INSTRUMENTASI
hal.
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
DAFTAR TABEL........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
2.6. Jembatan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
STUDI AWAL
1
Gambar 1. 1 Kota Tanjungpinang dari Foto Satelit
Sumber : Google Earth
2
Gambar 1. 2 Peta Topografi Pesisir Tanjungpinanghka
Sumber : (Irawan, Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan, 2017)
3
Lokasi Pembangunan Kantor 10
Lokasi Perencanaan Lantai dan Mall 3 Lantai (23 Ha)
Jalan dan Seawall
± 57,7 km
4
BAB II
PENYELIDIKAN TANAH
5
Pada lahan reklamasi ini akan dibangun gedung perkantoran dengan 10 lantai,
maka dengan itu perlu dilakukan penyelidikan tanah telebih dahulu, meliputi:
1. Pengeboran
Pengeboran dilakukan di 6 titik dengan kedalaman 30 meter. Pengujian
pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui jenis lapisan tanah dan untuk mengambil
sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Karena jenis struktur luas dan berat,
kedalaman minimum pemboran menurut Sowers (1979):
6
Kebutuhan untuk pengujian dilapangan (insitu test) untuk mengatasi tanah-
tanah yang sulit diambil sampelnya, seperti: tanah lembek dan tanah pasir.
3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Pengujian laboratorium terdiri atas
pengujian terhadap sifat fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian
berdasarkan ASTM.
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan
7
Pada lahan reklamasi ini juga akan dibangun mall dengan 3 lantai, maka dengan itu
perlu dilakukan penyelidikan tanah telebih dahulu, meliputi:
1. Pengeboran
Pengeboran dilakukan di 5 titik dengan kedalaman 20 meter. Pengujian
pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui jenis lapisan tanah dan untuk mengambil
sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Karena jenis struktur luas dan berat,
kedalaman minimum pemboran menurut Sowers (1979):
3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji laboratorium
8
ini sebanyak 5 sampel. Pengujian laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat
fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.
9
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan
Gambar 2. 4 Seawall
Sumber : (Anonim, 2017)
Pada pembangunan sea wall ini diperlukan dilakukan penyelidikan tanah meliputi :
1. Pengeboran
Hasil pengeboran dicatat dalam suatu boring log yang berisi :
1) Kedalaman lapis tanah
2) Evaluasi permukaan titik bor, lapisan tanah dan muka air tanah
3) Simbol dan jenis tanah secara grafis
4) Deskripsi tanah
10
5) Posisi dan kedalaman pegambilan contoh. Sebutkan disturb atau undistrub
6) Nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung jawab pekerjaan pengeboran
2. Pengujian Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji laboratorium
ini sebanyak 5 sampel. Pengujian laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat
fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan
2.6. Jembatan
11
Pengeboran dilakukan di 2 titik pada kedua pilar jembatan dengan
kedalaman 30 meter. Pengujian pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui
jenis lapisan tanah dan untuk mengambil sampel tanah untuk diuji di
laboratorium.
12
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang
tidak terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji
laboratorium ini sebanyak 2 sampel dari kedua titik pilar jembatan. Pengujian
laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat fisis dan sifat mekanis tanah.
Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.
13
BAB III
BIAYA PENYELIDIKAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011, December 21). Sistem Jembatan. Diambil kembali dari indogeotek.com:
http://indogeotek.com/wp-content/uploads/2011/12/Sistem-Jembatan.jpg
Anonim. (2017, October 21). Seawall. Diambil kembali dari gthcenter.org:
http://www.gthcenter.org/exhibits/seawall/Completed/images/G-5925.3FF3-2.jpeg
Bustang, N. (2016, February 21). Menerima Jasa Survey Uji Sondir. Diambil kembali dari
surveysoil.blogspot.co.id: http://surveysoil.blogspot.co.id/2016/02/menerima-jasa-
survey-uji-sondir-dan.html
Harwadi, F. (2008, October 20). Teknik Reklamasi. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/5543389/Teknik_Reklamasi
Irawan, S. (2017). Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan. Jurnal Kelautan, 44.
Irawan, S. (2017). Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan. Jurnal Kelautan, 50.
Yatim, M. (2017, October 20). Kondisi Geografis Tanjungpinang. Diambil kembali dari
kecamatanpikota.wordpress: https://kecamatantpikota.wordpress.com/profil-
kecamatan/profil-investasi/kondisi-geografis/