Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PENYUSUNAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Landasan
Landasan HUKUM penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SMK ... meliputi:
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
5. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tetang Standar Proses
6. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentangKerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK/MAK
8. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK
9. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP Pendidikan dasar dan
pendidikan menengah
10. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra kurikuler
Pendidikan dasar dan pendidikan menengah
11. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
12. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah
13. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
14. Permendikbud No. 103Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Menengah
15. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil belajar oleh
pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
16. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimibingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud No. 144 Tahun 2014 tentang kriteria kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian
sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional

Undang Undang No. 20/2003 pasal 38 (2) menyatakan bahwa Kurikulum


pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen
agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.

Sementara itu PP No. 32 Tahun 2013 Pasal 77A ayat (1) menyebutkan
bahwa Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis,
psikopedagogis, dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikandan dan Pasal 77A ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka
Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai: a. acuan dalam Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat
nasional; b. acuan dalam Pengembangan muatan lokal pada tingkat
daerah; dan c. pedoman dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.

B. Pengertian
Yang dimaksud dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP).

C. Prinsip Pengembangan KTSP

Pengembangan KTSP di SMK ... mengikuti tiga prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang
2. Belajar sepanjang hayat
3. Menyeluruh dan berkesinambungan.

D. Acuan Operasional KTSP

Acuan operasional KTSP meliputi:

1. Peningkatan iman, takwa serta, dan akhlak mulia;


2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik;
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. Kebutuhan keompetensi masa depan;
7. Tuntutan dunia kerja;
8. Perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni;
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. Dinamika perkembangan global; dan
12. Karakteristik satuan pendidikan.
E. Komponen KTSP
Komponen KTSP meliputi:
1. KTSP Buku 1
Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya
visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender
pendidikan.
Penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab kepala
sekolah/madrasah.
2. KTSP Buku 2.
Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus yang sudah
disusun oleh Pemerintah.
3. KTSP Buku 3.
Dokumen yang disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan
peserta didik di lingkungan belajar.
BAB II.
PEDOMAN PENYUSUNAN BUKU I

Isi dari buku I meliputi: Halaman Jilid; Lembar Pengesahan; Kata


Pengantar; Daftar Isi; BAB I. Pendahuluan; BAB II. Tujuan Satuan
Pendidikan; BAB III. Struktur dan Muatan Kurikulum; dan BAB IV.
Kalender Pendidikan.

Halaman Jilid memuat: Nama SMK; Logo sekolah dan atau daerah;
Program Kejuruan; Judul: Kurikulum SMK; Tahun pelajaran; dan Alamat
sekolah.

Lembar pengesahan memuat: Rumusan kalimat pengesahan; Tanda


tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah; Tanda tangan ketua
komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah; Tempat untuk tanda
tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan kabupaten dan provinsi.

Kata pengantar memuat tentang gambaran singkat maksud dari


disusunnya dokumen KTSP, kilasan isi dari dokumen KTSP, harapan-
harapan, ucapan terima kasih dan lain-lain yang dianggap perlu.

Daftar isi merupakan lembaran yang menunjukan pada halaman berapa


Bab, sub Bab atau bagian lebih kecil dari sub Bab dimuat. Dengan
demikian, antara halaman yang disebutkan dalam daftar isi dengan
halaman tempat bagian dokumen KTSP tersebut dimuat harus sesuai.

Bab I (Pendahuluan) berisi: (1) Latar Belakang Pengembangan KTSP; (2)


Landasan Hukum Pengembangan KTSP; dan (3) Tujuan Pengembangan
KTSP.

Latar belakang pengembangan KTSP memuat alasan rasional dari


dikembangkannya KTSP pada satuan pendidikan yang bersangkutan
yang didasarkan atas berbagai pertimbangan atas kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh satuan pendidikan tersebut bila
dibandingkan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Landasan hukum dikembangkannya KTSP memuat peraturan-peraturan


dan perundang-undangan yang mendasari penyelenggaraan pendidikan
pada satuan pendidikan tersebut mulai dari tingkat nasional, tingkat
provinsi dan tingkat kabupaten/kota.

Tujuan pengembangan KTSP memuat tentang apa-apa yang hendak


dicapai oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan
dikembangkannya kurikulum pada satuan pendidikan tersebut.

Bab II dari buku I meliputi: (1) Tujuan pendidikan Menengah; (2) Visi
Sekolah; (3) misi sekolah; dan (4) tujuan sekolah.
Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat dilihat pada
Permendikbud Nomor 70 tahun 2013.

