Anda di halaman 1dari 7

dr.

Maya Susanti | Sinjai – Sulawesi Selatan | 2012-2013

[Kisah Dokter Internship] Menikmati Hidup sebagai "Dokter Internship"

Bismillahirahmanirrahim…

Apa kabar MP?? terlalu lama sepertinya tak memposting sesuatu lagi di MP… ^____^. Saat ini
saya sedang menjalani indahnya hidup sebagai seorang “dokter Internship” di salah satu
kabupaten di Sulawesi Selatan, Sinjai. So far.. hidup saya baik-baik saja.. mungkin karena saat ini
saya sementara “stase puskesmas” stase paling santai dan menikmatinya menjadi dokter
internship di salah satu Puskesmas yang berjarak 7 km dari rumah yang kami tinggali..

Kehidupan di Puskesmas, terbilang sangat-sangat-sangat santai. dinasnya dari jam 9 sampai jam
1 siang .. bagaimana tak mau gendut disini.. untuk itu, saya hanya akan menceritakan
kehidupan saya selesai jam dinas saya

Dimulai dari subuh, usai shalat subuh, kadang sedikit tergoda untuk tidur lagi, mengingat usai
subuh antrian untuk mandi masih sangat panjang. Dirumah yang kami kontrak 1 tahun bersama
13 teman lainnya hanya terdapat 1 kamar mandi.. dan teman2 yang dapat tugas di RUMAH
SAKIT harus selalu didahulukan mengingat mereka masuk pukul 8 teng.. APEL pagi
!!!
 biasanya usai subuh, saya dan ria masak sarapan.. menu sarapan yang paling sering apalagi
kalau bukan nasi goreng *kalau ada sisa nasi tadi malam atau mie goreng telur.. hehehe.. kalau
lagi beruntung, biasanya di kulkas masih ada oleh-oleh teman2 yang pulang di makassar seperti
brownies, kue, dkk… Sayangnya, para pria2 di rumah kami tidak cukup dengan kata “kue” saja
Pulang dari dinas, biasanya kalau sudah lapar, singgah makan dulu.. cukup sulit juga
mendapatkan rumah makan disini.. sedikit. dan hampir semuanya sudah dicoba.. hehehe.. yah,
rumah makan disini memag sedikit, mungkin karena “desa” yang kebanyakan penduduknya
sering masak sendiri yah.. hehehe… tapi kadang juga makan di rumah, tergantung kalau MAMA
DIAH yang stase UGD tidak lagi jaga, atau jaga malam, biasanya masakan kami.. hihi.. kadang
juga ada acara makan2 dari puskesmas.. kadang makan2 kapurung, ikan bakar, kadang datang
ke nikahan.. hehehe.. macam2
Oh iya, sedikit meperkenalkan, dirumah hanya ada 3 wanita yang bisa masak.. 1. MAMA DIAH,
2. MAMA RIA, dan yang ke 3. siapa lagi kalau bukan diriku.. hehehehe MAMA COMEL..
 Sedikit
tak mengerti dengan panggilan ini.. belum lagi kalau sudah disingkat “MACO” a.k.a MAMA
COMEL.. X_____X
usai makan siang, biasanya kami tidur siang… kadang ke Pasar. dan aktifitas sorenya,
tergantung juga.. kadang bersih-bersih rumah–> nguras bak mandi, ngepel lantai, nyuci baju,
kadang main basket di lapangan basket kantor gubernur, kadang berenang di Gelanggang
Renang *sangat dekat dengan rumah kontrakan kami,
dan kadang pula jalan2 sore di GOJENG atau pelabuhan LAREA-REA…


 Malamnya, adalah malam dimana kami biasanya WAJIB MASAK.. kecuali kalau lagi pengen
makan di luar atau dipelelangan ikan dan menikmati susana laut.. hehe..
 di malam hari.. Di
malam hari, biasanya waktunya saya menunjukkan kebolehan masak.. hehe… saya sudah
belajar banyak dari MAMA DIAH, dan ketika minggu ini MAMA DIAH liburan 1 minggu di
Makassar, tentunya saya yang masak gantian dengan MAMA RIA.. tapi biasanya MAMA RIA
lebih sering masak kalau pagi dan saya malamnya.. hehe…
 dan inilah menu2 yang sempat
saya buat..
Udang Saus Tiram
Tumis Kol dan Wortel
Tahu dadar gulung
*dan beberapa sisa makanan siang

ikan goreng
perkedel kentang
mie kuah

Udang goreng saus tiram


perkedel kentang
Capcay

Ayam masak lengkuas


Cah kangkung
Salad Buah
Puding Coklat

Yah… seperti itulah kehidupan kami sebagai seorang dokter Internship.. Sederhananya, serasa
kembali KKN.. belajar mengurus diri sendiri, tanpa orang tua dan belajar hidup bersama-sama
15 orang dalam 1 atap..
yang menjadi penyemangat berinternship di sini, mungkin karena jarak SINJAI-BONE hanya 2
jam saja… dan di Weekend biasanya saya pulang ke Bone.. di bone ada mama dan kakak.. tapi
tidak tiap minggu juga.. kadang weekend di Makassar juga.. lumayan jauh sih.. 5 jam T____T
tapi biasanya ke makassar kalau bertepatan dengan acara nikahan teman. kalau nggak ada,
biasanya nggak pulang kok.. selain jauhnya, capeknya, yah.. menghemat juga.. biaya perjalanan
ke makassar, OK, cuman 50 ribu, tapi biaya hidup di makassar jauuuhh lebih besar.. tiba2 kena
sindrom *ingininiinginitu*, belum lagi deretan pesanan teman2 yang kadang saya bingung mau
cari dimana X____X

oke.. ini tulisan pertama saya tentang hidup sebagai dokter internship.. next.. semoga masih
bisa menulis kisah-kisah yang lain

https://ayacomel.wordpress.com/2012/06/28/kisah-dokter-internship-menikmati-hidup-
sebagai-dokter-internship/
[Kisah Dokter Internsip] Ramadhan ala dokter Internsip

ِ‫ــــــــــــــــــم‬
ِ ْ ِ‫َن ب‬
‫س‬ ْ ‫حي اﷲِال َّر‬
ِِ ‫حم‬ ِ ‫اا َّر‬
Sebenarnya sudah memutuskan untuk tidak memposting apa-apa lagi di MP.. sudah cukup
dikecewakan dengan berita penutupan MP.. sedikit membiasakan diri juga untuk tak lagi sering-
sering curhat di MP. ini bukan postingan terakhir disini..
Oh iya, kali ini saya akan bercerita tentang Ramadhan pertama saya sebagai seorang dokter dan
di kampung orang..

Yah.. kami (ber15), sudah menjalani 3 bulan sebagai seorang dokter Internsip.. dokter “fresh
graduated” yang bersedia ditempatkan dimana saja magang selama 1 tahun. Di gaji? tentu
saja.. tapi dirapel 3-4 bulan dulu. Gajinya pun sebulan 1/5 dari gaji dokter PPT sebulan.. walau
pun tugas kami ternyata jauh lebih berat dari dokter PTT. kebetulan di tempat saya PKM ada
dokter PTTnya. ternyata dokter PTT cuman ditempatkan di puskesmas dan tak diberi tugas
apa2. bandingkan dengan kami yang juga ditempatkan di UGD dan perawatan inap/jalan
ditambah berjibun2 tugas dan presentasi kasus..belum lagi, kalau mau libur, dokter PTT bisa
semaunya dan kami harus menganti tiap libur yang kami ambil *MULAICURHATLAGI
-abaikan-
Dan kami mendapat kabupaten Sinjai untuk menghabiskan 1 tahun kami bersama. Oh iya, mulai
Ramadhan ini, ada sedikit perubahan formasi.. Anty dan Harry yang baru saja menikah,
memutuskan untuk keluar dari rumah posko kami dan tinggal dirumah keluarganya. Ria,
memutuskan menghabiskan ramadhannya di India.. mengikuti acara sebuah organisasi
kemanusiaan disana. Cukup kehilangan juga, mengingat Ria termasuk salah satu “CHEF” di
Posko ini. Kalau puasa sunnah senin kamis, biasanya Ria yang bangun masakin sahur dan
membangunkan kami. Seperti yang pernah saya tulis di jurnal sebelumnya, di Posko ini, yang
bisa dan rajin masak cuman 3 orang, dr.Mariyah, dr. Ria, dan saya sendiri \^______^/ khusus
untuk dyah, berhubung stase UGD jadi bisa dipastikan ada beberapa masa tak ikut masak untuk
buka puasa karena jaga siang, atau pun sahur karena jaga malam.. dan bisa diprediksi, siapa
yang akan menghandle itu semua. Diawal, ketika ria sudah di India, sempat SMSan, dan dari
pesannya dia menulis “jadi ibu Rumah Tangga yang baik yah, Maya”.. haha.. saya hanya tertawa
membaca pesan singkat itu.
Hari pertama sahur..
entah sebuah kebetulan atau bagaimana, wanita yang muslim di posko (saya, dyah, nia, ciwi)
sangat kebetulan “berhalangan” semua.. dan bisa dipastikan apa yang terjadi. Kami tak ada
yang berniat bangun untuk sahur dan tentu saja tidak pria-pria muslim di posko (k rizal, adeh,
ardi, iam) kelabakan ketika sahur.. bagun jam 4.30, kebingungan mau masak apa. Dikulkas kami
sudah sediakan ikan yang malam sebelum tidur sudah ciwi bersihkan isi perut dan sisiknya.
Jadilah k rizal mengoreng ikan tersebut dan adeh membuat sayur Indomie dengan memasak
indomie dan sayur kol dan wortel yang entahlah, sayurnya masak atau tidak. Dari dalam kamar,
saya sudah mendengar kehebohan didapur.. terdengar panci, teriakan ini itu karena sudah
Adzan berkumandang, adeh belum selesai makan., sebenarnya tadi mau bangun membantu
tapi tak ada yang mau menemani saya keluar kamar.. risih juga pasti berada diantara pria-pria
itu, jadilah saya melanjutkan tidur.. Paginya baru saya menyadari ikan yang mereka masak
berbau amis dan tak ada rasa.. mereka mengorengnya tanpa memberi jeruk nipis dulu maupun
garam merica.. haha…
Untuk buka puasa, karena berbarengan dengan makan malam, jadi tak usah dikhawatirkan,..
kami masak yang enak tentunya
hari ke 2 sahur
yah..kami wanitanya masih “berhalangan”.. dan untuk hari ke 2, mereka masih masak sendiri..
sedikit tertolong karena di kulkas kami menyediakan chicken nuggets.. hehe,… walaupun
paginya saya lihat hasil gorengan pria-pria itu GOSONG semua T_____T
hari ke 3 sahur
disini, saya sudah mandi bersih malamnya,jadi hari ke 3 sahur, cuman saya wanitanya yang
bangun masak. sedikit kasihan juga melihat sudah 2 hari mereka makan sahur seadanya.. haha..
yah.. saya masak sup dan cumi masak hitam. sedikit kikuk di meja makan sendiri wanita
untungnya pria-pria di posko orangnya ramai-ramai.. selalu saja ada yang bikin orang tertawa..
untungnya dihari ke 4 sahur nia sudah menemani
hari ke 5 sahur
Disini, terjadi kehebohan yang tak terbayangkan, malam sebelum sahur, seperti biasa saya akan
melakukan rutinitas memotong-motong sayur, numis bumbu atau apapun yang bisa
menghemat waktu ketika sahur nanti. Saat sedang mengoreng kentang ternyata gas nya mati,
dan sudah jam 11. tetangga sebelah jual gas sih sebenarnya.. minta tolong ka rizal buat beli gas,
katanya “sahur aja may, udah malam, ga enak bangunin tetangga sebelah”, kubilang OK.. “yang
penting begitu bangun langsung beli yah.. kalau tidak nanti sahur nya kita makan mie goreng di
hancurkan pakai bumbu ala2 anak sekolahan dulu
saat bangun, ternyata sudah pukul 04.45. cuman ada 15 menit sebelum adzan subuh.. benar-
benar kelabakan.. saat itu saya yang bangun pertama, dan dengan segala kehebohan
membangunkan teman-teman, ada yang tidur di sofa, didepan TV. hufttt…awalnya berniat
masak ikan goreng dan soto ayam.. sayangnya waktu sudah tak memungkinkan jadi beralih
mengambil nuggets dan indomie kuah.. baru ingat gas habis, k rizal buru2 ke sebelah beli gas,
dan ternyata…….STOK GAS HABIS……. GREATTTT!!! untungnya nasi ada, lauk yang terpikir saat
itu hanya abon.. yah, saya masih punya 1 bungkus abon merek Carefour di lemari. untuk
sayurnya, berhubung kami tidak biasa makan nasi, kering tanpa sayur, adeh lalu menyalakan
dispenser yang bisa memanaskan air. oh iya, dispenser jarang kami colok karena daya listrik di
rumah tidak cukup. menyalakan kulkas + pemanas nasi sudah bisa membuat listrik turun
berkali-kali. ternyata untuk memanskan dispenser butuh waktu 15 menit.. sudah tak ada waktu
lagi.. akhirnya kami makan nasi+abon+air putih disiram di nasi… benar-benar tak terlupakan
kejadian itu. setidaknya dari kejadian ini, mereka belajar bahwa saya juga manusia yang
terkadang telat bangun juga.. haha. cuman saya yang pertama bangun dari sahur ke 3 dan
mereka semua tidur pulas karena merasa “ada mama comel yang bangunkan” T______T,
Untuk buka puasa, tak usah diragukan.. sebagai yang paling sering didapur gara-gara stase PKM
tanpa jaga malam, saya jadi sering memasak dan dibantu beberapa teman yang tidak jaga dan
yang non muslim.. pulang dari PKM jam 12 sampai dirumah jam 12.30, shalat dzuhur, setelah
itu tidur siang sejenak, biasanya sampai jam 2 karena harus mengantar teman jaga siang di UGD
maupun diperawatan, dan biasanya setelah ngantar mereka, lanjut ke Pasar membeli bahan
untuk berbuka. awal-awal Ramadhan masih semangat-semangatnya, sering bereksperimen
juga kadang-kadang
Yah.. walaupun kami sering dapat cap “DOKTER KERE” karena gaji yang belum kunjung keluar
dan banyak dari kami yang enggan untuk minta kiriman.. tapi kami masih bisa makan enak kok
disana.. hehe.. bersyukur dapat daerah yang sayur-sayurannya murah, dan seafood2 seperti
ikan, cumi, kepiting, udang terbilang murah ketimbang ayam dan daging yang susah didapat.
Bersyukur juga bone-sinjai cuman 2 jam, jadinya mama sering mengirimkan ayam potong yang
sudah direbus tiap minggu, termasuk kue bolu gulung dan buah-buahan untuk bikin es buah..
ini beberapa contoh menu berbuka puasa kami…sering dijadikan DP biar orang tua kami tidak
khawatir dan tidak bertanya lagi anaknya buka pakai apa T______T, tenanglah para ibu-ibu,
hidup kami baik-baik saja disini… kami pasti pulang dengan BB yang naik

err…tiap hari memasak juga ternyata membosakan.. sudah hampir pertengahan ramadhan dan
kami buka sahurnya di rumah terus.. tak pernah buka diluar.. yang bikin semangat adalah,
adanya kabar kalau ada buka puasa gratisss.. aka UNDANGAN buka puasa.
Awalnya dapat undangan dari kakak perawat UGD, kami yang dipuskesmas risih untuk datang..
beneran ga kenal sama yang ngundang, walaupun yang ditanya waktu itu adeh, sudah bilang
kalau nanti kami datang ber 14, dan sudah di Iya kan, tetap saja tidak enak pas dapat kabar
kalau ternyata kakak perawatnya nanyaain kami dan malah ngasih rantang buat yang ga datang
kala itu, diundangan-undangan berikutnya, kalau yang ngundang perawat rumah sakit, kami
teetappp datang dong, lumayan menghemat…hehehe
beberapa undangan seperti dari SEKDA Sinjai dan Rumah jabatan alias pak bupati yang
ngundang, sampai kepala perawat ini itu tak pernah kami lewatkan, jadilah kami “dokter
pemburu buka puasa gratis”… hahaha,… yah.. setidaknya kalau dapat kabar ada buka puasa
gratis.. tidur siang saya bisa sedikt lebih panjang karena tidak harus kepasar lagi dan masak
untuk berbuka, ditambah kalau dapat “RANTANGAN” buat sahur lebih menghemat waktu lagi..
kalau biasanya saya bangun jam 3 atau paling lambat 3.30 untuk masak sahur, kl ada
“RANTANGAN” paling bangun jam 4 atau 4.30.. hehehe

oh iya, selama Ramadhan, kami cuman makan 2 kali rumah makan di luar. sekali di LAPPA pas
ultahnya Jeklin dan yang kedua di PASUNDAN karena memang lg pengen.. hehe.. PASUNDAN
rumah makan favorit kami kalau lg ga puasa buat makan siang.. menunya macam2 dan
harganya terjangkau pastinya.. hehe
yah… seperti itulah kehidupan Ramadhan pertama saya bersama 14 manusia senasib
sepenanggungan ini.. Sungguh akan merindukan masa-masa ini lagi.. Masak bareng, nge Pasar
bareng, Shalat 5 waktu Jama’ah, Tarawih bareng, Tilawah bareng,berburu buka puasa gratisan…
yah.. kata orang mirip suasana kos-kosan, tapi kupikir lebih mirip Panti Asuhan… haha.. sekamar
ber 5.. 1 meja makan, 1 dapur, 1 TV, 1 kamar mandi.. hehe
https://ayacomel.wordpress.com/2012/08/22/kisah-dokter-internsip-ramadhan-ala-dokter-
internsip/
Leave my "comfort zone" Puskesmas :)
Bismillahirahmanirrahim..
AlhamdulilLah.. 4 bulan pertama di Puskesmas sudah berakhir.. Senang.. itu artinya “TUGAS
WAJIB” 1 tahun di Sinjai sisa 8 bulan lagi. Sedih karena harus meninggalkan stase yang kata
orang, inilah stase paling “nyaman” dan tempat untuk refreshing ditengah penatnya Tekanan di
Rumah Sakit. Bukan itu saja, harus meninggalkan orang-orang di Puskesmas rasanya berat
sekali.. Yah, kekeluargaannya sangat terasa kental.. Kakak2 perawat yang baik, kakak2 bidan
yang baik, dan dokter2 tetap disana yang baik. Ramah, sangat. Pasien-pasiennya juga

Dan sekarang, saya harus menjalani rutinitas di Unit Gawat Darurat. Untuk hari pertama dan
kedua saya masih dapat libur. Nanti hari senin baru mulai jaga. Do’akan saya. Karena tanggung
jawab sebagai satu-satunya dokter UGD tiap kali jaga rasanya teramat berat.
^____^
 Bersemangatttt!!!

https://ayacomel.wordpress.com/2012/09/01/leave-my-comfort-zone-puskesmas/

Anda mungkin juga menyukai