkit listrik
yang menggunakan energi terbarukan pada 2012 masih rendah yaitu mencapai
11.31% dari total energi yang diproduksi (Kementrian ESDM 2013).

Kondisi sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources)
penghasil listrik adalah sumber air yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian
tertentu. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya maka semakin besar
energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik (Kadir 2010). Secara
teknis, mikro hidro mempunyai tiga komponen utama yaitu air sebagai sumber
energi, turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan
dari ketinggian tertentu melalui pipa pesat menuju rumah instalasi (powerhouse)
(Sukamta dan Kusmantoro 2013).

Salah satu PLTMH tersebut adalah PLTMH Cijedil yang berada di Desa Gasol
dan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. PLTMH Cijedil dibangun
dan beroperasi semenjak zaman kolonial belanda hingga sdministrasi, PLTMH Cijedil
kini berada dibawah pengelolaan PT. Perusahaan Listrik Negara, Pusat Pemeliharaan
Ketenagalistrikan, Unit Workshop dan Pemeliharaan IV (PT. PLN PUSHARLIS UWP
IV), Dayeuhkolot.

I-2
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek
kelistrikan yang ada di Indonesia. Kelistrikan dibumi Parahyangan sudah ada sejak
masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada tahun 1905 di Jawa Barat khususnya Kota
Bandung berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan publik milik Pemerintah Kolonial Belanda yang bernama Bandoengsche
Electriciteit Maatschappij (BEM).

PLN PUSHARLIS UWP IV berdiri sejak tahun 1920, berawal dengan


dibangunnya PLTU Dayeuhkolot (2x750 Kw). Namun pada tahun 1940 PLTU tersebut
dibongkar dan kemudian diganti menjadi PLTD Dayeuhkolot (2x550 kW).
Penggantian tersebut termasuk gardu induk, gudang, dan bengkel Dayeuhkolot.
Dalam masa penjajahan Jepang tempat ini berganti nama menjadi Saebu Jawa Denki
Jigyo Kosha. Setelah masa kemerdekaan perusahaan ini kemudian berganti nama
menjadi Jawatan Listrik dan Gas Dayeuhkolot.

Setelah dilakukan reorganisasi, perusahaan ini menjadi bagian dari PLN


Sektor Priangan dan ditetapkan menjadi PLN Sektor Priangan Bengkel Dayeuhkolot.
Reorganisasi terus berlangsung dengan sejarah sebahai berikut :

1960 “Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XIII Bengkel Mesin Dan Listrik
Negara”

1964 “Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XI”

1972 “Perusahaan Umum Listrik Negara Pembangkit III-Bengkel Dayeuhkolot”

1973 “PLN Pembangkitan Jawa Barat dan Jakarta Raya-Unit Bengkel Dayeuhkolot”

1983 “PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat (KJB) Unit Bengkel
Dayeuhkolot”

1994 “PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat, Unit
Bengkel Dayeuhkolot”

1995 “PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat, Bengkel Mesin Dayeuhkolot
(BMDK).

I-3
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

Seiring dengan berubahnya status tersebut Bengkel Mesin Dayeuhkolot


mendapat bantuan pinjaman lunak dari Jepang (JICA) untuk pengembangan Bengkel
termasuk infrastruktur, mesin-mesin dan bangunan kantor. Tahun 1997 merupakan
tonggak bersejarah karena PT. PLN (Persero) Kantor Pusat membentuk unit baru PT.
PLN (Persero) Unit Bisnis Jasa Perbengkelan, yang selanjutnya dikenal dengan nama
JASBENG. Sejalan dengan pengembangan peralatan pemesinan, jumlah produk, dan
kemampuan perusahaan, maka pada tahun 2001 dilakukan penyempurnaan
organisasi dengan nama baru PT PLN (Persero) Unit Bisnis Jasa & Produksi.

Pada akhirnya, sesuai dengan Keputusan Direksi No.067.K/DIR/2011, tanggal


25 Februari 2011 organisasi tersebut berubah dan hingga kini menjadi PT. PLN
PUSHARLIS UWP IV. PT. PLN PUSHARLIS UWP IV bergerak dalam bidang
maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) skala kecil beserta menejemen operasionalnya. Saat ini, PLTMH Cijedil masih
beroperasi dan berada dibawah kelola PT. PLN PUSHARLIS UWP IV.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 22, menyatakan bahwa “Setiap rencana usaha
dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib
memiliki analisis mengenai lingkungan hidup, dengan kriteria dampak penting
ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana
usaha dan/atau kegiatan; luas wilayah penyebaran dampak; intensitas dan lamanya
dampak berlangsung; banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena
dampak; sifat kumulatif dampak; berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan


dan atau dampak lingkungan akibat adanya kegiatan rumah sakit serta sebagai upaya
dalam mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka PLTMH
Cijedil bermaksud melakukan penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), berdasarkan Peraturan Menteri

I-4
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan


Dokumen Lingkungan Hidup. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) ini menyajikan uraian rencana kegiatan dan
upaya pencegahan dan penanggulangan dampak negatif terhadap lingkungan.

Melalui studi ini, dampak potensial akan diidentifikasi dan dievaluasi untuk
dapat mengenali beberapa permasalahan lingkungan secara dini, sehingga dapat
disusun langkah-langkah pengelolan sebagai antisipasi terhadap permasalahan yang
ditimbulkan dan pada akhirnya keberadaan PLTMH Cijedil dapat berperan serta
dalam upaya mewujudkan pembangunan lestari yang berwawasan lingkungan
sebagaimana amanat Pasal 3 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 yang menyatakan
bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan melindungi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup; menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;
menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;
menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup; mencapai keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan lingkungan hidup; menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa
kini dan generasi masa depan; menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas
lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; mengendalikan
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; mewujudkan pembangunan
berkelanjutan; dan mengantisipasi isu lingkungan global.

I-5
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENYUSUNAN DOKUMEN REVISI UKL - UPL

1.2.1. Tujuan
Tujuan penyusunan revisi Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) PLTMH Cijedil dilakukan untuk memenuhi
ketentuan peraturan pemerintah mengenai pengelolaan lingkungan sebagai ketaatan
perusahaan dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan.

1.2.2. Kegunaan
A. Kegunaan Bagi Pemrakarsa
• Sebagai arahan/ pedoman dalam mengevaluasi sejauh mana efektivitas
instrumen pengelolaan lingkungan dan pemantauan yang digunakan dalam
pengelolaan lingkungan baik dalam rangka mengembangkan dampak positif
maupun dalam menekan dampak negatifnya.
• Sebagai pedoman dalam upaya perbaikan/ pengembangan terhadap upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan agar dapat lebih
efisien dan berhasil guna.
• Sebagai arahan dalam mendeteksi kemungkinan timbulnya perubahan
lingkungan yang tidak diinginkan setelah dilakukannya tindakan pengelolaan
sehingga dapat diambil langkah–langkah penanggulangannya.
 Kegunaan Bagi Pemerintah
• Sebagai pedoman dalam pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan kegiatan operasional.
• Sebagai alat kontrol dalam melakukan pengelolaan terhadap lingkungan
bersama-sama dengan pihak pemrakarsa dan instansi terkait lainnya.
• Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya pembinaan pada pelaksanaan
pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan PLTMH Cijedil.
• Sebagai bahan bagi pengambil keputusan dalam rangka pengelolaan dan
pengendalian lingkungan hidup.

I-6
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

B. Kegunaan Bagi Masyarakat

Pelaksanaan UKL & UPL ini akan berguna bagi masyarakat sebagai arahan
untuk mengetahui sejauh mana kesungguhan PLTMH Cijedil dalam melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan terhadap lingkungannya.

1.3 PERATURAN PERUNDANGAN


Peraturan dan perundangan yang melandasi dan akan menjadi rujukan dalam
penyusunan dokumen UKL dan UPL PLTMH Cijedil adalah :

o Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi


Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
o Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Ke-
2 atas Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
o Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
o Undang – Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
o Undang – Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang.
o Undang-undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
o Undang-undang Republik Indonesia No. 30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan.
o Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
o Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
o Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terkait dengan
jaminan pemeliharaan bagi tenaga kerja.
o Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan.

I-7
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

o Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara.
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3.
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
o Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan.
o Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Syarat–
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
o Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13/MENKLH/III/1995
tentang Baku Mutu Sumber Emisi Tidak Bergerak.
o Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENKLH/XI/1996
tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan Ambien.
o Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.
o Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan UKL dan UPL.
o Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.
o Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
o Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 18 Tahun 2009 tentang Tata
Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
o Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 Tentang
Pemanfaatan Air Hujan.

I-8
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

o Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 1 Tahun 2010 tentang Tata
Laksana Pengendalian Pencemaran Air.
o Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan;
o Peraturan Provinsi Jawa Barat No. 10 Tahun 1995 tentang Pengendalian Limbah
Cair.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 3 Tahun 1998 tentang Pengendalian
Pengambilan Air Bawah Tanah, Air Permukaan, dan Pembuangan Limbah.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 8 Tahun 2005 tentang Sempadan
Sumber Air.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. l Tahun 2017 Tentang Pengelolaan
Air Tanah
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2009 tentang Pencegahan
dan Pengendalian Bahaya Kebakaran.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Sampah.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 6 Tahun 2010 tentang Pengendalian
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2010 tentang Pengendalian
Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029.
o Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 8 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Air Tanah.
o Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat.
o Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Retribusi Izin Pembuangan
Limbah Cair

I-9
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

o Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Sumur Resapan


o Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 Tentang Izin Lingkungan
o Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016 Tentang Izin Pembuangan Limbah Cair.
o Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2016 Tentang Izin Tempat Penampungan
Sementara Limbah B3

1.4 IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN UKL – UPL

1.4.1 Identitas Pemrakarsa UKL – UPL


1. Nama Perusahaan : PT. Perusahaan Listrik Negara, Pusat
Pemeliharaan Ketenagalistrikan, Unit
Workshop dan Pemeliharaan IV (PT. PLN
PUSHARLIS UWP IV), Dayeuhkolot.
2. Alamat Kantor : ……
3. Bidang/Jenis Usaha : ……
4. Nama Pimpinan : ……
5. Penanggung Jawab UKL-UPL : ……

1.4.2 Identitas Penyusun UKL – UPL


1. Nama Perusahaan : …….
2. Alamat Kantor : .....
3. No. Telepon/Fax : …..
4. Tim Penyusun : …….

1.5 BATAS WILAYAH STUDI

1.5.1 Batas Proyek


Batas proyek pada studi ini ditentukan berdasarkan luas lahan yang
dimanfaatkan oleh PLTMH Cijedil yakni seluas …………. (Sertifikat tanah terlampir)

I - 10
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

1.5.2 Batas Ekologis


Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan menurut media
transportasi limbah (air dan udara), dimana dalam ruang tersebut diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar. Adapun dasar penentuan batas studi dan
penetapan masing–masing aspek adalah sebagai berikut:

a. Fisiologis, mencakup lahan yang berada pada areal lokasi kegiatan dan sekitarnya.
b. Hidrologi, terutama perairan yang digunakan sebagai badan air penerima limbah
cair dari kegiatan operasional yang berada disekitar lokasi kegiatan, yaitu saluran
drainase yang akan bersatu dengan drainase dan saluran irigasi kawasan sekitar
lokasi kegiatan.
c. Kualitas Udara, meliputi radius lebih kurang 500 meter dari lokasi kegiatan.

1.5.3 Batas Administrasi


Batas administrasi ditentukan berdasarkan wilayah administratif yang
membatasi lokasi proyek dan ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa
melakukan kegiatan sosial, ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut, yaitu Desa Gasol dan
Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

1.5.4 Batas Sosial


Batas sosial merupakan kesatuan–kesatuan sosial masyarakat disekitar lokasi
kegiatan dalam hal ini warga Desa Gasol dan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang,
Kabupaten Cianjur yang berinteraksi secara aktif dengan kegiatan operasional
PLTMH Cijedil yang diperkirakan akan mengalami perubahan.

1.5.5 Batas Wilayah Studi


Batas wilayah studi upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan ditentukan dengan mempertimbangkan luas daerah dampak yang
terpengaruh oleh kegiatan merupakan resultan dari beberapa batas-batas proyek,
batas ekologis, batas administrasi dan batas sosial.

I - 11
DOKUMEN UKL-UPL PLTMH CIJEDIL
PT. PLN PUSHARLIS UWP IV

Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. PLN PUSHARLIS UWP I), Dayeuhkolot

Sumber: Manajemen PT. PLN PUSHARLIS UWP IV, Dayeuhkolot

I - 12

Anda mungkin juga menyukai