Plantar Fasciitis adalah salah satu penyebab tersering dari Heel Pain. Plantar
Fasciitis adalah penyakit akibat microtrauma berulang dan kronis pada plantar
fascia. Microtrauma ini disebabkan oleh aktivitas weight-bearing yang terus
menerus.
ANATOMI
Plantar Fascia atau Aponeurosis Plantar adalah jaringan ikat yang
menghubungkan Os. calcaneus dan kelima jari kaki. The plantar fascia extends
from the calcaneus to the distal part of metatarsophalangeal joints of each toe and
is divided in central, medial, and lateral sections. The broadest and strongest
component of the fascia is the central portion.2 . Plantar fascia berfungsi untuk
menopang medial longitudinal arch (MLA) dan berperan sebagai shock
absorber. Secara umum, plantar fascia berfungsi membantu mendistribusikan
beban secara merata pada telapak kaki, baik pada kondisi statis maupun dinamis.
Medial longitudinal arch (MLA) adalah suatu lengkungan yang terbentuk di sisi
medial plantar pedis. Lengkungan ini berperan dalam mekanisme pendistribusian
beban pada telapak kaki, terutama pada mekanisme berjalan. MLA terdiri dari 2
komponen, yaitu anterior rod dan posterior rod. Anterior rod tersusun atas Os.
Naviculare, tiga Os. Cuneiformis (medial, intermediate, dan lateral), dan Os.
Metatarsal. Rear rod terdiri atas media tubercle dari Os. Calcaneus dan Os. Talus.
Central band merupakan bagian utama dari plantar fascia. Bagian ini berbentuk
segitiga dengan apex nya berada pada medial tubercle Os. Calcaneus, atau tempat
berawal nya plantar fascia itu sendiri. Central band memanjang kea rah distal dan
membentuk cabang superficial dan profundus. Dari 5 cabang superficial, 2
cabang superficial yang berada pada sisi marginal berjalan secara oblique menuju
sisi medial dan lateral dari plantar pedis, sedangkan 3 cabang superficial lainnya
menuju ke i) interphalangeal digiti I dan II ii) interphalangeal digiti III dan IV
atau basis dari digiti III iii0 interphalangeal digiti IV dan V atau basis dari digiti
V. Pada anterior dari caput metatarsal, central band membentuk 1 cabang
superficial yang terhubung ke dermis dan membentuk ligament mooring dan
natatory.
PATOGENESIS
TATALAKSANA
2. Kompres Es
Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan robekan dan mengurangi
peradangan sekaligus mencegah kambuh kembali. Kompres dengan es dapat
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga bisa mempercepat
penyembuhan dan memperbaiki aliran darah. Lakukan 20 menit 3 kali sehari
setelah melakukan kegiatan.
a. Latihan-latihan tambahan.
Latihan-latihan ini dapat dilakukan saat pasien sedang beraktivitas
dengan berdiri dalam jangka waktu lama (contohnya tempat kerja, dapur, dll).
Peregangan dengan latihan-latihan diatas ternyata berhasil untuk 83%
penderita plantar fascia pada suatu studi.
Pasien dengan kaki yang datar secara teori memiliki kemampuan untuk
mengabsorbsi tekanan dari kaki. Untuk memperbaiki hal ini dapat dibantu
dengan Arch support dan orthotics yang berfungsi untuk mengurangi tekanan
pada kaki dan mengontrol biomekanik dari kaki.
Farmakoterapi
ESWT adalah gelombang suara yang dikirim kepada jaringan yang meradang
untuk memisahkan jaringan dari radang sehingga merangsang jaringan ini
untuk memperbaiki daerah yang luka dan mengurangi rasa sakit. Terapi ini
tidak boleh untuk anak-anak dan wanita hamil.
Night splints dirancang untuk menjaga mata kaki seseorang dalam posisi netral
sepanjang malam. Kebanyakan individu biasanya tidur dengan telapak kaki
dalam posisi flexi, sebuah posisi yang menyebabkan plantar fascia dalam posisi
yang memendek. A Night dorsoflexion splint (bidai dorsofleksi malam)
memungkinkan peregangan pasif dari betis dan plantar fascia selama tidur.
Peregangan yang terjadi dapat memungkinkan untuk penyembuhan karena saat
itu plantar fascia dalam posisi dipanjangkan, sehingga terjadi pengurangan
tegangan saat melangkah pertama di pagi hari.