Anda di halaman 1dari 2

dr.

Maulana Rosyady | Fak fak – Papua Barat | 2015-2016

Papua: Sebuah Cerita dari Timur Indonesia


BAB PERMULAAN
Selasa, 24 Januari 2015 menjadi awal babak baru bagi kehidupan saya dan teman-teman saya
untuk menjalani kehidupan di timur Indonesia. Berstatus sebagai dokter internsip,
mengantarkan saya untuk keluardari zona nyaman kehidupan saya selama ini. Kabupaten
Fakfak, Papua Baratmenjadi pilihan saya untuk mengaktualisasikan diri, tidak hanya untuk
sekedar menyelesaikan program dokter internsip ini, namun menjadi kesempatan bagi saya
untuk dapat mengenal kekayaan Indonesia lainnya.
Baru menginjakan kaki di tanah papua barat saja tepatnya Manokwari, saya sudah dibuat kaget
dan tercengang. Begitu banyak hal yang ingin saya tuliskan. Lihat saja sedikit gambar yang saya
ambil dibawah ini,

Besyukur dapat keluar dari hiruk pikuk jakarta. Udara bersih, suara jangkrik dan kodok dimana-
mana, tak ada kemacetan. Ah, sungguh surga dunia.

Jangan tanya masalah harga disini. Harganya sangat mencekik leher.

Salah satu hal yang membuat kaget saya adalah, tak jarang dipekarangan rumah warga
dipelihara babi. Sudah menjadi hal yang biasa bagi warga untuk memelihara babi. Bahkan, jika
ada kendaraan yang menabrak babi tersebut, maka harus mau mengeluarkan biaya yang tidak
sedikit. “Disini jika, ee, jika ada babi yang tertabrak lalu meninggal, mobil pun tak cukup untuk
menggantikannya.” Kata supir asli papua dengan logat timurnya yang khas

Salah satu masjid terbesar di Manokwari, Papua Barat.


Manokwari, kota injil. Selama 3 hari saya berada disana, jarak antara 1 gereja dengan geraja
lainnya sangat berdekatan. Banyak kegiatan-kegiatan besar umat kristiani dan katolik
terpampang jelas di baliho, seperti perayaan hari injil dan lain sebagainya. Saya seorang
muslim, tapi kota injil ini tidak membuat saya merasa asing. Ramah-ramah dan sangat baik
orang-orang disana. Bahkan ketika saya ingin pergi ke masjid, mereka mau menunjukkan dan
menjelaskan perihal pendirian masjid ini. Bahkan suara azan dari masjid yang tidak terlalu
banyak di kota ini saja, masih dapat terdengar dari Hotel Aston yang berada di perbukitan. Ah,
begitu indah sekali, ketika kita beribadah dan tidak perlu mengusik satu sama lain.

Hampir kehabisan kata-kata untuk menjelaskan keindahan negeri timur Indonesia ini. Negeri
dengan segala potensi kekayaan alam ini, sangat potensial untuk dikelola.

Cerita kami tak berhenti disini, izinkan jas putih kembali mewarnai merah dan putihnya negeri
ini.

Fakfak 27 Februari 2015



dr. Maulana Rosyady,

FKUI 2009

http://merahputihjasputih.tumblr.com/post/112221598896/papua-sebuah-cerita-dari-timur-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai