Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGKITAN

TENAGA LISTRIK

Qomarotun Nurlaila, ST., MT


Teknik Tenaga Listrik – P11
 Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik :
 Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil work), bangunan
dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu
lainnya.
 Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, yang merupakan
konversi energi primer menjadi energi listrik (mengubah potensi
/energi mekanik menjadi energi listrik).
 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU).

 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut.

 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).


 Pembangkit Tenaga Listrik Makro dan dimanfaatkan secara massal :
 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
 Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU).
 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
 Pembangkit Tenaga Listrik Mikro/Kecil yang dimanfaatkan secara massal :
 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
 Pembangkit Tenaga Listrik dalam tahap penelitian dan pengembangan :
 Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi baru
terbarukan, antara lain : biodiesel, biometanol, biomassa, surya, bayu,
samudera (air laut).
 Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi primer
Uranium (PLTN).
 Sumber energi primer tak terbarukan (fosil) :
 Batubara.
 Gas.
 BBM/HSD/MFO/Solar.
 Sumber energi primer terbarukan (non fosil) :
 Air.
 Panas bumi.
 Surya (matahari).
 Bayu (Angin).
 Samudera (air laut).
 Sumber energi baru terbarukan (non fosil) :
 Biodiesel, yaitu minyak nabati yang berasal dari berbagai jenis
tumbuhan (tanaman jarak, randu, kelapa sawit, dan lain-lain).
 Biometanol, yaitu cairan biokimia yang berasal dari sumber
karbohidrat (singkong, ubi, sagu, tebu).
 Biomassa, yaitu energi yang dikembangkan dari berbagai jenis massa
biologis (jerami, kayu, ranting-ranting pohon, limbah kelapa sawit,
limbah pertanian/jerami, sampah).
 Saat ini dibangun PLTU batubara 10.000 MW Tahap I dan untuk 10.000
MW Tahap II akan dibangun PLTU batubara (40%), PLTP (60%),
disamping pembangkit listrik kecil lainnya di berbagai daerah.
 Pertimbangan pembangunan PLTU) :
 Pertumbuhan beban yang cepat, sehingga sesegera mungkin harus
diatasi.
 Membangun PLTU relatif lebih mudah dan lebih cepat jika dibanding
membangun PLTA.
 Biaya pembangunan PLTU lebih murah jika dibanding PLTA.
 Kapasitas daya yang dihasilkan dapat di desain sesuai yang
diinginkan.
 Bisa dibangun diberbagai tempat sesuai pilihan kita.
 Bisa dibangun di dekat pusat-pusat beban, sehingga biaya transmisi
(penyaluran) lebih murah dan lebih efisien.
 Kelemahan PLTU :
 Menggunakan sumber energi primer tak terbarukan.
 Sumber energi primer tersebut, saat ini over explored.
 Ketidakpastian penyediaan sumber energi primer.
 Biaya operasional mahal.
 Masalah polusi dan dampak lingkungan.
 Mengapa tidak dibangun/dikembangkan PLTA ?
 PLTA sangat tergantung kondisi alam.
 Tidak bisa dibangun di sembarang tempat dan pada umumnya
dibangun di daerah ketinggian/pegunungan.
 Biaya pembangunan besar/mahal.
 Proses dan pelaksanaan pembangunan memakan waktu yang lama.
 Lokasi berjauhan dengan pusat beban, sehingga biaya transmisi
mahal.
 Pembangunan infra struktur pendukung, mahal.
 Tidak bisa mengatasi pertumbuhan beban yang cepat.
 Ketersediaan air sulit diprediksi, karena iklim yang tidak menentu dan
kerusakan alam yang cukup parah.
 Dan berbagai permasalahan lainnya.
 Mengapa tidak dibangun/dikembangkan PLTP ?
 Pada dasarnya PLTP memiliki karakteristik yang sama dengan PLTA.
 PLTP menggunakan panas bumi, juga membutuhkan air sebagai
bahan baku untuk diuapkan.
 Keberadaan panas bumi pada umumnya di hutan lindung.
 Jika Pemerintah (PLN) merencanakan membangun pembangkit listrik
10.000 MW Tahap II, dimana 60%-nya merupakan PLTP, harus
dicermati kondisi alamnya.
 Jadi pertimbangan-pertimbangan sebagaimana membangun PLTA,
harus benar-benar dicermati.
 Bagaimana dengan pembangunan/pengembangan pembangkit tenaga
listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan/baru terbarukan ?
 Energi baru terbarukan adalah energi yang pada umumnya berupa
sumber daya non fosil yang dapat diperbaharui, sehingga tidak akan
pernah habis.
 Beberapa contoh potensi sumber energi terbarukan/baru terbarukan
di Indonesia yang dapat menghasilkan listrik :
 Panas bumi : 27.000 MW.
 Air : 75.000 MW.
 Biomassa/biogas : 50.000 MW.
 Samudera (air laut) : 240.000 MW.
 Dan lain sebagainya.
 Untuk pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi
baru terbarukan surya, bayu, air laut, biomassa/biogas, fuel sell, baru
pada tahap penelitian/pengembangan, belum diproduksi secara
massal dan besar-besaran.
 Pada umumnya hanya dapat menghasilkan listrik dalam skala kecil.
 Tidak mampu mengimbangi pertumbuhan beban yang cepat dan
besar.
 Bagaimana dengan pembangunan/pengembangan PLTN ?
 PLTN adalah salah satu solusi terbaik, karena PLTN-lah yang paling
efisien.
 Dari sisi ketersediaan sumber energi primer untuk PLTN, di Indonesia
cukup tersedia.
 Masalah yang muncul adalah reaksi dari masyarakat (kelompok
masyarakat tertentu), yang menolak dibangunnya PLTN dan sangat
rendahnya disiplin bangsa Indonesia.
 Perlu adanya sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat secara
lebih intens, sehingga pembangunan PLTN di Indonesia bisa diterima
dan diwujudkan.
 Jika kita tidak sesegera mungkin melakukan antisipasi (termasuk
membangun PLTN), maka:
 Supply energi listrik akan terus tertinggal dengan pertumbuhan
beban.
 Semakin lama ketertinggalan supply energi listrik akan semakin jauh
terhadap pertumbuhan beban.
 Pergerakan ratio elektrifikasi menjadi lambat.
 Pertumbuhan beban tidak bisa dipenuhi oleh supply energi listrik.
 Terhambatnya berbagai aktifitas umat manusia, utamanya di
kalangan Dunia Usaha/Dunia Industri.
 Kita tidak bisa berharap Investor mau berinvestasi di Indonesia,
karena listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi DU/DI.
 Implikasi terhadap pertumbuhan investasi, ekonomi dan berbagai
sektor kehidupan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai