Anda di halaman 1dari 35

BUDIDAYA BURUNG KENARI

(Serinus canaria)

Oleh :

1. Aida Melistiana NIS: 2748

2. Hezvi Yulinsa NIS: 2816

3. Ima Rahmawati NIS: 2818

4. Miftahul Jannah NIS: 2848

5. Siti Hayanah NIS: 2900

6. Sunaini NIS: 2908

MADRASAH ALIYAH MATHLA’UL ANWAR GISTING

KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

2015
BUDIDAYA BURUNG KENARI

(Serinus canaria)

Karya tulis

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di

Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Gisting Kecamatan Gisting Kabupaten

Tanggamus Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh :

1. Aida Melistiana NIS: 2748

2. Hezvi Yulinsa NIS: 2816

3. Ima Rahmawati NIS: 2818

4. Miftahul Jannah NIS: 2848

5. Siti Hayanah NIS: 2900

6. Sunaini NIS: 2908

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

MADRASAH ALIYAH MATHLA’UL ANWAR GISTING

KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

2015
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan diuji oleh tim penguji

serta disahkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Gisting.

Gisting,…………………2015

Pembimbing

Eko Sarjito, S.Pd

Diuji Pada Tanggal :……………………2015

Tim penguji :

1. ………………………. (………………………)

2. ………………………. (………………………)

Mengesahkan

Kepala MA Mathla’ul Anwar Gisting

FAHRURI,S.Pd.
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini penyusun persembahkan kepada:

 Ibu dan ayah tercinta yang telah memberikan dukungan spiritual maupun

material;

 Bapak Fahruri, S.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar;

 Bapak Eko Sarjito, S.Pd. selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan demi tersusunnya karya tulis ini;

 Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan partisipasi dan

dukungan dalam membuat karya tulis ini.


HALAMAN MOTTO

1. ‫من جدّ و جد‬

“ Barangsiapa yang bersungguh – sungguh, maka pasti akan berhasil.”

2. “Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan.

Istiqomah dalam menghadapi cobaan”


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kepada Allah swt. Atas segala limpahan rahmat,

hidayah , dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas

berupa karya tulis yang berjudul : “Budidaya Burung Kenari (Serinus canaria)” .

Dalam pembuatan karya tulis ini, penyusun menguraikan tentang kehidupan

burung kenari (Serinus canaria),khususnya “Membudidayakan Burung Kenari

(Serinus canaria)”.

Namun penyusun menyadari akan keterbatasan ilmu dan pengetahuan, maka

karya tulis inipun masih banyak kekurangan baik dalam bahasa, kalimat, maupun

isinya.

Dengan kenyataan tersebut, karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu penyusun mengharapkan bantuan dan dukungan dari semua pihak yang terkait

demi kebaikan tugas-tugas yang akan datang.

Maka dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Fahruri, S.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar;


2. Bapak Eko Sarjito, S.Pd. selaku pembimbing dalam pembuatan karya tulis

ini;

3. Bapak dan Ibu guru Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Gisting yang telah

membekali ilmu kepada penyusun.

Karena keterbatasan pengetahuan penyusun maka kami mengharapkan saran dan

kritik kepada para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas

yang akan datang.

Akhir kata penyusun tidak dapat berbuat banyak hanya dapat berharap semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Gisting,………………...2015

Peyusun
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL LUAR…………………………………………... i

JUDUL DALAM………………………………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………… iv

HALAMAN MOTTO…………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………….. vi

DAFTAR ISI……………………………………………... vii

I. PENDAHULUAN………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah……………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………… 2

C. Batasan Masalah ……………………………. 2

D. Tujuan Penulisan……………………………. 2

E. Manfaat Penulisan…………………………... 2

II. LANDASAN TEORI………………………….... 3

A. Pengertian Burung Kenari………………... 3

B. Habitat Burung Kenari ……………………. 3

C. Perkembangbiakan Burung Kenari………. 4


III. METODE PENGUMPULAN DATA …………… 5

A. Data Dan Teknik Pengumpulan Data……….. 6

B. Teknik Analisis Data…………………………. 6

IV. PEMBAHASAN………………………………….. 7

A. Hasil …………………………………………... 7

B. Pembahasan…………………………………... 7

V. PENUTUP…………………………. ……………...

A. Kesimpulan …………………………………...

B. Saran…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bumi dan seluruh isinya merupakan alam yang bemanfaat bagi manusia,

selama manusia memanfaatkannya dengan baik dan benar. Kekayaan alam

yang berasal dari makhluk hidup itu berupa alam nabati dan hewani. Salah

satu sumber daya hewan yang sering kita jumpai adalah burung.

Burung merupakan salah satu kelompok terbesar vertebrata. Diperkirakan

sekitar 8.600 jenis burung yang tersebar didunia. Mereka terdiri dari

berbagai macam bentuk, ukuran, dan warna,salah satunya burung kenari

(Serinus canaria).

Burung kenari (Serinus Canaria) pertama ditemukan Oleh Pelaut Perancis

Jean de Berthan Cout di Kepulauan Canary pada abad ke-15. Terkesan

karena keindahan bulu dan kemerduan suaranya. Keaneka ragaman burung

kenari yang sekarang merupakan perkembangan keturunan kenari liar

yang bernama latin Serinus canarius. Banyaknya jenis ini merupakan


kondisi alam atau juga karena kawin silang yang terjadi sejak lima abad

yang lalu.

Klasifikasi ilmiah burung kenari (Serinus canaria) :

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Fringillidae

Genus: Serinus

Spesies: S. canaria
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut : “Bagaimana Budidaya Burung Kenari (Serinus

canaria)?”

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, maka batasan masalah dalam karya tulis

ini adalah: “Membudidayakan Burung Kenari (Serinus canaria).”

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah : “Bertujuan Untuk

Mempermudah Pemeliharaan dan Pembudidayaan Burung Kenari

(Serinus canaria)”

E. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah :

1. Untuk menambah ilmu dan wawasan bagi penyusun serta pembaca;


2. Untuk mengembangkan kreativitas dan daya pikir penulis.

3. Untuk mengenalkan pembaca tentang Membudidaya Burung Kenari

(Serinus canaria).
II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Burung Kenari (Serinus canaria)

Burung kenari (Serinus canaria) merupakan salah satu jenis burung kicau

yang sangat digemari karna kemerduan kicauan nya. Burung kenari

memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri dibandingkan burung kicau

lainnya. Burung ini memiliki keunggulan pada bentuk tubuhnya yang

mungil, keindahan warnanya, serta kicauannya yang begitu merdu.

B. Habitat Burung Kenari (Serinus canaria)

Habitat merupakan tempat tinggal makhluk hidup. Pada burung kenari

(Serinus canaria), habitat aslinya di daerah hutan terbuka. Pada mulanya,

burung kenari (Serinus canaria) ditemukan di Kepulauan Canary tepatnya

di daratan timur laut afrika.

Burung kenari (Serinus canaria) yang berada di Indonesia saat ini sudah

merupakan keturunan kenari - kenari liar dari Kepulauan Canary.


C. Perkembangbiakan Burung Kenari (Serinus canaria)

Perkembangbiakan adalah proses memperbanyak diri makhluk hidup

dengan tujuan agar mempunyai keturunan. Perkembangbiakan burung

kenari (Serinus canaria) dilakukan dengan cara perkawinan, dengan

memilih calon induk yang dapat menghasilkan keturunan yang baik. Induk

dipilih yang tubuhnya sehat, kuat, cukup umur (induk betina setelah

berumur lebih dari 7 bulan dan induk jantan setelah menunjukkan tanda-

tanda birahi).

Setelah induk jantan dan betina disatukan, biasanya mereka akan

melangsungkan pernikahan dan dilanjutkan dengan pembuatan sarang.

Selang beberapa hari, si betina bertelur (biasanya satu minggu setelah

sarang selesai dibuat). Dan telur yang dihasilkan berkisar antara 2 – 6

butir, dalam satu kali masa bertelur.

D. Jenis – Jenis Burung Kenari (Serinus canaria).

Berikut beberapa jenis burung kenari (Serinus canaria) :

1. Kenari Yorkshire.

2. Kenari Norwich.

3. Kenari Border.

4. Kenari Gloster.
5. Kenari Roller.

6. Kenari Crest.

7. Kenari Frill.

8. Kenari Belgia.
III. METODE PENGUMPULAN DATA

A. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Data pembuatan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa data, maka

data yang digunakan penyusun meliputi :

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari tempat penelitian

melalui wawancara langsung dengan pihak berkompeten mengenai

pembudidayaan burung kenari (Serinus canaria).

