Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(revisi berdasarkan permendikbud no.22 tahun2016)


A. Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Banda Aceh
B. Mata Pelajaran : Kimia
C. Kelas/Semester : X/ 1
D. Materi Pokok : Hakikat Ilmu Kimia, Metode
ilmiah, Keselamatan dan
Keamanan Kerja di Laboraturium
dan Peran Kimia dalam
Kehidupan.
E. Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelaskan hakikat ilmu kimia dan peranannya
dalam kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik mampu melakukan dan menerapkan metode ilmiah dengan
memperhatikan keselamatan kerja di laboraturium.

G. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, 1. Memahami hakikat ilmu kimia.
metode ilmiah dan keselamatan 2. Memahami tentang metode
kerja di laboratorium serta peran ilmiah.
kimia dalam kehidupan. 3. Memahami keselamatan dan
keamanan kerja dilaboraturium.
4. Menjelaskan peran kimia dalam
kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil rancangan dan Menjelaskan hasil pengamatan
hasil percobaan ilmiah. mengenai rancangan dan hasil
percobaan ilmiah.

H. Materi Pembelajaran :
a. Fakta :
 Peran kimia dalam perkembangan ilmu lain.
 Produk-produk kimia dalam kehidupan.
 Peralatan dan bahan kimia dilaboraturium.
b. Konsep :
 Ilmu Kimia.
 Metode Ilmiah.
 Peran Kimia dalam kehidupan.
 Keamanan dan keselamatan kerja dilaboraturium.

c. Prinsip :
 K3(Keselamatan, kesehatan dan kerja).
 Prinsip kerja alat yang digunakan dalam percobaan ilmiah
dilaboraturium.

d. Prosedural : Langkah kerja yang digunakan pada percobaan ilmiah di


laboraturium.

I. Metode Pembelajaran :
1. Model : Kooperatif tipe jigsaw.
2. Pendekatan : Sainstifik, Konstektual dan induktif
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan resitasi.

J. Media Pembelajaran
1. Media : Buku rujukan, Laptop dan infokus.
2. Alat/Bahan : Alat tulis, Lembar Kerja Siswa, alat dan bahan
dilaboraturium.
K. Sumber Belajar :
1. Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

L. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Pertemuan pertama (3 x 45 menit), indikator 1 dan 2.

ALOKAS
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN I
WAKTU
Pendahuluan a. Mempersiapkan peserta didik dan dibagi 15 menit
dalam 4 kelompok.
b. Membuka pembelajaran yang akan
berlangsung, yaitu tentang hakikat ilmu
kimia dan metode ilmiah dengan
memberikan pertanyaan untuk menggali
pengetahuan awal peserta didik, seperti:
“Apa manfaat belajar kimia?”
c. Memotivasi peserta didik dengan
menginformasikan materi yang akan
dipelajari dengan menyampaikan
pernyataan tentang ilmu kimia dan metode
ilmiah.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai.
Inti Mengamati 110 menit
a. Guru menunjukkan ppt tentang teori-teori
hakikat ilmu kimia menurut beberapa
pakar/ahli ilmu kimia dan menunjukkan
fenomena tentang produk ilmu kimia yaitu
pengetahuan yang diperoleh ilmuan berupa
prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum,
dan fakta-fakta, siswa mengamati. Siswa
juga membaca artikel tentang hakikat ilmu
kimia untuk menambah wawasan mereka.
b. Guru memberikan bahan bacaan seperti
artikel atau laporan ilmiah (dapat berupa
laporan KIR) kemudian setiap kelompok
membaca artikel atau laporan tentang
metode ilmiah tersebut.
c. Setiap peserta didik dalam kelompok
diberikan materi dan masing-masing
ditugaskan dengan sub bagian yang
berbeda yaitu tentang ilmu kimia sebagai
proses, produk, ilmu kimia sebagai sikap
ilmiah, metode ilmiah, dan langkah-
langkah dalam metode ilmiah.
d. Setiap kelompok akan mengkaji sub materi
yang ditugaskan dengan mengkaji literatur
tentang ilmu kimia dan metode ilmiah serta
langkah-langkah dalam metode ilmiah.
e. Peserta didik membaca buku atau sumber
rujukan lainnya tentang metode ilmiah,
langkah-langkah metode ilmiah.

Menanya
f. Mengajukan pertanyaan yang dapat
membuat peserta didik mampu
mendefinisikan kembali tentang pengertian
ilmu kimia dan metode ilmiah.
g. Peserta didik melakukan tanya jawab
sehubungan dengan materi dan gambar
yang ditayangkan dan hasil kajian yang
telah diamati.
Pengumpulan Data
h. Peserta didik mencari informasi tambahan
tentang hakikat ilmu kimia dan metode
ilmiah dibuku, atau sumber lainnya.
i. Guru membimbing setiap kelompok untuk
mendiskusikan tentang hasil (produk ilmu
kimia) yang diperoleh para kimiawan
setelah melakukan suatu proses (Pada
tahap ini siswa dalam kelompok akan
dibimbing untuk memahami satu persatu
produk-produk ilmu kimia seperti teori,
konsep, prinsip, dan hukum), dan tentang
sikap yang diperoleh sebagai dampak
iringan yang diperoleh setelah melakukan
suatu proses, serta guru juga membimbing
diskusi kelompok lainnya tentang metode
ilmiah dan langkah-langkah dalam metode
ilmiah.
Mengasosiasikan
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
untuk:
j. Menyimpulkan tentang hakikat ilmu kimia
dan metode ilmiah dalam bahasa sendiri.
k. Menyimpulkan tentang hakikat ilmu kimia
sebagai proses, sebagai produk dan sebagai
sikap serta langkah-langkah dalam metode
ilmiah.
Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
a. Memberikan kesempatan bagi kelompok
lain untuk memberikan tanggapan atau
saran terhadap penyajian hasil diskusi
kelompok.
Penutup a. Peserta didik menyimpulkan materi yang 10 menit
telah dipelajari dengan bimbingan guru.
b. Pemberian informasi untuk pertemuan
berikutnya.
2. Pertemuan ke dua (3 x 45 menit), indikator 3 dan 4.

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Mempersiapkan peserta didik. 15 menit
b. Membuka pembelajaran yang akan
berlangsung, yaitu tentang dan
keselamatan dan keamanan kerja
dilaboraturium dan peran kimia dalam
kehidupan dengan memberikan pertanyaan
pada materi minggu lalu, seperti: “Adakah
yang masih ingat bagaimana hakikat ilmu
kimia sebagai proses ?”. Hakikat ilmu
kimia sebagai proses sangat erat kaitannya
dengan pembelajaran kali ini.
c. Memotivasi peserta didik dengan
menginformasikan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang keselamatan dan
keamanan kerja dilaboraturium dan
menyampaikan contoh peran kimia dalam
kehidupan.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai.
Inti Mengamati 105 menit
a. Guru menampilkan video tentang
keselamatan kerja di laboratorium dan
gambar tentang produk-produk peranan
kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
(Guru juga menampilkan gambar-gambar
tersebut di slide) peserta didik
mengamatinya.
b. Pada saat mengunjungi laboratorium siswa
diminta mengamati simbol-simbol bahaya
yang terdapat pada bahan kimia di
laboratorium.
c. Peserta didik mengamati gambar tentang
bahaya dilaboraturium yang ditampilkan
oleh guru.
b. Peserta didik membaca buku atau sumber
rujukan lainnya tentang keamanan dan
keselamatan kerta dilaboraturium dan
peran kimia dalam kehidupan.

Menanya
a. Mengajukan pertanyaan yang dapat
membuat peserta didik untuk dapat
mendefinisikan masalah menggunakan
kalimatnya sendiri, dan permasalahan
dinyatakan dalam parameter yang jelas.
b. Mengajukan pertanyaan yang dapat
membuat peserta didik untuk mengetahui
tentang apa yang harus dilakukan ketika
akan memasuki laboratorium agar
terhindar dari bahaya bekerja di
laboratorium dan menyebutkan contoh lain
dari peran kimia dalam kehidupan.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik mencari informasi tentang
peran ilmu kimia dalam kehidupan serta
kedudukannya dengan ilmu lain dan
mendiskusikannya melalui bimbingan
guru.
b. Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan tentang tata tertib di
laboratorium berupa persiapan sebelum
memasuki laboratorium dan apa saja yang
boleh dan tidak boleh dilakukan di
laboratorium.
c. Guru mengajak peserta didik mengunjungi
laboratorium untuk mempelajari fungsi
alat-alat di laboratorium dengan
menunjukkan alat-alat serta bahan-bahan
yang ada di laboraturium dan
menjelaskannya.
d. Peserta didik diminta membaca literatur
tentang alat dan bahan dilaboratorium
untuk menambah wawasan mereka.
e. Peserta didik diminta menulis hasil
pengamatan tentang fungsi alat-alat di
laboratorium serta hasil pengamatan
tentang bahaya, cara penyimpanan bahan-
bahan kimia di laboratorium.

Mengasosiasikan
a. Peserta didik menyimpulkan peran kimia
dalam kehidupan dan kedudukan ilmu
kimia terhadap ilmu pengetahuan lain
melalui pengamatan dan diskusi.
b. Peserta didik dibimbing untuk
menyimpulkan fungsi alat-alat di
laboratorium dari hasil pengamatan dan
menyimpulkan bahaya, serta cara
penyimpanan bahan-bahan kimia di
laboratorium dari hasil pengamatan.
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dapat mengemukakan
pendapat tentang peran ilmu kimia dalam
kehidupan saat diskusi.
b. Peserta didik dapat menyampaikan
kesimpulan dari hasil pengamatan di
laboraturium.
Penutup a. Peserta didik menyimpulkan materi yang 15 menit
telah dipelajari dengan bimbingan guru.
b. Pemberian tugas.
c. Melaksanakan evaluasi.

M. Penilaian Hasil Pembelajaran :


1.Jenis /teknik penilaian : penugasan (diskusi), observasi, tes tertulis
2. bentuk instrument : sikap, uraian,
3. Instrumen : Peralatan dalam laboraturium

Tugas PR :
1. Membuat tabel tentang alat-alat dalam laboraturium yang berisi nama,
gambar alat, lalu fungsinya.
2. Membuat tabel tentang bahan-bahan kimia di laboratorium yang berisi
nama bahan, bahaya yang ditimbulkan, dan cara penyimpanannya.
Lampiran 1

Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan


Bentuk Penilaian : Tes Tulis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Banda Aceh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : X/1/2016-2017
Soal Essay:

1. Apakah yan dimaksud dengan ilmu kimia?


2. Sebutkan contoh beberapa proses kimia dalam kehidupan sehari-hari!
3. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah!
4. Jelaskan peranan/ manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari!
5. Bagaimanakah menjaga keselamatan kerja dilaboraturium dan cara dalam
mengatasi kecelakaan yang mungkin terjadi?

Kunci Jawaban Soal Essay

No Soal Kunci Jawaban Skor

1 Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, 5


struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang
menyertai perubahan tersebut.
2 Beberapa contoh proses kimia dalam kehidupan sehari-hari: 5
1. Besi berkarat
2. Kayu terbakar menjadi arang
3. Penyepuhan emas
4. pengelupaan kuliat buah apel dan kentang, dll.

3 Langkah-langkah dalam merumuskan metode ilmiah yaitu : 5


1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.

4. 1. Dengan mempelajari ilmu kimia kita akan lebih paham 15


tentang alam sekitar dan proses yang berlangsung di
dalamnya sehingga kita dapat mengontrol perubahan
demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan
lingkungan.
2. Mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih
berguna untuk memenuhi kebutuhan kita.
5. Untuk menjaga keselematan kerja dilaboraturium, kita harus 25
memakai perlengkapan sebagai pengaman agar kita terlindung
dari bahan-bahan kimia yang bisa menimbulkan efek yang
kurang baik untuk kesehatan (iritasi kulit atau keracunan),
seperti :

Kacamata : Untuk melindungi mata.

Jas lab : Untuk melindungi baju dan kulit.

Sarung tangan : Untuk melindungi tangan.

Cara mengatasi tumpahan zat kimia : Cari kain lab dan


bersihkan tumpahan, kemudian bersihkan lagi dengan lap
yang telah dibasahai air.

Cara menangani alat yang pecah :Buang pecahan gelas kimia


pada tempat sampah dan bersihkan serpihan-serpihan kaca
yang tercecer.

Cara menangani kebakaran :Jauhkan alat-alat dan bahan-


bahan kimia yang mungkin mudah terbakar dari benda yang
sedang terbakar, lalu ambil alat pemadam kebakaran dan
padamkan api.
Lampiran 2

Kompetensi yang akan dinilai : Sikap Peserta didik


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Banda Aceh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : X/1/2016-2017

Aspek yang dinilai


Mengajukan Menjawab Mengemukakan Menanggapi Memberikan
Nama pertanyaan pertanyaan gagasan sesuai gagasan solusi
No
Siswa topik yang dengan sikap
dibahas yang santun
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1.
2.
3.
4.
5.
...
Lampiran 3

Format Penilaian Psikomotorik

Mata Ajar : …………………………………………………..


Nama Tugas : …………………………………………………..
Alokasi Waktu : …………………………………………………..
Nama Peserta Didik : …………………………………………………..
Kelas / SMT : …………………………………………………..
NO KELOMPOK ASPEK PENILAIAN SKOR (1-5)*
1 Cara mempresentasi
a. Kejelasan bahasa
b. Mudah dipahami
c. Menarik
2 Bahan presentasi:
a. Sesuai konsep
b. Menarik
c. inovatif
3 Menanggapi masukan/pertanyaan
TOTAL SKOR
Catatan: *) Skor diberikan dengan rentang skor 1(satu) sampai dengan 5
(lima), dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam
proses presentasi
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Mata Pelajaran : ...............................................................................................................

Kelas/Semester : ...............................................................................................................

Sub Materi : ...............................................................................................................

Hari/ Tanggal : ...............................................................................................................

Pertemuan Ke : ...............................................................................................................

Skor Rubrik/kriteria
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
ketika membuka memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran guru ketika guru ketika guru ketika guru ketika
membuka membuka membuka membuka
pelajaran pelajaran pelajaran pelajaran
Menjawab 1-2 siswa 3-5 siswa 6 siswa 6-8 siswa
1. Pendahuluan pertanyaan pada menjawab menjawab menjawab menjawab
kegiatan apersepsi pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan
dan motivasi kegiatan kegiatan kegiatan pada kegiatan
apersepsi apersepsi apersepsi apersepsi
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
menjelaskan tujuan memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
2. Kegiatan Memperhatikan 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
Inti penjelasan guru memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
tentang model penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
jigsaw
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
menjelaskan materi memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
Mengerjakan tugas 1-9 siswa yang 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
yang diberikan guru mengerjakan yang mengerjakan mengerjakan
tugas mengerjakan tugas tugas
tugas
Mempresentasikan 1- 4 siswa 4-6 siswa 6-8 siswa 9-10 siswa
tugasnya didepan mempresentasik mempresentasik mempresentasik mempresentasik
kelas an tugasnya an tugasnya an tugasnya an tugasnya
Mengulang dan 1-5 siswa yang 6-8 siswa yang 9-11 siswa yang 11-15 siswa
menghubungkan mengulang dan mengulang dan mengulang dan yang
materi dengan menghubungkan menghubungkan menghubungkan mengulang dan
jigsaw materi dengan materi dengan materi dengan menghubungka
jigsaw jigsaw jigsaw n materi dengan
jigsaw
Mendengarkan guru 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
memberikan mendengarkan yang yang yang
penguatan penguatan guru mendengarkan mendengarkan mendengarkan
penguatan guru penguatan guru penguatan guru
3. Kegiatan Menyimpulkan hasil 1 siswa yang 2-4 siswa yang 5 siswa yang 5-7 siswa yang
Penutup pembelajaran meyimpulkan meyimpulkan meyimpulkan meyimpulkan
Megerjakan soal dan 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16- 20 siswa 21-30 siswa
menjawab sendiri menjawab soal yang menjawab yang menjawab yang menjawab
sendiri soal sendiri soal sendiri soal sendiri
Uraian materi

Hakikat Ilmu Kimia, Metode ilmiah, Keselamatan dan Keamanan Kerja di


Laboraturium dan Peran Kimia dalam Kehidupan.

A. Kimia Hakikat ilmu kimia.


1. Pengertian Ilmu kimia dan hakikat ilmu Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya
perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini
berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya
kimia sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu
dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan
kimia.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan
bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi
deformasi, perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda
dengan wujud yang semula.

2. Kedudukan kimia sebagai proses, produk, dan sikap ilmiah.


Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,
teori, prinsip, hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Mempelajari sains
melibatkan penggalian fakta-fakta melalui observasi, pengukuran, klasifikasi dan
penggorganisasian fakta–fakta yang diperoleh tersebut.
Cain, Sandra (1990: 4) menyatakan bahwa sains (IPA) terdiri dan empat
komponen antara lain: sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai
sikap, dan sains sebagai teknologi.
Rideng (1996:4) juga menyebutkan bahwa, sains adalah merupakan hasil
kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengamatan melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Dari
definisi tersebut, sains pada dasarnya terdiri atas dua komponen yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, yaitu proses dan produk. Pembelajaran kimia
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
1. Kimia sebagai proses.
Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-
keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan. Proses pembelajaran kimia menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta
didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Kimia sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak
untuk menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan.
Jadi, kimia sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh
hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui
proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah. Ditinjau dari segi
proses, maka kimia memiliki berbagai keterampilan sains, misalnya:
 Mengidentifikasi dan menentukan variabel tetap dan variabel berubah.
 Menentukan apa yang diukur dan diamati,
 Keterampilan mengamati menggunakan sebanyak mungkin indera (tidak
hanya indera penglihat), mengumpulkan fakta yang relevan, mencari
kesamaan dan perbedaan, mengklasifikasikan.

2. Kimia sebagai Produk.


Kimia sebagai produk sains merupakan fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum, konsep, dan teori-teori yang diformulasikan
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga
dapat diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran
pengetahuan. Semua fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,
dan teori-teori dalam kimia merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh
para ahli melalui bebagai macam proses sains.

3. Kimia sebagai sikap ilmiah.


pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Sikap ilmiah menurut beberapa ahli:
Menurut Carin dan Sund
Sikap ilmiah mencakup sikap : ingin tahu, kerendahan hati, ragu terhadap sesuatu,
tekad untuk maju, dan berpikir terbuka.
American Association for Advancement of Science (Patta Bundu, 2006:
140) memberikan penekanan pada empat sikap ilmiah yaitu: sikap jujur, sikap
ingin tahu, berpikir terbuka, dan sikap keragu-raguan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah
adalah sikap yang melekat dalam diri seseorang setelah mempelajari sains yang
mencakup:
a. Sikap ingin tahu meliputi : antusias mencari jawaban, perhatian pada
objek yang diamati, antusias pada proses sains, dan menanyakan setiap
langkah kegiatan.
b. Sikap respek terhadap data/fakta meliputi : objektif/jujur, tidak buruk
sangka, mengambil keputusan sesuai fakta, dan tidak mencampur fakta
dan pendapat.
c. Sikap berpikir kritis meliputi : meragukan temuan orang lain, menanyakan
setiap perubahan atau hal baru, mengulangi kegiatan yang dilakukan, dan
tidak mengabaikan data meskipun kecil.
d. Sikap penemuan dan kreativitas meliputi : menggunakan fakta-fakta untuk
dasar kesimpulan, menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain,
merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta, menyarankan
percobaan-percobaan baru, dan menguraiakan kesimpulan baru hasil
pengamatan.
e. Sikap berpikiran terbuka dan kerjasama : meliputi menghargai pendapat
temuan orang lain, mau merubah pendapat jika data kurang tepat,
menerima saran dari orang lain, tidak merasa selalu benar, mengaggap
setiap kesimpulan adalah tentative dan berpartisipasi aktif dalam
kelompok.
f. Sikap ketekunan meliputi : melanjutkan kebiasaan meneliti atau
melakukan percobaan, mengulangi percobaan meskipun berakibat
kegagalan, dan melanjutkan suatu kegiatan meskipun orang lain selesai
lebih awal.
g. Sikap peka terhadap lingkungan sekitar : meliputi perhatian terhadap
peristiwa sekitar, partisipasi pada kegiatan social, menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan.

B. Metode Ilmiah.
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method
adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis, didasarkan pada
data empiris, danproses berpikir dilakukan secara terkontrol.

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari


jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih
berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka
dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan
menuntun proses selanjutnya.
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka
terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya.
Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.

C. Keselamatan dan Keamanan kerja di Laboraturium.

1. Tata tertib Laboraturium.


Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan
bekerja/praktikum di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.

 Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan


diambil keluar tanpa seizin guru.
 Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
 Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu,
hendaknya segera bertanya kepada guru.
 Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
 Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan
kepada guru.
 Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau
terkena bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.

2. Menjaga keselamatan kerja di laboraturium.


Perlengkapan sebagai pengaman agar kita terlindung dari bahan-bahan
kimia yang bisa menimbulkan efek yang kurang baik untuk kesehatan (iritasi kulit
atau keracunan). Kacamata untuk melindungi mata, Jas lab untuk melindungi baju
dan kulit, dan Sarung tangan untuk melindungi tangan.

3. Beberapa cara penanganan bila terjadi kecelakan di laboraturium.


 Cara mengatasi tumpahan zat kimia : Cari kain lab dan bersihkan
tumpahan, kemudian bersihkan lagi dengan lap yang telah dibasahai air.
 Cara menangani alat yang pecah :Buang pecahan gelas kimia pada tempat
sampah dan bersihkan serpihan-serpihan kaca yang tercecer.
 Cara menangani kebakaran :Jauhkan alat-alat dan bahan-bahan kimia yang
mungkin mudah terbakar dari benda yang sedang terbakar, lalu ambil alat
pemadam kebakaran dan padamkan api.

4. Peran ilmu kimia dalam kehidupan.


1. Manfaat Belajar Ilmu kimia.

Mempelajari ilmu kimia, kita akan lebih paham tentang alam sekitar dan
proses yang berlangsung di dalamnya sehingga kita dapat mengontrol perubahan
demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan lingkungan, danMengubah bahan
alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan kita.

2. Peran ilmu kimia dengan ilmu lainnya yaitu :


 Pertanian : Penemuan pupuk, pestisida, dan bahan pengawet.
 Farmasi : Kemajuan kimia organik sehingga dapat mensistesis obat baru.
 Kedokteran : Kemajuan kimia analisis
 Hukum : Dengan ilmu kimia pemalsuan produk, dan kejahatan dapat
dibuktikan.

Anda mungkin juga menyukai