Visi sekolah merupakan cita-cita bersama warga sekolah dan segenap


pihak yang berkepentingan, yang menggambarkan dan memberikan
inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan masa mendatang.
Visi sekolah harus dijadikan sebagai cita-cita bersama warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa
yang akan datang; mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan
pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah
dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional; diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah; disosialisasikan
kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai
dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Misi sekolah merupakan arah untuk mewujudkan visi yang telah


ditetapkan, menjadi dasar program pokok sekolah dengan penekanan
pada kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan. Misi sekolah harus: (1) memberikan arah dalam mewujudkan
visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; (2)
merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; (3)
menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; (4) menekankan pada
kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
sekolah/madrasah; (5) memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program sekolah/madrasah; (6) memberikan keluwesan
dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah/madrasah yang terlibat; (7) dirumuskan berdasarkan masukan
dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; (8) disosialisasikan kepada
warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; dan
(9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Tujuan sekolah dirumuskan dan ditetapkan serta dikembangkan,


mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan sekolah harus: (1)
menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan); (2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3)
mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah; (4) mengakomodasi masukan dari
berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah madrasah
dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah; dan (5) disosialisasikan kepada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Bab III (Struktur dan Muatan Kurikulum) meliputi: (1) Kerangka Dasar; (2)
Struktur Kurikulum; dan (3) Muatan KTSP.

Kerangka dasar KTSP meliputi Landasan Filosofis, Landasan Teoritis,


dan Landasan Yuridis.

Struktur KTSP meliputi: (1) Susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, termasuk muatan lokal,
penambahan mata pelajaran, peminatan, lintas minat dan pendalaman
minat; (2) alokasi waktu pembelajaran tatap muka seluruh mata pelajaran.

Muatan KTSP meliputi: (1) mata Pelajaran; (2) muatan Lokal; (3) kegiatan
Pengembangan Diri; (4) pengaturan Beban dan Pola Belajar; (5)
ketuntasan Belajar; (6) kriteria Kelulusan dan Kenaikan Kelas; (7) kriteria
penjurusan dan peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat; (8)
pendidikan Kecakapan Hidup; dan (9) pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.

Kalender pendidikan berisi tentang kalender pendidikan dan rencana


kegiatan yang akan dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender
pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan
dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, dengan memperhatikan aturan kalender pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
BAB III
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sistematika RPP meliputi Cover, Daftar Isi,dan contoh Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) per kelompok mata pelajaran.

A. COVER BUKU III


Judul berisi tentang :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mata Pelajaran
3. Logo Sekolah
4. Nama SMK....
5. Tahun Pelajaran
6. Penyusun

B. DAFTAR ISI
Berisi tentang : Kesesuaian halaman RPP per kelompok mata pelajaran dan
tingkat rombongan belajar.

C. RPP PER KELOMPOK MATA PELAJARAN

1. KETENTUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci untuk suatu


materi pokok atau tema tertentu, mengacu pada silabus.

2. ISI RPP

Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mencakup :


1. Cover RPP
2. Identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester
3. Materi pokok
4. Alokasi waktu;
5. Tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi
6. Materi pembelajaran; metode pembelajaran
7. Media, alat dan sumber belajar
8. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
9. Penilaian.

3. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP

1. Terjemahan ide kurikulum/silabus dalam bentuk rancangan proses


pembelajaran yang akan direalisasikan.
2. Menyesuaikan dengan kondisi sekolah; kemampuan awal siswa, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, budaya, norma, nilai.
3. Mendorong partisipasi aktif siswa.
Dirancang berpusat pada siswa untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
semangat belajar, keterampilan dan kebiasaan belajar.
4. Mengembangkan budaya baca-tulis.
Dirancang mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
ragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
Memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan.
Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan KI dan KD, materi,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar,
7. Menerapkan TIK. Mempertimbangkan penerapan TIK secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

4. KOMPONEN DAN SISTEMATIKA RPP


Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mencakup :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
4. Sumber Belajar
5. Penilaian
CONTOH :

FORMAT RPP

Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
1. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan: KD-KD dari KI-1 dan KI-2 tidak dikembangkan
indikatornya karena dicapai melalui proses pembelajaran tidak
langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-KD dari KI-3
da KI-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Pendekatan :
Model :
Metode Pembelajaran : (Rincian dari Kegiatan
Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu:
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
2. Kegiatan Inti (...menit)
3. Penutup (…menit)
Pertemuan Kedua:
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
2. KegiatanPENGEMBANGAN
LANGKAH-LANGKAH Inti (...menit) RPP
3. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Mengkaji Silabus
1. Jenis/teknik penilaian
 Setiap materi pokok pada silabus umumnya mengandung 4 KD (KI-1, KI-2,
2. Bentuk instrumen dan instrumen
KI-3, KI-4).
3. Pedoman penskoran
 Telah dirumuskan kegiatan siswa secara umum untuk mencapai 4 KD
tersebut.
 rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengomunikasikan.
 dirinci dalam RPP menjadi langkah-langkah guru membuat siswa aktif
belajar.
 Kajian terhadap silabus juga termasuk merumuskan indikator KD dan
penilaiannya.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran.
Memilih materi yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
 potensi siswa;
 relevansi dengan karakteristik daerah;
 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
siswa;
 kebermanfaatan bagi siswa;
 struktur keilmuan;
 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi;
 relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan;
 alokasi waktu.
3. Menentukan Tujuan.
 Diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap
pertemuan.
 Mengacu pada indikator, minimal mengandung dua aspek: audience
(siswa) dan behavior (kemampuan).
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.
 Diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap
pertemuan.
 Mengacu pada indikator, minimal mengandung dua aspek: audience
(siswa) dan behavior (kemampuan).

Penting
Kegiatan pembelajaran:
a. Disusun untuk membantu guru agar melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
b. Memuat aktivitas manajerial guru, agar siswa melakukan kegiatan seperti
pada silabus.
c. Merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat siswa aktif
belajar.
 Diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti, dan penutup.
 Kegiatan inti dirinci dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan.
5. Penjabaran Jenis Penilaian.
 Penilaian pencapaian KD dilakukan berdasarkan indikator.
 Menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya (tugas, projek
dan/atau produk), penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
 Pada pembelajaran siswa didorong menghasilkan karya, maka portofolio
merupakan cara penilaian yang harus dilakukan.

Penilaian:
• Mengukur pencapaian kompetensi (KD-KD pada KI-3 dan KI-4).
• Menggunakan acuan kriteria; berdasarkan apa yang dapat dilakukan siswa
setelah mengikuti pembelajaran.
• Berkelanjutan; semua indikator ditagih, dianalisis untuk menentukan KD
yang telah kuasai dan yang belum, dan mengetahui kesulitan siswa.
• Hasilnya dianalisis untuk menentukan tindak lanjut; perbaikan proses
pembelajaran, program remedi dan pengayaan.
• Disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran.
6. Menentukan Alokasi Waktu.
 Alokasi waktu setiap KD berdasarkan jumlah minggu efektif dan alokasi
waktu Mapel per minggu.
 Mempertimbangkan: jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan KD.
 Alokasi waktu pada silabus merupakan perkiraan rerata untuk menguasai
KD yang dibutuhkan siswa yang beragam. Perlu dirinci dan disesuaikan
pada RPP.
7. Menentukan Sumber Belajar.
 Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
 Berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.

MERANCANG PROSES PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan
 menyiapkan siswa secara psikis dan fisik.
 mengungkap (dengan tanya-jawab) materi yang sudah dipelajari, dikaitkan
dengan materi yang akan dipelajari.
 menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.

2. Kegiatan Inti
a. Proses pembelajaran untuk mencapai tujuan :
 interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.
 memotivasi siswa untuk aktif mencari informasi.
 memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa.
b. Aktivitas disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran,
meliputi:
proses observasi → menanya → mengumpulkan informasi → asosiasi →
komunikasi.
c. Pembelajaran yang bersifat prosedur melakukan sesuatu, guru
memfasilitasi siswa melakukan pengamatan terhadap
pemodelan/demonstrasi, siswa menirukan, guru mengecek dan memberi
umpan balik, dan latihan lanjutan.
Penting :
 Pada setiap kegiatan guru memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat
aturan, menghargai pendapat orang lain.
 Cara pengumpulan data relevan dengan jenis data yang dieksplorasi,
misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum.
3. Kegiatan Penutup
a. Rangkuman/simpulan pelajaran.
b. Penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
d. Rencana kegiatan tindak lanjut: pembelajaran remedi, pengayaan, layanan
konseling dan/atau tugas baik tugas individual maupun kelompok.
e. Rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Lampiran :

BERITA ACARA
REVISI KURIKULUM SMK .....................
TAHUN PELAJARAN ...........................

Berdasarkan hasil Workshop Revisi Kurikulum SMK .................. untuk tahun pelajaran
........................, pada :

Hari :
Tanggal :
Jumlah peserta :
Tempat :
Nara Sumber :

maka telah disepakati beberapa revisi yang dipandang perlu untuk penyempurnaan
Kurikulum SMK ...................... tahun ................... dari kurikulum sebelumnya sebagai
berikut :

REVISI/ KETERANGAN
NO
PERUBAHAN KURIKULUM 2012-2013 KURIKULUM 2013-2014
1 Motto
2 Visi
3 Misi
4 Pembagian waktu  
belajar
5 Pelaksanaan
pembiasaan sholat
dhuha
6 Kalender Pendidikan
7 Silabus
8 RPP
9 KKM

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

....................... .............20....
Mengetahui,
Pengawas Pembina Kepala Sekolah

........................................ ......................................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai