OLEH : FAHARUDDIN
ADAB-ADAB MENDATANG! MASJID
Allah Ta'ala berfirman:
ِ يَا بَنِي آ َد ُم ُخ ُذ ْوا ِز ْينَتَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َمس...
ْج ٍد
Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap “
(memasuki) masjid... ” (Al-A'raf: 31)
Nabi bersabda:
الها مع الناس%ة فص%الة المكتوب%ى الص%ى إل%م مش%بغ الوضوء ث%الة فأس%أ للص%ن توض%م
أو مع الجماعة أو في المسجد غفر هللا له ذنوبه
“Barangsiapa yang berwudhu untuk mengerjakan shalat lalu
menyempurnakan wudhunya, kemudian ia berjalan menuju
shalat wajib dan mengerjakan shalat bersama kaum muslimin
atau bersama jama'ah atau di masjid, maka Allah mengampuni
dosa-dosanya.” HR.Muslim (no. 232).
Di Antara Adab-Adab Mendatangi Masjid
1. Larangan Mendatangi Masjid Bagi Orang Yang Telah Memakan
Bawang Merah Atau Bawang Putih Dan Yang Semisalnya
Seseorang yang telah memakan bawang merah dan bawang putih
mentah wajib menjauhi masjid agar ia tidak mengganggu orang-
orang yang sedang shalat dengan bau yang tidak sedap. Dan
barangsiapa yang mengganggu orang-orang yang sedang shalat,
berarti dia telah mengganggu para malaikat…
Diriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi bersabda:
من أكل ثوما أو بصال فليعتزلنا أو قال فليعتزل مسجدنا وليقعد في بيته
“Barangsiapa yang memakan bawang merah atau bawang putih,
maka hendaklah ia memisahkan diri dari kami-atau beliau
bersabda, “Maka hendaklah ia memisahkan diri dari masjid kami-
dan duduk di rumahnya.” HR. Al-Bukhari (no. 855).
Dan hadits-hadits yang sangat jelas menunjukkan larangan
menghadiri masjid bagi siapa yang memakan bawang putih dan
bawang merah, dan orang tersebut tidak berdosa karena tidak
menghadiri jama'ah, hanya saja sekelompok orang bersikeras
melakukan penyelisihan, sedangkan Allah Ta'ala berfirman:
فليحذر الين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب أليم
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut
akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih. ” (An-Nuur: 63)
Dan sebagian lainnya tidak menghendaki penyelisihan dan sama
sekali tidak berniat menyelisihi jama'ah shalat, akan tetapi karena
niat baiknya ia merasa sangat berat apabila meninggalkan shalat
jama'ah dan apabila tidak menghadirinya walaupun ia memakan
bawang putih atau bawang merah, dan ini bukan udzur yang bisa
diterima. Dan sebagian orang awam mengetahui larangan ini akan
tetapi mereka tidak memperhatikannya sama sekali, dan hal ini
disebabkan lemahnya iman di hatinya.
Catatan penting: Dikiyaskan kepada bawang putih, bawang merah dan al-
karats, setiap apa yang menimbulkan aroma tidak sedap yang mengganggu
orang-orang yang mengerjakan shalat, seperti rokok atau bau tidak sedap
yang timbul dari badan atau dari pakaian yang kotor. Maka wajib bagi orang
yang mengerjakan shalat untuk memeriksa dirinya sebelum mendatangi
masjid sehingga ia tidak mengganggu orang-orang yang mengerjakan shalat
yang menyebabkannya berdosa karenanya.
Faidah: Apabila setelah memakan bawang merah atau bawang putih ia
mengambil sesuatu yang akan menolak bau yang tidak sedap, maka ia tidak
terhalang untuk menghadiri masjid. Akan tetapi ia haruslah memastikan
terlebih dahulu bahwa bau yang tidak sedap itu telah hilang seluruhnya,
dan sudah tidak akan lagi mengganggu orang-orang yang mengerjakan
shalat. Adapun apa yang dilakukan oleh sebagian orang sekarang dengan
menggunakan pasta gigi, seperti penghilang bau bawang merah dan
bawang putih. Ini adalah kesalahan yang sangat jelas, karena bau bawang
merah dan bawang putih muncul dari lambung, bukan dari mulut.
2. Disunnahkan Untuk Bersegera Mendatangi Masjid
Nabi menganjurkan umatnya untuk bersegera dan berlomba-lomba mendatangi
:masjid. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda
ا في%و يعلمون م%تهموا ل%ه الس%تهموا علي%ن يس%م يجدوا إال أ%م ل%ف األول ث%ي النداء والص%ا ف%م الناس م%و يعل%ل
التهجير الستبقوا إليه لو يعلمون ما في العتمة والصبح ألتوهما ولو حبوا.
“Seandainya manusia mengetahui kebaikan yang ada pada adzan dan shaf yang
pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan berundi,
niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui keutamaan
waktu hajiirah (waktu awal shalat Zhuhur), niscaya mereka akan berlomba-lomba
mendapatkannya. Dan seandainya mereka mengetahui keutamaan waktu
'atamah (waktu shalat Isya’ dan shalat Shubuh, niscaya mereka akan
mendatanginya walaupun dengan merangkak.”
Dan dalam riwayat Muslim disebutkan:
لو تعلمون أو يعلمون ما في الصف المقدم لكانت قرعة
“Seandainya kalian mengetahui atau mereka mengetahui keutamaan shaf
terdepan, niscaya kalian akan mengadakan undian.” HR. AI-Bukhari (615), Muslim
(437), (439), ahmad (7680), at-Tirmidzi (225) dan AnNasa'i (540).
3. Berjalan Menghadiri Shalat Dengan Khusyu' Dan Tenang
Disunnahkan bagi orang yang berjalan menghadiri shalat, agar ia berjalan dengan
khusyu', hati yang tenang dan tuma’ninah. Karena siapa saja yang mendatangi
shalat dengan tenang, maka ia akan khusyu' dalam mengerjakan shalat dan juga
mengerjakan tata caranya. Sebaliknya, siapa saja yang mendatangi shalat dengan
tergesa-gesa dan terburu-buru, maka fikiran dan perasaannya akan bercabang.
Nabi telah melarang umat beliau menghadiri shalat mereka dengan tergesa-gesa
walaupun shalat tengah didirikan.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah , ia berkata,“Ketika kami mengerjakan shalat
bersama Nabi, beliau mendengar kegaduhan dari beberapa orang.Setelah beliau
menyelesaikan shalat, beliau bersabda,Ada apa dengan kalian? Para shahabat
mengatakan, “Kami tergesa-gesa menghadiri shalat. Beliau bersabda:
سكينة فما أدركتم فصلوا وما فاتكم فأتموا%فال تفعلوا إذا أتيتم الصالة فعليكم بال
“Janganlah kalian melakukannya. Apabila kalian mendatangi shalat, maka kalian
wajib mendatanginya dengan tenang. Apa yang kalian dapati maka shalatlah, dan
apa yang kalian lewatkan maka sempurnakanlah.” HR. Al-Bukhari (no. 635), Muslim
(no. 603), Ahmad (no. 22102) dan ad-Darimi (no. 1283).
4. Do'a Yang Dibaca Ketika Berjalan Menghadiri Shalat (Di Masjid)
Disunnahkan bagi seseorang yang berjalan menghadiri shalat untuk membaca dengan do'a
yang diucapkan oleh Nabi ketika beliau keluar menghadiri shalat. Diriwayatkan bahwa ketika
Ibnu 'Abbas menginap di rumah bibinya, Maimunah, ia berkata (di akhir hadits), “Maka Bilal
mendatangi beliau dan mengumandangkan adzan shalat, maka beliau berdiri dan
mengerjakan shalat tanpa berwudhu lagi. Dan di antara do'a yang beliau ucapkan (ketika
mendatangi shalat) adalah:
ي نورا وعن يساري نورا وفوقي نورا وتحتي نورا%معي نورا وعن يمين%ري نورا وفي س%بي نورا وفي بص%ل في قل%اللهم اجع
وأمامي نورا وخلفي نورا وعظم لي نورا
“Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya pada penglihatanku, pendengaranku, cahaya
dari sebelah kanan dan kiriku, cahaya di atas dan di bawahku, cahaya di depan dan
belakangku dan berilah aku cahaya yang agung.”
Dan dalam riwayat Abu Dawud disebutkan,“... Kemudian beliau keluar menuju shalat sambil
mengucapkan:
ل خلفي نورا%ري نورا واجع%ي بص%ل ف%معي نورا واجع%ي س%ل ف%اني نورا واجع%ي لس%ل ف%بي نورا واجع%ي قل%ل ف%م اجع%الله
وأمامي نورا واجعل من فوقي نورا ومن تحتي نورا اللهم و أعظم لي نورا
“Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku jadikanlah cahaya di lisanku jadikanlah cahaya di
pendengaranku, jadikanlah cahaya di penglihatanku, jadikanlah cahaya di belakang dan di
depanku, jadikanlah cahaya di atas dan di bawahku. Ya Allah, berilah aku cahaya yang agung.
” HR. Muslim (no. 7633); Abu Dawud (no. 1353), Syaikh al-Albani mengatakan. “Shahih.” (no.
1025), dan Ahmad (no. 3531).
5. Do'a Ketika Masuk dan Keluar dari Masjid
Disunnahkan bagi seseorang yang masuk ke dalam masjid untuk
mengucapkan:
اللهم صل وسلم على محمد وعلى آل محمد اللهم افتح لي أبواب رحمتك
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan
keluarga Muhammad. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-
Mu. ”
Dan apabila keluar dari masjid mengucapkan:
اللهم صل وسلم على محمد وعلى آل محمد اللهم افتح لي أبواب فضلك
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan
keluarga Muhammad. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta karunia-Mu. ”