BORING
Contoh pengujian boring dengan NSPT dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Contoh hasil data pengujian NSPT (Standart penetration test).
1
Pada gambar 1.1 di jelaskan bentuk pattern dari suatu lapisan. Gambar-gambar
tersebut diperoleh dari hasil pengujian boring. Pattern tersebut berasal dari klasifikasi
tanas USCS seperti pada Tabel 1.1.
T
a
b
e
l
1
.
1
K
l
a
s
i
f
i
k
a
s
i
t
a
nah menurut USCS beserta patternnya.
2
2. Menentukan lokasi dan titik pengeboran
3. Memasang alat auger iwan pada batang bor lalu diletakkan diatas titik yang akan
dilakukan pengeboran
4. Batang bor diletakkan tegak lurus di atas titik pengeboran, mengusahakan tetap
tegak lurus selama pengeboran terjadi.
5. Memutar bor searah jarum jam sambil dibebani.
6. Melakukan Pengeboran dengan mata bor iwan mencapai 0,2 m, maka stang bor
ditarik dan tanah yang ikut terangkat mata bor iwan diambil dan letakkan diloyang.
Hal ini bertujuan agar bisa diamati secara langsung dan pengambilan contoh tanah
dilakukan setiap 0,2 m. Proses pengambilan sampel ini disebut sebagai sampel
distubed.
7. Pengeboran yang sudah mencapai kedalaman 1 m maka stang bor ditarik
3
Gambar 1.5 Proses pemutaran Gambar 1.6 Proses pengambilan
alat boring sample tanah
Gambar 1.7 Jarak antar titik Gambar 1.8 Titik 1 dan titik 2
boring boring
4
Gambar 1.11 sample tanah Gambar 1.12 sample tanah
kedalaman 0,6m kedalaman 0,8m
5
USCS,1952)
Terasa kasar
0.20 terdapat kerikil Hitam Pasir berkerikil
(batu).
Terasa kasar
Coklat
0.40 terdapat sedikit Tanah berpasir
muda
kerikil ..
Terasa kasar
Coklat
0.60 terdapat sedikit Tanah berpasir
muda
kerikil.
6
Sedikit terasa
Coklat
0.80 halus terdapat Tanah berpasir
muda
sedikit kerikil
Dari data Boring yang diperoleh dari titik 1, pada kedalaman 0 m – 0,80 m ditinjau
secara visual merupakan jenis tanah pasir berkerikil, sedangkan pada kedalaman 1 m ditinjau
secara visual merupakan jenis tanah lempung berpasir.
. Terasa kasar
Pasir
0.20 terdapat Hitam
berkerikil
kerikil.
7
Terasa kasar,
Hitam
terdapat Tanah
0.40 Kecoklatan
sedikit berpasir
muda
kerikil.
Terasa kasar,
Coklat Tanah
0.60 terdapat
muda berpasir
sedikit kerikil
Sedikit terasa
Tanah
0.80 halus terdapat Coklat muda
berpasir
sedikit kerikil
PATTERN
KEDALAMAN JENIS
Berdasarkan DOKUMENTASI DESKRIPSI WARNA
(m) TANAH
USCS,(1952)
Terasa
lembut dan
Lempung
1.00 sedikit Coklat tua
berpasir
terdapat
kerikil
8
Dari data Boring yang diperoleh dari titik 2, pada kedalaman 0 m – 0,80 m ditinjau secara
visual merupakan jenis tanah pasir berkerikil, sedangkan pada kedalaman 1 m ditinjau secara
visual merupakan jenis tanah lempung berpasir.
Analisa Data
Berdasarkan data hasil praktikum yang telah dilakukan pada titik 1 dan titik 2
dengan jarak 0,80 m menggunakan bor tangan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Depth
Pasir Berkerikil
0,2 m
Pasir
0,4 m
Pasir
0,6 m
Pasir
0,8 m
Lempung berpasir
1m
9
1.4 Kesimpulan
Dari hasil pengujian Boring, dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman 0 m –
0.80 m diperoleh jenis tanah yang paling dominan yaitu tanah jenis pasir berkerikil.
Dan pada kedalaman 0,80 m – 1 m merupakan tanah jenis lempung berpasir. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat jenis tanah yang sama tiap kedalaman 0,20 – 1 m pada
titik yang berbeda-beda.
Dari hasil pengujian boring, jenis sampel tanah yang didapat pada kedalaman 0 m
– 0,2 m berwarna hitam, dengan karakteristik tanah terdapat kerikil, pada kedalaman ,
0,20 - 0,8 m tanah berwarna coklat muda dengan karakteristik tanah sedikit terdapat
kerikil dan pada kedalaman 1 m jenis sampel tanah yang didapat berwarna coklat tua
dengan karakteristik tanah lempung berpasir.
10