Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada percobaan ini, 34 ml minyak zaitun dimasukkan kedalam mangkok, kemudian


ditambahkan 36 ml etanol dan basa kuat NaOH 2N sebanyak 20 ml. minyak zaitun berfungsi
sebagai bahan baku pembuatan sabun, NaOH yang berfungsi sebagai pereaksi dan pembuatan
sabun berbenruk padat, etanol sebagai pelarut, dan NaCl jenuh digunakan sebagai agen
pengendap dari sabun yang telah terbentuk dan untuk melarutkan gliserol. Penambahan NaCl
berfungsi untuk menurunkan nilai kelarutan dari sabun sehingga sabun mngendap.
Berkurangnya kelarutan sabun ini karena penambahan ion sejenis (common ion effect), yaitu
Na+. pembuatan sabun padat menggunakan NaOH sebagai pereaksi. Sementara itu, pada
pembuatan sabun cair digunakan KOH sebagai perekasi. Reaksi pembuatan sabun dengan
menggunakan larutan alkali NaOH adalah sebagai berikut :

NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam idustri sabun, merupakan
alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah
larut dalam air. Sabun dengan berat molekul yang lebih rendah akan lebih mudah larut dan
memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air,
tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui sifat-sifat sabun,
diantaranya yaitu :

Berbusa jika dilarutkan didalam air

Dapat dilihat pada pencampuran sabun dengan air panas, terdapat buih-buih, yang menandakan
sabun tesebut bekerja di dalam air.

Sabun bersifat emulgator

Sabun bersifat emulgator yang mengubah air dan kerosin yang dicampurkan menjadi
homogeny.

Bersifat basa

Larutan sabuh menjadi warna pink jika diuji dengan indicator phenolphthalein. Yang
menandakan bahwa sabun tersebut bersifat basa. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak
suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air
bersifat basa.

CH3(CH2)16COONa + H2O CH3(CH2)16COOH + NaOH


Tidak mamapu bekerja pada air yang mengandung mineral

Pada percobaan ini digunakan larutan kalsium sulfat. Pada air sadah ini, sabun tidak bekerja,
hal ini ditandai dengan tidak munculnya busa, tetapi timbul dadih-dadih sabun, yang
,merupakan garamnya. Hal ini terjadi karena ion Ca2+ dapat bereaksi dengan sabun
memebentuk endapan. Sehingga fungsi sabun dalam mengikat kotoran menjadi kurang atau
bahkan tidak efektif.

Garam Natrium Klorida, berfungsi sebagai pengental.Semakin banyak jumlah garam


yang Semakin banyak jumlah garam yang sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin
kental.
2. Texapon adalah zat pemberi busa, untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab tanpa
busa kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium atau sabun tidak larut
lainnya.
3. Linear Alkil Benzen Sulfonat (LABS) sebagai pembersih.
4. Pewangi, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan daya tarik serta
daya jual sabun.
5. Zat warna, memberi warna pada sabun agar mempunyai penampilan menarik.

Anda mungkin juga menyukai