Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Munculnya minuman isotonik sebagai pengganti ion tubuh yang hilang
semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Pocari Sweat, merupakan
minuman isotonik yang diproses dengan menggunakan teknologi aseptik yang
lebih baru dan lebih bersih. Komposisi minuman ini mirip dengan cairan tubuh
dengan kandungan elektrolit yang seimbang, sehingga dapat diserap lebih
cepat dan lebih baik dibandingkan air minum biasa, sehingga dapat mencegah
terjadinya dehidrasi berat. Selain itu, dengan kelebihan tersebut, minuman ini
dapat mengembalikan cairan tubuh secara menyeluruh sehingga membuat
tubuh terasa lebih segar dan sehat. Banyaknya minat terhadap produk Pocari
Sweat, membuat perusahaan asal Jepang Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd
melebarkan sayapnya dengan investasi di Indonesia. Pocari Sweat diterima
oleh masyarakat di Indonesia. Hal tersebut membuat Pocari sweat semakin
dikenal sehingga berdirilah pabrik anak cabang dari Otsuka Pharmaceutical
Co., Ltd., yang tersebar di penjuru Indonesia. Semua pabrik yang berdiri di
Indonesia memakai sistem yang lebih baik untuk terus meningkat kualitasnya
demi kepuasan konsumen Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GMP
a. Pengadaan Bahan
Bahan baku:
1) Air Artesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan
tanah atau air yang berada di bawah air permukaan tanah.
Pengadaan bahan baku air arthesis ini diambil dari daerah
disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagus
sumber airnya.
2) Garam/natrium, garam yang digunakan adalah garam-garam yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan
ion tubuh yang hilang. Pengadaan bahan baku garam ini
didapatkan dari lokal daerah sekitar dan ekspor dari negara
Jepang.
3) Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa yang diambil
diperusahaan gula lokal.
Bahan tambahan:
1) Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan
pembuat botol Pocari Sweat. Resin sendiri didapatkan dari negara
Jepang karena di Indonesia masih belum ada pihak
yangmensuplai resin dalam kapasitas besar.
2) Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup
dari Pocari Sweat. Tutup botol ini disuplai dari negara Jepang dan
menggunakan system 3 putaran unik.
3) Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan
sebagai label dalam kemasan Pocari Sweat. Pengadaan label ini
didapatkan dari produsen plastik di daerah Indonesia.
b. Desain Pabrik
Pembuatan botol
1) Injection moulding, digunakan untuk pembuatan atau
pembentukan resin (biji plastik) menjadi preform (bakal botol
Pocari Sweat) yang kemudian akan dibuat untuk botol Pocari
Sweat.
2) Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal
botol Pocari Sweat) menjadi botol Pocari Sweat. Sistem alat ini
yaitu dengan menghembuskan udara ke dalam peform yang
kemudian akan membentuk botol sesuai kemasan botol yang
diinginkan.
Pembuatan Larutan
1) Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang
berupa garam-garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai
dengan komposisi yang ditetapkan.
2) Tangki penampung, digunakan untuk menampung air artesis
yang digunakan sebagai bahan baku.
3) Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam,
guladan air sebagai komposisi cairan Pocari Sweat.
Proses pengemasan Pocari Sweat
1) Mesin sterilisasi, digunakan untuk mensterilkan botol dan
tutupbotol agar terhindar dari kontaminan.
2) Mesin filling capping, digunakan untuk memasukkan produk
Pocari Sweat ke dalam botol yang sudah steril.
3) Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter,
capchecker, digunakan untuk memberi label secara otomatis
pada produk Pocari Sweat yang sudah dikemas.
4) Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle preassure detector,
labeller, link jet printer bottle, camera inspector, digunakan
untuk menseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau
tidak sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang
tidak sesuai tersebut dapat disingkirkan.
5) Mesin auto caser, mesin pengemas yang digunakan untuk
mengemas dan menata produk pocari sweat jadi ke dalam kardus
kemasan Pocari Sweat.
c. Fasilitas Pabrik
 Ruang perkantoran
 Amphitheater
 Ruang pertemuan
 Kantin
 Tempat ibadah
 Kamar mandi
 Ruang kesehatan
 Transportasi karyawan
d. Higiene Karyawan
1) Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya.
2) Karyawan harus menggunakan pakaian kerja lengkap dengan
penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu kerja. Pakaian dan
perlengkapannya hanya dipakai untuk bekerja.
3) Karyawan harus menutup luka dengan perban.
4) Karyawan harus selalu mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah,
atau bahan yang kotor, dan sesudah keluar dari toilet.
e. Pengendalian Proses
Sudah dilengkapi oleh alat-alat pengendali proses. Alat yang
digunakan sudah sesuai standar operasi.
f. Pemeliharaan Sarana Pengolahan
Dilakukan pengecekan alat secara berkala oleh Departemen
Manufacture
g. Pengendalian Hama
Pabrik didesain tertutup sedemikian rupa, sehingga hama seperti
kecoa, tikus, serangga tidak dapat masuk ke area pabrik.
h. Penyimpanan dan Pengangkutan Produk
1) Produk disimpan di dalam ruangan pada kondisi optimal.
2) Pengangkutan (distribusi) dilakukan dengan mengirimkan
produk menggunakan truk barang.
i. Keterangan Produk
Setiap produk dilengkapi dengan keterangan sejelas mungkin
seperti, komposisi, kandungan gizi, netto, expired date, didesain
semenarik mungkin agar dapat menarik konsumen, dll.
j. Laboratorium
Dilengkapi dengan uji :
1) Uji Normalitas
2) Uji Heteroskedastisitas
3) Uji Multikolinearitas
2.2 HACCP
a. Penerimaan Bahan Baku

Anda mungkin juga menyukai