Anda di halaman 1dari 19

PENYELIDIKAN TANAH DAN

INSTRUMENTASI

AHMAD OBI NARMAN


1407123528
DAFTAR ISI

hal.
DAFTAR ISI..................................................................................................................i

DAFTAR TABEL........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii

BAB I STUDI AWAL..................................................................................................1

1.1. Kondisi Topografi Pesisir Kota Tanjung Pinang..........................................1

1.2. Batimetri Pantai Tanjung Pinang..................................................................1

1.3. Reklamasi Kawasan Pantai Tanjung Pinang................................................1

BAB II PENYELIDIKAN TANAH............................................................................5

2.1. Lahan Reklamasi...........................................................................................5

2.2. Bangunan Kantor 10 Lantai..........................................................................5

2.3. Mall 3 Lantai.................................................................................................7

2.4. Jalan Lingkar 57 km.....................................................................................9

2.5. Sea Wall......................................................................................................10

2.6. Jembatan.....................................................................................................11

BAB III BIAYA PENYELIDIKAN..........................................................................14

3.1. Harga Dasar Jenis Penyelidikan Tanah......................................................14

3.2. Rekapitulasi Biaya......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ketentuan Minimum Kedalaman Pemboran...................................................10


Tabel 2 Harga Jenis Penyelidikan Tanah.....................................................................18
Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Penyelidikan Tanah.........................................................18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kota Tanjungpinang dari Foto Satelit.......................................................4


Gambar 1. 2 Peta Topografi Pesisir Tanjungpinanghka................................................5
Gambar 1. 3 Batimetri Perairan Teluk Sasah, Pulau Bintan..........................................5
Gambar 1. 4 Site Plan Perencanaan Reklamasi dan Pembangunan...............................6

Gambar 2. 1 Gambar Rencana Gedung Perkantor 10 Lantai dan Titik Pengujian 7


Gambar 2. 2 Gambar Rencana Pengerjaan Penyelidikan Tanah untuk Mall 3 Lantai...9
Gambar 2. 3 Stationing Jalan Lingkar 57 km per 100 m.............................................11
Gambar 2. 4 Seawall....................................................................................................12
Gambar 2. 5 Gambar Rencana Jembatan.....................................................................13

iii
BAB I
STUDI AWAL

1.1. Kondisi Topografi Pesisir Kota Tanjung Pinang


Kondisi topografi daerah Pesisir Tanjung Pinang dapat dilihat dari gambar 1.2.
Kawasan pesisir yang terdiri dari tanjung dan teluk ini memiliki panjang lintasan ±
57,7 km. Garis pantai kawasan tersebut memiliki material pasir yang selanjutnya akan
dilakukan penimbunan (reklamasi) dengan tujuan perluasan Pulau Bintan. Kawasan
Tanjungpinang merupakan daerah daratan rendah dan perbukitan dengan ketinggian ±
50 M diatas permukaan laut dengan curah hujan ± 100 mm (Yatim, 2017).
1.2. Batimetri Pantai Tanjung Pinang
Data batimetri dari kondisi dasar laut daerah diperlukan untuk perkiraan
kedalaman penimbunan yang dapat dilihat dari gambar 1.3. Kondisi kedalaman laut
memiliki kontur yang cukup landai.
1.3. Reklamasi Kawasan Pantai Tanjung Pinang
Pengerjaan reklamasi pantai memiliki standar teknis yang kompleks. Untuk
pemilihan material disyaratkan tidak boleh pasir halus berbutir homogen 100% atau
material yang kandungan lempungnya terlalu banyak (Harwadi, 2008).
Pengerjaan penimbunan dilakukan dengan menimbun material di daerah
pesisir diatas muka air laut. Untuk bagian diatas muka air laut diharuskan melakukan
uji CBR untuk mencapai kekuatan yang disyaratkan.

1
Gambar 1. 1 Kota Tanjungpinang dari Foto Satelit
Sumber : Google Earth

2
Gambar 1. 2 Peta Topografi Pesisir Tanjungpinanghka
Sumber : (Irawan, Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan, 2017)

Gambar 1. 3 Batimetri Perairan Teluk Sasah, Pulau Bintan


Sumber : (Irawan, Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan, 2017)

3
Lokasi Pembangunan Kantor 10
Lokasi Perencanaan Lantai dan Mall 3 Lantai (23 Ha)
Jalan dan Seawall
± 57,7 km

Gambar 1. 4 Site Plan Perencanaan Reklamasi dan Pembangunan


Sumber : Google Earth

4
BAB II
PENYELIDIKAN TANAH

2.1. Lahan Reklamasi


Diperlukan pengujian laboratorium untuk material tanah timbun dan pengujian
CBR untuk tanah yang sudah ditimbun. Syarat tanah timbun untuk reklamasi pantai,
antara lain:
1. Berupa tanah pasir dan tanah kerikil dan sedikit lanau
2. Harus bersih dan bebas dari bahan organis dan kotoran,
3. diameter butiran maksimum 20 mm
4. persentasi material berdiameter halus yaitu yang lebih kecil 0.08 mm, adalah lebih
kecil dari 20%
5. relative density (Df) timbunan minimum = 80% untuk zona diatas muka air pasang
dan minimum = 60% pada zona muka air pasang
6. Koefisien permeabilitas (k) minimum = 1x10-5 m/s
2.2. Bangunan Kantor 10 Lantai

Gambar 2. 1 Gambar Rencana Gedung Perkantor 10 Lantai dan Titik Pengujian


Sumber : Penulis

5
Pada lahan reklamasi ini akan dibangun gedung perkantoran dengan 10 lantai,
maka dengan itu perlu dilakukan penyelidikan tanah telebih dahulu, meliputi:
1. Pengeboran
Pengeboran dilakukan di 6 titik dengan kedalaman 30 meter. Pengujian
pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui jenis lapisan tanah dan untuk mengambil
sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Karena jenis struktur luas dan berat,
kedalaman minimum pemboran menurut Sowers (1979):

Jenis Struktur Kedalaman Titik Bor (m)


Sempit dan Ringan 3×s
0.7

Luas dan Berat 6 × s 0.7


Tabel 1 Ketentuan Minimum Kedalaman Pemboran
Sumber : (Sowers, 1979)
Dimana s adalah banyaknya lantai pada gedung tinggi.

2. Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration Test)


Pengujian sondir dilakukan di 9 titik dengan kedalaman 20 m atau bacaan
manometer pertama mencapai 200. Dari pengujian ini bisa diperoleh kapasitas daya
dukung tanah. Kelebihan uji sondir ini antara lain:
 Cepat, murah dalam menghasilkan data dan tidak membutuhkan kecermatan
dan keteletian yang tinggi
 Dapat diulang dengan waktu yang relative cepat dengan hasil yang sama
 Mudah dioperasikan dan dapat dibawa kemana-mana, karena berat alat yang
relative ringan
 Dengan cepat dapat menentukan letak lapisan tanah keras
 Dapat memperkirakan perbedaan lapisan
 Tidak membutuhkan tes laboratorium
 Cocok di Indonesia dengan karakteristik tanah lempung
 Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah
 Dengan rumus empiris, hasilnya dapat digunakan untuk menghitung daya
dukung tiang

6
 Kebutuhan untuk pengujian dilapangan (insitu test) untuk mengatasi tanah-
tanah yang sulit diambil sampelnya, seperti: tanah lembek dan tanah pasir.
3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Pengujian laboratorium terdiri atas
pengujian terhadap sifat fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian
berdasarkan ASTM.
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan

Uji sifat-sifat mekanis tanah, meliputi:


1. Uji tekan triaxial unconsolidated undrained (UU)
2. Uji konsilidasi

2.3. Mall 3 Lantai

Gambar 2. 2 Gambar Rencana Pengerjaan Penyelidikan Tanah untuk Mall 3 Lantai


Sumber : Penulis

7
Pada lahan reklamasi ini juga akan dibangun mall dengan 3 lantai, maka dengan itu
perlu dilakukan penyelidikan tanah telebih dahulu, meliputi:
1. Pengeboran
Pengeboran dilakukan di 5 titik dengan kedalaman 20 meter. Pengujian
pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui jenis lapisan tanah dan untuk mengambil
sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Karena jenis struktur luas dan berat,
kedalaman minimum pemboran menurut Sowers (1979):

Jenis Struktur Kedalaman Titik Bor


(m)
Sempit dan Ringan 3×s
0.7

Luas dan Berat 6 × s 0.7

Dimana s adalah banyaknya lantai pada gedung tinggi.

2. Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration Test)


Pengujian sondir dilakukan di 8 titik dengan kedalaman 15 m. Dari pengujian
ini bisa diperoleh kapasitas daya dukung tanah. Kelebihan uji sondir ini antara lain:
 Cepat, murah dalam menghasilkan data dan tidak membutuhkan kecermatan
dan keteletian yang tinggi
 Dapat diulang dengan waktu yang relative cepat dengan hasil yang sama
 Mudah dioperasikan dan dapat dibawa kemana-mana, karena berat alat yang
relative ringan
 Dengan cepat dapat menentukan letak lapisan tanah keras
 Dapat memperkirakan perbedaan lapisan
 Tidak membutuhkan tes laboratorium
 Cocok di Indonesia dengan karakteristik tanah lempung
 Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah
 Dengan rumus empiris, hasilnya dapat digunakan untuk menghitung daya
dukung tiang
 Kebutuhan untuk pengujian dilapangan (insitu test) untuk mengatasi tanah-
tanah yang sulit diambil sampelnya, seperti: tanah lembek dan tanah pasir

3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji laboratorium

8
ini sebanyak 5 sampel. Pengujian laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat
fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.

Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:Berat isi (Unit Weight)


1. Kadar air (Water Content)
2. Berat jenis tanah (Specific gravity)
3. Atterberg limit
4. Analisa Saringan
Uji sifat-sifat mekanis tanah, meliputi:
1. Uji tekan triaxial unconsolidated undrained (UU)
2. Uji konsilidasi

2.4. Jalan Lingkar 57 km

Gambar 2. 3 Stationing Jalan Lingkar 57 km per 100 m


Sumber : Penulis
Pada lahan reklamasi ini juga akan dibangun jalan lingkar sebagai akses
penghubung. Panjang total jalan lingkar yang akan dibangun berdasarkan perhitungan
menggunakan CAD dari peta referansi sepanjang 57 km. Maka perlu dilakukan
penyelidikan tanah telebih dahulu dalam pembangunan jalan lingkar ini, meliputi:
1. CBR lapangan
Dengan mempertimbangkan kondisi tanah timbun reklamasi yang homogen,
untuk menghemat biaya penyelidikan tanah pengujian CBR lapangan dilakukan
per 1 km jalan. Total titik pengujian CBR menjadi 57 titik.
2. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada Jumlah sampel untuk uji
laboratorium ini sebanyak 5 sampel. Pengujian laboratorium terdiri atas pengujian
terhadap sifat fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian berdasarkan
ASTM.

9
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan

Uji sifat-sifat mekanis tanah, meliputi:


1. Uji tekan triaxial unconsolidated undrained (UU)
2. Uji konsilidasi
3. Uji pemadatan (proctor)
4. Uji CBR laboratorium

2.5. Sea Wall


Seawall adalah struktur vertikal yang biasanya berukuran massive dan dibuat vertikal
sejajar dengan pantai. Berfungsi sebagai pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang.

Gambar 2. 4 Seawall
Sumber : (Anonim, 2017)

Pada pembangunan sea wall ini diperlukan dilakukan penyelidikan tanah meliputi :
1. Pengeboran
Hasil pengeboran dicatat dalam suatu boring log yang berisi :
1) Kedalaman lapis  tanah
2) Evaluasi permukaan titik bor, lapisan tanah dan muka air tanah
3) Simbol dan jenis tanah secara grafis
4) Deskripsi tanah

10
5) Posisi dan kedalaman pegambilan contoh. Sebutkan disturb atau undistrub
6) Nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung jawab pekerjaan pengeboran

2. Pengujian Laboratorium
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang tidak
terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji laboratorium
ini sebanyak 5 sampel. Pengujian laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat
fisis dan sifat mekanis tanah. Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.
Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:
1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan

Uji sifat-sifat mekanis tanah, meliputi:


1. Uji tekan triaxial unconsolidated undrained (UU)
2. Uji konsilidasi

2.6. Jembatan

Gambar 2. 5 Gambar Rencana Jembatan


Sumber : (Anonim, Sistem Jembatan, 2011)

Pada lokasi yang akan dibangun jembatan, akan dilakukan beberapa


penyelidikan tanah meliputi:
1. Pengeboran

11
Pengeboran dilakukan di 2 titik pada kedua pilar jembatan dengan
kedalaman 30 meter. Pengujian pengeboran ini dipilih agar dapat diketahui
jenis lapisan tanah dan untuk mengambil sampel tanah untuk diuji di
laboratorium.

2. Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration Test)


Pengujian sondir dilakukan di 4 titik dengan kedalaman 20 m. Dari
pengujian ini bisa diperoleh kapasitas daya dukung tanah. Kelebihan uji sondir
ini antara lain:
o Cepat, murah dalam menghasilkan data dan tidak membutuhkan
kecermatan dan keteletian yang tinggi
o Dapat diulang dengan waktu yang relative cepat dengan hasil yang sama
o Mudah dioperasikan dan dapat dibawa kemana-mana, karena berat alat
yang relative ringan
o Dengan cepat dapat menentukan letak lapisan tanah keras
o Dapat memperkirakan perbedaan lapisan
o Tidak membutuhkan tes laboratorium
o Cocok di Indonesia dengan karakteristik tanah lempung
o Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah
o Dengan rumus empiris, hasilnya dapat digunakan untuk menghitung daya
dukung tiang
o Kebutuhan untuk pengujian dilapangan (insitu test) untuk mengatasi
tanah-tanah yang sulit diambil sampelnya, seperti: tanah lembek dan tanah
pasir
3. Pressuremeter test
Pengujian ini dilakukan untuk
 mengukur kekuatan dan deformasi tanah
 dianjurkan digunakan pada tanah yang membutuhkan prediksi penurunan
elastis
 prinsip kerja : mengembangkan silinder karet yang berisi air dengan
memberi tekana gas
4. Uji Laboratorium

12
Uji laboratorium dibawah ini dilakukan pada semua contoh tanah yang
tidak terganggu yang didapat pada setiap lubang bor. Jumlah sampel untuk uji
laboratorium ini sebanyak 2 sampel dari kedua titik pilar jembatan. Pengujian
laboratorium terdiri atas pengujian terhadap sifat fisis dan sifat mekanis tanah.
Keseluruhan pengujian berdasarkan ASTM.

Uji sifat-sifat index tanah, meliputi:


1. Berat isi (Unit Weight)
2. Kadar air (Water Content)
3. Berat jenis tanah (Specific gravity)
4. Atterberg limit
5. Analisa Saringan

Uji sifat-sifat mekanis tanah, meliputi:


1. Uji tekan triaxial unconsolidated undrained (UU)
2. Uji konsilidasi

13
BAB III
BIAYA PENYELIDIKAN

3.1. Harga Dasar Jenis Penyelidikan Tanah


Untuk harga penyelidikan tanah pada tiap pekerjaan, didapatkan dengan
browsing di internet dan studi lapangan.

No Jenis Pengujian Harga Satuan

1 Sondir Rp 2,500,000.00 Per Titik


2 Bor Rp 550,000.00 Per Meter
3 Laboratorium Rp 3,000,000.00 Per Paket
4 CBR Lapangan Rp 150,000.00 Per Titik
5 Pengambilan Sampel Rp 100,000.00 Per Sampel

Tabel 2 Harga Jenis Penyelidikan Tanah


Sumber : (Bustang, 2016)

3.2. Rekapitulasi Biaya


No Jenis Pekerjaan Jenis Pengujian Harga Satuan Jumlah Total
1. Mall 3 lantai Sondir Rp 2,500,000 per titik 8 Rp 20,000,000
Bor Rp 550,000 per meter 75 Rp 41,250,000
Laboratorium Rp 3,000,000 1 paket 5 Rp 15,000,000
CBR Lapangan Rp 150,000 per titik 1 Rp 150,000
Pengambilan Sampel Rp 100,000 per sampel 5 Rp 500,000
subtotal Rp 76,900,000
2. Kantor 10 lantai Sondir Rp 2,500,000 per titik 15 Rp 37,500,000
Bor Rp 550,000 per meter 180 Rp 99,000,000
Laboratorium Rp 3,000,000 1 paket 6 Rp 18,000,000
CBR Lapangan Rp 150,000 per titik 1 Rp 150,000
Pengambilan Sampel Rp 100,000 per sampel 6 Rp 600,000
subtotal Rp 155,250,000
3. Jembatan Sondir Rp 2,500,000 per titik 4 Rp 10,000,000
Bor Rp 550,000 per meter 60 Rp 33,000,000
Laboratorium Rp 3,000,000 1 paket 2 Rp 6,000,000
CBR Lapangan Rp 150,000 per titik 1 Rp 150,000
Pengambilan Sampel Rp 100,000 per sampel 2 Rp 200,000
subtotal Rp 49,350,000
4. Jalan 57 km Laboratorium Rp 3,000,000 1 paket 1 Rp 3,000,000
CBR Lapangan Rp 150,000 per titik 57 Rp 8,550,000
Pengambilan Sampel Rp 100,000 per sampel 1 Rp 100,000
subtotal Rp 11,650,000
5. Seawall 57 km Sondir Rp 2,500,000 per titik 57 Rp 142,500,000
subtotal Rp 142,500,000
Total Rp 435,650,000

Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Penyelidikan Tanah


Sumber : Perhitungan

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011, December 21). Sistem Jembatan. Diambil kembali dari indogeotek.com:
http://indogeotek.com/wp-content/uploads/2011/12/Sistem-Jembatan.jpg
Anonim. (2017, October 21). Seawall. Diambil kembali dari gthcenter.org:
http://www.gthcenter.org/exhibits/seawall/Completed/images/G-5925.3FF3-2.jpeg
Bustang, N. (2016, February 21). Menerima Jasa Survey Uji Sondir. Diambil kembali dari
surveysoil.blogspot.co.id: http://surveysoil.blogspot.co.id/2016/02/menerima-jasa-
survey-uji-sondir-dan.html
Harwadi, F. (2008, October 20). Teknik Reklamasi. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/5543389/Teknik_Reklamasi
Irawan, S. (2017). Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan. Jurnal Kelautan, 44.
Irawan, S. (2017). Kondisi Hidro-Oseanografi Perairan Pulau Bintan. Jurnal Kelautan, 50.
Yatim, M. (2017, October 20). Kondisi Geografis Tanjungpinang. Diambil kembali dari
kecamatanpikota.wordpress: https://kecamatantpikota.wordpress.com/profil-
kecamatan/profil-investasi/kondisi-geografis/

Anda mungkin juga menyukai