NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam idustri sabun, merupakan
alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah
larut dalam air. Sabun dengan berat molekul yang lebih rendah akan lebih mudah larut dan
memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air,
tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui sifat-sifat sabun,
diantaranya yaitu :
Dapat dilihat pada pencampuran sabun dengan air panas, terdapat buih-buih, yang menandakan
sabun tesebut bekerja di dalam air.
Sabun bersifat emulgator yang mengubah air dan kerosin yang dicampurkan menjadi
homogeny.
Bersifat basa
Larutan sabuh menjadi warna pink jika diuji dengan indicator phenolphthalein. Yang
menandakan bahwa sabun tersebut bersifat basa. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak
suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air
bersifat basa.
Pada percobaan ini digunakan larutan kalsium sulfat. Pada air sadah ini, sabun tidak bekerja,
hal ini ditandai dengan tidak munculnya busa, tetapi timbul dadih-dadih sabun, yang
,merupakan garamnya. Hal ini terjadi karena ion Ca2+ dapat bereaksi dengan sabun
memebentuk endapan. Sehingga fungsi sabun dalam mengikat kotoran menjadi kurang atau
bahkan tidak efektif.