Anda di halaman 1dari 3

KULTUM RAMADHAN DENGAN TEMA BERPUASA TETAPI TIDAK MENJALANKAN

SHOLAT

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Bismillah Alhamdulillah Laa Khaula Walaa Quwwata illaa billah hil aliyyil adzim, Ammaa Ba’du

Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam teman-teman sekalian beserta Bapak/Ibu Dosen

Bagiamana Puasa hari ini teman-teman sekalian ? Lancar ? atau sudah ada yang bolos ?

Puasa merupakan salah satu dari Rukun Islam yang kita tau hukumnya wajib bagi seorang
muslim, dan bagi yang berhalangan menunaikannya diwajibkan mengganti setelah puasa
Ramadhan itu telah usai. Berikut ayat yang tertuang dalam Alquran memerintahkan kewajiban
berpuasa :

Lalu bagaimana jika kita seorang muslim sudah menjalankan kewajiban berpuasa di bulan
Ramadhan tetapi didalam bulan Ramadhan itu kita tidak menjalankan Sholat. Barangsiapa
berpuasa tapi meninggalkan shalat, berarti ia meninggalkan rukun terpenting dari rukun-rukun
Islam setelah tauhid. Puasanya sama sekali tidak bermanfaat baginya, selama ia meninggalkan
shalat. Sebab shalat adalah tiang agama, di atasnyalah agama tegak. Dan orang yang meninggalkan
shalat hukumnya adalah kafir. Orang kafir tidak diterima amalnya.
)) ‫صالَة ُ فَ َم ْن ت َ َر َك َها فَقَ ْد َكفَ َر‬ ْ ‫العَ ْهد ُ الَّ ِذ‬
َّ ‫ي بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُهم ال‬
‫رواه أحمد وأهل السنن من حديث بريدة‬.

Rasulullah SAW bersabda: “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barangsiapa
meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad dan Para penulis kitab Sunan dari hadits
Buraidah) At-Tirmidzi berkata : Hadits hasan shahih, Al-Hakim dan Adz-Dzahabi
menshahihkannya.

Begitu juga Jabir meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:

َّ ‫الر ُج ِل َوال ُك ْف ِر ت َ ْر ُك ال‬


‫صالَ ِة‬ َّ ‫ََي َْن‬ ‫ب‬

“(Batas) antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Abu
Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

ً ُ ‫َوقَد ِْمنَا ِإلَ ٰى َما َع ِملُوا ِم ْن َع َم ٍل فَ َجعَ ْلنَاهُ َهبَا ًء َم ْنث‬


‫ورا‬
Tentang keputusan-Nya terhadap orang-orang kafir, Allah SWT berfirman: “Dan Kami hadapi
segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.”
(Al-Furqaan: 23).

Berbagai amal kebajikan yang mereka lakukan dengan tidak karena Allah SWT, niscaya
Kami hapus pahalanya, bahkan Kami menjadikannya sebagai debu yang beterbangan. Demikian
halnya dengan meninggalkan shalat 5 Waktu atau mengakhirkan shalat dari waktunya. Perbuatan
tersebut merupakan maksiat dan dikenai ancaman yang keras. Allah SWT berfirman:”Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-
Maa’un: 4-5).
Mereka lalai dari shalat sehingga waktunya berlalu. Kalau Nabi SAW tidak mengizinkan
shalat di rumah kepada orang buta yang tidak mendapatkan orang yang menuntunnya ke masjid,
bagaimana pula dengan orang yang pandangannya tajam dan sehat yang tidak memiliki udzur?
Berpuasa tetapi dengan meninggalkan shalat atau tidak berjamaah merupakan pertanda yang jelas
bahwa ia tidak berpuasa karena mentaati perintah Tuhannya. Jika tidak demikian, kenapa ia
meninggalkan kewajiban yang utama (shalat)? Padahal kewajiban-kewajiban itu merupakan satu
rangkaian utuh yang tidak terpisah-pisah, bagian yang satu menguatkan bagian yang lain.

Anda mungkin juga menyukai