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu

dari buku-buku panduan dan artikel yang menyajikan tulisan ilmiah

mengenai pembudidayaan burung kenari (Serinus canaria).

c. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa informasi dari hasil penelitian

yang tidak dapat diukur dengan angka atau ukuran lain yang bersifat

eksak (pasti). Data ini tidak berbentuk angka yang diperoleh dari

pengamatan.
2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Library research

Library research adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

penyusun dengan cara mencari referensi yang bisa dipercaya yaitu

dari buku – buku panduan diperpustakaan.

b. Field research

Field research merupakan teknik pengumpulan data berdasarkan

kenyataan yang terjadi di Taman Burung Taman Mini Indonesia

Indah.

c. Internet research

Internet research merupakan teknik ppengumpulan data yang

bersumber situs internet.

B. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh, penyusun menggunakan teknik analisis

data kualitatif (teknik pengolahan data dengan menggunakan angka).


IV. PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pemeliharan burung kenari (Serinus canaria)

1.1 Perkandangan

Kandang (sangkar) adalah tempat burung peliharaan tinggal dan

berkembang biak. Selain itu, juga berfungsi sebagai pelindung

burung dari gangguan cuaca yang tidak baik (terik matahari, hujan

dan angin) serta gangguan lain yang dapat mempengaruhi

kelangsungan hidupnya.

1.2 Makanan

Makanan burung kenari biasanya berupa campuran biji-bijian antara

lain biji kenari, biji lobak, pelet putih, pelet merah, biji sawi, biji

godem dan biji niger. Selain berupa biji-bijian burung kenari

(Serinus canaria) juga menyukai makanan yang berasal dari hijau-

hijauan.

1.3 Seksing

Seksing adalah suatu usaha untuk menentukan jenis kelamin jantan

dan betina. Ada dua cara untuk menentukan jenis kelamin jantan

dan betina pada burung kenari (Serinus canaria). Pertama adalah


dengan cara mendengar suaranya. Kedua adalah dengan cara

mengamati bagian perut dan dubur burung tersebut.

2. Perkawinan Burung Kenari (Serinus canaria)

2.1. Persiapan Perkawinan

2.1.1. Pemilihan Induk

Pemilihan calon induk ini sangat penting untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan. Induk dipilih yang

tubuhnya sehat, kuat, cukup umur (induk betina setelah

berumur lebih dari 7 bulan dan induk jantan setelah

menunjukkan tanda-tanda birahi), dan memiliki sifat yang

baik serta cocok antara satu dengan yang lainnya.

2.1.2. Pemotongan Kuku dan Paruh

Pemotongan kuku dan paruh sebaiknya dilakukan pada

burung jantan dan betina. Hal ini bertujuan agar burung

dapat mencengkram dengan benar atau untuk mendukung

keberhasilan dalam perkawinan.

2.2.Perjodohan Induk

Dalam proses perjodohan ini, kedua calon induk jantan dan betina

ditempatkan dalam suatu sangkar yang dilengkapi sekat pemisah yang

terbuat dari jeruji kawat atau bambu, yang dapat memisahkan mereka.
2.3.Pengeraman

Hal ini bertujuan agar telur-telur tersebut dapat menetas secara

bersamaan sehingga terhindari dari gangguan anak burung yang

menetas lebih awal.

3. Pemeliharaan Anak Burung

3.1 Memisahkan Anak Burung Secara Terpaksa

Memisahkan anak burung secara terpaksa dilakukan karena dalam jangka

waktu 3 minggu induk akan birahi kembali dan membuat sarang untuk

menelurkan berikutnya.

3.2 Memisahkan Anak Burung atau Menyapih

Anak burung yang sudah berumur lebih dari 3 minggu dilakukan

penyapihan. Burung-burung tersebut kita dalam sangkar secara

berkelompok. Setelah sampai umur 5 minggu, anak-anak burung tersebut

kita pisahkan menjadi 2 ekor setiap sangkarnya.

4. Penanggulangan Hewan Penganggu Dan Penyakit

4.1.Hewan Pengganggu

4.2.Penyakit Karena Kekurangan Zat Makanan

4.3.Penyakit Karena Kuman Penyakit


B. Pembahasan

1. Pemeliharaan

1.1.Perkandangan

Kandang (sangkar) adalah tempat burung peliharaan tinggal dan

berkembang biak. Selain itu, juga berfungsi sebagai pelindung burung

dari gangguan cuaca yang tidak baik (terik matahari, hujan dan angin)

serta gangguan lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan

hidupnya.

Kandang sebaiknya dibuat dari bahan-bahan yang kuat, serta banyak

tersedia di sekitar lokasi peternakan. Bahan yang bisa digunakan untuk

membuat kandang, antara lain bambu, kayu, kawat, tripleks dan baja.

Ukuran kandang (sangkar) sebaiknya dibuat yang lebih besar agar

burung leluasa bergerak.

Perlengkapan lain yang harus disediakan didalam sangkar antara lain

tempat menggantungkan ikan sotong dan makanan hijauan, tempat

minum, tenggeran, sarang, dan perlengkapan lain yang kirannya

diperlukan.

1.1 Makanan

Makanan burung kenari (Serinus canaria) biasanya berupa campuran

biji-bijian antara lain biji kenari, biji lobak, pelet putih, pelet merah,
biji sawi, biji godem dan biji niger. Selain berupa biji-bijian burung

kenari juga menyukai makanan yang berasal dari hijau-hijauan.

1.2 Seksing

Seksing adalah suatu usaha untuk menentukan jenis kelamin jantan

dan betina. Ada dua cara untuk menentukan jenis kelamin jantan dan

betina pada burung kenari (Serinus canaria). Pertama adalah dengan

cara mendengar suaranya. Burung kenari jantan biasaya suka berkicau

apalagi jika burung tersebut sedang birahi pada betinanya.

Kedua adalah dengan cara mengamati bagian perut dan dubur burung

tersebut. Cara ini juga akan sulit bagi burung yang masih kecil. Pada

burung yeng telah siap kawin (dewasa), perut dan duburnya terlihat

mengembung dan tampak lembut. Perut betina tampak mulus tidak ada

tonjolan seperti pada burung jantan. Pada perut dubur jantan terdapat

suatu tonjolan sehingga duburnya terletak pada tonjolan itu. Panjang

tonjolan itu tidak sama pada setiap burung, ada yang tonjolannya

panjang sekitar 6 – 8 mm dan ada yang pendek sekitar 3 – 5 mm.

2. Perkawinan Burung Kenari (Serinus canaria)

2.1 Persiapan Perkawinan

2.1.1. Pemilihan Induk


Pemilihan calon induk ini sangat penting untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan dalam beternak.

Induk dipilih yang tubuhnya sehat, kuat, cukup umur

(induk betina setelah berumur lebih dari 7 bulan dan

induk jantan setelah menunjukkan tanda-tanda birahi).

2.1.2. Pemotongan Kuku dan Paruh

Pemotongan kuku dan paruh dilakukan pada burung

baik jantan maupun betina. Hal ini bertujuan agar

burung dapat mencengkram dengan benar atau untuk

mendukung keberhasilan dalam perkawinan. Burung-

burung yang terlalu panjang kuku maupun paruhnya

akan mengalami hambatan, terutama pada burung

jantan saat mengawini betina. Dengan demikian,

pembuahan tidak akan terjadi dengan sempurna dan

telur yang dihasilkan tidak akan menetas karena tidak

terbuahi.

2.2.Perjodohan Induk

Dalam proses perjodohan ini, kedua calon induk jantan dan betina

ditempatkan dalam suatu sangkar yang dilengkapi sekat pemisah

yang terbuat dari jeruji kawat atau bambu, yang dapat memisahkan

mereka.
Menjodohkan burung kenari ini sebaiknya dilakukan dengan cara

memasukkan burung betina kedalam sangkar pada pagi hari,

sedangkan yang jantannya kita masukkan ke dalam sangkar pada

sore hari. Biasanya, dalam tiga hari burung ini akan berjodoh dan

ada juga yang memerlukan waktu 1 – 2 bulan.

Apabila sudah terlihat gejala kedua burung tersebut saling

menyukai dan birahi, misalnya burung jantan selalu berkicau dan

mendekati betina, sedangkan yang betina selalu sibuk menggigit

bahan-bahan yang dapat dibuat sarang dan diletakkan dipangkal

paruhnya. Ini merupakan tanda permulaan yang jelas. Setelah

tanda-tanda tersebut diyakini kebenarannya, barulah kita dapat

menyatukan kedua calon induk tersebut dengan jalan mepelaskan

sekat pembatasnya atau kita pindah burung tersebut ke sangkar

khusus.

Pasangan induk yang sudah berjodoh sebaiknya terus dipelihara

dalam satu kandang jangan diganti pasangan lain.

2.3. Pengeraman

Lama pengeraman berkisar antara 15 – 16 hari. Selama proses

pengeraman ini, usahakan agar induk burung tidak terganggu oleh

hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengeraman.


Sampai tiga hari setelah telur menetas induk belum mau

meninggalkan sarang karena anak-anaknya belum berbulu dan

matanya belum terbuka sehingga kehangatan dari induknya masih

diperlukan. Pada umur 7 hari, anak burung sudah mulai berbulu,

diawali dengan tumbuh bulu sayap dan bulu ekor yang besar

kemudian disusul dengan bulu-bulu badan dan bulu paha.

Pada umur 15 hari, burung sudah dapat berdiri dan bulunya sudah

banyak. Anak burung ini belum bisa makan sendiri, jika pada umur

ini burung sudah kita pisahkan dari induknya, kebutuhan makan

burung ini sepenuhnya tergantung pada peternak.

3. Pemeliharaan Anak Burung

Setelah burung berusia 15 hari, anak burung sudah dapat kita pisahkan dari

induknya. Pemisahan burung ini harus dilakukan paling lambat pada umur

17 hari. Induk burung dipisah dan diistirahatkan pada kandang yang

berlainan. Setelah 7 – 10 hari dikawinkan lagi dengan pasangan yang sama

atau juga bisa diganti dengan pasangan yang lainnya. Pemisahan anak

burung dilakukan dengan dua cara, yaitu :

3.1.Memisahkan Anak Burung Secara Terpaksa

Memisahkan anak burung secara terpaksa dilakukan karena dalam

jangka waktu 3 minggu induk akan birahi kembali dan membuat


sarang untuk menelurkan berikutnya. Dalam keadaan seperti ini,

burung akan mencabuti bulu anak-anaknya untuk dijadikan sarang.

Untuk menghindari hal tersebut, anak-anak burung tersebut perlu

dipisahkan untuk menjaga kesehatan bulunya.

3.2.Memisahkan Anak Burung atau Menyapih

Anak burung yang sudah berumur lebih dari 3 minggu dilakukan

penyapihan. Burung-burung tersebut kita dalam sangkar secara

berkelompok. Setelah sampai umur 5 minggu, anak-anak burung

tersebut kita pisahkan menjadi 2 ekor setiap sangkarnya.

Anak burung yang dipisahkan kita beri makanan yang lembut.

Makanan ini terbuat dari tiga lembar daun selada yang dihaluskan

yang dicampur dengan kroto atau telur semut dan lumatan roti telur

(tepung roti tawar dicampur dengan telur rebus).

Setelah berumur 22 hari, biasanya burung ini telah dapat makan

sendiri. Sebaliknya, kita tempatkan pada kandang yang lebih lebar

agar burung dapat belajar terbang dan dapat bergerak secara bebas.

Dalam masa ini, kita dapat menyediakan makanan dalam kandang

berupa biji-bijian “red rape” (biji lobak), kroto, biji kenari, irisan

daun selada, dan roti telur.


Memberi burung air minum pada fase ini sebaiknya dengan

menambahkan glukosa D. ini bertujuan agar burung tidak

mengalami masa kritis (burung menjadi kurus) serta mengurangi

angka kematian anak burung.

Setelah burung mencapai umur enam bulan, sebaiknya dilakukan

pemisahan antara jantan dan betina. Burung jantan ditempatkan

pada sangkar terpisah (sendirian), sedangkan burung betina

dibiarkan dalam satu sangkar bersama betina lainnya. Burung

jantan muda ini sebaiknya dijemur sekitar satu jam tiap hari, bila

cuacanya memungkinkan.

4. Penanggulangan Hewan Penganggu Dan Penyakit

4.1.Hewan Pengganggu

Yang dimaksud hewan pengganggu adalah binatang yang dapat

mengganggu kehidupan burung kenari (Serinus canaria).

Binatang yang sering mengganggu pada burung kenari (Serinus

canaria), antara lain adalah sebagai berikut : tikus, kucing, ulat

belatung.

4.2.Penyakit

Penyakit pada burung kenari (Serinus canaria) disebabkan dua

faktor, yaitu :
4.2.1. Penyakit Karena Kekurangan Zat Makanan

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat

makanan antara lain : kekurangan Vitamin A, B1, B2,

B6, B12, D, E.

4.2.2. Penyakit Karena Kuman Penyakit

Beberapa penyakit yang menyerang burung

kenari(Serinus canaria) adalah sebagai berikut :

4.2.2.1.Penyakit Newcastle (Tetelo)

Penyakit ini disebabkan virus yang sangat ganas

dan dapat menyerang semua jenis unggas pada

semua umur. Biasanya, serangan ini

berlangsung pada saat musim peralihan, baik itu

dari musim kemarau ke musim penghujan atau

sebaliknya.

Gejala-gejalanya :

a. Penyakit datang secara mendadak dan

mengakibatkan kematian.

b. Kotoran burung berwarna hijau kekuning-

kuningan.

c. Suhu badan naik dan nafsu makan menurun.

d. Apabila burung sembuh, akan berakibat

kelumpuhan atau saraf terganggu.


Pencegahan :

a. Kebersihan kandang harus selalu terjaga.

b. Burung yang sakit harus segera dipisahkan

dari burung yang sehat.

c. Dilakukan vaksinasi secara teratur.

4.2.2.2.Penyakit Broncistis

Penyakit ini disebabkan virus dan sangat

menular, terutama pada anak-anak burung.

Gejala-gejalanya :

a. Burung berkumpul pada tempat bertengger.

b. Nafsu makan turun.

c. Keluar lendir dari hidung, nafas sesak,

bersin dan batuk-batuk, dan mulut selalu

terbuka.

Pencegahan :

a. Kebersihan kandang harus selalu

terjaga.

b. Burung yang sakit segera dipisahkan

dari burung yang sehat.

Penanganan :

Burung yang sakit dipindahkan ke kandang

yang bersih dan hangat, kemudian diobati


dengan Tetrastrep Plus dibawah 8 minggu

diberikan 1/5 kapsul sehari dan diatas 8 minggu

diberikan 1 kapsul sehari.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka penyusun dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Burung kenari (Serinus canaria) memiliki spesies yang berbeda –

beda antara lain : Kenari Yorkshire, Kenari Norwich, Kenari Border,

Kenari Gloster, Kenari Roller, Kenari Crest, Kenari Frill, Kenari

Belgia.

2. Pembudidayaan burung kenari (Serinus canaria) meliputi :

pemeliharaan, perkawinan,pemeliharaan anak burung,

penanggulangan hama pengganggu dan penyakit pada burung kenari

(Serinus canaria).

3. Pemilihan induk dipilih yang tubuhnya sehat, kuat, cukup umur (induk

betina setelah berumur lebih dari 7 bulan dan induk jantan setelah

menunjukkan tanda-tanda birahi).

4. Burung kenari (Serinus canaria) merupakan salah satu spesies yang

bereproduksi dengan cara seksual.

5. Pengeraman pada burung kenari (Serinus canaria) berkisar 15-16 hari.


B. Saran

Saran yang dapat penyusun sampaikan dalam penyusunan karya tulis ini

adalah :

1. Kepada pembaca agar dapat membudidayakan burung - burung di

Indonesia seperti burung kenari (Serinus canaria).

2. Kepada pembaca agar selalu menjaga kelestarian satwa yang mulai

punah seperti burung kenari (Serinus canaria).


DAFTAR PUSTAKA

http://kebagusankenari.blogspot.com/2013/09/pengenalan-jenis-kenari-

impor.html

https://kenaritaman.wordpress.com/category/jenis-kenari/

http://www.budidayakenari.com/2014/11/jenis-burung-kenari.html

http://burungue.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-burung-kenari.html

Buku “PR BIOLOGI SMA/MA KELAS X SEMESTER 1”

Buku ”BIOLOGI SMA UNTUK KELAS XI”


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai